KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya penyusunan Pola Ketenagaan ini dapat selesai dan menjadi acuan perencanaan
kebutuhan staf di Rumah Sakit Airan Raya.
Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang sangat
penting, khususnya si seluruh unit kerja Rumah Sakit Airan raya. Pola Ketenagaan
ini akan menjadi acuan bagi PSDM untuk menjalankan organisasi dalam
penyelenggaraan pelayanan PSDM kepada seluruh unit kerja sesuai dengan batasan
dan tanggung jawab masing-masing.
Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terwujudnya penyusunan pola ketenagaan di Rumah Sakit Airan Raya.
Penyusun
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
1. Pola Ketenagaan Direktur Rumah Sakit Airan Raya
2. Pola Ketenagaan Komite Medik
3. Pola Ketenagaan Komite PPI
4. Pola Ketenagaan Komite Mutu
5. Pola Ketenagaan Komite Farmasi dan Terapi
6. Pola Ketenagaan Komite Rekam Medis
7. Pola Ketenagaan Komite Keperawatan
8. Pola Ketenagaan Komite Nakes lain
9. Pola Ketenagaan Komite K3RS
10. Pola Ketenagaan Komite Etik
11. Pola Ketenagaan Kepala Pelayanan Medis
12. Pola Ketenagaan Kepala Bagian Umum dan Keuangan
13. Pola Ketenagaan Casemix
14. Pola Ketenagaan Sekretaris
15. Pola Ketenagaan Kasie Yanmed
16. Pola Ketenagaan Kasie Penunjang Medis
17. Pola Ketenagaan Kasie Keperawatan
I. Latar Belakang
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan 24 jam yang diberikan
kepada pasien yang datang ke IGD RS. Airan Raya. Dalam upaya penetapan
tenaga di IGD yang handal, diperlukan perencanaan, pengadaan dan
pemeliharaan SDM yang tepat bagi kelancaran pelaksanaan pelayanan IGD.
20 X 4 80
= = 11,42 = 11 orang
7 7
52+12+14 78
X 11 = X 11 = 2,97 = 3 orang
286 286
Rekomendasi :
Kepala ruangan IGD mengajukan penambahan IGD sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga perawat. Pengajuan ini
mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien
adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan
waktu sesingkat-singkatnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta
tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang prima maka poliklinik
berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala
aspek mutu kesehatan.
Poliklinik dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat memerlukan
berbagai upaya dalam mengoptimalisasi pendayagunaan Sumber Daya Manusia
yang ada agar efektif dan efisien. Saat ini, Poliklinik akan menambah beberapa
dokter spesialis seperti spesialis bedah mulut, spesialis jantung, spesialis mata,
dan spesialis penyakit dalam.
300 X 20 6000
= = 16,66 = 17 orang
6 X 60 360
Rekomendasi :
Kepala ruangan poliklinik mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga perawat. Pengajuan ini
mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Pelayanan Rawat Inap merupakan bagian integral dari pelayanan yang
merawat semua kasus kecuali kasus Kebidanan dan Kandungan serta kasus
Anak. Dalam rangka mendukung visi, misi, Rumah Sakit yang menjadi pusat
pelayanan maka pelayanan Ruang Rawat Inap lanate II perlu menyusun
program yang jelas dan matang. Hal tersebut terkait dengan profesionalisme
tenaga keperawatan yang merupakan tolak ukur dalam meningkatkan
produktifitas..
Rawat inap Lantai II dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat
memerlukan berbagai upaya dalam mengoptimalisasi pendayagunaan Sumber
Daya Manusia yang ada agar efektif dan efisien. Setiap tenaga yang ada dalam
rawat inap lantai II mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang berhubungan dengan mutu pelayananan terhadap pasien dan
keluarga yang ada di rawat inap lantai II.
A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 22 2,00 44
2. ASKEP SEDANG 10 3,08 30.8
3. ASKEP AGAK BERAT 2 4,15 8,3
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6,16
JUMLAH 35 89.26
52+12+14 78
X 13 = X 13 = 3,54 = 4 orang
286 286
Rekomendasi :
Kepala ruangan rawat inap Lantai II mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 6 orang tenaga perawat.
Pengajuan ini mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Pelayanan Rawat Inap merupakan bagian integral dari pelayanan yang
khusus merawat pasien dengan kasus Kebidanan dan Kandungan serta kasus
Anak. Dalam rangka mendukung visi, menjadi rumah sakit terdepan dalam
memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu di Lampung maka pelayanan
Ruang Rawat Inap lantai III perlu menyusun pola ketenagaan. Hal tersebut
terkait dengan profesionalisme tenaga keperawatan yang merupakan tolak ukur
dalam meningkatkan produktifitas..
Rawat inap Lantai III dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat
memerlukan berbagai upaya dalam mengoptimalisasi pendayagunaan Sumber
Daya Manusia yang ada agar efektif dan efisien. Setiap tenaga yang ada dalam
rawat inap lantai III mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang berhubungan dengan mutu pelayananan terhadap pasien dan
keluarga yang ada di rawat inap lantai III.
A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 15 2,00 30
2. ASKEP SEDANG 8 3,08 24,64
3. ASKEP AGAK BERAT 1 4,15 4,15
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6,16
JUMLAH 25 64.95
Jumlah perawat yang dibutuhkan :
Jumlah jam perawatan ruangan/hari 64,95
= = 9, 27 = 9 orang
Jamkerja efektif perawat 7
Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :
Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia
52+12+14 78
X 12 = X 12 = 3,27 = 3 orang
286 286
I. Latar Belakang
RS. Airan Raya telah melaksanakan upaya peningkatan dalam pelayanan
kesehatan, salah satu upayanya adalah penyelenggaraan pelayanan bermutu
pada Ruang VIP. Pelayanan rawat Inap yang aman dan nyaman merupakan
factor penting yang dapat mempengaruhi prosoes penyembuhan pasien.
Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu
perawat untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berpikir
realistis tentang pentingnya evaluasi sitematis terhadap semua aspek asuha yang
berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar
sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta
partisipasi dari seluruh anggota profesi
A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 1 2,00 2,00
2. ASKEP SEDANG 2 3,08 6.16
3. ASKEP AGAK BERAT 1 4,15 4,15
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6.16
JUMLAH 5 18,47
52+12+14 78
X3= X 3 = 0,8 = 1 orang
286 286
Rekomendasi :
Kepala ruangan Ruang VIP mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 2 orang tenaga perawat. Pengajuan ini
mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan berkesinambungan dan berkualitas sangat penting
dalam peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan sedemikian rupa sehingga
setiap ibu hamil dan bersalin yang mengalami komplikasi mempunyai akses ke
pelayanan kesehatan berkualitas secara tepat waktu dan tepat guna. Pelayanan
berkesinambungan sangat penting pada periode proses persalinan dan dalam 24
jam pertama pasca-salin.
Oleh karena di dalam waktu yang sangat pendek tersebut sebagian besar
kematian ibu terjadi. Hasil pelayanan kesehatan yang optimal sangat
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Untuk tercapainya yang berkualitas
diperlukan tenaga bidan yang kompeten.
52+12+14 78
X7= X 7 = 1,9 = 2 orang
286 286
Rekomendasi :
Kepala Ruang kamar bersalin untuk saat ini tidak mengajukan penambahan
tenaga dikarenakan jumlah tenaga yang ada saat ini sudah sesuai.
Pola Ketenagaan Ruang Perinatologi
I. Latar Belakang
Ruang Perinatologi merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang
harus bisa memberikan tindakan medis yang aman, efektif dengan
memberdayakan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan profesional dalam
menggunakan peralatan, obat-obatan yang sesuai dengan standar terapi.
Pelayanan di Ruang Perinatologi meliputi : Perawatan BBLR,
Makrosomia, ikterus, bayi dengan masalah minum/muntah, bayi yang lahir
dengan infeksi intra uterin, bayi yang lahir dengan tindakan vakum
ekstraksi, forceps ekstraksi, Sectio Caesarea dan bayi dengan
kelahiran sungsang yang bermasalah/sulit serta bayi dengan masalah yang
belum memerlukan perawatan intensif. Dalam rangka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tersebut di atas, maka dibutuhkan tenaga keperawatan
yang kompeten dibidangnya.
A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 1 2,00 2.0
2. ASKEP SEDANG 3 3,08 9.24
3. ASKEP AGAK BERAT 1 4,15 4.15
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6.16
JUMLAH 25.55
52+12+14 78
X7= X 7 = 1,9 = 2 orang
286 286
Rekomendasi :
Kepala ruangan Ruang Perinatologi mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga perawat.
Pengajuan ini mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Ruang Isolasi dipergunakan untuk menahan penyebaran penyakit agar tidak
menjadi suatu kejadian luar biasa / KLB. Oleh sebab itu, dibutuhkan
pengkondisian udara di RS (ruangan bertekanan negatif ruang Isolasi
merupakan ruangan yang di desain khusus dan terpisah dari pasien lain). Untuk
memasuki ruang Isolasi di RS harus mengikuti proses yang ada
Tenaga medis yang bekerja di fasilitas kesehatan sangat beresiko terpapar
infeksi yang secara potensial membahayakan jiwanya, karena Tenaga Medis
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dapat kontak langsung
dengan cairan tubuh atau darah pasien dan dapat menjadi tempat dimana agen
infeksius dapat hidup dan berkembang biak yang kemudian menularkan infeksi
dari pasien satu ke pasien yang lainnya.
A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 10 2,00 20
2. ASKEP SEDANG 11 3,08 33.88
3. ASKEP AGAK BERAT 2 4,15 8,3
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6,16
JUMLAH 24 68.34
52+12+14 78
X4= X 4 = 1.09 = 1 orang
286 286
Rekomendasi :
Kepala ruangan rawat inap Lantai IV mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 10 orang tenaga perawat.
Pengajuan ini mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Ruang Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan
terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit
yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis
dubia. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan
staf medis, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan
keadaan-keaadaan tersebut. Pengelolaan pelayanan ICU dilakukan secara
khusus dengan mengutamakan Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit – RS.
Airan Raya untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan.
Rekomendasi :
Kepala ruangan Ruang ICU mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga perawat. Pengajuan ini
mempertimbangkan :
Misi Rumah Sakit
√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Ruang Kamar Bedah
I. Latar Belakang
Ruang Kamar bedah adalah salah satu ruang yang ada di RS. Airan Raya
yang keberadaannya di bawah pelayanan medik dan bidang keperawatan.
Sebagai salah satu instalasi yang memberikan pelayanan pembedahan,
selayaknya memiliki sebuah pedoman yang dapat memandu atau sebagai acuan
dalam seluruh kegiatan pelayanan yang semestinya dilakukan dijalankan di
kamar bedah yang memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan
dan kesehatan kerja untuk mencegah terjadinya bahaya yang dihadapi tim
bedah dan pasien yang menjalanai operasi.
Diruangan penerimaan
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit
Ketergantungan di RR : 1 jam
Rekomendasi :
Kepala ruangan Ruang Kamar Bedah mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga perawat.
Pengajuan ini mempertimbangkan :
Misi Rumah Sakit
√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Ruang CSSD
I. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk
mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah
satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya
angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut
maka perlu dilakukan pengendalian Infeksi di rumah sakit.
Pusat sterilisasi merupakan salahsatu matarantaiyang pentinguntuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, Pusat Sterilisasi sangat
bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik,unsur
penunjang medik maupun instalasiantara lain perlengkapan , rumah tangga ,
pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain. Apabila terjadi
hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada akhirnya akan mengganggu
proses dan hasil sterilisasi.
365 x 19
= = 4.18 = 4 orang
296 x 5.6
Jadi kebutuhan tenaga perawat 4 orang ditambah 1 orang kepala ruangan jadi
5 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
CSSD di Ruangan CSSD = 4 + 1 (kepala ruangan) = 5 orang
Rekomendasi :
Kepala ruangan CSSD mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga CSSD. Pengajuan ini
mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Rumah Sakit menyediakan dan menawarkan beberapa
pelayananmedis sebagai bentuk pendukung pelayanan kesehatan kepada
masyarakat,salah satu diantaranya adalah pelayanan Radiologi.
Pelayanan Radiologi yaitu pelayanan penunjang medis yang bertujuan
memberikan hasil diagnosa. Pelayanan Radiologi dalam operasionalnya
memanfaatkan radiasi pengion yaitu Sinar x- ray dan radiasi non pengion yaitu
dengan pelayanan Ultrasonografi (USG). Sinar x-Ray yang telah
diketahui selain manfaatnya juga ada dampak negativenya, maka dari
itu perlu mendapatkan perhatian sehingga dalam pemanfaattannya
sesuai dengan prosedur dan memperhatikan keselamatan pasien.
Rumus :
Perhitungan
Waktu yang
No Jenis Kegiatan jumlah kebutuhan
Dibutuhkan
tenaga
1 Melaksanakan dan mengevaluasi tindak 60 menit Kebutuhan tenaga
radiodiaqnostik sesuai yang ditetapkan dalam 360 menit
=
SPO 300 menit
2 Membuat expertise/ pembacaan foto rontgen 180 menit
= 1.2
setiap hari
= 1 orang
3 Membantu kepala ruangan memberi masukan 60 menit
dalam membuat laporan evaluasi kegiatan/
pelayanan/ pengawasan/ sarana di radiologi/
pengawasan penilaian staf radiologi
4 Mengupayakan pelayanan penunjang medis 60 menit
yang baik,tepat,cepat kepada pasien
Total waktu 360 menit
Perhitungan
Waktu yang
No Jenis Kegiatan jumlah kebutuhan
Dibutuhkan
tenaga
1 Membuat Laporan harian maupun bulanan 30 menit Kebutuhan tenaga
Radiologi 480 menit
=
300 menit
2 Menghitung stok dan pemakaian obat bahan 30 menit
habis pakai dan melakukan pemesanan kebagian = 1.6
logistik/farmasi
= 2 orang
3 Turut membantu pembuatan foto x-ray, CT 360 menit
Scan, dan USG
4 Mengatur jadwal dinas anggota Radiologi 60 menit
Total waktu 480 menit
3. Radiografer
Waktu yang Perhitungan jumlah kebutuhan
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan tenaga
1 Mempersiapan pasien, obat- 100 menit Kebutuhan tenaga
obatan dan peralatan untuk 2300 menit
= 850 / 300 menit
300 menit
pemeriksaan dan pembuatan foto
radiologi = 2.8
2 Melakukan tindakan radiologi 100 menit
= 3 oran9
rutin dan khusus serta
melaksanakan pemeriksaan rutin
sesuai SPO
3 Mengoperasikan peralatan 100 menit
radiologi sesuai dengan SPO dan
menjaga kebersihan alat-alat
radiografi serta alat-alat lainnya
4 Menerapkan teknik dan prosedur 100 menit
yang tepat untuk meminimalkan
paparan yang terima pasien dan
dirinya sendiri sesuai dengan
kebutuhan
5 Mengawasi dan menjaga kualitas 150 menit
hasil radiografi
6 Memastikan selalu menggunakan 150 menit
informed consent untuk
pemeriksaan khusus
7 Menjaga dan mencegah alat – 150 menit
alat radiografi dari keadaan dan
penggunaan yang dapat
menimbulkan kerusakan atau
gangguan
Total waktu 850 menit
Rekomendasi :
Kepala ruangan Radiologi mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga Radiologi. Pengajuan
ini mempertimbangkan:
I. Latar Belakang
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan dan pengobatan pasien. Laboratorium klinik tidak hanya berfungsi
membantu penetapan diagnosa dan penatalaksanaan penderita, tetapi juga dapat
berfungsi sebagai sarana untuk memastikan diagnosa. Oleh karena itu
laboratorium di rumah sakit menempati kedudukan sentral. Kedudukan yang
penting itu, maka tanggung jawab laboratorium makin lama makin bertambah
besar, baik tanggung jawab professional, tanggung jawab teknis, maupun
tanggung jawab pengelolaan.
Pelayanan yang cepat, tepat dan cermat hanya dapat terwujud apabila
laboratorium didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan berfungsi
dengan baik, serta didukung oleh petugas yang profesional, pengelola maupun
pelaksana yang terdidik dan sadar akan tanggung jawabnya.
1. Analis Laboratorium
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi
Laboratorium adalah = 1+ 1 + 10 = 12 orang
Rekomendasi :
Kepala Ruangan Laboratorium untuk saat ini tidak mengajukan penambahan
tenaga dikarenakan jumlah tenaga yang ada saat ini sudah sesuai
Pola Ketenagaan Ruang Fisioterapi
I. Latar Belakang
Pelayanan Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan
fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau
cedera melalui paduan intervensi, keterapian fisik dan atau rehabilitatif
untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal. Pelayanan yang cepat, tepat
dan cermat hanya dapat terwujud apabila Fisioterapi didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai dan berfungsi dengan baik, serta didukung oleh
petugas yang profesional, pengelola maupun pelaksana yang terdidik dan sadar
akan tanggung jawabnya.
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
420 menit 365 x 7
=
300 menit 297 x 5,46
= 1,4 ≈ 1 orang
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
= 1,4 ≈ 1 orang
3. Pelaksana Fisioterapi
Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 1220 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari 1220 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari300 menit
= 4,06 ≈ 4 orang
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Unit Fisioterapi
adalah = 1+ 1 + 4 = 6 orang
Analisa Kebutuhan tenaga Laboratorium di Ruang Fisioterapi :
Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
1. Kepala Unit Fisioterapi 1 0
2. Kepala Ruangan 1 0
Fisioterapi
3. Pelaksana Fisioterapi 3 1
Rekomendasi :
Kepala ruangan Fisioterapi mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga di Unit
Fisioterapi. Pengajuan ini mempertimbangkan:
Misi Rumah Sakit
Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Instalasi Gizi
I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga instalasi gizi yang handal, perlu
dilakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat.Untuk menyediakan
sumber daya yang handal tersebut perlu dibuat suatu perencanaan penyediaan
sumber daya manusia. Penyediaan sumber daya manusia yang dimaksud adalah
proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam
dan keluar organisasi. Tujuannya adalah untuk mendayagunakan sumber –
sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat
disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Rumus :
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga¿ =
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Beban Kerja (1Tahun) x Jumlah tenaga saat ini x 365 hari
Waktu Kerja Tersedia( 1tahun) x (365−(A + B+C+ D)) X E Jam
Keterangan :
RATIO 1:25
- 119/25 = 4,76
- Koreksi Faktor Hari Kerja = 7/6 hr x 4,76
= 5,553
- Koreksi Faktor Cuti, Libur, Dll = 5,553 + (0,2 x 5,553)
= 6,664
- Koreksi Istirahat 1 Jam = 8/7 x 6,664
= 7,616
Jumlah : 16 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari menggunakan rumus ISN (Indicator
Staffing Need), maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi Gizi adalah = 5 +
9 + 3 = 16 orang
Rekomendasi :
I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga instalasi reklam medis yang handal,
perlu dilakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat.Untuk
menyediakan sumber daya yang handal tersebut perlu dibuat suatu perencanaan
penyediaan sumber daya manusia. Penyediaan sumber daya manusia yang
dimaksud adalah proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke
dalam, di dalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah untuk
mendayagunakan sumber – sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada
waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan
persyaratan jabatan.
Rumus :
Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
A. Bagian Koding
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
B. Bagian Asembling/Analising
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Analising pasien rawat inap (cek KLPCM) 5 menit Kebutuhan tenaga
(5 x 131 = 655) 1441menit
=
300 menit
2 Memeriksa kembali status rawat inap setelah 3 menit
dikembalikan ke rekam medis (3 x 131 = 393) = 4,80
3 Merapikan status 3 menit = 5 orang
(2 x 131 = 393)
Total waktu 1441 menit
C. Bagian Pelaporan
Waktu yang Perhitungan jumlah
No. Jenis Kegiatan
dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 menit Kebutuhan tenaga
1 Input rawat jalan
(1 x 131 = 131) 708 menit
=
300 menit
2 menit
2 Input rawat inap
(2 x 131 = 262) = 2,36
Membuat laporan bulanan (indikator, jumlah
3 2 jam = 120 menit = 2 orang
pasien, 10 penyakit terbesar)
Membuat laporan ranking penyakit spesialis
4 3 jam = 180 menit
(rawat inap & rawat jalan)
5 Membuat laporan KLB dan DBD 15 menit
Jumlah waktu 708 menit
D. Bagian Filling/ Distribusi
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
3 menit Kebutuhan tenaga
1 Mengambil status dari pendaftaran
(3 x 131 = 393) 1834 menit
=
300 menit
5 menit
2 Menulis dan mencari status
(5 x 131 = 655) = 6,11
3 menit = 6 orang
3 Mengantar status ke poli
(3 x 131 = 393)
2 menit
4 Menyusun status ke dalam rak
(2 x 131 = 262)
1 menit
5 Merakit status rawat inap
(1 x 131 = 131)
Total Waktu 1834 menit
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci
dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi Farmasi adalah =
1+ 4 +2 + 14 = 13 orang
Rekomendasi :
Rekomendasi :
Kepala Instalasi Farmasi mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga di Instalasi Farmasi.
Pengajuan ini mempertimbangkan:
Misi Rumah Sakit
Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit Admission
I. Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan di bidang Kesehatan telah terjadi pergeseran
orientasi pelayanan kesehatan dari pelayanan kuratif menjadi pelayanan
promotif dan prefentif, makalebih luasnya pelayanan mencakup pelaksanaan
proses pendaftaran pasien, pemberian informasi untuk mencegah kesalahan
dalam mengidentifikasi pasien dan memperlancar pelayanan di RS Airan
Raya. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan
pelayanan Loket Pendaftaran di Rumah Sakit ,dibutuhkan sumber daya
manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Unit Admission
adalah = 13 + 1 (Kepala ruangan) = 14 orang
Rekomendasi :
I. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi
profesional yang berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi
persyaratan baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun
kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu
profesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan
dengan beban kerja dan keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan
visi rumah sakit.
Rumus :
Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
= 1,4 ≈ 1 orang
2. Apoteker Penanggung Jawab Rawat Inap dan Rawat Jalan
Jumlah beban kerja 1 hari = 10 jam = 600 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
600 menit
=
300 menit
= 2 orang x 2 shift
= 4 orang
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
360 menit
=
300 menit
= 2 orang
4. Asisten Apoteker
Jumlah beban kerja 1 hari = 10 jam = 600 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
600 menit
=
300 menit
= 2 orang x 3 shift
= (6 orang x 2 (RJ dan RI) + 2 orang (libur)
= 14 orang
Jadi kebutuhan tenaga Instalasi Farmasi adalah :
1. Kepala Instalasi Farmasi : 1 orang
2. Apoteker Penanggung Jawab Rawat Inap dan Rawat Jalan : 4 orang
3. Staff Gudang / Juru Racik Farmasi : 2 orang
4. Asisten Apoteker : 14
orang
Jumlah : 21
orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci
dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi Farmasi adalah =
1+ 4 +2 + 14 = 13 orang
Rekomendasi :
Rekomendasi :
Kepala Instalasi Farmasi mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga di Instalasi Farmasi.
Pengajuan ini mempertimbangkan:
Misi Rumah Sakit
Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit PSDM
I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga PSDM yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar
organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang
sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan
kontribusi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit
PSDM RS. Airan Raya adalah sebagai berikut :
Adapun kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di Unit PSDM adalah sebagai berikut:
Rumus :
4. Staf rekrutmen
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Memasukkan data pelamar kedalam 60” Kebutuhan tenaga
Bank Data Pelamar 320 menit
=
2 Menyiapkan kebutuhan tiap unit kerja 90” 300 menit
dalam hal permintaan calon pelamar = 1 ≈ 1 orang
dengan kualifikasi tertentu
5. Staf Kesejahteraan
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Melakukan perhituang gaji calon 90” Kebutuhan tenaga
karyawan 540 menit
=
2 Melaksanakan payroll karyawan setiap 90” 300 menit
bulan = 1,8 ≈ 2 orang
3 Merencanaan dan mengevaluasi 60”
pengadaan seragam dan sepatu
karyawan
4 Melakukan pemantauan 30”
penyelenggaraan BPJS Kesehatan dan
pengendalian pengobatan karyawan
5 Melakukan pemantauan jadwal dinas 60”
seluruh unit kerja
6 Menganalisa dan mengendalikan 60’
lembur karyawan
7 Monitoring pelaksanaan kebijakan cuti 30”
karyawan
8 Menyelenggarakan administrasi 30”
perhitungan hak-hak kesejahteraan
pensiun, PHK dan mengundurkan diri
9 Mengkoordinir hak-hak kesejahteraan 30”
karyawan (Tunjangan: kesehatan,
keselamatan kerja, kematian, hari tua)
10 Menyusun laporan dan menganalisa 30”
hasil kerja urusan Kesejahteraan
11 Melakukan bimbingan dan pembinaan 30”
kepada staf Kesejahteraan
Total 540 menit
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di unit PSDM
adalah = 1+ 1 +1+ 1 + 2 = 6 orang
Analisa Kebutuhan tenaga PSDM :
Kualifikasi Kondisi yang ada Kekurangan tenaga
saat ini
- Kasubag PSDM 1 0
- Kepala Urusan Diklat 1 0
- Kepala Urusan Rekruitmen 0 1
- Staff Rekruitment 0 1
- Staff PSDM 1 1
Rekomendasi :
Kepala Sub Bagian PSDM mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 3 orang tenaga PSDM.
Pengajuan ini mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Unit Kasir yang handal, perlu
dilakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat.Untuk menyediakan sumber
daya yang handal tersebut perlu dibuat suatu perencanaan penyediaan sumber daya
manusia. Penyediaan sumber daya manusia yang dimaksud adalah proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan keluar
organisasi. Tujuannya adalah untuk mendayagunakan sumber – sumber tersebut
seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang
yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaanbertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
organisasi dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun perencanaan kebutuhan tenaga di Unit Kasir didasarkan pada beban kerja
yaitu dengan membuat asumsi jumlah waktu kerja yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Rumus :
3 VERIFIKASI 50
Administrasi Rawat Inap 32 1 32
Biaya Instalasi Gawat Darurat 32 3 96
Biaya Rawat Jalan 32 3 96
Sewa Kamar 32 1 32
Visite Dokter 32 1 32
Konsultasi Dokter 32 1 32
Pemeriksaan/Sewa Alat (Askep,EKG,Nebulizer,DLL) 32 1 32
Biaya OK 32 2 64
Biaya Obat dan Alkes 32 15 480
Biaya Laboratorium 32 3 96
Biaya Radiologi 32 3 96
Penggunaan BHP Kecil/Besar 32 1 32
Lama waktu koordinasi dengan unit terkait 32 15 480
Konfirmasi ke Pihak Asuransi (Admedika, Fullerton, Inhealth Indemnity, dll) 0.3 30 9
Rekomendasi:
Kepala Urusan Kasir mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan tenaga
berdasarkan perhitungan diatas yaitu 3 orang tenaga. Pengajuan ini
mempertimbangkan:
I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga teknisi yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar
organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang
sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan
kontribusi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit
IT/SIMRS RS. Airan Raya adalah sebagai berikut :
Rumus :
8. Staf Programmer
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Pengujian software dan aplikasi 90 menit Kebutuhan tenaga
secara fungsi dan tehnis 420 menit
=
300 menit
2 Pengaturan software dan aplikasi 60 menit
= 1,4 ≈ 1 orang
pada client sesuai kebutuhan
3 Pemeliharaan software dan 90 menit
aplikasi yang ada secara rutin
4 Perbaikan software dan aplikasi 90 menit
yang rusak termasuk perbaikan
aplikasi
5 Supervisi ke lapangan untuk 90 menit
melakukan monitoring dan
edukasi terhadap operator yang
menggunakan aplikasi system
informasi
Total 420 menit
I. Latar Belakang
Dalam mengelola penyehatan lingkungan suatu rumah sakit, Departemen
Kesehatan RI telah menyusun suatu kebijaksanaan, pedoman dan syarat-syarat
kesehatan lingkungan bagi suatu rumah sakit serta petunjuk teknis tata cara
pelaksanaannya (Keputusan menteri kesehatan RI. Nomor 1204/Menkes/
SK/X/2004, tanggal 19 Oktober; Tentang persyaratan kesehatan lingkungan
Rumah sakit).
Dengan terbentuknya kembali Instalasi Penyehatan Lingkungan maka
perlu dikembangkan dan ditingkatkan secara bertahap baik SDM, cara kerja dan
peralatan yang dibutuhkan dengan menyusun program kerja Instalasi penyehatan.
Lingkungan setiap tahunnya dengan berpedoman pada Rencana Kerja dan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) RS X.
Apabila di dukung dana, sarana dan prasarana serta SDM yang memadai
maka tugas pokok Instalasi Penyehatan Lingkungan dalam pengelolaan aspek
lingkungan fisik, kimia dan biologis dapat terlaksana dengan baik dan benar serta
berkesinambungan.
Adapun fungsi dari Instalasi Penyehatan Lingkungan yaitu melaksanakan
upaya-upaya penyehatan lingkungan rumah sakit meliputi:
1. Penyehatan bangunan dan ruangan termasuk pencahayaan, penghawaan serta
kebisingan.
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Penyehatan air termasuk kualitasnya
4. Penanganan sampah dan limbah
5. Penyehatan tempat pencucian umum termasuk tempat pencucian linen
6. Pengendalian serangga dan tikus
7. Sterilisasi / desinfeksi
8. Perlindungan radiasi
9. Penyuluhan kesehatan lingkungan
Sebagai kegiatan spesifik yang telah dilaksanakan oleh Instansi
Penyehatan Lingkungan RS X yaitu:
a. Pengelolaan limbah cair RS (IPAL)
b. Pengelolaan Limbah Padat
c. Pemusnahan limbah padat (sampah medis) (Incenerator)
d. Pemantauan kualitas lingkungan (Labor Kesling)
e. Penyehatan Air bersih termasuk kualitasnya
f. Pengendalian serangga (sebagai vektor), tikus dan Binatang pengganggu
Rumus :
I. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Rumah sakit adalah
intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan medik
tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh pelayanan non medik. Pelayanan
non medik diantaranya adalah instalasi gizi/dapur, logistik, laundry, dan
instalasinya lainnya.
Rumus :
.
1. Uraian Kegiatan Kepala Urusan Laundry
Waktu
Jabatan Jenis Kegiatan Keterangan
Penyelesaian
20” x 13 = 260”
Rekomendasi :
Kepala Urusan Kesling belum ada pengajuan untuk penambahan
ketenagaan . Pengajuan ini mempertimbangkan :
I. Latar Belakang
Cleaning Service merupakan pelayanan yang diberikan terhadapkebersihan
suatu gedung atau bangunan lainnya, yang dilakukan secaraseksama dan menyeluruh
dengan bantuan alat-alat kebersihan mesin, nonmesin serta bahan kimia (chemical)
yang dilakukan oleh seorang petugasatau perawat kebersihan (cleaner). Tujuan
Cleaning Service adalah menciptakan 5K Kebersihan, kerapihan, keindahan,
keamanan, dankenyamanan pada gedung atau bangunan dll, yang dilakukan oleh
seorangcleaner. Tugas Pokok Cleaner adalah: Menjaga dan merawat
kebersihanmasing-masing area, sesuai dengan penempatan, perencanaan dan
proseduryg sudah ditentukan oleh atasan.
Rumus :
5. Membantu Perawat
melakukan bongkar Kecil.
60 x 5 = 300”
6. Membantu karyawan
120” x 5 = 600“
melakukan bongkaran
besar.
I. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Rumah sakit adalah
intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan medik
tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh pelayanan non medik. Pelayanan
non medik diantaranya adalah instalasi gizi/dapur, logistik, laundry, dan
instalasinya lainnya.
Rumus :
Keterangan :
o Penghasil limbah B3 infeksius = 15 titik (IGD, OK, ICU, Lab. Radiologi,
R.Inap lt. 2, 3,4 ICU, NICU/VICU, OK, IBS, IPS)
o Pemeriksaan Kinerja IPAL secara rutin (malam di becup oleh teknisi)
o Kebersihan TPS, IPAL dilakukan oleh pelaksana sanitasi.
o Pengendalian vektor dan binatang pengganggu oleh pihak ketiga (PT. Etos)
Rekomendasi :
Kepala Urusan Kesling belum ada pengajuan untuk penambahan
ketenagaan . Pengajuan ini mempertimbangkan :
I. Latar belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga teknisi yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi.
Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin
sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan kontribusi.Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya
manusia di Instalasi Pemeliharaan Sarana RS. Airan Raya adalah sebagai berikut
:
Adapun kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
Rumus :
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
= 1,4 ≈ 1 orang
2. Penanggung Jawab Listrik dan Genset
Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
= 1,4 ≈ 1 orang
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
= 1,4 ≈ 1 orang
= 1,4 ≈ 1 orang
= 1,4 ≈ 1 orang
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
= 1,4 ≈ 1 orang
Rekomendasi :
Kepala Urusan IPSRS mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 2 orang tenaga .
Pengajuan ini mempertimbangkan :
I. Latar belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga Instalasi Ruang Transit Jenazah yang
handal, perlu dilakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat. Untuk
menyediakan sumber daya yang handal tersebut perlu dibuat suatu perencanaan
penyediaan sumber daya manusia. Penyediaan sumber daya manusia yang
dimaksud adalah proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke
dalam, di dalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah untuk mendayagunakan
sumber – sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat
disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan
kontribusi. Adapun perencanaan kebutuhan tenaga di Instalasi Ruang Transit
Jenazah didasarkan pada beban kerja yaitu dengan membuat asumsi jumlah waktu
kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan .
Waktu
No Jabatan Jenis Kegiatan Keterangan
Penyelesaian
1. Kepala 1. Mengatur, mengawasi 60’ Total
Urusan dan mengevaluasi Waktu 6
kegiatan rutin dan jam
berkala manajemen efektif
dan administrasi
Instalasi Ruang
Transit Jenazah
2. Melakukan 90’
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan,
pengendalian dan
evaluasi dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi Instalasi Ruang
Transit Jenazah
3. Mengatur, mengawasi 90’
dan mengevaluasi
pelaksanaan dinas
kerja staf
bawahannya.
4. Merencanakan, 120’
melaksanakan,
mengawasi dan
mengevaluasi semua
alat alat inventaris
dan barang barang
kebutuhan Instalasi
Ruang Transit
Jenazah kamar
jenazah.
3. Staf 1. Melakukan tindakan 180’ Total
Pelaksana pelayanan jenazah Waktu 13
sesuai kebutuhan dan jam
batas efektif
kemampuannya.
2. Mengobservasi
kondisi jenazah 180’
selanjutnya
melakukan tindakan
yang tepat
berdasarkan hasil
observasi tersebut
sesuai batas
kemampuannya.
3. Melaksanakan sistem
pencatatan dan 180’
pelaporan yang tepat
dan benar sesuai
dengan standar.
4. Melaksanakan serah
terima tugas kepada 120’
petugas pengganti
secara lisan maupun
tertulis, pada saat
pergantian dinas.
5. Menyiapkan jenazah
untuk ditransportasi 120’
ke rumah duka
seperti melengkapi
catatan pelayanan
dan rekam medis
selama di Unit Kamar
Jenazah
= 1,2 ≈ 1 orang
480 menit
=
300 menit
= 1,6 =2 orang
Rekomendasi :
Kepala instalasi ruang transit jenzah mengajukan penambahan sesuai
dengan kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 3 orang
tenaga . Pengajuan ini mempertimbangkan :