Anda di halaman 1dari 68

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA

No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : V/37/BDL OPI/2010

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Drs. Abriyanto, HDP, selaku Pimpinan PT. OTTO yang dalam hal ini bertindak Selaku
Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK
PERTAMA :
2. Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.
Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun berdasarkan
pemesanan rutin.
b. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud dikemas
dalam kemasan sesuai standar kesehatan.
c. Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.
d. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.
e. Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
f. Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).
g. Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS. Bintang
Amin Husada setiap produk yang digunakan.
h. Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan
memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.

distributor

wajib

i. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi atau
ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan rusak baik
kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )
j. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK
KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan akibat kepada
masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila kesalahan pada kualitas
produk.
k. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.
l. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan
Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa membebani dengan
kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia Farmasi.
m. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber Daya
Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS Bintang Amin
husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati serta pihak ketiga
lainnya.
(2) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:
a

Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan


Farmasi.

Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK


PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara
konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 1 bln ) setelah obat diterima.

Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di


Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar
Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama ini,
Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin

PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
(4) Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA apabila
telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk
memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.
(5) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi dan
pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan pasien
pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.
(6) PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai
jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4
(1) PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan
prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan
maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.
(2) PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan imbalan dari
produk yang digunakannya itu.
(3) PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata ketersediaan
produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan apabila
ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti discount
yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang ditawarkan
kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong sementara
kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.
(5) PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim seketika
pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan pasien pada
saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA sesuai isi
perjanjian ini.
Pasal 5
(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :

a. Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tangungjawabnya sebagaimana


ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.
c. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin Husada
sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1) Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
(2) Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan konsinyiasi.
(3) Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis pada
saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7
Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk
Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan produk tersebut
menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk antara lain :
a. Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel rusak, terkontaminasi.
b. Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan label yang tidak sempurna,
rusak, dan lain-lain.
c. Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang tertulis dilabel, isi tidak sesuai
dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa atau warna terkontaminasi,
terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi pertumbuhan
mikroorganisme dan lain-lain.
d. Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk tidak dapat difungsikan
walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat baik.
(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.

(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,
maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1) Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu pihak
yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk memperingatkan/menegur
tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran tersebut tidak diindahkan maka
dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.
(2) Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.
(3) Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10
(1) Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.
(2) Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.
(3) Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.
(4) Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka segala
biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK
KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena adanyanya
keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang telah
dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.

(5) Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh masingmasing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM
PASAL 11
(1) Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.
(2) Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,
kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.
(3) Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak berhasil,
kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang berlaku,
dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12
1

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila disetujui
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT.OTTO

RS. Bintang Amin Husada

Drs. Abriyanto, HDP

Dr. Billy Rosan, Sp.BA

Pimpinan

Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : 05/02/MEZ/V/2010

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1.

Zahman Efendi, S.Si, selaku Pimpinan CV. Mitra Ezar Sejahtera yang dalam hal ini
bertindak Selaku Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat Kesehatan /
Obat / Bahan Habis Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat Perjanjian
Kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA :

2.

Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.

Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun berdasarkan
pemesanan rutin.
b. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud dikemas
dalam kemasan sesuai standar kesehatan.
c. Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.
d. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.
e. Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
f. Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).
g. Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS. Bintang
Amin Husada setiap produk yang digunakan.
h. Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan
memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.

distributor

wajib

i. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi atau
ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan rusak baik
kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )
j. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK
KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan akibat kepada
masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila kesalahan pada kualitas
produk.
k. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.
l. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan
Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa membebani dengan
kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia Farmasi.
m. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber Daya
Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS Bintang Amin
husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati serta pihak ketiga
lainnya.
(2) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:

a. Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan

Farmasi.
b. Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK

PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
c. Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara

konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 1 bln ) setelah obat diterima.


d. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di

Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
e. Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar

Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2
(3)

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama


ini, Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.

(4)

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

(5)

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis
pakai produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
(4) Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
apabila telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
untuk memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.
(5) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi
dan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan
pasien pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.
(6) PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai
jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.

Pasal 4
(1)

PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan


prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan
maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.

(2)

PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan


imbalan dari produk yang digunakannya itu.

(3)

PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata
ketersediaan produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.

(4)

PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan
apabila ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti
discount yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong
sementara kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

(5)

PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim


seketika pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan
pasien pada saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA
sesuai isi perjanjian ini.
Pasal 5

(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a. Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tangungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.
b. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin Husada
sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1)

Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

(2)

Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan
konsinyiasi.

(3)

Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis
pada saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis


Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan
produk tersebut menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk


antara lain :
a.
Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel rusak, terkontaminasi.
b.
Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan label yang tidak
sempurna, rusak, dan lain-lain.
c.
Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang tertulis dilabel, isi tidak
sesuai dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa atau warna terkontaminasi,
terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi pertumbuhan
mikroorganisme dan lain-lain.
d.

Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk tidak dapat


difungsikan walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat baik.

(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,
maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1)

Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu
pihak yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk
memperingatkan/menegur tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran
tersebut tidak diindahkan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.

(2)

Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.

(3)

Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10

(1)

Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.

(2)

Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana


dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.

(3)

Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.

(4)

Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka
segala biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari
PIHAK KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena
adanyanya keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang
telah dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.

(5)

Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM
PASAL 11
(1)

Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.

(2)

Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,


kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.

(3)

Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak
berhasil, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang
berlaku, dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12

(1)

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila
disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(2)

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

(3)

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


CV. Mitra Ezar Sejahtera

RS. Bintang Amin Husada

Zahman Efendi, S.Si


Pimpinan

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : 003/UDC LPG/V/2010

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
3. Salatieli Daeli selaku Pimpinan PT. United Dico Citas yang dalam hal ini bertindak Selaku
Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK
PERTAMA :
4. Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.
Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(5) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
n. Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun berdasarkan
pemesanan rutin.

o. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud dikemas


dalam kemasan sesuai standar kesehatan.
p. Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.
q. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.
r. Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
s. Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).
t. Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS. Bintang
Amin Husada setiap produk yang digunakan.
u. Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan
memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.

distributor

wajib

v. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi atau
ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan rusak baik
kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )
w. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK
KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan akibat kepada
masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila kesalahan pada kualitas
produk.
x. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.
y. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan
Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa membebani dengan
kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia Farmasi.
z. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber Daya
Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS Bintang Amin
husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati serta pihak ketiga
lainnya.
(6) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:
f

Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan


Farmasi.

Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK


PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara
konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 1 bln ) setelah obat diterima.

Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di


Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar
Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN

Pasal 2
4

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama ini,
Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
(4) Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA apabila
telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk
memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.
(5) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi dan
pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan pasien
pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.
(6) PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai
jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4
(6) PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan
prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan
maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.
(7) PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan imbalan dari
produk yang digunakannya itu.
(8) PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata ketersediaan
produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.
(9) PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan apabila
ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti discount
yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang ditawarkan
kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong sementara

kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi


pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

kewajiban

(10) PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim seketika
pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan pasien pada
saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA sesuai isi
perjanjian ini.
Pasal 5
(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a. Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tangungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.
c. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin Husada
sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(4) Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
(5) Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan konsinyiasi.
(6) Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis pada
saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7
Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8

(3)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk
Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan produk tersebut
menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(4)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk antara lain :
e. Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel rusak, terkontaminasi.
f. Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan label yang tidak sempurna,
rusak, dan lain-lain.
g. Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang tertulis dilabel, isi tidak sesuai
dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa atau warna terkontaminasi,
terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi pertumbuhan
mikroorganisme dan lain-lain.
h. Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk tidak dapat difungsikan
walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat baik.
(7) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(8) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,
maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(4) Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu pihak
yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk memperingatkan/menegur
tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran tersebut tidak diindahkan maka
dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.
(5) Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.
(6) Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10
(6) Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,

perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.
(7) Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.
(8) Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.
(9) Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka segala
biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK
KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena adanyanya
keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang telah
dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.
(10) Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM
PASAL 11
(4) Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.
(5) Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,
kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.
(6) Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak berhasil,
kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang berlaku,
dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12
4

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila disetujui
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat

Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT. United Dico Citas

RS. Bintang Amin Husada

Salatieli Daeli
Pimpinan

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : 065/EMD-PLB/V/2010

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1.

Johansyah, selaku Pimpinan PT. Endo Medica Nusantara yang dalam hal ini bertindak
Selaku Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut
PIHAK PERTAMA :

2.

Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.

Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun berdasarkan
pemesanan rutin.
b. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud dikemas
dalam kemasan sesuai standar kesehatan.
c. Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.
d. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.
e. Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
f. Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).

g. Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS. Bintang
Amin Husada setiap produk yang digunakan.
h. Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan
memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.

distributor

wajib

i. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi atau
ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan rusak baik
kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )
j. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK
KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan akibat kepada
masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila kesalahan pada kualitas
produk.
k. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.
l. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan
Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa membebani dengan
kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia Farmasi.
m. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber Daya
Manuasia (SDM) PT. Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS Bintang Amin
husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati serta pihak ketiga
lainnya.
(2) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:
k

Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan


Farmasi.

Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK


PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

m Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara

konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 1 bln ) setelah obat diterima.


n

Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di


Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar
Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2

(1)

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama


ini, Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.

(2)

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

(3)

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

1.

PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis


pakai produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.

2.

PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.

3.

PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.

4.

Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
apabila telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
untuk memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.

5.

PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi
dan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan
pasien pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.

6.

PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai


jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4

(1)

PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan


prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan
maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.

(2)

PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan


imbalan dari produk yang digunakannya itu.

(3)

PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata
ketersediaan produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.

(4)

PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan
apabila ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti
discount yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong
sementara kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

(5)

PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim


seketika pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan
pasien pada saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA
sesuai isi perjanjian ini.
Pasal 5

(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.

b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai


kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.
(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a. Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tangungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.
b. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin Husada
sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1)

Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

(2)

Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan
konsinyiasi.

(3)

Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis
pada saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei 2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis


Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan
produk tersebut menjadi tanggung jawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk


antara lain :
a. Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel rusak, terkontaminasi.
b. Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan label yang tidak sempurna,
rusak, dan lain-lain.
c. Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang tertulis dilabel, isi tidak sesuai
dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa atau warna terkontaminasi,
terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi pertumbuhan
mikroorganisme dan lain-lain.

d.

Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk tidak dapat difungsikan
walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat baik.

(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,
maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1)

Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu
pihak yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk
memperingatkan/menegur tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran
tersebut tidak diindahkan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.

(2)

Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.

(3)

Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10

(1)

Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.

(2)

Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana


dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.

(3)

Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.

(4)

Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka
segala biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari

PIHAK KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena


adanyanya keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang
telah dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.
(5)

Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM
PASAL 11
(1)

Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.

(2)

Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,


kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.

(3)

Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak
berhasil, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang
berlaku, dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12

(1)

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila
disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(2)

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

(3)

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT.Endo Medica Nusantara

RS. Bintang Amin Husada

Johansyah
Pimpinan

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : 43/0510/UL/BL

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1.

Ir. Usman Lukmanulhakim, selaku Pimpinan PT. Junger Farma Distribusi yang dalam hal
ini bertindak Selaku Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat Kesehatan /

Obat / Bahan Habis Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat Perjanjian
Kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA :
2.

Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.

Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun berdasarkan
pemesanan rutin.
b. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud dikemas
dalam kemasan sesuai standar kesehatan.
c. Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.
d. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.
e. Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
f. Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).
g. Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS. Bintang
Amin Husada setiap produk yang digunakan.
h. Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan
memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.

distributor

wajib

i. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi atau
ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan rusak baik
kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )
j. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK
KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan akibat kepada
masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila kesalahan pada kualitas
produk.
k. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.

l. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan


Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa membebani dengan
kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia Farmasi.
m. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber Daya
Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS Bintang Amin
husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati serta pihak ketiga
lainnya.
(2) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:
a. Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan

Farmasi.
b. Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK

PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
c. Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara

konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 1 bln ) setelah obat diterima.


d. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di

Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
e. Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar

Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2
(1)

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama


ini, Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.

(2)

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

(3)

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

1.

PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis


pakai produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.

2.

PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.

3.

PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.

4.

Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
apabila telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
untuk memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.

5.

PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi
dan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan
pasien pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.

6.

PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai


jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4

(1)

PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan


prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan
maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.

(2)

PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan


imbalan dari produk yang digunakannya itu.

(3)

PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata
ketersediaan produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.

(4)

PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan
apabila ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti
discount yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong
sementara kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

(5)

PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim


seketika pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan
pasien pada saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA
sesuai isi perjanjian ini.
Pasal 5

(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a. Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tangungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.
b. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin Husada
sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1)

Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

(2)

Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan
konsinyiasi.

(3)

Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis
pada saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis


Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan
produk tersebut menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk


antara lain :
a. Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel rusak, terkontaminasi.
b. Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan label yang tidak sempurna,
rusak, dan lain-lain.
c. Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang tertulis dilabel, isi tidak sesuai
dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa atau warna terkontaminasi,
terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi pertumbuhan
mikroorganisme dan lain-lain.
d.

Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk tidak dapat difungsikan
walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat baik.

(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,

maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1)

Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu
pihak yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk
memperingatkan/menegur tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran
tersebut tidak diindahkan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.

(2)

Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.

(3)

Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10

(1)

Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.

(2)

Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana


dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.

(3)

Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.

(4)

Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka
segala biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari
PIHAK KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena
adanyanya keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang
telah dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.

(5)

Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM

PASAL 11
(1)

Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.

(2)

Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,


kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.

(3)

Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak
berhasil, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang
berlaku, dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12

(1)

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila
disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(2)

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

(3)

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT.Junger Farma Distribusi

RS. Bintang Amin Husada

Ir. Usman Lukmanulhakim


Pimpinan

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : .

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1.

Alfinus Putra Zaharmi, selaku Pimpinan PT. Novell Pharmaceutical yang dalam hal ini
bertindak Selaku Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat Kesehatan /
Obat / Bahan Habis Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat Perjanjian
Kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA :

2.

Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.

Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan

Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun berdasarkan
pemesanan rutin.
b. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud dikemas
dalam kemasan sesuai standar kesehatan.
c. Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.
d. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.
e. Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
f. Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).
g. Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS. Bintang
Amin Husada setiap produk yang digunakan.
h. Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan
memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.

distributor

wajib

i. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi atau
ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan rusak baik
kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )
j. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK
KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan akibat kepada
masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila kesalahan pada kualitas
produk.
k. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.
l. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan
Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa membebani dengan
kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia Farmasi.
m. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber Daya
Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS Bintang Amin
husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati serta pihak ketiga
lainnya.
(2) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:
a. Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan

Farmasi.
b. Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK

PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

c. Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara

konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 1 bln ) setelah obat diterima.


d. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di

Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
e. Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar

Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2
(1)

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama


ini, Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.

(2)

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

(3)

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

1.

PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis


pakai produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.

2.

PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.

3.

PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.

4.

Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
apabila telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
untuk memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.

5.

PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi
dan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan
pasien pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.

6.

PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai


jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4

(1)

PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan


prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan

maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.
(2)

PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan


imbalan dari produk yang digunakannya itu.

(3)

PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata
ketersediaan produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.

(4)

PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan
apabila ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti
discount yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong
sementara kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

(5)

PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim


seketika pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan
pasien pada saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA
sesuai isi perjanjian ini.
Pasal 5

(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a. Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tangungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.
b. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin Husada
sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1)

Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

(2)

Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan
konsinyiasi.

(3)

Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis
pada saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.

MASA BERLAKU KERJASAMA


PASAL 7
Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis


Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan
produk tersebut menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk


antara lain :
e. Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel rusak, terkontaminasi.
a. Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan label yang tidak sempurna,
rusak, dan lain-lain.
b. Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang tertulis dilabel, isi tidak sesuai
dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa atau warna terkontaminasi,
terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi pertumbuhan
mikroorganisme dan lain-lain.
c.

Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk tidak dapat difungsikan
walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat baik.

(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,
maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1)

Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu
pihak yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk
memperingatkan/menegur tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran
tersebut tidak diindahkan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.

(2)

Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.

(3)

Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10

(1)

Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.

(2)

Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana


dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.

(3)

Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.

(4)

Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka
segala biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari
PIHAK KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena
adanyanya keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang
telah dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.

(5)

Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM
PASAL 11
(1)

Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.

(2)

Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,


kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.

(3)

Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak
berhasil, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang
berlaku, dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.

HAL-HAL LAIN
PASAL 12
(1)

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila
disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(2)

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

(3)

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT.Novell Pharmaceutical

RS. Bintang Amin Husada

Alfinus Putra Zaharmi


Pimpinan

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : 001/BERNOFARM/01/0510

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1.

Sutrisno, selaku Pimpinan PT. Bernofarm yang dalam hal ini bertindak Selaku Kuasa dan
atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK
PERTAMA :

2.

Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.

Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun berdasarkan
pemesanan rutin.
b. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud dikemas
dalam kemasan sesuai standar kesehatan.
c. Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.

d. Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana


dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.
e. Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah harga
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
f. Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).
g. Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS. Bintang
Amin Husada setiap produk yang digunakan.
h. Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan
memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.

distributor

wajib

i. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi atau
ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan rusak baik
kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )
j. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK
KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan akibat kepada
masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila kesalahan pada kualitas
produk.
k. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.
l. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan
Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa membebani dengan
kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia Farmasi.
m. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber Daya
Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS Bintang Amin
husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati serta pihak ketiga
lainnya.
(1) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:
a. Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan

Farmasi.
b. Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK

PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
c. Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara

konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 1 bln ) setelah obat diterima.


d. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di

Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
e. Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar

Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2
(1)

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama


ini, Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.

(2)

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

(3)

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

1.

PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis


pakai produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.

2.

PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.

3.

PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.

4.

Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
apabila telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
untuk memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.

5.

PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi
dan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan
pasien pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.

6.

PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai


jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4

(1)

PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan


prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan
maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.

(2)

PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan


imbalan dari produk yang digunakannya itu.

(3)

PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata
ketersediaan produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.

(4)

PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan
apabila ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti
discount yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong
sementara kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

(5)

PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim


seketika pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan

pasien pada saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA
sesuai isi perjanjian ini.
Pasal 5
(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a. Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tangungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.
b. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin Husada
sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1)

Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

(2)

Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan
konsinyiasi.

(3)

Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis
pada saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei 2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis


Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan
produk tersebut menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk


antara lain :

a.
b.

Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel rusak, terkontaminasi.


Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan label yang tidak sempurna,
rusak, dan lain-lain.
c. Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang tertulis dilabel, isi tidak sesuai
dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa atau warna terkontaminasi,
terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi pertumbuhan
mikroorganisme dan lain-lain.
d.

Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk tidak dapat difungsikan
walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat baik.

(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,
maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1)

Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu
pihak yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk
memperingatkan/menegur tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran
tersebut tidak diindahkan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.

(2)

Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.

(3)

Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10

(1)

Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.

(2)

Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana


dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.

(3)

Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.

(4)

Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka
segala biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari
PIHAK KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena
adanyanya keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang
telah dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.

(5)

Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM
PASAL 11
(1)

Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.

(2)

Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,


kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.

(3)

Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak
berhasil, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang
berlaku, dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12

(1)

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila
disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(2)

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

(3)

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT. Bernofarm

RS. Bintang Amin Husada

Sutrisno
Pimpinan

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : 01/AMS-LMP/V/2010

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1.

Bernard H Pangaribuan, selaku Pimpinan PT. ANTARMITRA SEMBADA yang dalam


hal ini bertindak Selaku Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat
Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat
Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA :

2.

Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.

Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a.

Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang


dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun
berdasarkan pemesanan rutin.

b.

Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud


dikemas dalam kemasan sesuai standar kesehatan.

c.

Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh


PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.

d.

Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana


dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.

e.

Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

f.

Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).

g.

Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS.
Bintang Amin Husada setiap produk yang digunakan.

h.

Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan distributor wajib


memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.
i. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi
atau ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan
rusak baik kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 4 bln sebelum ED )

j. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada


PIHAK KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan
akibat kepada masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila
kesalahan pada kualitas produk.
k. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.
l. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan
peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa
membebani dengan kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia
Farmasi.
m. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber
Daya Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS
Bintang Amin husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
serta pihak ketiga lainnya.
(2) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:
a. Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan

Farmasi.
b. Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK

PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
c. Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara

konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 1 bln ) setelah obat diterima.


d. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di

Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
e. Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar

Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2
(1)

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama


ini, Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.

(2)

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

(3)

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin

PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
(4) Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA apabila
telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk
memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.
(5) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi dan
pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan pasien
pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.
(6) PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai
jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4
(1)

PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan


prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan
maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.

(2)

PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan


imbalan dari produk yang digunakannya itu.

(3)

PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata
ketersediaan produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.

(4)

PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan
apabila ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti
discount yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong
sementara kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

(5)

PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim


seketika pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan
pasien pada saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA
sesuai isi perjanjian ini.
Pasal 5

(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :

a. Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tangungjawabnya sebagaimana


ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.
b. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam
meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin Husada
sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1)

Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

(2)

Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan
konsinyiasi.

(3)

Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis
pada saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei 2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis


Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan
produk tersebut menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk


antara lain :
a.
Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel
rusak, terkontaminasi.
b.
Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan
label yang tidak sempurna, rusak, dan lain-lain.
c.
Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang
tertulis dilabel, isi tidak sesuai dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa
atau warna terkontaminasi, terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi
pertumbuhan mikroorganisme dan lain-lain.
d.

Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk


tidak dapat difungsikan walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat
baik.

(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,
maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1)

Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu
pihak yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk
memperingatkan/menegur tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran
tersebut tidak diindahkan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.

(2)

Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.

(3)

Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10

(1)

Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.

(2)

Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana


dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.

(3)

Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.

(4)

Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka
segala biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari
PIHAK KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena
adanyanya keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK

KEDUA sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang
telah dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.
(5)

Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM
PASAL 11
(1)

Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.

(2)

Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,


kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.

(3)

Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak
berhasil, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang
berlaku, dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12

(1)

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila
disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(2)

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

(3)

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT. ANTARMITRA SEMBADA

RS. Bintang Amin Husada

Bernard H Pangaribuan
Pimpinan

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : 01/PD/LMP/MOU/0610

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1.

Amita Rusdiantari, selaku Pimpinan PT. Prodivice yang dalam hal ini bertindak Selaku
Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK
PERTAMA :

2.

Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.

Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan
Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a.

Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang


dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun
berdasarkan pemesanan rutin.

b.

Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud


dikemas dalam kemasan sesuai standar kesehatan.

c.

Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh


PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.

d.

Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana


dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.

e.

Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

f.

Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).

g.

Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS.
Bintang Amin Husada setiap produk yang digunakan.

h.

Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan distributor wajib


memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.
i. Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi
atau ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan
rusak baik kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )
j. Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada
PIHAK KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan
akibat kepada masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila
kesalahan pada kualitas produk.
k. Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila
dibutuhkan PIHAK KEDUA.
l. Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan
peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa
membebani dengan kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia
Farmasi.

m. Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber


Daya Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS
Bintang Amin husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
serta pihak ketiga lainnya.
(2) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:
a. Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan

Farmasi.
b. Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK

PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
c. Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara

konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 30 hari ) setelah obat diterima.


d. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di

Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
e. Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar

Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2
(1)

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama


ini, Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.

(2)

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

(3)

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
(4) Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA apabila
telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk
memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.

(5) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi dan
pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan pasien
pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.
(6) PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai
jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4
(1)

PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan


prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan
maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.

(2)

PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan


imbalan dari produk yang digunakannya itu.

(3)

PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata
ketersediaan produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.

(4)

PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan
apabila ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti
discount yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong
sementara kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

(5)

PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim


seketika pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan
pasien pada saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA
sesuai isi perjanjian ini.
Pasal 5

(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a.

Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban


tangungjawabnya sebagaimana ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.

b. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melaksanakan pengembangan kerjasama dalam


meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit
Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah Sakit Bintang Amin
Husada sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1)

Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

(2)

Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dan
konsinyiasi.

(3)

Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis
pada saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei 2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis


Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan
produk tersebut menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk


antara lain :
a.
Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel
rusak, terkontaminasi.
b.
Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan
label yang tidak sempurna, rusak, dan lain-lain.
c.
Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang
tertulis dilabel, isi tidak sesuai dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa
atau warna terkontaminasi, terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi
pertumbuhan mikroorganisme dan lain-lain.
d.

Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk


tidak dapat difungsikan walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat
baik.

(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,

maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1)

Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu
pihak yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk
memperingatkan/menegur tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran
tersebut tidak diindahkan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.

(2)

Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.

(3)

Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10

(1)

Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.

(2)

Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana


dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.

(3)

Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.

(4)

Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka
segala biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari
PIHAK KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena
adanyanya keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang
telah dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.

(5)

Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM

PASAL 11
(1)

Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.

(2)

Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,


kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.

(3)

Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak
berhasil, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang
berlaku, dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12

(1)

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila
disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(2)

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

(3)

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT. Prodivice

RS. Bintang Amin Husada

Amita Rusdiantari
Assoc.Marketing Manager

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


No : 707/RSBAH/A/1.0/01.06.09
No : 005/HC-CCN/VI/2010

Subtansi Perjanjian : Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi.
Pada hari ini Selasa tanggal 1 Bulan Juni, Tahun 2010, Bertempat di Bandar Lampung, kami para
pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1.

Koko Cahyono, selaku Pimpinan PT. Kalbe Frama Divisi Holistic Care CCN yang dalam
hal ini bertindak Selaku Kuasa dan atas nama Penyalur atau Distributor Resmi Alat
Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai Perusahaan Farmasi, selanjutnya dalam Surat
Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA :

2.

Dr. Billy Rosan, Sp.BA, Direktur PT Bintang Amin Husada yang dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS. Bintang Amin Husada, yang berkedudukan di Jalan Pramuka No.
27, Kemiling - Bandar Lampung, selanjutnya dalam Nota Kesepahaman ini disebut PIHAK
KEDUA.

Berdasarkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, kedua belah pihak mengadakan Perjanjian
Kerja sama Tentang Pengadaan dan Penggunaan Alat Kesehatan / Obat / Bahan Habis Pakai
Produk Farmasi. PIHAK PERTAMA adalah Penyedia / Pengada Alat Kesehatan / Obat / Bahan

Habis Pakai Produk Farmasi dan PIHAK KEDUA adalah Pengguna Alat Kesehatan / Obat /
Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA
LINGKUP PERJANJIAN
Pasal 1
(1) Lingkup perjanjian yang menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a.

Mengadakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang


dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA baik dalam penyediaan Awal sesuai donasi maupun
berdasarkan pemesanan rutin.

b.

Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dimaksud


dikemas dalam kemasan sesuai standar kesehatan.

c.

Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh


PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis
Pakai Produk Farmasi yang Expired Date nya minimal 2 tahun dari tanggal pemesanan.

d.

Pengadaan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi sebagaimana


dimaksud Pasal 1 ayat (1) hurup a paling lambat telah sampai pada PIHAK KEDUA 1
X 48 jam atau dua (2) hari setelah pemesanan.

e.

Harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

f.

Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA terhadap kenaikan harga alat


kesehatan/obat/bahan habis pakai yang berlaku secara nasional maupun berdasarkan
kebijakan Perusahaan Farmasi paling lambat 2 minggu sebelum kenaikan itu diterapkan.
(note / 1 minggu).

g.

Memberikan discount lebih tinggi dari discount yang ditawarkan diluar RS.
Bintang Amin Husada setiap produk yang digunakan.

h.

Menunjuk distributor tetap dan apabila terjadi perubahan distributor wajib


memberitahukan dengan persetujuan PIHAK KEDUA.

i.

Memberikan jaminan return produk apabila produk tersebut tidak digunakan lagi
atau ditarik peredarannya oleh pihak yang berwenang, mendekati expired date dan rusak
baik kemasan, lebel dan cetakan, serta isi. ( 6 bln sebelum ED )

j.

Bertanggungjawab atas semua kualitas produk yang didistribusikan kepada


PIHAK KEDUA dan bersedia menanggung semua resiko apabila menimbulkan akibat
kepada masyarakat dan atau pasien R.S. Bintang Amin Husada apabila kesalahan pada
kualitas produk.

k.

Memberikan dukungan dan data-data yang akurat terhadap produknya apabila


dibutuhkan PIHAK KEDUA.

l.

Melakukan pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan


peningkatan Kesehatan Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada tanpa
membebani dengan kewajiban-kewajiban tertentu atau sesuai kode etik dunia Farmasi.

m.

Memberikan bantuan baik moral maupun materil dalam peningkatan Sumber


Daya Manuasia (SDM) PT Bintang Amin Husada baik yang dilakukan oleh RS Bintang
Amin husada maupun oleh Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati serta pihak
ketiga lainnya.

(2) Lingkup Perjanjian yang menjadi Tanggungjawab PIHAK KEDUA adalah:


a. Memesan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai yang di Produk oleh Perusahaan

Farmasi.
b. Menggunakan Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi dari PIHAK

PERTAMA bagi masyarakat dan Pasien di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

c. Membayar semua Faktur pemesanan yang telah jatuh tempo yang disepakati secara

konsinyasi,tunai maupun berjangka. ( 30 hari ) setelah obat diterima.


d. Memfasilitasi PIHAK PERTAMA melalui perwakilannya untuk mengadakan promosi di

Rumah Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan terhadap semua
produk Farmasi sebagai standard di Rumah Sakit Bintang Amin Husada.
e. Menetapkan sistem penyediaan produk di Rumah Sakit dengan mengacu pada Standar

Klas Terapi, original, me too, Untuk Pasien ASKES akan mengacu kepada Produk
ASKES.
PELAKSANAAN
Pasal 2
(1)

Pada saat pelaksanaan pekerjaan sebagaimana ditentukan Pasal 1 Perjanjian kerjasama


ini, Para Pihak berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.

(2)

Pada saat pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) para pihak
berkewajiban untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kerjasama ini.

(3)

Para pihak memberikan jaminan bahwa hak dan kewajibannya akan dilaksanakan dengan
baik.
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA berhak memperoleh segala order alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
produk Farmasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA mengadakan transaksi alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai kepada PIHAK KETIGA lainnya sebelum mendapat izin
PIHAK PERTAMA dan atau PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi order alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menghentikan sementara segala macam pemesanan alat
kesehatan/obat/bahan habis pakai dari PiIHAK KEDUA, apabila segala pembayaran yang
telah jatuh tempo belum dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
(4) Penghentian sementara dimaksud ayat (3) dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA apabila
telah melakukan teguran 3 x berturut-turut secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk
memenuhi pembayaran yang telah jatuh tempo dimaksud.
(5) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan fasilitas dari PIHAK KEDUA guna promosi dan
pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan kesehatan pasien
pada R.S. Bintang Amin Husada sesuai kode etik dunia farmasi.
(6) PIHAK PERTAMA berhak mengirim perwakilannya dalam promosi produknya sesuai
jadwal yang ditentukan PIHAK KEDUA.
Pasal 4
(1)

PIHAK KEDUA berhak untuk memantau, mengontrol dan mengevaluasi pemenuhan


prestasi PIHAK PERTAMA, memberikan pengarahan dan peringatan baik secara lisan

maupun secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk segera memenuhi isi perjanjian
yang menjadi beban tanggungjawabnya.
(2)

PIHAK KEDUA berhak menentukan produk yang digunakan dan mendapatkan


imbalan dari produk yang digunakannya itu.

(3)

PIHAK KEDUA berhak mengganti jenis produk yang dipesan apabila ternyata
ketersediaan produk yang ditulis tidak ada atau stok kosong pada PIHAK PERTAMA.

(4)

PIHAK KEDUA berhak memesan produk melalui distributor lain diluar kesepakatan
apabila ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi tanggungjawabnya seperti
discount yang diberikan atau ditawarkan kepada pihak lain lebih tinggi dari pada yang
ditawarkan kepada PIHAK KEDUA, ketersediaan produk di distributor utama kosong
sementara kebutuhan mendesak, PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban
pemesanan.Ketentuan ini hanya berlaku apabila ketentuan diatas terpenuhi.

(5)

PIHAK KEDUA berhak meminta kepada PIHAK PERTAMA segera mengirim


seketika pesanan yang dibutuhkan PIHAK KEDUA sekedar untuk memenuhi kebutuhan
pasien pada saat itu juga (kondisi cito), dan sisa pemesanan dipenuhi PIHAK PERTAMA
sesuai isi perjanjian ini.
Pasal 5

(1)

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana
ditentukan Pasal 1 ayat (1) Perjanjian kerja sama ini.
b. memberikan jaminan secara tertulis bahwa alat kesehatan/obat/bahan habis pakai
kualitas produk yang didistribusikan kepada PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan
bersedia menanggung segala resiko apabila, apa yang dijaminnya ternyata rusak
sebagai mana ditentukan dalam perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk :


a.

Memenuhi segala isi perjanjian yang menjadi beban


tangungjawabnya sebagaimana ditentukan Pasal 1 ayat (2) Perjanjian kerjasama ini.

b.

Memfasilitasi
PIHAK
PERTAMA
melaksanakan
pengembangan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan dan peningkatan Kesehatan
Pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin Husada dan mengadakan promosi di Rumah
Sakit Bintang Amin Husada sesuai jadwal yang ditentukan

HARGA DAN SISTEM PEMBAYARAN


PASAL 6
(1)

Harga netto yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA untuk PIHAK KEDUA adalah
harga Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bintang Amin Husada.

(2)

Sistem pembayaran dalam perjanjian kerjasama ini secara tunai, berjangka, dalam waktu
tiga puluh (30) hari ditambah dengan tenggang waktu pembayaran lima (5) hari kedepan.

(3)

Sistem pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) disepakati para pihak secara tertulis
pada saat pemesan alat kesehatan/obat/bahan habis pakai.
MASA BERLAKU KERJASAMA
PASAL 7

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
kerjasama dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Mei 2011.

KERUSAKAN PRODUK
PASAL 8
(1)

Apabila terdapat kerusakan produk terhadap Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis


Pakai Produk Farmasi yang diadakan oleh PIHAK PERTAMA, maka segala kerusakan
produk tersebut menjadi tanggungjawab PIHAKPERTAMA seluruhya.

(2)

Alat kesehatan/obat/Bahan habis pakai dikatakan mengalami kerusakan produk


antara lain :
a.
Kerusakan kemasan : bocor,rusak,tidak lengkap,segel
rusak, terkontaminasi.
b.
Kerusakan label dan cetakan: tidak ada label, penempelan
label yang tidak sempurna, rusak, dan lain-lain.
c.
Kerusakan isi: tidak ada isi, isi tidak sesuai dengan yang
tertulis dilabel, isi tidak sesuai dengan jumlah, berubah warna atau butek, berubah rasa
atau warna terkontaminasi, terdapat partikel asing, terjadi kekeruhan atau endapan, terjadi
pertumbuhan mikroorganisme dan lain-lain.
d.

Kerusakan produksi : kerusakan yang terjadi ketika produk


tidak dapat difungsikan walaupun kemasan tersegel baik dan isi secara visual terlihat
baik.

(3) Paling lambat dalam 1 X 48 jam atau 2 (dua) hari sejak diklaim oleh PIHAK KEDUA telah
terjadi kerusakan Produk, PIHAK PERTAMA segera mengganti segala kerusakan produk
sebagaimana dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA, segala biaya dan kerugian akibat
dari kerusakan produk dimaksud menjadi beban tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
(4) Apabila kerusakan produk Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi
sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak diketahui oleh PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk masyarakat dan Pasien R.S. Bintang Amin
Husada yang menimbulkan efek negatif bagi kesehatan masyarakat dan Pasien dimaksud,
maka PIHAK PERTAMA yang bertanggungjawab dan menanggung kegala kerugian yang
diderita masyarakat, pasien dan PIHAK KEDUA.
GANTI RUGI DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
PASAL 9
(1)

Bahwa apabila salah satu pihak melanggar perjanjian kerjasama ini , maka salah satu
pihak yang merasa dirugikan melakukan teguran secara tertulis untuk
memperingatkan/menegur tentang pelanggaran sebanyak 3 kali teguran, apabila teguran
tersebut tidak diindahkan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerjasa tanpa syarat.

(2)

Bahwa pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
diatas yang menimbulkan kerugian, maka pihak yang merasa dirugikan berhak melakukan
pemutusan hubungan kerjasama disertai dengan tuntutan ganti rugi.

(3)

Bahwa apabila terjadi keterlambatan pengiriman oleh PIHAK PERTAMA atas pesanan
PIHAK KEDUA yang menjadi beban tanggungjawabnya sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menolak atas pesanan tersebut dan segala
kerugian yang timbul atas pengiriman tersebut ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
FORCE MAJEURE
PASAL 10

(1)

Apabila dalam waktu penyelenggaraan terjadi hal-hal di luar dugaan atau kemampuan
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai Force Majeure dan
tanpa kesalahan atau kelalaian kedua belah pihak seperti Perang, kerusuhan, pernyerbuan,
tindakan-tindakan musuh; Pembrontakan, revolusi, pembangkangan, kekuasaan militer,
perebutkan kekuasaan atau perang saudara;Huru hara, kerusuhan atau kekacauan, bencana
alam, kebakaran, banjir, wabah penyakit/epidemi, larangan keluar oleh aparat yang
berwenang, maka waktu pelaksanaan kerjasama dapat ditunda sampai keadaan Force
Majeure berakhir.

(2)

Pelaksanaan kerjasama penundaan akibat dari keadaan Force Majeure sebagaimana


dimaksud ayat (1) Pasal ini akan disepakati bersama kedua belah pihak.

(3)

Apabila dari keadaan Force Majeure tersebut ternyata Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan atau lebih dari 1 tahun, maka
perjanjian kerjasama ini batal.

(4)

Akibat dari pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3), maka
segala biaya dan atau pembayaran yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari
PIHAK KEDUA untuk pemenuhan tanggungjawabnya namun belum dilaksanakan karena
adanyanya keadaan force majeure dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA sedangkan segala Alat Kesehatan/Obat/Bahan Habis Pakai Produk Farmasi yang
telah dikirim dan atau dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tetap dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai harga yang telah disepakati sebelumnya.

(5)

Kerugian lain yang diderita oleh para pihak akibat pembatalan ini ditanggung oleh
masing-masing pihak.

PERSELISIHAN PAHAM
PASAL 11
(1)

Apabila timbul perselisihan paham atau ketidaksesuaian antara kedua belah pihak dalam
menafsirkan arti dan makna kerjasama ini, sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat kedua belah pihak.

(2)

Apabila penyelesaikan secara musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak tercapai,


kedua belah pihak akan menunjuk pihak ketiga yang ahli dibidang Hukum Perjanjian baik
dari dari perguruan tinggi maupun advokat/penasehat hukum yang ditunjuk berdasarkan
kesepakatan bersama untuk memediasi perselisihan.

(3)

Apabila penyelesaian secara mediasi sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini tidak
berhasil, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan itu melalui jalur hukum yang
berlaku, dalam hal ini kedua belah pihak memilih Pengadilan Negeri Kelas 1 Tanjung Karang
Bandarlampung.
HAL-HAL LAIN
PASAL 12

(4)

Perubahan terhadap Surat Perjanjian Kerja Sama ini, hanya dapat dilakukan apabila
disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

(5)

Surat Perjanjian Kerja Sama ini akan dilaksanakan, tunduk dan patuh kepada Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

(6)

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu dan disepakati kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat
Perjanjian Kerja Sama Tambahan (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerjasama ini.
PENUTUP
PASAL 13

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Bandar Lampung, 1 Juni 2010


PT. Kalbe Farma
Divisi Holistic Care CCN

RS. Bintang Amin Husada

Koko Cahyono
Supervisor

Dr. Billy Rosan, Sp.BA


Direktur

Mengetahui,
Komisaris PT. Bintang Amin Husada

Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc

Anda mungkin juga menyukai