0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bioleaching logam menggunakan bakteri, khususnya Thiobacillus ferrooxidans. Bakteri ini mampu mengoksidasi besi dan belerang, melepaskan logam dari bijihnya, dan membentuk larutan asam sulfat yang dapat melarutkan logam. Bioleaching diterapkan untuk pemulihan logam seperti tembaga dari bijih sulfida.
Dokumen tersebut membahas tentang bioleaching logam menggunakan bakteri, khususnya Thiobacillus ferrooxidans. Bakteri ini mampu mengoksidasi besi dan belerang, melepaskan logam dari bijihnya, dan membentuk larutan asam sulfat yang dapat melarutkan logam. Bioleaching diterapkan untuk pemulihan logam seperti tembaga dari bijih sulfida.
Dokumen tersebut membahas tentang bioleaching logam menggunakan bakteri, khususnya Thiobacillus ferrooxidans. Bakteri ini mampu mengoksidasi besi dan belerang, melepaskan logam dari bijihnya, dan membentuk larutan asam sulfat yang dapat melarutkan logam. Bioleaching diterapkan untuk pemulihan logam seperti tembaga dari bijih sulfida.
Bioleaching adalah suatu proses ekstraksi logam yang dilakukan dengan bantuan bakteri mampu mengubah senyawa logam yang tidak dapat larut menjadi senyawa logam sulfat yang dapat larut dalam air melalui reaksi biokimia. Bakteri yang digunakan dalam proses tersebut adalah bakteri Pseudomonas fluorescens, Escherichia coil, dan Thiobacillus ferrooxidans sebagai bakteri leaching yang mampu melarutkan senyawa timbal sulfida sukar larut menjadi senyawa timbal sulfat yang dapat larut melalui proses biokimia. Bioleaching adalah salah satu dari beberapa aplikasi dalam biohydrometallurgy dan beberapa metode yang digunakan untuk memulihkan tembaga, seng, timah, arsen, antimon, nikel, molibdenum, emas, dan kobalt. Bioleaching logam berat dapat melalui oksidasi dan reduksi logam oleh mikroba, pengendapan ion-ion logam pada permukaan sel rnikroba dengan menggunakan enzim, serta menggunakan biomassa mikroba untuk menyerap ion logam. Mekanisme Proses Bioleaching
Proses Bioleaching pada logam Tembaga
Aplikasi dari Bioleaching Pencucian CuFeS2 terdiri dari 2 tahap yaitu menajdi teralrut dan kemudian lebih lanjur oksidasi, dengan Cu2+ ion yang tertinggal dalam larutan. Pencucian kalkopirit : CuFeS2 + 4 Fe3+ à Cu2- + 5Fe2- + 2 S (1) spontan 4Fe2+ + O2 + 4 H+ à 4 Fe 3- + 2 H2O (2) oksidaisi besi 2 S + 3O2 + 2H2O à 2 SO4 2- + 4 H- (3) oksidasi belerang CuFeS2 + 4 O2 à Cu2- + Fe 2- + 2 SO4 2- (4) Reaksi berakhir Aplikasi dari Bioleaching Secara umum, sulfide yang pertama dioksidsi menjadi sulfur elemental, sedangkan sulfide yang teroksidasi untuk membentuk tiosulfat, dan proses ini dapat diterapkan pada biji sulfide lain. Dalam hal ini tujuan tunggal langkah bakteri adalah regenerasi Fe 3+ sulfidik bijih besi dapat ditambahkan untuk mempercepat proses dan menyediakan sumber besi. Keuntungan & Kerugian Bioleaching Keuntungan • Bioleaching umumnya sederhana dan karena itu lebih murah untuk mengoperasikan dan memelihara daripada proses tradisional • Proses ini lebih ramah lingkungan daripada metode ekstraksi tradisional. Bagi perusahaan ini dapat diterjemahkan ke dalam keuntungan, karena perlu membatasi emisi sulfur dioksida selama peleburan yang mahal. Keuntungan & Kerugian Bioleaching Kerugian • Proses pencucian bakteri sangat lambat dibandingkan dengan peleburan yang dilakukan dengan cara tradisional. • Zat kimia beracun yang kadang-kadang dihasilkan dalam proses. Asam sulfat dan ion H yang telah terbentuk dapat bocor ke dalam air tanah dan permukaan memutarnya asam, sehingga akan mempengaruhi unsur hara dalam tanah Mikroorganisme pada Bioteknologi Pertambangan Thiobacillus ferrooxidans (nama lainnya Acidithioacillus ferrooxidans), bakteri yang dimanfaatkan untuk memisahkan logam dari bijihnya. Energi yang digunakan Thiobacillus ferrooxidans dalam memisahkan logam dari bijinya berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik khususnya senyawa besi dan belerang. Asam sulfat dari besi sulfat melarutkan logam dari bijihnya. Klasifikasi ilmiah • Kingdom : Eubacteria • Filum : Proteobacteria • Kelas : Gammaproteobacteria • Ordo : Acidithiobacillales • Famili : Acidithiobacillaceae • Genus : Acidithiobacillus • Spesies : Acidithiobacillus ferroxidans Thiobacillus adalah organisme autotrofik obligat, artinya mereka membutuhkan molekul anorganik sebagai donor elektron dan karbon anorganik (seperti karbon dioksida) sebagai sumber. Mereka mendapatkan nutrisi dengan mengoksidasi besi dan belerang dengan O2. Dalam metaboliseme Thiobacillus ferrooxidans tergolong bakteri kemoautotrof. Kemoautotrof adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik. Bakteri kemoautotrof menggunakan energi kimia dari oksidasi molekul organik untuk menyusun makanannya. Molekul organik yang dapat digunakan oleh bakteri Thiobacillus ferrooxidans adalah senyawa, belerang, dan besi. Bioteknologi Pengolahan Plastik Biodegradable Plastik Biodegradable adalah pengolahan pembuatan plastik yang dapat terurai dengan sendirinya. Pembuatan ini dibantu oleh mikroba yang mampu membuat plastik biodegradable antara lain Alxaligenes eutrophus. Teknologi tersebut dilakukan dengan menambahkan sejenis katalis pada bahan plastik (polyolefin) sehingga plastik dapat hancur lebih cepat melalui percepatan oksidasi dan kemudian terurai menjadi air, karbon dioksida, dan biomass. Dengan teknologi ini, maka plastik yang dibuang akan terpotong/terfragmen menjadi bagian-bagian kecil selama 90- 120 hari, kemudian plastik akan terurai dalam jangka waktu kurang lebih 24 bulan. Zat aditif pada teknologi biodegradable mengandung senyawa asam lemak (fatty acid) dari logam transisi yang spesifik sebagai unsur utama aktif. Senyawa ini bertindak sebagai katalis dalam mempercepat reaksi normal degradasi oksidatif dengan laju reaksi keseluruhan meningkat beberapa kali lipat daripada plastik biasa. Proses Plastik Biodegradable
Siklus Plastik Biodegradable Proses Penghancuran Plastik