BATU GINJAL
A. PENGERTIAN
Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah
dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu
sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-
buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke
saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian
bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena
hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra
(Soeparman, 2009).
berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis
serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling
B. ETIOLOGI
Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan
di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal
dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas
terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik.
3. Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien
wanita.
lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone
3. Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium
1. Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu
membentuk batu. Inti bantu dapat berupa kristal atau benda asing saluran
kemih.
mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa
kemih.
Komposisi Batu
Batu Kalsium
1. Hiperkasiuria: Kadar kasium urine lebih dari 250-300 mg/24 jam, dapat
tumor paratiroid.
konsumsi makanan kaya oksalat seperti the, kopi instan, soft drink,
3. Hiperurikosuria: Kadar asam urat urine melebihi 850 mg/24 jam. Asam
urat dalam urine dapat bertindak sebagai inti batu yang mempermudah
metabolisme endogen.
Batu Struvit
terbentuknya batu ini dipicu oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman
penyebab infeksi ini adalah golongan pemecah urea (uera splitter seperti:
menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana basa ini
Batu Urat
Batu asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu saluran kemih,
batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH < 6, volume urine < 2 liter/hari
dan infeksi saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian
bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada
Pielonefritis
Obstruksi Infeksi Ureritis
Sistitis
Hidronefrosis Pionefrosis
Hidroureter Urosepsis
Gagal Ginjal
batu dan penyulit yang telah terjadi. Pada pemeriksaan fisik mungkin
didapatkan nyeri ketok di daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi yang
pemeriksaan foto PIV. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga
sebagai penyebab timbulnya batu salran kemih (kadar kalsium, oksalat, fosfat
batu radio-opak dan paling sering dijumpai di atara jenis batu lain. Batu asam
anatomi dan fungsi ginjal. Selain itu PIV dapat mendeteksi adanya batu semi
opak atau batu non opak yang tidak tampak pada foto polos abdomen.
pemeriksaan PIV seperti pada keadaan alergi zat kontras, faal ginjal menurun
dan pada pregnansi. Pemeriksaan ini dapat menilai adanya batu di ginjal atau
pengkerutan ginjal.
E. PENATALAKSANAAN
Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah
Pencegahan
adalah:
4. Medikamentosa
kekambuhan adalah:
hiperkalsiuria
4. Rendah purin
absorbtif type II
1. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
duduk
2. Sirkulasi
Tanda:
3. Eliminasi
Gejala:
d. Diare
Tanda:
Gejala:
Tanda:
b. Muntah
Gejala:
Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung lokasi
Tanda:
Gejala:
a. Penggunaan alkohol
b. Demam/menggigil
7. Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
hiperparatiroidisme
vitamin.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi
abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi.
Brunner & suddarth. Buku Saku Keperawatan Medical Bedah. Jakarta : EGC;
2006
Nanda diagnosis keperawatan, 2012, Alih Bahasa Mahasiswa PSIK – BFK UGM
Angkatan 2012
Soeparman & Waspadji (2009), Ilmu Penyakit Dalam, Jld.II, BP FKUI, Jakarta.