INTEGRAL
Disusun oleh :
i
BAB IV
INTEGRAL
Karena integral tertentu,yaitu integral Riemann,untuk fungsi suatu variabel bebas telah
dibicarakan dalam kalkulus dasra maka di dalam bab ini hanya akan dibicarakan integral
Riemann untuk fungsi dua variabel bebas,Tiga variabel bebas,integral garis,integral luasan,serta
pemakaian mereka.
1. INTERGRAL BERULANG
Daerah Tertutup Terhubung Sederhana
Kurva datar dalam :
Dikatakan kontinu dengan [a,b] jika f dan g masing-masing merupakan fungsi kontinu pada
[a,b]. Kurva kontinu k dikatakan tertutup sederhana jika dan
tidak ada nilai t yang lain di dalam [a,b].
Contoh :
Kurva elips : untuk merupakan kurva tertutup sederhana
karena kurva itu kurva kontinu dan hanya ada satu titik temu yaitu titik (a,0) yaitu ketika
.
1
{ }
Contoh 4.1:
( )+
, -
Definisi 4.1 :
Jika
Disebut intergal ganda dua fungsi f pada D dan D disebut daerah integrasi.
2
Menurut definisi 4.1 tersebut jika ada berarti ia tinggal dan tak bergantung
pada cara pembagian daerah D terssebut menjadi daerah-daerah bagian asalkan
dengan alasan tersebut,integral ganda dua tersebut akan dihotung dengan
integral berulang sebagai berikut :
Selanjutnya daerah D debagi dengan garis-garis bagi yang sejajar dengan sumbu-sumbu
koordinat. Katakanlah garis-garis bagi tersebut :
Dengan
jika
3
( )
{ ( ) }
Atau
( )
( )
{ }
4
Contoh 4.2:
Penyelesaian :
Titik potong parabola dengan garis y = 2x adalah (-1,2) dan (3,6) (lihat Gambar.
4)
jadi,
{ }
Didalam sistem koordinat kutub daerah integrasi D, yaitu daerah terhubung tertutup
sederhana, dipotong dengan garis yang melalui titik 0, titik pusat koordinat, paling banyak
mempunyai dua titik tembus maka perhitungan integral ganda dua dengan integral berulang
dapat dilakukan sebagai berikut. Pembagian daerah D dengan lingkaran-lingkaran yang
bertitik, pusat di 0 (lihat gambar.5) titik lingkaran itu yang berjari-jari dan garis pembagi
adalah ( ) Oleh karena itu, luas daerah pembagian ke-ij adalah
Karena , dan
Jika fungsi F terdefinisi pada daerah D dan ( ) sebarang titik didalam bagian titik di
dalam daerah bagian ke-i j, diperoleh
5
( )
( )
( )
Atau
(4.4)
(4.5)
(4.5)
(4.6)
Dengan mengingat rumus transformasi
6
Contoh 4.3 :
Hitung integral ganda dua :
Maka
Dan karena D = { } maka sampai dengan dan .
oleh karena itu
LATIHAN 4.1 :
1. Hitunglah nilai
,( ) -
( )( )
7
3. PERHITUNGAN NILAI INTEGRAL GANDA DENGAN SUBSTITUSI
Karena pada integral ganda itu dilakukan pengintegralan ke x dulu, kemudian ke y. Maka
pada pengintegralan pertama y adalah konstanta, sehingga dari (1) kita peroleh
......... (3)
Atau
atau .
Dengan
8
| |
Bila dipakai koordinat kutub (polar) bagaimanakah rumus untuk daerah bidang itu? Telah
diketahui bahwa. Hubungan antara koordinat siku-siku dan koordinat kutub suatu titik
adalah Maka
Maka determinan fungsional J
adalah
J=| | | |
Rumus luas daerah bidang yang dibatasi oleh kurva tertutup y = f(x) dalam koordinat kutub
adalah
Contoh 4.4 :
9
Jadi J =| | =| |
A= A
{ }
A=
Contoh 4.5:
10
Penyelesaian :
Titik potong parabola dengan garis adalah (-1 , -1) dan (2 , 2). Maka
luas daerah yaitu
A=
= { }
=( ) =
11
c) Momen daerah bagian ke-i terhadap sumbu Y sebesar
Karena
Berturut-turut merupakan tamgan momen benda datar D terhadap sumbu X dan sumbu Y,
maka ( ) merupakan titik pusat massa benda datar D.
Contoh 4.6 :
Penyelesaian:
12
( )
( )
{ }
Jadi:
Definisi 4.2:
a. Jika diketahui suatu sistem n partikel pada suatu bidang dengan massa dan
berturut-turut bersyarat dan garis y pada bidang itu, maka momen inersia l
sistem tersebut terhadap garis g adalah:
b. Jika suatu lempeng pada suatu daerah D dibidang XOY mempunyai kepadatan p(x,y),
maka momen inersis lempeng itu terhadap sumbu x dan sumbu y berturut-turut adalah:
13
c. Jika suatu lempeng pada suatu daerah D dibidang XOY mempunyai kepadatan p(x,y),
maka momen inersis kutubnya terhadap titik asal 0(momen inersia terhadap sumbu z)
adalah:
Jumlah isi prisma prisma yang irisan tegaknya terletak dalam suatu pias sejajar Y adalah :
, jika y1 dan y2 adalah fungsi x yang dapat diperoleh dari persamaan D. Isi
jika a dan b adalah suatu konstanta, yaitu nilai nilai ekstrim x dari daerah D.
Jika dijumlahkan dulu isi prisma prisma yang irisan tegaknya terletak dalam suatu [ias
sejajar sumbu X, maka didapat :
, jika x1 dan x2 adalah fungsi y yang dapat diperoleh dari persamaan D. Isi
tabung yang dinyatakan adalah :
l =
14
15
jika c dan d adalah suatu konstanta, yaitu nilai nilai ekstrim Y dari daerah D.
Hendaklah diperhatikan bahwa :
Menyatakan luas irisan benda itu dengan sebuah bidang tegak lurus pada sumbu X. Jika luas
ini dinyatakan dengan L maka isi benda adalah :
l=
Penyelesaian :
Bidang 3x = 6y = 4 12 = o memotong sumbu X, dan sumbu Y, dan sumbu Z berturut
turut di titik A(4, 0, 0), B(0, 2, 0) dan C(0, 0, 3). Sedangkan irisannya dengan bidang Z = 0
berupa garis lurus 3x = 6y = 4 12 = 0 atau .
Daerah integrasi d adalah daerah segitiga yang diarsir pada bidang z = 0. Jika kita
integralkan lebih dahulu ke y, kita peroleh :
l=
16
=
= * + =4
Contoh 4.8 :
Hitunglah isi benda yang dibatasi oleh luasan luasan z = 8 x2 y2 dan z = x2 3y2
Penyelesaian :
Rumus
Tidak dapat dipakai sebab benda itu tidak dibaasi bilangan z = 0. Daerah integrasi D adalah
suatu proyeksi benda itu pada bidang z = 0.
Untuk memperoleh daerah integrasi D pada bidang z = o, kita eliminasi z dari persamaan
persamaan z = 8 x2 y2 dan z = x2 3y2. Hasil eleminasi ialah 8 x2 y2 = x2 + 3y2 atau
x2 + 2y2 = 4.
Jadi daerah integrasi D pada bidang z = 0 adalah ellips , dengan sumbu panjang
17
Dengan substitusi x = 2 sin t, maka :
Untuk x = 0, sin t = 0, t = 0, dan
Untuk x = 2, sin t = 1, t =
l=
= * + =
l=
jika batas batas z adalah fungsi x dan y, maka batas batas y adalah fungsi x, dan batas
batas x adalah suatu konstanta.
Teorema 4.1
Jika dalam integral ganda tiga disubstitusikan perubahan baru u, v,
dan w yang memenuhi :
18
Maka integral menjadi
Bukti :
Perhatikan , maka urutan pengintegralannya dapat diambil z dahulu
kemudian y dan akhirnya x. Pada pengintegralan pertama yaitu ke z, maka x dan y adalah
konstan, jadi :
.................................................................. (1)
.................................................................. (2)
.................................................................. (3)
| | | |
| |
.................................................................. (4)
Pada pengintegralan kedua, yaitu ke y maka x dan z adalah konstan, jadi maka
(jika ) maka diperoleh :
19
.................................................................. (5)
.................................................................. (6)
............................................. (7)
.................................................................. (8)
Jika nilai dan dari (4), (7), dan (8) disubstitusikan dalam ,
diperoleh :
Untuk menentukan letak suatu titik P dalam ruang dimensi tiga, digunakan beberapa sistem
koordinat antara lain :
20
1) Sistem Koordinat Cartesius
P P
0 B
A
Melalui titik sebarang O ditarik tiga sumbu OX, OY, dan OZ yang tegak lurus sesamanya.
Dibuat bidang-bidang melalui titik P sejajar dengan bidang koordinat YOZ, ZOX, dan XOY.
Titik potong bidang-bidang itu dengan OX, OY, OZ disebut A, B, C. Jika OA = x, OB = y,
OC = z, maka x, y, dan z disebut koordinat titik P (x, y, z).
2) Sistem Koordinat Tabung
P(r,y)
Melalui titik sebarang O ditarik tiga sumbu OX, OY, dan OZ yang tegak lurus sesamanya.
Jika proyeksi titik P pada bidang XOY disebut . Sedangkan . Dan sudut antara
sumbu OX dengan disebut dan z disebut koordinat tabung titik P, ditulis P (r, , z).
Antara koordinat Cartesius x, y, z dan koordinat tabung r, , z terdapat hubungan :
20
P
Melalui titik sebarang O ditarik tiga sumbu OX, OY, OZ yang tegak lurus sesamanya. Jika
proyeksi titik P pada bidang XOY disebut . Sedangkan dan sudut antara sumbu OX
dengan disebut dan sudut antara sumbu OZ dengan OP disebut sedangkan OP = R,
maka R, dan disebut Koordinat bola titik P, Ditulis P (R, , ).
Antara Koordinat Cartesius x, y, z dan koordinat bola R, , terdapat hubungan :
| |
| |
| |
Rumus menjadi :
21
Isi Benda dalam Koordinat Bola
| |
| |
| |
Rumus menjadi :
Contoh 4.9 :
Penyelesaian :
22
Jika kita menggunakan koordinat tabung, maka persamaan bola
menjadi
Jadi
Lihat gambar 20. Karena y dan z berpangkat genap , maka bidang dan adalah
bidang simetri benda. Isi benda oktan pertama adalah :
[ ]
[ ]
[ ( )]
23
23
LUAS PERMUKAAN SUATU BENDA
1. Jika dua bidang A dan B berpotongan dengan sudut sebesar , sedangkan pada bidang A
terletak suatu bangun geometri M yang luasnya L, maka proyeksi bangunan M pada bidang
B luasnya . Jika kita namakan , maka
Kedua sifat diatas akan kita gunakan dalam uraian berikut ini.
tersebut,yang luas irisannya adalah , jika sudut antara bidang singgung dititik P
24
24
atau
Jadi
* + * +
[ ] [ ]
Maka * + * +
Luas bidang lengkung yangdinyatakan adalah jumlah dari luas tersebut diperoleh
[ ] [ ]
Apabila digunakan system koordinat tabung, maka jika dalam rumus di atas diadakan
substitusi rumus menjadi
[ ] [ ]
25
MOMEN INERSIA DALAM RUANG DIMENSI TIGA
Perhatikan sekarang sebuah benda S, dalam ruang dimensi tiga. Seperti halnya dalam ruang
dimensi dua, maka kepadatan pada titik sebarang O (x, y, z) dalam bidang S dinyatakan dengan
p (x, y, z) yang merupakan fungsi tiga variabel x, y dan z.
M=
Sedangkan momen = momen inersia massa M terhadap sumbu x, sumbu Y dan sumbu z
berturut-turut adalah
Contoh 4.10:
Tentukan momen inersia suatu bola berjari-jari a yang homogeny dengan kepadatan P=1,
terhadap suatu garis tengah g.
Penyelesaian :
Garis tengah g yang kita pilih sebagai sumbu z dan pusat bola sebagai titik asal 0. Maka
persamaan bola adalah x2 + y2 + x2 = a2
26
26
Jika kita gunakan system koordinat bola dengan substitusi x = R ,y=R
Maka
= d cos
= a5 x 2 x * +
= a5
Contoh 4.11 :
Sebuah benda dalam oktan pertama dibatasi oleh luasan z = xy dan tabung
kepadatan disetiap titiknya berbanding lurus dengan jaraknya ke bidang YOZ. Tentukan
absis titik berat benda itu.
Penyelesaian :
Misalkan M =
=k
=k
= * +
27
27
=k
=k
= * +
Jadi x =
Perhatikan sekarang bagian bidang lengkung (luasan) z = f (x,y) yang proyeksinya pada
bidang XOY adalah daerah G. Jika p(x,y,z) menyatakan kepadatan di suatu titik P(x,y,z)
pada bidang lengkung itu, maka massa bidang lengkung adalah:
M= ( ) ( )
Jika
M P(x,y,z) adalah titik berat bidang lengkung itu maka:
M
dL = ( ) ( )
dL = ( ) ( )
Contoh 4.12 :
28
28
bidang-bidang dan
Penyelesaian :
sehingga
( ) ( )
Jadi,
Contoh 4.13 :
Penyelesaian :
a. Koordinat Cartesius
Karena maka
dan
jadi
( ) ( ) Anda peroleh
jika D adalah daerah lingkaran pada bidang
29
29
Substitusi atau
Jadi
* +
*
+
*
+
* +
*
+
[ ] ( )
b. Koordinat Tabung
Persamaan bola:
30
30
Karena
Sehingga ( )
Jadi atau
[ ]
( )
Perhatikan sekarang suatu benda S dalam ruang dimensi tiga, jika suatu fungsi dari tiga
variabel dan sehingga menyatakan kepadatan benda S adalah
31
31
bidang simetri, maka titik beratnya terletak pada bidang itu. Perhatikan contoh-contoh
berikut ini.
Contoh 4.14 :
Suatu benda dalam oktan pertama dibatasi oleh tabung dan bidang bidang
dan
Kepadatan di setiap titiknya diberikan oleh Tentukan koordinat titik berat benda itu.
Penyelesaian:
* +
* +
* +
32