Pengaruh Daya Reaktif Pada Saluran Transmisi
Pengaruh Daya Reaktif Pada Saluran Transmisi
TRANSMISI
Moch Muslih Maulana1, Sapto Nisworo2
Teknik Elektro, Universitas Tidar
Jalan Kapten Suparman Nomor 39 Magelang 56116
1muslihmaulanam3@gmail.com
2Saptonisworo@gmail.com
Abstrak – Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk Dalam penulisan ini ditujukan untuk :
membangkitkan medan magnet di kumparan-kumparan beban 1. Dapat mengetahui pengertian dan fungsi daya reaktif.
induktif. Seperti pada motor listrik induksi misalnya, medan 2. Dapat mengetahui kerugian akibat daya reaktif.
magnet yang dibangkitkan oleh daya reaktif di kumparan stator 3. Dapat mempelajari studi kasus atau contoh hasil pengukuran
berfungsi untuk menginduksi rotor sehingga tercipta medan besaran listrik.
magnet induksi pada komponen rotor. Pada trafo, daya reaktif
berfungsi untuk membangkitkan medan magnet pada kumparan
II. STUDI PUSTAKA
primer, sehingga medan magnet primer tersebut menginduksi
Dalam penelitian pengujian kerugian akibat daya reaktif maka
kumparan sekunder. Dalam saluran transmisi, aliran daya
perlu mengetahui, antara lain :
reaktif pada saluran transmisi sangat mempengaruhi kondisi
1. Pengukuran
tingkat tegangan pada ujung akhir disisi penerima. Pemantauan
Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan
dan pengaturan tingkat tegangan pada ujung penerima sangat
sifat sesuatu zat/benda ke dalam bentuk angka atau harga yang lazim
penting dilakukan karena apabila pada sisi penerima tingkat
disebut sebagai hasil pengukuran.
tegangannya lebih tinggi dari batasan yang diperbolehkan akan
Pemberian angka-angka tersebut dalam praktek dapat dicapai dengan:
menimbulkan kerusakan pada peralatan konsumen dan akan
1) Membandingkan dengan alat tertentu sebagai standar, dan
timbul kerugian kerugian lain yang nilainya cukup besar.
2) Membandingkan besaran yang akan diukur dengan skala
Disajikan sebuah data hasil pengukuran besaran listrik
yang telah di tera atau dikalibrasikan
pelanggan rumah tangga 450 VA, yang akan diteliti rugi-rugi
Unsur-unsur terpenting dalam proses pengukuran itu antara lain :
yang diakibatkan oleh daya reaktif.
1) Alat yang dipergunakan sebagai pembanding / penunjuk
2) Orang yang melaksanakan
Kata kunci – Daya reaktif, saluran transmisi, listrik. Pengukuran listrik mempunyai tujuan yang lebih luas lagi yaitu
untuk mengetahui, menilai atau menguji besaran listrik. Alat yang
I. PENDAHULUAN digunakan sebagai pembanding/penunjuk disebut instrumen
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. pengukur. Instrumen ini berfungsi sebagai penunjuk nilai besaran
Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang listrik yang diukur.
digunakan untuk melakukan kerja atau usaha. Daya listrik biasanya
dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower (HP), Horsepower 2. Daya Nyata
merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara 746 Watt atau daya nyata adalah daya yang dibutuhkan oleh beban resistif.
lbft/second. Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik dimana 1 Daya nyata menunjukkan adanya aliran energi listrik dari
Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian pembangkit listrik ke jaringan beban untuk dapat dikonversikan
arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt. Daya reaktif adalah jumlah daya menjadi energi lain. Sebagai contoh, daya nyata yang digunakan
yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari untuk menyalakan kompor listrik. Energi listrik yang mengalir
pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan dari jaringan dan masuk ke kompor listrik, dikonversikan
magnet. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif adalah menjadi energi panas oleh elemen pemanas kompor tersebut.
transformator, motor, lampu pijar dan lain – lain. Satuan daya reaktif
adalah Var. Pada trafo, daya reaktif berfungsi untuk membangkitkan
medan magnet pada kumparan primer, sehingga medan magnet primer
tersebut menginduksi kumparan sekunder. Dalam saluran transmisi,
aliran daya reaktif pada saluran transmisi sangat mempengaruhi
kondisi tingkat tegangan pada ujung akhir disisi penerima.
Daya listrik pada arus listrik DC, dirumuskan sebagai perkalian Daya reaktif adalah daya imajiner yang menunjukkan adanya
arus listrik dengan tegangan. pergeseran grafik sinusoidal arus dan tegangan listrik AC akibat
adanya beban reaktif. Daya reaktif memiliki fungsi yang sama dengan
P=IxV faktor daya atau juga bilangan cos Ø. Daya reaktif ataupun faktor daya
akan memiliki nilai (≠0) jika terjadi pergeseran grafik sinusoidal
Namun pada listrik AC perhitungan daya menjadi sedikit berbeda tegangan ataupun arus listrik AC, yakni pada saat beban listrik AC
karena melibatkan faktor daya (cos ∅). bersifat induktif ataupun kapasitif. Sedangkan jika beban listrik AC
bersifat murni resistif, maka nilai dari daya reaktif akan nol (=0).
P = I x V x cos ∅ Sekalipun daya reaktif hanya merupakan daya 'khayalan',
pengendalian daya reaktif pada sistem jaringan distribusi listrik AC
3. Daya Reaktif sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini tidak lepas dari pengaruh
Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk membangkitkan beban reaktif terhadap kondisi jaringan listrik AC. Beban kapasitif
medan magnet di kumparan-kumparan beban induktif. Seperti pada yang bersifat menyimpan tegangan sementara, cenderung
motor listrik induksi misalnya, medan magnet yang dibangkitkan oleh mengakibatkan nilai tegangan jaringan menjadi lebih tinggi daripada
daya reaktif di kumparan stator berfungsi untuk menginduksi rotor yang seharusnya. Sedangkan beban induktif yang bersifat menyerap
sehingga tercipta medan magnet induksi pada komponen rotor. Pada arus listrik, cenderung membuat tegangan listrik jaringan turun.
trafo, daya reaktif berfungsi untuk membangkitkan medan magnet Berubah-ubahnya tegangan listrik jaringan tersebut sangat
pada kumparan primer, sehingga medan magnet primer tersebut mengganggu proses distribusi energi listrik dari pembangkit ke
menginduksi kumparan sekunder. konsumen. Perubahan tegangan jaringan berkaitan langsung dengan
kerugian-kerugian distribusi listrik seperti kerugian panas dan emisi
elektromagnetik yang terbentuk sepanjang jaringan distribusi.
Semakin jauh nilai tegangan jaringan dari angka yang seharusnya,
akan semakin besar kerugian distribusi listriknya dan akan semakin
mengganggu proses distribusi daya nyata listrik.
4. Daya Semu
Daya semu atau daya total (S), ataupun juga dikenal dalam
Bahasa Inggris Apparent Power, adalah hasil perkalian antara
tegangan efektif (root-mean-square) dengan arus efektif (root-mean-
square).
S = VRMS x IRMS
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
DalamTabel 4.7.a Rekap hasil pengukuran harmonik arus dan tegangan daya terpasang 450 VA
pengujian penelitian kerugian akibat daya reaktif ini
untuk beban rumah tangga
tabel hasil pengukuran yaitu tetapi
(satu jaringan distribusi : berbeda transformator distribusi) B. Analisis Pengamatan
DAYA DAYA DAYA TOTAL HARMONIC DISTORTION
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
NO NAMA & ALAMAT KONSUMEN TEGANGAN ARUS SEMU AKTIF REAKTIF COS φ FREK THD(I) THD(V)
(V) (A) (VA) (W) (VAR) (Hz) (%) (%)
diketahui bahwa :
1 Sunaryono
Condongsari, Banyuurip Purworejo
200,40 1,07 210,00 196,00 88,00 0,91 50,00 15,10 4,00
Harmonik adalah gangguan yang terjadi pada sistem distribusi
2 Amat Samsuri K.
Banjarrejo, Bayan Purworejo
202,70 0,51 104,00 96,00 39,00 0,93 50,00 31,30
tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang arus dan tegangan.
3,50
3 Tumini
Koseneng, Kec. Purworejo, Kab. Purworejo
211,80 0,74 154,00 131,00 83,00 0,84 50,00 56,40
Pada dasarnya, harmonik adalah gejala pembentukan gelombang-
3,60
4 Sadjuri
Ds. Kranggan, Kec. Kranggan, Kab. Temanggung
217,80 0,51 110,00 86,00 69,00 0,78 50,10 59,30
gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian
3,80
5 Suratno
Ds. Nguet, Kec. Kranggan. Kab. Temanggung
215,80 0,65 141,00 122,00 68,00 0,88 50,10 42,20 bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi
3,90
6 Wiryo Atmodjo 216,40 0,58 126,00 110,00 61,00 0,87 49,90 35,00 harmonik yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan
3,90
Ndemesan, Kec. Tempuran. Kab. Magelang
7 Wardai Kartiyah 216,80 0,59 128,00 108,00 69,00 0,85 50,00 50,40 bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan harmonik.
4,00
Rogoselo, Doro, Pekalongan
8 Casmadi 212,50 0,86 181,00 150,00 103,00 0,82 49,90 43,40 Misalnya, frekuensi dasar suatu sistem tenaga listrik adalah 50 Hz,
4,20
Larikan, Kab. Pekalongan
9 Sudiwarno 213,60 0,93 201,00 168,00 109,00 0,83 49,90 38,30 maka harmonik keduanya adalah gelombang dengan frekuensi sebesar
4,10
Ds. Soka Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang
10 Priyo Sukemi 216,70 0,74 159,00 118,00 107,00 0,74 50,30 41,50 100 Hz, harmonik ketiga adalah gelombang dengan frekuensi sebesar
4,10
Pundaksari, Kab. Boyolali
150 Hz dan seterusnya. Gelombang-gelombang ini kemudian
menumpang pada gelombang murni/aslinya sehingga terbentuk V. KESIMPULAN
gelombang cacad yang merupakan jumlah antara gelombang murni Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk
sesaat dengan gelombang hormoniknya. membangkitkan medan magnet di kumparan-kumparan beban
Di samping nilai arus harmonik dan THDi, nilai tegangan induktif. Perubahan tegangan jaringan akibat daya reaktif berkaitan
harmonik dan THDv juga merupakan komponen penting yang perlu langsung dengan kerugian-kerugian distribusi listrik seperti kerugian
diketahui dalam menganalisis pengaruh harmonik pada pengoperasian panas dan emisi elektromagnetik yang terbentuk sepanjang jaringan
peralatan, dan jaringan.Ratingisasi kapasitas trafo dan pengurangan distribusi. Semakin jauh nilai tegangan jaringan dari angka yang
nilai harmonik tegangan pada peralatan dan jaringan merupakan salah seharusnya, akan semakin besar kerugian distribusi listriknya dan
satu usaha untuk meningkatkan keandalan dan keamanan peralatan akan semakin mengganggu proses distribusi daya nyata listrik.
dan jaringan. Nilai tegangan harmonik dan THDv akan menentukan
evaluasi nilai kapasitas transformator untuk menentukan apa perlu REFERENSI
dilakukan ratingisasi atau perlu pengurangan nilai harmonik pada [1] Arrillaga, Jos. 2000. Power System Harmonic Analysis.
peralatan atau jaringan. New Zealand : University of Canterbury.
[2] IEEE Std. 519-1992., 1994, IEEE Guide for Harmonic
Control and Reactive Compensation of Static Power
Converter. Internet.
[3] Ort Meyer.,dkk, 1985, Pengaruh Adanya Komponen
Harmonik Pada Sistem Tenaga Listrik.
[4] Penangsang O., 2002, Faktor Daya dan Harmonisa pada
Sistem Kelistrikan yang Mengandung Harmonisa,
Surabaya, Tutorial SSTE.