Anda di halaman 1dari 8

1.

Latar Belakang

Batubara adalah bahan organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan purba

yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang

berlangsung selama jutaan tahun mengalami proses pengambutan dan pembatubaraan.

Indonesia termasuk salah satu negara yang kaya akan sumberdaya energi dalam bentuk

batubara.

Sebagai sumberdaya energi, batubara memiliki nilai strategis dan potensial untuk

memenuhi sebagian besar kebutuhan energi dalam negeri. Di Indonesia, batubara digunakan

oleh kalangan industri. Hampir seluruh cabang industri menggunakan batubara sebagai bahan

bakar, industri yang paling banyak menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya adalah

industri PLTU. Akan tetapi pemanfaatan sebagai bahan bakar pada PLTU harus memenuhi

kriteria tertentu. Salah satunya yaitu kadar sulfur, typical limits total sulfur yang ditetapkan

yaitu 0,5%-1,0%. Sebab jika batubara yang digunakan mempunyai kadar sulfur yang tinggi

akan menghasilkan emisi gas yang tinggi. Baku mutu udara berdasarkan Keputusan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep-13/MENLH/3/1995 untuk kegiatan PLTU

berbahan bakar batubara yaitu debu = 150 mg/m3; SO2 = 750 mg/m3 dan NO2 = 850 mg/m3.

Sulfur merupakan elemen impurities, disamping pengotor lainnya seperti abu, tanah,

batuan, mineral, dan lain-lain. Sebagai salah satu parameter kualitas batubara, sulfur menjadi

perhatian dari banyak pihak. Sulfur di dalam batubara dapat berbentuk senyawa organik,

senyawa anorganik dan sulfur sulfat. Sulfur organik merupakan bahan yang stabil dalam

senyawa organik batubara, dan tersebar secara merata ke seluruh batubara sehingga sulit

untuk dihilangkan.

Kandungan sulfur dalam batubara apabila dibakar akan berubah menjadi oksida sulfur.

Senyawa ini dapat bereaksi dengan uap air di udara sehingga membentuk H2SO3 (asam sulfit)

PROPOSAL PENELITIAN 1
dan H2SO4 (asam sulfat). Bila kedua asam tersebut terkondensasi diudara dan kemudian jatuh

bersama-sama dengan air hujan, maka terjadilah hujan asam. Pelepasan oksida sulfur dari

pembakaran batubara dapat menimbulkan hujan asam sampai sejauh ratusan kilometer.

Dalam usaha meningkatkan kualitas batubara, termasuk menurunkan kadar

sulfurnya untuk menuju Teknologi Batubara Bersih (Clean Coal Technology), maka

berbagai teknologi desulfurisasi telah dan sedang dikembangkan. Teknologi batubara bersih

terutama dikembangkan dengan menggunakan berbagai teknik untuk mengurangi efek

lingkungan yang merugikan, diakibatkan oleh proses pembakaran batubara.

Desulfurisasi dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu desulfurisasi fisik, kimia dan

biologis. Desulfurisasi batubara dengan metode fisik memiliki kelemahan karena tidak

mampu menghilangkan sulfur oganik. Sedangkan metode kimia untuk desulfurisasi

menghasilkan hasil yang lebih baik daripada metode fisik. Tetapi metode kimia umumnya

membutuhkan konsumsi energi yang tinggi dan dapat menghasilkan zat berbahaya serta

mempengaruhi integritas struktur pada batubara. Karena kekurangan metode fisik dan kimia,

dorongan yang meningkat saat ini diberikan pada proses biologi. Proses desulfurisasi biologi

dilakukan pada kondisi mudah dan tanpa produk berbahaya, proses ini merubah oksidatif dari

bentuk sulfur yang dikurangi menjadi senyawa yang mudah larut dan mudah dicuci.

Beberapa penelitian terhadap bakteri yang berbeda dilaporkan dapat mengurangi sulfur

pada batubara. Thiobacillus ferrooxidans, Thiobacillus thiooxidans, Sulfolobus

acidocaldarius, dan Acidianus brierley adalah beberapa kultur bakteri yang umumnya

digunakan dalam biodesulfurisasi batubara.

Tujuan penelitian untuk mengurangi kandungan sulfur anorganik dan organik pada

batubara. Digunakan dua metode biodesulfurisasi yaitu bioflotasi untuk mengurangi sulfur

PROPOSAL PENELITIAN 2
anorganik mengunakan bakteri Bacillus subtilis dan metode bioksidasi menggunakan bakteri

Sinomonas flava dan Acidithiobacillus ferrooxidans untuk mengurangi sulfur organik.

2. Maksud dan Tujuan Penelitian

2.1 Maksud

Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan bakteri Bacillus subtilis,

Sinomonas flava dan Acidithiobacillus ferrooxidans untuk mengurangi kandungan sulfur

anoragnik dan organik pada batubara.

2.2 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh bakteri B. subtilis untuk modifikasi permukaan batubara

pada proses bioflotasi.

2. Analisis pengaruh dari berbagai variabel pada proses bioflotasi yaitu zeta-

potensial, kinetika adsorpsi dan adsorpsi isoterm

3. Mengetahui mekanisme pengurangan kadar sulfur organik batubara menggunakan

bakteri Sinomonas flava dan Acidithiobacillus ferrooxidans pada proses

bioksidasi.

4. Analisis pengaruh dari berbagai variabel pada proses bioksidasi yaitu pH, waktu

inkubasi, pulp density, ukuran partikel dan suhu inkubasi

5. Analisis recovery batubara setalah proses bioflotasi dan bioksidasi

3. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Sampel batubara yang akan digunakan memiliki kadar sulfur yang tinggi >2% dan fokus

penelitian yaitu kandungan sulfur organik dan anorganik. Sampel batubara berasal dari

salah satu perusahaan tambang batubara di wilayah Kalimantan Timur.

PROPOSAL PENELITIAN 3
2. Sumber bakteri berasal dari kultur murni, bakteri yang digunakan yaitu jenis bakteri

Bacillus subtilis untuk desulfurisasi sulfur anorganik, Sinomonas flava dan

Acidithiobacillus ferrooxidans untuk desulfurisasi sulfur organik.

3. Karakteristik biotreatment dengan metode bioproses multi tahap yaitu bioflotasi dan

bioksidasi dengan fokus utama penelitian untuk mengurangi kandungan sulfur dalam

batubara.

4. Metodologi Penelitian

Adapun metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini sebagaimana ditunjukkan

pada Gambar 1. Metodologi penelitian terdiri dari:

A. Fakta

Bersumber dari beberapa jurnal internasional, dan beberapa referensi terkait lainnya

mengenai dampak pembakaran batubara khususnya yang memiliki kadar sulfur tinggi.

B. Problem Statement

Menentukan arah dari keseluruhan penelitian sebagai acuan dalam melakukan segala

tahapan penelitian untuk mengurangi kadar sulfur yang tinggi dalam batubara.

C. Pengumpulan data

Sejumlah data yang dibutuhkan dalam bioproses multi tahap ini mencakup pada beberapa

hal yang mendasar yaitu:

1) Karakteristik batubara dan bioreagen yang terdiri dari:

a. kadar sulfur organik, sulfur anorganik, sulfur total dan abu,

b. nilai kalori batubara,

c. Konsentrasi bakteri dan reagen yang digunakan

2) Data percobaan; Operasional bioflotasi

a) Kecepatan dan komposisi umpan slurry (batubara + kolektor)

b) Kecepatan dan komposisi aliran udara spesifik + frother

PROPOSAL PENELITIAN 4
c) pH media, ukuran partikel batubara

3) Data percobaan; Operasional bioksidasi

a) Konsentrasi bakteri dan produk asam organiknya

b) Banyaknya batubara yang digunakan

c) Kondisi proses; pH, waktu inkubasi, pulp density, ukuran partikel dan suhu

inkubasi

D. Pengolahan dan Analisis Data

Pada bab pengolahan dan analisis data guna karakteristik dinamika bakteri dan

karakteristik biodesulfurisasi sulfur dalam batubara ditempuh dengan menggunakan

beberapa pendekatan antara lain: Analisis faktorial, analisis varians, analisis FTIR, analisis

proximate dan ultimate, analisis XRD, analisis SEM, analisis zeta-potensial, dan analisis

kinetika adsropsi dan adsropsi isotherm.

E. Pembahasan

Biodesulfurisasi dengan metode bioksidasi merubah oksidatif dari bentuk sulfur menjadi

senyawa larut dan mudah dicuci. Bakteri berperan mengahasilkan asam organik yang

berdampak efektif untuk eliminasi sulfur dari permukaan butir batubara. Pada proses

bioflotasi bakteri berperan sebagai depressant dari pengotor sehingga mampu memisahkan

batubara dengan pengotornya khususnya sulfur anorganik.

F. Kesimpulan

Sulfur organik dan anorganik tereliminasi dengan sejumlah karakteristik tanpa

mengganggu sifat-sifat batubara serta menjawab point-point dari tujuan.

PROPOSAL PENELITIAN 5
FAKTA
Pelepasan gas berbahaya selama proses pembakaran batubara karena kandungan sulfur yang merupakan
pengotor pada batubara, memiliki efek negatif pada lingkungan.

PROBLEM STATEMENT
Implikasi bakteri Bacillus subtilis dan Sinomonas flava dan Acidithiobacillus ferrooxidans untuk mengurangi
kandungan sulfur organik dan anorganik pada batubara dengan bioproses multi tahap.

PERUMUSAN DATA PERCOBAAN


1. Menghitung recovery :
K.k 1. Karakteristik batubara dan bioreagen
R= x 100%
F.f 2. Data percobaan; Operasional bioflotasi
3. Data percobaan; Operasional bioksidasi
2. Persamaan isoterm Langmuir:
𝑪𝒆 𝟏 𝑪
=𝑸 + 𝑸𝒆
𝒒𝒆 𝟎𝒃 𝟎

Tidak

ANALISIS
Analisis faktorial, analisis varians, analisis FTIR, analisis proximate dan ultimate, analisis XRD, analisis SEM, analisis
zeta-potensial, dan analisis kinetika adsropsi dan adsropsi isotherm.

Ya

KRITERIA

Typical limits total sulfur 0.5%-1.0%


Pada penggunaan PLTU.

PEMBAHSAN
 Bakteri berperan mengahasilkan asam organik yang berdampak efektif untuk eliminasi sulfur organik dari permukaan butir
batubara.
 Pada proses bioflotasi bakteri berperan sebagai depressant dari pengotor sehingga mampu memisahkan batubara dengan
pengotornya khususnya sulfur anorganik.

KESIMPULAN
Sulfur organik tereliminasi dengan sejumlah karakteristik

Gambar 1. Diagram alir penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 6
5. Rencana Jadwal Penelitian

Adapun rencana jadwal penelitian ini disajikan pada Tabel 1, dimana rencana penelitian

dimulai pada minggu ke-1 bulan September tahun 2017 dan direncanakan selesai sampai

pengumpulan tesis pada minggu ke-4 bulan Juli tahun 2018. Kegiatan penelitian terdiri

dari pra penelitian hingga pasca penelitian.

Tabel 1. Jadwal rencana kegiatan.

6. Rincian Anggaran Biaya Penelitian

Selanjutnya akan disampaikan rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk

menyelesaikan penelitian pada program Magister Teknik Rekayasa Pertambangan Institut

Teknologi Bandung. Rencana anggaran biaya yang diajukan merupakan perkiraan umum

mengenai biaya analisis sampel penelitian, pencetakan tesis, dan biaya hidup selama 6

bulan. Rincian mengenai rencana anggaran biaya penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Rincian rencana anggaran biaya penelitian

Komponen Biaya Harga Satuan Jumlah Total


1. Analisis sampel Rp. 250.000 20 Rp. 5.000.000
2. Peralatan penelitian - - Rp. 500.000
3. Pencetakan tesis Rp. 150.000 5 Rp. 750.000
4. Pembayaran Wisuda Rp. 750.000 1 Rp.750.000
5. Biaya Konsumsi Rp. 1.000.000 6 bulan Rp. 6.000.000
6. Biaya tempat tinggal Rp. 500.000 6 bulan Rp. 3.000.000
7. SPP semester IV Rp. 10.500.000 1 Rp. 10.500.000
Total Anggaran Rp. 26.500.000

PROPOSAL PENELITIAN 7
Terbilang: Dua puluh enam juta lima ratusribu rupiah

7. Penutup

Demikianlah proposal permohonan bantuan biaya tugas akhir ini saya ajukan dengan

harapan mendapat perhatian dan bantuan dari Bapak, saya ucapkan terima kasih.

PROPOSAL PENELITIAN 8

Anda mungkin juga menyukai