Anda di halaman 1dari 26

Teknologi Pengolahan Limbah B3 Medis

Ajeng Arum Sari


Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia


5 Mei 2021 Indonesian Institute of Sciences
http://lipi.go.id
Limbah medis

Sampah dan limbah fasyankes adalah semua sampah dan limbah


yang dihasilkan oleh kegiatan fasyankes dan kegiatan penunjang
lainnya

Sampah dan limbah fasyankes dibagi dalam dua kelompok:


sampah/limbah medis dan non medis (baik padat maupun cair)

Sumber limbah medis:


• Unit pelayanan kesehatan dasar
• Unit pelayanan kesehatan rujukan
• Unit pelayanan kesehatan penunjang (laboratorium)
• Unit pelayanan non-kesehatan (farmasi)
Klasifikasi limbah medis
Sumber: Presentasi Dr. Praveen Kumar Doddamani,
Mediciti Institute of Medical Sciences
Sumber: Presentasi Dr. Praveen Kumar Doddamani,
Mediciti Institute of Medical Sciences
Sumber: Presentasi Dr. Praveen Kumar Doddamani,
Mediciti Institute of Medical Sciences
Pemusnahan Limbah B3 Medis

Sumber: Presentasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar,


Dr. Prima Mayaningtias
Sumber: Presentasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar,
Dr. Prima Mayaningtias
Literatur disinfeksi & sterilisasi limbah medis
UV germicidal irradiation :
• I rradiated using a 4 UV-C lamps of
5.5W(@UV-C).
• 2-min UV-C treatment (surgical masks)

Dry heat :
Surgical masks and FFRs, hung horizontally on
a metal frame, were inserted into an
electrically heated vessel (T:102 oC ( 4C) for 60
min ( 15 min).

Vaporized H2O2 :
Vapourous hydrogen peroxide uses
59% liquid H2O2 to generate hydrogen
peroxide vapour.

Sterilization with two method

Chemical Method:
Physical Method: hydrogen peroxide, chlorine
the use of heat with steam or dioxide, alcohol, soap
with dry air, UV rays solutions, ozone
Source:Mohapatra, 2017 decontamination, etc.
Pengolahan limbah medis secara termal
Microwave Autoklaf Hydrothermal Insinerator
Sistem Gelombang mikro Sterilisasi uap Sterilisasi uap dengan Pembakaran
frekuensi tinggi tekanan sub kritis

Temperatur 100 °C 56 °C/ 75 °C/ 120-140 °C 180-240 °C 800 °C: ruang bakar
1-3 atm 18-25 atm utama; 1000 °C:
ruang bakar kedua
Waktu (menit) Minimal 30 90/ 45/ 30 < 30 < 60
Keuntungan Tidak ada emisi Tidak ada emisi Tidak ada emisi Volume reduksi
berbahaya dan berbahaya berbahaya limbah/sampah
sisa cairan Bebas patogen Bebas patogen besar, proses cepat,
Aman untuk Aman untuk dibuang ke Aman untuk dibuang dapat diintegrasikan
dibuang ke TPA TPA ke TPA dengan pembangkit
Efektif untuk Siklus mudah Siklus mudah listrik
benda tajam dan dikendalikan dan dikendalikan dan
cairan curah dipantau dipantau
Kerugian Belum diatur Volume kerja autoklaf Belum diatur Harus ada alat
penggunaannya terbatas penggunaannya, pengendalian
Masih harus diserahkan investasi mahal, pencemaran udara
ke pihak ketiga menggunakan proses Sistem kompleks
bertekanan cukup Lahan harus luas
tinggi Potensi dioksin
Teknologi sterilisasi autoklaf

- Uap panas (steam) pada suhu 120oC selama 30 menit


→ untuk steam bisa melewati kemasan plastik yang
digunakan untuk mematikan patogen

- Jumlah autoklaf yang dimiliki rumah sakit/fasyankes Autoklaf dengan pencacah


lebih banyak dibandingkan insinerator

• Tantangan:
• Memastikan limbah homogen
• Mengintegrasikan sistem pencacah dan autoklaf
serta mendesain blade pencacah yang dapat
mencacah Solar autoclave
Pengolahan Limbah Medis Padat dengan Autoklaf

Kelebihan Kekurangan
• Proses termal dengan • Tidak dapat menangani volatile dan
temperatur rendah semi volatile, senyawa organik,
menghasilkan emisi polusi limbah kemoterapi, merkuri, bahan
udara lebih sedikit berbahaya lainnya
dibandingkan proses termal • Perlu sirkulasi udara yang baik untuk
temperatur tinggi menghindari bau
• Tidak ada batasan emisi • Limbah yang dipisahkan dengan
polutan khusus untuk buruk mungkin menghasilkan emisi
autoklaf dan sistem alkohol, fenol, formaldehida, dan
pengolahan uap lainnya senyawa organik lainnya ke udara
• Setelah limbah diautoklaf, dengan kadar yang rendah
limbah dalam kemasan • Tidak mengubah penampilan fisik dari
tertutup dapat dikirimkan ke limbah
recycle center untuk plastik • Limbah membutuhkan pengolahan
• Cocok untuk limbah atau lebih lanjut pembuangan akhir
peralatan yang dapat seperti pencacahan untuk mereduksi
digunakan kembali volume hingga 80%
Hal teknis yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan sistem autoklaf

1. Segregasi limbah
Segregasi: suatu proses pemisahan limbah antara jenis satu dengan lainnya
Segregasi dilakukan untuk memisahkan limbah COVID-19 dengan limbah non COVID-19
Limbah yang masuk ke sistem autoklaf hanya limbah padat terkait COVID-19, misal:
alat pelindung diri/APD (pakaian hazmat, kacamata google, penutup rambut, sarung tanga,
sepatu boot, dan masker) dan limbah laboratorium (tisu, swab tes/dahak, vial, dll)

2. Penanganan setelah autoklaf


Setelah autoklaf, limbah sudah bebas patogen. Setelah itu, limbah bebas patogen dikemas
dalam kontainer dan dapat dikirimkan ke recycle center untuk plastik
Tantangan dalam penggunaan sistem autoklaf
• Kondisi lapangan menunjukkan bahwa
limbah medis meningkat drastic
setelah ada pandemic Covid-19
• Tidak semua fasyankes mempunyai
Teknologi Peraturan insinerator
• Transportasi limbah medis di daerah
luar pulau Jawa masih terbatas
• Teknologi yang efektif, efisien, dan
mudah diterapkan di seluruh fasyankes
Kondisi
lapangan • Kontrol pengelolaan limbah medis
Insinerator limbah B3 medis
• Teknologi termal untuk destruksi limbah organik secara cepat dengan penyusutan volume hingga
95%.
• Sangat efektif untuk mengatasi masalah timbulan limbah infeksius patologis dan limbah cytotoxic
dari kegiatan Rumah Sakit .

Sumber: Presentasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar,


Dr. Prima Mayaningtias
Insinerator limbah B3 medis
• Desain dan pengoperasian insinerator B3 medis harus memperhatikan kaidah
yang tepat untuk minimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dengan
memenuhi baku mutu udara emisi dan kinerja Destruction Removal Efficienty
(DRE) POHCs > 99,99%.
• Jumlah ruang bakar : multi-chamber
• Temperatur : primary chamber T> 800 oC , secondary chamber
T>1000 oC ( limbah cytotoxic T>1200 oC)
• Gas residence time : > 2 detik
• Turbulence : Reynold Number >2300
• Tinggi stack : Dapat dihitung dengan teknik pemodelan dispersi
udara emisi tidak bergerak, H >14 m
• Air pollution control : venturi scrubber / dry scrubber, dll.
• Pemilihan laju komposisi pengumpanan limbah, pengaturan suplai udara
pembakaran primer dan sekunder.
Tantangan insinerator limbah B3 medis
• Tantangan pengoperasian insinerator limbah B3 medis oleh
Rumah Sakit:
• Lokasi RS di tengah pemukiman penduduk sehingga
insinerator memerlukan air pollution control kinerja tinggi
dan cerobong cukup tinggi untuk dispersi udara emisi .
• Dioksin dapat mudah terbentuk pada area air pollution
control bersuhu 200-400 oC. Selain itu, perlu pembatasan
pembakaran limbah mengandung klor
• Keterbatasan personel dan teknologi untuk pengendalian
emisi dioksin (analisa dioksin PCDDs/PCDFs masih
tergantung ke laboratorium luar negeri)
Insinerator sampah infeksius Covid-19 skala kecil

SPESIFIKASI PROTOTIPE

Diameter luar 60 cm

Tinggi total 214 cm

Volume 100 liter


chamber
Rate 70 liter/jam (tergantung material
pembakaran medis)

Desain 3D Pembakar 3x Chiyoda HD LPG burner


20kW@0.6 bar
Sistem Air assist lean combustion
pembakar
Temperatur Max 900oC
chamber
Tipe bata api SK34(1300oC)

Supply listrik 1 phase 500 Watt


Perkiraan Harga Rp. 30.000.000,-
produksi

Kontak: Pusat Penelitian Telimek LIPI


Prototipe
Teknologi bersih pengolahan sampah dengan
insinerator-plasma
Kontak: Dr. Anto Tri Sugiarto, M.Eng dkk
Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI

Plasma ON Plasma OFF Penguraian PCCDs (Dioxin),


PCDFs (Furan), dan PCB dengan
Non-Thermal Plasma
Non-Thermal Plasma Spesifikasi :
Reactor Material : SS
Power : 1000 watt/Unit KEUNGGULAN
(insinerator 1m3/jam) ✓ Menghilangkan polutan gas Dioxin, Furan, VOC, NOx, SOx
✓ Insinerator tanpa asap
✓ Insinerator tanpa bau
✓ Unit plasma reactor dapat di install pada setiap insinerator
terpasang (existing)
✓ Simple & Low maintenance
Alat Penghancur Jarum Suntik (APJS)
Keunggulan:
✓ Kompak dan mudah dipakai
✓ Limbah steril dari kuman penyakit
✓ Komsumsi listrik sangat rendah
✓ Mudah dalam perawatan
✓ Harga lebih murah dan awet
✓ Untuk diameter jarum 0,5 sd 1 mm

Spesifikasi APJS Gen-2


✓ Ukuran panjang Jarum 12,5 ~ 50 mm *
APJS Generasi 2
✓ Ukuran diameter Jarum 0,5 mm~ 1 mm
✓ Temperatur bakar > 1300 oC
✓ Waktu bakar 30 Jarum/menit (atau 2 detik/ jarum)
✓ Kapasitas pembuangan sampah 5000 jarum
✓ Suhu Operasi alat 10-60oC
Kontak: Pusat Penelitian Fisika LIPI

Serah terima ke Pemkot Tangsel


Konsep strategi pengolahan limbah medis
Penanganan limbah infeksius dari fasyankes

Dipresentasikan oleh Sinta Saptarina Soemiarno (KLHK) dalam Seminar Nasional Pengelolaan Limbah
Medis, 15 Februari 2021
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai