TENTANG :
STATUTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
ATAS BERKAT RAHMAT DAN RIDHO ALLAH SWT
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 1
4. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi .
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009
tentang Peraturan Pemerintah tentang Dosen;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010
tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 85 tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Statuta
Perguruan Tinggi;
10. PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan
tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi.
10. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 234/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan Pengendalian
dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana di
Perguruan Tinggi;
11. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan Pengendalian
dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana di
Perguruan Tinggi;
12. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Islam An-
Nabil Kudus.
MEMUTUSKAN
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 2
MUKADIMAH
Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cendekia Utama Kudus ditetapkan sebagai berikut.
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 3
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian-pengertian
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara;
2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, nilai-nilai
keagamaan, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman;
4. Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis, toleran,dan bertanggung jawab;
5. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pendidikan nasional;
6. Menteri adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yaitu Menteri yang
bertanggung jawab atas bidang pendidikan nasional;
7. STIKES CENUT adalah akronim dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia
Utama Kudus;
8. Yayasan adalah Yayasan Islam An-Nabil Kudus yang merupakan Badan
Penyelenggara STIKES CENUT, dilegalkan dengan akte Notaris Drs. Ika Slamet
Riyono, S.H. No : 08 tanggal 06 Juni 2008 tentang pendirian Yayasan AN NABIL
KUDUS berkedudukan di Kudus, serta telah disesuaikan dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan;
9. Badan Pelaksana Harian (BPH) adalah badan yang bertugas sehari-hari sebagai
bagian tidak terpisahkan dari Yayasan, dibentuk oleh Yayasan untuk
menyelenggarakan STIKES CENUT;
10. STIKES CENUT adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Utama Kudus yang
didirikan berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 199/D/O/2003, dikelola
oleh Yayasan Islam An-Nabil Kudus, selanjutnya disebut STIKES CENUT;
11. Statuta adalah landasan dan pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan pendidikan
yang dipakai sebagai acuan perencanaan, pengembangan program, dan
penyelenggaraan kegiatan fungsional yang sesuai dengan tujuan STIKES CENUT.
Statuta berisi dasar-dasar umum yang dipakai sebagai rujukan pengembangan
STIKES CENUT, peraturan umum, peraturan akademik, dan prosedur operasional
termasuk peraturan umum karyawan yang berlaku di STIKES CENUT. Statuta
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
12. Pendidikan tinggi adalah pendidikan formal merupakan jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah, mencakup program pendidikan diploma atau
vokasi, sarjana, profesi dan pasca sarjana yang diselenggarakan oleh STIKES
CENUT;
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 4
13. Tridarma Perguruan Tinggi meliputi kegiatan pendidikan/pengajaran, dan
penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat;
14. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
tersedianya bahan/sumber belajar bagi peserta didik di dalam suatu lingkungan
belajar yang beratmosfir akademik, meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik;
15. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya, yang digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar-mengajar di
perguruan tinggi;
16. Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama kepada
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian, terdiri atas program
jenjang sarjana dan pascasarjana;
17. Program Pendidikan Sarjana adalah program pendidikan akademik pada jenjang
sarjana (Strata 1/S1);
18. Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana
yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kompentensi
untuk suatu pekerjaan/profesi dengan persyaratan keahlian tertentu;
19. Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara
dengan program pendidikan sarjana. Pendidikan Vokasi menitikberatkan pada
kesiapan penerapan keahlian tertentu dengan mengutamakan peningkatan
kemampuan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian pada
jenjang pendidikan diploma;
20. Program Sarjana adalah unsur pelaksana dan pengembang akademik STIKES
CENUT di dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian untuk
program jenjang sarjana (Strata 1/S 1);
21. Program Profesi adalah unsur pelaksana dan pengembang STIKES CENUT di
dalam penerapan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian untuk
pekerjaan/profesi dengan persyaratan keahlian khusus;
22. Program Vokasi adalah unsur pelaksana dan pengembang STIKES CENUT di dalam
penerapan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian untuk program
jenjang diploma dan/atau sertifikasi;
Progam Pasca Sarjana adalah program pendidikan bagi lulusan S1 untuk memperoleh
pendidikan di strata S2 untuk memperoleh gelar master
23. Program Studi adalah unsur di dalam STIKES CENUT yang melaksanakan dan
mengembangkan kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik dan/atau vokasional/ profesional yang diselenggarakan atas
dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai
pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkan sikap sesuai sasaran kurikulum;
24. Senat adalah Senat STIKES CENUT, yaitu badan normatif dan perwakilan tertinggi
di tingkat STIKES CENUT;
25. Dewan Kode Etik adalah Dewan yang mempunyai kewenangan untuk memproses
dan/ atau memutus pelanggaran kode etik pegawai STIKES CENUT
26. Satuan Pengawas adalah satuan pengawasan dibentuk untuk membantu
terselenggaranya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas kerja di STIKES CENUT
27. Penjaminan Mutu adalah unit yang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, fasilitasi, pengawasan dan pengendalian, serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di bidang penjaminan mutu.
28. Unit Rencana dan Pengembangan Tri Darma adalah unit kerja yang mempunyai
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 5
tugas merencanakan dan mengembangkan kegiatan akademik.
29. Pimpinan adalah Pimpinan STIKES CENUT yang terdiri atas Ketua dan para Wakil
ketua (PUKET);
30. Ketua adalah Ketua STIKES CENUT seperti yang dimaksud di dalam Surat
Keputusan Yayasan;
31. Akreditasi adalah pengakuan atas mutu program studi oleh Badan Akreditasi
Nasional (BAN) terhadap STIKES CENUT karena telah memenuhi standar baku
mutu yang ditetapkan;
32. Sivitas Akademika adalah satuan warga masyarakat ilmiah terdiri dari dosen,
mahasiswa, dan alumni;
33. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
34. Dosen Tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai
tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu
35. Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang bekerja paruh waktu yang berstatus sebagai
tenaga pendidik tidak tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.
36. Dosen tamu adalah tenaga pengajar dari perguruan tinggi lain yang diundang oleh
suatu perguruan tinggi untuk mengajar dalam jangka waktu tertentu
37. Peserta didik adalah mahasiswa yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada program pendidikan di STIKES
CENUT;
38. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar sebagai peserta
program pendidikan di STIKES CENUT menuju gelar akademik atau sebutan
vokasional/profesional, dan merupakan bagian dari sivitas akademika;
39. Karyawan adalah tenaga akademik dan tenaga pendukung akademik di STIKES
CENUT, termasuk laboran, pustakawan, administrasi nonakademik, baik tetap
maupun kontrak;
40. Alumni adalah para lulusan yang telah menyelesaikan salah satu jenjang
pendidikan tertentu;
41. Peraturan STIKES CENUT adalah peraturan berisikan ketentuan umum yang
mengatur kebijakan di dalam pengelolaan STIKES CENUT, disusun dan ditetapkan
oleh Pimpinan STIKES CENUT di dalam bentuk Surat Keputusan Ketua atau Surat
Keputusan Pimpinan dan Surat Edaran STIKES CENUT;
42. Ketetapan/Keputusan STIKES CENUT adalah ketetapan/keputusan yang
berkenaan dengan kebijakan pengelolaan STIKES CENUT, dikeluarkan melalui
rapat Pimpinan dan ditandatangani oleh Pimpinan STIKES CENUT sesuai prinsip
tata-kelola yang baik dan prinsip pembagian wewenang dan tanggung jawab.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Pasal 2
Visi
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 6
Pasal 3
Misi
Pasal 4
Tujuan
1. Tujuan yang harus dicapai untuk mewujudkan Misi 1, T1 :
a. Meningkatkan reputasi dan akreditasi bagi institusi, program studi ataupun
kegiatan penunjang lainnya
b. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan
c. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang sesuai dengan Standar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat
d. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pengguna / stake holder
e. Meningkatkan sarana prasarana pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
f. Meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan
g. Meningkatkan publikasi ilmiah dosen
h. Melaksanakan kegiatan SPMI diseluruh unit dan jajaran kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 8
a. Meningkatkan jejaring kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan pendayagunaan lulusan di lingkup
nasional maupun internasional
b. Mengkaji peluang kerjasama dengan BPJS untuk mengoptimalkan fungsi
Poliklinik
c. Memantau serapan lulusan dipasar kerja
d. Meningkatkan jejaring alumni sebagai pionir dalam promosi institusi dan
pendayagunaan lulusan
BAB III
IDENTITAS
Pasal 5
Jati Diri
STIKES CENUT didirikan dan diselenggarakan oleh Yayasan Islam An Nabil Kudus,
berkedudukan di Kudus berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI
nomor : 199/D/O/2003.
Pasal 6
Coloring Campus
Warna Orange
Yang Mempunyai Makna Kehangatan, Kenyamanan dan Keceriaan
Pasal 7
Motto
Learn to be Exelent
Pasal 8
Hari Jadi
Pasal 9
Lambang
STIKES CENUT memiliki lambang yang intinya digambarkan dalam bentuk bidang dasar
lingkaran dengan sembilan bulatan gambar manusia yang bergandengan tangan satu
sama yang lainnya dengan erat (dalam bentuk yang khusus yang berwarna kuning)
yang terdiri dari pena, gambar menara kudus, padi dan kapas serta tulisan ” SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS “ dengan warna dasar hijau muda
sebagai berikut :
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 9
SEHAT
U KE AN
LM
II
CE
LAH TINGG
NDE
KIA UTA
KO
MA
SE
Pasal 10
Bendera
(1) STIKES CENUT mempunyai bendera yang merupakan bendera STIKES, bendera
Program Studi yang digunakan pada setiap upacara dan pertemuan akademik
tertentu;
(2) Bentuk, warna, dan penggunaan bendera diatur tersendiri dalam peraturan
STIKES.
Pasal 11
Pataka
(1) Pataka STIKES CENUT digunakan dalam upacara akademik yang dihadiri Ketua;
(2) Bentuk, warna, dan penggunaan pataka diatur tersendiri dalam peraturan STIKES
CENUT.
Pasal 12
Hymne
Hymne STIKES CENUT adalah syair dan lagu yang mengungkapkan kebanggaan jati diri
STIKES CENUT yang diperdengarkan pada upacara akademik.
Pasal 13
Mars
Mars STIKES CENUT adalah syair dan lagu untuk membangkitkan semangat dan
persatuan almamater.
Pasal 14
Busana Akademik
(1) Busana akademik STIKES CENUT adalah busana kebesaran yang dipakai oleh
anggota Senat, terdiri dari toga dan topi hitam yang digunakan pada upacara-
upacara akademik;
(2) Bagi Guru Besar dan Anggota Senat yang menjabat Pimpinan STIKES CENUT,
busana akademik seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini dilengkapi dengan kalung.
(3) Samir bagi wisudawan/wati mempunyai ciri yang berbeda pada masing-masing prodi, yaitu :
1. Progam Studi Ners : Tatakan warna hijau strip kuning
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 10
2. Progam Studi Ilmu Keperawatan : Tatakan warna kuning strip hijau
3. Progam Studi Kesehatan Masyarakat : Tatakan abu-abu strip ungu
4. Progam Studi D III Farmasi : Tatakan abu-abu strip orange
5. Progam Studi S1 Farmasi : Tatakan abu-abu merah maron
Pasal 13
Busana Almamater
Busana Almamater STIKES CENUT adalah jaket almamater berwarna biru muda yang
dipakai mahasiswa pada upacara resmi dan kegiatan-kegiatan yang melembaga.
BAB IV
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 14
Sistem Penyelenggaraan Pendidikan
Pasal 15
Sistem Penerimaan Mahasiswa
Pasal 16
Sistem Kredit Semester
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 11
pelaksanaannya diatur dengan peraturan Akademik STIKES CENUT.
Pasal 17
Pengalihan Kredit
(1) STIKES CENUT dapat menerima pengalihan kredit dengan cara mengakui hasil
belajar yang diperoleh mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang diakui untuk
memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi;
(2) Pengalihan kredit dari suatu Program Studi ke Program Studi lain di lingkungan
STIKES CENUT juga dapat dilakukan dengan memenuhi peraturan di tingkat
Pelaksana Akademik;
(3) Pengakuan pengalihan kredit sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) Pasal ini
ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua.
Pasal 18
Kurikulum
(1) Kurikulum STIKES CENUT untuk setiap program studi dikembangkan dan
dilaksanakan adalah kurikulum inti dan kurikulum institusi dengan mengacu
Standar Nasional Pendidikan dan visi-misi STIKES CENUT;
(2) Mekanisme dan tata cara penyusunan kurikulum diatur sesuai dengan peraturan
Pimpinan STIKES CENUT.
Pasal 19
Bahasa Pengantar
(1) STIKES CENUT menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di dalam
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat
maupun administrasi;
(2) STIKES CENUT dapat menggunakan bahasa asing untuk mengganti penggunaan
bahasa resmi di dalam hal diperlukan di dalam penyampaian pengetahuan
dan/atau pelatihan dan/atau ketrampilan, serta untuk keperluan berhubungan
dengan pihak asing.
BAB V
KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN
Pasal 20
Kebebasan Akademik
Pasal 21
Otonomi Keilmuan
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 13
(1) STIKES CENUT merupakan lembaga otonom di dalam pengelolaan lembaganya
sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan
pengabdian masyarakat;
(2) Otonomi keilmuan merupakan kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma
dan kaidah keilmuan yang harus ditaati oleh para anggota sivitas akademika;
(3) Di dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian,
STIKES CENUT serta sivitas akademika berpedoman pada otonomi keilmuan;
(4) Perwujudan otonomi keilmuan pada STIKES CENUT diatur, dikelola, dan
ditetapkan oleh Senat STIKES.
BAB VI
GELAR DAN PENGHARGAAN
Pasal 22
Gelar Akademik
(1) Lulusan STIKES CENUT memiliki hak menggunakan gelar akademik dan sebutan
lulusan perguruan tinggi;
(2) Ketentuan mengenai gelar serta singkatan dan penggunaannya ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3) Syarat pemberian gelar akademik di STIKES CENUT, meliputi:
a. Penyelesaian semua kewajiban pendidikan akademik yang harus dipenuhi
di dalam mengikuti suatu program studi, sebagai berikut:
a.1. Ujian Tugas Akhir digunakan untuk penilaian hasil belajar pada akhir
studi program vokasi untuk memperoleh gelar Ahli Madya;
a.2. Ujian Skripsi digunakan untuk penilaian hasil belajar pada akhir studi
program sarjana untuk memperoleh gelar Sarjana;
a.3. Ujian Tesis digunakan untuk penilaian hasil belajar pada akhir studi
progam pascasarjana untuk memperoleh gelar Magister.
a.4. Ujian Komprehensif guna penilaian hasil belajar pada akhir studi
program profesi untuk memperoleh gelar profesi sesuai bidang ilmu.
b. Penyelesaian semua kewajiban administrasi dan keuangan berkenaan
dengan program studi yang diikuti.
(4) Pemberian gelar akademik dapat dicabut apabila ditemukan kesalahan
berdasarkan keputusan Senat STIKES.
Pasal 23
Gelar Kehormatan
STIKES CENUT dapat memberikan gelar kehormatan yang pengusulan, pemberian, dan
penggunaannya diatur tersendiri di dalam Peraturan STIKES.
Pasal 24
Penghargaan
Pasal 25
Tanda Jasa
(1) STIKES CENUT dapat memberikan tanda jasa kepada anggota masyarakat yang
bukan warga STIKES CENUT karena telah berjasa terhadap perkembangan STIKES
CENUT;
(2) Tanda jasa diberikan dengan surat keputusan Yayasan atas usulan Ketua;
(3) Tata cara upacara pemberian tanda jasa dilakukan menurut peraturan yang
ditetapkan oleh Ketua setelah Ketua mendapat pertimbangan dan persetujuan
tertulis dari Ketua.
BAB VII
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 26
Susunan Organisasi
Pasal 27
Badan Penyelenggara
Badan Penyelenggara STIKES CENUT adalah Yayasan Islam An-Nabil Kudus yang
kewenangan pelaksanaannya diatur berdasarkan Keputusan Ketua Yayasan.
Pasal 28
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 15
Badan Pelaksana Harian
(1) Badan Pelaksana Harian selanjutnya disingkat BPH adalah badan yang dibentuk
oleh Yayasan;
(2) Badan Pelaksana Harian (BPH) bertugas membantu dalam memecahkan masalah-
masalah STIKES dan berperan aktif sebagai penasehat dan pengawas terhadap
kebijakan STIKES serta menggerakkan dan mengarahkan sember daya masyarakat.
Pasal 29
Dewan Penyantun
(1) Dewan Penyantun terdiri atas tokoh-tokoh masyarakat dan diadakan dengan
tujuan untuk ikut mengasuh dan membantu memecahkan permasalahan yang ada.
(2) Anggota Dewan Penyantun diangkat oleh Pimpinan STIKES CENUT.
(3) Pengurus Dewan Penyantun dipilih dari dan oleh anggota Dewan Penyantun dan
ditetapkan oleh Ketua STIKES CENUT.
Pasal 30
Pimpinan STIKES CENUT
(1) Pimpinan STIKES CENUT terdiri atas Ketua yang dibantu oleh para Wakil ketua,
yaitu Wakil ketua I Bidang Akademik , Wakil ketua II Bidang Administrasi Umum,
Kepegawaian dan Keuangan, Wakil ketua III bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama;
(2) Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan setelah mendapat pertimbangan
Senat STIKES CENUT;
(3) Tatacara pemilihan dan pelantikan Ketua diatur di dalam peraturan tersendiri yang
diputuskan dan ditetapkan oleh Yayasan berdasarkan usul dan pendapat Senat
STIKES;
(4) Masa jabatan Ketua adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih dan diangkat kembali
dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.
(5) Ketua berkewajiban menjaga secara berkelanjutan pengembangan dan
pelaksanaan program kependidikan dan program lain yang terkait.
(6) Ketua berkewajiban menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan
yang telah ditetapkan kepada Senat STIKES CENUT untuk dinilai sebagai bahan
masukan untuk kebijakan berikutnya.
Pasal 31
(1) Wakil ketua I membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
(2) Wakil ketua II membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang
administrasi umum, kepegawaian, keuangan;
Wakil ketua III membantu kegiatan kemahasiswaan serta kegiatan penunjang
yang bergayut dengan bidang-bidang tersebut dan kerjsama;
(3) Wakil ketua diangkat dan diberhentikan oleh Ketua setelah mendapat
pertimbangan Senat STIKES CENUT;
(4) Tata cara pengangkatan Pembantu-Pembantu Bidang diatur dalam ketentuan
tersendiri sesuai dengan peraturan yang berlaku di STIKES;
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 16
(5) Jika Wakil ketua tidak dapat melaksanakan tugasnya, Wakil ketua dapat
diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir dengan persetujuan Senat
STIKES CENUT.
(6) Bila diperlukan Ketua dapat menambah atau mengurangi jumlah Wakil ketua
sesuai dengan kebutuhan melalui persetujuan Senat STIKES CENUT.
(7) Masa jabatan Wakil ketua adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali
dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.
Pasal 32
(1) Bilamana Ketua berhalangan tidak tetap, Wakil ketua I ditunjuk sebagai Pelaksana
Harian Ketua. Dalam hal Wakil ketua I juga berhalangan, ditunjuk Wakil ketua II
sebagai Pelaksana Harian Ketua;
(2) Bilamana Ketua berhalangan tetap, Senat STIKES CENUT mengusulkan calon
Ketua baru kepada Yayasan. Sebelum diangkat Ketua baru, Senat STIKES CENUT
mengusulkan pejabat yang melaksanakan tugas Ketua STIKES CENUT kepada
Yayasan.
Pasal 33
Senat STIKES
(1) Senat STIKES merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di STIKES
CENUT;
(2) Senat STIKES CENUT mempunyai tugas pokok, sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan.
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta
kepribadian sivitas akademika.
c. Mewisuda lulusan.
d. Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan.
e. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas rencana anggaran
pendapatan dan belanja yang disampaikan oleh Ketua.
f. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan STIKES CENUT dan pelaksanaan
kebijakan yang telah ditetapkan.
g. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.
h. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika.
i. Mengukuhkan pemberian gelar doktor kehormatan pada seseorang yang
memenuhi persyaratan.
j Memberi pertimbangan kepada Ketua terhadap dosen yang dicalonkan
memangku jabatan akademik di atas lektor
k. Memberikan pertimbangan kepada Yayasan berkenaan dengan calon yang
diusulkan untuk diangkat menjadi Ketua.
(3) Senat STIKES CENUT terdiri atas para Guru Besar Tetap, Ketua, Wakil ketua, Ketua
Program Studi, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan pejabat atau perwakilan dosen yang
ditunjuk Ketua;
(4) Senat STIKES CENUT diketuai oleh Ketua, didampingi oleh seorang Sekretaris yang
dipilih diantara Anggota Senat STIKES CENUT.
(5) Dalam melaksanakan tugasnya, Senat STIKES CENUT dapat membentuk Komisi-
Komisi yang beranggotakan Anggota Senat STIKES CENUT, dan apabila dianggap
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 17
perlu dapat ditambah dengan anggota lain di luar Senat.
(6) Senat STIKES CENUT bersidang minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
(7) Senat STIKES CENUT menyelenggarakan sidang terbuka untuk mewisuda lulusan
STIKES CENUT.
(8) Tata tertib, jenis, dan tata cara rapat Senat STIKES CENUT ditetapkan oleh Ketua
Senat.
Pasal 34
Pelaksana Akademik
Pasal 35
Program Studi
(1) Program Studi yang dipimpin oleh Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris
Program Studi;
(2) Ketua Program Studi bertanggung jawab kepada Wakil ketua I dan Sekretaris
Program Studi bertanggung jawab kepada Ketua Program Studi. Ketua Program
Studi di lingkungan Program Pascasarjana bertanggung jawab kepada Wakil ketua I.
(3) Ketua Progam studi dan Sekretaris Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh
Ketua setelah mendapat pertimbangan Senat dan memangku jabatan selama 4
(empat) tahun serta dapat diangkat kembali untuk satu masa jabatan berikutnya.
Ketua dan Sekretaris Program Studi di Program Pascasarjana diangkat dan
diberhentikan oleh Ketua.
Pasal 36
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Pasal 37
Pelaksana Administrasi
Pasal 38
(1) Biro Administrasi Akademik adalah unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi
akademik yang mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif di bidang
akademik di lingkungan STIKES CENUT;
(2) Biro Administrasi Umum dan Keuangan adalah unsur pembantu pimpinan di bidang
administrasi umum dan keuangan yang mempunyai tugas memberikan pelayanan
administratif di bidang umum dan keuangan di lingkungan STIKES CENUT;
(3) Biro Administrasi Kemahasiswaan, Kerjasama dan Humas adalah unsur pembantu
pimpinan di bidang administrasi kemahasiswaan, Kerjasama dan Humas yang
mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif di bidang kemahasiswaan,
Kerjasama dan Humas di lingkungan STIKES CENUT.
Pasal 39
Unsur Penunjang Akademik
Pasal 40
Unit Usaha
(1) Unit usaha merupakan usaha yang diselenggarakan dalam rangka menunjang
kebutuhan operasional Tridarma Perguruan Tinggi;
(2) Unit Usaha mempunyai tugas mengembangkan dan menciptakan usaha yang bisa
memberikan kontribusi kepada STIKES CENUT;
(3) Pimpinan Unit Usaha sebagaimana dimaksud diangkat oleh dan bertanggung jawab
langsung kepada Ketua;
(4) Masa jabatan pimpinan Unit Usaha adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat
kembali dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut;
(5) Tugas dan fungsi pimpinan dan tenaga ahli Unit Usaha diatur lebih lanjut dalam
Peraturan STIKES CENUT;
(6) Unit Usaha dapat diselenggarakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni serta memenuhi kebutuhan dan didasarkan pada peraturan STIKES
CENUT.
BAB VIII
DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 41
Status dan Batas Usia Pensiun Dosen
a. Dosen Tetap;
c. Dosen Tamu.
(2) Batas Usia Pensiun Dosen tetap dan tidak tetap sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Pasal 42
Hak Dosen
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 20
kerja;
c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual;
d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber
belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat, termasuk kesempatan untuk
meningkatkan kompetensi dalam bentguk pendidikan lanjut, mengikuti
pendidikan dan pelatihan, seminar, lokakarya, serta akegiatan lain yang
sejenis;
e. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan;
f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan
kelulusan peserta didik;
g. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi
profesi keilmuan.
(2) Hak Dosen Tidak Tetap diatur tersendiri dengan Peraturan STIKES.
Pasal 43
Kewajiban Dosen
Pasal 44
Jenjang Jabatan Akademik Dosen
Pasal 45
Syarat Dosen
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 21
(1) Syarat untuk menjadi dosen secara umum adalah:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar,
c. mempunyai moral dan integritas yang tinggi,
d. memiliki rasa tanggungjawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan
negara.
(2) Syarat secara khusus dan proses seleksi sebagai dosen tetap atau dosen tidak tetap
diatur tersendiri di dalam Peraturan STIKES;
(3) Syarat dan ketentuan pengangkatan tenaga kerja asing sebagai dosen tetap atau
sebagai dosen tidak tetap akan diatur dengan peraturan tersendiri dan sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan mengenai tenaga kerja asing;
(4) Dosen dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatannya, karena:
a. meninggal dunia;
b. mencapai batas usia pensiun yaitu 65 tahun atau 70 tahun bagi dosen
dengan jabatan akakdemik Profesor;
c. atas permintaan sendiri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas secara terus menerus selama 12 (duabelas)
bulan;
e. berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara dosen
dengan penyelenggara pendidikan.
(5) Guru Besar yang telah mengakhiri masa jabatannya dapat diangkat kembali
menjadi Guru Besar di perguruan tinggi sebagai penghargaan istimewa, dengan
sebutan Guru Besar Emeritus.
Pasal 46
Pembinaan dan Pengembangan Dosen
Pasal 47
Beban Kerja Dosen
Pasal 48
Tenaga Kependidikan
(1) Tenaga kependidikan di STIKES Cenut dapat diangkat sebagai pejabat struktural.
(2) Persyaratan ditetapkan dengan Peraturan yang berlaku.
Pasal 49
Mahasiswa
(1) Mahasiswa STIKES CUK adalah salah satu anggota sivitas akademika yang
terdaftar dan belajar sebagai peserta program pendidikan di STIKES CUK untuk
mendapat gelar akademik, vokasi, dan/atau profesi;
(2) Syarat menjadi mahasiswa STIKES CUK:
a. Harus memiliki Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dari pendidikan
sebelumnya;
b. Harus memiliki kemampuan yang dipersyaratkan oleh STIKES CUK melalui
proses seleksi penerimaan mahasiswa baru, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
(3) Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan tanpa membedakan jenis kelamin,
agama, suku, ras, kedudukan sosial, tingkat kemampuan ekonomi, dan diterima
sesuai dengan ketentuan STIKES CUK;
(4) Warga negara asing yang akan menjadi mahasiswa STIKES CUK harus memenuhi
persyaratan khusus sesuai dengan prosedur seperti diatur di dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
(5) Persyaratan khusus dan prosedur seperti dimaksud ayat (4) Pasal ini diatur oleh
Menteri;
(6) Penerimaan mahasiswa pindahan dari program jenjang diploma ke program
jenjang sarjana dan/atau sebaliknya dilakukan berdasarkan Peraturan STIKES
CUK dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 50
Hak Mahasiswa
Pasal 51
Kewajiban Mahasiswa
Pasal 52
Organisasi Kemahasiswaan
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 24
(1) STIKES CUKmemfasilitasi kegiatan pengembangan kemahasiswaan di dalam
rangka mendorong dan meningkatkan prestasi mahasiswa, melalui kegiatan ko-
kurikuler dan ekstrakurikuler;
(2) Kegiatanpengembangan kemahasiswaan dikelola oleh STIKES CUK bersama-sama
dengan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada.
(3) Organisasi kemahasiswaan di STIKES CUK diselenggarakan berdasarkan surat
keputusan Ketua.
(4) Organisasi kemahasiswaan di tingkat STIKES CUK meliputi semua aktivitas
kemahasiswaan dengan menjunjung tinggi prinsip otonomi.
(5) Organisasi kemahasiswaan yang dibentuk merupakan sarana pengembangan diri
mahasiswa ke arah perluasan wawasan, peningkatan kecendekiawanan, keutuhan
pribadi, dan upaya pemenuhan kebutuhan mahasiswa untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan tinggi.
Pasal 53
Kegiatan Kemahasiswaan
Pasal 54
Alumni
(1) Alumnus adalah mahasiswa STIKES CUK yang telah menyelesaikan studi pada
salah satu program pendidikan di STIKES CUK;
(2) Alumni dapat membentuk organisasi alumni yang bersifat non-struktural untuk
menggalang rasa persatuan, menjalin komunikasi antar alumni, membina
hubungan dengan almamater, dan menjadi mitra kerja dalam upaya mendukung
tercapainya tujuan pendidikan tinggi STIKES CUK;
(3) Tata kerja organisasi alumni, ketentuan, hak, kewajiban dan tanggung jawab
alumni, diatur di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
BAB XI
KERJASAMA
Pasal 55
Kerja Sama
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 25
(1) STIKES CUK dapat melakukan kerja sama akademik dan/atau non-akademik
dengan institusi pendidikan lain, dunia usaha, atau pihak lain, baik dalam negeri
maupun luar negeri.
(2) Kerja sama seperti dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh STIKES CUK dengan
tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, kreativitas, inovasi,
mutu, dan relevansi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
(3) Kerja sama seperti dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan prinsip:
a. mengutamakan kepentingan pembangunan nasional;
b. menghargai kesetaraan mutu;
c. saling menghormati;
d. menghasilkan peningkatan mutu pendidikan;
e. berkelanjutan; dan
f. mempertimbangkan keberagaman kultur yang bersifat lintas daerah,
nasional, dan/atau internasional.
(4) Kerja sama akademik dapat dilakukan berbentuk:
a. pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat;
b. program kembaran;
c. pengalihan dan/atau pemerolehan kredit;
d. penugasan dosen senior sebagai pembina pada perguruan tinggi yang
membutuhkan pembinaan;
e. pertukaran dosen dan/atau mahasiswa;
f. pemanfaatan bersama berbagai sumber daya;
g. pemagangan;
h. penerbitan terbitan berkala ilmiah;
i. penyelenggaraan seminar bersama; dan/atau
j. bentuk-bentuk lain yang dianggap perlu.
(5) Kerja sama non-akademik dapat dilakukan berbentuk:
a. pendayagunaan aset;
b. usaha penggalangan dana;
c. jasa dan royalti hak kekayaan intelektual; dan/atau
d. bentuk lain yang dianggap perlu.
(6) Di dalam rangka pembinaan, STIKES CUK dapat memberikan bantuan kepada
perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun luar negeri;
(7) Kerjasama dapat dilaksanakan sepanjang tidak mengganggu tugas pokok STIKES
CUK.
BAB XII
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 56
Sarana dan Prasarana
(1) Pengelolaan sarana dan prasarana yang diperoleh baik dari Pemerintah,
masyarakat atau pihak luar negeri diatur dan ditetapkan oleh Ketua.
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 26
(2) Pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana seperti dimaksud ayat (1)
Pasal ini diarahkan untuk mendukung kelancaran di dalam penyelenggaraan dan
peningkatan kualitas akademik.
(3) Penambahan dan/atau penggantian sarana dan prasarana disesuaikan dengan
perkembangan STIKES, dan dengan kebutuhan serta perkembangan keadaan,
serta ditetapkan oleh Ketua berdasarkan anggaran tahunan yang disetujui
Yayasan.
(4) Tata cara pendayagunaan sarana dan prasarana untuk memperoleh dana guna
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi STIKES CUK diatur dan ditetapkan oleh
Ketua dengan persetujuan Senat.
(5) Pedoman perencanaan dan tata kelola, serta pengendalian sumber daya fisik
STIKES CUK diatur di dalam peraturan Yayasan.
BAB XIII
PEMBIAYAAN
Pasal 57
Pembiayaan
(1) Sumber pembiayaan STIKES CUK dapat diperoleh dari peserta didik, sumber
Pemerintah, masyarakat atau pihak luar negeri.
(2) Penggunaan dana yang berasal dari Pemerintah baik dalam bentuk anggaran
maupun subsidi diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(3) Dana yang diperoleh dari masyarakat adalah peroleh dana yang berasal dari
sumber-sumber sebagai berikut.
a. Sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP);
b. Biaya seleksi ujian masuk;
c. Biaya sarana dan prasarana;
d. Hasil kontrak kerja yang sesuai dengan peran serta fungsi STIKES CUK;
e. Sumbangan dan hibah dari perorangan, lembaga pemerintah atau lembaga
non pemerintah yang sifatnya tidak mengikat;
f. Penerimaan dari masyarakat lainnya.
(4) Penerimaan dan penggunaan dana yang diperoleh dari luar negeri diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan oleh Ketua.
(5) Usaha untuk meningkatkan penerimaan dana dari masyarakat didasarkan atas
pola prinsip tidak mencari keuntungan dan tidak mengikat.
(6) Kewenangan penerimaan, penyimpanan dan penggunaan dana serta pembukuan
keuangan ditentukan dan ditetapkan oleh Yayasan.
BAB XIV
PENGAWASAN DAN AKREDITASI
Pasal 58
Pengawasan Mutu dan Akreditasi
(1) Tata cara pengawasan mutu, evaluasi, dan penilaian akreditasi dilakukan dengan
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Mutu seperti dimaksud ayat (1) Pasal ini merupakan keterkaitan antara tujuan,
masukan, proses, dan keluaran yang merupakan tanggung jawab institusional
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 27
STIKES CUK.
(3) Sistem manajemen mutu untuk memenuhi standar dan ketentuan perundangan-
undangan yang berlaku ditetapkan oleh Ketua.
(4) Struktur, tata kelola, strategi, dan pendekatan penjaminan mutu ditetapkan oleh
Ketua.
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 59
Ketentuan Peralihan
(1) Hal-hal yang belum diatur di dalam Statuta ini, tetapi sudah ada ketentuan di
dalam peraturan pemerintah dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyelenggaraan suatuSTIKES, dinyatakan berlaku dan menjadi pedoman STIKES
CUK.
(2) Semua peraturan STIKES CUK yang sudah tidak sesuai dan/atau bertentangan
dengan yang diatur di dalam Statuta ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 60
Penutup
(1) Dengan ditetapkannya Statuta ini oleh Yayasan Islam An-Nabil Kudus, Statuta yang
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Islam An-Nabil Kudus No.
283/SK/STIKES-CU/XII/2013, tanggal 21 Desember 2013 dinyatakan tidak
berlaku.
(2) Statuta STIKES CUK ini berlaku sejak saat ditetapkan.
Ketua, Sekretaris,
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 28
DRAFT STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS 2016 29