Oleh :
Eny Puspitasari.S.ST
Fisiologi Cairan Tubuh
Definisi Rehidrasi
GEJALA GEJALA
INTRAVASKULER INTERSTITIAL
Oligouri
Syok/renjatan
DERAJAT DEHIDRASI
HIPERTONIS / HIPERNATREMIK
• Biasa terjadi setelah intake cairan hipertonik selama diare
• Kehilangan air >> kehilangan natrium
• Konsentrsi Na >150 mmol/L, bila Na serum >165 mmol/L → kejang
• Osmolaritas serum meningkat (>295 mmol/L)
Dehidrasi
Rehidrasi
Pemberian Cairan :
Dengan menggunakan rumus Margon-Watten yaitu
dengan mengukur BJ Plasma:
Menurut BJ plasma -1,025 x BB (Kg) x 4 ml
MORGAN- 0,001
WATTEN
CONTOH :
Pria BB 40 Kg dengan BJ Plasma pada waktu itu 1,030,
maka kebutuhan cairan untuk rehidrasi inisial :
1,030 - 1,025 x 40 x 4 ml = 800 ml
0,001
NILAI/SCORE GEJALA
Menurut DALDIYONO KLINIS
Daldiyono (1973)
mengemukakan salah satu cara
menghitung kebutuhan cairan
untuk rehidrasi inisial pada
gastro enteritis akut
berdasarkan sistem score.
Semua score ditulis lalu dijumlah. Jumlah cairan
yang akan diberikan dalam 2 jam dapat dihitung:
Score x 10% x BB (Kg) x 1 liter
15
CONTOH :
Menurut score Daldiyono dari gejala klinis
ditemukan score 6 , perhitungannya:
6 x 10% x 50 Kg x 1 liter = 2 liter (2000 ml)
15
Komposisi Cairan Tubuh
Intraselular 40 30 40
Ekstraselular 20 20 35
- Plasma 4 4 5
- Interstisial 16 16 30
Terapi Cairan
Resusitasi Rumatan
Resusitasi cairan ditujukan Terapi rumatan bertujuan
untuk menggantikan kehilangan untuk memelihara
akut cairan tubuh. Terapi ini keseimbangan cairan tubuh dan
ditunjukkan pula untuk ekspansi nutrisi yang diperlukan oleh
cepat dan cairan intravaskuler tubuh.
dan memperbaiki perfusi
jaringan.
Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi
Tujuan Terapi Cairan
1. Untuk mengganti kekurangan air dan elektrolit
2. Untuk memenuhi kebutuhan
3. Untuk mengatasi syok
4. Untuk mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena terapi yang
diberikan. Terapi perioperatif meliputi tindakan terapi yang
dilakukan pada masa pra-bedah, selama pembedahan dan pasca
bedah.
CAIRAN YANG DIGUNAKAN DALAM TERAPI
CAIRAN NON-ELEKTROLIT
CAIRAN KOLOID
Perbandingan antara kristaloid dan koloid
KRISTALOID KOLOID
Waktu paruh ½ jam, dapat menyebabkan Waktu paruh 3-12 jam, efek edema
edema paru paru rendah, harga mahal
¾ lebih besar masuk ke interstisial dan Bertahan dalam intravaskular
hanya ¼ masuk ke intravaskular
Harga murah Harga mahal
50% 8 JAM
CEK NADI, JIKA TELAH ADEKUAT, STOP. JIKA TIDAK PERTAMA
MEMBAIK, ULANGI LAGI HINGGA NADI TERABA KUAT
. GANTI MAINTENANCE (4- 2-1 ) 50% 16 JAM
BERIKUTNY
A
Dari gejala merupakan derajat dehidrasi berat10%.
Guyur 20 cc x 50 kg = 1000 cc/ 15-30 menit
Dewasa : 70 ml/kgBB Sedang (<3jam perdarahan kurang dari 10% EBV) 6 ml/kgBB/jam 4 ml/kgBB/jam
Anak : 80 ml/kgBB
Neonatus : 85-90 ml/kgBB Kecil (<30 menit) 4 ml/kgBB/jam 2 ml/kgBB/jam
Contoh kasus
Dewasa : 6 ml/kgBB/jam
Jenis operasi sedang: 6ml x 60kg = 360cc/jam
360 x 2 jam = 720 cc kebutuhan cairan
Perempuan 50 th dengan
selama
BB 60kg, menjalani
maintenance operasi
operasi peritonitis, lama
operasi 2 jam. Kehilangan
darah sekitar 500 cc. Dewasa : 70 ml/kgBB
KOREKSI PERDARAHAN YANG TERJADI SELAMA OPERASI :
EBV = 70ml x 60kg = 4200cc → 20% dari 4200cc = 840 cc
Kehilangan darah 500 cc, berarti <20% EBV Maka :
- Berikan terapi cairan kristaloid 3 x perdarahan 500cc = 1500 cc
- Atau ,Terapi koloid yang jumlah nya sama dengan perdarahan,
- Atau, Terapi campuran koloid dan kristaloid
TERIMA KASIH