Anda di halaman 1dari 5

PERBEDAAN SKALA LIKERT LIMA SKALA DENGAN

MODIFIKASI SKALA LIKERT EMPAT SKALA


EKO HERTANTO

INSTRUMEN PENELITIAN Menyusun butir pertanyaan berdasarkan faktor


Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan yang menyusun konstrak. Butir pertanyaan
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. harus merupakan penjabaran dari isi faktor
Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan berdasarkan faktor-faktor tersebut kemudian
instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian disusun butir-butir soal yang dapat memberikan
adalah suatu alat yang digunakan mengukur gambaran tentang faktor tersebut.
fenomena sosial yang diamati.
Menurut Arikunto (2005:101), instrumen
KUESIONER (ANGKET)
penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan
Menurut Maksum (2012:130), angket adalah
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
mengungkap informasi, baik menyangkut fakta atau
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya,
pendapat.
kemudian jenis instrumen penelitian sendiri
Menurut Umar (2011:49), angket merupakan
yaitu angket, ceklist atau daftar centang,
suatu pengumpulan data dengan memberikan atau
pedoman wawancara, dan pedoman
menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada
pengamatan.
responden dengan harapan memberikan respon
atas daftar pertanyaan tersebut.
MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN Menurut Riduwan (2007:27), angket tertutup

Instrumen-instrumen penelitian yang sudah adalah angket yang disajikan dalam bentuk

baku dalam bidang sosial sulit ditemukan. Oleh sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk

sebab itu maka seorang peneliti harus memiliki memilih satu jawaban yang sesuai dengan

kemampuan untuk membuat instrumen yang akan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda

digunakan untuk penelitian. silang (X) atau tanda checlist.

Menurut Hadi (1991:7), ada beberapa langkah Menurut Nasution (2000:128), angket adalah

yang harus ditempuh dalam menyusun instrumen, daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos

langkah-langkah tersebut antara lain yaitu: untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga

1. Mendefinisikan konstrak dijawab di bawah pengawasan peneliti.

Mendefinisikan konstrak yaitu suatu tahapan Menurut Arikunto (2013:194), kuesioner

yang bertujuan untuk memberikan batasan arti adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

dari konstrak yang akan diteliti, dengan digunakan untuk memperoleh informasi dari

demikian nantinya tidak terjadi penyimpangan responden dalam arti laporan tentang

terhadap tujuan yang ingin dicapai dalam pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

penelitian. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode

2. Menyidik faktor maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan

Menyidik faktor adalah suatu tahap yang metode angket atau kuesioner instrumen yang

bertujuan untuk menandai faktor-faktor yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

disangka dan kemudian diyakini menjadi Menurut Arikunto (2013:195-196), keuntungan

komponen dari konstrak yang akan diteliti. menggunakan kuesioner adalah sebagai berikut:

3. Menyusun butir-butir pertanyaan Keuntungan Kuesioner


1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

Metodologi Penelitian | September 2017 1


2. Dapat dibagikan secara serentak kepada SS : Sangat Setuju (5)
banyak responden.
3. Dapat dijawab oleh responden menurut
kecepatannya masing-masing dan menurut STS TS RR S SS
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
waktu senggang responden.
Kompetensi Intelektual
4. Dapat dibuat anonim sehingga responden
1
bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
2
5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi
semua responden dapat diberi pertanyaan
yang benar-benar sama.
MODIFIKASI SKALA LIKERT EMPAT
SKALA
SKALA LIKERT Menurut Hadi (1991:19), modifikasi terhadap
Menurut Sugiyono (2010:134), skala likert skala Likert dimaksudkan untuk menghilangkan
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, kelemahan yang terkandung oleh skala lima tingkat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang dengan alasan yang dikemukakan seperti dibawah
tentang fenomena sosial. ini:
Pada tabel satu dibawah, merupakan contoh Modifikasi skala Likert meniadakan kategori
kuesioner (angket) model skala Likert lima skala jawaban yang ditengah berdasarkan tiga alasan:
menggunakan indikator kompetensi pegawai. 1. Ketegori Undeciden itu mempunyai arti ganda,
Tabel 1 bisa diartikan belum dapat memutuskan atau
Skala Likert memberi jawaban (menurut konsep aslinya),
Keterangan: bisa juga diartikan netral, setuju tidak, tidak
STS : Sangat Tidak Setuju (1) setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu.
TS : Tidak Setuju (2) Kategori jawaban ganda arti (multi
N : Netral (3) interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan
S : Setuju (4) dalam suatu instrumen.
SS : Sangat Setuju (5)
2. Tersedianya jawaban yang ditengah itu
menimbulkan jawaban ke tengah (central
STS TS N S SS
No Pertanyaan
1 2 3 4 5 tendency effect), terutama bagi mereka yang
Kompetensi Intelektual ragu-ragu atas arah kecenderungan pendapat
1 responden, ke arah setuju atau ke arah tidak
2 setuju. Jika disediakan kategori jawaban itu
akan menghilangkan banyak data penelitian
Pada tabel dua dibawah, merupakan contoh sehingga mengurangi banyaknya informasi
kuesioner (angket) model skala Likert lima skala yang dapat dijaring para responden.
menggunakan indikator kompetensi pegawai.
Pada tabel tiga dibawah, merupakan contoh
Tabel 2
kuesioner (angket) model modifikasi skala Likert
Skala Likert
empat skala penilaian dengan menggunakan
Keterangan:
indikator kompetensi pegawai.
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
Tabel 3
TS : Tidak Setuju (2)
Modifikasi Skala Likert
RR : Ragu-Ragu (3)
Keterangan:
S : Setuju (4)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)

Metodologi Penelitian | September 2017 2


TS : Tidak Setuju (2) kategori jawaban itu maka akan menghilangkan
S : Setuju (3) banyak data penelitian sehingga mengurangi
SS : Sangat Setuju (4) banyaknya informasi yang dapat dijaring dari para
responden.
Namun walaupun instrumen kuesioner yang
STS TS S SS menggunakan skala Likert dengan lima skala
No Pertanyaan
1 2 3 4
mempunyai kelemahan, bukan berarti kuesioner
Kompetensi Intelektual
tersebut tidak dapat digunakan sebagai instrumen
1
penelitian. Instrumen kuesioner yang menggunakan
2
skala Likert dengan lima skala masih dapat
digunakan oleh peneliti disesuaikan berdasarkan
Kesimpulan kebutuhan penelitian.
Penggunaan instrumen kuesioner yang Kemudian penggunaan instrumen kuesioner
menggunakan skala Likert dengan lima skala skala Likert dengan empat skala banyak juga
banyak digunakan dalam penelitian. Kelebihan digunakan dalam penelitian. Penggunaan
instrumen kuesioner yang menggunakan skala instrumen kuesioner yang menggunakan skala
Likert dengan lima skala adalah kuesioner tersebut Likert dengan empat skala memiliki kelebihan dapat
mampu mengakomodir jawaban responden yang menjaring data penelitian lebih akurat dikarenakan
bersifat netral atau ragu-ragu. Hal ini yang tidak kategori jawaban Undeciden yang mempunyai arti
terdapat dalam skala Likert dengan empat skala ganda, atau bisa diartikan responden belum dapat
dimana jawaban yang bersifat netral atau ragu-ragu memutuskan atau memberi jawaban, tidak
dihilangkan dalam kuesioner. digunakan di dalam kuesioner dikarenakan dapat
Kelemahan instrumen kuesioner skala Likert menimbulkan (central tendency effect) yang dapat
dengan lima skala adalah data penelitian menjadi menghilangkan banyak data penelitian sehingga
banyak yang hilang, sebagaimana dikemukakan mengurangi banyaknya informasi yang dapat
oleh Hadi (1999:19), ketegori jawaban Undeciden dijaring dari para responden.
mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat Sedangkan kelemahan instrumen kuesioner
memutuskan atau memberi jawaban. skala Likert dengan empat skala adalah responden
Kemudian tersedianya jawaban yang ditengah tidak memiliki alternatif jawaban berupa netral atau
itu dapat menimbulkan (central tendency effect), ragu-ragu. Bagi peneliti pilihan menggunakan
terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah instrumen kuesioner lima skala atau empat skala
kecenderungan pendapat responden, ke arah disesuaikan berdasarkan kebutuhan penelitian
setuju atau ke arah tidak setuju. Jika disediakan

Metodologi Penelitian | September 2017 3


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Nasution, S. 2000. Metode Research. Jakarta:


Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-
Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Kelimabelas. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis Butir untuk Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Instrumen Angket, Tes, dan Skala Nilai. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yogyakarta: FP UGM.
Umar, Husein. 2011. Desain Penelitian MSDM
Maksum, Ali. 2012. Metodologi penelitian dan Perilaku Karyawan. Jakarta:
dalam olahraga. Surabaya: Unesa Rajawali Pers.
University Press.

likert. Skala likert menggunakan beberapa


Ada beberapa skala pengukuran yang butir pertanyaan untuk mengukur perilaku
dapat digunakan dalam merancang skala individu dengan merespon 5 titik pilihan
pengukuran pada penelitian perilaku pada setiap butir pertanyaan, sangat setuju,
misalnya skala thurstone, guttman, dan setuju, tidak memutuskan, tidak setuju,
likert. Skala thurstone dapat digunakan dan sangat tidak setuju (Likert 1932).
untuk menduga preferensi individu dengan Kemudahan penggunaan skala likert
menggunakan nilai frekuensi responnya. menyebabkan skala ini lebih banyak
Posisi dari butir-butir pertanyaan dapat digunakan oleh peneliti.
diperoleh dengan mengambil rataan dari
persentil sebaran normal baku berdasarkan Skala Likert dianggap lebih baik
proporsi preferensi responden terhadap dari skala Thurstone
sebuah butir pertanyaan (Lipovetsky
2007).
1. Skala Likert lebih mudah membuatnya
dibanding skala Thurstone. Selain itu,
Skala guttman menggunakan skala
Skala Likert mempunyai reliabilitas yang
kumulatif dimana jika individu setuju pada
relatif tinggi dibandingkan dengan skala
butir pertanyaan tertentu, maka individu
Thurstone untuk jumlah item yang sama.
tersebut juga setuju pada semua butir
Makin banyak jumlah item, maka makin
pertanyaan lain yang lebih lemah
kurang reliabilitasnya. Skala Likert dapat
(pertanyaan sebelumnya). Skala guttman
memperlihatkan item yang dinyatakan
jarang dipakai peneliti karena
dalam beberapa respons alternatif
membutuhkan upaya yang lebih gigih
(SS=sangat setuju, S=setuju,R=ragu-ragu,
untuk mendapatkan butir-butir pertanyaan
TS=tidak setuju, STS=sangat tidak setuju).
yang valid (Uhlaner 2002). Skala yang
Sedangkan skala Thurstone hanya
paling mudah digunakan adalah skala
membuka dua alternatif saja.
Metodologi Penelitian | September 2017 4
2. Dalam menyusun skala, item-item yang permasalahan yang ditanyakan Contoh:
tidak jelas menunjukkan hubungan dengan
1. Bagaimana pendapat anda, bila orang
sikap yang sedang diteliti masih dapat
dimasukkan ke dalam skala. Dalam itu menjabat Kepala Sekolah di sini? a.
menyusun skala Thurstone, yang
Setuju b. Tidak setuju
dimasukkan hanya item-item yang telah
disetujui bersama dan jelas berhubungan
dengan sikap yang ingin diteliti saja yang Adapun skala pengukuran menurut
dapat dimasukkan. Winarno (2011) dikelompokkan menjadi :
1. Skala Nominal
3. Skala Likert dapat memberikan
keterangan yang lebih jelas dan nyata Sebuah data dikatakan memiliki
tentang pendapatan atau sikap responden skala nominal, apa bila angka-
tentang isu yang dipertanyakan karena angka dalam rentangan skala
jangka responsi yang lebih besar. pengukuran hanya berfungsi
sebagai pengganti nama (label)
Kelemahan Skala Likert atau katagoritidak menunjukkan
suatu kuatintas maka skala
1. Skala Likert hanya dapat mengurutkan pengukurannya disebut nominal.
individu dalam skala, tetapi tidak dapat
2. Skala Ordinal
membandingkan berapa kali satu individu
lebih baik dari individu yang lain. Hal ini Sebuah data dikatakan memiliki
karena ukuran yang digunakan adalah skala ordinal, apa bila angka-angka
ukuran ordinal. dalam rentangan skala pengukuran
tidak hanya menunjukkan kategori-
2. Kadang kala total skor dari individu kategori tertentu, tetapi juga
tidak memberikan arti yang jelas, karena menunjukkan hubungan kuantitas
banyak pola respons terhadap beberapa
tertentu yakni berupa tingkatan
item akan memberikan skor yang sama.
Adanya kelemahan di atas sebenarnya (gradasi).
dapat dipikirkan sebagai error dari respons 3. Skala interval
yang terjadi. Sebuah data dikatakan memiliki
interval, apabila angka-angka
Nah, demikian sekilas gambaran mengenai dalam skala pengukuran tidak
pengertian, contoh hitungan, dan hanya menunjukkan hubungan
keunggulan skala Likert yang digunakan
kuantitatif dalam bentuk gradasi
dalam penelitian. Semoga tulisan yang
dirangkum dari berbagai sumber ini dapat (ranking), tetapi juga menunjukkan
menambah wawasan anda. Jika bahwa jarak atau perbedaan
bermanfaat, jangan lupa share ke teman- kuantitas antar dua angka yang
teman anda di media sosial. berurutan selalu sama (Ibnu, 2003).
4. Skala Rasio
1. Skala Likert : Data Interval
Sebuah data dikatakan memiliki
2. Skala Guttman : Data Interval & Ratio skala rasio, apabila nilai nol
absolut (ukuran kauntitas absolut)
Penelitian menggunakan skala Guttman diketahui dengan pasti.
dilakukan bila ingin mendapatkan
jawaban yang tegas terhadap suatu
Metodologi Penelitian | September 2017 5

Anda mungkin juga menyukai