Anda di halaman 1dari 16

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN SUSU SAPI PERAH

PADA KELOMPOK PETERNAK DUSUN TOYOMERTO


KOTA BATU
Levia Andriani Rahayu
Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Brawijaya, Malang
Moh. Erfan Arif, SE., MM.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang

Abstract: Marketing Strategy Formulation of Dairy Cow Milk On Farmer Groups In


Toyomerto Batu City. The purpose of this study is to formulate a number of alternative
marketing strategies that can be apllied by the group of farmers in Toyomerto Hamlet-
Batu City. The research subjects were dairy farmers in Toyomerto Hamlet who had been
selling their cow‘s milk to cooperatives in the form of raw cow’s milk. The number of
infomants in this study was four people as the heads of dairy farmers in Toyomerto
Hamlet. The sampling method uses judgment sampling. This research begins by
analyzing internal factors and external factors that are in the environment of the
Toyomerto Hamlet farmers. Next is an evaluation of the marketing strategy that has been
implemented by farmers. The operational approach is used to formulated and implement
a number of appropriate marketing strategies. The formulation of the marketing strategy
is shown through the EFE (External Factor Evaluation) matrix, IFE (Internal Factor
Evaluation) matrix, and SWOT matrix.

Keyword: Strategy Formulation, Marketing, Dairy Farmers, Cow Milk

Abstrak : Formulasi Strategi Pemasaran Susu Sapi Perah Pada Kelompok Peternak
Dusun Toyomerto Kota Batu. Tujuan penelitian ini untuk merumuskan beberapa
alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh kelompok peternak Dusun
Toyomerto Kota Batu. Subjek penelitian ialah para peternak sapi perah di Dusun
Toyomerto yang selama ini menjual hasil susu sapi mereka ke koperasi dalam bentuk
susu sapi mentah. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah empat orang selaku ketua
peternak sapi perah yang ada di Dusun Toyomerto. Metode pengambilan sampel
menggunakan judgment sampling. Penelitian ini diawali dengan menganalisa faktor
internal dan faktor eksternal yang berada di lingkungan peternak Dusun Tuymerto.

1
Selanjutnya dilakukan evaluasi strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh para
peternak. Pendekatan operasional digunakan guna merumuskan dan menerapkan
beberapa aternatif strategi pemasaran yang sesuai. Formulasi strategi pemasaran tersebut
ditunjukkan melalui matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks IFE (Internal
Factor Evaluation), dan matriks SWOT.

Kata Kunci: Formulasi Strategi, Pemasaran, Peternak, Susu Sapi

1. Pendahuluan Salah satu pusat populasi sapi perah


terbesar di Jawa Timur berada di Kota
Sub Sektor peternakan merupakan
Batu. Kondisi lingkungannya yng
salah satu prioritas pemerintah dalam
sangat strategis dan mendukung
melaksanakan pembangunan sektor
berkembangnya sektor peternakan sapi
pertanian di Indonesia. Salah satunya
perah (Reza, Rendy, Theresia, Mirdah
ialah usaha ternak sapi perah. Sapi
& Kartika, 2008). Salah satunya berada
perah merupakan ternak penghasil susu
di Dusun Toyomerto, Desa
yang sangat dominan dan memiliki
Pesanggrahan. Sebagian besar
kontribusi besar dalam memenuhi
masyarakat Dusun Toyomerto
kebutuhan konsumsi bagi manusia.
menjadikan hasil produksi sapi perah
Dari hasil proyeksi konsumsi susu
sebagai sumber pendapatan utama
sapi di Indonesia pada Tahun 2015
mereka.
hingga 2020 yang dilakukan oleh
Dalam kegiatan pemasaran susu
Pusdatin, konsumsi ataupun kebutuhan
sapi di Dusun Toyomerto telah terdapat
susu segar maupun produk turunannya
Koperasi Unit Desa (KUD) yang
diperkirakan akan terus meningkat
bertindak sebagai distributor antara
seiring dengan pertumbuhan populasi,
peternak dengan pihak IPS (Industri
pertumbuhan ekonomi, perbaikan
Pengolahan Susu). Akan tetapi pada
tingkat pendidikan, kesadaran gizi dan
kenyataannya, kemitraan dengan pihak
perubahan gaya hidup. Hal itu
KUD Batu belum bisa memenuhi
merupakan sebuah peluang besar bagi
harapan peternak terkait kesejahteraan
peternak sapi perah meningkatkan
mereka. Harga beli susu dari IPS
kualitas dan kuantitas produksi susu
hanya sekitar Rp 5.000 hingga Rp
sapi mereka demi pemenuhan pasar.
5.390 per liter untuk kualitas susu
2
super. Hal ini tentu sangat 2. Landasan Teori
memengaruhi kesejahteraan peternak. Strategi Pemasaran
Berbagai kendala baik dari Strategi pemasaran merupakan
lingkungan internal maupun suatu wujud rencana di bidang
lingkungan eksternal juga menjadi pemasaran yang memiliki ruang
masalah tersendiri bagi para peternak lingkup cukup luas diantaranya adalah
yang ingin mendirikan usaha guna strategi menghadapi persaingan,
meningkatkan nilai tambah hasil strategi produk, strategi harga, strategi
produksi susu sapi dan meningkatkan tempat dan strategi promosi (Assauri,
pendapatan mereka. 2007). Jadi, strategi pemasaran ialah
Sebuah strategi pemasaran suatu proses dalam perusahaan guna
diperlukan oleh peternak guna memperkenalkan produk ataupun jasa
mencapai tujuan mereka. Langkah yang ditawarkan serta memasarkannya
strategis ini dapat dimulai dengan kepada konsumen untuk mencapai
mengidentifikasi lingkungan internal suatu tujuan yang telah ditetapkan.
dan eksternal secara komprehensif Strategi pemasaran memiliki tiga
menggunakan matriks IFE dan matriks komponen yakni segmenting, targeting
EFE untuk kemudian dirumuskan dan positioning.
menggunakan matriks SWOT. Jenis-Jenis Strategi
Penelitian ini bertujuan untuk Menurut David (2016), terdapat
mengidentifikasi lingkungan internal empat jenis strategi perusahaan yaitu:
sebagai kekuatan dan kelemahan dan 1) Strategi Integrasi
lingkungan eksternal sebagai peluang a. Integrasi ke depan ialah sebuah
dan ancaman bagi usaha Peternak Sapi usaha untuk memperoleh kendali
Dusun Toyomerto. Serta untuk yang lebih besar atas distributor.
merumuskan beberapa alternatif b. Integrasi ke belakang ialah sebuah
strategi pemasaran yang dapat strategi yang mengupayakan
diterapkan oleh peternak guna kepemilikan atau kendali yang
meningkatkan nilai tambah hasil lebih besar atas pemasok
produksi sapi perah di Dusun perusahaan.
Toyomerto.

3
c. Integrasi horizontal ialah strategi 4) Strategi Defensif
yang mengupayakan kepemilikan a. Penciutan terjadi jika organisasi
atau kendali yang lebih besar atas melakukan pengelompokan ulang
pesaing perusahaan. melalui pengurangan biaya dan
2) Strategi Intensif aset untuk membalik penjualan
a. Penetrasi pasar adalah strategi dan laba menurun.
yang berupaya meningkatkan b. Divestasi ialah strategi menjual
pangsa pasar untuk produk atau satu divisi atau bagian dari suatu
jasa yang ada di pasar saat ini organisasi.
melalui upaya-upaya pemasaran c. Likuidasi adalah strategi menjual
yang lebih besar. seluruh aset perusahaan secara
b. Pengembangan pasar ialah suatu terpisah-pisah untuk kekayaan
strategi pengenalan produk atau berwujudnya.
jasa yang ada saat ini pada Bauran Pemasaran
wilayah-wilayah geografis yang Menurut Kotler dan Armstrong
baru. (2008), bauran pemasaran adalah
c. Pengembangan produk ialah kumpulan alat pemasaran yang
sebuah strategi yang dipadukan oleh perusahaan guna
mengupayakan peningkatan menghasilkan respon yang diinginkan
penjualan dengan cara dan untuk memengaruhi tanggapan
memperbaiki atau memodifikasi konsumen dalam pasar sasarannya.
produk atau jasa yang ada saat ini. a. Produk : Dalam membeli suatu
3) Strategi Diversifikasi produk, konsumen bukan hanya
a. Diversifikasi terkait ditujukan sekedar ingin memiliki produk
untuk menambah produk atau jasa tersebut, namun mereka juga
baru, tetapi tetap berkaitan dengan mengambil manfaat dari produk
bisnis inti perusahaan. atau jasa tersebut sehingga dapat
b. Diversifikasi tak terkait ditujukan memenuhi keinginan dan
untuk menambah produk atau jasa memuaskan kebutuhan mereka.
baru yang tidak ada kaitannya b. Saluran Distribusi : Lembaga-
sama sekali dengan bisnis inti. lembaga yang memasarkan produk

4
berupa barang atau jasa dari Menurut Mandaka dan Hutagaol
produsen ke konsumen, bisa (Dalam Setiawan, 2017),
melalui pedagang besar, permasalahan-permasalahan yang
subdistributor, ataupun ke pengecer dihadapi oleh para peternak terbagi
(Assauri, 2013). dalam tiga sektor yaitu permasalahan di
c. Harga : Harga dapat menghasilkan sektor hulu meliputi produktivitas yang
penerimaan penjualan, masih rendah, kurangnya ketersediaan
mempengaruhi tingkat penjualan, sapi perah karena usaha masih berskala
tingkat keuntungan, serta pangsa kecil, biaya pakan tinggi, mutu
pasar yang dapat dicapai oleh sumberdaya manusia masih rendah dan
perusahaan (Assauri, 2013). pengolahan masih dilakukan dengan
d. Promosi : Kegiatan promosi yang cara-cara tradisional.
dilakukan sejalan dengan rencana Permasalahan di sektor tengah
pemasaran secara keseluruhan meliputi tata cara budidaya ternak,
diharapkan dapat berperan secara konversi lahan pertanian ke non
berarti dalam meningkatkan pertanian, modal usaha masih rendah,
penjualan dan pangsa pasar. Selain kerjasama lintas sektoral belum terpadu
itu kegiatan promosi ini juga serta berkurangnya lahan untuk
diharapkan akan dapat penanaman pakan ternak. Sedangkan
mempertahankan brand image permasalahan di sektor hilir meliputi
suatu merek (Assauri, 2013). permasalahan yang berkaitan dengan
Sektor Peternakan Sapi Perah pemasaran hasil produksi, harga susu
Sektor ini memiliki peluang pasar segar yang cenderung rendah dari
yang sangat baik, karena semakin peternak dan ketidakstabilan
meningkatnya perekonomian penduduk konsumen.
maka permintaan akan produk-produk
peternakan juga akan mengalami 3. Metode Penelitian
peningkatan. Subsektor peternakan Jenis penelitian yang digunakan
berperan besar dalam menopang ialah penelitian deskriptif dengan
perekonomian baik secara regional pendekatan kualitatif. Penelitian ini
ataupun nasional. mengambil lokasi di Dusun

5
Toyomerto, Desa Pesanggrahan, yang terjadi dalam catatan-
Kecamatan Batu, Kota Batu yang catatan lapangan tertulis.
mayoritas penduduknya bermata b. Model data atau pemaparan data
pencaharian sebagai petani dan adalah kumpulan informasi yang
peternak sapi. tersusun yang membolehkan
pendeskripsian kesimpulan dan
Peneliti menggunakan teknik
pengambilan tindakan. Berupa
judgment sampling untuk menentukan
teks naratif, matriks, grafik,
informannya. Hal itu didasarkan pada
jaringan kerja, dan bagan
kenyataan bahwa terdapat karakteristik
(Emzir, 2012).
yang telah ditentukan oleh peneliti
c. Penarikan simpulan merupakan
yang didasarkan pada kemampuan
hasil penelitian yang menjawab
sampel dalam memberikan kontribusi
fokus penelitian berdasarkan
pada pemahaman tentang fenomena
hasil analisis data.
yang akan diteliti.. Subjek penelitian
terkait dengan judul penelitian ini ialah
ketua peternak sapi perah di Dusun 4. Hasil dan Pembahasan
Toyomerto sebanyak empat orang.
Analisis Lingkungan Internal
Dalam penelitian ini, peneliti a. Kekuatan (Strength)
menggunakan beberapa teknik 1) Kualitas Susu Yang Baik
pengumpulan data yakni dengan Sapi dapat menghasilkan
metode wawancara terstruktur, metode susu yang baik jika didukung
observasi partisipan, serta oleh berbagai faktor termasuk
dokumentasi. Dalam proses pengolahan intensitas pemerahan yang
data dikerjakan berdasarkan pada dilakukan. Peternak Dusun
pendapat Miles dan Huberman (Dalam Toyomerto selalu melakukan
Gunawan, 2014), yakni: pemerahan rutin dua kali sehari,
setiap pagi antara pukul 04.30
a. Reduksi data merujuk pada
hingga 07.00 serta sore hari
proses pemilihan, pemfokusan,
antara pukul 14.30 hingga 16.00
penyederhanaan, abstraksi, dan
WIB. Susu sapi yang disetorkan
pentransformasian data mentah
6
oleh peternak akan diukur sistem kepemilikan ternak milik
dalam laboratorium yang ada di peternak pribadi.
tempat penampungan susu 4) Kontrol & Pengawasan Pada
milik KUD BATU. Dalam Kualitas Pemeliharaan Ternak
pengecekannya, KUD BATU Sudah Optimal
menetapkan batas lemak dan Kegiatan pengawasan dan
Berat Jenis (BJ) susu terendah kontrol yang dilakukan
yakni 230 dengan Berat Jenis peternak meliputi berbagai
tertinggi sebesar 250 dari hasil aspek operasional yang
pengukuran. mendukung jalannya usaha
2) Besarnya Tingkat Produksi peternakan mereka, mulai dari
Susu Sapi pengontrolan dalam hal pakan,
Setiap harinya, KUD kebersihan, serta kesehatan.
BATU menampung 7000 5) Kemampuan Peternak dalam
hingga 10.000 liter susu yang Menjaga Produktivitas Sapi
berasal dari Dusun Toyomerto. Cukup Baik
Hal itu menunjukkan jika Pembelajaran otodidak antar
produksi susu sapi dari Dusun generasi telah diwariskan secara
Toyomerto telah memenuhi 45 turun temurun sejak tahun
persen dari jumlah susu yang 1980-an hingga generasi
disetorkan kepada Nestle selaku sekarang, sehingga dalam segi
IPS. pengalaman beternak,
3) Tingginya Populasi Sapi Perah penduduk Dusun Toyomerto
Dengan jumlah peternak sudah sangat menguasai teknik
aktif mencapai 189 orang yang beternak dan memerah susu
rata-rata memiliki 7 sapi perah secara tradisional.
produktif serta nonproduktif, 6) Hubungan Komunikasi yang
maka jumlah ternak di Dusun Baik dengan Koperasi dan IPS
Toyomerto saat ini mencapai (Industri Pengolahan Susu)
1.323 ekor sapi perah dengan Baik peternak ataupun pihak
KUD selalu berusaha membina

7
hubungan komunikasi yang peternak harus mampu
baik untuk menjaga loyalitas memperhitungkan pemilihan
peternak kepada KUD. Selain pakan konsentrat yang
karena KUD sebagai tengkulak terjangkau dengan kualitas yang
pertama di Dusun Tuyomerto, baik. Selain itu biaya
banyak bantuan dan pembinaan operasional yang besar juga
yang telah diberikan baik oleh dikarenakan banyaknya sapi
KUD sendiri ataupun dari IPS tidak produktif yang menjadi
kepada para peternak. tanggungan, mulai dari sapi
b. Kelemahan (Weakness) jantan, pedet (sapi kecil), sapi
1) Pola Pikir Peternak yang Masih dara (siap kawin), ataupun sapi
Tradisional kering karena bunting.
Pola pikir peternak sulit 3) Penggunaan Teknologi Perah
dipengaruhi oleh pemikiran yang Tradisional
moderen. Menurut ketua Pemerahan dilakukan oleh
kelompok peternak Dusun peternak secara manual tanpa
Toyomerto, Bapak Yatemo dan menggunakan mesin perah,
Bapak Darji, kurangnya karena rata-rata kepemilikan
pengetahuan akan cara sapi produktif masih sedikit dan
mengelola peternakan yang harga mesin yang mahal.
benar dan cara mengatur 4) Tidak Ada Variasi Produk yang
keuangan yang sesuai membuat Ditawarkan
kebanyakan masalah yang Seluruh peternak Dusun
dihadapi peternak ialah Toyomerto hanya memasarkan
kerugian yang dialami serta susu sapi mereka dalam bentuk
tidak adanya kemajuan dalam susu mentah (Raw Milk) secara
peternakan yang mereka kelola. langsung kepada KUD.
2) Biaya Operasional yang Relatif 5) Terbatasnya Segmen Pasar yang
Besar Diketahui Peternak
Harga pakan konsentrat yang Saat ini sarana pemasaran
semakin mahal membuat yang diketahui peternak hanya

8
KUD BATU. Sulitnya masuk 2) Daya Dukung Faktor Geografis
ke segmen pasar lain karena Dusun Toyomerto
kekurangan pengetahuan serta merupakan sebuah wilayah
kurangnya modal, membuat yang berada di Lereng Gunung
peternak tetap memilih untuk Panderman dengan tingkat
hanya menyasar segmen pasar kesuburan tanahnya yang masih
Nestle sebagai IPS mereka. tinggi, ketersediaan lahan
6) Rendahnya Kemampuan sebagai tempat pertumbuhan
Manajemen Keuangan dalam rumput gajah, serta suhu udara
Peternakan khas pegunungan yang masih
Selama ini peternak cenderung terjaga.
mengalokasikan pendapatan 3) Berkembangnya Kota Batu
mereka untuk biaya operasional sebagai Kota Wisata
bagi ternak mereka saja. Peternak diharapkan mampu
Sehingga rata-rata peternak memanfaatkan peluang untuk
mengaku tidak memperoleh menarik minat wisatawan
keuntungan yang dapat mereka terhadap produk utama mereka
gunakan untuk memenuhi yakni susu sapi beserta produk
kebutuhan hidup sehari-hari. olahannya.
4) Banyaknya Jumlah Peternak
Analisis Lingkungan Eksternal Aktif di Dusun Toyomerto
a. Peluang (Opportunity) Peternak sapi perah di Dusun
1) Besarnya Peluang Pasar Toyomerto terbagi menjadi
Konsumsi susu segar empat kelompok besar yang
maupun produk turunannya berguna untuk mempermudah
diperkirakan akan terus koordinasi serta pembinaan
meningkat seiring dengan yang berkaitan dengan ternak.
pertumbuhan populasi, Dari data Tahun 2017 dapat
ekonomi, perbaikan tingkat dihitung jika jumlah peternak
pendidikan, kesadaran gizi dan aktif yang terdaftar di Dusun
perubahan gaya hidup.

9
Toyomerto mencapai 189 harga Rp 4.860 per liter, untuk
keluarga peternak. golongan cukup baik seharga
5) Adanya Dukungan dari Rp 5.005 per liter, golongan
Koperasi dan Pemerintah baik Rp 5.150 per liter, serta
Daerah susu kualitas super atau
Bantuan-bantuan yang telah golongan sangat baik seharga
diberikan oleh KUD BATU dan Rp 5.395 per liter. Dengan
PEMDA Batu meliputi harga tersebut peternak masih
penyediaan kredit modal, berharap adanya kenaikan harga
pengadaan subsidi periksa lagi demi mencukupi kebutuhan
kesehatan dan suntik bagi sehari-hari mereka.
ternak, subsidi alat-alat 2) Tingginya Harga Pakan
peternakan mulai dari copper, Tambahan
bak minum, alat perah, milk can Beberapa jenis pakan
serta karpet khusus kandang. tambahan atau konsentrat
6) Perkembangan Teknologi merupakan hasil impor dari luar
Informasi dan Komunikasi yang negeri, sehingga harga yang
Pesat ditentukan bergantung pada
Biasanya para peternak dapat naik turunnya kurs dolar.
memperoleh informasi 3) Kebijakan Pemerintah Akan
mengenai peternakan dan Impor Susu
pemerahan susu sapi melalui Bagi peternak, kebijakan
media sosial ataupun media impor susu merugikan karena
elektronik seperti televisi IPS cenderung memilih
ataupun internet. membeli susu impor karena
b. Ancaman (Threats) harga yang lebih rendah,
1) Harga Jual Susu yang Rendah dengan begitu maka hanya
Susu sapi yang dijual oleh sedikit IPS yang menerima
peternak memiliki harga jual pasokan susu dari peternak
yang masih rendah. Untuk susu lokal.
golongan rendah dibeli dengan

10
4) Kondisi Ekonomi dan Politik Analisis IFE (Internal Factor
yang Tidak Kondusif Evaluation)
Banyaknya kebijakan yang Pada faktor kekuatan terlihat bahwa
telah dilakukan oleh pemerintah kualitas susu yang baik memperoleh
seperti MEA dirasa belum bisa bobot tertinggi sebesar 0,13 dan
menjamin kesejahteraan memiliki skor peringkat empat yang
kalangan bawah seperti mengindikasikan bahwa faktor kualitas
peternak sapi berskala kecil. susu yang baik merupakan kekuatan
5) Adanya Pesaing dari Daerah utama yang dimiliki oleh Kelompok
Lain Peternak Dusun Toyomerto dalam
Pesaing terbesar dari susu melakukan usaha pemasarannya.
yang diproduksi oleh sapi di Sedangkan untuk analisis
Dusun Toyomerto berasal dari kelemahan, kelemahan utama dari
peternak daerah Pujon, Malang, Kelompok Peternak Dusun Toyomerto
karena produksi susu di KOP adalah terbatasnya segmen pasar yang
SAE Pujon mencapai 100 ton diketahui peternak dengan perolehan
susu segar berkualitas setiap peringkat satu dan bobot 0,07, hal itu
harinya. dikarenakan kelemahan utama
6) Akses Transportasi yang didasarkan pada perolehan peringkat
Kurang Memadai baru setelah itu bobotnya. Dari analisis
Dusun Toyomerto dikenal kekuatan dan kelemahan strategi
dengan akses jalannya yang pemasaran Kelompok Peternak Dusun
sangat menanjak dan Toyomerto, diperoleh skor bobot total
menantang, hal itu tentu sebesar 2,59 yang berarti berada diatas
menjadi pertimbangan tersendiri rata-rata (titik tengah) 2,50. Hal ini
bagi pasar guna mendatangi mengindikasikan bahwa posisi internal
sentra peternakan sapi perah di yang dimiliki oleh Kelompok Peternak
Kota Batu tersebut. Dusun Toyomerto termasuk kuat.

11
Analisis EFE (External Factor Dalam strategi agresif, terdapat
Evaluation) beberapa hal yang bisa dilakukan oleh
Berdasarkan matriks EFE diperoleh peternak, diantaranya ialah:
total skor terbobot sebesar 2,64. Nilai 1) Integrasi ke Depan
ini mengindikasikan bahwa respon Guna memaksimalkan hasil yang
yang diberikan oleh peternak Dusun diperoleh, peternak Dusun
Toyomerto terhadap lingkungan Toyomerto harus mencari segmen
eksternal tergolong sedang atau rata- pasar baru yang berkaitan dengan
rata dalam menjalankan strategi untuk segmen konsumen individu. dan
memanfaatkan peluang dan melakukan pemasaran secara
menghindari ancaman. Pada faktor langsung yang dilakukan oleh
peluang terlihat bahwa peluang pasar masyarakat sekitar dengan
yang tinggi memperoleh bobot tertinggi membuka cabang-cabang atau toko-
sebesar 0,13 dengan skor peringkat toko untuk menjual hasil olahan
empat, mengindikasikan bahwa faktor susu secara langsung kepada
ini sangat direspon dengan baik oleh konsumen individu. Selain itu,
peternak di Dusun Toyomerto. Pada peternak juga dapat bekerja sama
faktor ancaman, harga jual susu yang dengan pemilik toko oleh-oleh yang
rendah yang ditetapkan oleh IPS banyak terdapat di kawasan Kota
menjadi faktor ancaman pertama yang Wisata Batu.
paling direspon oleh para peternak 2) Penetrasi Pasar (Market
Dusun Toyomerto dengan skor Penetration)
peringkat 1 dan bobot 0,10. Promosi menjadi salah satu
Analisis Matriks SWOT upaya meningkatkan strategi
pemasaran yang penting untuk
dilakukan. Pada era digital seperti
saat ini, media sosial juga menjadi
sarana penunjang promosi yang
cukup efektif dalam menyasar
berbagai segmen pasar.
Gambar 4.2

12
3) Pengembangan Pasar (Market membuka usaha atau sentra
Development) pengolahan susu mandiri berupa
Pada pencarian segmen yang UMKM yang dikelola oleh
lebih luas, peternak dapat masyarakat Dusun Toyomerto
memanfaatkan perkembangan Kota sendiri.
Batu sebagai Kota Wisata yang Kesimpulan
mana menjadi tujuan dari banyak
Berdasarkan hasil penelitian yang
wisatawan baik lokal ataupun
telah dilakukan, peneliti menyimpulkan
mancanegara untuk datang ke Kota
bahwa kondisi strategi pemasaran yang
Batu. Hal tersebut merupakan
dilakukan oleh para peternak di Dusun
peluang pasar baru yang dapat
Toyomerto sudah cukup baik, hal itu
dimanfaatkan peternak sebagai
dapat dilihat pada beberapa hal berikut,
segmen pasar baru.
yakni:
4) Pengembangan Produk
1. Berdasarkan hasil wawancara dan
(Product Development)
observasi mengenai kondisi internal
Saat ini telah banyak inovasi
oleh peternak Dusun Toyomerto,
produk olahan susu yang diciptakan
diketahui bahwa kondisi internal
oleh UKM-UKM dengan variasi dan
peternak sudah cukup baik. Hal itu
manfaat yang sangat beragam. Guna
dapat dilihat dari hasil analisis
menarik minat konsumen, peternak
matriks IFE yang menunjukkan
juga harus mampu menciptakan
skor total sebesar 2,59, yang berarti
produk yang berdaya saing dan
berada di atas rata-rata. Kualitas
berguna jika dipasarkan secara luas.
susu yang baik sebagai kekuatan
Selain menjadi variasi makanan dan
utama yang dimiliki oleh para
minuman, juga dapat dimanfaatkan
peternak. Meskipun masih terdapat
sebagai bahan kosmetik.
beberapa kelemahan seperti
5) Diversifikasi Terkait
terbatasnya segmen pasar yang
Salah satu upaya agar
diketahui peternak.
konsumen mengenal produk susu
2. Berdasarkan analisis matriks EFE
sapi yang dihasilkan dari peternak
diperoleh total skor sebesar 2,64
Dusun Toyomerto ialah dengan
yang mengindikasikan bahwa
13
respon yang diberikan oleh terkait. Dengan penerapan strategi-
peternak Dusun Toyomerto strategi tersebut diharapkan
terhadap lingkungan eksternalnya peternak dapat meningkatkan
tergolong cukup baik. Peluang eksistensi dan kesejahteraannya
utama yang dimiliki oleh peternak sesuai dengan harapan mereka.
ialah besarnya peluang pasar serta Daftar Pustaka
adanya daya dukung dari faktor Agustina, Titin, 2016, Outlook Susu
Komoditas Pertanian Subsektor
geografis Kota Batu. Sedangkan Peternakan, Pusat Data dan Sistem
untuk ancaman utamanya berasal Informasi Pertanian, Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian.
dari harga susu yang masih rendah Ariyanti D, Soetriono, ES Hani Syafi'i.
2014. ‘Strategi Pemasaran Susu Sapi
yang telah ditetapkan secara Perah Rakyat di Desa Kemuning Lor
sepihak oleh pihak IPS. Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember’,
Berkala Ilmiah Pertanian, Vol.x(x): x-.
3. Berdasarkan hasil dari analisis Assauri, Sofjan, 2013, Manajemen
Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta.
SWOT yang dilakukan, diketahui David, Fred R. 2016. Manajemen
bahwa kondisi peternak di Dusun Strategis. Edisi 15. Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Toyomerto berada dalam Kuadran I
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
dengan penerapan strategi yang 2018, diakses pada 28 Desember 2018,
mendukung strategi agresif. http://disnak.jatimprov.go.id/web/layan
anpublik/datastatistik#
Formulasi strategi pemasaran yang Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu
2017, Badan Pusat Statistik, Batu,
dapat digunakan oleh peternak diakses pada 17 Desember 2018,
untuk meningkatkan pemasaran https://BPS.go.id/
Hatta, K Berta, 2017, ‘Efektivitas
susu sapi mereka diantaranya ialah Kemitraan Usaha Koperasi Susu Warga
Mulya Dalam Meningkatkan
strategi integrasi ke depan dengan Pendapatan peternak Sapi Perah’,
memperoleh kendali yang lebih Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.
besar atas distributor, strategi 2016. Marketing Management. 15th
Edition. Pearson Pretice Hall. New
penetrasi pasar melalui kegiatan Jersey.
promosi secara maksimal, strategi Makin, Moch, 2011, Tata Laksana
Peternakan Sapi Perah, Graha Ilmu,
pengembangan pasar ke wilayah Yogyakarta.
Marielle, B, Hogeveen, H, Garforth, C &
yang lebih luas, strategi
S, Elsbeth. 2013. ‘Dairy farmers'
pengembangan produk melalui attitudes and intentions towards
improving dairy cow foot health’,
inovasi serta strtaegi diversifikasi

14
ScienceDirect, Livestock Science, 155,
pp.103–113.
NS, Reza, Rendy, Even, T, Theresia, N,
Mirdah, H & Kartika, 2008, Kota Batu
Dahulu dan Kini: Alih Status Menjadi
Daerah Otonom, Reza Novi Setiawan,
Kota Batu.
Sekaran, Uma, Bougie, Roger, 2014,
Research Methods for Business, John
Wiley & Sons Ltd, United Kingdom.
Setiawan, Dimas M, 2017, ‘Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi Susu Sapi Perah Di Desa
Sumogawe Kecamatan Getasan’,
Skripsi, Universitas Negeri Semarang.
Setiyaningrum, A, Udaya, J & Efendi,
2015, Prinsip-Prinsip Pemasaran Plus
Tren Terkini, Andi, Yogyakarta.
Veraria, Marika, 2011, ‘Analisis Strategi
Komunikasi Dalam Pemasaran Susu
Sapi Perah di KUD Giri Tani Cisarua
Bogor Jawa Barat’, Skripsi, Institut
Pertanian Bogor.

15
16

Anda mungkin juga menyukai