Anda di halaman 1dari 5

Nama : SITI WINDA PANGESTI

No. Peserta : 19032918010303

Materi Diskusi M4 KB4

1. Salah satu materi yang dipelajari dalam Geometri Transformasi adalah transformasi itu
sendiri. “Suatu transformasi pada suatu bidang 𝑉 adalah suatu fungsi bijektif dari 𝑉 ke
𝑉”. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fungsi bijektif? Berikan contoh fungsi yang
termasuk dalam fungsi bijektif dilengkapi dengan gambar!

Jawab :

“Suatu transformasi pada suatu bidang 𝑉 adalah suatu fungsi bijektif dari 𝑉 ke 𝑉”.
Dengan kata lain 𝑉 𝑉 merupakan suatu transformasi jika T merupakan fungsi
bijektif, dengan 𝑉 .
Jika adalah fungsi dari 𝑉 ke 𝑉 yang mengaitkan setiap 𝑉 dengan 𝑉 maka
ditulis:
Dimana:
: prapeta dari oleh
: peta dari oleh
Daerah asal (domain) fungsi tersebut adalah 𝑉 dan daerah nilainya (range) juga 𝑉.
Fungsi yang demikian dinamakan fungsi pada .
Suatu transformasi bidang 𝑉 (bidang Euclid) adalah fungsi bijektif dengan daerah
asal(domain) di 𝑉 dan daerah hasil(kodomain) di 𝑉 juga.
Suatu fungsi yang bijektif adalah sebuah fungsi yang bersifat :
1. Surjektif (onto)
2. Injektif (satu-satu)

Surjektif artinya bahwa pada tiap titik 𝑉 ada prapeta. Jadi kalau suatu
transformasi maka ada 𝑉 sehingga . dinamakan peta dari oleh dan
dinamakan prapeta dari .

Diagram venn fungsi


surjektif
Injektif artinya jika dan , . Maka

Diagram venn fungsi


injektif

Contoh :
Diketahui fungsi T didefisinikan sebagai berikut:
(i)
(ii) , sehingga Q titik tengah ̅̅̅̅
(iii) , sehingga F titik tengah ̅̅̅̅
Tentukan apakah fungsi merupakan transformasi?
Jawaban contoh :
Untuk menentukan apakah fungsi transformasi atau bukan, ditentukan terlebih dahulu
syarat-syarat transformasi yaitu surjektif dan injektif.
 Apakah Surjektif ?
(pada bidang 𝑉)
(pada bidang 𝑉)
Sehingga fungsi surjektif
 Apakah Injetktif
Domain
Domain
Domain
Sehingga fungsi injektif
Karena surjektif dan surjektif, maka merupakan transformasi
Sketsa grafik
A

Q = T(P) F = T(E)

E
P

2. Diketahui parabola ℎ ≡ =3 2
− 6 + 1. Tentukan bayangan parabola jika dirotasikan
sejauh R0,135(ℎ)!
Jawab :

( ) ( )( )

( ) ( )( )

√ √
( ) ( )( )
√ √

√ √
( ) ( ) ( )
√ √

√ √
( ) ( )( )
√ √

√ √
( ) ( )( )
√ √

√ √

√ √

Sehingga hasil rotasinya



ℎ √ √ ( √ √ ) ( √ √ )

ℎ √ √ ( ) ( √ √ )

ℎ √ √ √ √

ℎ √ √ √ √

ℎ √ √

ℎ √ √

Jadi hasil rotasi dari kurva ℎ ≡ =3 2


− 6 + 1 sejauh R0,135(h) adalah

ℎ √ √

Gambar :

3. Isometri berlaku pada transformasi apa saja? Bagaimana cara bapak/ibu untuk
menunjukkan kebenaran teorema-teorema yang berlaku tersebut kepada siswa?
Jawab :
Isometri berlaku pada transformasi sebagai berikut:
a. Refleksi (pencerminan),
b. Translasi (pergeseran), dan
c. Rotasi (perputaran)
pada sebuah garis yang mempertahankan jarak
Suatu isometri memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Memetakan garis menjadi garis,
b. Mempertahankan ukuran besarnya sudut antara dua garis, dan
c. Mempertahankan kesejajaran dua garis.
Untuk menunjukkan kebenaran teorema-teorema yang berlaku pada siswa, bisa dengan
menunnjukkannya pada bidang geometri secara manual maupun dengan bantuan cabri
II D. Atau dapat dengan meengaitkan dengan kehidupan nyata. Misalnya saja pada
materi refleksi kita bisa memberi contoh bahwa struktur tubuh manusia terhadap sumbu
simetri termasuk suatu transformasi. Karena suatu pencerminan pada garis
mengawetkan jarak.
Misal :
A = bahu kanan manusia
B = ujung jari tengah tangan kanan manusia
A’ = Ms(A) = bahu kiri manusia
B’ = ujung jari tengah kanan kiri manusia
Jadi jarak antara AB = A’B’ yaitu jarak antara bahu dan ujung jari tengah tangan kanan
manusia sama dengan jarak antara bahu dan ujung jari tengah tangan kiri manusia.

Anda mungkin juga menyukai