P 2019/2020
IPA KELAS VI
2. Cicak
Deskripsi:
Deskripsi:
4.Unta
Deskripsi
1.Teratai Deskripsi :
3. Venus
Deskripsi :
1. Merupakan tumbuhan insektivora yaitu
tumbuhan pemakan serangga.
2. Daun venus termodifikasi berbentuk seperti
engsel dan berbulu, daun itu terbuka
menunggu serangga, dan bila ada serangga
yang terperangkap maka akan dicerna dan
diserap nitrogennya.
4. Eceng gondok
Deskripsi:
5. Rafflesia arnoldi
Deskripsi:
Berkembang biak adalah kemampuan alami yang dimiliki setiap makhluk hidup agar
menghasilkan individu-individu baru yang bersifat sama atau serupa dengan induknya.
C. Perkembangbiakan Hewan
Seperti halnya tumbuhan, perkembangbiakan hewan ada yang tidak kawin dan ada yang
kawin. Perhatikan uraian berikut!
1. Perkembangbiakan Secara Tidak Kawin pada Hewan
a. Membelah diri
Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium,
dan virus. Secara umum perkembangbiakan vegetatif pada hewan bersel satu dengan cara
membelah diri.Hewan bersel satu, misalnya amoeba, perkembangbiakannya dimulai dengan
pembelahan inti sel menjadi dua bagian. Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel dan
dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Masing-masing sel hidup mandiri
dan akan membelah diri lagi.
b. Tunas
Calon generasi baru muncul dari bagian samping tubuh. Lama kelamaan calon tersebut
membesar dan memisahkan diri dari induknya. Contoh hewan yang dapat bertunas adalah
anemon laut dan hydra.
2. Perkembangbiakan Generatif (Kawin) pada Hewan
Hewan yang telah dewasa akan membentuk sel-sel kelamin. Hewan jantan akan
menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan hewan betina akan menghasilkan
sel kelamin betina atau sel telur/ovum. Perkembangbiakan generatif selalu diawali dengan
perkawinan atau pembuahan. Pembuahan adalah peleburan antara ovum dengan sperma
setelah terjadi pembuahan terbentuklah zigot. Zigot adalah sel telur yang telah dibuahi.
Selanjutnya zigot tumbuh menjadi janin, kemudian janin tumbuh menjadi anak atau individu
baru. Berdasarkan tempat tumbuhnya janin, hewan dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu
hewan melahirkan (vivipar), hewan bertelur (ovipar) dan hewan bertelur-melahirkan
(ovovivipar).
a. Hewan Melahirkan atau Vivipar
Vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya. Hewan vivipar mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2) Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali pusat atau plasenta.
3) Pertumbuhan janin relatif lambat.
4) Induk betina menyusui anaknya. Hewan menyusui anaknya disebut mamalia.
Contoh hewan melahirkan antara lain kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau, kelelewar,
sapi, kuda, beruang, paus, lumba-lumba, dan sebagainya.
Komponen Biotik
Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk
hidup tunggal.
Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun,
padang rumput, savana dan steva.
Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen
yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling
menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya.
Bentuk-bentuk Simbiosis
1. Simbiosis parasitisme, adalah hubungan antar makhluk hidup di mana satu pihak
mendapat keuntungan dan pihak yang lain akan di rugikan. Contoh simbiosis
parasitisme yaitu: tumbuhan benalu dengan inangnya, bunga raflesia dengan
inangnya, cacing perut yang hidup dalam tubuh manusia, dll.
Faktor Alam Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi,
gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana
biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan
lingkungan menjadi tidak seimbang.
Faktor Manusia Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia
dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa
kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak.
Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan
pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu
pupuk alami dan pupuk buatan.Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida
atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah
penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak
sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak
membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak
tanaman.
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah.
Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang
digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika
digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah
transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah
tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan
sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.
Pencemaran tanah, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk
ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik,
kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor
lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat
berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke
dalam air.
Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan
jelaga.
Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor,
kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras
sehingga mengganggu pendengaran.
6. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon yang
menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut
terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor
7. Kegiatan Penambangan
Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan
kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi
sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit
untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa
bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut
antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan
bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan
beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi
terganggu.
Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti letusan
gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik
yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat
bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia.
Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging)
adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak
memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat
yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti
menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan
menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan
turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki
kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke
dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran
yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur.
Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang
ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa
dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:
Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil
gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi
dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.
Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana
adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini
mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa
kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal
bahkan kehilangan nyawa.
Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat
ekosistem yang tidak seimbang.
Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan usaha-usaha yang nyata
yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem
diantaranya:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara
selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, melakukan
pangadaan: taman nasional (kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam);
cagar alam (kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami); suaka margasatwa
(kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau
keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan
pembinaan terhadap habitatnya);
4. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan menggalakan
penggunaan pupuk alami;
5. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain;
Panas merupakan salah satu dari bentuk energi. Salah satu dari sifat panas adalah
dapat berpindah tempat, yaitu dari sumber panas ke tempat lain yang lebih dingin. Misalnya,
air yang dimasak di dalam panci lalu diletakkan di atas bara api, maka lama-kelamaan air
tersebut menjadi panas hingga pada akhirnya mendidih. Hal tersebut dikarenakan api adalah
sumber panas. Panas dari api tersebut kemudian berpindah melalui cerek menuju air dan
menyebabkannya mendidih. Perpindahan panas ini dapat terjadi karena adanya suatu
penghantar. Pada contoh di atas, yang menjadi penghantar panas adalah panci.
Perubahan benda adalah perubahan kondisi fisik suatu benda baik secara bentuk, bau
maupun warna yang disebabkan oleh banyak faktor.Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan.
2. Pendinginan. Es krim atau es yang biasa kamu beli di sekolah atau warung dekat
rumahmu sebenarnya berasal dari bahan-bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan
tersebut didinginkan maka akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es. Mentega yang
dicairkan setelah dipanaskan akan kembali menjadi padat setelah didinginkan.
Jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Benda cair akan
berubah wujudnya menjadi benda padat
4. Pembusukan. Apa yang akan terjadi jika kamu menyimpan buah di udara terbuka
dalam waktu beberapa hari? Tentunya buah itu akan menjadi lembek, layu, dan warnanya
pun berubah. Hal ini terjadi karena buah yang dibiarkan di udara terbuka akan mengalami
pembusukan. Jadi, pembusukan juga mengakibatkan benda mengalami perubahan bentuk,
warna, dan bau
5. Perkaratan. Kamu mungkin pernah melihat besi atau rantai sepedamu berkarat. Logam
seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam
waktu yang lama. Perkaratan ini menyebabkan warna besi berubah dan besi menjadi
rapuh. Perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan
Suhu. Benda akan mempengaruhi perubahan wujud jika dipanaskan (menaikkan suhu), atau
didinginkan (menurunkan suhu) Misalnya suatu benda akan memuai jika dipanaskan, dan
akan menyusut jika didinginkan.
Kelembaban. Benda yang lembab akan lebih cepat mengalami perubahan benda berupa
pembusukan. Hal ini disebabkan benda yang lembab dapat ditumbuhi dapat ditumbuhi oleh
mikroorganisme. Semakin lembab suatu benda, maka proses perubahannya akan semakin
cepat.
Waktu. Semakin lama waktu yang dibutuhkan, perubahan benda akan semakin bertambah.
Adanya mikroorganisme. Semakin banyak mikroorganisme seperti bakteri dan jamur pada
suatu benda, maka proses perubahan benda akan semakin cepat.
1. Benda-benda yang terbuat dari besi. Seperti mobil, pagar, atap, dan rak piring sebaiknya
dicat. Hal ini bertujuan agar tidak ada permukaan benda yang berinteraksi langsung dengan
udara.
2. Benda-benda yang terbentuk dari besi tetapi tidak dicat seperti pisau, parutan, dan panci
sebaiknya setelah digunakan harus langsung dicuci dan lap sampai kering agar tidak berkarat.
Benda yang terdapat disekeliling kita dapat dimanfaatkan dan digunakan apabila memiliki
sifat bahan yang sesuai. Misalnya benda yang terbuat dari plastik yang tahan air, dengan
bahan ini maka dapat dibuat menjadi tempat untuk menmpung air. Namun plastik memiliki
sifat bahan yang tidak tahan terhadap api sehingga tidak cocok digunakan untuk pembuatan
alat penggorengan maupun panci. Maka dari itu penyesuaian bahan harus diperhatikan
dengan seksama agar dapat berfungsi dengan baik. Di bawah ini terdapat beberapa sifat
bahan beserta kegunaan bahan tersebut :
1. Bahan tidak tembus air.
Sifat bahan tersebut tidak dapat tembus air contohnya tanah liat yang telah dibakar, kaca,
karet dan plastik. Dengan sifat tersebut air tidak dapat masuk kedalam benda yang
berbahan dasar tersebut. Kegunaan bahan ini biasanya digunakan untuk membuat benda
yang berkaitan dengan air.
2. Bahan yang dapat menyerap air. Sifat bahan selanjutnya dapat menyerap air misalnya
bahan kaos, kain pel, kertas dan katun. Adapula benda seperti buku pelajaran. Untuk
bahan pada bagian sampulnya pasti memiliki bahan yang berbeda dengan halaman
halaman lainnya. Di bagian sampulnya memang diberikan bahan yang terlapisi dengan
minyak maupun tahan air. Kegunaan bahan ini agar buku dapat terlindungi dari air dan
sebagainya.
3. Bahan lentur dan lembut. Sifat bahan ini lebih lentur dan juga lembut, contohnya bahan
busa, kulit, katun, kapuk dan sutera. Kegunaan bahan tersebut agar nyaman ketika
dikenakan ditubuh.
4. Bahan keras dan kuat. Sifat bahan keras dan kuat dimiliki oleh bahan kayu, logam dan
batu. Kegunaan bahan tersebut untuk menahan benda yang berat. Biasanya bahan yang
keras dan kuat diperlukan untuk membuat bangunan, alat rumah tangga ataupun furnitur.
5. Bahan lentur dan keras. Sifat bahan lentur dan keras dimiliki oleh bahan per logam
maupun karet. Kegunaan bahan ini biasanya digunakan dalam mobil. Mobil tersebut sulit
untuk tergelincir karena bagian bannya terbuat dari bahan karet. Bahan ban mobil ini
memberikan cengkraman pada jalan dan dapat menahan beban mobil sehingga lebih tahan
goncangan dan lebih aman.
6. Bahan yang transparan. Sifat bahan ini lebih tembus pandang, misalnya kaca. Bahan
tersebut juga dapat dilalui oleh cahaya. Kegunaan bahan ini ialah untuk memudahkan kita
agar dapat melihat keadaan dibalik bahan tersebut.
Alat alat yang terdapat disekitar kita terbuat dari bahan bahan yang tertentu. Dalam
memilih alat tersebut harus memperhatikan sifat bahan dan kegunaan bahan. Sifat bahan dan
kegunaan bahan yang sesuia dapat memudahkan kita dalam bekerja. Sifat bahan dalam
sebuah benda tergantung pada susunannya. Sifat tersebut seperti halus, kasar, kedap air,
lentur, kuat dan sebagainya. Berikut beberapa jenis bahan berdasarkan jenisnya :
Logam
Bahan pertama yang dapat digunakan dalam pembuatan benda ialah logam. Logam memiliki
sifat bahan yang tahan air, dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, mudah
dibentuk dan ditempa, sulit untuk dibakar, tidak lentur, keras, kuat dan padat. Namun adapula
logam yang berbentuk cair. Kegunaan bahan cair ini untuk pembuatan termometer. Sifat
bahan logam ini juga dapat digunakan unutk beberapa hal seperti :
Untuk perhiasan, biasanya terbuat dari logam perak dan emas.
Untuk pembuatan alat alat pertanian karena memiliki sifat bahan yang dapat dibentuk,
keras dan kuat. Contohnya sabit, garpu, cangkul.
Untuk membuat kabel tembaga karena memiliki sifat yang dapat menghantarkan
listrik.
Untuk bahan bangunan, jembatan maupun rumah karena memiliki sifat bahan yang
tidak lentur, kuat dan keras.
Untuk membuat alat dapur karena memiliki sifat yang dapat menghantarkan panas.
Plastik
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah plastik. Plastik
merupakan minyak mentah yang telah diolah. Plastik memiliki sifat bahan yang mudah
dibakar, lentur, transparan/tembus pandang, bahan isolator panas maupun listrik, kedap air,
ringan, mudah dicetak maupun dibentuk. Berikut kegunaan bahan plastik menurut sifatnya :
Bahan utama untuk membuat wadah yang memiliki sifat tahan air serta ringan.
Misalnya kantong plastik, gelas maupun ember.
Bahan untuk pegangan alat dapur dikarenakan memiliki sifat yang isolator terhadap
panas.
Bahan utama untuk membuat mainan anak yang memiliki sifat mudah dicetak
maupun dibentuk.
Kaca
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah kaca. Kaca
merupakan bahan yang berasal dari batu kapur, pasir silica ataupun abu soda. Sifat bahan
kaca tersebut meliputi kuat, tidak dapat menyerap air, transparan, padat, dapat menahan
panas, isolator dari bahan panas maupun listrik, dan mudah untuk dipanaskan maupun
dibentuk. Kegunaan bahan ini menurut sifatnya yaitu
Untuk membuat peralatan rumah tangga karena tahan panas, misalnya gelas dan
piring.
Kayu
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah kayu. Kayu
bersumber dari tumbuhan yang terdapat disekitar kita. Sifat bahan kayu ini meliputi kuat,
keras, tidak tahan api, tidak tahan air, mudah untuk dibentuk, sebagai isolator listrik dan
panas. Kegunaan bahan kayu menurut sifatnya yaitu :
Untuk bahan pembuatan pegangan alat dapur karena memiliki sifat yang tahan panas.
Untuk bahan bakar karena memiliki sifat yang mudah terbakar.
Untuk membuat rangka rumah karena memiliki sifat kuat dan keras.
Untuk bahan pembuatan perabotan rumah tangga karena memiliki sifat mudah
dibentuk, kuat dan keras.
Karet
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah karet. Bahan karet
bersumber dari getah lateks atau karet. Sifat bahan karet meliputi tidak dapat ditembus air,
tidak tahan terhadap api, elastis atau lentur, sebagai isolator listrik dan panas, mudah meleleh
dan kuat. Kegunaan bahan ini menurut sifatnya meliputi :
Untuk bahan pembuatan peredam benturan karena memiliki sifat yang lentur atau
elastis.
Untuk bahan pembuatan balon dan ban karena memiliki sifat yang lentur atau elastis.
Untuk bahan pembuatan pembungkus kabel karena memiliki sifat yang isolator
terhadap listrik.
Benang
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah benang. Benang
merupakan pemintalan tali halus yang berasal dari bahan sintetis buatan maupun kapas.
Kegunaan bahan benang juga dapat untuk menjahit. Benang tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa jenis misalnya benang jahit, benang plastik, benang kasur dan sebagainya. Sifat
bahan ini ialah tidak mudah untuk putus dan lebih lentur. Umumnya benang terbuat dari
kapas sehingga sifatnya lebih kuat dari pada benang yang terbuat dari nilon.
Kain
Bahan selanjutnya yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah kain. Kain berasal
dari serat. Serat tersebut kemudian dipintal agar menjadi sebuah benang. Benang tersebutlah
yang kemudian djadikan menjadi sebuah kain. Bahan serat dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Serat Alami. Serat tersebut berasal dari tumbuhan dan hewan. Untuk serat yang berasal
dari tumbuhan berasal dari kulit batang rami, kapas, dan kapuk. Sifat bahan serat ini ialah
lebih lembut, lentur dan dapat menyerap air. Sedangkan serat dari hewan seperti sutra dan
wol. Sifat bahan serat wol ialah halus, dapat menyerap air dan lebih hangat ketika dikenakan.
Untuk serat sutera memiliki sifat bahan yang sangat halus dan kuat. Kegunaan bahan tersebut
sama yaitu membuat sebuah kain.
2. Serat Sintetis. Serat sintetis berasal dari bahan plastik. Sifat bahan sintetis ialah tidak
nyaman dikenakan, tidak dapat menyerap keringat, dan cepat kusut. Kegunaan bahan sintetis
ialah untuk pembuatan pakaian yang berasal dari poliester maupun nilon
Kertas
Bahan terakhir yang dapat digunakan untuk pembuatan benda ialah kertas. Kertas berasal dari
olahan kayu yang telah dibuat menjadi bubur kertas kemudian ditambahkan dengan kayu,
jerami, sampah kertas, pepagan segar, dan kain. Sifat bahan kertas ini ialah mudah untuk
dibakar, mudah menyerap air dan lebih halus. Kegunaan bahan ini misalnya untuk mrmbuat
kertas minyak, manila, kertas HVS, dan karton