Anda di halaman 1dari 12

Soal Tugas Individu K3 & Patient Safety

Prodi D3 Analis Kesehatan 2021/2022


Nama : Indira Minanti
Kelas_NIM : 1C_1011211050
Soal:
1. Limbah
a) Tuliskan Pengertian limbah dan Karakteristik limbah
Jawab : • Limbah merupakan sisa pada suatu kegiatan dan atau proses
produksi
• Karakteristik limbah dari kegiatan produksi dapat digolongkan
sebagai:
 Limbah domestic yaitu semua buangan aktifitas pelayanan yang
tidak berhubungan dengan pasien
 Limbah medis yang digolongkan sebagai limbah infeksius dan
limbah B3 yaitu semua buangan yang berhubungan dengan
pasien dan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam kegiatan
pelayanan.
• Jenis limbah rumah sakit terdiri dari :
1. Limbah padat yaitu bahan buangan padat baik medis maupun non
medis
2. Limbah cair yaitu bahan buangan cairan baik medis maupun non
medis
3. Limbah gas yaitu bahan buangan sebagai akibat proses kimia

b) Bagaimana Pengukuran kandungan organik (indikator pengolahan limbah


cair) dilakukan?
Jawab : COD test digunakan untuk mengukur kandungan dari bahan organic
limbah cair. Biasa digunakan oxidizing agent seperti pottasim
dichromide

c) Bgaimana Pengolahan limbah dilakukan di laboratorium?


Jawab : 1) Proses Pengelolaan Limbah padat:
 Untuk pengumpulan limbah padat medis benda tajam dan non
benda tajam ditempatkan pada plastic sampah medis berwarna
kuning dan diikat.
 Sampah yang terkumpul dimasukkan kedalam troli khusus limbah
padat medis dan ditutup rapat agar tidak mudah terbuka. Kirim
ke tempat pembakaran/incinerator dengan dilengkapi dokmen
pengiriman .
 Gunakan masker, sarung tangan, pakaian dan sepatu khusus
setiap menangani sampah medis.
 Troli terbuat dari bahan HDPE atau fiberglass dan memiliki 2 roda
karet berlabel “Biohazard”. Sehabis digunakan troli dilakukan
desinfektan.
 Limbah perlu dilakukan pemilahan untuk menyesuaikan
peralatan yang dipakai untuk mencegah kerusakan.
2) Limbah padat terdiri dari :
• Limbah padat mudah terbakar
• Limbah padat yang sukar terbakar
• Lumpur
• Limbah yang dapat didaur ulang
• Sisa bahan bangunan
Limbah padat domestik dilakukan pemilahan dan pengomposan.
Pengomposan dilakukan pada sampah yang sudah membusuk dan
lumpur hasil olah limbah cair Untuk limbah padat medis
dilakukan pembakaran/incinerator, untuk merubah bahan padat
menjadi gas. Diperlukan suhu sampai 20000C agar pembakaran
sempurna.
3) Limbah gas :
• Agar tidak menimbulkan masalah, gas tersebut biasanya dibuang
melalui cerobong yang tinggi
4) Proses pengolahan limbah cair
a. Pemisahan Padatan
- Mencegah partikel padat yang besar tidak masuk kedalam bak
(chamber) berikutnya.
b. Anoxic
- Mengurangi tingkat BOD dengan proses Carbon dan
Denitrifikasi.
- Mengurangi tingkat BOD dengan proses organisme anoxic.
- Menerima sludge (Lumpur) dari solid separation, sedimentasi
dan aerobic chamber.
c. An aerobic
- Mengurangi tingkat BOD melalui denitrifikasi.
- Mengurangi BOD dengan mikro organisme an aerobic yang
tinggal/tumbuh di media biocell.
- Menerima sludge (Lumpur) dari chamber anoxic. Overflow ke
aerobic chamber.
d. Aerobic
- Mengurangi tingkat BOD dengan proses carbon dan denifikasi.
- Mengurangi BOD oleh mikro organime aerobic yang tumbuh di
media biocell.
- Menerima sludge dari chamber an aerobic.
- Mengembalikan kelebihan sludge ke chamber anoxic dengan
airlift pump.
- Over flow ke sedimentasi chamber.
e. Sedimentasi
- Memisahkan air yang sudah di treatment menjadi dua bagian
(suspended sludge solid dan air yang jernih).
- Mengembalikan sludge yang terendap ke anoxic dengan airlift
pump.
- Over flow ke discharging chamber.
f. Pembuangan akhir
- Menampung air di kolam ikan sebagai indikator
- Mengeluarkan air yang jernih ke saluran buang kota /
digunakan kembali
- Over flow dilakukan dengan cara grafitasi.
g. Hasil akhir
- Pengambilan sample akhir untuk dilakukan pengetesan ke
laboratorium.
- Hasil pengetesan air limbah dilaporkan ke BAPEDALDA setiap
tiga bulan sekali.
h. - Untuk pengangkatan kotoran di bak penyaring dilakukan oleh
house keeping.
- Untuk pengangkatan Lumpur dilakukan oleh kontraktor (mobil
tinja).CCC

d) Tuliskan Alur (skema sederhana) pengolahan limbah cair !


Jawab : - Primary treatment (pengolahan pertama)
Pengolahan ini bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat
cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi.
Beberapa alat yang digunakan adalah saringan pasir lambat, saringan
pasir cepat, saringan multimedia, per coal filter, mikrostaining, dan
vacuum filter.
- Secondary treatment (pengolahan kedua)
Tujuan pengolahan ini adalah untuk mengkoagulasikan,
menghilangkan koloid, dan men-stabilisasi zat organik dalam limbah.
Pengolahan limbah rumah tangga bertujuan untuk mengurangi
kandungan bahan organik, nutrisi nitrogen, dan fosfor. Penguraian
bahan organik ini dilakukan oleh makhluk hidup secara aerobik
(menggunakan oksigen) dan anaerobik (tanpa oksigen).
- Tertiary treatment (pengolahan ketiga)
Setelah melewati tahap pengolahan pertama dan kedua, air
limbah dihilangkan nutrisi atau unsur haranya, khususnya nitrat dan
posfat, serta ditambahi klor untuk memusnahkan mikroorganisme
patogen
2. Sterilisasi, dekontaminasi dan desinfeksi
a) Tuliskan Metoda sterilisasi!
Jawab : 1. Sterilisasi Cara Fisik
 Sterilisasi Basah
- Dilakukan dengan uap panas pada tekanan tertentu misalnya
pada otoklaf, atau dengan cara mendidihkan.
- Sterilisasi dengan otoklaf paling efisien suhu yg dicapai
melebihi titik didih air yaitu 121oC dan lama sterilisasi
umumnya 15 – 20 menit.
- Lama sterilisasi dihitung mulai dari saat suhu mencapai 121oC.
- Untuk bahan seperti kain kasa dan kapas 30 menit
- Untuk mengawasi kualitas sterilisasi basah digunakan spora
tahan panas misalnya spora Bacillus stearothermophilus
 Sterilisasi Kering
- Dilakukan didalam oven
- Membutuhkan suhu yang lebih tinggi antara 150 – 1700C dan
waktu yang lebih lama daripada otoklaf
- Digunakan terbatas untuk alat gelas dan bahanminyak, gel atau
bubuk yang rusak dengan uap.
- Untuk mematikan spora dibutuhkan waktu 2 jam pada suhu
180oC
2. STERILISASI CARA GAS
ETILEN OKSIDA ( ETO)
- Bekerja aktif terhadap semua bentuk mikroorganisme termasuk
spora dan kuman tahan asam
- Digunakan untuk sterilisasi bahan yg tidak tahan panas seperti
tabung polietilen, alat optik, kateter, komponen2 heart lung
machine, arterial heart valves dll
- Untuk menjamin sterilitas bahan diperlukan pemaparan selama
semalam ETO 12% pd suhu 60Oc
- ETO meninggalkan residu yg iritatif terhadap jaringan
- Untuk mengawasi kualitas sterilisasi cara ini digunakan spora
Bacillus subtilis varniger
3. STERILISASI CARA PENYARINGAN ( FILTRASI)
- Merupakan metode sterilsasi yg dipakai untuk larutan yang tidak
tahan panas, seperti serum, plasma
- Jenis saringan lama Berkefeld,Chamberlin,Seitz. Filter baru
Membran yg terbuat dr selulosa berpori
- Ukuran filter yg dipakai untuk sterilisasi adalah 0,22 um 🡪 ukuran
ini lebih kecil dari bakteri
4. STERILISASI CARA PENYINARAN
Penyinaran ultra Violet
 Sinar UV merusak DNA dgn cara membentuk struktur siklodimer
sehingga proses translasi protein terganggu
 Efektifitas sinar UV sgb zat yg mematikan berhubungan erat dg
panjang gelombang
 Panjang gelombang yg paling efektif untuk membunuh bakteri 🡪
240 – 280 nm Pj gelombang 0ptimum maksimum 260 nm.
 UV tdak dapat menembus benda padat dan kurang mampu
menembus cairan
 Terutama digunakan untuk mengendalikan infeksi yang
ditularkan melalui udara
 Efek samping merusak retina mata dan sel-sel yang bermitosis
sehingga tidak diperbolehkan bekerja dibawah sinar UV
 UV bersifat mutagenik. Contoh penyinaran lain adalah radiasi
sinar gama
 STERILISASI KIMIAWI
Perendaman dalam bahan kimiawi contoh :
- Perendaman dlm glutaraldehid (mis: CldexR) selama 8 – 10 jam ,
atau dlm larutan formaldehid 8% selama 24 jam.
- Formaldehid lebih murah tapi lebih toksik kedua macam zat kimia
tersebut juga mengiritasi kulit, mata dan juga saluran nafas.
- Sterilisasi dg cara perendaman dlm bahan kimia tidak dianjurkan
karena hasil sterilisasi tidak dapat dimonitoring secara biologis

b) Apa yang dimaksud dengan Desinfektan dan antiseptik ?


Jawab : 1. Desinfektan
Disinfektan adalah sejenis zat kimia yang menghancurkan atau
mengurangi pertumbuhan mikroorganisme patogen/parasit pada
permukaan benda mati. Disinfektan tidak selalu bisa membunuh
semua organisme, karena ada jenis mikroorganisme yang resistan.
Namun, disinfektan cukup bisa menurunkan jumlahnya secara
signifikan sehingga lebih aman baik untuk produk konsumsi atau
nonkonsumsi.
2. Antiseptik
Antiseptik adalah sejenis disinfektan berupa zat atau substansi yang
menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme
(bakteri, virus, dan jamur) pada berbagai jenis permukaan.
Antiseptik sering digunakan di rumah sakit dan lingkungan medis
untuk mengurangi resiko infeksi pada prosedur medis, misalnya saat
operasi.

c) Bagaimana melakukan cuci tangan yg benar ?


Jawab :1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas
dengan air bersih dan keringkan

d) Apa saja yang dapat digunakan untuk proses Desinfeksi cara kimia?
Jawab : • Natrium hipoklorit. Bersifat oksidatif kuat, korosif dan aktif terhadap
semua mikroorganisme.
• Formaldehid. Dapat dipakai untuk semua mikroorganisme
• Fenol (asam karbol). Efektik untuk semua bentuk mikroorganisme
kecuali spora
• Youdium
• Alkohol
• Glutaradehid. Membunuh bakteri dan spora, 10x lebih aman daripada
formaldehidt

3. Penanganan Bahan Kimia (MSDS)


a) Tuliskan Sifat2 bahaya bahan kimia yang anda ketahui!
Jawab : 1. Explosive (Mudah Meledak)
2. Oxidizing (Mudah Teroksidasi)
3. Flammable (Mudah Terbakar)
4. Toxic (Beracun)
5. Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)
6. Corrosive (Korosif)
7. Dangerous for Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)

b) Apa saja Komponen dalam MSDS?


Jawab : 1. Identitas bahan dan nama perusahaan.
2. Komposisi bahan.
3. Identifikasi bahaya.
4. Tindakan P3K.
5. Tindakan penanggulangan kebakaran.
6. Tindakan penanggulangan tumpahan dan kebocoran.
7. Penyimpanan dan penanganan bahan

c) Tuliskan Label dan ranking bahaya bahan Kimia!


Jawab :

 Explosive (Mudah  Oxidizing (Mudah  Flammable (Mudah


Meledak) Teroksidasi) Terbakar)

 Toxic (Beracun)  Harmful Irritant  Corrosive (Korosif)


(Bahaya Iritasi)

 Dangerous for
Enviromental
(Bahan Berbahaya
bagi Lingkungan)

d) Apa saja Istilah-istilah dalam MSDS?


Jawab : 1. Informasi umum tentang bahan.
2. Informasi Komponen Berbahaya.
3. Reaktivitas Bahan.
4. Sifat mudah terbakarnya bahan.
5. Sifat Fisika Bahan.
6. Sifat Kimia Bahan.
7. Dampak Kesehatan.
8. Pertolongan Pertama

e) Tuliskan 10 Golden Rules Penanganan bahan Kimia!


Jawab : 1. Mengenali bahan
Pelajari informasi sifat bahan, bahaya dan cara penanganannya (buku
indeks atau MSDS (LDKB). Jangan mencicipi atau mencium uapnya
untuk mengenali bahan
2. SubstitusiBila mungkin jangan menggunakan bahan kimia berbahaya.
Usahakan mencari gantinya (substitusi) yang lebih aman
3. Menggunakan sesedikit mungkin bahan
Bila harus menggunakan bahan berbahaya, gunakan sesedikit
mungkin, termasuk pemesanannya.
4. Mencegah emisi
usahakan mencegah emisi atau kebocoran bahan beracun dan korosif.
Bila emisi tak dapat dihindari, isolasi daerah emisi, dan hisap dengan
local exhauster atau lakukan pekerjaan dalam lemari asam.
5. Mengurangi keterpaan
Bila emisi tak terhindarkan, buka jendela dan pasang ventilasi agar
pencemaran di bawah nilai ambang batas (NAB). Bila tidak mungkin,
kurangi waktu kerja atau waktu keterpaan
6. Menggunakan APD
Gunakan APD (Gloves, kacamata, masker, respirator) untuk
melindungi diri dari keterpaan.
7. Hati-hati dengan bahaya kebakaran
Hindari bahan mudah terbakar dari nyala api, bara,loncatan listrik dan
logam panas.
8. Waspadai bahan atau campuran eksplosif
Jauhkan bahan eksplosif dari panas, gesekan mekanik, goncangan, dan
udara panas sinar matahari.
9. Bahaya tersembunyi dari gudang
Jaga gudang agar tetap dingin, berventilasi, kering, jauh dari api, serta
hindari interaksi antara bahan inkopatibel. Jaga gudang agar tetap
bersih, rapi dan periksa setiap saat akan adanya kebocoran atau
tumpahan.
10. Mengendalikan limbahan bahan kimia
Usahakan setiap proses dengan limbah seminimal mungkin. Daur
ulang disarankan. Ikuti aturan pemusnahan atau pembuangan bahan
dengan benar.
4. Kebakaran dan APAR
a) Apa yang dimaksud dengan Segitiga api?
Jawab : Segitiga api adalah elemen-elemen pendukung terjadinya kebakaran
dimana elemen tersebut adalah panas, bahan bakar dan oksigen.
Namun dengan adanya ketiga elemen tersebut, kebakaran belum terjadi
dan hanya menghasilkan pijar.

b) Bagaimana Penyebaran panas dapat terjadi?


Jawab : Ada 4 jenis terjadinya penyebaran panas, diantaranya:
• Konduksi: penyebaran panas melalui benda padat. (Panasnya panci
yang sedang digunakan untuk memasak)
• Konveksi: penyebaran melalui fluida (Cair/gas)
• Radiasi: penyebaran melalui gelombang panas. (Panas matahari yang
sampai ke bumi)
• Kontak lngsung: penyebaran panas melalui kontak langsung

c) Tuliskan Klasifikasi kebakaran!


Jawab : 1. Kebakaran Klas A
Adalah kebakaran yang menyangkut benda-benda padat kecuali
logam. Contoh : Kebakaran kayu, kertas, kain, plastik, dsb.
Alat/media pemadam yang tepat untuk memadamkan kebakaran klas
ini adalah dengan : pasir, tanah/lumpur, tepung pemadam, foam
(busa) dan air .
2. Kebakaran Klas B
Kebakaran bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar.
Contoh : Kerosine, solar, premium (bensin), LPG/LNG, minyak goreng.
Alat pemadam yang dapat dipergunakan pada kebakaran tersebut
adalah Tepung pemadam (dry powder), busa (foam), air dalam bentuk
spray/kabut yang halus.
3. Kebakaran Klas C
Kebakaran instalasi listrik bertegangan. Seperti : Breaker listrik dan
alat rumah tangga lainnya yang menggunakan listrik.
Alat Pemadam yang dipergunakan adalah : Carbondioxyda (CO2),
tepung kering (dry chemical). Dalam pemadaman ini dilarang
menggunakan media air.
4. Kebakaran Klas D
Kebakaran pada benda-benda logam padat seperti : magnesum,
alumunium, natrium, kalium, dsb. Alat pemadam yang dipergunakan
adalah : pasir halus dan kering, dry powder khusus.
5. Kebakaran Klas K
kebakaran yang disebabkan oleh bahan akibat konsentrasi lemak yang
tinggi. Kebakaran jenis ini banyak terjadi di dapur. Api yang timbul
didapur dapat dikategorikan pada api Klas B.
6. Kebakaran kelas E
Kebakaran yang disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek pada
peralatan elektronik. Alat pemadam yang bisa digunakan untuk
memadamkan kebakaran jenis ini dapat juga menggunakan tepung
kimia kering (dry powder), akan tetapi memiliki resiko kerusakan
peralatan elektronik, karena dry powder mempunyai sifat lengket.
Lebih cocok menggunakan pemadam api berbahan clean agent

d) Bagaimana cara Penggunaan APAR?


Jawab : 1. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
2. Arahkan selang ke titik pusat api.
3. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
4. Sapukan secara merata sampai api padam.

e) Apa saja yang dapat dilakukan dalam Pencegahan Kebakaran?


Jawab : 1. Hindarkan pemantik dan korek api dari jangkauan anak-anak
2. Waspadai Rokok
3. Jauhkan benda yang mudah terbakar dari jangkauan sumber api
4. Gunakan alat-alat kelistrikan secukupnya
5. Rencanakan jalur evakuasi

5. Tanggap Bencana
a) Apa saja istilah dalam manajemen bencana?
Jawab : Ancaman - fenomena alam atau buatan manusia
Resiko – Kemungkinan ancaman mengakibatkan kerusakan pada suatu
masyarakat
Kerentanan – tingkat resiko kerusakan atau bahaya yang diakibatkan
oleh bencana
Bencana- kejadian dimana ancaman mengakibatkan kerusakan pada
suatu masyarakat yang rentan, dan tidak dapat diatasi sendiri

b) Tuliskan macam-macam bencana dan keadaan darurat!


Jawab : 1. Ancaman mendadak: gempa, tsunami, banjir, badai, gunung meletus,
longsor, kebakaran
2. Ancaman pelahan: kekeringan, kelaparan, kerusakan lingkungan,
kegundulan hutan,
3. Ancaman Teknologi: kecelakaan,tumpahan, kebocoran, ledakan
4. Peperangan dan kerusuhan (mengakibatkan pengungsian dan IDP)
5. Epidemi dan Pandemi

c) Tuliskan Klasifikasi dan zona bencana?


Jawab : 1. Klasifikasi :
a) Natural Disasters
b) Technological Disasters
c) “Complex” Disasters
2. Zona Bencana :
a) AREA 1 : Hot Zone
 Daerah terlarang
 Hanya petugas penyelamat (Rescue)
 Team Kesehatan masuk bila mendapat ijin
b) AREA 2 : Warm Zone
• Daerah terbatas
• Untuk petugas Khusus
• Petugas Kes, Logistik dan Investigasi
c) AREA 3 : Cold Zone
• Daerah bebas
• Wartawan, Masyarakat
• Tamu

d) Apakah pengertian dari keadaan darurat, gawat darurat dan tanggap


bencana?
Jawab : 1. Keadaan Darurat :
Keadaan darurat adalah segala kejadian atau peristiwa, almiah atau
akibat ulah manusia yang memerlukan aksi penyelamatan dan
perlindungan terhadap properti, kesehatan masyarakat, dan
keselamatan.
2. Gawat Darurat :
Keadaan dimana diperlukan pertolongan segera (cepat,cermat,tepat)
untuk mencegah kematian atau kecacatan
3. Tanggap Darurat :
Upaya penangulangan dampak yang timbul akibat bencana, terutama
penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan pengungsian.

e) Apa saja yang dilakukan dalam kegiatan tanggap darurat?


Jawab :(a) Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan
sumber daya;
(b) Penentuan status keadaan darurat bencana;
(c) Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
(d) Pemenuhan kebutuhan dasar;
(e) Pelindungan terhadap kelompok rentan; dan
(f) Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

Anda mungkin juga menyukai