Anda di halaman 1dari 42

Terapi Cairan

oleh:
dr. Arditya Maulana, M.Ked.Klin., Sp.An

1
Cairan Tubuh
• Air merupakan komponen terbesar dari tubuh.
• Total Body Water (TBW) merupakan persentase dari total
berat air dibagi dengan berat total dimana besarannya
tergantung dari usia, jenis kelamin serta kandungan
lemak dalam tubuh.1,2
• TBW pada laki-laki rata-rata 60% sedangkan Perempuan
rata-rata 50% 1,2
• TBW pada anak dan neonatus presentase yang berbeda
tergantung dari usia dan kandungan lemaknya1,2
2
Cairan Tubuh
• Terdistribusi dalam 2 Kompartemen → cairan Intraseluler
dan cairan ekstraseluler 1,2
• Cairan ekstraseluler dibagi menjadi cairan intravaskuler
(Plasma darah) dan intersitial selain itu terdapat cairan
dalam jumlah sedikit yang disebut transeluler
(cerebrospinal, peritonium, sinovial dll)1,2

3
Cairan Tubuh
1. Intraseluler 40%
2. Intersisial 15 %
3. Plasma 5%

* Diambil dari Hall, J. E. Guyton's Textbook of Medical Physiology. 12 ed. Philadelpia: Elsevier. 2011 4
Komposisi Cairan Tubuh

* Diambil dari Hall, J. E. Guyton's Textbook of Medical Physiology. 12 ed. Philadelpia: Elsevier. 2011 5
Komposisi Cairan Tubuh

* Diambil dari Hall, J. E. Guyton's Textbook of Medical Physiology. 12 ed. Philadelpia: Elsevier. 2011 6
Pergerakan cairan

1. Osmosis
2. Difusi
3. Pompa Na-K

7
* Diambil dari Hall, J. E. Guyton's Textbook of Medical Physiology. 12 ed. Philadelpia: Elsevier. 2011 8
Kebutuhan Cairan

Pada bayi dan anak → berat badan (Holiday segar)


• Sampai 10 kg 100 ml/kgBB
• 11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB(tiap kg diatas 10 kg)
• >20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB(tiap kg diatas 20 kg)
• Kebutuhan kalium 2,5 mEq/kgBB/hari
• Kebutuhan natrium 2-4 mEq/kgBB/hari

9
Kebutuhan Cairan

Pada Dewasa:
 Kebutuhan cairan sebanyak 30 -50 ml/kgBB/hari
 Kebutuhan kalium 1-3 mEq/kgBB/hari
 Kebutuhan natrium 2-4 mEq/kgBB/hari

10
Meningkatkan Kebutuhan Cairan
• Demam ( kebutuhan meningkat 12% setiap 1 C, jika
suhu > 37 C )
• Hiperventilasi
• Suhu lingkungan yang tinggi
• Aktivitas yang ekstrim / berlebihan
• Setiap kehilangan yang abnormal seperti diare atau
poliuria

11
Menurunkan Kebutuhan Cairan
• Hipotermi ( kebutuhannya menurun 12% setiap 1 C, jika
suhu <37 C )
• Kelembaban lingkungan yang sangat tinggi
• Oliguria atau anuria
• Hampir tidak ada aktivitas
• Retensi cairan misal gagal jantung

12
Gangguan pada Cairan Tubuh

1. Volume defisit → (dehidrasi) / overload


2. Konsentrasi
3. Komposisi

13
Terapi Cairan
• Terapi cairan meliputi:
1. Terapi untuk resusitasi
2. Terapi Rumatan→ kebutuhan harian dipengaruhi Usia,
BB, penyakit yang menyertai

14
Terapi Cairan

Resusitasi Rumatan

Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi

15
Terapi cairan Pada Volume Defisit

Klasifikasi klinis Pierce3

16
Rehidrasi pada dehidrasi
• hitung Kebutuhan cairan dan elektrolit total (rumatan
dan penggantian defisit) untuk 24 jam pertama.
• Cairan resusitasi berikan 1/2 defisit 8 jam pertama dan
1/2 defisit 16 jam berikutnya.
• Bagamana bila didapatkan tanda syok? → Resusitasi 30
ml/ KgBB dalam 20-30 menit
• Berikan cairan rumatan sesuai kebutuhan dalam 24 jam

17
Contoh
• Laki-laki BB 50 kg dengan dehidrasi sedang 8%
bagaimana terapi cairannya?
1. Kebutuhan rehidrasi 8% x 50 kg = 4 L
2. Kebutuhan Rumatan 30 x 50 kg = 1500 ml
3. Total kebutuhan 4000 + 1500 = 5500 ml
• Bagaimana cara pemberiannya?

18
Contoh

1. cairan rehidrasi 4000/2 →


2000 dalam 8 jam pertama = 250 ml/jam
2000 dalam 16 jam selanjutnya = 125 ml/jam
2. Cairan Rumatan 1500 ml dalam 24 jam = 62,5 ml/jam

Jadi cairan yg diberikan


1. 8 jam pertama: 250 + 62,5 = 312,5 ml/jam
2. 16 jam selanjutnya: 125 + 62,5 =187,5 ml/jam

19
Jenis Cairan
• Resusitasi → Kristaloid atau Koloid4,5
Sifat Kristaloid Koloid
Berat Molekul Lebih kecil Lebih besar
Distribusi Cepat 20-30 mnt Lama 3-6 jam
Faal Hemostasis tidak ada mengganggu
Penggunaan dehidrasi perdarahan
Koreksi perdarahan 2-4x jumlah pedarahan sesuai jumlah perdarahan

• Rumatan pilihan jenis Cairan tergantung pada kebutuhan


elektrolit dan nutrisi

20
Perubahan Konsentrasi
• Perubahan Konsentrasi → hiponatremia, hipernatremia,
hipokalemia, hiperkalemia
• Hiponatremia → Defisit natrium (mEq total) = (Na serum
yang diinginkan – Na serum sekarang) x 0,6 x BB (kg)
• Hipokalemia → Defisit Kalium (mEq total) = (K serum
yang diinginkan [mEq/liter] – K serum yang diukur) x 0,25
x BB (kg)

21
Contoh
• Pasien laki laki 50 kg dengan hiponatremia 125 meq
berapa kebutuhan cairan penggantinya?
• 1. tentukan target yang dituju (normal 135-145 meq)
kenaikan per hari tidak boleh lebih dari 12 meq→ target
135
• 2. Defisit Na = (135-125) x 0,6 x 50 = 300 meq
• 3. dapat diganti dengan nacl 0,9% 2000 ml atau Nacl
0,9% 500 ml + nacl 3% 500 ml

22
Cairan Pengganti

23
Nutrisi
• Kebutuhan Energi 25-30 kkal/KgBB/hari
• Kebutuhan karbohirat 50 - 60 % total kalori (1g = 4 kalori)
• Kebutuhan Protein 15 - 25 % total kalori (1g = 4 kalori)
• Kebutuhan Lemak 20 - 35 % total kalori ( 1g = 9 kalori)

24
Contoh
• Laki-laki BB 50 kg dengan penyakit kritis berapa
kebutuhan kalorinya?
– 30 x 50 = 1500 kkal/ hari
– Karbohidrat 60% x 1500 = 900 Kkal = 225 g
– Protein 15% x 1500 = 225 Kkal = 56,25 g
– Lemak 25% x 1500 = 375 Kkal = 41,67 g

25
• bagaimana pemberian kalori tsb?
– hitung kebutuhan cairan total 50 ml x 50 kg = 2500 ml/hari
– Kebutuhan kalori 1500 kkal/ hari
– cari cairan yg dapat memenuhi jumlah kalori dengan volume
maksimal tersebut
– contoh clinimix N9G20E 2000 ml + intralipid 20% 200 ml →
kalori total 1010 kkal dengan karbohidrat 200 g, protein 56 g,
lemak 40 g

26
Jenis - jenis Cairan

27
Jenis - jenis Cairan

28
Jenis - jenis Cairan

29
Terapi Cairan Luka Bakar 24 jam pertama

Resusitasi → Baxter Rumatan

Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi

30
Terapi Cairan Luka bakar 24 jam Pertama
• Parkland formula (BAXTER)

Total cairan resusitasi pada luka bakar dalam 24 jam =


3-4 ml x Berat badan (kg) x TBSA (%)

1/2 total volume → 8 jam pertama 1/2 total volume → 16 jam berikutnya

31
• Maintenace: Dewasa 30 -50 ml/kgBB/hari, Anak dengan
Holiday segar
• Kebutuhan cairan = Baxter + Maintenace dalam 24 jam
 8 jam pertama = 1/2 baxter + maintenace dalam 8 jam
 16 jam berikut = 1/2 baxter + maintenace dalam 16 jam

32
Terapi Cairan Luka Bakar Hari ke dua dan selanjutnya

Evaporasi Rumatan

Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi

33
• Cairan Evaporasi/ penguapan
Penguapan tiap Jam = (25 + % luka bakar) x m2 BSA
• Body Surface Area (BSA) luas dalam m2
BSA = {87(H + W) - 2600} : 10000 , atau
BSA = Wt0,424 x Ht0,725 x 71,84/10000
H(Ht) = Tinggi badan cm, W(Wt) = Berat badan kg
• Bila luka terbuka berikan seluruh cairan evaporasi, bila
luka tertutup (dressing) berikan cairan evaporasi sebesar
50%
34
Terapi cairan Luka Bakar hari ke 2 dst
• Pada luka terbuka
Kebutuhan cairan = cairan maintenace + evaporasi dalam 24 jam
= 30-50 ml/kgbb + {(25 + % luka bakar) x m 2 BSA x 24 jam}
• Pada luka tertutup
Kebutuhan cairan = cairan maintenace + evaporasi dalam 24 jam
= 30-50 ml/kgbb + 1/2 {(25 + % luka bakar) x m 2 BSA x 24 jam}

35
contoh

1. Perempuan 20 th BB 50 kg TB160 luka bakar 40 %,


hitung kebutuhan cairan hari pertama dan hari
berikutnya..
2. Laki 25 th BB 80 kg TB170 luka bakar 50 %, hitung
kebutuhan cairan hari pertama dan hari berikutnya..

36
• Perempuan 20 th BB 50 kg TB160 luka bakar 40 %,
hitung kebutuhan cairan hari pertama dan hari
berikutnya..
• 1. baxter 3x50x 40= 6000 ml
• 2. mainentenance = 30x50 =1500 ml /24 =62,5
• 3. 8 jam =3000 + (62,5 x8) =3500 /8 jam
• 4. 16 jam = 3000 +(62,5 x16) = 4000 / 16 jam
• 5. evaporasi = (25 +40) x 1,5 = 97,5 /jam =2340
• 6 BSA = {87(160 + 50) - 2600} : 10000 =1,567
37
• 7. terbuka total= 1500 + 2340 = 3840 ml/24 jam
• 8. tertutup = 1500 + 1170 = 2670 ml/24 jam

38
Daftar Pustaka
• 1. Hall, J. E. Guyton's Textbook of Medical Physiology. 12
ed. Philadelpia: Elsevier. 2011
• 2. Stoelting RK, Rathmell JP, Flood P, Shafer S.
Intravenous Fluids and Electrolytes. Dalam Handbook of
Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice 5rd
ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health. 2015
• 3.Wilson RF. Techniques of Resuscitation. In: Geller
ER ed. Shock and resuscitation. 2th ed. New York:
McGraw Hill Inc. 1995: 197-202.
39
• 4. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Management
of Patients with Fluid and Electrolyte Disturbances. Dalam
Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology 5th ed. New
York: Mc-Graw Hill. 2013; 4 (49): h. 1107 – 40.
• 5. Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan
Reaminasi Indonesia. 2010. Panduan Tatalaksana Terapi
Cairan Perioperatif. PP IDSAI, 108-142.

40
? 41
Terima Kasih

42

Anda mungkin juga menyukai