atau
Dehidrasi
Kelompok 1
Natasya Ningtias (P17250201017)
Alfiah Binti Nur Hidayah (P17250201018)
Dewi Ikhfina Karima (P17250203027)
Dewi Putri Anggraeni (P17250203029)
Nabella Syifa Elvareta (P17250203030)
Ravika Egi Yovi Anggriani (P17250203037)
Putri Nova Nikensari (P17250203040)
Pengertian Hipovolume atau Dehidrasi
2. Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih
banyak dari pada jumlah cairan yang masuk (Ambarwati, 2003).
3. Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini
terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum).
Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat
elektrolit tubuh. Dehidrasi, yang berarti kekurangan cairan tubuh yang berfungsi
membantu kerja organ tubuh. (Arief, 2008)
Tanda-tanda Hipovolume atau Dehidrasi
Tanda dan gejala umum pada anak yang mengalami dehidrasi :
Gejala : turgor kulit Gejala : kulit kering, mata Gejala : letargis atau tidak sadar,
menurun, mulut kering, mata sangat cowong, gelisah, kolaps sirkulasi, sianotik dan
sedikit cekung, haus, cubitan rewel atau mudah marah lembab, nadi cepat dan dangkal,
kulit perut kembalinya (apatis), fontanella anterior mata cekung, hipotensi ,
segera, penurunan tekanan cekung, kulit tampak keriput hiperpireksia, turgor kulit buruk
intraokuler dan cubitan kulit kembalinya kulit, tampak keriput, cubitan kulit
lambat yaitu < 2 detik kembalinya sangat lambat yaitu >
2 detik
Penyebab Hipovolume atau Dehidrasi
1. Dehidrasi isotonic
• Kehilangan cairan terutama melibatkan komponen ektrasel dan volume darah sirkulasi,
menyebabkan anak rentan terhadap syok hipovolume.
• Kadar natrium serum menurun atau tetap dalam batas normal, kadar klorida (CL) menurun dan
kadar kalium (K) tetap normal atau menurun.
2. Dehidrasi hipertonik
• Kehilangan air yang berlebihan dibandingkan elektrolit, mengakibatkan perpindahan cairan dari
kompartemen intrasel ke ektrasel, yang dapat menyebabkan gangguan neurologis seperti kejang
• Kadar natrium serum meningkat, kadar kalium (K) serum bervariasi dan kadarklorida (CL)
meningkat.
3. Dehidrasi hipotonik
• Pada dehidrasi hipotonik, cairan berpindah dari kompartemen ektasel ke kompartemen intasel
sebagai usaha mempertahankan keseimbangan osmorik, yang selanjutnya dapat meningkatkan
kebocorang CES dan secara umum mengakibatkan syok hipovolume.
• Kadar natrium dalam serum menurrun, klorida (CL) menurun dan kadar kalium (K) bervariasi
Penatalaksanaan Hipovolume (Dehidrasi)