Anda di halaman 1dari 12

ISSN 1693 - 7309

JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN


VOL. XV NO. 2, AGUSTUS 2017

 PERBEDAAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM SEBELUM DAN SETELAH KOMPRES


BAWANG MERAH
Etika Dewi Cahyaningrum, Diannike Putri

 PERBEDAAN RERATA SKALA NYERI HAID PRIMER SEBELUM DAN SESUDAH


PEMBERIAN MINUMAN REMPAH JAHE ASAM
Rosi Kurnia Sugiharti

 PERBEDAAN MANFAAT SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN PELVIC TILT


TERHADAP NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER III
Mariah Ulfah, Ikit Netra Wirakhmi

 PENGARUH PARUTAN KUNYIT PADA PENURUNAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI


KELURAHAN BERKOH KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN
BANYUMAS
Refa Teja Muti

 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN


TERHADAP PELAKSANAAN RAWAT GABUNG
Anita Setyawati, Mira Trisyani, Ermiati

 PENINGKATAN RERATA KADAR HB PADA IBU HAMIL YANG PATUH DALAM


MENGKONSUMSI TABLET Fe
Ermiati, Mira Trisyani Koeryaman, Anita Setyawati

 PERBANDINGAN PENGHAMBATAN AKTIVITAS XANTHINE OXIDASE OLEH


EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DAN FRAKSI
BUTANOL HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata L) SECARA IN VITRO
Laili Nailul Muna, Ernawati

 PREDIKSI SCORE ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) DITINJAU DARI TANDA GEJALA
PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE (PAD)
Agus Santosa, Dwi Listiono

Penerbit :
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISSN 1693 - 7309

JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN


VOL. XV NO. 2, AGUSTUS 2017
Daftar Isi

ARTIKEL PENELITIAN
1. PERBEDAAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM SEBELUM DAN SETELAH 66 – 74
KOMPRES BAWANG MERAH
Etika Dewi Cahyaningrum, Diannike Putri

2. PERBEDAAN RERATA SKALA NYERI HAID PRIMER SEBELUM DAN 75 – 79


SESUDAH PEMBERIAN MINUMAN REMPAH JAHE ASAM
Rosi Kurnia Sugiharti

3. PERBEDAAN MANFAAT SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN PELVIC 80 – 83


TILT TERHADAP NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER III
Mariah Ulfah, Ikit Netra Wirakhmi

4. PENGARUH PARUTAN KUNYIT PADA PENURUNAN HIPERTENSI 84 – 90


PADA LANSIA DI KELURAHAN BERKOH KECAMATAN PURWOKERTO
SELATAN KABUPATEN BANYUMAS
Refa Teja Muti

5. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA PROFESI 91 – 96


KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN RAWAT GABUNG
Anita Setyawati, Mira Trisyani, Ermiati

6. PENINGKATAN RERATA KADAR HB PADA IBU HAMIL YANG PATUH 97 – 107


DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe
Ermiati, Mira Trisyani Koeryaman, Anita Setyawati

7. PERBANDINGAN PENGHAMBATAN AKTIVITAS XANTHINE OXIDASE 108 – 117


OLEH EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans)
DAN FRAKSI BUTANOL HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata L)
SECARA IN VITRO
Laili Nailul Muna, Ernawati

8. PREDIKSI SCORE ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) DITINJAU DARI 118 – 128
TANDA GEJALA PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE (PAD)
Agus Santosa, Dwi Listiono
MEDISAINS Editorial
JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU
KESEHATAN Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah
ISSN : 1693-7309
SWT Jurnal Medisains Vol 15, No 2, Agustus 2017 dapat
Pelindung:
Rektor Universitas terbit. Pada terbitan ini kami mempublikasikan judul dan
Muhammadiyah Purwokerto penulis sebagai berikut; Perbedaan Suhu Tubuh Anak
Penasehat: Demam Sebelum Dan Setelah Kompres Bawang Merah
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah (Etika Dewi Cahyaningrum, Diannike Putri), Perbedaan
Purwokerto Rerata Skala Nyeri Haid Primer Sebelum dan Sesudah
Pemimpin Umum: Pemberian Minuman Rempah Jahe Asam (Rosi Kurnia
Dedy Purwito
Sugiharti), Perbedaan Manfaat Sebelum dan Sesudah
Pemimpin Redaksi: Latihan Pelvic Tilt Terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil
Ragil Setiyabudi
Trimester III (Mariah Ulfah, Ikit Netra Wirakhmi), Pengaruh
Redaktur Pelaksana:
Sodikin, Siti Nurjanah, Agus S, Parutan Kunyit pada Penurunan Hipertensi Pada Lansia di
Jebul Suroso, Diyah YH, Kelurahan Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan
Endiyono, Wilis DP.
Kabupaten Banyumas (Refa Teja Muti), Hubungan
Sekretariat:
Meida Laely Ramdani Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Profesi Keperawatan
Inggar Ratna Kusuma Terhadap Pelaksanaan Rawat Gabung (Anita Setyawati,
Keuangan: Mira Trisyani, Ermiati), Peningkatan Rerata Kadar Hb pada
Alfi Noviyana
Ibu Hamil yang Patuh Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe
Periklanan dan Promosi: (Ermiati, Mira Trisyani Koeryaman, Anita Setyawati),
Bunyamin Muchtasjar
Perbandingan Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase
Distribusi dan Pemasaran:
Devita Elsanti oleh Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia pendans)
Rr. Dewi Rahmawati AP dan Fraksi Butanol Herba Ceplukan (Physalis angulata L)
Alamat Redaksi: Secara In Vitro (Laili Nailul Muna, Ernawati), Prediksi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Score Ankle Brachial Index (ABI) Ditinjau dari Tanda
Purwokerto Gejala Peripheral Arterial Disease (PAD) (Agus Santosa,
Jl. Let. Jend. Suparjo Rustam
KM. 7 Sokaraja 53181 Dwi Listiono)
Telp. 0281-6844052, 6844053
Fax.(0281) 6844052 Redaksi

Web & E-mail:


http://jurnalnasional.ump.ac.id/
index.php/medisains
medisainsfikesump@yahoo.com

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan diterbitkan tiga kali dalam setahun (April,
Agustus dan Desember) oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jurnal ini merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, riset dan
pengabdian masyarakat serta pemikiran ilmiah dalam bidang kedokteran, keperawatan,
kebidanan, analis kesehatan dan kesehatan masyarakat.
PERBEDAAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM SEBELUM DAN SETELAH KOMPRES
BAWANG MERAH

Etika Dewi Cahyaningrum1, Diannike Putri1


1
Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa Purwokerto
Email: tita.etika@gmail.com; green_nike@yahoo.co.id

ABSTRAK
Latar Belakang: Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal
>38°C (100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F).
Menurunkan atau mengendalikan dan mengontrol demam pada anak dapat dilakukan dengan
berbagai cara, diantaranya dengan farmakologik dan secara fisik (non farmakologik) yaitu
dengan penggunaan energi panas melalui metoda konduksi dan evaporasi. Metode konduksi dan
evaporasi dapat dilakukan dengan kompres hangat dan juga dapat dilakukan dengan obat
tradisional seperti bawang merah. Kompres hangat sudah banyak diterapkan, namun masih
banyak yang tidak melakukan kompres bawang merah. Kompres bawang merah mudah
dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya, dan memungkinkan pasien atau
keluarga tidak terlalu tergantung pada obat antipiretik.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan perbedaan suhu tubuh anak demam
sebelum dan setelah kompres bawang merah.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimental dengan
pendekatan One-group pra-post test design. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan
Purposive Sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah Wicoxon.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan atau selisih rerata suhu sebelum
dan setelah kompres bawang merah yaitu 0.734 oC. Diketahui nilai significancy 0,000 (ρ < 0,005)
sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan suhu tubuh yang bermakna antara sebelum
dan setelah kompres bawang merah.
Kesimpulan: Simpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan suhu tubuh yang bermakna
antara sebelum dan setelah kompres bawang merah.

Kata Kunci: Kompres bawang merah, Suhu tubuh, Anak Demam

PENDAHULUAN
Masalah kesehatan anak merupakan belum dapat menuntaskan problem
salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan secara menyeluruh (Arisandi,
kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia. 2012). Menjaga kesehatan anak menjadi
Derajat kesehatan anak mencerminkan perhatian khusus saat pergantian musim
derajat kesehatan bangsa, karena anak yang umumnya disertai dengan
sebagai generasi penerus bangsa memiliki berkembangnya berbagai penyakit. Kondisi
kemampuan yang dapat dikembangkan anak dari sehat menjadi sakit
dalam meneruskan pembangunan bangsa. mengakibatkan tubuh bereaksi untuk
Berdasarkan alasan tersebut, masalah meningkatkan suhu yang disebut demam
kesehatan anak diprioritaskan dalam (hipertermi).
perencanaan atau penataan pembangunan Demam (hipertermi) adalah suatu
bangsa (Hidayat, 2012). Pembangunan keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari
kesehatan di Indonesia diakui relatif biasanya, dan merupakan gejala dari suatu
berhasil, namun keberhasilan yang dicapai penyakit (Maryunani, 2010). Hipertermi

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 66


ET Cahyaningrum│ Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum dan Setelah Kompres Bawang
Merah

adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh peningkatan aliran darah ke kulit, serta
melebihi titik tetap (set point) lebih dari 37oC, peningkatan pelepasan panas melalui kulit
yang biasanya diakibatkan oleh kondisi dengan radiasi, konveksi, dan penguapan.
tubuh atau eksternal yang menciptakan Namun penggunaan antipiretik memiliki
lebih banyak panas daripada yang dapat efek samping yaitu mengakibatkan spasme
dikeluarkan oleh tubuh (Wong, 2008). bronkus, peredaran saluran cerna,
Demam merupakan respon normal tubuh penurunan fungsi ginjal dan dapat
terhadap adanya infeksi. Infeksi adalah menghalangi supresi respons antibodi
keadaan masuknya mikroorganisme serum (Sumarmo, 2010). Antipiretik
kedalam tubuh, dapat berupa virus, bakteri, (parasetamol dan ibuprofen) tidak harus
parasit, maupun jamur. Demam pada anak secara rutin digunakan dengan tujuan
umumnya disebabkan oleh infeksi virus tunggal untuk mengurangi suhu tubuh pada
(Setiawati, 2009). Demam juga dapat anak dengan demam (NICE Clinical
disebabkan oleh paparan panas yang Guidelines, 2007).
berlebihan (overhating), dehidrasi atau Selain penggunaan obat antipiretik,
kekurangan cairan, alergi maupun penurunan suhu tubuh dapat dilakukan
dikarenakan gangguan sistem imun (Lubis, secara fisik (non farmakologik) yaitu dengan
2009). penggunaan energi panas melalui metoda
Beberapa bukti penelitian konduksi dan evaporasi. Metode konduksi
menunjukkan dampak positif demam yaitu yaitu perpindahan panas dari suatu objek
memicu pertambahan jumlah leukosit serta lain dengan kontak langsung. Ketika kulit
meningkatkan fungsi interferon yang hangat menyentuh yang hangat maka akan
membantu leukosit memerangi terjadi perpindahan panas melalui
mikroorganisme. Dampak negatif dari evaporasi, sehingga perpindahan energi
demam yang dapat membahayakan anak panas berubah menjadi gas (Potter dan
antara lain dehidrasi, kekurangan oksigen, Perry, 2009). Contoh dari metode konduksi
kerusakan neurologis, dan kejang demam/ dan evaporasi adalah penggunaan kompres
febrile convulsions. Demam harus ditangani hangat, dan juga dapat dilakukan dengan
dengan benar agar terjadinya dampak obat tradisional. Obat tradisional adalah
negatif menjadi minimal (Arisandi, 2012). obat yang diolah secara tradisional dan
Menurunkan atau mengendalikan diajarkan secara turun temurun
dan mengontrol demam pada anak dapat berdasarkan resep nenek moyang, adat
dilakukan dengan berbagai cara, istiadat, kepercayaan atau kebiasaan
diantaranya dapat dilakukan dengan setempat. Dari hasil berbagai penelitian,
pemberian antipiretik (farmakologik). obat tradisional terbukti memiliki efek
Antipiretik bekerja secara sentral samping yang minim bahkan tanpa
menurunkan pusat pengatur suhu di menimbulkan efek samping, karena bahan
hipotalamus, yang diikuti respon fisiologis kimia yang terkandung dalam tanaman obat
termasuk penurunan produksi panas, tradisional sebagian besar dapat

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 67


ET Cahyaningrum│ Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum dan Setelah Kompres Bawang
Merah

dimetabolisme oleh tubuh (Tusilawati, normal kembali (Potter dan Perry, 2009).
2010). Penelitian terdahulu sudah banyak
Obat tradisional harganya murah dan penelitian yang membahas mengenai
terjangkau oleh setiap kalangan masyarakat kompres hangat. Berdasarkan hal tersebut
dan mudah didapat karena jumlahnya maka peneliti tertarik untuk meneliti
melimpah (Septiatitin, 2009). Salah satu perbedaan suhu tubuh anak sebelum dan
tanaman obat yang dapat digunakan untuk setelah kompres bawang merah. Tujuan
mengendalikan demam adalah bawang umum penelitian ini adalah untuk
merah (Allium Cepa var. ascalonicum). membuktikan perbedaan suhu tubuh anak
Bawang merah mengandung senyawa demam sebelum dan setelah diberi
sulfur organic yaitu Allylcysteine sulfoxide kompres bawang merah.
(Alliin). Bawang merah yang digerus akan
melepaskan enzim alliinase yang berfungsi METODE
sebagai katalisator untuk alliin yang akan Penelitian ini menggunakan
bereaksi dengan senyawa lain misalnya rancangan penelitian pra-eksperimental
kulit yang berfungsi menghancurkan dengan pendekatan One-group pra-post
bekuan darah (Utami, 2013). Kandungan test design. Dilakukan pengukuran pada
minyak atsiri dalam bawang merah juga anak demam, diikuti intervensi berupa
dapat melancarkan peredaran darah kompres bawang merah kemudian
sehingga peredaran darah menjadi lancar. pengukuran kembali setelah intervensi.
Kandungan lain dari bawang merah yang Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
dapat menurunkan suhu tubuh adalah anak demam di Puskesmas Kembaran I
florogusin, sikloaliin, metialiin, dan Banyumas.
kaemferol (Tusilawati, 2010). Teknik sampel dalam penelitian ini
Gerusan bawang merah dipermukaan menggunakan Purposive Sampling. Sampel
kulit membuat pembuluh darah vena penelitian ini adalah semua anak demam di
berubah ukuran yang diatur oleh Puskesmas Kembaran I Banyumas periode
hipotalamus anterior untuk mengontrol bulan Juni 2017. Teknik analisis yang
pengeluaran panas, sehingga terjadi digunakan adalah Wilcoxon.
vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah
HASIL
dan hambatan produksi panas. Darah
Rerata umur responden adalah
didistribusi kembali ke pembuluh darah
28.86±15.205 bulan, usia minimal adalah 3
permukaan untuk meningkatkan
bulan dan usia maksimal adalah 60 bulan,
pengeluaran panas. Terjadinya vasodilatasi
sebagian besar responden berjenis kelamin
ini menyebabkan pembuangan panas
perempuan yaitu sejumlah 26 anak (52.0%).
melalui kulit meningkat, pori-pori membesar,
Responden yang memiliki status gizi baik
dan pengeluaran panas secara evaporasi
yaitu sejumlah 43 anak (86.0%) (Tabel 1).
(berkeringat) yang diharapkan akan terjadi
Pada variabel waktu pengompresan,
penurunan suhu tubuh mencapai keadaan

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 68


ET Cahyaningrum│ Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum dan Setelah Kompres Bawang
Merah

sebagian besar responden mencapai suhu Analisis statistic memperoleh hasil


tubuh normal dalam waktu 10 menit yaitu adanya perbedaan atau selisih rerata suhu
sejumlah 15 anak (30.0%) (Tabel 2). Rerata sebelum dan setelah kompres bawang
suhu tubuh anak sebelum kompres bawang merah yaitu 0.734 oC dengan nilai
merah yaitu 37.832oC, suhu terendah significancy p=0,000 (ρ < 0,005) sehingga
37.6oC, dan suhu tertinggi 38.5oC disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
sedangkan rerata suhu tubuh anak setelah suhu tubuh yang bermakna antara sebelum
kompres bawang merah yaitu 37.098oC, dan setelah kompres bawang merah (Tabel
suhu terendah 36.3oC, dan suhu tertinggi 4).
37.2oC (Tabel 3)

Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur


Karakteristik Frekuensi Prosentasi
Jenis kelamin
Laki-laki 24 48%
Perempuan 26 52.0%
Status Gizi
Kurang 3 6%
Baik 43 86%
Lebih 4 8%
Total 50 100

Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan waktu mencapai suhu normal


Waktu Mencapai Suhu Normal Frekuensi Prosentasi
5 menit 5 10%
10 menit 15 30%
15 menit 12 24%
20 menit 9 18%
25 menit 5 10%
30 menit 4 8%
Total 50 100

Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan suhu tubuh anak sebelum kompres bawang merah
Suhu (oC)
Kompres Bawang Merah n Mean SD Min Ma
x
Sebelum Kompres 50 37.832 0.2766 37.6 38.
5
Setelah Kompres 50 37.098 0.1964 36.3 37.
2

Tabel 4. Perbedaan suhu tubuh anak sebelum dan setelah kompres bawang merah
n Mean±SD Mean dif P value
Suhu
Sebelum kompres 50 37.832±0.2766 0.000
0.734
Setelah kompres 50 37.098±0.1964

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 69


ET Cahyaningrum│ Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum dan Setelah Kompres Bawang
Merah

PEMBAHASAN Status gizi adalah keadaan yang


Berdasarkan tabel 1 diketahui rerata diakibatkan oleh status keseimbangan
umur responden adalah 28.86 bulan, usia antara jumlah asupan zat gizi dan jumlah
minimal adalah 3 bulan dan usia maksimal yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh
adalah 60 bulan. Pada penelitian ini peneliti untuk berbagai fungsi biologis
mengkategorikan umur responden dalam (pertumbuhan fisik, perkembangan,
rentang 0-6 tahun yang dalam tahap aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lain
perkembangannya merupakan masa bayi lain) (Zerfs, 1986). Gizi yang kurang/ buruk
(0-1 tahun), todler (2-3 tahun) dan masa pra mempengaruhi penurunan antibodi dan
sekolah (3-6 tahun) dimana regulasi suhu karena ada reaksi antigen pada tubuh maka
belum stabil sampai anak-anak mencapai terjadi infeksi yang membuat suhu
pubertas sehingga mudah mengalami meningkat. Status gizi sangat berpengaruh
demam. Rentang suhu normal akan turun terhadap status kesehatan manusia karena
secara berangsur sampai seseorang zat gizi mempengaruhi fungsi kinerja
mendekati masa lansia. Suhu tubuh bayi berbagai sistem dalam tubuh. Secara umum
dapat berespons secara drastis terhadap berpengaruh pada fungsi vital yaitu kerja
perubahan suhu lingkungan. Produksi otak, jantung, paru, ginjal, usus; fungsi
panas akan meningkatkan seiring dengan aktivitas yaitu kerja otot bergaris; fungsi
pertumbuhan bayi memasuki anak-anak. pertumbuhan yaitu membentuk tulang, otot
Berdasarkan tabel 1 diketahui & organ lain, pada tahap tumbuh kembang;
sebagian besar responden berjenis kelamin fungsi immunitas yaitu melindungi tubuh
perempuan yaitu sejumlah 26 anak (52.0%). agar tak mudah sakit; fungsi perawatan
Secara umum perempuan mengalami jaringan yaitu mengganti sel yang rusak;
fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar serta fungsi cadangan gizi yaitu persediaan
dibandingkan laki-laki. Perempuan juga zat gizi menghadapi keadaan darurat
dianggap memiliki daya tahan tubuh yang (Gibson, 1990).
lebih rendah dibandingkan laki-laki Berdasarkan tabel 2 diketahui
meskipun tidak selalu benar karena banyak sebagian besar responden mencapai suhu
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tubuh normal dalam waktu 10 menit yaitu
daya tahan tubuh seperli lingkungan, gizi, sejumlah 15 anak (30.0%). Kompres
penyakit, dan sebagainya. Dalam penelitian bawang merah cepat menurunkan suhu
ini sebagian besar penderita demam tubuh anak dengan demam. Fakta tersebut
berjenis kelamin perempuan dimungkinkan terjadi karena intervensi tersebut pada
juga karena jumlah anak perempuan di penanganan umumnya menggunakan
wilayah Kembaran lebih banyak prinsip radiasi, konduksi, konveksi dan
dibandingkan jumlah anak laki-laki. evaporasi serta kandungan yang terdapat
Berdasarkan tabel 1 diketahui dalam bawang merah terdapat zat yang
sebagian besar responden memiliki status dapat menurunkan suhu tubuh. Kandungan
gizi baik yaitu sejumlah 43 anak (86.0%). bawang merah yang dapat menurunkan

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 70


ET Cahyaningrum│ Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum dan Setelah Kompres Bawang
Merah

suhu antara lain floroglusin, sikloaliin, 0.3oC, dan selisih suhu tertinggi 1.8oC.
metialiin, kaemferol, dan minyak atsiri Responden mengalami penurunan suhu
(Tusilawati, 2010). tubuh setelah dilakukan kompres bawang
Berdasarkan tabel 3 diketahui rerata merah. Hal tersebut sesuai dengan teori
suhu tubuh anak sebelum kompres bawang Berman (2009) yang menyatakan bahwa
merah yaitu 37.832oC, suhu terendah pada dasarnya menurunkan demam pada
37.6oC, dan suhu tertinggi 38.5oC. anak dapat dilakukan secara fisik,
Responden mengalami demam pada suhu obat-obatan maupun kombinasi keduanya.
tersebut sesuai dengan teori Sherwood Pemberian obat-obat tradisional juga
(2001) dan Hidayat (2005) yang dipercaya dapat meredakan demam.
menyatakan bahwa demam adalah Obat-obatan tradisional yang berasal dari
kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila tanaman obat (herbalis) bagus digunakan
diukur pada rektal >38°C (100,4°F), diukur sebagai pengusir demam. Obat-obatan
pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui tradisional memiliki kelebihan, yaitu
aksila >37,2°C (99°F). Sejalan dengan teori toksisitasnya relatif lebih rendah dibanding
Nield dan Kamat (2011) yang menyatakan obat-obatan kimia.
bahwa demam adalah peninggian suhu Berdasarkan tabel 4 diketahui
tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari perbedaan atau selisih rerata suhu sebelum
yang berhubungan dengan peningkatan titik dan setelah kompres bawang merah yaitu
patokan suhu di hipotalamus. Kaneshiro 0.734 oC. Diketahui nilai significancy 0,000
dan Zieve (2010) juga berpendapat bahwa (ρ < 0,005) sehingga disimpulkan bahwa
derajat suhu yang dapat dikatakan demam terdapat perbedaan suhu tubuh yang
adalah rectal temperature ≥38,0°C atau oral bermakna antara sebelum dan setelah
temperature ≥37,5°C atau axillary kompres bawang merah. Hasil penelitian ini
temperature ≥37,2°C. sejalan dengan penelitian Rachmad (2012)
Berdasarkan tabel 3 diketahui rerata yang mengemukakan bahwa semakin besar
suhu tubuh anak setelah kompres bawang massa bawang merah yang diberikan maka
merah yaitu 37.098oC, suhu terendah semakin sedikit jumlah waktu yang
36.3oC, dan suhu tertinggi 37.2oC. dibutuhkan untuk menurunkan suhu
Responden mengalami penurunan suhu campuran, sehingga semakin efektif dalam
tubuh setelah dilakukan kompres bawang menurunkan suhu. Sehingga dapat
merah sehingga suhu menjadi normal. Suhu dikatakan bahwa bawang merah asli lebih
tersebut sesuai dengan teori Kaneshiro and efektif dalam menurunkan suhu dibanding
Zieve (2010) yang mengatakan bahwa suhu dengan ekstrak bawang merah, atau
tubuh normal berkisar antara dengan kata lain ekstrak bawang merah
36,5°C-37,2°C. tidak mempunyai pengaruh dalam
Rerata selisih suhu tubuh anak penurunan suhu.
sebelum dan setelah kompres bawang Fakta ini sejalan dengan pendapat
merah yaitu 0.742oC, selisih suhu terendah Santich dan Bone (2008) yang menyatakan

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 71


ET Cahyaningrum│ Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum dan Setelah Kompres Bawang
Merah

bahwa botani digunakan untuk efek yang KESIMPULAN DAN SARAN


mengeluarkan keringat dan pendinginan Berdasarkan hasil penelitian yang
pada tubuh. Obat-obatan herbal juga telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
memiliki keuntungan dapat dipersiapkan terdapat perbedaan suhu tubuh yang
dalam kombinasi yang sesuai dengan bermakna antara sebelum dan setelah
kebutuhan kondisi individu masing-masing kompres bawang merah.
pasien. Bove (2001) juga menyatakan Masyarakat diharapkan mempunyai
bahwa obat herbal dapat dikombinasikan thermometer untuk mengukur suhu badan
dengan prinsip hidroterapi dan digunakan apabila anak panas/ demam sehingga
sebagai kompres atau untuk mandi. Santich dapat melakukan tindak lanjut yang tepat.
dan Bone (2008) menyatakan bahwa Ibu dan keluarga yang mempunyai anak
penggunaan bawang merah juga dengan demam diharapkan mampu
merupakan pengobatan tradisional Cina memberikan intervensi kompres bawang
yang memandang demam sebagai ekspresi merah untuk menurunkan suhu tubuh anak
panas dalam menanggapi sebuah patogen dengan baik sebelum diberikan pengobatan
eksternal. Prinsip pengobatan berusaha lebih lanjut.
membantu untuk sepenuhnya Bidan, perawat, maupun tenaga
mengekspresikan demam dan kesehatan lain diharapkan dapat
menghilangkan kelebihan panas, terutama memberikan asuhan yang tepat pada anak
melalui penggunaan obat-obatan herbal. demam serta dapat menyampaikan kepada
Septiatitin (2009) dan Tusilawati (2010) masyarakat tentang penanganan demam
memiliki pendapat yang sama dengan Holt dengan alternatif kompres bawang merah
and Edwin (1986) yang menyatakan bahwa sesuai dengan prosedur sehingga dapat
ramuan pengobatan herbal yang dapat menurunkan suhu tubuh anak dengan
menurunkan demam pada anak adalah demam secara signifikan.
menggunakan bawang merah.
Tusilawati (2010) menyatakan bahwa DAFTAR PUSTAKA
umbi bawang merah memiliki berbagai Arisandi, Yohana dan Andriani, Yofita. 2012.
Therapy Herbal Pengobatan Berbagai
kandungan yang sangat penting dalam
Penyakit. Cet 6. Jakarta: Eska Media.
menjaga kesehatan tubuh. Hal tersebut Badan Pusat Statistik (BPS). 2008. Statistik
sependapat dengan Utami (2013) yang Indonesia. Beberapa Edisi. Jakarta:
Badan Pusat Statistik
menyatakan bahwa kandungan bawang
Berman, A. 2009. Buku Ajar Praktik
merah yang dapat mengobati demam Keperawatan Klinis Kozier & Erb.
Jakarta: EGC.
antara lain: floroglusin, sikloaliin, metialiin,
Bove M. 2001. Fever. Dalam: 2nd ed An
dan kaemferol yang dapat menurunkan Encyclopedia of Natural Healing untuk
suhu tubuh; dan minyak atsiri yang dapat Anak dan Bayi. Harrisonburg, VA:
Keats Publishing.
melancarkan peredaran darah.
Davis, C.P. 2011. Fever in Adults. University
of Texas Health Science Center at San
Antonio. Available from:

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 72


ET Cahyaningrum│ Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum dan Setelah Kompres Bawang
Merah

http://www.emedicinehealth.com/script/ Miller R.J., Bailey J., and K. Sullivan, . 2010.


main/art.asp?articlekey=58831. Pertanyaan Klinis: Apakah
[Updated 24 Oktober 2015] Menurunkan Demam > 101 F pada
Dwiyatmoko, B. 2006. Kebijakan dan Anak-anak Meningkatkan Hasil Klinis.
Strategi Pengembangan Obat Asli J Fam Pract.
Indonesia. Jakarta: Subdit Surveilan Nelwan, R.H. 2009. Demam: Tipe dan
OT, Supleman Makanan dan Kosmetik Pendekatan. Dalam: Sudoyo, A.W.,
Badan POM FKUI. Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M.,
Graneto, J.W. 2010. Pediatric Fever. dan Setiati, S., ed. Buku Ajar Ilmu
Chicago College of Osteopathic Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 5. Jakarta:
Medicine of Midwestern University. Interna Publishing.
Available from: NICE Clinical Guidelines. 2007. CG47
http://emedicine.medscape.com/article/ Feverish illness in young children:
801598-overview. [Updated 24 Quick reference. London: Nice.
Oktober 2015] Nield L.S. dan Kamat D. 2011. Fever.
Harapan. Dalam: Kliegman R.M., Stanton B.F.,
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar St Geme J.W., Schor N.F., Behrman
Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: R.F. eds Nelson Textbook of Pediatrics.
Salemba Medika. 19th ed. Philadelphia, PA: Saunders
Elsevier.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Metode
Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Potter dan Perry. 2009. Buku Ajar
Data. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Fundamental Keperawatan: Konsep,
Medika. Proses & Praktek. Edisi 4. Vol 1.
Jakarta : EGC.
Ignatavicius, D. and Linda W. 2002. Medical
Surgical Nursing, Critical Thinking for Rachmad, Sri Suryani, dan Paulus Lobo
Colaborative Care, 4thEdition, Volume Gareso. 2012. Penentuan Efektifitas
I. New York : WB. Saunders Company. Bawang Merah dan Ekstrak Bawang
Merah (Allium Cepa var. ascalonicum)
Jenson, H.B., and Baltimore, R.S. 2007.
dalam Menurunkan Suhu Badan.
Infectious Disease: Fever Without a
Program Studi Fisika, Jurusan Fisika,
Focus. In: Kliegman, R.M., Marcdante,
Fakultas MIPA, UNHAS Makassar.
K.J., Jenson, H.B., and Behrman, R.E.,
ed. Nelson Essentials of Pediatrics. Santich R. and K. Bone. 2008. Infeksi Masa
5thed. New York: Elsevier. Kanak-kanak Umum dan Manajemen
Demam. Dalam: Phytotherapy
Johns Hopkins Children’s Center. 2013.
Essentials: Anak Sehat
Sebuah Pengantar Umum Demam
Mengoptimalkan Kesehatan Anak
Pada Anak. NHS Choices.
dengan Herbal Warwick. Australia:
Kaneshiro, N.K., and Zieve, D. 2010. Fever. Phytotherapy Pers.
University of Washington.. Available
Sarrell E.M., Wielunsky E., and Cohen H.A.,.
from:
2006. Pengobatan Antipiretik pada
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/en
Anak-anak engan Demam:
cy/article/000980.htm. [Updated 24
Asetaminofen, Ibuprofen atau
Oktober 2015]
Keduanya Bergantian secara Acak,
Kaushik, A., Pineda, C., and Kest, H. 2010. Studi Double-Blind. Ach Pediatr
Diagnosis and Management of Dengue Adolesc Med.
Fever in Children. Pediatr. Rev., 31 (1).
Septiatitin, Atin. 2009. Apotek Hidup dari
Available from:
Sayuran dan Tanaman Pangan. Cet 1.
http://pedsinreview.aappublications.org
Bandung: Yrama Widya.
/cgi/reprint/31/4/e28.pdf [Updated 24
Oktober 2015] Setiawati, Tia. 2009. Pengaruh Tepid
Sponge. Jakarta: Fakultas Ilmu
Lubis, M.B., Tjipta, G.D., dan Ali, M. 2009.
Kedokteran Universitas Indonesia.
Demam pada Bayi Baru Lahir. Editor
Ragam Pediatrik Praktis. Medan: USU Sherwood, L. 2001. Keseimbangan Energi
Press. dan Pengaturan Suhu. Dalam: Santoso,
B.I., Editor. Fisiologi Manusia dari Sel
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan
ke Sistem. Edisi Keempat. Jakarta:
Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: TIM.

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 73


ET Cahyaningrum│ Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum dan Setelah Kompres Bawang
Merah

EGC.
Sumarmo, Poorwo, dkk. 2010. Buku Ajar
Infeksi & Pediatrik Tropis Edisi Kedua.
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia
Supriadi. 2006. Tumbuhan Obat Indonesia
Penggunaan dan Khasiatnya. Jakarta:
Pustaka Obor.
Tim Pengobatan Alternatif. 2011. Obat
Herbal Luar Biasa. Pustaka Agung
Tusilawati, Berliana. 2010. 15 Herbal Paling
Ampuh. Yogyakarta: Aulia Publishing
Utami, Prapti dan Mardiana, Lina. 2013.
Umbi Ajaib Tumpas Penyakit. Cet 1.
Jakarta: Penebar Swadaya.
WHO. 2005. WHO Traditional Medicine
Strategy 2002-2005. Geneva: World
Health Organization.
Wijayakusuma, H. 2008. Ramuan Lengkap
Herbal Taklukkan Penyakit. Jakarta:
Pustaka Bunda.
Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar
Keperawatan Pediatrik. Edisi 6.
Jakarta: EGC.
Zerfas A. J., Jelliffe D. B., Jelliffe P. E. F.
1986. Epidemiology and Nutrion in
Human Growth: A Comprehensive
Treatise Edisi 2, Methodology
Ecological, Genetics, and Nutritional
Effects on Growth. New York: Plenum
Press.

MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 15 No 2, AGUSTUS 2017 | Halaman 74

Anda mungkin juga menyukai

  • Varicela
    Varicela
    Dokumen4 halaman
    Varicela
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Pengobatan Kank-WPS Office
    Pengobatan Kank-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    Pengobatan Kank-WPS Office
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • LP Af
    LP Af
    Dokumen14 halaman
    LP Af
    Indah Ramadhan
    80% (5)
  • Manajemen Resiko Ugd
    Manajemen Resiko Ugd
    Dokumen4 halaman
    Manajemen Resiko Ugd
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • 253 760 1 PB PDF
    253 760 1 PB PDF
    Dokumen9 halaman
    253 760 1 PB PDF
    Mery Angreani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen38 halaman
    Bab I
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Ersfa
    Ersfa
    Dokumen4 halaman
    Ersfa
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Naskah Publikasi-1
    Naskah Publikasi-1
    Dokumen12 halaman
    Naskah Publikasi-1
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Radna Detra
    Belum ada peringkat
  • Gejala Sakit Gi-WPS Office
    Gejala Sakit Gi-WPS Office
    Dokumen6 halaman
    Gejala Sakit Gi-WPS Office
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Hemathotoraks
    MAKALAH Hemathotoraks
    Dokumen22 halaman
    MAKALAH Hemathotoraks
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • FLU SINGAPURA
    FLU SINGAPURA
    Dokumen13 halaman
    FLU SINGAPURA
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen8 halaman
    Lamp Iran
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen27 halaman
    Bab I
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Tugas Matkul Gizi
    Tugas Matkul Gizi
    Dokumen4 halaman
    Tugas Matkul Gizi
    love DD
    Belum ada peringkat
  • Gizi
    Gizi
    Dokumen3 halaman
    Gizi
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Pengobatan Kank-WPS Office
    Pengobatan Kank-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    Pengobatan Kank-WPS Office
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Keperawatan Bencana PDF
    Keperawatan Bencana PDF
    Dokumen39 halaman
    Keperawatan Bencana PDF
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Urinaria
    Urinaria
    Dokumen4 halaman
    Urinaria
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • LP BPH
    LP BPH
    Dokumen18 halaman
    LP BPH
    AdzaneaAlHafiz
    Belum ada peringkat
  • 1642 3378 3 PB PDF
    1642 3378 3 PB PDF
    Dokumen12 halaman
    1642 3378 3 PB PDF
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Bab II - Cynthia Wulandari
    Bab II - Cynthia Wulandari
    Dokumen21 halaman
    Bab II - Cynthia Wulandari
    Anonymous OUObadBH
    Belum ada peringkat
  • Keperawatan Bencana PDF
    Keperawatan Bencana PDF
    Dokumen39 halaman
    Keperawatan Bencana PDF
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • DEMAM
    DEMAM
    Dokumen3 halaman
    DEMAM
    Syofwatun Ngulya
    100% (1)
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Dokumen28 halaman
    LP Fraktur
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Kompres Hangat PDF
    Jurnal Kompres Hangat PDF
    Dokumen6 halaman
    Jurnal Kompres Hangat PDF
    Riechy Siie Noviyanti
    Belum ada peringkat
  • KNF
    KNF
    Dokumen15 halaman
    KNF
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • Leukimia 22
    Leukimia 22
    Dokumen17 halaman
    Leukimia 22
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat
  • CA Bronko
    CA Bronko
    Dokumen19 halaman
    CA Bronko
    Agus Prasetyo
    Belum ada peringkat