I. PENDAHULUAN
Logam mangan (Mn) merupakan salah satu logam berat yang banyak
berat tetapi juga dapat menggunakan kembali logam berat dari limbah tambang
dan industri. Apabila limbah tambang dan industri dapat diolah dengan baik maka
tidak hanya menguntungkan bagi pelaku industri namun juga bermanfaat untuk
limbah bijih dan residu lainnya. Namun, berbagai metode kimia yang digunakan
lingkungan. Oleh karena itu, saat ini dikembangkan metode recovery logam Mn
Ekstrak logam pada proses biomining dilarutkan ke dalam air sehingga proses ini
disebut bioleaching.
yang ramah lingkungan. Bioleaching hanya dapat diaplikasikan pada logam yang
terikat pada mineral yang mengandung sulfur, besi atau sulfur tereduksi. Mangan
merupakan salah satu logam yang dapat dipisahkan dari mineralnya oleh
mikroorganisme.
autotrofik seperti anggota genus Aspergillus dan Penicillum yang diketahui aktif
thermosulfidooxidans.
mendapatkan energi dari oksidasi besi ferro (Fe2+) menjadi besi ferri (Fe3+) dan
efisien daripada hanya menggunakan kultur murni (Li et al., 2014). Hal ini
dan kultur campuran dapat menyeimbangkan metabolisme besi dan sulfur (Behera
pelarutan logam Ni dari limbah tambang chromite. Selain itu, kultur campuran
2015), yang bersifat asidofilik seperti Enterobacter sp., Bacillus cereus, Bacillus
epidermidis yang memiliki aktivitas pada bijih mangan low-grade (Das et al.,
2012).
matriks polimer ekstraseluler yang terdiri dari polisakarida, protein dan lipid yang
dan membentuk biofilm bersama dengan sel bakteri. Adanya EPS yang
4
tidak hanya limbah tambang yang dapat digunakan sebagai substrat bioleaching,
bijih mangan juga dapat digunakan sebagai substrat untuk aktivitas bioleaching.
Hal ini disebabkan bijih mangan (manganese ore) memiliki kadar Mn mencapai
35% dan banyak digunakan sebagai pilihan bagi pelaku industri untuk ekstraksi
mangan dari bijih mangan dengan bioleaching yang dilakukan oleh bakteri
pengoksidasi sulfur.
logam dapat diisolasi dari tempat yang memiliki pH yang rendah, kisaran suhu
yang beragam, dan lingkungan yang ekstrim. Salah satu jenis bakteri pengoksidasi
sulfur yang berperan dalam bioleaching yaitu Thiobacillus memiliki habitat pada
lingkungan perairan dan tanah yang memiliki sumber sulfur melimpah. Salah satu
Ungaran memiliki komposisi air panas yang dibagi menjadi dua tipe yaitu air
panas yang memiliki kandungan klorida yang rendah, kandungan sulfat tinggi
(mencapai 1000 pm), dan pH rendah (mencapai 5) berada pada area fumarolik
sedangkan air yang mengandug bikarbonat netral atau klorida berada pada area
lain.
5
ramah lingkungan daripada ekstraksi secara kimia. Hal ini disebabkan karena
bioleaching juga tidak memerlukan energi dalam jumlah besar untuk proses
pembakaran dalam ekstraksi logam secara tradisional. Oleh karena itu, perlu
bioleaching Mn.
reproduksi dan klasifikasi bakteri pengoksidasi sulfur dan besi dan menambah
II. ISI
10-4 kemudian diinokulasikan pada medium cair dan diinkubasi 14x24 jam pada
suhu 300C. Hasil positif pertumbuhan pada medium cair di tumbuhkan pada
medium 9K secara spread plate. Jumlah koloni yang tumbuh pada medium 9K
dihitung dengan metode TPC dan dikarakterisasi morfologi koloni, sel dan sifat
Gram.
sebanyak satu ose dan dicampurkan ke dalam medium cair. Media yang telah
incubator dengan kecepatan 125 rpm. Pada akhir inkubasi, dilakukan pengukuran
cair sel bakteri dalam eppendorf steril (1,5 ml), kemudian disentrifugasi dengan
kecepatan 10.000 rpm selama 15 menit pada suhu ruang. Supernatan dibuang dan
10.000 rpm selama 15 menit. Sel bakteri yang mengendap dilarutkan dalam 50 μl
tenderizer 30% kemudian inkubasi pada suhu 37°C selama 60 menit. SDS 10%
7
sebanyak setengah dari volume supernatan yang dipindahkan dan di bolak balik
pada suhu 4°C dengan kecepatan 10.000 rpm selama 5 menit. Supernatan
dibuang, kemudian ditambahkan 100 μl etanol dingin dan disentrifugasi pada suhu
4°C dengan kecepatan 10.000 rpm selama 15 menit. Supernatan dibuang, setelah
itu DNA yang telah mengendap dikering anginkan selama ± 10 menit dan
μl KAPA 2G Fast Ready Mix, 1,25 μl forward primer, 1,25 μl reverse primer dan
PCR dilakukan dengan tahapan pre PCR 950C selama 5 menit, denaturasi 940C
selama 1 menit, annealing 500C selama 1 menit dan ekstensi 720C selama 2
menit. Running PCR dilakukan sebanyak 30 siklus dan post PCR 720C selama 10
Hasil amplifikasi dapat diketahui dari fraksinasi pita DNA pada gel agarose 1,5%
dalam buffer TAE (Tris Asam asetat glasial EDTA) yang ditambahkan Fluorosafe
DNA staining sebanyak 4μl/40ml agarosa. DNA hasil amplifikasi PCR kemudian
selama 50 menit pada 100 V dan 400 mA. Hasil pemisahan divisualisasi
8
kedalam bentuk ionnya dan terekstrak ke ruah larutan berikatan dengan ion sulfat
menurut reaksi:
melalui presipitasi pada suhu tertentu. Hasil analisa XRD residu pelindian ini
Salah satu produk yang dapat dihasilkan adalah kiserit dengan rumus
dalam perbaikan sifat fisik dan kimia tanah dengan kemampuan menetralisir pH
tanah dan juga kapasitas tukar kation. Pemanfaatan terak nikel sebagai pupuk
lingkungan akibat deposit terak nikel yang menumpuk. Ditinjau dari sisi ekonomi,
dengan jalur piro dan hidrometalurgi. Meskipun pemanfaatan terak nikel ini
9
belum diaplikasikan secara komersil di industri, namun hasil penelitian yang telah
pembentuk spora. Bakteri mampu tumbuh dalam kondisi asam, sementara spora
aerob, aerofilik , dan telah terbukti tumbuh pada suhu antara 20 dan 70°C (dengan
kisaran suhu optimal 42-60°C) dan nilai pH 2,0 hingga 6,0. Alicyclobacilli sangat
menarik bagi industri pengalengan jus buah karena teknik pasteurisasi biasa (92°
memiliki nilai D lebih dari 8 menit (membutuhkan perawatan lebih dari 8 menit
pembengkakan paket atau perubahan warna pada produk, juga tidak bersifat
persik, mangga, dan jus anggur putih, campuran jus buah, dan produk tomat.
Klasifikasi Ilmiah
Domain: Bakteri
Divisi: Firmicutes
Kelas: Bacilli
10
Memesan: Bacillales
Keluarga: Alicyclobacillaceae
Alicyclobacillus
Marga:
Wisotzkey 1992
yang diisolasi oleh Robert Starkey pada 1930-an dari sebuah ladang di Universitas
(jenis pertama diamati oleh ahli kelautan biologi Alexander Nathansohn pada
neapolitanus ), sebagian besar nama tidak pernah diterbitkan secara valid atau
dalam genus ini tidak pernah disimpan dalam koleksi layanan dan telah hilang.
11
tumbuh lemah. pada media yang kompleks sebagai heterotrof, tetapi telah
karbon dioksida dan berasimilasi. Oksidasi belerang dicapai melalui jalur Kelly-
Trudinger .
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan: Bakteri
Divisi: Proteobacteria
Kelas: Betaproteobacteria
Memesan: Nitrosomonadales
Keluarga: Thiobacillacaeae
Marga: Thiobacillus
12
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10-4 kemudian diinokulasikan pada medium cair dan diinkubasi 14x24 jam pada
suhu 300C. Hasil positif pertumbuhan pada medium cair di tumbuhkan pada
medium 9K secara spread plate. Jumlah koloni yang tumbuh pada medium 9K
dihitung dengan metode TPC dan dikarakterisasi morfologi koloni, sel dan sifat
Domain: Bakteri
Divisi: Firmicutes
Kelas: Bacilli
Memesan: Bacillales
Keluarga: Alicyclobacillaceae
3.2 Saran
mengambil informasi dari berbagai sumber, seperti internet, jurnal, dan buku.
pembaca dapat membaca buku lain yang menjadi referensi yang lebih lengkap dan
baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Alicycloba
illus&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp