Pemberian Cairan
Pemberian Cairan
A. Pemberian cairan
Pemberian cairan bisa melalui oral, ataupun melalui jalur intravena dengan
pemasangan infus.
Secara umum, keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah
(Guyton and Hall, 2006):
1. Infus set dengan tetesan mikro (untuk anak usia <1 tahun) (1 cc=60 tetes mikro)
2. Infus set dengan tetesan makro (1 cc=20 tetes makro)
3. Transfusi set (1 cc=15 tetes)
B. Jenis cairan
Ada dua jenis cairan pengganti cairan tubuh (Guyton and Hall, 2006):
Catatan:
Laktat yang terdapat dalam RL, akan dimetabolisme oleh hati menjadi
bikarbonat untuk memperbaiki keadaan seperti asidosis metabolik
Kalium yang terdapat dalam RL tidak cukup untuk maintenance
sehari-hari, apalagi untuk defisit kalium
Tidak mengandung glukosa sehingga bila dipakai sebagai cairan
maintenance harus ditambah glukosa untuk mencegah terjadinya
ketosis
b. Ringer acetate
Komposisi : Na+ 130, K+ 4, CL- 109, Ca++ 3, Acetate- 28
Indikasi: digunakan sebagai terapi pengganti cairan pada pasien dengan
gangguan hepar, karena metabolisme asetat terjadi di otot, berbeda
dengan laktat yang dimetabolisme dihati (hepar)
c. NaCL physiologic (0,9% saline)
Komposisi: Na+ 154 Cl- 154
Indikasi: digunakan sebagai cairan resusitasi (replacement therapy)
terutama untuk kasus:
Kadar Na+ rendah
Keadaan dimana RL tidak cocok digunakan, misalnya pada alkalosis,
retensi kalium
Cairan pilihan untuk trauma kapitis
Dipakai untuk mengencerkan darah merah sebelum transfuse
1.2 Non –ionik
a. Dextrose 5% dan 10%
Indikasi:
Digunakan sebagai cairan maintenance pada pasien dengan pembatasan
intake natrium
Penggunaan perioperatif
Kekurangan:
Seorang nak usia 12 tahun dengan BB 25 kg. Berapa kebutuhan cairan maintenance-
nya?
Jawab:
Infus = (4x10)+(2x10)+(1x5)
= 65 ml/jam
Kebutuhan cairan seseorang dapat dipenuhi melalui oral, intravena ataupun keduanya.
Sebagai contoh, apabila keseluruhan cairan rumatan diberikan melalui jalur intravena, maka
perhitungan tetesan infus, jika digunakan tetesan makro ( 1 cc = 20 tetes) adalah sebagai
berikut:
= kebutuhan cairan x tetesan infuse per cc/waktu penghitungan kebutuhan cairan (dalam jam)
x 60 menit
= 65 x 20 / 1 x 60
*keterangan :
Dapus :
Guyton & Hall, 2006. Textbook of Medical Physiology. Lith edition. Elsevier Saunders:
Philadelphia
Poter, Perry. 2000. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta
A. Kebutuhan cairan rutin
2 cc/kgBB/jam
Dewasa
10 kg I: 4 cc/kgBB/jam
10 kg II: 2 cc/kgBB/jam
Anak-anak
10 kg III: 1 cc/kgBB/jam
Contoh: Anak usia 12 tahun dengan berat badan 30 kg membutuhkan cairan rutin perhari:
10 kg I: 4 cc/kgBB/jam x 10 kg = 40
10 kg II: 2 cc/kgBB/jam x 10 kg = 20
10 kg III: 1 cc/kgBB/jam x 10 kg = 10
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– +
Ringan 4 cc/kgBB/jam
Sedang 6 cc/kgBB/jam
Berat 8 cc/kgBB/jam
Contoh: Anak usia 12 tahun dengan berat badan 30 kg dan suhu 38°C untuk koreksi suhu
membutuhkan terapi cairan tambahan:
E. Kecepatan infus
60 tetes/cc
Tetes mikro
BALANCE CAIRAN
Intake/cairan masuk : melalui dari cairan infus, minum, kandungan cairan dalam
makanan, volume obat obatan, termasuk obat suntik, albumin, dll
Output/cairan keluar : feses dan urine selama 24 jam, jika pasien dipasang kateter
maka hitung dalam ukuran urobag
IWL (insensible water loss) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit
dihitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa napas.
Input cairan:
Air (makan+minum)=.........cc
Cairan infus =.........cc
Therapy injeksi =.........cc
Air metabolisme =.........cc (hitung AM = 5cc/kgBB/hari)
Output cairan
Urine =.......cc
Feses =.......cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100cc)
muntah/perdarahan/cairan drainage luka/cairan NGT terbuka =......cc
IWL =..........cc (hitung IWL = 15cc/kgBB/hari)