Anda di halaman 1dari 13

MK : Inovasi dan Model

Pendidikan Masyarakat

TUGAS MAKALAH

Pertumbuhan Inovasi

Tim :

Muhamad Saifunas Asril Mi’raj 1900788

Nisa Maulidia Haq 1903241

Yurisana Septeasa 1902173

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
Telp. 022-2013163 Fax. 022-2013651 email : info@upi.edu
2021

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga
senantiasa tetap tersambung dan terhubungkan dengan figur sentral ummat Islam yakni
Nabi Muhammad SAW, tak lupa kepada para keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang
tetap istiqomah sampai akhir zaman. Alhamdulillah atas ijin dan iradah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan pedoman yang telah disediakan.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat umumya bagi pembaca dan khususnya bagi penyusun.

Bandung, Februari 2021


Penulis

i
Daftar Isi
Penulis...............................................................................................................................................i

A. Proses Pengembangan Inovasi..............................................................................................1

B. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Inovasi..................................................4

C. Contoh Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap Inovativeness.......................................4

D. Tracer Studies (Studi Pelacakan Jejak).................................................................................5

E. Proses Pengembangan Inovasi..............................................................................................6

F. Perkembangan Industri Teknologi Tinggi Baru...................................................................7

Daftar Pustaka................................................................................................................................10

ii
ISI

A. Proses Pengembangan Inovasi

Inovasi merupakan suatu ide praktik atau objek yang dianggap baru. Proses pengembangan
inovasi terdiri dari semua keputusan kegiatan dan dampak yang terjadi dari pengenalan
kebutuhan atau masalah melalui penelitian dan komersialisasi sebuah inovasi melalui difusi dan
adopsi inovasi oleh penggunanya, untuk konsekuensi nya. Dalam hal ini terdapat langkah-
langkah utama dalam proses pengembangan inovasi yang diantaranya yaitu:
1. Mengenali Masalah atau Kebutuhan
Dengan mengenali suatu permasalahan atau kebutuhan, menjadi salah satu cara
yang di mana proses pengembangan inovasi tersebut dimulai karena dapat
merangsang penelitian dan kegiatan pembangunan yang dirancang untuk
menciptakan inovasi dalam memecahkan masalah atau kebutuhan. Dengan kata
lain, awal mula proses suatu inovasi pengembangan yaitu dengan cara mengenali
suatu permasalahan atau kebutuhan dan kemudian hal tersebut membuat peneliti
untuk menciptakan sesuatu guna mengatasi suatu permasalahan atau kebutuhan
yang ada. Suatu kebutuhan atau needs ada, karena mengikuti keinginan dari
individu dalam menyelesaikan masalah di kehidupannya. Masalah sendiri adalah
suatu hal yang yang tidak terlepas dari kehidupan manusia karena masalah
bersumber dari hasil interaksi manusia dengan lingkungannya.
2. Riset Dasar dan Terapan
Riset Dasar atau penelitian dasar disebut juga penelitian murni yaitu penelitian
yang diperuntukkan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan
pada pengembangan teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang
melakukan riset dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa
memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian. Sedangkan
penelitian atau riset terapan dilakukan berkenaan dengan kenyataan kenyataan
praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh
penelitian dasar dalam kehidupan nyata. tujuan utama penelitian terapan adalah
sebagai suatu pemecahan masalah sehingga hasil penelitian tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

1
Kebanyakan inovasi yang telah diteliti dalam penelitian difusi adalah inovasi
teknologi yang dimana teknologi sendiri terdiri dari komponen keras dan
komponen lunak. Komponen keras atau hardware yaitu berupa produk ataupun
perangkat sedangkan komponen lunak atau software yaitu berupa suatu
pengetahuan atau keterampilan. Menurut Suwarno (2008) mengatakan bahwa
kebanyakan inovasi teknologi diciptakan melalui riset Dasar atau riset yang
bersifat ilmiah murni. Riset dasar tidak memiliki tujuan khusus dalam
mengaplikasikan pengetahuan pada masalah-masalah praktis. Sedangkan riset
terapan adalah kegiatan ilmiah yang dimaksud untuk menyelesaikan suatu
masalah praktis.
3. Pengembangan
Pengembangan inovasi merupakan suatu proses meletakkan ide yang baru dalam
bentuk yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan khalayak potensial
pengadopsi. Fase tersebut biasanya terjadi setelah penelitian, namun sebelum
inovasi yang bermula dari penelitian. Menurut Suwarno (2008) mengatakan
bahwa pengembangan suatu inovasi adalah proses meletakkan ide-ide baru ke
dalam bentuk yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan adopter. Dengan
begitu, seorang pekerja harus dapat bekerja keras agar dapat memperoleh dan
menggunakan informasi data tentang tampilan suatu inovasi yang dibuat dan
dipasarkan. Sehingga inovasi yang diajukan tersebut bisa membantu untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi.
4. Komersialisasi
Komersialisasi merupakan produksi, manufaktur, pengemasan, pemasaran, dan
distribusi produk yang akan mewujudkan suatu inovasi. Suatu inovasi sering
dihasilkan dari kegiatan penelitian namun tidak semua inovasi tersebut datang
dari suatu penelitian akan tetapi mereka bisa jadi muncul dari latihan karena
praktis tertentu mencari solusi baru untuk kebutuhan atau masalah mereka.
Menurut Suwarno (2008), tahapan komersialisasi pada sektor publik dapat
dianalogikan sebagai tahapan scaling up atau penyebarluasan produk inovasi
tanpa embel-embel komersial. Dengan demikian, hal itu memiliki arti bahwa
suatu proses produksi, pabrikasi, pengemasan, pemasaran, serta distribusi suatu

2
produk inovasi pada sektor publik juga terjadi. Dalam sektor publik, strategi
pemasaran produk dilakukan secara selektif yaitu menggunakan teori pemasaran
4P yaitu product, price, place, dan promotion.
5. Difusi dan Adopsi
Proses adopsi inovasi menyangkut proses pengambilan keputusan, yang dimana
pada proses tersebut banyak faktor yang mempengaruhi. Sedangkan difusi dapat
diartikan suatu proses yang dimana suatu inovasi disebarkan kepada individu atau
kelompok dalam suatu sistem sosial tertentu. Kecepatan dari proses penerimaan
suatu inovasi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti
sifat dari inovasi tersebut, saluran komunikasi, peranan penyuluh, keadaan atau
kondisi di masyarakat, serta jenis pengambilan keputusan. Keputusan yang
penting dalam proses pengembangan inovasi yaitu keputusan untuk mulai
menyebarkan inovasi kepada calon pengadopsi. Biasanya terdapat tekanan untuk
menyetujui inovasi untuk difusi karena masalah atau kebutuhan sosial yang akan
dipecahkan. Dalam mensponsori penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan
dana publik yang belum direalisasikan sampai inovasi tersebut diadopsi oleh
pengguna. namun di sisi lain reputasi dan kredibilitas agensi perubahan dimata
klien terletak pada rekomendasi inovasi yang dapat menguntungkan bagi
pengadopsi mereka. Sehingga, ilmuwan cenderung berhati-hati saat
menerjemahkan temuan ilmiah mereka dalam praktik.
6. Konsekuensi
Konsekuensi merupakan fase yang terakhir dalam proses pengembangan inovasi.
Pada tahap ini dapat dilihat permasalahan awal yang yang sudah melahirkan suatu
inovasi tersebut. Apakah sudah terselesaikan atau belum. Banyak inovasi yang
berhasil menyelesaikan suatu masalah dan memenuhi kebutuhan. Akan tetapi,
tidak jarang juga suatu inovasi menimbulkan suatu permasalahan yang baru.
Dengan demikian, terjadi kembali proses pengembangan inovasi yang baru. Suatu
kebutuhan atau masalah merupakan sesuatu yang memulai seluruh proses inovasi,
namun seringkali masalah atau kebutuhan baru disebabkan oleh inovasi tersebut
sehingga siklus lain dari proses pengembangan inovasi dimulai.

3
B. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Inovasi
Pengenalan inovasi yang dilakukan oleh para agent of change dipandang menyebabkan
terjadinya ketidaksetaraan diantara masyarakat dalam hal proses pengenalan inovasi. Ini
dikarenakan:
1. Status Sosial Ekonomi juga berpengaruh dengan apakah seseorang akan bisa atau
merasa butuh mengadopsi suatu inovasi. (Rogers, 1971, p. 153)
Status sosial ekonomi seseorang bisa berpengaruh terhadap kebisaan dan atau
kebutuhan akan suatu inovasi, misalnya adalah jika suatu inovasi terbaru di
kembangkan dalam bentuk dan jenis yang berbeda dan harga yang berbeda, ini
akan mempengaruhi siapa yang membeli barang tersebut, seseorang yang kecil
tentu saja dia merasa bisa mebeli inovasi yang dihargai lebih murah. Sedangkan
jika seseorang adalah orang yang kaya, maka jika dia butuh, bisa saja dia membeli
inovasi yang lebih mahal.
2. Status sosial ekonomi seseorang sangat berhubungan dengan kedekatannya
kepada agent of change. Dengan dekat kepada agent of change menyebabkan
seseorang meningkat inovativenessnya.[CITATION Rog71 \p 153 \l 1033 ]
Kedekatan seseorang kepada agent of change menyebabkan dia lebih dekat
kepada inovasi dan akan menyebabkan dia lebih maju daripada yang lain.
C. Contoh Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap Inovativeness
Contoh dari pengaruh status sosial ekonomi terhadap inovativeness dapat dilihat di dalam 2
kasus berikut
1. Green Thumb Project
“The objective of the proposed Green Thumb system is to provide farmers with a
means of receiving the most up-to-the-minute agricultural information in their
homes at their convenience. This will be done by means of a "Green Thumb Box"
connected to the user's television set and also linked by telephone lines to a
county computer where the latest information on local weather, agricultural
markets, pests, spray information meetings, 4-H, and home economics is
available.”[CITATION Suc80 \p 314 \l 1033 ]
Jadi green thumb adalah sistem informasi berbasis komuter berbentuk box yang
memberi tahu tentang cuara, kondisi pasar, dan informasi lainnya yang

4
disesuaikan dengan selera petani dan bpx tersebut dipasangkan kepada tv si
petani, seperti wifi.
Box thumb ini disediakan oleh departemen pertanian US kepada 200 petani besar,
sedang dan kecil, sehingga status sosial ekonomi tidak berpengaruh disini, tetapi
status sosial ekonomi berpengaruh dalam hal penggunaan thumb box tersebut,
petani yang besar lebih berani untuk menggunakan waktu dan tenaga mereka
dengan maksimal, sedangkan petani kecil dan sedang tidak seperti itu, mereka
lebih sibuk untuk mempertahankan pertanian mereka daripada mendapatkan
informasi yang lebih banyak dengan menggunakan waktu lebih banyak dalam
penggunaan thumb box. (Rogers, 1971, p. 154)
2. Difusi Komputer Rumahan di Kentucky
Contoh lain dari pengaruh status sosial ekonomi terhadap penyebaran inovasi
adalah difusi komputer rumahan di kalangan petani di kentuki, pada awalnya
hanya tiga sampai 4 orang yang menggunakan komputer rumahan tersebut,
setahun kemudian di perkirakan 10 sampai 15 petani akan menggunakan
komputer rumahan tersebut. semua petani yang di awal penelitian dan di tahun
selanjutnya merupakan petani yang besar dan sangat terdidik. karena komputer
rumahan tersebut sangatlah mahal, dan tidak semua petani bisa menggunakannya
harus yang pintar, karena software yang bisa membantu petani dalam
pekerjaannya sangat sedikit, jadi petaninya sendiri yang harus memprogram
komputenya. (Rogers, 1971, p. 154)
D. Tracer Studies (Studi Pelacakan Jejak).
Melacak proses pengembangan inovasi adalah yang dilakukan oleh project hinsght,
merupakan project yang bertujuan untuk menginvestigasi peran dari berbagai variabel Penelitian
dan Pengembangan dalam penelitian dan pengembangan 20 senjata militer berbeda. [CITATION
Rog71 \p 155 \l 1033 ]
Hindsight project ini menyebabkan munculnya banyak pelacakan studi, seperti project
TRACES (Technology in Retrospect and Critical Events in Science), TRACES II dan III.
[CITATION Rog71 \p 156 \l 1033 ]
Yang ditemukan dengan dilakukannya Tracer Studies adalah sebagai berikut

5
 Dengan dilakuukannya studi pelacakan jejak diketahui bahwa kemajuan teknologi yang
besar lahir tidak hanya dari satu inovasi, melainkan dari banyak inovasi [CITATION
Rog71 \p 156 \l 1033 ] . Contohnya adalah alat pacu jantung, alat tersebut merupakan
inovasi yang lahir karena telah ditemukannya transistor, batre dan lain sebagainya.
 Menurut pelacakan studi bahwa dibutuhkan sekitar 20 tahun bagi sebuah inovasi untuk di
aplikasikan di persenjataan atau medis [CITATION Rog71 \p 156 \l 1033 ] . Contohnya pil kb
membutuhkan waktu 9 tahun dari penemuannya sehingga dapat di aplikasikan, jagung
hybrid 25 tahun, dan insektisida membutuhkan waktu sekitar 13 tahun. 10 inovasi yang di
lacak pada masa TRACED 2 membutuhkan waktu rata tara 19 tahun dari penemuan
pertama kali ke aplikasi pertama kali.
 Menurut pelacakan studi penelitian sering kali dilakukan tanpa memikirkan apakah hasil
penelitian akan di aplikasikan untuk mengatasi masalah sosial[CITATION Rog71 \p 156 \l
1033 ]. Contohnya adalah dilihat dari hasil pelacakan studi yang dilakukan oleh comroe,
dia melakukan pelacakan mengenai 10 teknologi penting bagi obat kardiopulmoner.
ditemukan bahwa dari 500 jurnal yang meneliti tentang hal tersebut, 41 persen tidak
memiliki hubungan apapun dengan penyakit yang seharusnya ia bisa obati.
E. Proses Pengembangan Inovasi.
Inovasi sebagai ide, praktik, atau objek yang dianggap baru bagi individu atau unit adopsi
lainnya. Itu inovasi-proses pengembangan terdiri dari semua keputusan, kegiatan, dan
dampaknya yang terjadi mulai dari pengenalan kebutuhan atau masalah, melalui penelitian,
pengembangan, dan komersialisasi suatu inovasi, melalui difusi dan adopsi inovasi oleh
pengguna, hingga konsekuensinya. Sekarang kami mengambil setiap langkah utama dalam
proses pengembangan inovasi.
1. Mengenali Masalah atau Kebutuhan
Salah satu cara dimulainya proses inovasi-pengembangan adalah dengan pengenalan
suatu masalah atau kebutuhan, yang merangsang kegiatan penelitian dan pengembangan
yang dirancang untuk menciptakan suatu inovasi guna memecahkan masalah / kebutuhan.
2. Riset Dasar dan Terapan
Sebagian besar inovasi yang telah diteliti dalam penelitian difusi adalah inovasi
teknologi, sehingga istilah "teknologi" sering digunakan sebagai sinonim untuk inovasi.
teknologi adalah desain untuk tindakan instrumental yang mengurangi ketidakpastian

6
dalam hubungan sebab-akibat yang terlibat dalam mencapai hasil yang diinginkan. Suatu
teknologi biasanya memiliki komponen perangkat keras dan perangkat lunak. Definisi
kami menyiratkan beberapa kebutuhan atau masalah. Alat memiliki (1) aspek material
(peralatan, produk, dll.), Dan (2) aspek perangkat lunak, terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, prosedur, dan / atau prinsip yang menjadi basis informasi untuk alat
tersebut. Hampir setiap teknologi mewujudkan aspek perangkat lunak, meskipun
seringkali kurang mudah terlihat dibandingkan aspek perangkat keras. Beberapa
teknologi hampir seluruhnya merupakan perangkat lunak murni; sebuah ilustrasi adalah
gagasan Henry Ford tentang manufaktur jalur perakitan, atau konsep manajemen
lingkaran kendali mutu Jepang. Ini terutama teknologi sosial. Sebagaimana dijelaskan
sebelumnya, sebagian besar inovasi teknologi diciptakan oleh kegiatan penelitian ilmiah,
meskipun sering kali dihasilkan dari interaksi metode ilmiah dan operasi praktis. Dasar
pengetahuan untuk suatu teknologi biasanya berasal dari penelitian dasar, didefinisikan
sebagai penyelidikan asli untuk kemajuan pengetahuan ilmiah yang tidak memiliki tujuan
khusus untuk menerapkan pengetahuan ini pada masalah praktis. Sebaliknya, penelitian
terapan terdiri dari penyelidikan ilmiah yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah
praktis. Pengetahuan ilmiah dipraktikkan untuk merancang inovasi yang akan
memecahkan kebutuhan atau masalah yang dirasakan. Peneliti terapan adalah pengguna
utama penelitian dasar.
3. Pengembangan
Pengembangan Inovasi adalah proses meletakkan ide baru ke dalam bentuk yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan khalayak potensial pengadopsi. Fase ini biasanya
terjadi setelah penelitian tetapi sebelum inovasi yang berasal dari penelitian. Dalam
ilustrasi kasus pemanen tomat mekanis, inovasi dikembangkan oleh peneliti pertanian di
University of California di Davis. Mereka merancang mesin pemanen tomat dan
membuat model prototipe, tetapi kemudian mereka mengontrak sebuah perusahaan mesin
pertanian untuk membuat mesin pemanen mekanis. Fase selanjutnya ini disebut
komersialisasi.
F. Perkembangan Industri Teknologi Tinggi Baru
Kasus industri semikonduktor Silicon Valley menggambarkan bagaimana industri
tertentu tumbuh di sekitar pengenalan produk baru yang radikal. Inovasi besar seperti itu sering

7
kali memunculkan perkembangan industri yang sama sekali baru. Mueller dan Tilton (1969)
menunjukkan bahwa proses sekuensial terjadi: "Industri baru diciptakan oleh a proses utama atau
inovasi produk, dan berkembang secara teknologi saat inovasi lanjutan yang tidak terlalu radikal
diperkenalkan. "Empat fase biasanya terjadi dalam pengembangan industri teknologi tinggi baru:

1. Inovasi, masa ketidakpastian yang sangat tinggi di mana pemecahan masalah


coba-coba mengarah pada inovasi, dengan produksi sementara di fasilitas kecil
seperti garasi. Beberapa perusahaan baru didirikan dan industri dimulai.
2. Imitasi, ketika ada penurunan ketidakpastian karena banyak perusahaan baru
memasuki industri dan mengembangkan varian inovasi dasar mereka sendiri,
yang secara bertahap ditingkatkan melalui R&D dan dengan perhatian yang
lebih dekat ke pemasaran. Perusahaan baru sering kali merupakan spin-off dari
perusahaan yang sudah ada dalam industri, di mana seorang wirausahawan
dengan '' ide panas '' untuk produk baru meluncurkan perusahaan untuk
memproduksinya. Sebagian besar perusahaan semikonduktor Silicon Valley
adalah spin-off dari Fairchild Semikonduktor, salah satu perusahaan pertama di
industri (Rogers et al, 1980b).
3. Persaingan teknologi, di mana laboratorium R&D meningkatkan inovasi
melalui perubahan proses produksi, sementara perusahaan yang lebih kecil
merasa sulit untuk memasuki industri dan persaingan dihilangkan perusahaan
yang ada yang tidak berhasil membuat perbaikan penting pada inovasi dasar.
4. Standardisasi, dimana produk yang ideal telah ditemukan dan Kegiatan R&D
berkonsentrasi pada peningkatan proses produksi dan pada perpanjangan siklus
hidup produk, dan di mana persaingan teknologi telah bergeser ke persaingan
harga (Baker dan Sweeney, 1977, hlm. 119-123).
5. Komersialisasi Inovasi sering kali dihasilkan dari kegiatan penelitian; dengan
demikian merupakan hasil ilmiah yang dikemas dalam bentuk yang siap
diadopsi oleh pengguna. Karena pengemasan hasil penelitian seperti itu
biasanya dilakukan oleh perusahaan swasta, tahapan dalam proses
pengembangan teknologi ini biasa disebut "komersialisasi". Komersialisasi
adalah produksi, manufaktur, pengemasan, pemasaran, dan distribusi produk
yang mewujudkan inovasi.

8
Inovasi-proses pengembangan terdiri dari semua keputusan, kegiatan, dan dampaknya yang
terjadi mulai dari pengenalan kebutuhan atau masalah, melalui penelitian, pengembangan, dan
komersialisasi suatu inovasi, melalui difusi dan adopsi inovasi oleh pengguna, hingga
konsekuensinya. Pengakuan masalah atau kebutuhan mungkin terjadi melalui proses politik
melalui masalah sosial. menjadi prioritas tinggi dalam agenda masalah yang perlu diteliti; dalam
kasus lain, seorang ilmuwan mungkin melihat masalah masa depan atau merasakan kesulitan saat
ini dan memulai program penelitian untuk mencari solusi. Sebagian besar, tetapi tidak semua,
inovasi berasal dari penelitian. Penelitian dasar terdiri dari penyelidikan asli untuk kemajuan
pengetahuan ilmiah yang tidak memiliki tujuan khusus untuk menerapkan pengetahuan ini pada
masalah praktis. Hasil penelitian dasar digunakan dalam penelitian terapan, yang terdiri dari
investigasi ilmiah yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah praktis. Fase biasa berikutnya
dalam proses pengembangan inovasi adalah pengembangan, didefinisikan sebagai proses
memasukkan ide baru ke dalam bentuk yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan audiens
pengadopsi potensial. Fase selanjutnya, komersialisasi, didefinisikan sebagai produksi,
manufaktur, pengemasan, pemasaran, dan distribusi produk yang mewujudkan inovasi.
Komersialisasi biasanya dilakukan oleh perusahaan swasta, seperti yang tersirat dari namanya.
Salah satu poin terpenting dalam proses pengembangan inovasi adalah keputusan untuk mulai
menyebarkan inovasi kepada pengadopsi potensial; titik pilihan ini mewakili arena di mana
peneliti berkumpul dengan agen perubahan. Uji klinis adalah eksperimen ilmiah yang dirancang
untuk menentukan secara prospektif efek inovasi dalam kaitannya dengan kemanjuran,
keamanan, dan sejenisnya. Akhirnya, inovasi berdifusi, diadopsi, dan akhirnya menimbulkan
konsekuensi, langkah terakhir dalam proses pengembangan inovasi. Enam fase yang dijelaskan
di sini mungkin tidak selalu terjadi dalam urutan linier, urutan waktu fase mungkin berbeda, atau
fase tertentu mungkin tidak terjadi sama sekali.

9
Daftar Pustaka

Rogers, E. M. (1971). Diffusion of innovations. New York: A Division of Macmillan Publishing


Co., Inc.
Suchman, D. (1980). Project Green Thumb: A Demonstration in Winsconsin. Space Science and
Engineering Center, 61(4), 314-320.
Sari, Ratna. (2015). Siklus Pengembangan Inovasi pada Anjungan Transaksi Mesin Samsat Jawa Timur
(ATM Samsat Jatim) di Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur. 03(04):1-15.

Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi di sektor publik. Jakarta: STIA LAN

10

Anda mungkin juga menyukai