Faktor Fisik
1) Bising
Sumber : dapur, laundri, boiler, mesin pemotong rumput, genset, troli, ventilator di ruang-
ruang tertentu, AC, kipas angin, suara gaduh pasien, dan lalu lintas kendaraan bermotor.
Pengendalian: isolasi sumber bunyi seperti boiler-genset diletakkan pada ruang khusus jauh dari
ruang pasien, kebijakan tentang pemakaian APD.
3) Listrik
Pengendalian :
- Pengecekan lampu secara berkala, karena lampu yang rusak dapat mengakibatkan konsleting.
- Pengecekan dan penggantian stop kontak secara berkala.
- Menjauhkan stop kontak dari sumber air.
- Memisahkan aliran listrik tiap ruangan dengan menggunakan MCB (miniature circuit breaker)
agar dapat memutus aliran listrik pada ruangan tertentu saat terjadi konsleting tanpa harus
memadamkan seluruh bangunan.
- Pengecekan generator pembangkit listrik cadangan.
3) Getaran
Pengendalian : prosedur kerja yang aman, pembekalan pada pegawai baru, dan pemakaian APD
(sarung tangan dan sepatu bot).
4) Radiasi
Pengendalian : kebijakan direktur tentang tempat beresiko, prosedur kerja yang aman,
konstruksi bangunan ruang rontgen dan kamar gelap, ekstra fooding, pemakaian APD (sarung tangan Pb,
Pb apron).
b. Faktor kimia
Sumber : detergen diruang cuci, kapas diruang binatu, debu kotoran dari gudang dan jalan raya,
debu dan asap dari incenerator, asap di instalasi gizi, asap rokok dari pengunjung.
Pengendalian : prosedur kerja yang tepat, penerapan house keeping yang baik, penggunaan APD
(masker, sarung tangan).
2) Bahan kimia
Pengendalian : prosedur tetap faktor kimia di lingkungan kerja, pembuatan MSDS, APD (masker,
sarung tangan, baju kerja, sepatu)
c. Faktor Biologis
Pengendalian :prosedur tetap pemantauan faktor biologi di lingkungan kerja, peraturan khusus di
unit beresiko, pemakaian APD (sarung tangan, masker, baju kerja)
2) Air Limbah
Pengendalian :
3) Limbah Medis
Sumber : pengoperasian rumah sakit jiwa, farmasi, ruang radiologi, ruang gigi, obat kadaluarsa,
infus, jarum suntik.
Pengendalian :
- Meminimasi limbah (menggunakan bahan yang memiliki batas kadaluarsa masih lama)
- Monitoring penggunaan bahan kimia berbahaya (mengamati daur hidup bahan kimia dari
bahan baku hingga menjadi limbah B3)
- Pemilahan pada sumber, yang terdiri dari limbah infeksius, patologi, benda tajam, farmasi,
sitotoksis, kimiawi, radioaktif, kontainer bertekanan, limbah dengan logam berat tinggi.
- Jarum dan syringes harus dipisahkan agar tidak digunakan kembali.
- Pewadahan limbah medis padat harus sesuai dengan perundangan yang berlaku
Tabel 1. Jenis Wadah dan Label Limbah Medis sesuai Kategorinya
2. Potensi Bahaya
a. Kebakaran
Penyebab : kebocoran selang kompor gas, hubungan arus pendek, bahan kimia mudah terbakar
seperti alkohol, suhu ekstrim autoclave.
Pengendalian : penyediaan APAR, hydrant, alrm system, penggunaan APD (sarung tangan,
masker, apron), pemasangan tanda bahaya, dan pelatihan pemadam kebakaran.
b. Peledakan
Penyebab : kebocoran selang kompor gas kebocoran selang kompor gas, tekanan berlebih pada
O2 sentral.
c. Terpeleset
Penyebab : lantai licin, ceceran cairan di lantai, jalan miring tanpa di beri karet.
Pengendalian : pemberian karet atau ubin bergerigi pada jalan miring, pembersihan lantai
setiap hari oleh petugas kebersihan dan pemakaian APD (sepatu karet).