Anda di halaman 1dari 25

TERAPI CAIRAN

PADA DEHIDRASI
Oleh :
Ni Putu Wina Yani (18710159)

Pembimbing :
dr.Ari Faridiansyah, Sp.An

Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2021
Pendahuluan

 Menjaga agar volume cairan tubuh tetap relatif konstan dan komposisi elektrolit di
dalamnya tetap stabil adalah penting bagi homeostatis.

 Gangguan cairan dan elektrolit dapat membawa penderita dalam kegawatan yang apabila
tidak dikelola secara cepat dan tepat dapat menimbulkan kematian.

 Jumlah asupan air dan elektrolit melalui makan dan minum akan dikeluarkan dalam jumlah
relatif sama. Ketika terjadi gangguan homeostasis dimana jumlah yang masuk dan keluar
tidak seimbang, harus segera diberikan terapi untuk mengembalikan keseimbangan
tersebut.
Total Body Water

Laki-laki Perempuan Bayi

Jumlah total 60 50 75

Intraseluler 40 30 40

Ekstraseluler 20 20 35
- Plasma - 5 - 4 - 5
- Interstitial - 15 - 6 - 30
Keseimbangan input-output cairan
dalam 24 jam
Cairan Masuk Cairan Keluar
 Minuman : 800-1700 ml  Urin : 600-1600
 Makanan : 500-1000 ml ml
 Hasil oksidasi : 200-300 ml  Tinja : 50-200 ml
 Insessible loss : 850-1200
ml
Total 1500 – 3000 ml

Total 1500 – 3000 ml


Kebutuhan cairan maintenance

Dewasa Anak
 Kebutuhan air sebanyak 30 -50 Berat badan Kebutuhan air perhari
ml/kgBB/hari
Sampai 10 kg 100 ml/kgBB

1000 ml + 50 ml/kgBB
11-20 kg
(untuk tiap kg diatas 10 kg)
1500 ml + 20 ml/kgBB
>20 kg
(untuk tiap kg diatas 20 kg)
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
cairan:
Peningkatan kebutuhan cairan: Penurunan kebutuhan cairan:

 Demam (kebutuhan meningkat 12% setiap  Hipotermi (kebutuhannya menurun 12%

1o C, jika suhu > 37o C) setiap 1o C, jika suhu <37o C)

 Hiperventilasi  Kelembaban lingkungan yang sangat tinggi

 Suhu lingkungan yang tinggi  Oliguria atau anuria

 Aktivitas yang ekstrim / berlebihan  Hampir tidak ada aktivitas

 Setiap kehilangan yang abnormal seperti  Retensi cairan misal gagal jantung

diare atau polyuria


Perubahan cairan tubuh
Gangguan cairan tubuh dapat dibagi dalam tiga bentuk yakni perubahan volume, konsentrasi, dan komposisi.

• Defisit Volume
Perubahan Volume • Dehidrasi
• Kelebihan Volume

Perubahan • Defisit natrium


• Defisit kalium
Konsentrasi • Defisit klorida

Perubahan
Komposisi
Dehidrasi
merupakan suatu keadaan dimana terjadi kekurangan jumlah cairan tubuh dari jumlah normal
akibat kehilangan, asupan yang tidak memadai atau kombinasi keduanya.
Klasifikasi

Menurut Jenisnya Menurut Derajat Beratnya

• (hiponatremik)
• ketika kehilangan cairan dengan kandungan natrium lebih banyak Dehidrasi ringan (defisit 4% dari BB)
D. Hipotonik dari darah (kehilangan cairan hipertonis).

Dehidrasi sedang (defisit 8% dari BB)


• (hipernatremik)
• ketika kehilangan cairan dengan kandungan natrium lebih sedikit
D. dari darah.
Hipertonik Dehidrasi berat (defisit 12% dari BB)

• (isonatremik)
Syok (defisit lebih dari 12% dari BB)
• ketika kehilangan cairan hampir sama dengan konsentrasi
D. Isotonic natrium terhadap darah.
Dehidrasi Hipertonik Dehidrasi Hipotonik
(hipernatremik) (hiponatremik)

 Pada anak yang diare yang banyak


 Biasa terjadi setelah intake cairan
minum air atau cairan hipotonik atau
hipertonik (natrium, laktosa) selama diberi infus glukosa 5%
diare
 Kadar natrium rendah (<130 mEq/L)
 Kehilangan air >> kehilangan natrium
 Osmolaritas serum < 275 mOsm/L
 Konsentrasi natrium > 150 mmol/ L
 Letargi, kadang- kadang kejang
 Osmolaritas serum meningkat > 295
mOsm/L
 Haus, irritabel
 Bila natrium serum mencapai 165
mmol/L dapat terjadi kejang
Tanda dan gejala
Ringan HR 10-15% di atas nilai normal

Mukosa kering

Urin pekat

Produksi air mata <<<

Sedang Tanda dehidrasi ringan >>>


Turgor kulit menurun
Oligouria
Mata cekung
Ubun-ubun cekung
Berat Tanda dehidrasi sedang >>>

Hipotensi

CRT >2 detik

Asidosis
Terapi cairan
Prinsip :
 Mengganti kehilangan air dan elektrolit yang normal
 Membuat hemodinamik agar tetap dalam keadaan stabil
Penatalaksanaan terapi cairan meliputi dua bagian dasar yaitu:
a. Resusitasi (replacement) cairan: ditujukuan untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh, yang seringkali
dapat menyebabkan syok. Terapi ini ditujukan pula untuk ekspansi cepat dari cairan intravaskuler dan
memperbaiki perfusi jaringan.
b. Terapi rumatan (maintenance) cairan : bertujuan untuk memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi yang
diperlukan oleh tubuh.
Kebutuhan cairan maintenance

Dewasa Anak
 30-50 cc/kgBB/hari, atau Berat Badan Jumlah Cairan
< 10 kg 100 ml/kg/hari
 1,5 ml/kgBB/jam 1000 ml + 50 ml/kg/hari
11 – 20 kg
untuk setiap kg di atas 10 kg
1500 ml + 20 ml/kg/hari
> 20 kg
untuk setiap kg di atas 20 kg

Untuk setiap kenaikan 1O C di atas 37o C  cairan ditambah 10-15% dari total maintenance dan replacement.
Kebutuhan cairan replacement
(kebutuhan rehidrasi)
Dehidrasi (%) dari TBW
Dewasa Anak
Ringan 3% 5%
Sedang 6% 10%
Berat 10% 15%
Total Body Water
Bayi 80% x BB (dalam gram)
Anak 70% x BB
Dewasa 60% x BB
Pemilihan cairan

Kristaloid Koloid
 Contoh : normal saline, ringer lactat, D5%  Cairan pengganti plasma (plasma expander)
 Komposisi mirip cairan ekstrasel  Bertahan lebih lama di intravaskuler karena
berat molekul tinggi, mengandung partikel
 Dipilih untuk resusitasi deficit cairan karena lebih
onkotik dan menghasilkan tekanan onkotik.
banyak dan mudah menyebar ke ruang
insterstitial.  Resusitasi hemodinamik lebih cepat daripada
kristaloid karena koloid mengekspansikan
 Penggunaan dalam jumlah berlebihan:
volume vaskular dengan lebih sedikit cairan.
 Normal Saline : acidosis hiperkloremik, edema
interstitial
 Contoh: Albumin, dextran, gelatin, HES.

 Ringer laktat : alkalosis metabolic


 D5% : hiperosmolalitas, hiperglikemik, diuresis
osmotic, acidosis cerebral
Perbandingan Kristaloid dan Koloid

  Kristaloid Koloid
1. Lebih mudah tersedia dan 1. Ekspansi volume plasma tanpa
murah ekspansi interstitial
2. Komposisi serupa dengan 2. Ekspansi volume lebih besar
plasma (Ringer asetat/ringer 3. Durasi lebih lama
Keunggulan
laktat) 4. Oksigenasi jaringan lebih
3. Bisa disimpan di suhu kamar baik
4. Bebas dari reaksi anafilaktik 5. Insiden edema paru dan/atau
5. Komplikasi minimal edema sistemik lebih rendah

1. Edema bisa mengurangi ekspansibilitas 1. Anafilaksis


dinding dada 2. Koagulopati
Kekurangan 2. Oksigenasi jaringan terganggu karena 3. Albumin bisa memperberat
bertambahnya jarak kapiler dan sel depresi miokard pada pasien
3. Memerlukan volume 4 kali lebih banyak syok
Contoh pilihan cairan pengganti

Kandungan rata- rata


Kehilangan (mmol/ L) Cairan pengganti yang sesuai
Na+ K+
Darah 140 4 Ringer asetat / RL / NaCl 0,9% / koloid / produk darah
Plasma 140 4 Ringer asetat / RL / NaCl 0,9% / koloid
Rongga ketiga 140 4 Ringer asetat / RL / NaCl 0,9%
Nasogastrik 60 10 NaCl 0,45% + KCl 20 mEq/L
Sal. Cerna atas 110 5-10 NaCl 0,9% (periksa K+ dengan teratur)
Diare 120 25 NaCl 0,9% + KCl 20 mEq/L
Kebutuhan cairan basal (rutin,rumatan) ialah:
4ml/kgBB/jam untuk BB 10kg pertama
2ml/kgBB/jam tambahkan untuk BB 10kg kedua
1ml/kgBB/jam tambahkan untuk sisa BB

contoh:
Pasien BB 23kg , kebutuhan basal: (4x10)+(2x10)+(1x3)= 63 ml/jam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai