Anda di halaman 1dari 24

Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian

Disampaikan pada:
Bimtek Online Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
“Bioindustri Produk Hasil Samping Padi Untuk Meningkatkan Nilai Tambah
dan Perekonomian Petani”

Rabu, 3 Juni 2020


3 ARAHAN PRESIDEN UNTUK PERKUAT EKONOMI Kementerian
Pertanian
SEKTOR PERTANIAN *

Off Farm KUR Korporasi Pertanian


1.Para petani memerlukan Mendorong lebih kuat kepada
Petani perlu keluar dari skema pembiayaan dan pelaku usaha mikro, kecil, dan
on farm menuju off farm pendampingan yang intensif menengah (UMKM) yang
dengan memberikan untuk masuk ke sisi off farm, bergerak di sektor pertanian
nilai tambah melalui setelah produksi. untuk berkolaborasi
pengolahan produk 2.Pendampingan mencakup membentuk kelompok-
pengelolaan keuangan, aspek kelompok atau bersama
pertanian.
kemasan, hingga pemasaran. korporasi besar.

✓ ✓
3.Pada 2020 dukungan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) sebesar
Rp 190 triliun termasuk untuk
sektor pertanian.

Ket : *) Disampaikan pada Rapat Terbatas (Ratas) ‘Akselerasi Penguatan Ekonomi Sektor Pertanian dan Perikanan' di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/12/2019). 2
Tanaman Padi

Jerami : 7-9 ton/ha setiap kali panen padi


(Susilawati & Nursyamsi, 2013)

Potensi nasional:
Jerami > 50 juta ton/panen Potensi nasional:
Pemanfaatan perlu/dapat Sekam: > 11 juta ton/tahun
lebih dioptimalkan Dedak: > 4,4 juta ton/tahun
Menjaga
Kelestarian
Lingkungan
Beras kepala

Beras patah/menir
Beras fungsional

(IGR, fortifikasi)
Tepung, bihun,
crackers

Dedak/bekatul
Pangan instan,
minyak, cookies ✓
Sekam
Biopellet/briket:


bioenergi
Gabah
Biosilika: pupuk,


bahan industri
Biochar, litter, Asap cair: pengawet,
media tanam, penggumpal,
Padi
papan partikel biopestisida, ZPT

Jerami
LIGNOSELULOSA:
• Gula (glukosa, maltosa, fruktosa, sorbitol) → bioetanol


• Bahan pangan fungsional (XOS, SOS)
Kompos, media jamur, • Bahan pangan “sintetis” (vanillin)


pakan, biopellet/briket • Furfural (pelapis teflon)
• Kemasan ramah lingkungan (biofoam, bioplastik)
Kandungan hara jerami

Jerami Sekam

Mesin pencacah/penghalus
Dobermann & Fairhurst (2002)

Nilai kalor
Bahan Nilai Kalor (MJ/Kg)
Jerami padi 14 - 15
Sekam padi 14 -15
Minyak tanah 46 - 47
Batubara 25 - 30 Contoh di Karawang Mesin pellet

Hung et al. (2020)


Nilai kalor jerami
atau sekam  1/3
Biopellet
dari minyak tanah Abu biopellet
digunakan
atau 1/2 dari batu sebagai bahan
dijadikan
bara biosilika/
Pengering bakar pengering
kembali ke
gabah gabah
lahan
(50kg/jam)
Line proses
teknologi biofoam
yang tersedia di BB
Pascapanen

3 kg adonan → 45 pcs biofoam


harga Rp. 5.000-8.000/pcs
Mitra: PT Inter Aneka

Nanoselulosa:
Penguat bioplastik
dari limbah pertanian Bioplastik
9

Beras sehat ber-indeks


glikemik rendah (IGr) untuk
Mitra: PT Petrokimia Gresik
penderita diabetes
Harga Rp. 30.000-35.000/kg
Kandungan Antioksidan Dedak

University of Rochester Medical Center (2006)

Permasalahan proses RBO:


- Rendemen rendah (terutama mekanis)
- Memerlukan pemurnian yang efisien

Bekatul instan

Minyak bekatul
(Rice Bran Oil)
Padi
Sekam di Subang

Produksi sekam
Indonesia
Sekam = 15-20%
>11 juta silika
ton/tahun
Abu nilai
sekam = 90-95%
ekonomi silika
rendah
Sekam di Tegal
nilai ekonomi
masalah tinggi
lingkungan

Sekam di Karawang Sekam di SulSel Sekam di Karawang


Penggunaan silika pada produk komersial :

Pupuk/Pestisida Pangan

Cat
Sepatu & sandal
Semikonduktor

Kaca
Ban
Tantangan:
polusi udara akibat proses pembakaran

Abu sekam

Cara konvensional Upaya mengatasi polusi udara

Asap cair

Asap cair sekam dapat


mengendalikan serangan ulat
grayak & hama polong kedelai
(Mustikawati et al. 2016)
Sebagai biopestisida & zat tumbuh
Mampu menekan
pertumbuhan
mikroba,
penurunan mutu
gizi & cita rasa
Perendaman ikan Ikan asap kering

Secara konvensional proses penggumpalan


Lembaran karet
biasanya menggunakan asam formiat
memenuhi standar
indeks retensi
plastisitas

Lateks Lembaran karet alam


Limbah sekam di penggilingan padi
Padi

dari sekam padi dihasilkan 2 jenis produk


 
(Nano)Biosilika cair (Nano)Biosilika serbuk

5 kg sekam 25 kg sekam
 2 liter  2,5-3,75 kg
produk produk
Abu Sekam Padi
Nanobiosilika serbuk telah
dan sedang diaplikasikan
pada industri barang jadi
karet (rubber compound)
ramah lingkungan di Jawa
Barat

Hasil penerapan nanobiosilika serbuk pada barang jadi


karet dapat meningkatkan:
Sendal & sepatu ramah lingkungan o Kekuatan sobek
(Biodegradable)
o Kekuatan kikis (abrasi)
→ Dipasarkan di Bali & penjajakan ekspor ke
Singapore, NZ, USA
Nanobiosilika cair* telah dan
sedang diaplikasikan di 20
MalUt
provinsi pada: SumUt

o Komoditas: padi, bawang


merah, dan rencana
berikutnya jagung DKI
o Ekosistem: sawah, rawa,
lahan kering, dataran tinggi
Australia

Aplikasi pada padi rawa


Hasil pada padi :
di KalSel, HPS 2018
meningkatkan ketahanan terhadap hama
penyakit dan menyelamatkan/memberikan
tambahan rata-rata produktivitas 0,6 - 1,4 ton
GKP/ha, serta keluar malai/panen lebih cepat

Aplikasi pada bawang


merah di Sumbar Hasil pada bawang merah :
meningkatkan ketahanan terhadap hama
penyakit, diameter umbi, dan
menyelamatkan/memberikan tambahan
produktivitas hingga 2 ton/ha
Tanpa Diberi
Petani Wajo, SulSel Petani Batola, KalSel Petani Gianyar, Bali H. Mulyadi Petani Alahan Panjang

Petani Cirebon, Jabar Petani Aceh Petani Denpasar, Bali


Petani Sukadana, Lampung

Petani Loteng, NTB Petani Banyuasin, SumSel Peneliti di Australia


Petani Karawang, JaBar
o Kebutuhan Tanaman

(Tanaman)
(Jumlah silika yang “terbuang” saat panen)

(Tebu)

(Padi)

(Serealia/Biji-bijian)

(Kentang)

Jumlah silika yang


“terbuang” saat
o Luas panen padi di Indonesia 2018: 10,90 juta hektar (BPS, 2018) panen lebih
o Luas lahan yang miskin silika: sekitar 1,3 juta hektar banyak dari hara
makro
Produksi asap cair

Biopestisida &
pemacu pertumbuhan

Arang
dan Abu sekam

Sekam
Penggilingan padi
Pengering bahan
bakar sekam

Pupuk nanobiosilika
Produksi
cair
nanobiosilika

Nanobiosilika untuk
Tanaman padi optimalkan produksi Nanobiosilika serbuk

Sandal
ramah lingkungan Produksi vulkanisat
ramah lingkungan
o Sesuai arahan Presiden RI, petani perlu keluar dari on farm menuju off farm dengan memberikan
nilai tambah melalui pengolahan produk pertanian. Bioindustri produk hasil samping padi
merupakan tantangan sekaligus peluang bagi petani menuju off farm untuk lebih meningkatkan
kesejahteraannya
o Dalam optimalisasi pemanfaatan hasil samping padi sejatinya tidak hanya mengejar peningkatan
nilai tambah, tetapi juga kelesetarian lingkungan/sosial/budaya, serta ketersediaan sumber daya
(termasuk pasar)
o Pemanfaatan hasil samping padi menjadi produk bernilai ekonomi tinggi bukan tidak mungkin
kelak justru menjadi pendapatan utama berkelanjutan bagi petani padi
o Bioindustri produk hasil samping padi mendukung sekaligus menjadi alternatif solusi dari program
peningkatan ketahanan pangan nasional berkelanjutan (melalui peningkatan nilai ekonomi hasil
samping, pengurangan penggunaan input produksi, peningkatan produktivitas, menjaga kualitas
lahan, mengatasi permasalahan lingkungan, memberikan alternatif sumber bahan baku LOKAL
TERBARUKAN untuk industri)
o Untuk maju dan sejahtera, petani “harus” bekerja sama melakukan usaha berskala ekonomi,
berorientasi Kawasan dan pasar, serta sinergi manajemen hulu-hilir yang sejalan dengan dinamika
lingkungan → PERLU ADA MODEL DI LAPANGAN UNTUK MEWUJUDKANNYA

Anda mungkin juga menyukai