Anda di halaman 1dari 18

Proposal Penelitian Laboratorium

DESULFURISASI BATUBARA SECARA KIMIA DENGAN


SOLVENT LEACHING METHOD MENGGUNAKAN H2O2 DALAM
LARUTAN H2SO4

MERY MARTHEN
10204120008
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2014

BAB I
I.1 PENDAHULUAN
 Konsumsi energi global meningkatkan sejumlah masalah lingkungan hidup.

Untuk batubara, timbulnya polutan, seperti oksida sulfur. Teknologi telah


dikembangkan dan dikerahkan untuk menekan emisi-emisi tersebut.
 Salah satu dampak penggunaan batubara adalah terjadinya hujan asam. Hujan

asam menjadi perhatian dunia selama bagian akhir dari abad yang lalu, pada
saat ditemukan pengasaman danau dan kerusakan pohon di beberapa bagian
di Eropa dan Amerika Utara.
 Sulfur ada di batubara sebagai campuran dan bereaksi dengan udara pada

saat batubara dibakar untuk menghasilkan SOx. Dalam banyak hal,


penggunaan batubara dengan kadar sulfur yang rendah adalah cara yang
paling ekonomis untuk mengendalikan dampak negatif penggunaan batubara.

I.2 RUMUSAN MASALAH

 Apakah proses desulfurisasi secara kimia dengan solvent

leaching method ini efektif mengurangi kadar sulfur dalam


batubara?
 Berapa banyak persentase pengurangan sulfur yang
dihasilkan dari proses desulfurisasi secara kimia dengan
solvent leaching method ini?

I.3 TUJUAN PENELITIAN


 Pengurangan kandungan sulfur dalam batubara atau

desulfurisasi batubara menggunakan bahan kimia, yaitu


hydrogen peroksida dan asam sulfat.
 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi kadar sulfur
yang terkandung dalam batubara sehingga diperoleh
batubara dengan kadar sulfur yang rendah dan memenuhi
kriteria sebagai bahan bakar di industri dan dampak negatif
dari penggunaan batubara dapat dikendalikan.
 Mempelajari pengaruh dari beberapa faktor dalam proses
pengurangan kadar sulfur dalam batubara.

I.4 MANFAAT PENELITIAN

 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung

yaitu mengurangi masalah pencemaran lingkungan akibat


penggunaan batubara, sekaligus meningkatkan kualitas batubara
yang selanjutnya akan meningkatkan nilai jual batubara tersebut.
 Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan. Proses pengurangan kadar sulfur dalam batubara


dengan melibatkan proses kimia.

BAB II
II.1 SULFUR DALAM BATUBARA
 Sulfur telah bergabung dalam system pengendapan batubara sejak

batubara tersebut masih dalam bentuh endapan gambut.


 Pada curah hujan tahunan yang lebih besar dari evaporasi
tahunannya maka gambut akan menghasilkan batubara dengan
kandungan sulfur yang rendah karena hanya mendapat pasokan
makanan dari air hujan. Sulfur dalam batubara didapatkan dalam
bentuk mineral sulfat, mineral sulfide dan material organik.
(Fatimah dan Herudiyanto, 2003).
 Sulfur dalam batubara dapat berbentuk senyawa organik atau
anorganik seperti pirit, markasit dan sulfat.

II.2 DESULFURISASI BATUBARA

 Desulfurisasi batubara merupakan suatu proses penurunan kadar

sulfur dari batubara.


 Batubara merupakan bahan bakar alternatif dengan cadangan melimpah
di Indonesia. Kandungan sulfur tersebut dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan, menyebabkan kerusakan (korosif) dan
memperpendek umur alat. Agar batubara tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar maka terlebih dahulu dilakukan proses desulfurisasi.
 Desulfurisasi batubara dibutuhkan tidak hanya untuk meminimalkan
pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh emisi dari sulfur dioksida
selama pembakaran, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas batubara
(Ehsani & Mohammed Resa, 2006).

II.3 JENIS-JENIS DESULFURISASI


secara Fisika

Secara Kimia

 Pemisahan Magnet

 Menggunakan Etanol

 Kolom Flotasi

 Proses Oksidasi Selektif.

 Flokulasi Selektif

 Menggunakan Asam Sulfonat Triflorometan (TFMS)


 Menggunakan Larutan Barium Klorida
 Menggunakan Oksidator Besi Sulfat atau Besi Klorida
 Menggunakan Pereaksi Asam H2O2/H2SO4, HCl dan HNO3

Secara Biologi
 Desulfurisasi Menggunakan Mikroba
 Desulfurisasi Kombinasi Metode

Flotasi dan Mikroba

DESULFURISASI KIMIA MENGGUNAKAN PEREAKSI


ASAM H2O2/H2SO4,
 Pereaksi H2O2/H2SO4 terbukti dapat mereduksi sulfur dalam batubara high

sulphur pada suhu reaksi 80oC (Samit Mukherjee, S. Mahiuddin, and P. C.


Borthakur, 2001).
 Larutan hidrogen peroksida, H2O2 yang diencerkan kedalam larutan encer
H2SO4 0,1 N secara kimia bereaksi dengan material sulfur yang terkandung
dalam batubara. Reaksi ini berlangsung dalam suasana asam, dimana hidrogen
peroksida mengoksidasi mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pyrit) yang dapat
digambarkan dengan reaksi berikut :
 FeS2 + 7/2 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+

(1)

 Fe2+ + O2 + H+ Fe3+ + H2O

(2)

 Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

(3)

 FeS2 + 15/4 O2 + 7/2 H2O 2 H2SO4 + Fe(OH)3

(4)

PENELITIAN TERDAHULU

 Demineralization and Desulfurization of Subbituminous Coal with

Hydrogen Peroxide. (Samit Mukherjee, S. Mahiuddin, and P. C. Borthakur..


2001)
 Coal Desulfurization by Solvent Leaching Methods. (Ali Ahmed, Naseer

Ahmad, Rizwan Shah, M. Naeem Bhatti, Mahmood Saleem. 2008).

BAB III
METHODOLOGY PENELITIAN
Alat:

Bahan:

 Neraca Analitik,

 cover glass,

 Sample Batubara.

 Erlenmeyer 250ml,

 Stop Watch,

 Larutan H2O2 10, 15, 20

 Gelas Ukur 100ml,

 Corong,

 Hot plate,

 Kertas Saring,

 Gelas kimia 250 ml,

 Ruang asam,

 Pengaduk magnetik,

 Alat instrument

batubara

dan 25%.
 Larutan Asam sulfat,

H2SO4 0,05 N, 0,1 N, 0,5


N, 1,0 N, 2N.
 Aquadest.

PROSEDUR KERJA
Menimbang 5,00 g
sample batubara

Menambahkan 50
ml larutan
H2O2/H2SO4

Memanaskan di atas
hotplat sambil
diaduk

1
2
3

PROSEDUR KERJA

PROSEDUR KERJA

Mendinginkan
larutan sample

Menyaring hasil
batubara hasil reaksi

Mencuci hasil
saringan

4
5

PROSEDUR KERJA
Mengangkat hasil saringan dengan
pH larutan saringan netral

Memanaskan hasil
penyaringan pada
suhu 40 0C

Menentukan kadar
total sulfur

7
8
9

PERHITUNGAN

   
  %

% 

    %
 

 100
% 

  

DAFTAR PUSTAKA


Ali Ahmed, Naseer Ahmad, Rizwan Shah, M. Naeem Bhatti, Mahmood Saleem., 2008. Coal Desulfurization by
Solvent Leaching
Methods. Journal of Faculty of Engineering & Technology, 2007-2008, pages 47-56.
Institute of Chemical Engineering &
Technology, University of the Punjab, 54590-Lahore.

A. Sry Iryani., 2011. DEPIRITISASI BATUBARA MENGGUNAKAN OKSIDATOR BESI (III) HASIL OLAHAN
LIMBAH BESI.
Tesis Program Pascasarjana. Universitas Muslim Indonesia Makassar.
 Ehsani, Mohammad Reza., 2006. Desulfurization of Tabas Coal Using Chemical reagents. Journal of Chemical
Engineering
Department, Isfahan University of Technology, Isfahan, I.R. Iran.
 Fatimah dan Herudiyanto,. 2003. KANDUNGAN SULFUR DALAM BATUBARA INDONESIA. Kelompok
Program Penelitian Energi Fosil , Laboratorium Fisika Mineral Pusat Sumber Daya Geologi.


Nukman dan Suhardjo Poertadji., 2006. PENGURANGAN KADAR ABU DAN SULFUR PADA BATUBARA
SUB BITUMONUS DENGAN METODE AGLOMERASI AIR-MINYAK SAWIT. Jurnal Sains Materi Indonesia.
Program Pascasarjana Ilmu
Material, FMIPA-UI, Jakarta.

Samit Mukherjee, S. Mahiuddin, and P. C. Borthakur., 2001. Demineralization and Desulfurization of


Subbituminous Coal with
Hydrogen Peroxide, Jorhat 785006 (ASSAM), India. Energy & Fuels 2001,
15, 1418 - 1424

SUMBER DAYA BATUBARA, TINJAUAN LENGKAP MENGENAI BATUBARA, WORLD COAL INSTITUTE.

http://coretansowel.blogspot.com/2013/02/makalah-sulfur-kimia-anorganik.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bara

http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Batu-Bara-yang-Kotor/

Anda mungkin juga menyukai