dan Hadits sebagai pedoman utama untuk menjalani kehidupan di dunia dan di
akhirat agar sesuai dengan tuntunan dan sunnah Rasulallah SAW serta Agama
yang diridhai Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka...(QS.At-Tahrim : 6)
Rasul-Nya untuk menjaga dirinya dari berbuat perilaku buruk yang dapat
1993:261).
1
2
،ٍ َحدَّثَنَى َع ْبدُ ْالعَ ِزي ِْز ب ِْن ُم َح َّمد: َحدّثَنَا إِ ْس َم ِع ْي َل ب ِْن أَبِ ْى أ ُ َوي ِْس قَا َل
َ َع ْن أَبِى، َع ِن ْالقَ ْعقَاعِ ب ِْن َح ِكي ِْم،َع ْن ُم َح َّم ِد ب ِْن َع ْج ََل ِن
ِصا ِلح
س ْو َل هللاِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل ُ أ َ َّن َر.َ َع ْن أ َ ِبى ُه َري َْرة،ان ِ س َم َّ ال
﴾٢٧٣ : ق" ﴿رواه البخاري ِ صا ِل ِحى ْاْل َ ْخ ََلَ " ِإنَّ َما بُ ِعثْتُ ِْلُت َ ِ ّم َم
Telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abi Uwais berkata: Telah
menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Muhammad, dari Muhammad bin
‘Ajlan, dari Al-Qa’Qa’i bin Hakim, dari Abi Shaleh As-Samman, dari Abi
Hurairah. Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
luhur.” (HR. Al-Bukhari, Adab Al-Mufrad : 273).
diutus oleh Allah SWT ke bumi ialah untuk memberikan pendidikan, pembinaan
dan bimbingan kepada seluruh manusia agar memiliki akhlak yang baik. Oleh
karena itu, Pendidikan Agama Islam harus diberikan kepada para generasi penerus
bangsa sejak usia dini dalam berbagai bidang kegiatan, baik kegiatan informal
posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek dari ajaran agama
ini selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia, yang
keluarga dan masyarakat, tetapi permasalahan akhlak juga masih banyak terjadi di
lingkungan sekolah yang merupakan pusat pendidikan bagi para generasi muda
penerus bangsa, mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi permasalahan
yang semakin pesat tidak bisa di pungkiri membawa arus perubahan terhadap
muka mulai mengarah pada sistem online. Dengan masuknya teknologi informasi
ikut bergeser dan tanpa di pungkiri bahwasanya hal tersebut akan semakin hilang.
Indonesia itu sendiri, terbukti berbagai persoalan moral, akhlak, watak atau
4
era generasi millennial ini. Masalah lain juga ditimbulkan karena sistem
kurang siap dalam pelaksanaannya, keadaan guru yang kurang memenuhi syarat
dari segi tingkat pendidikan, fasilitas sekolah yang tidak lengkap maupun masalah
kepeserta didikan yang sudah cukup lama dirasakan adanya ketidak seimbangan
menurunnya sopan santun dan budi pekerti dalam praktik kehidupan sekolah yang
berbagai surat kabar dan media informasi online seringkali diberitakan mengenai
seperti berkurangnya perilaku hormat kepada guru dan berbagai perilaku peserta
didik yang melanggar peraturan di sekolah, seperti masih sering terlambat masuk
kelas, bolos pada mata pelajaran tertentu atau bahkan seluruh mata pelajaran,
ujian, memakai seragam tidak sesuai ketentuan sekolah, tawuran antar pelajar,
cenderung pada kategori tindakan kriminal seperti pencurian dan penyalah gunaan
obat terlarang yang secara umum tidak layak dilakukan oleh kaum terpelajar
bahwa bangsa ini perlahan – lahan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang
menegaskan bahwa :
Pada kutipan diatas dijelaskan bahwa tujuan dari pendidikan ialah untuk
membina generasi bangsa agar memiliki akhlakul karimah yang disertai dengan
untuk itu sekolah perlu melakukan pembinaan moral, penanaman nilai-nilai dan
pembentukan sikap dalam setiap kegiatan pembelajaran, agar setiap tindakan dan
perbuatan peserta didik sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, dengan
banyaknya waktu luang yang di miliki peserta didik biasanya itulah kesempatan
sekitarnya walaupun tindakan tersebut dapat menimbulkan efek negatif, untuk itu
sekolah perlu membatasi ruang gerak para peserta didik untuk kemungkinan
karakter dibagi menjadi empat bagian, seperti telah dijelaskan dalam buku
melalui proses belajar setiap materi pelajaran. Kegiatan keseharian dalam bentuk
7
lomba antar kelas yang bertema akhlak dan karakter bangsa. Dalam kegiatan
ekstrakurikuler, yakni kegiatan satuan pendidikan yang bersifat umum dan tidak
terkait langsung pada suatu mata pelajaran, seperti kegiatan Pramuka, Palang
Merah Remaja, Pencinta Alam, dan lain- lainnya perlu dikembangkan proses
pendidikan katakter bagi peserta didik yang bertujuan agar peserta didik dapat
kepribadian yang baik. Kegiatan ini terorganisasi, terarah dan terpadu dengan
sehingga pelaksanaannya akan berjalan dengan baik. Kegiatan ini menjadi salah
satu unsur penting dalam membangun akhlak, karakter serta moral peserta didik.
adalah sebanyak enam belas ekstrakurikuler yaitu : (1) Organisasi Pramuka. (2)
Siswa Pasukan Khusus. (5) Organisasi Korps Protokoler Madrasah. (6) Mujtama’
Marching Band Gita Cordova. (9) Majelis Shalawat Shohibul Bayan. (10) Majelis
Shalawat Nurul Bayan. (11) Futsal. (12) Volly Ball. (13) Bulu Tangkis. (14) Tenis
8
dirasa peneliti terlalu banyak jika penelitian dilakukan pada semua bidang
difokuskan hanya pada salah satu ekstrakurikuler yang mewakili dalam empat
proses psikososial (Direktorat Ketenagaan Dirjen Dikti, 2010:7) “olah hati, olah
pikir, olah raga, dan olah rasa dan karsa”. Kegiatan ekstrakurikuler yang peneliti
mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang keprotokolan dan
kepeloporan agar bisa lebih disiplin dan bertanggungjawab serta mendidik peserta
didik untuk memiliki akhlak yang baik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
baik, terlebih para peserta didik yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler KPM
Pasukan Khusus, anak – anaknya terlihat lebih aktif, sopan, berbakti kepada guru,
9
lembaga serta kepada orang tua, hormat kepada yang usianya lebih tua, saling
tersebut di atas penulis tertarik untuk lebih jauh mengetahui pola pendidikan yang
peneliti dengan Kepala Madrasah, dewan guru dan pembina ektrakurikuler yang
bersangkutan di MTs An Nur 1 Malangbong bahwa para peserta didik yang aktif
ternilai memiliki kepribadian yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik
lainnya yang tidak aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di
sekolah. Selain itu, sebagian besar peserta didik yang memiliki prestasi cemerlang
didominasi oleh para peserta didik yang aktif mengikuti kegiatan pengembangan
B. Rumusan Masalah
Nur 1 Malangbong?
2. Nilai-nilai akhlakul karimah apa saja yang didapatkan peserta didik dari
An Nur 1 Malangbong?
C. Tujuan Penelitian
KPM di MTs An Nur 1 Malangbong, dengan harapan agar seluruh komponen yang
terlibat dalam kajian penelitian ini, baik itu kepala madrasah, tenaga pendidik dan
sekolah, serta bersedia untuk lebih mendukung dan terlibat secara langsung dalam
kegiatan tersebut.
Adapun tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk mengetahui dan
Malangbong.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis
maupun praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk
2. Manfaat Praktis
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan bahwa tugas seorang guru bukanlah
lainnya yang ingin meneliti topik atau permasalahan yang sama tentang
E. Kerangka Pemikiran
1. Pembinaan
akses 18 Mei 2019) kata pembinaan berarti (1) proses, cara, perbuatan membina;
dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
2. Akhlakul Karimah
Akhlak (Ar.: al-akhl𝑎̅q). Suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia,
yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui
proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan (hal)
tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan
akal dan syarak (hukum Islam), disebut akahlak yang baik. Jika perbuatan-
perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan akhlak yang buruk. Kata
akhlak merupakan bentuk jamak dari kata al-khuluq atau al-khulq, yang
secara etimologis berarti (1) tabi’at, budi pekerti, (2) kebiasaan atau adat,
(3) keperwiraan, kesatriaan, kejantanan, (4) agama, dan (5) kemarahan (al-
gadab) (Azra, dkk, 2002;102).
Dari uraian diatas jelas bahwa akhlak merupakan perbuatan yang melekat
pada diri seseorang, perbuatan yang dilakukan secara spontan dan tanpa perlu
dipikir terlebih dahulu. Akhlak terbagi kepada dua jenis, ada akhlak baik yaitu
akhlak yang sesuai dengan ketentuan dan tuntunan syari’at Islam yang
pula akhlak buruk yaitu akhlak yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tuntunan
Dalam Islam akhlak baik dikenal dengan istilah akhlakul karimah, dalam
Akhlakul karimah juga dikenal dengan istilah akhlakul mahmudah yang artinya
akhlak yang terpuji, Sedangkan akhlak buruk dalam Islam dikenal dengan istilah
1984:1203,294,425)
ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun
di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri.
leadership, solider, percaya diri, patriotis serta melatih keberanian mental peserta
F. Langkah-Langkah Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
statistik atau cara pengukuran lain. Penelitian kualitatif secara umum digunakan
organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain (Rahmat, Jurnal Equilibrium, Vol.5 No.9,
2009:2).
kali ini peneliti akan melakukan penelitian mengenai kegiatan pembinaan akhlakul
karimah yang dilaksanakan oleh salah satu ekstrakurikuler yang ada di lingkungan
2. Lokasi Penelitian
Pertimbangan alasan pemilihan lokasi ini yaitu karena lokasi tersebut dekat
jaraknya dengan domisili peneliti, serta peneliti berharap agar kegiatan penelitian
positif terhadap masyarakat, lembaga dan lingkungan yang ada disekitar lokasi
penelitian.
sebagai berikut :
4. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud adalah semua jenis data dan informasi
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi sumber data adalah manusia sebagai
responden, sumber tertulis, sumber tempat dan peristiwa yang ada di lokasi
17
a. Sumber Primer
merupakan sumber data utama. Sumber ini diambil dengan cara pencatatan tertulis
dengan pembina ekstrakurikuler KPM dan 3 siswa yang aktif dalam kegiatan
KPM.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah data yang berasal dari sumber bacaan dan berbagai
program kerja ekstrakurikuler KPM dan buku Panduan Pembinaan KPM untuk
Malangbong.
18
penelitian, karena data yang terkumpul akan dijadikan bahan analisis dalam
penelitian. Teknik yang akan digunakan dalam penelitian kualitatif ini diantaranya
a. Wawancara
dimaksudkan untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung
dilakukan secara individu atau kelompok guna mendapatkan informasi yang tepat
dan otentik.
Jenis wawancara yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau
dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Rahmat, Jurnal Equilibrium, Vol.5
pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara penyajian sama untuk
wawancara baku terbuka adalah untuk mengurangi variasi hasil dari wawancara
informan yang telah peneliti sebutkan dalam sumber data primer diatas.
An Nur 1 Malangbong.
b. Observasi
Informasi yang akan diperoleh dari hasil observasi adalah berupa ruang
(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan
Jurnal Equilibrium, Vol.5 No.9, 2009:7). Jadi, dalam penelitian ini observasi
pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan
c. Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bentuk dokumentasi, oleh
karena itu selain melakukan wawancara dan observasi peneliti juga melakukan
elekronik (Mulyasa, 2005:Ii). Jenis dokumen yang akan dihimpun disini adalah
1 Malangbong yang berupa buku program kerja pembina KPM dan dokumen lain
6. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
dan memilih mana yang penting serta mana yang perlu dipelajari serta membuat
dalam penelitian ini akan dilakukan secara on going process dan simultan, artinya
selama proses pengumpulan data peneliti sudah mulai melakukan upaya analisis
(Suyitno, 2018:96).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
a. Reduksi data
b. Penyajian data
2009:17), data yang akan disajikan dalam penelitian ini adalah sekumpulan
informasi yang tersusun secara sistematis dan mudah dipahami yang menerangkan
c. Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan cara melihat hasil reduksi data tetap dengan mengacu pada
rumusan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Data yang telah
disusun dibandingkan antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan
sebagai jawaban dari rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti.