Anda di halaman 1dari 2

PEMAMFAATAN PENGGUNAAN KERIKIL SUNGAI ROTTA TONDON

TORAJA UTARA TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN LASTON


AC-WC DAN AC-BC

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pertumbuhan volume lalu lintas yang meningkat pesat akan memberikan dampak terhadap
permintaan akan pembangunan struktur perkerasan jalan dan pemakaian material yang digunakan.
Dewasa ini, pembangunan sarana dan prasarana jalan kebanyakan dipusatkan pada daerah – daerah
pedesaan dan daerah pelosok yang selama ini susah untuk dapat di akses. Salah satunya adalah Basse
Sangtempe atau Bastem, merupakan sebuah kawasan pada lokasi di lereng sebelah timur dari Gunung
Latimojong, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi geografi dan topografi wilayah
Bastem yang berupa gunung dan lembah, sehingga sampai saat ini kondisi prasarana transportasi
darat daerah tersebut bisa dikatakan masih tertinggal, jika dibandingkan dengan wilayah Kecamatan
lain di Tana Luwu.
Seharusnya perbaikan prasarana jalan di daerah seperti ini, perlu dikembangkan dengan salah
satunya penggunaan bahan lokal dari daerah tersebut seperti pasir yang terdapat pada sungai Bastem.
Mengingat bahwa tingginya biaya pembangunan jika mendatangkan bahan–bahan dari luar daerah,
sehingga akan sangat efisien apabila menggunakan material lokal daerah tersebut yang harus diuji
terlebih dahulu mutu dan kualitasnya.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yaitu:
1. Mengetahui karakteristik pasir Sungai Bastem apakah dapat digunakan sebagai bahan perkerasan.
2. Mengetahui komposisi campuran LASTON AC – WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) dan AC – BC
(Asphalt Concrete – Binder Course) yang menggunakan pasir Sungai Bastem.
3. Mengetahui pengaruh penggunaan pasir Sungai Bastem terhadap karakteristik Marshall campuran
LASTON AC – WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) dan AC – BC (Asphalt Concrete – Binder Course).
C. TEORI PENUNJANG
Bahan perkerasan jalan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu konstruksi jalan,
penggunaan bahan material yang tepat dapat menghasilkan suatu konstruksi jalan yang berkualitas
dan bermutu. Persyaratan umum dari suatu jalan adalah dapat menyediakan lapisan permukaan yang
selalu rata dan kuat, serta menjamin kemanan yang tinggi untuk masa layanan yang lama dan
memerlukan pemeliharaan yang minimal dalam berbagai cuaca.
Berdasarkan pengikat yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan yang digunakan pada
penelitian ini adalah konstruksi perkerasan lentur. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement),
yaitu perkerasan yang menggunanakan aspal sebagai bahan pengikat dimana lapisan – lapisan
perkerasan memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.

D. METODOLOGI PENELITIAN

Mulai

Tinjauan Pustaka

Pengambilan /persiapan bahan

Pemeriksaan Karakteristik Aspal Pemeriksaan Karakteristik Agregat

 Penetrasi  Analisa Saringan


Sebelum Kehilangan Berat. (SNI 06-2456-1991) (SNI ASTM C136 : 2012)
 Daktilitas (SNI  Keausan (SNI
2432-2011) 2417-2008)
 Titik Lembek  Berat jenis :
Aspal (SNI 2434-2011) -agregat kasar (SNI 1969-2008)
 Berat Jenis Aspal
(SNI 2441-2011) -agregat halus (SNI 1970-2008)
 Kehilangan Berat
(SNI 06-2440-1991)  Kadar lumpur
 Penetrasi Setelah (SNI-03-4428-1997)
Kehilangan Berat (SNI 06-2456-1991)  Berat jenis filler
(SNI ASTM C136:2012))
Cek Sessuai Standar Ya
 Kelekatan (SNI
Spesifikasi ? 2439-2011)
 Indeks kepipihan
Spesifikas
dan kelonjongan(
Rancangan Komposisi Campuran AC-WCASTM 04791-99)
dan AC-BC
 Sungai 0%,1%,2%,3%,4%,5%
Dengan Agregat Kasar Kerikil Pengujian Filler
(SNI ASTM C136:2012).

Pembuatan Benda Uji Tidak

Pengujian Marshall dan Immersion Kekuatan Sisa

Analisis dan Pembahasan Kekuatan Sisa

Kesimpulan Dan Saran

Selesai

Anda mungkin juga menyukai