Anda di halaman 1dari 55

Terapi Cairan &

Elektrolit
Dr MALAYANTI, SPAN KIC
ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH – FKK UMJ
Distribusi Cairan Tubuh

Jumlah ini harus dipertahankan volume dan


komposisinya
Homeostasis Cairan dalam Tubuh
Indikasi Terapi Cairan

 Kurang minum, untuk  Cairan


ganti urine, keringat, Maintenance
uap nafas

 Defisit cairan akibat  Cairan


kehilangan abnormal Replacement

 Karena usus tidak  Cairan


berfungsi, nutrisi
diberikan intravena Nutrition
• Kasus
• F, 70 th, tak mau
makan minum 2
hari
• M, 70 th, stroke,
tak bisa makan Mengganti kehilangan urine
minum dan keringat + uap nafas (S & I)
• M, 60 th ileus,
Ca colon, setiap
Cairan diberikan lewat
kali minum 
nasogastric tube atau intra vena
muntah
Cairan Maintenance

 Mengganti output cairan rutin (turn over ECF)


 urine (25 ml/kg/hari)
 keringat + uap air nafas (700 ml/m2/hari)
 Jumlah ini harus diberikan setiap hari
 kalau bisa minum, ya diminumkan
 kalau tidak bisa minum, dicoba lewat naso-gastric
tube
 kalau tidak bisa naso-gastric tube, diberikan infus
Kebutuhan Maintenance

▪ Hypothetical 2000 ml/ day

-1 -1
▪ Volume of 30 – 35 ml.kg day
Weight Rate
BB 50 kg
▪ 1.5 -2 ml/kg/h 10 kg 4ml/kg/h
10 x 4 = 40
10 x 2 = 20
10 – 20 kg 2ml/kg/h 30 x 1 = 30

▪ Rumus 4 - 2 - 1 90 cc/ jam


2160 cc/ 24 jam
> 20kg 1ml/kg/h
Cairan Maintenance pasien dewasa 50 kg

Kebutuhan sehari (24 jam)


Volume : 40 ml x 50 kg = 2000 ml
Natrium : 2-3 mEq x 50 kg = 100-150 mEq
Kalium : 1-2 mEq x 50 kg = 50-100 mEq
Kalori : 20-30 kcal x 50 kg = 1000 – 1500 kcal

 NaCl 0.9 1000 + D5 • RD 1000 + D5 1000 ml


1000 • KAENMG 2000 ML
Natrium 150
• Natrium 147
 • NATRIUM 100
 Kalium 0 • Kalium 4
• KALIUM 40
 Kalori 200 • Kalori 400
• KALORI 800
Gangguan volume ECF
(extra cellular fluid)
Pasien berikut ini tidak cukup diberi
Cairan Maintenance saja

 Karena penyakitnya menyebabkan ada


extra fluid loss
 Cairan Maintenance hanya untuk
kehilangan normal melalui urine, keringat
dan uap air nafas
 Untuk extra loss diperlukan Cairan
Replacement
Pasien kehilangan cairan akibat muntaber / peritonitis
dan ileus
Pasien laparotomi karena nekrosis usus
yang perlu reseksi  kehilangan cairan banyak

penguapan ke udara

perdarahan

traumatic edema

inflammatory edema
 DEFISIT  AKIBAT

 3%  Haus
 5%  Oliguria
 10%  Anuria +
Shock
(% berat badan)
2 1
Gastro-intestinal loss
Diare, muntaber, peritonitis
IVF ISF

2. Plasma signs :
Kehilangan 8-10% BB
• Perfusi lambat
• Nadi naik
• Tekanan darah turun
• Anuria 1. Interstitial signs :
Kehilangan 3-5% BB
• mata cekung,
• turgor turun,
• mucosa kering
• oliguria
infus
12 21
IVF ISF

Terapi Infus untuk Gastro-intestinal loss

1. Infus cepat untuk mengisi kembali IVF


2. Infus lambat untuk mengisi kembali ISF
Cairan apa yang diberikan?

Cairan Maintenance Cairan replacement


 Ringer Laktat  Ringer Laktat
 Ringer Asetat + D5  Ringer Asetat
 Balanced Salt Solution  NaCl 0.9% (kalau tidak ada
yang lain)
 NaCl 0.9%
(kalau tidak ada yang lain)
Where is my bolus going?
1L D5W distributed into Total Body Water

Free water ICF ECF Interstitial Intravascular Interstitial Intra-


content vascular

226 cc 114 cc !!
D5W 1000cc 660cc 340cc 226cc 114cc (11%)

½ NS 500cc 500cc 500 330cc 170cc + 55cc


+ 55cc from =225cc (22%)
free water content

NS 0 0 1000cc 660cc 330cc (33%)

Normal saline has no free water and is confined


to ECF space; this is why it is the preferred IVF for
resuscitation!
LUKA BAKAR
Formula Baxter/Parkland

▪ RL : 4ml/kgBB/% LB

▪ Pemantauan jumlah diuresis antara 0,5 – 1ml/kgBB/jam


Terapi cairan pada
perdarahan
World War I (1914-1918)

Cause of death is hemorrhage shock


20
World War II 1943

21
Vietnam War 1965 - 1970

Extracellular space
Need for
crystalloids
⇒ Renal failure ⇓
Onset of “shock
lung” (ARDS)
22
2001-2008 Iraq & Afghanistan Wars increased
early
use of blood components
Pasien kehilangan cairan akibat perdarahan
KOMPONEN DELIVERY
OKSIGEN

CaO2 = Cardiac
DO2 = Arterial Oxygen Content x Output

SaO2 x 1.34 x  Hb SV x HR

Preload Afterload Contract

Upaya Resusitasi Cairan untuk pertahankan Cardiac Output agar Delivery


Oxygen ke sel tetap optimal

Fink, Crit Care Textbook 2005


100% NORMAL

HIPOTENSI
Tekanan darah turun
Nadi naik

50% SHOCK
Hipoksia, acidosis

20% CARDIAC ARREST


Anoksia, sel otak mati
Penyebab shock hipovolemik

 Kehilangan volume intravaskuler


 Perdarahan akut
 Muntaber tahap lanjut
 Luka bakar luas > 30%
 Peritonitis generalisata
 Kehilangan volume interstitial
 Muntaber tahap awal
Shock pada fase awal

1. GANGGUAN PERFUSI PERIFER


 Raba telapak tangan
 Hangat, Kering, Merah : NORMAL
 Dingin, Basah, Pucat : SHOCK

 Tekan - lepas ujung kuku / telapak tangan


Capillary refill time (CRT )
 Merah kembali < 2 detik : NORMAL
 Merah kembali > 2 detik : SHOCK
 Bandingkan dengan tangan pemeriksa
Dingin, basah, pucat

Hangat, kering, merah


Otak dan Jantung
NORMAL

Kulit, otot, ginjal, viscera


normal

Otak dan Jantung


SHOCK

Kulit, otot, ginjal, viscera


Selective
vasoconstriction ischemia
Mengatasi shock perdarahan

 Baringkan pasien dalam posisi datar


 Jaga jalan nafas tetap bebas
 Posisi shock
 Angkat kaki dan tungkai keatas, pertahankan
tungkai tetap lebih tinggi dari badan
 Hentikan sumber perdarahan yang terlihat
 Pasang infus cairan elektrolit / kristaloid
 Siapkan transfusi jika shock perdarahan
berlanjut
Posisi shock
untuk shock hipovolemik
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
Pasien perdarahan

-baringkan posisi shock


-pasang 2 infus jarum besar
-ambil sample darah u/ cari donor

infusi RL 1000 (+ 1000)

Perfusi HKM, Perfusi, nadi, T-sist


nadi < 100, T-sist > 100 masih shock

tambah RL lagi 2-4 x


Lambatkan infusi volume yang hilang
(transfusi jika Hb < 7)
Penggantian perdarahan dengan cairan
Estimated BW : ... 60 kg
Estimated Blood Volume : ... 70 ml/kg x 60 = 4200 ml
Estimated Blood Loss : .... % EBV = ..... ml

Tsyst 120 100 < 90 < 60-70


Nadi 80 100 > 120 >140 /ttb
Perf hangat pucat dingin basah

- 15% EBV
- 30% EBV
NORMO - 50% EBV
VOLEMIA

EBL = perdarahan 600 1200 2000 ml


Infus RL 1200-2000 2500-5000 4000-8000 ml
RL 2000
kondisi
berdarah normovolemia
1000 diperlukan
Hb 10 agar jantung
dapat kompensasi
menaikkan CO
normo
volemia

Hb 14
RL 2000

RL 2000 RL 2000

berdarah
2000 Hb 10 Hb 7
Laki 40 th, 60 kg, Hb 14, berdarah 1500
ml

 EBV : 60 kg x 70 ml = 4200 ml
 Hb total : 0.14 x 4200 = 588 gm
 Hb hilang : 0.14 x 1500 = 210 gm
 Diberi infus RL 4000 ml → Normovolemia

 Hb akhir : (588-210) / 4200 = 9 gm/dl


 TIDAK PERLU TRANSFUSI
Gangguan elektrolit Na dan K
Water Excess / hiponatremia

 Jarang simptomatik sampai < 135 Meq/l


 Sedang Berat : Na < 130 meq/L
- sakit kepala, nausea, disorientasi, confusion, agitasi dll
 Berat : Na < 120 meq
- Muntah, kejang, coma, henti napas → herniasi batang
otak karena udema otak
Penyebab water excess /
hiponatremia

1. masuknya aquadest ke intra-


vaskuler waktu
 TUR prostat
 operasi endoskopik lain dengan flush
H2O
2. pasien tenggelam di air tawar

3. pasien ECF Deficit diberi infus


larutan tanpa Na atau rendah Na
(<130 mEq/L)
TUR syndrome  Water Excess

 Pada operasi TUR, aquadest digunakan untuk


flushing / membilas dengan tekanan tinggi hingga
mudah masuk ke dalam vena yang terbuka

 Jika jumlah air yang masuk banyak →


 kadar Na akan turun → Water Excess Syndrome
(TUR syndrome)
 edema otak → herniasi otak, brain damage
 eritrosit
pecah, hemolisis → hemoglobinuria dan
Acute Renal Failure
Tenggelam di air tawar

 air tawar (hipotonik) yang masuk alveoli akan diserap


masuk kapiler
 bisa terjadi penyerapan air sampai 3-5 liter
 air (H2O) masuk plasma dan menyebabkan
 circulatory overload
 hemolysis

 hiponatremia / water excess


Terapi Water Excess / hiponatremia

1. Stop cairan masuk yg tidak berisi Na


2. Semua infus diganti NaCl 0.9%
3. Buang kelebihan air
 Lasix 1-2 mg / kg iv
4. Bila Na < 125
 infus ditambah NaCl 3% 250 - 500 ml dalam 12-24 jam
 kalau tidak ada NaCl 3% dapat diberikan Nabic 8% 100-
200 ml dalam 12-24 jam
5. BILA KEJANG
 Valium intravena
Koreksi hipo-Na harus
bertahap

 Hipo-Na berbahaya
 water excess
 coma, kejang, brain edema, herniasi otak,
brain damage

 Koreksi hipo-Na terlalu cepat juga berbahaya


 cerebro-pontine myelinolysis
 brain damage
Koreksi Na hanya boleh naik
7-12 mEq/hari

 jika ada fasilitas untuk periksa Na


 peningkatan kadar Na tidak boleh lebih banyak dari 10 mEq
per hari
 jika tidak ada fasilitas periksa Na
 berikan NaCl 3% 250 cc – 500 cc per hari, bagi rata 24 jam
 CEK lab kadar Na , jangan lebih dari 2-3 hari berturut
 observasi membaiknya kesadaran
Gangguan elektrolit Kalium

 Tubuh memiliki banyak cadangan Kalium


 Hipokalemia ( k < 3,5meq/l ), mudah ditolelir
 Hiperkalemia lebih berbahaya
 Hiperkalemia dapat terjadi akibat
 destruksi jaringan karena trauma, sepsis
 nekrosis, luka bakar > 30%
 gagal ginjal akut
 hemolisis
 kejang / status convulsivus
Bahaya Hiperkalemia normal
> 5 mEq/L

Aritmia
ventrikuler
 PVC

 PVC multiple

 VT / VF bila K > 6

•Acidosis meningkatkan kadar Kalium serum dan menambah aritmia


Terapi Hiper-kalemia

1. Ca-gluconat 100 - 200 mg, iv


 Onset 1-2 menit, durasi 15 menit
2. Na-bicarbonat 50-100 mEq iv
 Onset 2-5 menit, durasi 30 menit
3. Dext 40% 50 cc + Insulin 4 unit iv dilanjutkan
4. Dextrose 10% 500 cc + insulin 10 unit per
botol
 Onset 20-30 menit, durasi selama infus jalan
glukose 10% 1500 ml / 24 jam
Hipokalemia

 karena banyak kehilangan


 muntaber
 diarrhea
 cairan lambung keluar sangat banyak
 peritonitis
 diuresis lasix akut dan khronis

 karena masukan kurang


 tidak makan cukup
 hanya minum air saja
Bahaya Hipokalemia

 Kelemahan otot bergaris


 pada K < 1.5 kelemahan otot nafas  hipoventilasi
sampai apnea
 Kelemahan otot polos
 ileus paralitik
 Pemanjangan efek obat pelumpuh otot
 Aritmia jantung
 Intoksikasi digitalis
 aritmia
 Alkalosis memperburuk hipokalemia
aritmia supra ventrikuler

aritmia ventrikuler : sangat berbahaya


Terapi Hipo-kalemia

 Pasien stabil , hypokalemia ringan ( > 3,0 meq/L ), bisa intake oral (
aspar K , KCL tab ), makanan kaya K ( buah, sayuran )
 Pemberian iv : iv line perifer → KCL 25 MEQ - maksimum 40 MEQ
dalam 500 ml saline , infus perifer dalam 4 sd 6 jam .
Bila diperlukan koreksi lebih agresif gunakan larutan yg sama
pada infus line kedua.
 Konsentrasi lebih tinggi bisa menggunakan akses central (CVP)
 koreksi jangan melebihi 20 meq/jam.
 Monitoring EKG direkomendasikan
Summary
 Terapi cairan perlakukan sebagai obat, perhatikan fungsi ginjal
dan klinis
 Tentukan untuk maintenance atau resusitasi
 Pilihan tipe cairan berdasarkan gangguan keseimbangan
elektrolit yg terjadi
 Perhitungkan cairan iv pelarut untuk obat-obatan
 Tentukan kecepatan pemberian cairan berdasarkan BB dan
kebutuhan minimal yg diperlukan
 Hati-hati pemberian cairan pada pasien dengan kelebihan ECF
 Penilaian setiap hari apakah masih perlu terapi cairan
SUMBER

 FLUIDS, ELECTROLYTES AND ACID BASE DISORDERS, TINTINALLI’S EMERGENCY


MEDICINE MANUAL, 8th ed.
 TERAPI CAIRAN DAN ELEKTROLIT PPT, PROF EDDY RAHARDJO, ANESTHESIOLOGIST
INTENSIVIST, FK UNAIR
 HYPOVOLEMIC SHOCK PPT, YWH GEORGE, DEPT ANESTHESIOLOGY AND
INTENSIVE CARE, FKUI-RSCM
Thank You

Anda mungkin juga menyukai