Anda di halaman 1dari 19

CATATAN SEMESTER GANJIL T.

P 2019/2020
IPA KELAS VI

BAB I CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP

Ciri Khusus Makhluk Hidup dilakukan bertujuan untuk Bertahan Hidup.


Pada beberapa jenis hewan dan tumbuhan ,tubuhnya dilengkapi dengan alat-alat
khusus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Dengan alat-alat khusus yang dimilikinya
hewan tersebut dapat bertahan hidup.Berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh hewan yang
memiliki ciri khusus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,yaitu:kelelawar,cecak dan
tokek,bunglon dan landak semut,unta,burung hantu,ikan pemanah,bunga karang(koral).

Ciri Khusus Hewan


1. Kelelawar
Deskripsi :

1. Merupakan binatang nocturnal yaitu


binatang yang mencari makan atau
beraktivitas pada waktu malam, sedangkan
pada siang hari untuk tidur.
2. Mempunyai kulit tipis(yang menyerupai
sayap) yang bisa digunakan untuk terbang,
sehingga kelelawar merupakan satu-satunya
mamalia yang dapat terbang
3. Mempunyai kemampuan ekolokasi yaitu
kemampuan menentukan jarak mangsa
ataupun rintangan berdasarkan pantulan
bunyi ultrasonic yang dikeluarkan melalui
mulutnya

2. Cicak
Deskripsi:

1. Cicak dapat merayap di dinding tanpa


terpeleset. Hal ini karena cicak memiliki ciri
khusus berupa telapak kaki dengan sistem
perekat..
2. Kemampuan memutuskan
ekornya(autotomi). Hal ini dilakukan cicak
untuk melindungi diri dari musuhnya.
3. Untuk memperoleh makanan, cicak
mempunyai ciri khusus berupa lidah yang
panjang dan lengket. Bentuk lidah ini
digunakan untuk menangkap mangsa berupa
serangga yang terbang.
3. Bebek

Deskripsi:

1. Ciri khusus yang dimiliki bebek untuk


mencari makan berupa paruh yang agak panjang
dan lebar pada bagian ujungnya.
Bebek mencari makan di air, baik kolam atau
danau yang dangkal.
2. Bulu bebek dilapisi oleh minyak. Agar
tubuhnya tidak basah jika terkena air, Dengan
demikian, pada saat bebek sampai di darat ia
hanya tinggal mengibas-ngibaskan badannya
dan air yang menempel di tubuhnya keluar.
3. Ciri khusus berupa kaki yang berselaput di
antara jari kakinya. Bebek dapat berenang di air
karena kakinya memiliki semacam selaput
renang.

4.Unta

Deskripsi

1. Mempunyai punuk tempat menyimpan


lemak sebagai cadangan makanan, sehingga
unta dapat hidup tanpa makan dalam waktu
lama.
2. Kakinya mempunyai bantalan yang tebal
untuk menahan panas dan agar tidak
terbenam di pasir saat berjalan.
3. Memiliki dua baris bulu mata yang panjang,
untuk melindungi mata dari pasir dan panas
matahari.

Ciri Khusus Tumbuhan

1.Teratai Deskripsi :

1. Termasuk tanaman Hydrophyta yaitu


tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan air.
2. Mempunyai daun yang lebar untuk
mempermudah proses penguapan dan
fotosintesis.
3. Batang dan akarnya mempunyai rongga-
rongga udara yang berfungsi untuk
membawa udara ke batang dan akar.
2. Kantong semar
Deskripsi:

1. Merupakan tumbuhan insektivora yaitu


tumbuhan pemakan serangga.
2. Mempunyai daun yang termodifikasi
berbentuk kantung.
3. Kantung semar mengeluarkan nectar(cairan
manis bahan pembuat madu), untuk memikat
serangga. Serangga yang terjatuh ke dalam
kantung akan dicerna dan diserap
nitrogennya

3. Venus
Deskripsi :
1. Merupakan tumbuhan insektivora yaitu
tumbuhan pemakan serangga.
2. Daun venus termodifikasi berbentuk seperti
engsel dan berbulu, daun itu terbuka
menunggu serangga, dan bila ada serangga
yang terperangkap maka akan dicerna dan
diserap nitrogennya.

4. Eceng gondok

Deskripsi:

1. Termasuk tumbuhan hydrophyta yang dapat


menyesuaikan diri dengan lingkungan air
2. Mempunyai tangkai daun yang
menggelembung(berongga), yang berfungsi
untuk mengapung di permukaan air.

5. Rafflesia arnoldi
Deskripsi:

1. Merupakan tumbuhan parasit yaitu tunbuhan


yang hidup dengan mengambil zat makanan
dari tanaman inangnya.
2. Mengeluarkan bau busuk dan memiliki
bagian yang dapat memantulkan cahaya,
untuk memikat dan memandu lalat. Dengan
datangnya lalat maka proses penyerbukan
dapat berlangsung, sehingga bunga raflesia
dapat berkembangbiak
BAB II PERKEMBANGANBIAKAN MAKHLUK HIDUP

Berkembang biak adalah kemampuan alami yang dimiliki setiap makhluk hidup agar
menghasilkan individu-individu baru yang bersifat sama atau serupa dengan induknya.

A. Perkembangbiakan pada Manusia


Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara umum terjadi dalam dua tahap.
Pertumbuhan dan perkembangan tahap pertama terjadi di dalam rahim. Adapun pertumbuhan
dan perkembangan tahap kedua terjadi di luar rahim. Perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan adalah pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran tubuh. Contohnya,
bertambahnya berat badan dan tinggi badan. Adapun perkembangan adalah kegiatan sel-sel
dalam membentuk fungsi-fungsi khusus tubuh. Contohnya, ketika bayi kamu tidak dapat
berjalan. Akan tetapi seiring bertambahnya umur, kamu dapat berdiri, melangkah, dan
berjalan sendiri.
Manusia dapat memulai proses perkembangbiakan ketika sudah dewasa. Sebelum
dewasa, manusia mengalami proses menuju kedewasaan yang ditandai dengan masa pubertas.
Tahapan atau masa pubertas merupakan salah satu tahapan yang selalu dilalui oleh setiap
manusia. Selama masa pubertas setiap manusia akan mengalami pertumbuhan yang sangat
cepat disertai banyak perubahan. Masa pubertas dimulai pada usia 9-14 tahun, dan berakhir
menjelang usia 20 tahunan dengan ditandai berhentinya pertambahan tinggi badan. Ciri-ciri
perubahan fisik dapat kita lihat pada masa pubertas adalah sebagai berikut.
Tabel Ciri-Ciri Perubahan Pada Masa Pubertas

Anak Perempuan Anak Laki – Laki

 Tumbuhnya rambut halus  Tumbuhnya rambut halus di ketiak


di ketiak dan alat kelamin dan alat kelamin
 Suara jadi melengking  Suara jadi membesar
 Payudara membesar  Tumbuh Jakun
 Panggul membesar  umbuh kumis, jambang dan
janggut

Kematangan perkembangan alat kelamin pada perempuan, ditandai dengan terjadinya


menstruasi. Menstruasi adalah keluarnya sel telur (ovum) dari indung telur (ovarium) yang
tidak dibuahi bersama lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah.
Pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan dihasilkannya sel sperma (sel kelamin jantan)
oleh alat kelamin laki-laki yang disebut testis. Jutaan sperma dihasilkan setiap hari oleh
seorang laki-laki. Sehingga apabila testis telah penuh, kemungkinan sperma keluar dengan
sendirinya melalui mimpi, yang dikenal dengan mimpi basah.
Seiring dengan pertumbuhan, terjadi perubahan dalam tubuh seorang perempuan
dapat menghasilkan sel telur dan seorang laki-laki dapat menghasilkan sel sperma. Hal inilah
yang memungkinkan manusia melakukan perkembangbiakan atau kawin.
B. Perkembangbiakan Tumbuhan
1. Tumbuhan Berkembang Biak secara Generatif
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah terjadinya tumbuhan baru yang didahului
dengan penyerbukan. Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya serbuk sari yang
mengandung sel kelamin jantan ke kepala putik yang mengandung sel kelamin betina.
Menurut proses terjadinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Penyerbukan sendiri, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
2. Penyerbukan tetangga, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain tetapi kedua
bunga itu masih satu pohon.
3. Penyerbukan silang, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda
pohon tetapi masih satu jenis.
4. Penyerbukan bastar, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda
pohon dan tidak sejenis tetapi masih satu famili. Contoh penyerbukan antara cabe
merah dengan cabe rawit.
2. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dikelompokkan menjadi perkembangbiakan
vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara tidak kawin yang terjadi
tanpa bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain
menggunakan umbi lapis, umbi batang, umbi akar,akar tinggal, geragih, tunas, tunas adventif.
1) Umbi batang
Tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang contohnya Kentang. Umbi batang
adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi.
Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu.
2) Umbi lapis
Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang
paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung
itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan
fotosintesis. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah
3) Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam
bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan
tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi akar, antara lain
dahlia, wortel, lobak, dan singkong.
4) Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tubuh menjalar di permukaan tanah.
Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan
yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
5) Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan
baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada
bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu
tumbuh menjalar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah
antanan, arbei, rumput t eki, dan strawberi.
6) Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru
dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tumbuhan yang berkembang
biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
.
Perkembangbiakan vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada
tumbuhan yang sengaja di lakukan oleh manusia atau dengan bantuan manusia. Macam-
macam perkembangbiakan vegetatif buatan, antara lain mencangkok, menempel (okulasi),
menyambung/ mengenten, stek, dan merunduk.
1. Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan
induknya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua,
misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
2. Menempel (okulasi)
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis,
tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Pada dasarnya
tujuan okulasi atau menempel sama dengan tujuan mengenten atau menyambung, yaitu
menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang
memiliki gabungan sifat unggul.
3. Menyambung/mengenten
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua
tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari
dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.
4.Stek
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan
atau menanam potongan-potongan batang tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat distek
antara lain ketela pohon, tebu, mawar, melati, dan kangkung.
5. Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan batang atau cabang ke
tanah sehingga tumbuh akar. Setelah akarnya banyak cabang yang berhubungan dengan
tumbuhan induk dipotong. Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan dengan cara merunduk
antara lain alamanda, anyelir, apel, selada air, anggur dan sebagainya.

C. Perkembangbiakan Hewan
Seperti halnya tumbuhan, perkembangbiakan hewan ada yang tidak kawin dan ada yang
kawin. Perhatikan uraian berikut!
1. Perkembangbiakan Secara Tidak Kawin pada Hewan
a. Membelah diri
Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium,
dan virus. Secara umum perkembangbiakan vegetatif pada hewan bersel satu dengan cara
membelah diri.Hewan bersel satu, misalnya amoeba, perkembangbiakannya dimulai dengan
pembelahan inti sel menjadi dua bagian. Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel dan
dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Masing-masing sel hidup mandiri
dan akan membelah diri lagi.
b. Tunas
Calon generasi baru muncul dari bagian samping tubuh. Lama kelamaan calon tersebut
membesar dan memisahkan diri dari induknya. Contoh hewan yang dapat bertunas adalah
anemon laut dan hydra.
2. Perkembangbiakan Generatif (Kawin) pada Hewan
Hewan yang telah dewasa akan membentuk sel-sel kelamin. Hewan jantan akan
menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan hewan betina akan menghasilkan
sel kelamin betina atau sel telur/ovum. Perkembangbiakan generatif selalu diawali dengan
perkawinan atau pembuahan. Pembuahan adalah peleburan antara ovum dengan sperma
setelah terjadi pembuahan terbentuklah zigot. Zigot adalah sel telur yang telah dibuahi.
Selanjutnya zigot tumbuh menjadi janin, kemudian janin tumbuh menjadi anak atau individu
baru. Berdasarkan tempat tumbuhnya janin, hewan dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu
hewan melahirkan (vivipar), hewan bertelur (ovipar) dan hewan bertelur-melahirkan
(ovovivipar).
a. Hewan Melahirkan atau Vivipar
Vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya. Hewan vivipar mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2) Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali pusat atau plasenta.
3) Pertumbuhan janin relatif lambat.
4) Induk betina menyusui anaknya. Hewan menyusui anaknya disebut mamalia.
Contoh hewan melahirkan antara lain kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau, kelelewar,
sapi, kuda, beruang, paus, lumba-lumba, dan sebagainya.

b.Hewan Bertelur atau Ovipar


Ovipar adalah hewan yang meletakan telur di luar tubuh induk betinanya. Hewan bertelur
atau ovipar memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Janin tumbuh di luar tubuh induk betina tetapi di dalam telur bercangkang.
2) Janin memperoleh makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur.
3) Bentuk tubuh anak umumya sama dengan bentuk tubuh induknya.
Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, burung, ikan, penyu, ular, katak, kupu-
kupu, dan sebagainya. Pada beberapa unggas atau burung, telur dierami sehingga
memperoleh panas yang sesuai dari tubuh induknya hingga menetas. Masa mengerami setiap
jenis burung berbeda-beda. Misalnya, masa mengerami pada ayam adalah 21 hari.

c. Hewan Bertelur – Melahirkan atau Ovovivipar


Kadal sebenarnya merupakan hewan bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh induk
betina kemudian anaknya keluar dari tubuh induk betina. Hewan yang demikian disebut
hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar. Hewan lainnya yang termasuk ovovivipar, antara
lain, beberapa jenis ular dan ikan hiu. Ciri-ciri ovovivipar sama dengan ciri-ciri ovipar.
BAB III KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk


hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup
(biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan
tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

Komponen Biotik

 Produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang


termasuk produsen adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.
 Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam
tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau
dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam golongan ini
adalah hewan dan manusia.
 Pengurai yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang
telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.

Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi

 Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk
hidup tunggal.
 Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
 Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
 Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
 Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun,
padang rumput, savana dan steva.
 Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.

Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen
yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling
menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya.
Bentuk-bentuk Simbiosis
1. Simbiosis parasitisme, adalah hubungan antar makhluk hidup di mana satu pihak
mendapat keuntungan dan pihak yang lain akan di rugikan. Contoh simbiosis
parasitisme yaitu: tumbuhan benalu dengan inangnya, bunga raflesia dengan
inangnya, cacing perut yang hidup dalam tubuh manusia, dll.

2. Simbiosis mutualisme, adalah hubungan antar makhluk hidup yang saling


menguntungkan. Jadi dari kedua pihak tidak ada yang di rugikan. Contoh
simbiosis mutualisme adalah: ikan remora dan ikan hiu, burung jalak dan kerbau,

3. Simbiosis komensalisme, yaitu simbiosis yang menguntungkan satu pihak,


sedangkan pihak yang lain tidak mendapat keuntungan tapi juga tidak di rugikan.
Contoh simbiosis komensalisme adalah: ikan badut dengan anemon laut, anggrek
dengan tumbuhan inangnya
Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik
maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam
lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan
istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing
anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem harus ada
keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap berlangsung jika
jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari
konsumen tingkat II dan seterusnya.

Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik


tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan.
Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut
rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan
mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.

Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem

Selain faktor-faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem


adalah keberadaan dan aktivitas manusia. Dengan akal dan pikirannya, manusia akan dengan
mudah mengubah suatu lingkungan. Hasilnya adalah terjadi kerusakan dan
ketidakseimbangan ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya
ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia.

 Faktor Alam Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi,
gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana
biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan
lingkungan menjadi tidak seimbang.
 Faktor Manusia Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia
dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa
kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

Berikut ini kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem

1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan


Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup
berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan
perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan
untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena
itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan
menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian
dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah
menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar
banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini
juga dapat merusak keseimbangan ekosistem

2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus

Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan


ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan
yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan
penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.

3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan

Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak.
Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan
pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu
pupuk alami dan pupuk buatan.Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida
atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah
penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak
sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak
membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak
tanaman.

4. Pembuangan Limbah dan Sampah

Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah.
Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang
digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika
digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah
transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah
tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan
sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.

5. Kegiatan Mencemari Lingkungan

Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan


sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:

 Pencemaran tanah, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk
ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik,
kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor
lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat
berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
 Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke
dalam air.
 Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan
jelaga.
 Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor,
kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras
sehingga mengganggu pendengaran.

6. Kegiatan Pembangunan

Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon yang
menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut
terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor
7. Kegiatan Penambangan

Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan
kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi
sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit
untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif

8. Penggunaan Kendaraan Bermotor

Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa
bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut
antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan
bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan
beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi
terganggu.

Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup

Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti letusan
gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik
yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat
bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia.

Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging)
adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak
memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat
yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti
menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan
menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan
turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki
kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke
dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran
yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur.

Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang
ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa
dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:

 Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil
gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi
dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.
 Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana
adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini
mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa
kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal
bahkan kehilangan nyawa.
 Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat
ekosistem yang tidak seimbang.
Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan usaha-usaha yang nyata
yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem
diantaranya:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara
selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, melakukan
pangadaan: taman nasional (kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam);
cagar alam (kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami); suaka margasatwa
(kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau
keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya);

2. Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa-satwa;

3. Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan bahan peledak;

4. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan menggalakan
penggunaan pupuk alami;

5. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain;

6. Tidak membuang sampah sembarangan;

7. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.


BAB IV KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

Panas merupakan salah satu dari bentuk energi. Salah satu dari sifat panas adalah
dapat berpindah tempat, yaitu dari sumber panas ke tempat lain yang lebih dingin. Misalnya,
air yang dimasak di dalam panci lalu diletakkan di atas bara api, maka lama-kelamaan air
tersebut menjadi panas hingga pada akhirnya mendidih. Hal tersebut dikarenakan api adalah
sumber panas. Panas dari api tersebut kemudian berpindah melalui cerek menuju air dan
menyebabkannya mendidih. Perpindahan panas ini dapat terjadi karena adanya suatu
penghantar. Pada contoh di atas, yang menjadi penghantar panas adalah panci.

A. KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS


Dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, disekolah maupun dilingkungan sekitar
tempat tinggal kita, akan dijumpai beraneka ragam benda. Benda yang ada di alam ini
kemudian dikelompokkan berdasarkan bentuk, sifat, penyusunyya, kegunaannya, serta
kemampuannya dalam menghantarkan panas. Kemampuan setiap benda dalam
menghantarkan panas berbeda-beda. Ada benda yang mudah dalam menghantarkan panas,
ada juga yang sulit bahkan tidak dapat menghantarkan panas.
Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan panas, benda dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu konduktor dan isolator. Konduktor adalah benda yang dapat
menghantarkan panas dengan baik, misalnya benda yang terbuat dari logam seperti paku atau
kawat. Sedangkan isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan panas, misalnya
kayu dan plastik.

B. BAHAN PEMBUAT KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS


Benda yang terdapat pada sekitar kita terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Ada
yang terbuat dari kayu, kain, plastik, logam, dan sebagainya. Bahan-bahan tersebutlah yang
menentukan kemampuan benda dalam menghantarkan panas..
1. Logam
Logam dapat menghantarkan panas dengan baik, sehingga logam tergolong ke dalam bahan
konduktor. Salah satu pemanfaatan dari bahan logam adalah dibuat wajan utnuk kegiatan
memasak seperti menggoreng ikan. Beberapa jenis logam yang mampu menghantarkan panas
dengan baik adalah besi, baja , aluminium, tembaga, kuningan, dan nikel.
2. Kaca.
Gelas yang digunakan akan terasa panas. Hal ini menunjukkan bahwa gelas yang terbuat
dari kaca dapat menghantarkan panas. Akan tetapi, kemampuan kaca dalam menghantarkan
panas berbeda dengan kemampuan logam. Logam lebih baik dalam menghantarkan panas
dibandingkan dengan kaca. Selain itu, tidak semua kaca tahan terhadap suhu yang tinggi. Bila
dikenai suhu yang terlalu tinggi kaca dapat pecah.
3. Kayu.
Kayu merupakan suatu bahan yang kuat, namun tidak dapat menghantarkan panas dengan
baik. Itu berarti, kayu tergolong kedalam kelompok isolator yang baik. Sifat isolator ini
dimanfaatkan untuk membuat pegangan pada penggorengan dan panci.
4. Plastik
Sama seperti kayu, plastik juga tergolong pada kolompok isolator dikarenakan tidak dapat
menghantarkan panas. Plastik biasanya dimanfaatkan oleh orang untuk dibuat menjadi
payung. Dengan demikian orang bisa berjalan dibawah terik matahari dikarenakan sifat dari
plastik yang dapat melindungi manusia dari pancaran panas sinar matahari.
5. Kain
Salah satu sifat kainyang dimiliki kain adalah tidak dapat menghantarkan panas. Kain juga
dimanfaatkan untuk membuat sarung tangan untuk pengendara sepeda motor guna menahan
pancaran panas dari sinar matahari sebelum mengenai tubuh dan tangan dikarenakan sifat
kain yang isolator.
C. PEMANFAATAN BAHAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS
Untuk membuat beraneka ragam benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dapat memanfaatkan bahan-bahan yang bersifat konduktor maupun bahan yang bersifat
isolator.. Adapun benda yang memanfaatkan bahan konduktor maupun isolator adalah
sebagai berikut :
1. Setrika
Setrika merupakan alat yang digunakan untuk merapikan pakaian dengan menggunakan
energi panas. Satu setrika dibuat dengan beberapa macam bahan, baik bahan konduktor
maupun isolator panas. Bahan konduktor yang digunakan berupa logam, yang terdapat pada
bagian dasar setrika. Oleh sebab itu, panas dari sumber panas, misalnya listrik dapat
dipindahkan ke pakaian yang digosok.
2. Kompor Listrik
Kompor listrik merupakan alat yang biasa digunakan untuk memasak. Benda ini juga terdiri
dari bahan yang terbuat dari konduktor dan isolator. Bahan konduktor pada bagian ini
terdapat pada lilitan kawat yang melingkar di dalam kompor. Saat bahan ini mendapatkan
panas dari sumbernya, yaitu listrik, lilitan kawat akan menjadi panas bahkan hingga berpijar.
Panas inilah yang digunakan untuk memasak. Sementara itu, bagian di luar lilitan kawat
hingga tombol pemutar terbuat dari bahan isolator.
3. Solder
Solder banyak digunakan pada bengkel elektronik atau tempat untuk memperbaiki alat-alat
elektronik. Solder digunakan untuk menyolder atau mematri, yaitu membuat sambungan pada
komponen-komponen elektronika. Logam yang dipakai untuk mematri adalah bahan
konduktor, sehingga mampu menghantarkan panas dari sumber panas. Pegangan pada solder
merupakan bahan isolator untuk menahan panas agar tidak sampai ke tangan.
BAB V PERUBAHAN BENDA

Perubahan benda adalah perubahan kondisi fisik suatu benda baik secara bentuk, bau
maupun warna yang disebabkan oleh banyak faktor.Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan.

1. Pemanasan. Pemanasan mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud. Benda padat


apabila dipanaskan akan berubah menjadi cair dan benda cair apabila dipanaskan akan
berubah menjadi uap air.

2. Pendinginan. Es krim atau es yang biasa kamu beli di sekolah atau warung dekat
rumahmu sebenarnya berasal dari bahan-bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan
tersebut didinginkan maka akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es. Mentega yang
dicairkan setelah dipanaskan akan kembali menjadi padat setelah didinginkan.
Jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Benda cair akan
berubah wujudnya menjadi benda padat

3. Pembakaran. Dalam kegiatan yang kamu lakukan sebelumnya, kamu membakar


ketas yang besrwarna putih. Pada saat di bakar kertas tersebut mengalami perubahan
warna dan bentuk. Sebelum dibakar kertas tersebut berwarna putih, namun setelah dibakar
warna kertas berubah menjadi hitam. Selain perubahan warna, kertas juga
mengalami perubahan bentuk dari berupa lembaran menjadi abu. Jika kamu membakar karet
maka selain bentuk dan warnanya akan berubah, kelenturan dan baunya pun menjadi
berubah. Oleh karena itu, pembakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan
bentuk, warna, kelenturan, dan bau

4. Pembusukan. Apa yang akan terjadi jika kamu menyimpan buah di udara terbuka
dalam waktu beberapa hari? Tentunya buah itu akan menjadi lembek, layu, dan warnanya
pun berubah. Hal ini terjadi karena buah yang dibiarkan di udara terbuka akan mengalami
pembusukan. Jadi, pembusukan juga mengakibatkan benda mengalami perubahan bentuk,
warna, dan bau

5. Perkaratan. Kamu mungkin pernah melihat besi atau rantai sepedamu berkarat. Logam
seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam
waktu yang lama. Perkaratan ini menyebabkan warna besi berubah dan besi menjadi
rapuh. Perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan

Faktor yang mempengaruhi perubahan pada benda

Suhu. Benda akan mempengaruhi perubahan wujud jika dipanaskan (menaikkan suhu), atau
didinginkan (menurunkan suhu) Misalnya suatu benda akan memuai jika dipanaskan, dan
akan menyusut jika didinginkan.

Kelembaban. Benda yang lembab akan lebih cepat mengalami perubahan benda berupa
pembusukan. Hal ini disebabkan benda yang lembab dapat ditumbuhi dapat ditumbuhi oleh
mikroorganisme. Semakin lembab suatu benda, maka proses perubahannya akan semakin
cepat.

Waktu. Semakin lama waktu yang dibutuhkan, perubahan benda akan semakin bertambah.
Adanya mikroorganisme. Semakin banyak mikroorganisme seperti bakteri dan jamur pada
suatu benda, maka proses perubahan benda akan semakin cepat.

Cara Mencegah Perubahan Benda

a. Mencegah Terjadinya Pelapukan

Pelapukan pada benda dapat dicegah dengan cara :


1. Benda –benda yang terbuat dari kayu sebaiknya dicat atau dipelitur.
2. Benda-benda terbuat dari bahan kulit seperti sepatu dan tas, sebaiknya dicat dan harus
disimpan di tempat yang tidak lembab dan dalam keadaan kering.

b. Mencegah Terjadinya perkaratan :

Perkaratan pada benda dapat dicegah dengan cara :

1. Benda-benda yang terbuat dari besi. Seperti mobil, pagar, atap, dan rak piring sebaiknya
dicat. Hal ini bertujuan agar tidak ada permukaan benda yang berinteraksi langsung dengan
udara.

2. Benda-benda yang terbentuk dari besi tetapi tidak dicat seperti pisau, parutan, dan panci
sebaiknya setelah digunakan harus langsung dicuci dan lap sampai kering agar tidak berkarat.

c. Mencegah terjadinya pembusukan


1. Menyampaikan makanan dan buah-buahan di dalam lemari es. Hal ini bertujuan agar
mikroorganisme tidak dapat berkembang
2. Mengeringkan makanan yang hendak disimpan, contohnya pembuatan selai pisang, ikan
asin.
3. Pembuatan gula pada makanaan. Contohnya pada pembuatan manisan buah-buahan.
BAB VI PEMANFAATAN BAHAN

Benda yang terdapat disekeliling kita dapat dimanfaatkan dan digunakan apabila memiliki
sifat bahan yang sesuai. Misalnya benda yang terbuat dari plastik yang tahan air, dengan
bahan ini maka dapat dibuat menjadi tempat untuk menmpung air. Namun plastik memiliki
sifat bahan yang tidak tahan terhadap api sehingga tidak cocok digunakan untuk pembuatan
alat penggorengan maupun panci. Maka dari itu penyesuaian bahan harus diperhatikan
dengan seksama agar dapat berfungsi dengan baik. Di bawah ini terdapat beberapa sifat
bahan beserta kegunaan bahan tersebut :
1. Bahan tidak tembus air.
Sifat bahan tersebut tidak dapat tembus air contohnya tanah liat yang telah dibakar, kaca,
karet dan plastik. Dengan sifat tersebut air tidak dapat masuk kedalam benda yang
berbahan dasar tersebut. Kegunaan bahan ini biasanya digunakan untuk membuat benda
yang berkaitan dengan air.
2. Bahan yang dapat menyerap air. Sifat bahan selanjutnya dapat menyerap air misalnya
bahan kaos, kain pel, kertas dan katun. Adapula benda seperti buku pelajaran. Untuk
bahan pada bagian sampulnya pasti memiliki bahan yang berbeda dengan halaman
halaman lainnya. Di bagian sampulnya memang diberikan bahan yang terlapisi dengan
minyak maupun tahan air. Kegunaan bahan ini agar buku dapat terlindungi dari air dan
sebagainya.
3. Bahan lentur dan lembut. Sifat bahan ini lebih lentur dan juga lembut, contohnya bahan
busa, kulit, katun, kapuk dan sutera. Kegunaan bahan tersebut agar nyaman ketika
dikenakan ditubuh.
4. Bahan keras dan kuat. Sifat bahan keras dan kuat dimiliki oleh bahan kayu, logam dan
batu. Kegunaan bahan tersebut untuk menahan benda yang berat. Biasanya bahan yang
keras dan kuat diperlukan untuk membuat bangunan, alat rumah tangga ataupun furnitur.
5. Bahan lentur dan keras. Sifat bahan lentur dan keras dimiliki oleh bahan per logam
maupun karet. Kegunaan bahan ini biasanya digunakan dalam mobil. Mobil tersebut sulit
untuk tergelincir karena bagian bannya terbuat dari bahan karet. Bahan ban mobil ini
memberikan cengkraman pada jalan dan dapat menahan beban mobil sehingga lebih tahan
goncangan dan lebih aman.
6. Bahan yang transparan. Sifat bahan ini lebih tembus pandang, misalnya kaca. Bahan
tersebut juga dapat dilalui oleh cahaya. Kegunaan bahan ini ialah untuk memudahkan kita
agar dapat melihat keadaan dibalik bahan tersebut.
Alat alat yang terdapat disekitar kita terbuat dari bahan bahan yang tertentu. Dalam
memilih alat tersebut harus memperhatikan sifat bahan dan kegunaan bahan. Sifat bahan dan
kegunaan bahan yang sesuia dapat memudahkan kita dalam bekerja. Sifat bahan dalam
sebuah benda tergantung pada susunannya. Sifat tersebut seperti halus, kasar, kedap air,
lentur, kuat dan sebagainya. Berikut beberapa jenis bahan berdasarkan jenisnya :
Logam
Bahan pertama yang dapat digunakan dalam pembuatan benda ialah logam. Logam memiliki
sifat bahan yang tahan air, dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, mudah
dibentuk dan ditempa, sulit untuk dibakar, tidak lentur, keras, kuat dan padat. Namun adapula
logam yang berbentuk cair. Kegunaan bahan cair ini untuk pembuatan termometer. Sifat
bahan logam ini juga dapat digunakan unutk beberapa hal seperti :
 Untuk perhiasan, biasanya terbuat dari logam perak dan emas.
 Untuk pembuatan alat alat pertanian karena memiliki sifat bahan yang dapat dibentuk,
keras dan kuat. Contohnya sabit, garpu, cangkul.
 Untuk membuat kabel tembaga karena memiliki sifat yang dapat menghantarkan
listrik.
 Untuk bahan bangunan, jembatan maupun rumah karena memiliki sifat bahan yang
tidak lentur, kuat dan keras.
 Untuk membuat alat dapur karena memiliki sifat yang dapat menghantarkan panas.

Plastik
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah plastik. Plastik
merupakan minyak mentah yang telah diolah. Plastik memiliki sifat bahan yang mudah
dibakar, lentur, transparan/tembus pandang, bahan isolator panas maupun listrik, kedap air,
ringan, mudah dicetak maupun dibentuk. Berikut kegunaan bahan plastik menurut sifatnya :
 Bahan utama untuk membuat wadah yang memiliki sifat tahan air serta ringan.
Misalnya kantong plastik, gelas maupun ember.
 Bahan untuk pegangan alat dapur dikarenakan memiliki sifat yang isolator terhadap
panas.
 Bahan utama untuk membuat mainan anak yang memiliki sifat mudah dicetak
maupun dibentuk.

Kaca
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah kaca. Kaca
merupakan bahan yang berasal dari batu kapur, pasir silica ataupun abu soda. Sifat bahan
kaca tersebut meliputi kuat, tidak dapat menyerap air, transparan, padat, dapat menahan
panas, isolator dari bahan panas maupun listrik, dan mudah untuk dipanaskan maupun
dibentuk. Kegunaan bahan ini menurut sifatnya yaitu

 Untuk membuat peralatan rumah tangga karena tahan panas, misalnya gelas dan
piring.

Kayu
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah kayu. Kayu
bersumber dari tumbuhan yang terdapat disekitar kita. Sifat bahan kayu ini meliputi kuat,
keras, tidak tahan api, tidak tahan air, mudah untuk dibentuk, sebagai isolator listrik dan
panas. Kegunaan bahan kayu menurut sifatnya yaitu :
 Untuk bahan pembuatan pegangan alat dapur karena memiliki sifat yang tahan panas.
 Untuk bahan bakar karena memiliki sifat yang mudah terbakar.
 Untuk membuat rangka rumah karena memiliki sifat kuat dan keras.
 Untuk bahan pembuatan perabotan rumah tangga karena memiliki sifat mudah
dibentuk, kuat dan keras.

Karet
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah karet. Bahan karet
bersumber dari getah lateks atau karet. Sifat bahan karet meliputi tidak dapat ditembus air,
tidak tahan terhadap api, elastis atau lentur, sebagai isolator listrik dan panas, mudah meleleh
dan kuat. Kegunaan bahan ini menurut sifatnya meliputi :
 Untuk bahan pembuatan peredam benturan karena memiliki sifat yang lentur atau
elastis.
 Untuk bahan pembuatan balon dan ban karena memiliki sifat yang lentur atau elastis.
 Untuk bahan pembuatan pembungkus kabel karena memiliki sifat yang isolator
terhadap listrik.
Benang
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah benang. Benang
merupakan pemintalan tali halus yang berasal dari bahan sintetis buatan maupun kapas.
Kegunaan bahan benang juga dapat untuk menjahit. Benang tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa jenis misalnya benang jahit, benang plastik, benang kasur dan sebagainya. Sifat
bahan ini ialah tidak mudah untuk putus dan lebih lentur. Umumnya benang terbuat dari
kapas sehingga sifatnya lebih kuat dari pada benang yang terbuat dari nilon.

Kain
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah kain. Kain berasal
dari serat. Serat tersebut kemudian dipintal agar menjadi sebuah benang. Benang tersebutlah
yang kemudian djadikan menjadi sebuah kain. Bahan serat dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Serat Alami. Serat tersebut berasal dari tumbuhan dan hewan. Untuk serat yang berasal
dari tumbuhan berasal dari kulit batang rami, kapas, dan kapuk. Sifat bahan serat ini ialah
lebih lembut, lentur dan dapat menyerap air. Sedangkan serat dari hewan seperti sutra dan
wol. Sifat bahan serat wol ialah halus, dapat menyerap air dan lebih hangat ketika dikenakan.
Untuk serat sutera memiliki sifat bahan yang sangat halus dan kuat. Kegunaan bahan tersebut
sama yaitu membuat sebuah kain.
2. Serat Sintetis. Serat sintetis berasal dari bahan plastik. Sifat bahan sintetis ialah tidak
nyaman dikenakan, tidak dapat menyerap keringat, dan cepat kusut. Kegunaan bahan sintetis
ialah untuk pembuatan pakaian yang berasal dari poliester maupun nilon

Kertas
Bahan terakhir yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah kertas. Kertas berasal dari
olahan kayu yang telah dibuat menjadi bubur kertas kemudian ditambahkan dengan kayu,
jerami, sampah kertas, pepagan segar, dan kain. Sifat bahan kertas ini ialah mudah untuk
dibakar, mudah menyerap air dan lebih halus. Kegunaan bahan ini misalnya untuk mrmbuat
kertas minyak, manila, kertas HVS, dan karton

Anda mungkin juga menyukai