Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Baterai merupakan sumber energi utama pada berbagai produk elektronik

pendukung aktivitas manusia seperti laptop, telepon seluler, kendaraan listrik dan

sebagainya. Dari berbagai jenis baterai, baterai litium ion (Li-Ion) merupakan

salah satu baterai yang banyak digunakan di pasaran. Hal ini disebabkan oleh

densitas energi yang dimiliki baterai tersebut cukup besar dibandingkan baterai

lain seperti NiCd dan NiMH (Davison dan Boyce, 2012).

Pada awalnya, baterai Li-Ion menggunakan elektrolit berupa cairan organik

yang bersifat flammable. Berdasarkan alasan keamanan, penggunaan elektrolit

tersebut mulai ditinggalkan dan beralih pada penggunaan elektrolit padat.

Beberapa contoh elektrolit padat yang sudah cukup lama digunakan di pasaran

adalah LiClO4, LiAsF6, dan LiPF6. Akan tetapi, elektrolit-elektrolit tersebut

memiliki kelemahan terkait kandungan unsur halogen yang menyebabkan produk

degradasinya bersifat toksik (Azeez dan Fedkiw, 2010).

Litium Bis(Oksalato) Borat atau LiBOB merupakan senyawa yang saat ini

mulai dikembangkan sebagai elektrolit padat alternatif untuk baterai Li-Ion.

Elektrolit padat LiBOB dianggap lebih ramah lingkungan karena senyawa

tersebut tidak mengandung unsur halogen yang berpotensi mencemari lingkungan.

LiBOB juga memiliki stabilitas panas yang cukup tinggi yakni sebesar 302°C

(Azeez dan Fedkiw, 2010).

Beberapa penelitian yang menggunakan LiBOB sebagai komponen dari

baterai baik sebagai elektrolit maupun sebagai aditif elektrolit lain telah

1
2

dilakukan. Xu dkk., (2005a) meneliti tentang penggunaan senyawa LiBOB

sebagai bahan aditif elektrolit padat LiPF6 untuk baterai Li-Ion. Wang dkk. (2006)

telah melakukan pengujian karakteristik senyawa LiBOB sebagai elektrolit baterai

Li-ion dan siklus kerjanya pada half cell LiMnO2. Aravindan dan Vickraman

(2007) melakukan penelitian mengenai studi penggunaan senyawa LiBOB untuk

nanocomposite gel polymer electrolytes (NCGPE) untuk baterai Li-ion. Serta

Aravindan dan Vickraman (2012) yang meneliti tentang efek penuaan dari

membran polyvinylidenefluoride–hexafluoropropylene (PVdF–HFP) yang di-

impregnasi oleh senyawa LiBOB terhadap konduktivitas ioniknya.

LiBOB merupakan senyawa yang mudah untuk disintesis, yakni melalui

reaksi antara asam oksalat dihidrat, litium hidroksida monohidrat dengan asam

borat. Beberapa penelitian terkait sintesis senyawa LiBOB yang telah dilakukan

disajikan pada Tabel 1.


3

Tabel 1. Daftar penelitian terkait proses sintesis senyawa LiBOB


Peneliti dan Judul Penelitian Metode reaksi Hasil Penelitian
Tahun sintesis LiBOB
Penelitian
Yu dkk., Kinetic study on solid Proses Kondisi optimum untuk reaksi
(2007) state reaction for pencampuran sintesis LiBOB adalah melalui
synthesis of LiBOB kering dua tahap pemanasan yakni pada
suhu 100-120°C dan 240-280°C.
Studi kinetika dilakukan untuk
menghitung data energi aktivasi
menggunakan Ozawa integral
method dan Kissinger differential
method.
Aravidan dan Effect of aging on the Proses Senyawa LiBOB dapat disintesis
Vickraman ionic conductivity of pencampuran pada suhu 240°C. Secara umum,
(2012) polyvinylidenefluoride- basah penelitian ini membahas
hexafluorpropylene menggunakan mengenai efek penuaan dari
(PVdF-HFP) membrane akuatrides membran PVdF-HFP yang
impregnated with diimpregnasi senyawa LiBOB
different lithium salts terhadap konduktivitas ioniknya.
Lestariningsih Proses pembuatan Proses Senyawa LiBOB dapat dibentuk
dkk., (2013) senyawa Li(C2O4)2 pencampuran pada suhu 240-250°C dengan
dengan variasi suhu kering penahanan selama 6 jam tanpa
sintering dialiri gas nitrogen.

Berdasarkan studi literatur yang terdapat pada Tabel 1, dapat diketahui

bahwa beberapa metode penelitian terkait sintesis senyawa LiBOB telah

dilakukan. Meskipun demikian, studi mengenai kinetika reaksi sintesis senyawa

LiBOB sampai saat ini masih sangat terbatas. Studi kinetika sintesis senyawa

LiBOB yang dilakukan Yu, dkk (2007) didasarkan pada perubahan massa reaktan

dan suhu reaksi yang dianalisis menggunakan TG/DTA pada berbagai laju

kenaikan suhu.
4

Penelitian ini mempelajari pengaruh suhu dan waktu penahanan terhadap

kecepatan reaksi sintesis senyawa LiBOB yang dilakukan menggunakan metode

pencampuran basah. Produk hasil reaksi yang diperoleh dianalisis menggunakan

FTIR dan XRD. Fokus penelitian ini terletak pada perumusan model matematis

yang dapat mewakili kinetika reaksi sintesis senyawa LiBOB. Hal inilah yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

1.2. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah membuat senyawa LiBOB

melalui proses pencampuran basah. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini

adalah:

1. Mempelajari pengaruh suhu reaksi terhadap kecepatan reaksi sintesis

senyawa LiBOB

2. Mempelajari kinetika reaksi sintesis senyawa LiBOB untuk elektrolit padat

baterai Li-ion

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi khususnya mengenai proses sintesis senyawa LiBOB untuk

elektrolit padat baterai Li-ion yang bersifat ramah lingkungan.

2. Studi kinetika yang dipelajari pada penelitian ini diharapkan memberikan

nilai parameter kinetika reaksi sintesis senyawa LiBOB yang dapat

digunakan untuk perancangan proses dalam skala industri.

Anda mungkin juga menyukai