PERJANJIAN KERJAMA
ANTARA
CENTRAL PURCHASING MPKU PP MUHAMMADIYAH SINERGI SURYA
MEDIKA (SSM)
DENGAN
PT. ......................................................
Nomor : _________
Nomor : ......../SSM/PKS – ......../02/2016
Perjanjian Kerjasama ini (selanjutnya disebut perjanjian) dibuat pada hari ini, ____ tanggal ___
(_____) bulan .............. tahun 2016 (Dua Ribu Enam belas), di Jakarta, oleh dan antara :
1. Dr. Slamet Budianto, S.H, MH.Kes selaku Ketua Central Purchasing MPKU PP Muhammadiyah -
Sinergi Surya Medika (SSM), dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas untuk dan
atas nama Central Purchasing MPKU PP Muhammadiyah Sinergi Surya Medika (SSM) beralamat di
Jl. Cempaka Putih Tengah VI No. 1 Jakarta Pusat. 10510. No Telp: (021) 4216145, (021) 4250451
Ext. 846, berdasarkan SK PP Muhammadiyah No. 354/KEP/1.0/G/2014, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK,
dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah fasilitator dari PP Muhammadiyah ( Owner Amal Usaha Kesehatan
(AUMKES) yang ditugaskan untuk mengelola Central Purchasing RS Muhammadiyah/Aisyiah di
seluruh Indonesia yang akan menuangkan rencana kerjasama dengan PIHAK KEDUA dalam hal
penyediaan dan pengunaan produk obat dan alat kesehatan.
Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan obat/farmasi dan alat kesehatan yang memiliki fasilitas
dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan produk obat/farmasi dan alat
kesehatan sesuai dengan Standar Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) dan ketentuan lainnya
yang berlaku.
Berdasarkan hal tersebut di atas, para pihak telah sepakat dan setuju untuk mengikat diri membua
perjanjian kerjasama obat/alkes, dengan syarat –syarat dan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Perjanjian kerjasama ini dimaksudkan dalam rangka penyediaan dan supply obat / alat kesehatan
yang diproduksi/didistribusikan oleh PIHAK KEDUA untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien
RS anggota pihak pertama.
2. Perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk memaksimalkan kompetensi yang dimiliki oleh PARA
PIHAK dan menjamin RS anggota pihak pertama mendapatkan obat/alat kesehatan yang bermutu,
cepat, dan cepat serta harga bersaing sehingga dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi
psien yang menjadi pelanggan RS anggota pihak pertama.
PASAL 2
RUANG LINGKUP KERJASAMA
1. PIHAK PERTAMA melakukan standarisasi dan negosiasi terhadap kebutuhan obat/alat kesehatan
yang dibutuhkan oleh Rs Muhammadiyah/Aisyiyah anggota Central Purchasing MPKU PPM Sinergi
Surya Medika (SSM).
2. PIHAK PERTAMA melalui RS anggotanya menggunakan produk obat dan alat kesehatan yang
diproduksi dan di supply oleh PIHAK KEDUA, sesuai daftar obat / alat kesehatan sesuai lampiran 1.
3. PIHAK KEDUA memproduksi dan menyediakan kebutuhan produk obat/alat kesehatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan PIHAK PERTAMA dalam menjalankan kegiatan pelayanan
kesehatan di unit pelayanan kesehatan yang dimilikinya.
4. Melaksanakan hal-hal lainnya yang diperlukan guna terwujudnya pelaksanaan kerjasama yang
baik antara PARA PIHAK sesuai dengan kompetensi masing-masing.
PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN
b. Pihak Pertama akan memberikan informasi secara tertulis kepada Pihak Kedua jika ada
penambahan RS Muhammadiyah/ Aisyiyah anggota Central Purchasing MPKU PPM Sinergi
Surya Medika (SSM).
c. Pihak pertama melalui RS Muhammadiyah/Aisyiyah anggotanya menggunakan obat/alkes
yang dibeli dari pihak pertama untuk kebutuhan pengobatan pasien di Rumah Sakit dan tidak
diperkenankan untuk diperjualbelikan kepada pihak lainnya kecuali atas kesepakatan kedua
belah pihak.
d. Pihak pertama melalui Rs Muhammadiyah/Aisyiyah anggotanya akan melakukan pembelian
obat – obatan/alkes pada distributor yang ditunjuk oleh pihak kedua yaitu :
Nama Distributor :..........................
Alamat :..........................
Nama Contact Person :..........................
Nomot telepon :.........................
Alamat email :............................
Dan waktu pembayaran adalah 30 (tiga puluh) hari terhitung dari tanggal tukar faktur.
e. Pihak pertama melalui Rs Muhammadiyah/Aisyiyah anggotanya akan melakukan pemesanan
obat/alkes mengguakan Surat Pesanan sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Memastikan bahwa produk yang disediakan kepada PIHAK KEDUA mempunyai kualitas dan
spesifikasi sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) Republik Indonesia dan ketentuan lainnya yang berlaku.
d. Menetapkan harga netto apotik (HNA), diskon dan harga jadi produk obat / alat kesehatan
yang akan dimanfaatkan oleh PIHAK PERTAMA yang berlaku selama jangka waktu yang telah
disepakati bersama dalam perjanjian kerjasama
e. Jika ada perubahan harga agar dapat diusulkan selambat- lambatnya satu bulan secara tertulis
kepada Pihak Pertama dan berlaku setelah kesepatan keduabelah pihak.
f. Pihak Kedua menjamin dan bersedia memenuhi kebutuhan obat / alat kesehatan RS
Muhammadiyah/Aisyiyah tambahan anggota Central Purchasing MPKU PPM SSM setelah
mendapatkan konfirmasi tertulis dari Central Purchasing MPKU PPM SSM.
g. PIHAK KEDUA tetap bisa memberikan support ke Central Purchasing MPKU PPM Sinergi Surya
Medika (SSM) dan Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah anggota Central Purchasing MPKU
PPM SSM untuk kegiatan ilmiah (seminar/ pelatihan) dan memfasilitasi kegiatan pihak kedua
dan RS Anngota sesuai kesepakatan bersama.
h. Pihak kedua tetap mengikuti persyaratan standarisasi obat/alkes yang telah ditetapkan.
i. Pihak kedua berkwajiban mengirim obat/alkes sesuai pesanan RS Muhammadiyah/Aisyiyah
anggota Central Purchasing MPKU PPM SSM dalam jam kerja yang berlaku dilingkungan RS
yaitu pukul 08.00 – 16.00. Jika pengiriman barang terjadi diluar jam tersebut harus
dikoordinasikan terlebih dahulu.
PASAL 4
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK untuk jangka waktu 1
(satu) tahun dan dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK.
2. Pelaksanaan perjanjian ini akan dievaluasi rutin setiap 3 (tiga) bulan dan melibatkan semua
pihak yang terkait Pihak Pertama, Rumah Sakit Anggota Central Purchasing MPKU PPM Sinergi
Surya Medika (SSM) dan Pihak kedua.
3. Pihak Pertama dapat membatalkan perjanjian kerjasama ini apabila pihak kedua tidak
melaksanakan hak dan kewajibannya atau sebaliknya.
4. Apabila dalam perjanjian kerjasama ini PARA PIHAK merasa perlu melakukan perubahan,
maka perubahan tersebut hanya dapat dilakukan atas kesepakatan PARA PIHAK yang
dituangkan dalam bentuk Addendum yang merupakan bagian terpisah dari perjanjian
kerjasama ini.
PASAL 5
KEANGGOTAAN
1. PARA PIHAK dengan ini menyatakan bahwa PARA PIHAK yang menandatangani perjanjian
kerjasama ini adalah pihak yang berwenang mewakili masing-masing pihak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. PIHAK PERTAMA mewakili RS Muhammadiyah/Aisyiyah untuk melakukan standarisasi dan
negosiasi kebutuhan obat / Alat kesehatan untuk RS Anggotanya.
3. Pihak pertama membuat daftar RS Muhammadiyah/Aisyiyah yang masuk dalam anggota Central
Purchasing MPKU PPM SSM seperti yang termaktum dalam lampiran 2.
4. Jika dalam perjalanan bertambahnya anggota Central Purchasing MPKU PP Muhammadiyah -
Sinergi Surya Medika (SSM) maka akan diinformasikan secara tertulis kepada pihak kedua dan
perlu dilakukan adendum terhadap lampiran perjanjian ini.
5. Semua proses pengadaan obat/ alat kesehatan RS Muhammadiyah/Aisyiyah anggota Central
Purchasing MPKU PPM SSM harus melalui proses verifikasi Central Purchasing MPKU PP
Muhammadiyah – Sinergi Surya Medika (SSM).
6. Setiap pemberitahuan baik permintaan atau yang lainnya akan disampaikan melalui pos tercatat
atau kurir atau diserahkan langsung dan dialamatkan ke :
PIHAK KEDUA :
Jabatan :
Alamat :
Facsimile :
Email : __________
PASAL 6
WANPRESTASI
Apabila salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik maka Pihak tersebut telah
melakukan wanprestasi, maka pihak lainnya berhak mengakhiri perjanjian ini dengan memberikan
pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya kepada Pihak yang melakukan wan prestasi
tersebut.
PASAL 7
HUBUNGAN PARA PIHAK
Hubungan pihak pertama dan pihak kedua bersifat independen. Tidak satupun ketentuan dalam
perjanjian ini yang dapat menfasirkan bahwa pihak yang satu adalah agen atau perwakilan dari pihak
yang dapat bertindak untuk dan atas nama pihak lainnya tanpa persetujuan tertulis atau kuasa dari
pihak lainnya tersebut.
PASAL 8
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Keadaan memaksa adalah suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan para pihak
termasuk tapi tidak terbatas pada pemogokkan kerja kerusuhan sipil, perang, pemberontakkan
atau tindakkan militer, kebakaran, banjir, gempa bumi, bencana alam, kegagalan sistem kerja
salah satu pihak atau kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi para pihak dalam
melaksanakan kwajiban mereka berdasarkan perjanjian ini.
2. Keterlambatan atau kegagalan salah satu pihak dalam melaksanakan salah satu kewajibannya
berdasarkan perjanjian ini bukan merupakan suatu pelanggaran terhadap perjanjian ini apabila
dan selama hal ini demikian disebabkan oleh keadaan memaksa. Dalam hal demikian pihak yang
mengalami keadaan memaksa harus memberitahukan secara tertulis pihak lainnya dalam waktu
selambat-lambatnya 2 x 24 jam.
3. Apabila keadaan memaksa berakhir atau telah teratasi, maka pihak yang mengalami keadaan
memaksa harus segera melaksnakan kewajibannya berdasrakan perjanjian ini yang tertunda
karena keadaan memaksa.
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 10
PENUTUP
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, telah dibaca dan dimengerti seluruh isinya oleh Para Pihak,
masing – masing disertai dengan materi yang cukup dan memiiliki kekuatan hukum yang sama, yang
ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada awal naskah
perjanjian ini.
LAMPIRAN 1
DAFTAR LAMPIRAN PRODUK
LAMPIRAN 2
DAFTAR RS MUHAMMADIYAH ANGGOTA
CENTRAL PURCHASING MPKU PP MUHAMMADIYAH – SINERGI SURYA MEDIKA (SSM)