Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SCABIES
SISTEM INTEGUMEN

AHMAD SYAHID
ARISTA DEWI DAMAYANTI
FITRIANA
JULIA
NUR BAETY SEPTIANA
NURFAUZIAH
TRISNA KURNIAWAN
SYARIF MUHAMMAD FADILLAH

KELAS III A
SEMESTER V
STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK
PROGRAM S-1 KEPPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Penyakit Kulit


Sub topik : Penanggulangan penyakit Skabies
Sasaran : Masyarakat Sui Raya Dalam, Kubu Raya
Waktu : 35 Menit
Hari /Tanggal : Kamis 12 Oktober 2017
Tempat : STIK Muhammadiyah Pontianak

1. TUJUAN
a. Tujuan instruksional umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami serta menjelaskan kembali tentang penyakit skabies.
b. Tujuan instruksional khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit, masyarakat mampu :
1) Mendefinisikan pengertian penyakit skabies
2) Mengatasi penyebaran serta penularan penyakit skabies
3) Menyebutkan ciri-ciri penyakit skabies
4) Menjelaskan tentang cara penanggulangan penyakit skabies tanpa membuka
catatan
5) Menjelaskan tentang cara pencegahan penyakit skabies
6) Menjelaskan tentang tips dan anjuran penyakit kulit (skabies)

2. MATERI :
a. Pengertian penyakit skabies
b. Penyebab dan ciri-ciri penyakit skabies
c. Penanggulangan dan pengobatan
d. Pencegahan

3. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
4. MEDIA
a. Laptop
b. LCD
c. Leaflet

5. RENCANA EVALUASI
a. Sebutkan Pengertian skabies ?
b. Penyakit skabies disebabkan oleh apa ?
c. Penyakit skabies dapat ditularkan oleh hewan jenis apa dan bagaimana cara
penularannya ?
d. Sebutkan ciri-ciri dari penyakit skabies ?
e. Faktor-faktor apa saja yang dapat membantu penyebaran penyakit skabies?
f. Bagaimana cara penanganan penyakit skabies ?
g. Coba anda jelaskan bagaimana cara terbaik untuk mencegah penyakit skabies ?

6. TABEL KEGIATAN :
Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
 Membuka acara dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam  Mendengarkan
kepada sasaran penyuluh
 Menyampaikan topik dan menyampaikan topik
tujuan Penkes kepada dan tujuan
5 Menit Pembukaan
sasaran  Menyetujui
 Kontrak waktu untuk kesepakatan waktu
kesepakatan pelaksanaan pelaksanaan Penkes
Penkes dengan sasaran

 Mengkaji ulang  Menyampaikan


pengetahuan sasaran pengetahuannya tentang
15 Menit Kegiatan Inti
tentang materi penyuluhan materi penyuluhan
 Menjelaskan materi  Mendengarkan
penyuluhan kepada penyuluh
sasaran dengan menyampaikan materi
menggunakan leaflet  Memperhatikan
 Mendemonstrasikan penyuluh selama
penyakit rabies demonstrasi
 Memberikan kesempatan  menanyakan hal – hal
kepada sasaran untuk yang tidak dimengerti
menanyakan hal – hal dari materi penyuluhan
yang belum dimengerti
dari materi yang
dijelaskan penyuluh
 Memberikan tips dan
anjuran tentang penyakit
kulit scabies.
 Memberikan pertanyaan  Menjawab pertanyaan
kepada sasaran tentang yang diajukan penyuluh
materi yang sudah
disampaikan penyuluh
 Menyimpulkan materi  Mendengarkan
Evaluasi / penyuluhan yang telah penyampaian
15 Menit
Penutup disampaikan kepada kesimpulan
sasaran.
 Menutup acara dengan  Mendengarkan
mengucapkan salam serta penyuluh menutup
terimakasih kepada acara dan menjawab
sasaran salam
Materi penyuluhan
PENYAKIT KULIT ( SKABIES )
A. Pendahuluan
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi terhadap
sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinonim dari penyakit ini adalah kudis,
the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo.
Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes
scabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli
atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter.
Akibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang panas dan edema yang
disebabkan oleh garukan. Kutu betina dan jantan berbeda. Kutu betina panjangnya 0,3
sampai 0,4 milimeter dengan empat pasang kaki, dua pasang di depan dengan ujung alat
penghisap dan sisanya di belakang berupa alat tajam. Sedangkan, untuk kutu jantan,
memiliki ukuran setengah dari betinanya. Dia akan mati setelah kawin. Bila kutu itu
membuat terowongan dalam kulit, tak pernah membuat jalur yang bercabang.
Penanganan skabies yang terutama adalah menjaga kebersihan untuk membasmi
skabies seperti mandi dengan sabun, sering ganti pakaian, cuci pakaian secara terpisah,
menjemur alat-alat tidur, handuk tidak boleh dipakai bersama.
Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak
menimbulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai
pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah.

B. Pengertian penyakit Skabies


Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Sarcopies Scabiei Varian
Homosis, yang penularannya terjadi secara kontak langsung.

C. Penyebab dan ciri-ciri skabies


Skabies ditularkan oleh kutu betina, melalui kontak fisik yang erat. Penularan melalui
pakaian dalam, handuk, seprei, tempat tidur dan perabot rumah. Jarang terjadi kutu dapat
hidup di luar kulit hanya 2-3 hari. Kutu ini dapat membuat lubang-lubang dibawah
permukaan kulit, biasanya disela-sela antara jari dan pergelangan tangan atau dibagian
depan siku dan sekitar alat-alat kelamin dan sangat gatal. Penderita maunya menggaruk-
garuk terus bintil-bintil itu setiap waktu, dan bila kuku jari cukup panjang maka kuku itu
dapat menyebabkan luka. Maka garukan dari kuku kotor tersebut akan menyebabkan
infeksi kulit, selanjutnya akan timbul gelembung-gelembung kecil seperti gudik atau
bisul.
Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda. Tetapi dapat
mengenai semua umur. Beberapa faktor yang dapat membantu penyebarannya adalah
kemiskinan, hygiene (kebersihan diri) yang jelek, demografi dan derajat sensitasi
individual.

D. Penanganan dan Pengobatan


Penanggulangannya :
Setiap orang di dalam keluarga harus diobati pada waktu yang sama, tiap-tiap orang
harus :
1) Membersihkan semua bagian tubuhnya dengan memakai sabun dan air hangat.
2) Mengolesi seluruh tubuh dengan Benzyl Benzoat
3) Pakailah baju bersih dan cucilah semua pakaian dengan bersih
4) Setelah satu minggu, ulangi pengobatan sekali lagi.

Pengobatannya :
Semua keluarga yang berkontak dengan penderita harus diobati termasuk pasangan
seksnya. Ada bermacam-macam pengobatan antiskabies :
1) Benzona Heksaklorida (lindane)
Tersedia dalam bentuk cairan atau lotion, tidak berbau dan tidak berwarna. Obat ini
membunuh kutu dan nimfa, Obat ini digunakan dengan cara menyapukan keseluruh
tubuh dari leher ke bawah dan setelah 12 jam s/d 24 jam dicuci bersih-bersih.
Pengobatan ini diulang selama 3 hari. Pengobatan diulang maksimum 2 kali dengan
interval 1 minggu.
2) Sulfar
Dalam bentuk paradiulunale, sulfur 10% secara aman dan efektof digunakan dalam
konsentrasi 2,5% dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan pada malam hari
selama 3 malam.
3) Benzil Benzoat (Crotaminton)
Tersedia dalam bentuk krim atau lotion sebaiknya obat ini digunakan selama 24 jam,
kemudian digunakan lagi 1 minggu kemudian. Obat ini disapukan ke badan dari
leher ke bawah. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi. Bila digunakan
untuk bayi dan anak-anak harus ditambahkan air 2 s/d 3 bagian.
4) Monosulfiran
Tersedia dalam bentuk lotion, harus ditambah 2-3 bagian air dan digunakan setiap
hari selama 2-3 hari. Selama dan segera setelah pengobatan penderita tidak boleh
minum alkohol karna dapat menyebabkan keringat berlebihan dan takikardia.
5) Malation
Malathiom 0,5% dengan dasar air digunakan selama 24 jam pemberian berikutnya
diberikan beberapa hari kemudian.
6) Permerhrin
Dalam bentuk cream 5% sebagai dosis tunggal, penggunaannya selama 8-12 jam dan
kemudian dicuci bersih-bersih. Obat ini dilaporkan efektif untuk skabies.

E. Pencegahan
Jagalah badan tetap bersih dengan mandi setiap hari, selalu bergantilah dengan
pakaian bersih bila yang telah dipakai kotor. Gantilah pakaian tidur sesering mungkin.
Jagalah kuku tetap pendek dan bersih. Cara-cara pencegahan ini cukup sederhana dan
tidak sulit untuk melakukannya.

F. Tips dan Anjuran


1) Periksakan ke Puskesmas, dokter, dokter spesialis kulit atau Rumah sakit setempat
bila menjumpai penyakit ini untuk mendapatkan pengobatan.
2) Cuci semua baju dan alas tidur (sprei atau sejenisnya) dengan air panas.
3) Mandi teratur dengan sabun.
4) Apabila ada yang sakit Skabies (gudik), periksakan semua anggota keluarga yang
kontak dengan penderita. Jika ternyata menderita skabies, obati semuanya secara
serempak agar tidak terjadi penularan ulang.
5) Bagi para bapak/ibu-ibu yang mendapati anaknya sakit Skabies (gudik) hendaknya
menganjurkan kepada anaknya untuk berobat secara serempak di Puskesmas terdekat
atau poliklinik Kulit Rumah Sakit setempat.

Anda mungkin juga menyukai