Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO

PRIORITAS NASIONAL

JAKARTA, JANUARI 2018


I
Pagu Anggaran
INDUSTRI Ditjen IKTAUBI
PENGOLAHAN Tahun
KAYU2017
I. LATAR BELAKANG
a) Berdasarkan data BPS, produksi ubi kayu nasional di tahun 2016 sebesar 20,2
juta ton, terbesar ke-3 di dunia setelah Nigeria (54 juta ton) dan Thailand (30
juta ton).
b) Luas tanam Ubi Kayu di Indonesia di tahun 2016 mencapai 1.052.275 Ha.
c) Ubi Kayu memiliki peran strategis, sebagai :
1. Bahan pangan
2. Bahan pakan
3. Bahan baku industri pangan
4. Bahan baku bioenergi.
c) Ubi kayu dibedakan menjadi 2 jenis:
1. Jenis manis
Dengan kadar HCN < 50 mg/kg, digunakan untuk konsumsi langsung
2. Jenis pahit
Dengan kadar HCN >50 mg/kg, digunakan untuk bahan baku diantaranya;
gaplek, pakan, tepung tapioka, mocaf, pemanis dan bioethanol.
d) Industri pengolahan Ubi Kayu sangat potensial untuk dikembangkan karena
nilai tambah yang dihasilkan sangat tinggi dengan produk hilir yang bervariasi.
3
Dikeringkan

POHON INDUSTRI
PENGOLAHAN UBI KAYU Gaplek Tepung Singkong

Pellets Minuman Beralkohol

Tapioka Chips Alkohol Bioetanol

Tapioka Pellets Pakan Ternak Medical

Asam Sitrat Paper

Onggok

Pakan Ternak Glue


Daging

Textile

Konsumsi Manusia Crackers & Noodles

Tepung Tapioka

Bahan Baku Industri Medicine


Ubi Kayu

Mi Instan Biodegradable Products

Sweeteners (a.l. Sorbitol,


Roti Glucose, Fructose,
Maltodextrin, DMH)
Mocaf

Biskuit MSG

Kulit Pakan ternak

Lainnya Lainnya
4
Ket : Semua produk turunan Ubi Kayu sudah diproduksi di dalam negeri.
INDUSTRI PENGOLAHAN UBI KAYU NASIONAL DI TAHUN 2016
PRODUK PRIMER PRODUK ANTARA 1 PRODUK ANTARA 2 PRODUK HILIR

Gaplek
Sweeteners
•Sorbitol
Pangan:
•Glucose
•Fructose Mi Instan,
•Maltodextrin Biskuit,
•Dextrose Mono
Pasta
Hydrate (DMH)
Tepung Tapioka Gigi,
Permen,
Roti, MSG
dll
Ubi Kayu
Produksi 410 ribu Ton
Produksi 1,4 juta Ton

Mocaf Non
Tepung Pangan:
Produksi Gaplek/Singkong Kosmetik,
20,2 Juta Ton Kertas,
Lem,
Produksi 6.350 Ton Obat,
Produksi 50 ribu Ton
Pakan
Onggok Ternak dll

5
II. UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU TEPUNG TAPIOKA
a) Tepung tapioka yang dibuat dari ubi kayu mempunyai banyak kegunaan, antara lain
sebagai bahan baku berbagai industri, antara lain : sweeteners (maltodextrin, sorbitol,
glucose, fructose dan Dextrose Monohydrate (DMH)), kertas dan tekstil.
b) Kondisi industri Tepung Tapioka
• Kapasitas terpasang industri Tepung Tapioka nasional adalah ± 2,3 juta ton.
• Berdasarkan data BPS, jumlah industri Tepung Tapioka di tahun 2015 sebanyak 169
perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 11.488 orang.
• Nilai investasi yang masuk pada industri Tepung Tapioka di tahun 2016 sebesar 669.992
US$.
• Kebutuhan bahan baku Ubi Kayu sekitar 11,5 juta ton.
• Produksi Tepung Tapioka pada tahun 2016 mencapai 1,4 juta ton.
• Utilisasi kapasitas terpasang mencapai 60%.
c) Kebutuhan Tepung Tapioka sebagai bahan baku:
• Sweeteners : 600 ribu ton/tahun.
• Crackers & noodles : 400 ribu ton/tahun.
• Kertas dan tekstil : 300 ribu ton/tahun.
• MSG : 250 ribu ton/tahun.
• Retail : 200 ribu ton/tahun.
• Roti dan biskuit : 150 ribu ton/tahun.
• Produk lainnya : 100 ribu ton/tahun.
6
Beberapa Industri Tapioka Berskala Besar dan Kapasitasnya

No Perusahaan Lokasi Kapasitas


(MT/Tahun)
1 PT. Budi Starch&Sweeteners, Tbk Lampung Tengah, Utara, 1.320.000
Timur, Tulang Bawang &
Way Kanan
2 PT. Great Giant Pineapple Lampung Tengah 74,000
3 PT. Sorini Agro Asia Lampung Timur 60,000
Corporindo Tbk
4 PT. Artaswadaya Andalas Bandar Lampung 90.000
Maju
5 PT. Bali Bungasari Metro 90.000
6 PT. Sari Tani Sumatra Deli Serdang 90.000
7 PT. Teguhwibawa Bhaktipersada Tulang Bawang 90.000
8 PT. Pola Kesatrian Djaya Bandar Lampung 80.000
9 PT. Wira Tapioka Mandiri Tulang Bawang 75.000
10 PT. Umas Jaya Agrotama Lampung Tengah, 40.000
dan Timur
11 PT. Bumi Lampung Permai Lampung Tengah 37.000
12 PT. Saritanam Pratama Ponorogo 36.500
13 PT. Budi Lumbung Ciptatani Karanganyar 30.000
14 PT. Budi Sentosa Perkasa Bungo 30.000
15 PT. Bumisari Prima Pematang Siantar 30.000
Total 2.207.500

7
III. UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU MOCAF
a) Mocaf (modifed cassava flour), yaitu tepung singkong termodifikasi dengan melibatkan proses
fermentasi sehingga didapatkan tepung yang memiliki karakteristik putih, lembut, dan tidak
berbau singkong. Selain itu, mocaf juga bebas dari zat gluten, berbeda halnya dengan Tepung
Terigu yang mengandung gluten, sehingga cocok dikonsumsi oleh konsumen dengan diet
gluten.
b) Karakteristik yang hampir sama dengan Tepung Terigu menjadikan Mocaf dapat menjadi
bahan substitusi Tepung Terigu dalam pembuatan produk pangan yang berbahan baku Tepung
Terigu.
c) Rata-rata penggunaan Tepung Mocaf untuk subtitusi Tepung Terigu adalah 30%, sehingga jika
kebutuhan Tepung Terigu nasional sebesar 6 juta ton/tahun, maka potensi Tepung Mocaf
untuk mensubtitusi Tepung Terigu sebesar 1,8 juta ton/tahun.
d) Industri Mocaf yang berkembang di Indonesia umumnya masih berskala kecil dan menengah
dan berlokasi terutama di pedesaan sebagai sentra produksi ubi kayu.
e) Jumlah industri Mocaf di Indonesia sebanyak 24 perusahaan dengan produksi Mocaf hanya
sebesar 6.350 Ton/Tahun.
f) Mocaf sangat potensial untuk mensubtitusi Tepung Terigu, namun permintaannya bergantung
pada harga Ubi Kayu dan Gandum. Ketika harga ubi kayu diatas harga gandum, maka Mocaf
tidak akan terserap karena harga Mocaf lebih mahal dari harga Tepung Terigu.
g) Harga Mocaf per 29 Januari 2018 sekitar Rp. 8.000,- , sedikit di bawah harga Tepung Terigu
yang mencapai Rp. 9.127,-. Selisih harga yang tidak terlalu jauh menyebabkan saat ini Mocaf
sulit dipasarkan karena konsumen cenderung lebih memilih menggunakan Tepung Terigu.

8
Daftar Beberapa Industri Mocaf
No Perusahaan Skala Usaha Lokasi
1 KWT Mawar Kecil Kab. Pandeglang
2 KWT Sediyo Mulyo Kecil Kab. Gunung Kidul
3 Makmur Lestari Kecil Kab. Gunung Kidul
4 Claster Mokaf Tugiman Kecil Kab. Gunung Kidul
5 Claster Mokaf Tri Widodo Kecil Kab. Gunung Kidul
6 Claster Mokaf Sukaja Kecil Kab. Gunung Kidul
7 Putri Dua Satu Menengah Kab. Gunung Kidul
8 KWT Budi Asih Kecil Kab. Cianjur
9 DUA SATU ( 21 ) Kecil Kab. Kudus
10 Azna Mokaf Kecil Kota Semarang
11 Bumi Welas Kecil Kab. Batang
12 Rejeki Berkah Kecil Kota Semarang
13 Claster Mokaf Suyitno Kecil Kab. Sukoharjo
14 Bangkit Cassava Mandiri Menengah Kab. Sukoharjo
15 Claster Mokaf Haryanti Kecil Kab. Wonogiri
16 Claster Mokaf Toto Kristiono Kecil Kota Surakarta
17 Claster Mokaf Tukiman Kecil Kab. Wonogiri
18 Claster Mokaf Yuwono Kecil Kab. Sragen
19 KIK Bintang Jaya Kecil Kab. Temanggung
20 Mari Kecil Kab. Wonosobo
21 Megita Mas Kecil Kab. Wonosobo
22 Mocaf Indonesia Menengah Kab. Trenggalek
23 Milik Maju Lokok Pedeq Kecil Kab. Lombok Utara
24 Ijo Barokah Kecil Kab. Lombok Timur

9
IV. PENGGUNAAN MOCAF PADA BERBAGAI BAHAN UTAMA DAN SUBSTITUSI

BAHAN SUBTITUSI SUBTITUSI SUBTITUSI BAHAN


UTAMA TERIGU TAPIOKA BERAS/KETAN IMPROVER

Mi Instan Bahan
Brownies (20%) Bakso (30%) Lapis (40%)
Perenyah

Mi Kering
Bahan
Cake (40%) Sosis (50%) Jenang (30%)
Pengental

Biskuit (40%)
Cookies Nugget (40%) Dodol (20%) Bahan Pengisi

Roti Manis
Kerupuk
Mufflin (40%) Dsb
Bawang (50%)

Roti Tawar
Dsb (20%) Dsb

Dsb

10
V. DAYA SAING TEPUNG TAPIOKA NASIONAL

• Pada tahun 2016, terjadi kenaikan impor Tepung Tapioka yang sangat signifikan dari 220.088 ton di tahun 2013 meningkat
menjadi 630.127 ton di tahun 2016.
• Negara asal impor Tepung Tapioka di Tahun 2016 diantaranya Thailand (87%) dan Vietnam (12%).
• Sejak tahun 2013, ekspor Tepung Tapioka Nasional terus mengalami penurunan, dari 58.654 ton di tahun 2014 menjadi 9.061
ton di tahun 2016.
• Negara tujuan ekspor Tepung Tapioka Indonesia di Tahun 2016 diantaranya Taiwan (87%) dan Filipina (9%).

DAYA SAING EKSPOR TEPUNG TAPIOKA INDONESIA DI DUNIA PERMINTAAN TEPUNG TAPIOKA DI DUNIA
Negara Volume Ekspor Share (%) Negara Volume Impor 2016 (ton) Share (%)
2016 (ton) China 2,073,084 51.63
Thailand 3,216,156 77.80 Indonesia 630,127 15.69
Viet Nam 761,985 18.43 Taiwan 327,441 8.16
Paraguay 43,755 1.06
Malaysia 290,225 7.23
Cambodia 38,763 0.94
Lao People's Democratic Republic 20,367 0.49 Japan 130,833 3.26
Brazil 13,382 0.32 Philippines 115,920 2.89
Indonesia 9,064 0.22 USA 96,060 2.39
Lainnya 30,171 0.73 Lainnya 351,241 8.75
• Indonesia merupakan negara pengekspor TepungTapioka terbesar ke-7 di dunia dengan volume ekspor di tahun 2016 sebesar
9.064 ton, jauh dibawah Thailand yang merupakan eksportir Tepung Tapioka terbesar di dunia dengan volume ekspor mencapai
3,2 juta ton.
• Cina merupakan importir Tepung Tapioka terbesar di dunia dengan volume impor sebesar 2 juta ton dan telah berlaku skema
ACFTA, sehingga dapat dijadikan suatu peluang bagi produk Tepung Tapioka Indonesia untuk masuk ke pasar Cina.
11
VI. TANTANGAN DAN DUKUNGAN PEMERINTAH

Tantangan yang Dihadapi Alternatif Kebijakan


• Ketersediaan bahan baku industri yang • Dukungan Pemerintah untuk tetap
kompetitif. menyediakan bahan baku yang kompetitif
baik dari lokal maupun impor.
• Keterbatasan supply singkong untuk • Perlu adanya kerjasama antara
memenuhi kebutuhan bahan baku Pemerintah, Universitas, Petani dan
produksi tepung tapioka di dalam negeri. Produsen Tapioka di Indonesia agar dapat
meningkatkan produktivitas tanaman ubi
kayu.
• Masuknya produk Tepung Tapioka dan
sweeteners impor yang sangat murah ke • Penerapan tata niaga impor untuk produk
pasar domestik Tepung Tapioka dan pemanis agar industri
pemanis dalam negeri dapat bersaing di
pasar domestik
• Mengenakan PPN 0% untuk Tepung
Tapioka dan Mocaf dalam rangka
meningkatkan daya saing.

12
VII. TINDAK LANJUT
Untuk meningkatkan investasi pada industri pengolahan Ubi Kayu, Kementerian
Perindustrian telah mengusulkan industri Tepung Tapioka (KBLI 10621) dan Gula
dari Bahan Baku Ubi Kayu (KBLI 10623) untuk mendapatkan fasilitas Tax
Allowance pada revisi PP Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Pasilitas Pajak Penghasilan Untuk
Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan Atau di Daerah-Daerah
Tertentu.

13
Ditjen Industri Agro
Gedung Kemenperin Lt. 17-18
Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta
Telp: 021-5255861
http://agro.kemenperin.go.id

14

Anda mungkin juga menyukai