PENDAHULUAN
Multikulturalisme merupakan suatu konsep yang memuat kajian-kajian untuk
meningkatkan derajat dan hakekat keberadaan penciptaan manusia dan derajat
kemanusiaannya. Demokrasi, keadilan, hukum, nilai dan etos budaya, suku, agama, dan konsep
lain yang relevan dengan multikulturalisme, yang diperlukan dalam bentuk kehidupan warga
negara yang damai dan harmonis meskipun terdiri dari berbagai latar belakang.
Multikulturalisme pada dasarnya juga merupakan konsep dimana sebuah komunitas dan
ekstensi sekumpulan manusia dalam konteks kebangsaan dapat mengakui keberagaman,
perbedaan dan kemajemukan budaya, ras, etnis, agama dan bahasa yang kemudian dapat hidup
berdampingan dan saling menghormati dalam suasana damai dan rukun. Dalam Al-Qur’an
maupun sunah Rasulullah dan kasus-kasus sejarah Islam, banyak teks dan data yang dapat kita
gunakan sebagai landasan multikulturalisme slam. Antara lain surah al-Hujurat ayat 13
َّ ٰ ْ َ ٰ َ ْ ْ َ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ َ َ َ َّ ً ْ ٰ ْ َ َ َ ٰ ْ َّ َ َ ْ ْ ٰ ْ َ َ َّ َّ َ َ
اّلل اتقىك ْمۗ ِان
ِ د ن عِ م كمر كا ناِ ۚاوف ار عتلِ ِٕل ى ا
ۤ بقو ا ب وعش ْ
م كن يٰٓايُّها الناس ِانا خلقنكم ِمن ذكر وانثى وجعل
َ َ َٰ
١٣ اّلل ع ِل ْيم خ ِب ْير
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah alah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.1
Kementerian Agama RI Ditjend Bimas Islam, Al-Qur'an dan Terjemahnya …h. 745
1
merupakan suatu institusi yang dinamis dan kompleks, bukan sekedar kumpulan dari beberapa
ndividu, dengan sistem yang telah diatur, terdapat berbagai nteraksi baik peserta didik dengan
guru, peserta didik dengan peserta didik, kepala madrasah dengan guru dan karyawan, peserta
didik dengan staf administrasi, semua nteraksi tersebut akan berpengaruh terhadap proses dan
hasil nteraksi antara peserta didikidengan dewan guru berkaitan dalam proses pembelajaran.
Termasuk jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/sederajat yang harus melestarikan dan
mempertahankan nilai-nilai tersebut yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan
perkembangan peserta didik dan disesuaikan juga dengan kondisi kebutuhan zaman saat ni.
Namun, harus diakuiibahwa manusia memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan
positif.3 Dalam Al-Qur’an surah Al-Qashash : 77
َ َْ َ َ َ َ ٰ َْ َ َ ْ َ َ ْ ُّ َ ْ َ َْ َ َ ْٰ َّ ٰ َ ٰ ٰ َ َ
َو ْابت ِغ ِف ْيمآ اتىك اّلل الد َار الا ِخ َرة َولا تن َس ن ِصي َبك ِم َن الدنيا َواح ِس ْن كمآ اح َس َن اّلل ِال ْيك َولا ت ْب ِغ الف َساد
ْ ْ َ َ ٰ َّ َْ
٧٧ يح ُّب المف ِس ِد ْي َن
ِ ِفى الا ْر ِضۗ ِان اّلل لا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.4
Kesenjangan sosial ekonomi yang begitu tajam antara ekonomi masyarakat kelas
bawah dan atas, serta perubahan dan peningkatan pola hidup yang sangat konsumtif sebagai
bukti nyata adanya ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan yang dihadapi. Bahkan
kerumitan tersebut makin menjadi-jadi ketika dihubungkan dengan kenyataan keberagaman
dalam setiap sendi kehidupan masyarakat. Apalagi ndonesia tantangan sebagai negara yang
majemuk menjadi semakin nyata tatkala konflik kekerasan menyeruak dan mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa, menyikapi hal tersebut pemerintah di berbagai negara
berupaya membentengi ploblematika keberagaman dengan kebijakan multikulturalimelalui
sistem perundang-undangan negara.
Sejak masa Nabi Muhammad di Madinah, semua lapisan masyarakat, mewakili
semuairas dan agama, telah sepakat untuk membangun apa yang kemudian dikenal sebagai
piagam Madinah. Menurut piagam tu, setiap orang bersedia melindungi Madinah dari serangan
musuh, karena semua diharapkan untukiberintegrasi ke dalam satu masyarakat sipil di mana
semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Setiap orang memiliki hak yang sama
untuk mendapatkan pembelaan haknya dan untuk mendapatkan keadilan, tanpa memandang
kebangsaan, agama, atau status sosial ekonomi.5
3 Azyumardi Azra, Moderasi Islam Di Indonesia dari Ajaran, Ibadah hingga Perilaku……
h.28
Kementerian Agama RI Ditjend Bimas Islam, Al-Qur'an dan Terjemahnya …h. 556
4
Yaya Suryana dan H.A Rusdiana, Pendidikan Multikultural: Suatu Upaya Penguatan
5
Jati Diri Bangsa Konsep, Prinsip dan Implementasi (Bandung: Pustaka Setia,2015),h.28
6 Yaya Suryana dan H.A Rusdiana, Pendidikan Multikultural: Suatu Upaya Penguatan
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
Research and Development yakni metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Model yang digunakan dalam penelitian R
and D pada penelitian ini adalah menggunakan model pengembangan Borg And Gall. Dengan
sampel penelitian yang digunakan adalah siswa kelas XII tingkat Madrasah Aliyah pada 5
lembaga Madrasah Aliyah Negeri dan swasta sebanyak 87 orang dengan rincian MAN 1 28
orang, MAN 2 21 orang, MAS Darussalam 11 orang, MAS Pancasila 15 orang dan MAS Ja-
alhaq 12 orang. Sampel tersebut akan dibagi lagi dalam beberapa tahapan penelitian. Tahapan
uji terbatas atau uji kecil dilakukan kepada 42 orang peserta didik dari 5 madrasah tersebut,
sedangkan uji luas dilaksanakan dengan 86 peserta didik. Dalam penelitianiinijuga melibatkan
guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sebanyak 10 orang dan 2 orang waka kurikulum sebagai
observer dan pemberi materi langsung dalam proses penelitian. Pada penelitian dan
pengembanganiinijuga melakukan pengujian pada kelompok yang belajar mata pelajaran Al-
Qur’an Hadis dengan buku ajar biasa yang belum di kembangkan (kelompok kontrol) dengan
kelompok siswa yang sudah mendapatkan materi pengembangan mata pelajaran Al-Qur’an
Hadis yang berbasis multikultural (kelompok eksperimen). Yang tujuannya untuk melihat
perbandingan antara kelas yang menggunakan bahan ajar yang biasa dengan bahan ajar yang
sudah dikembangkan untuk mendapatkan keefektifan buku tersebut.
KESIMPULAN
Buku siswa Alquran dan Hadis Berbasis Multikultural Dalam Meningkatkan Moderasi
Beragama jenjang Madrasah Aliyah kelas XII dikategorikan sangat Efektif setelah dilakukan
uji coba buku siswa tersebut kepada siswa di 5 Madrasah Aliyah, guru mata pelajaran dan uji
coba tingkat pengetahuan siswa, respon siswa dan guru terhadap bahan ajar/materi buku
dengan persentase 87,64% Berdasarkan analisis data yang diperoleh terlihat bahwa efektifitas
bahan ajariinidalam kategori sangat efektif dimana berada pada nterval 80% ≤ Ē ≤ 100%,
haliinimenunjukkan bahwa bahan ajar berupa buku siswa Alquran dan Hadis Berbasis
Multikultural Dalam Meningkatkan Moderasi Beragama sangat efektif digunakan dan
memberikan manfaat pada proses pembelajaran yakinimengefektifkan aktivitas dalam kegiatan
belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi., Moderasi slam Di ndonesia dari Ajaran, badah hingga Perilaku, Jakarta : Kencana,
2020
Kementerian Agama, Pedoman Penyelenggaraan Penguatan Moderasai Beragama bagi PNS Kementerian
Agama, KMA no. 53 tahun 2022
Kementerian Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Sinergi Pustaka ndonesia,
2012
KMA Nomor 184, Pedoman mplementasi Kurikulum pada Madrasah, Jakarta : Dirjend Pendis, 2019
Mustafida, Fita., Pendidikan slam Multikultural (Konsep dan mplementasi Proses Pembelajaran
Pendidikan Agama slam), Depok: Rajawali Pers, 2020
Suryana, Yaya dan Rusdiana, H.A., Pendidikan Multikultural: Suatu Upaya Penguatan Jati Diri
Bangsa Konsep, Prinsip dan mplementasi, Bandung: Pustaka Setia, 2015