Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUKUH

PINGGIR, KEL. SIDOMULYO, KEC. BAMBANGLIPURO, KAB.


BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Oleh :
Mahasiswa Kelompok 2 Pinggir

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUKUH PINGGIR,


KEL. SIDOMULYO, KEC. BAMBANGLIPURO, KAB. BANTUL, DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA

Telah di Setujui : Agustus 2018

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Puji Hartono S.Kep Rika Monika, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom


BAB I
PENDAHULUAN

I.ILatar Belakang Masalah


Menurut Data PIS-PK 2018, Pada Dusun Pinggir yang berada di desa
Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta di
temukan bahwa keluarga yang tedaftar menjadi anggota jaminan kesehatan
yaitu 74,90 %, data anggota keluarga yang tidak merokok yaitu 60,08 %, data
penderita hipertensi yang secara teratur melakukan pemeriksaan yaitu 25,93 %,
data penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar yaitu 66,67 %,
data balita yang dipantau pertumbuhannya yaitu 97,30%, data keluarga yang
mengikuti KB yaitu 61 %.Program puskesmas yang terlaksana untuk
mengatasi masalah di dusun pinggir melalui posyandu lansia dan posyandu
balita.
Dusun pinggir berada di Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro, Kab.
Bantul, Yogyakarta.Dengan luas wilayah 61 hektar : 25 hektar pemukiman dan
36 hektar lahan pertanian. Batas-batas wilayah Dusun Pinggir :Sebelah Utara
pedukuhan ponggok, Sebelah Selatan tirtomulyo, kretek, Sebelah Barat
pedukuhan selo, Sebelah Timur pedukuhan turi. Dusun Pinggir terdiri dari 6
RT(264 KK ). Dengan jumlah penduduk terdiri dari 840 orang
Data temuan setelah dilakukan pengkajian, survey, dan winshield
didapatkan hasilpada tanggal 28 Juli 2018dari 148 KK yang dilakukan
pengkajian terdapat 17 % Pra hipertensi, 8 % hipertensi tahap 1, 10 %
hipertensi tahap 2. Keluarga mengelola sampah 82 % dibakar tanpa dipilah
antara sampah organik dengan anorganik. Anggota keluarga yang merokok
ada 39 %, keluarga yang tidak melakukan olahraga ada 66 %, Pola jajanan pada
anak 92% sering jajan. Pada usia dewasa ada 75% tidak teratur memeriksakan
kesehatannya. Pada pola diit ada 83% tidak mengatur pola diitnya. Pada lansia
ditemukan 64 % tidak teratur memeriksakan kesehatannya. Pada Pola diit
lansia ada 91 % yang tidak teratur pola diitnya. Pada lansia ada 81% tidak
teratur berolahraga.
Dari data temuan yang didapatkan akhirnya kami mahasiswa Stikes
Yogyakarta bersama masyarakat dusun pinggir membuat rencana untuk
meningkatkan pengetahuan warga dan menaikkan derajat kesehatan
masyarakat. Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan adalah
menghasilkan pemberdaya manusia yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan, khususnya di bidang keperawatan dan salah satunya
menghasilkan tenaga yang profesional, maka mahasiswa program studi ilmu
kesehatan STIKes Yogyakarta diberi kesempatan untuk mengaplikasikan
kegiatan pembelajaran yang diterima dikelas dan disesuaikan dengan keadaan
dilapangan. Praktik keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang menekankan pada kemampuan mahasiswa menerapkan
asuhan keperawatan komunitas di Dusun Pinggir, Desa Sidomulyo, Kecamatan
Bambanglipuro Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang telah dilaksanakan dari
tanggal 23 juli - 11 Agustus 2018 dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara
pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan permasalahan
yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi.
I.IITujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan dari Praktek Komunitas Stikes Yogyakarta adalah untuk
membangun kebersamaan sebagai mahasiswa S1 Keperawatan Stikes
Yogyakarta guna memenuhi tugas Komunitas III dengan melaksanakan
program pembelajaran di masyarakat dan bersama masyarakat untuk
membantu program pemerintah dalam memcahkan berbagai permasalahan
di wilayah pedukuhan Pinggir, Kel. Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro,
Kab. Bantul, Prov. DIY
2) Tujuan Khusus

a. Meningkatkan jiwa Solidaritas, Sosial dan pengabdian pada mahasiswa


untuk menolong sesama.
b. Merealisasikan pemenuhan program studi S1 Keperawatan Stikes
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
c. Meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan.
d. Meminimalkan angka permasalahan tentang kesehatan di masyarakat.
e. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan pada masyarakat.
BAB II

PENGKAJIAN

II.I Hasil Pengkajian


A. INTI/CORE
DATA SEKUNDER
1. Sejarah wilayah
a. Sejarah Wilayah Praktik/Awal Terbentuk
Pedukuhan Pinggir adalah pedukuhan yang berada di wilayah
desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta. Desa
sidomulyo memiliki 15 pedukuhan diantaranya pedukuhan
Pinggir. Pedukuhan Pinggir sendiri memiliki 6 RT. Luas wilayah
Pinggir 61 hektar :25 hektar pemukiman dan 36 hektar lahan
pertanian. Pedukuhan Pinggir tidak pernah ada pemekaran,
dulunya memang sudah ada 6 RT saja.
Batas wilayah
- Sebelah Utara : Pedukuhan Ponggok
- Sebelah Selatan: Tirtomulyo, Kretek
- Sebelah Barat : Pedukuhan Selo
- Sebelah Timur : Pedukuhan Turi
b. Sejarah wilayah terkait kondisi kesehatan
Warga mengatakan kondisi kesehatan yang pernah terjadi di
dusun pinggir yaitu pernah mengalami DBD pada tahun 2017.

2. Demografi
Gambaran jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis pekerjaan, agama,
kunjungan posyandu di wilayah dusun Pinggir
Variabel Jumlah Total Prosentase
Sample
(%)
(n)

Jenis Laki-laki n=148 243 51%


kelamin KK (475
Perempuan 232 49%
orang)

Agama Islam 475 100%

Kristen -

Katolik -

Hindu -

Budha -

Usia 0-6 tahun 31 orang 7%

6-11 tahun 48 orang 10%

12-16 tahun 33 orang 7%

17-25 tahun 49 orang 10%

26-35 tahun 60 orang 13%

36-45 tahun 78 orang 16%

46-55 tahun 70 orang 15%

56-65 tahun 57 orang 12%

>65 tahun 49 orang 10%

Pendidikan SD 128 orang 31%


SMP 80 orang 19%

SMA/SMK 164 orang 40%

PT 42 orang 10%

Jenis Buruh 80 orang 24%


Pekerjaan
Petani 94 orang 28%

Wiraswasta 48 orang 14%

PNS 30 orang 9%

IRT 52 orang 15%

Tidak 35 orang 10%


Bekerja

Gambar 2.1 Jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis pekerjaan,


agama di wilayah dusun Pinggir

3. Statistik Vital
a. Derajat kesehatan ibu dan anak tahun 2016-2017
Unsur derajat kes 2016 2017

AKI 0 0

AKB 0 0

Akbal 0 0

b. Angka kejadian penyakit menular tahun 2016-2017


Peny. Menular 2016 2017
TBC 0 0
DBD 3 1
Leptospirosis 0 1
Campak 0 1
Malaria 0 0

c. Angka Status Gizi Tahun 2016-2017

STATUS GIZI 2016 2017


balita gizi buruk 0 0
Bumil resti 12 3

d. Angka Penyakit Tidak Menular Tahun 2016-2017


Peny. Tidak Menular (PTM) 2016 2017
Hipertensi 25
DM 3
Peny Jantung 1
Gagal Ginjal 0
Asma 0
Tumor/keganasan (CA) 0
Jiwa 1
Sumber: Data Puskesmas 2016-2017

4. Etnis budaya
Berdasarkan hasil pengkajian dan data sekunder masyarakat dusun
Pinggiradalah Suku jawa sebanyak sample 148 KK dengan jumlah
475 jiwa.
5. Nilai dan keyakinan
a. Ketersediaan sarana ibadah: di dusun Pinggir terdapat 3 masjid,
dan tidak ada gereja.
b. Kegiatan keagamaan di wilayah: di dusun Pinggir ada kegiatan
keagamaan yang dilakuan secara rutin yaitu pengajian yang
diadakan per RT yaitu pengajian diandakan 35 hari sekali
c. Kegiatan budaya setempat: di dusun Pinggir ada kegiatan
budaya yang biasa digelar yaitu jatilan
d. Kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan: Tidak ada
e. Keyakinan yang mempengaruhi kesehatan: Rata-rata warga
berpendapat bahwa sakitnya datangnya dari Tuhan
B. SUBSISTEM
1. Lingkungan fisik
a. Kondisi perumahan di wilayah Pinggir dan status
kepemilikannya yaitu:
1) Kondisi perumahan : 100 % permanen.
2) Status kepemilikan : 100 % milik sendiri
b. Sanitasi (sampah dan limbah) baik perumahan dan fasilitas
umum di wilayah tersebut yaitu:
3) Belum ada tempat pembuangan sampah, sampah masih
dibakar.
c. Iklim wilayah
4) Tropis
d. Kepadatan penduduk dan pemukiman
5) Rumah tidak begitu padat jarak antara rumah satu ke yang
lainnya.
e. Kegiatan penduduk Pinggir sehari-hari yaitu (pagi-siang-malam)
6) Pagi : masyarakat ke sawah, mengajar, bekerja dan ada yang
dirumah
7) Siang : ke sawah, kerja dan ada yang di rumah.
8) Malam: pengajian, arisan dan berisirahat dirumah
bersamakeluarga
2. Layanan sosial dan layanan kesehatan
a. Pelayanan kesehatan: Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah
Pinggir yaitu (klinik/apotik/puskesmas/RS)
1) Puskesmas : 1
b. Jenis pelayanan yang diberikan: sesuai dengan masalah yang
terjadi pada pasien
c. Siapa pemberi layanan kesehatan di wilayah Pinggir
1) Dokter : -
2) Perawat : -
3) Bidan : 1 orang
4) Dukun : tidak ada
d. Keterjangkaun layanan kesehatan di wilayah (baik dari jarak,
waktu dan biaya)
1) Kurang lebih 5 KM dari dukuh Pinggir ke puskesmas
e. Seberapa sering masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan
(angka kunjungan ke puskesmas/posyandu balita/posyandu
lansia )
1) Kunjungan masyarakat ke puskesmas setiap bulan tidak tentu
hanya saat sakit saja
2) Kunjungan masyarakat ke posyandu lansia 3 bulan sekali
3) Kunjungan balita 1 x sebulan setiap tanggal 20.
f. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terkait pelayanan
kesehatan di wilayahnya
1) Cukup baik, karena sesuai dengan peberian layanan yang
dikeluhkan.
g. Pelayanan sosial
1) Fasilitas layanan sosial di wilayah:di dusun Pinggir tidak ada
fasilitas layanan sosial
2) Adakah layanan konseling pada segala usia di wilayah:di
wilayah Pinggit: tidak ada konseling khusus
3) Seberapa sering masyarakat memanfaatkan layanan sosial:
tidak ada layanan sosial di dusun Pinggir
h. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terkait layanan social:
belum ada
3. Ekonomi
a. Rerata pendapat perkapitas wilayah: Rata-rata 700.000-
1000.000
b. Jenis pekerjaan dan sumber penghasilan
1) Buruh
2) Petani
3) SWASTA
4) PNS
5) Pensiunan
6) TNI/POLRI
7) Keberadaan industri di wilayah:
8) Industri tempe : 1 letaknya di RT 5
9) Meubel : 1 letaknya di RT 5
c. Keberadaan pusat perbelanjaan di wilayah: Swalayan : 2, 1 KM
d. Adakah bantuan dana untuk pemeliharaan kesehatan di wilayah
tersebut: Ada, bantuan dari pemerintah daerah setempat untuk
pemeliharaan kesehatan.
e. Penggunaan bantuan dana pemeliharaan kesehatan oleh
masyarakat: Untuk biaya posyandu
4. Transportasi dan keamanan
a. Sarana transportasi yang tersedia di wilayah
1) Sepeda
2) Sepeda motor
3) Mobil
b. Fasilitas keamaanan yang ada di wilayah (kantor polisi/bencana/
pemadam kebakaran dll)
4) Pos kamling tiap RT
c. Sarana sanitasi masyarakat: Tidak ada
d. Kejadian tawuran/kenakalan remaja di wilayah: Tidak ada
5. Pemerintahan dan politik
a. Adakah organisasi masyarakat di wilayah tersebut: tidak ada
b. Adakah organisasi remaja di wilayah: Karang taruna
c. Peraturan/kebijakan mengenai kesehatan yang berlaku di
wilayah: Tidak ada peraturan / kebijakan mengenai kesehatan
yang berlaku.
d. Program kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan di wilayah tersebut: senam kebugaran yang dilakukan
sekali dalam sebulan
e. Bagaimana penyebaran informasi kesehatan dari puskesmas ke
masyarakat di wilayah :Pengumuman dan leaflet
f. Dalam menentukan peraturan terkait kesehatan di wilayah
apakah masyarakat di ikut sertakan: selalu didiskusikan dengan
tokoh-tokoh masyarakat lainnya
6. Komunikasi
a. Media informasi apa yang tersedia dan sering digunakan oleh
masyarakat.
1) Pengumuman di Masjid
2) Undangan secara lisan
3) Undangan resmi
b. Adakah sarana forum komunikasi baik secara formal/informal di
wilayah: tidak ada
c. Darimanakah masyarakat mendapatkan informasi kesehatan
4) Puskesmas
d. Jenis informasi kesehatan yang sering didapatkan
5) Pengumuman di masjid
e. Apakah tokoh masyarakat ikut serta melakukan pendidikan
kesehatan di wilayah: Ikut ,yaitu ketua RT dan kader
7. Pendidikan
a. Fasilitas dan bentuk pendidikan formal yang ada di wilayah
Pinggir: (sekolah dari PAUD - SMA): di dusun Pinggir ada
PAUD, akan tetapi tidak ada sekolah,TK, SD, SMP, SMA
b. Fasilitas dan bentuk pendidikan informal yang ada di wilayah
(TPA): Ada,yaitu diakadan per dua RT yaitu RT 01 & 02, RT 03
& 04, dan RT 05 & 06
c. Adakah layanan kesehatan pada setiap sarana pendidikan: Tidak
ada layanan kesehatan
8. Rekreasi
a. Wahana rekreasi yang tersedia di wilayah: Tidak ada
b. Sarana prasarana yang disediakan: Tidak ada
c. Keterjangkauan wahana rekreasi: Tidak ada
d. Siapa saja yang memanfaatkan wahana tersebut: Tidak ada
e. Jenis rekreasi yang ditawarkan: Tidak ada
f. Adakah sarana olah raga di wilayah: Senam tiap-tiap RT di hari
minggu.
g. Gambaran pemanfaatan waktu luang masyarakat di wilayah :
Masyarakat mengatakan pemanfaatan waktu mereka yaitu di
rumah kumpul bersama keluarga
C. PERSEPSI
1. Persepsi masyarakat terkait pelayanan kesehatan yang tersedia (dari
segi harga, waktu, fasilitas, jenis pelayanan yang diberikan,
karakteristik petugas kesehatan).
a. Dari segi harga sudah sesuai dengan keadaan masyarakat di
dusun Pinggir.
b. Dari segi waktu masyarakat mengatakan waktu pelayanan /
melayani masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi.
c. Dari segi fasilitas masyarakat fasilitas di puskesmas sudah
cukup.
d. Dari jenis pelayanan yang diberikan sudah cukup baik, akan
tetapi lebih ditingkatkan lagi karena terkadang saat periksa
warga harus menunggu lama saat pelayanan
2. Persepsi kader terkait masyarakat dan keterlibatan puskesmas dalam
meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
a. Kader mengatakan upaya masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan sudah cukup, jika sakit langsung ke puskesmas.
b. Kader mengatakan keterlibatan puskesmas dalam pemeliharan
cukup.
3. Persepsi masyarakat dan kader terkait pelaksanan posyandu di
wilayah: posyandu cukup tapi masih perlu di tingkatkan lagi, apalahi
di posyandu lansia karena diakan hanya setiap 3 bulan sekali.
4. Persepsi tenaga kesehatan /Puskesmas terkait optimalisasi
pemeliharaan kesehatan ( waktu pelayanan, jenis pelayanan,
program kesehatan, penyampaian informasi ke masyarakat)
a. Dari segi waktu pelayanan kesehatan cukup
b. Program yang disampaikan ke masyarakat cukup dan dapat di
terima oleh masyarakat.
5. Masyarakat mengatakan terkait pelaksanaan posyandu di dusun
Pinggir cukup baik.
DATA PRIMER
1. Data umum
Variabel Jumlah Prosentase
(n)
(%)

Jenis kelamin Laki-laki 243 51%


49%
Perempuan 232

Usia Lansia awal 70 orang %


%
Lansia akhir 57 orang

Manula 49 orang

Gambar 2.2 Jenis Kelamin, Usia


Di Perdukuhan Pinggir
2. Data kesehatan

Variabel Jumlah Prosentase (%)


(n)
Tekanan Darah Normal 227 66%
17%
Pra hipertensi 58
8%
Hipertensi 26
tahap I 10%

Hipertensi
34
tahap II

Gambar 2.3 Tekanan Darah Dewasa & Lansia,


Perdukuhan Pinggiir (n=345)
Variabel Jumlah Prosentase (%)
(n)
Aktif posyandu Aktif 71 59%

Tidak aktif 49 41%

Teratur Teratur 23 19%


berolahraga
Tidak teratur 97 81%

Menjaga pola Menjalani 11 9%


diit pola diit

Tidak
109 91%
menjalai pola
diit

Gambar 2.4 Lansia Aktif Posyandu, Pola Olahraga,


Pola Diit Pedukuhan Pinggir (n=120)

Variabel Jumlah Prosentase (%)


(n)
Informasi Mendpatkan 63 orang 53%
Hipertensi, informasi
DM, Stroke,
Penyakit yang
dialami

Tidak
57 orang 47%
mendapatkan
informasi

Gambar 2.5 Informasi yang diperoleh dan tidak


diperoleh oleh lansa (n=120)
Variabel Jumlah Prosentase (%)
(n)
Keluarga Aktif 58 39%
merokok
Tidak aktif 90 61%

Gambar 2.6 Keluarga yang meroko, pedukuhan


Pinggir (n=148)

Variabel Jumlah Prosentase (%)


(n)
Penggunaan Pengguna 4 6%
rokok

Tidak 63 94%
menggunakan

Penkes Rokok Mendapat 43 64%


penkes

Tidak
34 36%
mendapat
penkes

Gambar 2.7 Perilaku Remaja yang Merokok,


Pedukuhan Pinggir (N=67)
Variabel Jumlah Prosentase (%)
(n)
Pengolaan Dibakar 136 92%
sampah
Ditimbun 10 7%

Sungai 3 2%

Pemanfaatan Kebun 87 59%


pekarangan
Kolam 11 7%

Kandang 73 49%

Gambar 2.8 Pengolaan Sampah & Pemanfaatan


Pekarangan, Pedukuhan Pinggir (N=149)

Variabel Jumlah Prosentase (%)


(n)
Pemberantasan Diberantas 97 66%
jentik secara rutin

Tidak pernah
51 34%
diberantas

Gambar 2.9 Pemberantasan Jentik, Pedukuhan


Pinggir (N=148)
II.II Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah

1. Ds: Kurang Ketidakefektifan


- Masyarakat terpapar manajemen
mengatakan angka informasi kesehatan
kejadian hipertensi hipertensi
masih tinggi di usia
lansia
- Lansia mengatakan
masih jarang untuk ke
posyandu
- Ibu kader mengatakan
posyandu lansia
diadakan setiap 3
bulan sekali, dan juga
lansia lebih suka jika
posyandunya ada
dokter dan diberikan
obat
Do:

- Data puskesmas di
tahun 2017 terdapat 25
orang warga yang
tercatat terkena HT &
1 org sakit jantung
- Data PIS-PK
sebanyak 74.07%
warga yang terkena
HT belum teratur
berobat
- Sebanyak 17% warga
terkena pra hipertensi,
8% hipertensi tahap I,
hipertensi tahap II
sebanyak 10%
- Sebanyak 53% usia
lansia sudah mendapat
informasi tentang
hipertensi, DM,
Stroke, dan penyakit
yang pernah
dialaminya akan tetapi
47% lansia belum
mendapat informasi
terkait kesehatan
- Sebanyak 41% lansia
belum aktif ke
posnyandu
- Ada 81% lansia belum
berolahraga secara
teratur
- Ada 91% belum
melakukan diit yang
baik dan benar
- Sebanyak 39%
keluarga yang masih
merokok
2. Ds: kurang terpapar Perilaku
- Masyarakat informasi kesehatan
mengatakan bahwa berisiko: angka
masih kejadian merokok
banyakwarganya masih tinggi
yang merokok
- Warga meminta
untuk perilaku
merokok dapat
dihindari
Do:

- Data puskesmas
terdapat 25 orang
warga yang tercatat
terkena HT & 1 org
sakit jantung
- Data PIS-PK
sebanyak 40 %
keluarga anggota
keluarga yg merokok
data ini sejalan
dengan data survey
masih ada 39%
keluarga yang
anggota keluarganya
merokok
- Data survey:
Sebanyak 6% remaja
menggunakan rokok
- Hasil survey: 36%
belum mendapatkan
penyuluhn tentang
rokok
3. Ds: Ketidakcukupan Ketidakefektifan
- Pencegahan DBD sumber daya pemeliharaan
menurut warga kesehatan:
masih kurang, jentik- pengelolaan
jentik nyamuk masih sampah
sering ditemukan
- Menurut warga 2
tahun yang lalu
banyak yang terkena
DBD
- Penangulangan
sampah yang masih
kurang, sampah
masih dikelola
sendiri dan membuat
penampungan
sampah sendiri bagi
yang memiliki lahan
yang luas. Terdapat
warga yang enggan
menangani sampah
dan dibiarkan begitu
saja
Do:

- Data puskesmas
terdapat 3 orang
warga yang tterkeda
DBD tahun 2016,
dan 1 org tahun 2017
- Data survey: 34%
belum secara rutin
memberantas jentik
- Hasil observasi dan
wawancara:
pekarangan
digunakan untuk
kebun 59%, kolam
7%, dan kandang
49%

II.III Prioritas masalah


No Diagnosa A B C E F G TOTAL Kriteria

1. Ketidakefektifan 2 4 4 3 4 4 21 1. Kesadaran
manajemen kesehatan masyarakat akan
hipertensi b.d kurang masalah
terpaparnya informasi 2. Motivasi
masyarakat
menyelesiakan
masalah
3. Kemampuan
perawat dalam
memperngaruhi
penyelsaian
masalah
4. Ketersediaan
ahli/pihak terkait
solusi masalah
5. Bertanya
konsekuensi jika
masalah tidak di
selesaikan
6. Mempercepat
penyelesaian
masalah dengan
resolusi yang
dapat di capai.
2. Perilaku kesehatan 2 2 4 4 4 4 20
berisiko: angka kejadian
merokok masih tinggi
b.d kurang terpaparnya
informasi

3. Ketidakefektifan 5 4 4 4 4 4 25
pemeliharaan kesehatan:
pengelolaan sampah b.d
ketidakcukupan sumber
daya
1 2 3 7.

Prioritas Masalah:

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: pengelolaan sampah b.d


ketidakcukupan sumber daya
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan hipertensi b.d kurang terpaparnya
informasi
3. Perilaku kesehatan berisiko: angka kejadian merokok masih tinggi b.d
kurang terpaparnya informasi
BAB III

PERENCANAAN,IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

III. I Nursing Care Planning

Data Diagnosa NOC NIC


Keperawa
tan

Ketidakef Prevensi primer: Prevensi primer:


ektifan
Indikator Edukasi kesehatan
manajeme
n Pengetahuan: sumber 1. Kembangkandanberikanbimb
hipertensi kesehatan : naik dari 2 menjadi ingandanpengalamanbelajaru
b.d kurang 5 ntukmemfasilitasiadaptasisec
terpapar arasadar, prilaku yang
1. Mencariinformasi yang
informasi kondusifuntukkesehatanindiv
relevan
idu, keluarga,
2. Mencaripelayananuntukme
kelompokataukomunitas
ncapaihasil yang di
harapkan
3. Menyatakandanmenunjuka
npengetahuantentangtindak
anperlindungankesehatan
( misalnya,
melakukanpemeriksaansen
diri,
berpartisipasidalamskrining
kesehatan)
Prevensi sekunder: Prevensi sekunder:

Keyakinan kesehatan: persepsi Skriningkesehatan:


sumber 1. Deteksiataumasalahkesehatande
nganmemanfaatkanriwayatkeseh
Dari skala 2 menjadi skala 5
atan,
1. Menyusundanmengikutistrat pemeriksaankesehatandanprosed
egiuntukmemaksimalkankes urlainnya
ehatan 2. Identifikasikecenduranidividuat
2. Mengidentifikasiefeksampin aukeluargamengalamiksulitanda
gkeyakinankesehatan lamberperanmenjadi orang
3. Mengikutirekomendasiprogr tuadanmeproriatasjkanstrategiun
amterapi tukmencegahmasalahperanmenj
Prevensi tersier: adi orang tua
Prevensi tersier:
Dukungan social:
Dari skala 2 Kelompokdukungan
naikmenjadiskala 5
1. Menggunakanlingkungankelo
1. Menggunakantehnikpem
mpokuntukmemberikandukun
ecahanmasalahuntukmen
ganemosidaninformasimengen
capaihasil yang di
aikesehatankepadaanggotanya
harapkan.
Peningkatansistempendukung:
2. Mengidentifikasipotesial
resikoterhadapkesehatan 1. Memfasilitasidukungan
akibatgayahidup bagi klien dari keluarga dan
3. Persepsikeberadaandanb komunitas.
antuan actual yang
konsistendari orang lain.
4. Megidentifikasikendalau
ntukmencapaihasil yang
diharapkan
Perilaku Prevensi Primer Prevensi primer
kesehatan
 Perilaku yang  Identifikasi kemungkinan
berisiko:
meningkatkan kesehatan penyebab sesuai kebutuhan
angka
(2-4)  Kaji tingkat pengetahuan
kejadian
 Sumber informasi pasien terkait dengan proses
merokok
peningkatan terkemuka penyakit yang spesifik
masih
(2-4)  Jelaskan tanda dan gejala
tinggi b.d
yang umum dari penyakit
kurang
yang sesuai dengan kebutuhan
terpapar
informasi
Prevensi sekunder
Prevensi Sekunder
 Mengajarkan latihan
 Edukasi pasien mengeni tanda
rutin yang efektif (2-4)
dan gejala yang harus di
 Menjelaskan resiko
laporkan kepada petugas
penyakit yang di
kesehatan sesuai kebutuhan
turunkan (2-4)
 Perkuat informasi yang di
 Menjelaskan strategi
berikan dengan anggota tim
untuk menghindari
kesehatan lain sesuai
paparan bahaya
kebutuhan
lingkungan (2-4)
 Instruksikan pasien mengenai
tindakan untuk mengontrol
meminimalkan gejala sesuai
kebutuhan

Prevensi Tersiar
Prevensi Tersiet
 Pemeriksaan kesehatan  Eksplorasi kepada pasien
yang di rekomendasikan apakah dia telah melakukan
(2-4) manajemen gejala
 Skrining deteksi kanker  Diskusikan pilihan terapi atau
sendiri yang di penanganan
rekomendasikan (2-4)  Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin di
perlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang
akan datang atau mengontrol
proses penyakit
Ketidakef Invasi Primer Prevensi Primer
ektifan
Pengetahuan: Promosi Pendidikan kesehatan
pemelihar
Kesehatan
aan 1. Identifikasi faktor internal atau
kesehatan: 1. Perilaku yang meningkatkan eksternal yang dapat
pengelola kesehatan (2 - 4) meningkatkan atau mengurangi
an sampah 2. Pemeriksaan kesehatan yang motivasi untuk berperilaku sehat
b.d direkomendasikan (2 - 4) 2. Tentukan pengetahuan kesehatan
3. Sumber perawatan yang dan gaya hidup perilaku saat ini
termuka(2 - 4) pada keluarga dan kelompok
4. Pencegahan dan sasaran
pengendalian infeksi (1 - 3) 3. Identifikasi sumber daya (tenaga,
5. Efek kesehatan yang ruang, peralatan, uang) yang
Ketidakcu merugikan akibat diperlukan untuk melaksanakan
kupan penggunaan obat (1 - 3) program pencegahan penyakit
sumber 6. Strategi untuk menghindari 4. Letakkan iklan yang menarik
daya paparan bahaya ditempat strategis untuk
lingkungan(1 – 3) mendapatkan perhatian
komunitas sasaran
7. Sumber informasi 5. Ajarkan strategi yang dapat
peningkatan kesehatan digunakan untuk menolak
termuka(2 - 4) perilaku yang tidak sehat atau
beresiko daripada memberikan
saran yang tidak sehat atau
beresiko daripada memberikan
saran untuk menghindari atau
Pengetahuan: Sumber-sumber
megubah perilaku
Kesehatan
6. Tekankan pentingnya pola makan
1. Sumber perawatan yang sehat, tidur, berolahraga dan
kesehatan yang terkemuka lain-lain bagi kelompok sasaran
(2 – 4) Panduan Sistem Pelayanan
2. Tahu kapan mendapatkan kesehatan
bantuan dari seorang
1. Jelaskan sistem perawatan
professional kesehatan (2 –
kesehatan segera, cara kerjanya
4)
dan apa yang bisa diharapkan
3. Tindakan-tindakan darurat
komunitas
(1 – 3)
2. Bantu pasien atau keluarga untuk
4. Sumber-sumber perawatan
berkoordinasikan dan
darurat (2 – 4)
megkomunikasikan perawatan
5. Pentingnya perawatan
kesehatan
tindak lanjut (1 – 3)
3. Bantu pasien atau keluarga
6. Rencana perawatan tindak
memilih profesional perawatan
lanjut (1 – 3)
kesehatan yang tepat
7. Sumber daya komunitas
4. Anjurkan pasien mengenai jenis
yang tersedia (2 – 4)
layanan yang bisa diharapkan dari
8. Strategi untuk mengakses
setiap jenis penyedia layanan
layanan kesehatan (1 – 3)
kesehatan (misalnya perawat
spesialis, ahli gizi berlisensi,
Pengetahuan: Rejimen perawata berlisensi, perawat
Penanganan praktisi berlisensi dan psikolog)
5. Informasikan pasien mengenai
1. Proses penyakit tertentu (1 –
perbedaan berbagai jenis fasilitas
3)
pelayanan kesehatan (misalnya
2. Manfaat perawatan (1 – 3)
rumah sakit umum, rumah sakit
3. Tanggung jawab perawatan
khusus, klinik, posyandu dan lai-
diri untuk pengobatan yang
lain dengan tepat)
sedang berlangsung (1 – 3)
6. Informasikan pasien mengenai
4. Tanggung jawab perawatan
sumber daya masyarakat dan
diri untuk situasi darurat (1 –
kontak person yang tepat
3)
dikomunitas
5. Teknik pemantauan sendiri
7. Dorong pasien untuk pergi ke
(2 – 4)
ruang gawat darurat
6. Efek yang diharapkan dari
8. Identifikasi dan fasilitasi
pengobatan (2 – 4)
komunikasi antara ppenyedia
7. Prosedur yang dianjurkan (1
layanan kesehatan dengan pasien
– 3)
atau keluarga, dengan tepat
8. Manfaat manajemen
9. Dorong konsultasi dengan
penyakit ( 1 – 3)
profesional perawatan kesehatan
Invasi Sekunder lainya, dengan tepat
10. Minta layanan (kesehatan) dari
Deteksi Risiko
para profesional kesehatan lain
1. Mengenali tanda dan gejala untuk pasien, dengan tepat
yang mengindikasikan risiko 11. Koordinasikan rujukan ke
(2 – 4) penyedia layanan kesehatan yang
2. Mengidentifikasi relevan dan tepat
kemungkinan risiko 12. Koordinasikan atau waktu
kesehatan (2 – 4) terjadwal yang dibutuhkan oleh
3. Memvalidasi risiko setiap layanan untuk memberikan
kesehatan yang ada (2 – 4) perawatan, dengan tepat
4. Melakukan pemeriksaan 13. Informasikan pasien mengenai
mandiri sesuai waktu yang biaya, waktu, pilihan, dan resiko
dianjurkan (2 – 4) yang tercakup dalam test atau
5. Mengetahui riwayat prosedur tertentu
penyakit dalam keluarga (1 – 14. Beri intruksi tertulis mengenai
3) tujuan dan lokasi pasca rawat inap
6. Selalu memperbaharui data atau rawat jalan dengan tepat
tentang kesehatan diri (1 - 3) 15. Identifikasi dan fasilitasi
7. Memanfaatkan sumber- kebutuhan transportasi untuk
sumber untuk mengetahui mendapatkan pelayanan
risiko kesehatanpribadi (2 – kesehatan
4) Prevensi Sekunder
8. Memonitor perubahan status
Manajemen Kasus
kesehatan (1 – 3)
9. Menggunakan fasilitas 1. Identifikasi individu atau pasien
kesehatan yang sesuai yang akan mendapatkan manfaat
dengan kebutuhan (2 – 4) dari sistim manajemen kasus
10. Mendapatkan informasi (misalnya tinggi biaya dan tinggi
terkait perubahan gaya hidup resiko)
untuk kesehatan (1 – 3) 2. Jelaskan biaya pelayanan kepada
komunitas
3. Membangun hubungan yang baik
Manajemen Diri: Penyakit
dengan pasien dalam komunitas
Akut
dan tenaga kesehatan lainnya
1. Monitor tanda dan gejala 4. Menggunakan sistem komunikasi
penyakit (2 – 4) yang efektif pada pasien
2. Patuhi peringatan yang komunitas, keluarga dan tenaga
direkomendasikan (2 – 4) kesehatan lainnya
3. Monior tanda dan gejala 5. Kaji status kesehatan fisik pasien,
komplikasi (1 – 3) status mental, kemampuan
fungsional, sistem dukungan dan
4. Dapatkan sampel darah informa, sumber daya keuangan,
yang sesuai dengan dan kondisi lingkungan sesuai
permintaan (2 – 4) yang di perlukan
5. Mengidentifikasi 6. Mengkaji rencana pelayanan
pemahaman budaya yang dengan mendapatkan masukan
dapat mempengaruhi dari pasien dan keluarga
pengobatan (2 – 4) 7. Menjelaskan mengenai alur
6. Mendiskusikan kritis/penting kepada pasien dan
pemahaman budaya yang keluarga
dapat mempengaruhi 8. Menjelaskan jalur yang penting
pengobatan dengan sesuai dengan kebutuhan pasien
pemberianlayanan yang berbeda-beda
kesehatan (2 – 4) 9. Menentukan hasil yang akan
7. Patuhi pengobatan yang di diperoleh berdasarkan masukan
rekomendasikan (2 – 4) dari pasien dan keluarga
8. Menggunakan peralatan 10. Diskusikan rencana perawatan
medis dengan tepat (2 – 4) dan hasil yang diharapkan
9. Monitor efek terapi (1 – 3) bersama dengan dokter
10. Monitor efek samping 11. Mengintegrasikan manajemen
pengobatan(1 – 3) informasi asuhan dan merevisi
11. Menggunakan strategi intervensi (prosesnya) menjadi
untuk mengurangi tansmisi laporan antar shift dan rapat
penyakit kepada orang lain praktik kelompok jika diperlukan
(1 – 3) 12. Mengevaluasi kemajuan secara
12. Patuhi aturan pengobatan (1 terus-menerus berdasarkan tujuan
– 3) yang ditegakkan sedari awal
13. Mencari bantuan untuk 13. Merevisi intervensi untuk
perawatan diri (2 – 4) menyelesaikan masalah pasien
14. Sesuaikan tingkat aktivitas 14. Berkoordinasi mengenai
selama sakit (1 – 3) perawatan dengan penyedia
layanan kesehatan lainnya
15. Sesuaikan diit selama sakit (misalnya, perawatan lainnya,
(1 – 3) dokter, bekerja sosial, terapi fisik)
16. Menghindari kebiasaan 15. Memberikan perawatan langsung
yang dapat memicu sakit (1 yang diperlukan
– 3) 16. Mendidik pasien dan atau
17. Menggunakan strategi keluarga mengenai pentingnya
koping dalam mengahadapi perawatan diri
penyakit (1 – 3) 17. Dokumentasikan semua kegiatan
18. Monitor perubahan pada manajemen kasus
penyakit (1 – 3) 18. Rencanakan, monitor untuk
19. Menggunakan sumber kualitas, kuantitas, ketepatan
informasi terkemuka (2 – 4) waktu serta keefektifan waktu
20. Mendapat saran dari pelayanan
pemberi layanan kesehatan 19. Fasilitasi akses terhadp pelyanan
sesuai kebutuhan (2 – 4) kesehatan dan pelayanan sosial
21. Menggunakan pelayanan yang diperlukan
kesehatan yang sesuai 20. Bantu pasien atau keluarga untuk
dengan kebutuhan(2 – 4) mendapatkan akses pada sistem
22. Menjadwalkan perjanjian pelayanan kesehatan
dengan profesional
kesehatan sesuai kebutuhan
Skrining Kesehatan
(2 – 4)
1. Ukur tekanan darah, tinggi badan,
berat badan, persentase lemak
Perilaku Promosi Kesehatan
tubuh, kolesterol dan kadar
1. Menggunakan perilaku yang glukosa darah dan pemeriksaan
menghidindari risiko (1 – 3) urine, yang sesuai
2. Memonitor lingkungan 2. Lakukan pengkajian fisik, yang
terkait dengan risiko (1 – 3) sesuai
3. Berikan hasil skrining pada pasien
3. Memonitor perilaku 4. Informasikan pada (pasien)
personal terkait dengan mengenai keterbatasan dan nilai
risiko (1 – 3) dari kesalahan pada tes skrining
4. Menjaga hubungan social (1 tertentu
– 3)
5. Melakukan perilaku
Prevensi Tersier
kesehatan secara rutin (1 – 3)
6. Mendukung kebijakan Bantuan Penghentian Merokok
public yang sehat (1 – 3)
1. Catat status merokok saat ini dan
7. Menggunakan sumber-
riwayat merokok.
sumber financial untuk
2. Tentukan kesiapan pasien untuk
meningkatkan kesehatan (2
belajar berhenti merokok.
– 4)
3. Pantau kesiapan pasien untuk
8. Menggunakan dukungan
mencoba berhenti merokok.
social untuk meningkatkan
4. Berikan saran yang konsistan dan
kesehatan (1 – 3)
jelas untuk berhenti merokok.
9. Mendapatkan imuniasasi
5. Bantuan pasien mengidentifikasi
yang direkomendasikan (2 –
alasan untuk berhenti dan
4)
hambatan untuk berhenti.
10. Memperoleh pemeriksaan
6. Ajarkan pasien mengenai gejala
rutin (1 – 3)
fisik pemutusan nikotin (misalny,
11. Menghindari paparan
sakit kepala,
penyakit menular (1 – 3)
pusing,mual,iritabilitas,insomnia)
12. Menghindari paparan sisa
7. Yakinkan pasien bahwa gejala
asap rokok (1 – 3)
fisik pemutusn nikontin adalah
13. Menghindari penggunaan
ersifat sementara.
tembakau (1 – 3)
8. Bantuan pasien untuk
mengidentifikasi aspek
pisokosial (misalnya, persaan
positif dan negatif yang terkait
Invasi Tersier dengan merokok) yang
mempengaruhi perilaku merokok.
Dukungan Sosial
9. Bantu pasien mengenali isyarat
1. Kemauan untuk yang membuat nya merokok
menghubungi orang lain (misalnya, berada sekitar orang
untuk meminta bantuan (2 – lain yang merokok,sering
4) mengunjungi tempat-tempat
2. Bantuan yang ditawarkan dimana merokok diperbolehkan)
oleh orang lain (3 – 5) 10. Bantu pasien untuk
3. Waktu yang disediakan oleh mengembangan metode praktis
orang lain (3 - 5) untuk menolak merokok
4. Usaha yang disediakan oleh (misalnya,menghabisakn waktu
orang lain (3 – 5) dengan teman-teman nyang tidak
5. Informasi yang disediakan merokok, sering berda ditepat
orang lain (3 – 5) dimana merokok tidak
6. Dukungan emosi yang diperbolehkan, pelatihan
disediakan leh orang lain (3 relaksasi)
– 5) 11. Bantu memilih metode terbaik
7. Orang-orang yang dapat untuk berhenti merokok ketik
membantu sesuai kebutuhan pasien siap untuk berhenti.
(3 – 5) 12. Rujuk pada progaram kelompok
8. Jaringan social yang atau terapis indifidu, yang sesuai.
membantu (3 – 5) 13. Bantu pasien merencanakan
srategi koping tertentu dan
menyesaikan maslah tertentu
yang timbul dari (rencana)
Kepercayaan mengenai
berhenti merokok.
kesehatan: Sumber-sumber
14. Sarakan untuk merencanakan cara
yang Diterima
bertahan dari orang lain merokok
1. Merasakan dukungan dari dan menghindari berada disekitar
orang penting lainnya (3 – 5) kita.
2. Merasakan dukungan dari 15. Informasi pasien bahwa mulut
teman (3 – 5) kering, batuk,tenggorokan
3. Merasakan dukungan dari gatal,dan perasaan gelisah adalah
tetangga (3 – 5) gejala yang mungkin terjadi
4. Merasakan dukungan dari setelah berhen; tambalan atau
penyedia layanan kesehatan permen karet dapat membantu (
(2 – 4) meredakan) keiginan merokok .
5. Merasakan dukungan dari 16. Sarankan untuk menghindari
dukungan dari dukungan tembakau tanpa asap,
kelompok sendiri (3 – 5) mecelupkan, dan mengunyah
6. Merasakan kemampuan karna ini dapat menyebabkan
fungsi (2 – 4) kecanduan atau masalah
7. Merasakan energy untuk kesehatan termsuk kanker mulut,
bertindak (2 – 4) masalah gusi, dan masalah
8. Merasakan askes tehadap jantung.
obat-obatan (2 – 4)
9. Merasakan askes tehadap
perlengkapan (3 – 5)
10. Merasakan askes terhadap
layanan kesehatan (2 – 4)
11. Merasakan askes terhadap
transportasi (3 – 5)
12. Merasakan askes terhadap
bantuan fisik (2 – 4)

Perilaku Pencari Kesehatan

1. Mengajukan pertanyaa-
pertanyaan yang
berhubungan dengan
kesehatan (1 – 3)
2. Menyelesaikan tugas yang
berhubungan dengan
kesehatan (1 – 3)
3. Melakukan skrining diri (2 –
4)
4. Mendapatkan bantuan dari
professional kesehatan (2 –
4)
5. Melakukan kegiatan hidup
sehari-hari yang konsisten
dengan toleransi (1 – 3)
6. Menjelaskan strategi untuk
menghilangkan perilaku
yang tidak sehat (1 – 3)
7. Melakukan perilaku
kesehatan dengan inisiasif
sendiri (1 – 3)
8. Melakukan perilaku
kesehatan yang disarankan
(1 – 3)
9. Menggunakan informasi
kesehatan yang terkemuka
(2 – 4)
10. Menjelaskan strategi untuk
mengoptimalkan kesehatan
(1 – 3)

Mencari bantuan bila diperlukan


(2 – 4)
III. II POA (Plan Of Action)

N Diagnosa Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat Dan PJ


o Keperawata Kegiatan a
n

1 Ketidakefek  Tujuan  Melakukan  hipertensi Hipertensi Heperten Swa Hipert


tifan melakukan penyulahan dewasa Minggu si ensi
manajemen hipertensi kesehatan dan lansia 5agustus Indah,
ksesehatan masyarakat hipertensi dan  2018 jam jajana
b.d kurang dapat penkes jajanan 07:00 WIB n
terpapar memiliki sehat Desi
Jam
informasi pengetahuan  Skrining
tentang hipertensi Jajanan
pemeliharaan mengukur rabu 0
kesehatan tekanan darah agustus
dan dapat  Senam 2018 jam
mengaplikasi hipertensi 16:00
kan kegiatan 
yang dapat
membantu
memanajemn
kesehatan

2 Perilaku  Masyarakat  Melakukan  Remaja Penke  Rumah swa Derry


kesehatan mengetahui penyuluhan  jajanan sehat s kade Mursa
berisiko: resiko dari kesehatan usiah anak merok  Rt 01, lin
angka dampak dan merokok sekolah ok jajanan
kejadian bahaya  Penyuluhan di TPA
Ming
merokok merokok. kesehatan r
gu, 05
masih tinggi jajanan sehat
agustu
b.d kurang  Tujuan s Dessi
terpapar melakukan 20181 setyan
informasi penkes 5.00w ingsih
jajanan sehat ib
agar agat
anak-anak
dapat
mengetahui
efek dari
jajanan yang
tidak sehat
dan dapat
membedakan
jajanan yang
sehat untuk
kesehatan
3 Ketidak  Tujuan  Melakuk Masyarakat Kamis Rumah swa Wind
efektifan agar an 09 pak ari
pemeliharaa Masyar supervisi Agust dukuh
n kesehatan akat langsung us pinggir
dapat ke rumah 2018
menget masyara 09:00
ahui kat yang wib
dan dimana
melaku untuk
kan melihat
pemila pengelol
han ahan
sampah sampah
dan
dengan limbah
benar dari
masyara
kat
tersebut

III. III Implementasi,evaluasi dan rencana tindak lanjut

IMPLEMENTASI

Masalah kesehatan I Ketidakefektifan manajemen ksesehatan b.d kurang terpapar


informasi

a. Strenght/Kekuatan :
1. Adanya dukungan dari pihak puskesmas dan tokoh
masyarakat/agama,kader dalam memotivasi masyarakat untuk berperan
aktif dalam kegiatan yang di laksanankan
2. Bantuan dari pihak puskesmas Bambanglipuro
3. Kemauan/motivasi dari masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan
yang di laksanakan
b. Weeknes/kelemahan
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksa penyakit yang di
derita kepelayanan kesehatan (puskesmas) setempat
2. Terhambatnya beberapa kegiatan-kegiatan karena pendanaan yang
kurang, dan keinginan partisipasi masyarakat dalam hal ini.
3. Kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam kegiatan
pemriksaan kesehatan.
c. Opportunity/kesempatan
1. Sejalan dengan beberapa kegiatan program kegiatan puskesmas
d. Threat/ Ancaman
1. Tidak adanya tindak lajut terutama dari masyarakat karena beberapa
perencanaan membutuhkan dana swadayan
2. Tidak adanya tindak lanjut dengan pihak puskesmas setempat

Masalah kesehatan II Perilaku kesehatan berisiko: angka kejadian merokok masih


tinggi b.d kurang terpapar informasi

a. Strenght/Kekuatan :
1. Adanya dukungan dari pihak puskesmas dan tokoh
masyarakat/agama,kader dalam memotivasi masyarakat anak sekolahan
dan remaja untuk berperan aktif dalam penyuluhan kesehatan
b. Weeknes/kelemahan
1. Kurangnya kesadaran anak sekolahan dan remaja tentang jajanan sehat dan
bahaya merokok bagi kesehatan
c. Opportunity/kesempatan
1. Sejalan dengan kegiatan di TPA dan pertemuan di karangtaruna untuk
melakukan penkes jajanan sehat dan bahaya merokok

d. Threat/ Ancaman
1. Anak dan remaja tidak mengikuti penkes yang di berikan
2.
Masalah kesehatan III Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan

a. Strenght/Kekuatan :
1. Adanya dukungan dari pihak puskesmas dan tokoh
masyarakat/agama,kader dalam memotivasi masyarakat untuk berperan
aktif dalam penyuluhan kesehatan sanitasi total berbasis masyarakat
b. Weeknes/kelemahan
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam berperan aktif dalam pemilahan
sampah oganik dan non organik
c. Opportunity/kesempatan
1. Sejalan dengan kegiatan yang di kerjasamakan dengan pihak puskesmas
di harapkan masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah yang baik
dan benar
d. Threat/ Ancaman
1. Pihak masyarakat tidak aktif dalam pemilahan sampah organik dan non-
organik
EVALUASI
1. Rencana kegiatan mahasiswa selalau mendapatkan respon positif dari
masyarakat
2. Pada pelaksanaan kegiatan (implementasi) biaanya masyarakat kurang
berespon berdasarkan kurangny kesadaran
3. Rata-rata masyarakat suda mulai merasakan arti pentingnya kesehatan
terbukti dari terjadi perubahan terhadap meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang perilaku sehat.
4. Kegiatan yang berhasil di laksanakan umumnya karena dukungan dari
pihak puskesmas,tokoh masyarakat dan kader.

RENCANA TINDAK LANJUT

1. Kepada instansi yang terkait agar lebih memperhatikan kebutuhan


masyarakat terhadap upaya pelayanan kesehatan dan dapat memenuhi
fasilitas sarana pelayanan kesehatan.
2. Kepada masyarakat agar lebih memanfaatkan sarana kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatannya.
3. Kepada kader kesehatan sekiranya dapat lebih meningkatkan peran serta
aktifnya dalam turut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. Untuk puskesmas sebagai garis depan pelayanan kesehatan masyarakat
untuk lebih meningktakan pelayanan terutama terhadap kelompok-
kelompok yang berisiko, dalam hal ini yang mungkin belum terjamah
adalah kesehatan lansia.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI KEPERAWATAN
A. Pembahasan
Praktek Keperawatan komunitas merupakan bagian aplikasi dari
keperawatan
komunitas yang diadakan sejak tanggal 23 Juli – 11 Agustus 2018 atau
selama ± 3 minggudi dusun Pinggir,Sidomulyo, Bambang Lipuro,
Bantul..Praktek Keperawatan komunitas ini merupakan bagian dari praktek
keperawatan yangmemiliki beberapa tahapan proses keperawatan, yaitu
proses Pengkajian, Diagnosa,Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dimulai pada Sabtu 28 Juli 2018,
terdapat 3 masalah utama yang kami temukan di dusun Pinggir. Dalam
mengatasi masalah tersebut, kami sudah membuat dan merencanakan
beberapa program yang telah disepakati dengan para tokoh masyarakat dan
warga dusun Pinggir. Program yang direncanakan sudah disepakati dalam
pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa II yang dilaksanakan pada Jum’t
03 Agustus 2018. Setelah semua program disepakati dan telah dibagi
masing-masing penanggung jawab, program mulai dilaksanakan pada
tanggal Minggu,05 Agustus 2018 dengan melibatkan kader dan para tokoh
masyarakat.

B. Implikasi Keperawatan
1. Pengkjian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara
lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis
sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik
individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan
(Mubarak, 2005).
Berdasarkan rencana, proses pengkajian ini dilakukan dalam waktu
enam hari sejak tanggal 28 juli – 02 agustus 2018 di dusun pinggir
terutama RT 01-RT 06 yang menjadi wilayah kelolaan. Hasil pengkajian
yang didapatkan saat ini secara
keseluruhan adalah jumlah 264 KK dan kurang lebih 840 jiwa.
Penyakit yang pernah diderita warga dusun Ngireng ireng pada
lansia adalah
menderita Hipertensi, perilku merokok, pengelolaan sampah, sanitasi air
bersih, dan resiko penyakit pada anak(PHBS)
Dalam melaksanakan proses pengkajian mahasiswa mendapat
beberapa faktor
pendukung dan penghambat, antara lain :
1. Faktor pendukung.
Faktor pedukung dalam pengkajian yaitu ketua RT dan kader-kader
serta tokoh masyarakat yang aktif, terdapat masyarakat yang
kooperatif.
2. Faktor penghambat.
Dalam tahap pengkajian, kelompok mengalami banyak kendala atau
faktor penghambat antara lain hambatan dalam bahasa, kesulitan
menemui warga pada pagi dan malam hari dikarenakan pada pagi
hingga siang hari warga bekerja, dan pada malam hari warga
gunakan untuk beristirahat, warga tidak berada di tempat saat
pendataan. Untuk mengatasi masalah keterbatasan waktu,
mahasiswa berusaha melakukan pengkajian pada sore hari.

2. Diagnos Keperawatan
1. Ketidakefektifan management kesehatan berhubungan dengan
kurangnya paparan informasi
2. Perilaku kesehatan berisiko: angka kejadian merokok masih tinggi
berhubungan dengan kurang paparannya informasi
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Evaluasi
Adapun program yang telah kami laksanakan dalam menyelesaikan
masalah kesehatan tersebut, antara lain:

1) Pendidikan kesehatan tentang diit hipertensi di dusun Pinggir RT01


dan RT03 yangdilaksanakan pada tanggal.
Pelaksanaan : 05 A gustus 2018
Evaluasi : Pre dan post
a) Jumlah warga yang datang 41 orang
b) Beberapa warga dapat menyebutkan pengertian, tujuan diit
hipertensi dan makanan yang boleh dan tidak dikonsumsi oleh
penderita hipertensi.
c) Warga mengatakan merasa senang karena bisa cek kesehatan
(Tensi)
d) Bebarapa warga menanyakan tekanan darahnya sering 140/90,
tetapi tidak merasa pusing dan merasakan tanda dan gejala yang
disampaikan, kondisi kesehatan yang dirsakan normal.
e) warga mengatakan ada manfaat positif setelah mengikuti
penyuluhan diithipertensi
f) Warga sangat senang dan antusias untuk mengikuti penyuluhan
hipertensi.
g) Hasil yang di dapatkan pre test yang berpengetahuan kurang
44% dan post test berpengetahuan baik 51%

2) Pelaksanaan senam hipertensi di dusun Pinggir RT01 dan RT02


yangdilaksanakan pada tanggal.
Pelaksanaan : 06 Agustus 2018
Evaluasi :
a) Jumlah warga yang datang 16 orang target 25 orang.
b) Warga mengatakan sangat senang karena di adakan senang
senam Hipertensi
c) Warga sangat senang dan antusias mengikuti senam Hipertensi
d) Warga mengatakan setelah diberi senam Hipertensi badan
menjadi bugar.

3) Pendidikan kesehatan tentang Gosok Gigi di SD Dukuh Widaran


yangdilaksanakan pada tanggal.
Pelaksanaan : Rabu 08 Agustus 2018
Evaluasi :
a) Jumlah Siswa/i yang hadir 24 siswa target 28 siswa.
b) Beberapa siswa dapat menyebutkan pengertian,manfaat,
dampak dari tidak gosok gigi.
c) Siswa mengatakan merasa senang karena di datangi kakak-
kakak praktik komunitas dan diberi informasi tentang gigi.
d) Siswa/i sangat senang dan antusias untuk mengikuti penyuluhan
Gosok Gigi.
e) Hasil yang di dapatkan pre test yang berpengetahuan kurang
54% dan post test berpengetahuan baik 65%

4) Pendidikan kesehatan tentang Jajanan Sehat di RT 01 02 03 04 05


06 yangdilaksanakan pada tanggal.
Pelaksanaan : Selasa,Rabu 07,08 Agustus 2018
Evaluasi :
a) Jumlah anak yang hadir 105 target 120 anak.
b) Beberapa anak dapat menyebutkan pengertian, dampak dari
jajanan sembarang. peserta mengatakan merasa senang karena di
datangi kakak-kakak praktik komunitas dan diberi informasi
jajanan sehat.
c) Hasil yang di dapatkan pre test yang berpengetahuan kurang
40% dan post test berpengetahuan baik 55%
5) Penyuluhan tentang pengelolahan sampah yang baik (STBM).
Pelaksanaan : Kamis, 09 Agustus 2018
Evaluasi :
a) Jumlah warga yang mengikuti kegiatan sebanyak 21 orang
dari 40 undangan.
b) Warga terlihat antusias saat diberikan penyuluhan
c) Warga sangat mendukung untuk pemilihan sampah organik
dan anorganik
d) Hasil yang di dapatkan pre test yang berpengetahuan kurang
40% dan post test berpengetahuan baik 55%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
KeperawatanKsehatankomunitasbekerja memerlukan waktu yang lama
dengan lebih mengutam akan promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan
proteksi kesehatan sebagai fungsi utamanya dari pada mengobati penyakit.
Keterampilan dan pengalaman yang di dasari dengan ilmu pengetahuan
tentang kesehatan diperlukan dalam mengkaji asset dan kebutuhan komunitas
dalam merencanakan dan mengimplementasikan komunitas karena akan
menentukan derajat kesehatan bagi komunitas.
Berkaitan dengan program keperawatan komunitas, mahasiswa
melaksanakan kegiatan keperawatan dengan melibatkan masyarakat untuk
mengenal, menanggapi dan mengambil tndakan dalam mengatasi kesehatan
masyarakat dengan menerapkan penyuluhan kesehatan dan screnning yang
dimulai dari tatanan keluarga sebagai inti dari komunitas. Kegiatan ini
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Bambanglipuro di RT 01, 02, 03,
04, 05, 06 Dusun Pinggir dalam waktu 3minggu dari tanggal 23 Juli– 11
Agustus 2018dan diper oleh hasil sebagai berikut:
1. Kegiatan Keperawatan Komunitas di RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 di Dusun
Pinggir berjalan lancar dengan baik dan sesuai program.
2. Sebagian warga yang terlibat dalam kegiatan keperawatan komunitas
sangat memberikan respon dan peranserta yang aktif
3. Ada beberapawarga yang masih belum mampu memanfaatkan sumber
informasi yang disediakan, seperti ketika di undang dalam kegiatan
penyuluhan tidak hadir.
4. Puskesmas Puskesmas BambangLipuroBantul memfasilitasi sarana,
prasaran dan informasi yang dibutuhkan selama program komunitas
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.
5. Tujuan jangka pendek dari masing-masing kegiatan sudah dapat di
evaluasi dan diperlukan adanya rencana tindak lanjut dari dusun yang
dibina.
6. Pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan jadwal yang diprogramkan.
7. Ancaman-ancaman yang ada di Dusun Pinggir dapat diminimalisir
dengan dilakukan kerja sama dari bagai pihak terutama dengan peran
aktif dan kesadaran masyarakat Dusun Pinggir itu sendiri dalam
mengenal dan mengambil keputusan yang tepat.
B. SARAN
1. Bagi mahasiswa keperawatan khususnya untukkeperawatan komunitas
berikutnya dapat melaksanakan follow up kegiatan yang sudah
dilaksanakan serta program yang lebih baik dan berkesinambungan.
2. Bagi Puskesmas BambangLipuromenjalin kerjasama lintas sektoral
yang sangat baik dalam upaya memfasilitasi sarana, prasarana, dan
informasi yang dibutuhkan selama program komunitas untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan.
3. Bagi Dusun Pinggir perlu dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak
demi tercapainya peningkatan derajat kesehatan dan mencegah
ancaman-ancaman masalah kesehatan di Dusun Pinggir.
4. Bagi Institusi Pendidikan, diharapkan dapat terus menerus dilakukan
kerjasama dengan pihak Puskesmas BambangLipuro dan Dusun Pinggir
untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, serta
menentukan rencana tindak lanjut yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai