Anda di halaman 1dari 93

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT AIRAN RAYA


NOMOR : /PER/DIR/RSAR/V/2022
TENTANG
POLA KETENAGAAN
DI RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

Menimbang : a. Bahwa sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi sesuai


standar, kemampuan membina hubungan interpersonal dan
responsive terhadap perubahan akan menjadi competitive
advantage bagi rumah sakit.
b. Bahwa karenanya dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif
dari seluruh unsur rumah sakit untuk menyusun kebutuhan
ketenagaan agar rumah sakit dapat memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan harapan pasien dan keluarga pasien.
c. Bahwa perencanaan kebutuhan tenaga disusun berdasarkan
pola perhitungan tertentu agar hasil perencanaan dapat
mendekati kebutuhan optimal untuk pelayanan.
d. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka rumah sakit
menyusun perencanaan kebutuhan tenaga melalui pembuatan
Pola Ketenagaan.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang – Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik
Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
5. Peraturan Menteri Kesehatan Repblik indonesia Nomor
HK01.07/MENKES/1128/2022 tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 12
tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapka :
n
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR TENTANG POLA
KETENAGAAN DI RUMAH SAKIT AIRAN RAYA
Kedua : Peraturan Direktur tentang Pola Ketenagaan Rumah Sakit Airan
raya sebagaimana terlampir.
Ketiga : Peraturan direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : WAY HUWI


PADA TANGGAL : 15 JANUARI 2022
DIREKTUR RS AIRAN RAYA

DR. ZUCHRADY, MM., PIA


NIP:002.04.19

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya penyusunan Pola Ketenagaan ini dapat selesai dan menjadi acuan perencanaan
kebutuhan staf di Rumah Sakit Airan Raya.
Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang sangat
penting, khususnya si seluruh unit kerja Rumah Sakit Airan raya. Pola Ketenagaan
ini akan menjadi acuan bagi PSDM untuk menjalankan organisasi dalam
penyelenggaraan pelayanan PSDM kepada seluruh unit kerja sesuai dengan batasan
dan tanggung jawab masing-masing.
Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terwujudnya penyusunan pola ketenagaan di Rumah Sakit Airan Raya.

Way Huwi,15 Januari 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
LAMPIRAN
1. Pola Ketenagaan Direktur Rumah Sakit Airan Raya
2. Pola Ketenagaan Komite Medik
3. Pola Ketenagaan Komite PPI
4. Pola Ketenagaan Komite Mutu
5. Pola Ketenagaan Komite Farmasi dan Terapi
6. Pola Ketenagaan Komite Rekam Medis
7. Pola Ketenagaan Komite Keperawatan
8. Pola Ketenagaan Komite Nakes lain
9. Pola Ketenagaan Komite K3RS
10. Pola Ketenagaan Komite Etik
11. Pola Ketenagaan Kepala Pelayanan Medis
12. Pola Ketenagaan Kepala Bagian Umum dan Keuangan
13. Pola Ketenagaan Casemix
14. Pola Ketenagaan Sekretaris
15. Pola Ketenagaan Kasie Yanmed
16. Pola Ketenagaan Kasie Penunjang Medis
17. Pola Ketenagaan Kasie Keperawatan

Lampiran : Peraturan Direktur RS Airan Raya


Nomor : /PER/DIR/RSAR/V/2022
Tanggal : 15 Januari 2022
Tentang : Pola Ketenagaan RS Airan raya

Pola Ketenagaan Instalasi Gawat Darurat

I. Latar Belakang
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan 24 jam yang diberikan
kepada pasien yang datang ke IGD RS. Airan Raya. Dalam upaya penetapan
tenaga di IGD yang handal, diperlukan perencanaan, pengadaan dan
pemeliharaan SDM yang tepat bagi kelancaran pelaksanaan pelayanan IGD.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Instalasi Gawat Darurat adalah :
Jumlah rata – rata pasien perhari : 20
Jumlah jam perawatan perhari :4
Jam efektif kerja :7

Jumlah rata−rata pasien perhari X jumlah jam perawatan perhari


Jamefektif kerja

20 X 4 80
= = 11,42 = 11 orang
7 7

Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :


Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia

52+12+14 78
X 11 = X 11 = 2,97 = 3 orang
286 286

Jadi kebutuhan tenaga perawat 11 + 3 = 14 orang ditambah 1 orang kepala


ruangan jadi 15 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga keperawatan di Instalasi Gawat Darurat = 11 + 3 + 1 (kepala ruangan) =
15 orang

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di IGD :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 11 4

Rekomendasi :
Kepala ruangan IGD mengajukan penambahan IGD sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga perawat. Pengajuan ini
mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Rawat Jalan (Poliklinik)

I. Latar Belakang
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien
adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan
waktu sesingkat-singkatnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta
tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang prima maka poliklinik
berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala
aspek mutu kesehatan.
Poliklinik dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat memerlukan
berbagai upaya dalam mengoptimalisasi pendayagunaan Sumber Daya Manusia
yang ada agar efektif dan efisien. Saat ini, Poliklinik akan menambah beberapa
dokter spesialis seperti spesialis bedah mulut, spesialis jantung, spesialis mata,
dan spesialis penyakit dalam.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Rawat Jalan (Poliklinik) adalah :
Jumlah rata – rata pasien perhari : 300
Jumlah jam perawatan perhari : 20 menit
Jam efektif kerja : 6 hari

Jumlah rata−rata pasien perhari X jumlah jam perawatan perhari


Jamefektif kerja X satuan waktu dalam menit

300 X 20 6000
= = 16,66 = 17 orang
6 X 60 360

Factor koreksi = (9 x 15 %) = 1.35 = 1 orang


Jadi kebutuhan tenaga perawat 17 + 1 = 18 orang ditambah 1 orang kepala
ruangan jadi 19 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga keperawatan di Instalasi Rawat Jalan = 17 + 1 + 1 (kepala ruangan) =
19 orang
Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Instalasi rawat Jalan :
Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 15 4

Rekomendasi :
Kepala ruangan poliklinik mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga perawat. Pengajuan ini
mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Rawat Inap Lantai II

I. Latar Belakang
Pelayanan Rawat Inap merupakan bagian integral dari pelayanan yang
merawat semua kasus kecuali kasus Kebidanan dan Kandungan serta kasus
Anak. Dalam rangka mendukung visi, misi, Rumah Sakit yang menjadi pusat
pelayanan maka pelayanan Ruang Rawat Inap lanate II perlu menyusun
program yang jelas dan matang. Hal tersebut terkait dengan profesionalisme
tenaga keperawatan yang merupakan tolak ukur dalam meningkatkan
produktifitas..
Rawat inap Lantai II dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat
memerlukan berbagai upaya dalam mengoptimalisasi pendayagunaan Sumber
Daya Manusia yang ada agar efektif dan efisien. Setiap tenaga yang ada dalam
rawat inap lantai II mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang berhubungan dengan mutu pelayananan terhadap pasien dan
keluarga yang ada di rawat inap lantai II.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Rawat Inap Lantai II adalah :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
Jumlah rata – rata pasien perhari : 35
Jumlah perawatan yang diperlukan / hari/pasien
Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
Jam kerja efektif tiap perawat adalah 7 jam per hari

Dasar perhitungan tersebut seperti yang terdapat dalam tabel :


N Kategori Rata-rata jml Jml jam Jml jam prwtn
o pasien / hr perawat/hri ruangan/hr (c x d )

A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 22 2,00 44
2. ASKEP SEDANG 10 3,08 30.8
3. ASKEP AGAK BERAT 2 4,15 8,3
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6,16
JUMLAH 35 89.26

Jumlah perawat yang dibutuhkan :


Jumlah jam perawatan ruangan/hari 89,26
= = 12,75 = 13 orang
Jamkerja efektif perawat 7
Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :
Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia

52+12+14 78
X 13 = X 13 = 3,54 = 4 orang
286 286

Non-nursing jobs 25%


(jml tenaga perawat + loss day ) x 25%
(13 + 36 ) x 25% = 16 x 25 % = 4 orang perawat

Jadi kebutuhan tenaga perawat 13 + 4 + 4 = 21 orang ditambah 1 orang kepala


ruangan jadi 22 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga keperawatan di Rawat Inap Lantai II = 13 + 4 + 4 + 1 (kepala ruangan)
= 22 orang

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Rawat Inap Lantai II :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 16 6

Rekomendasi :
Kepala ruangan rawat inap Lantai II mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 6 orang tenaga perawat.
Pengajuan ini mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Rawat Inap Lantai III

I. Latar Belakang
Pelayanan Rawat Inap merupakan bagian integral dari pelayanan yang
khusus merawat pasien dengan kasus Kebidanan dan Kandungan serta kasus
Anak. Dalam rangka mendukung visi, menjadi rumah sakit terdepan dalam
memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu di Lampung maka pelayanan
Ruang Rawat Inap lantai III perlu menyusun pola ketenagaan. Hal tersebut
terkait dengan profesionalisme tenaga keperawatan yang merupakan tolak ukur
dalam meningkatkan produktifitas..
Rawat inap Lantai III dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat
memerlukan berbagai upaya dalam mengoptimalisasi pendayagunaan Sumber
Daya Manusia yang ada agar efektif dan efisien. Setiap tenaga yang ada dalam
rawat inap lantai III mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang berhubungan dengan mutu pelayananan terhadap pasien dan
keluarga yang ada di rawat inap lantai III.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Rawat Inap Lantai III adalah :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
Jumlah rata – rata pasien perhari : 25
Jumlah perawatan yang diperlukan / hari/pasien
Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
Jam kerja efektif tiap perawat adalah 7 jam per hari

Dasar perhitungan tersebut seperti yang terdapat dalam tabel :


N Kategori Rata-rata jml Jml jam Jml jam prwtn
o pasien / hr perawat/hri ruangan/hr (c x d )

A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 15 2,00 30
2. ASKEP SEDANG 8 3,08 24,64
3. ASKEP AGAK BERAT 1 4,15 4,15
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6,16
JUMLAH 25 64.95
Jumlah perawat yang dibutuhkan :
Jumlah jam perawatan ruangan/hari 64,95
= = 9, 27 = 9 orang
Jamkerja efektif perawat 7
Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :
Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia

52+12+14 78
X 12 = X 12 = 3,27 = 3 orang
286 286

Non-nursing jobs 25%


(jml tenaga perawat + loss day ) x 25%
(9 + 2) x 25% = 11 x 25 % = 2,75 = 3 orang perawat

Jadi kebutuhan tenaga perawat 9 + 3 + 3 = 15 orang ditambah 1 orang kepala


ruangan jadi 16 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga keperawatan di Rawat Inap Lantai III = 9 + 3 + 3 + 1 (kepala ruangan)
= 16 orang

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Rawat Inap Lantai III :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 14 2
Pola Ketenagaan Ruang VIP

I. Latar Belakang
RS. Airan Raya telah melaksanakan upaya peningkatan dalam pelayanan
kesehatan, salah satu upayanya adalah penyelenggaraan pelayanan bermutu
pada Ruang VIP. Pelayanan rawat Inap yang aman dan nyaman merupakan
factor penting yang dapat mempengaruhi prosoes penyembuhan pasien.
Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu
perawat untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berpikir
realistis tentang pentingnya evaluasi sitematis terhadap semua aspek asuha yang
berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar
sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta
partisipasi dari seluruh anggota profesi

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Ruang VIP adalah :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
Jumlah rata – rata pasien perhari :5
Jumlah perawatan yang diperlukan / hari/pasien
Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
Jam kerja efektif tiap perawat adalah 7 jam per hari

Dasar perhitungan tersebut seperti yang terdapat dalam tabel :


N Kategori Rata-rata jml Jml jam Jml jam prwtn
o pasien / hr perawat/hri ruangan/hr (c x d )

A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 1 2,00 2,00
2. ASKEP SEDANG 2 3,08 6.16
3. ASKEP AGAK BERAT 1 4,15 4,15
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6.16
JUMLAH 5 18,47

Jumlah perawat yang dibutuhkan :


Jumlah jam perawatan ruangan/hari 18,47
= = 2,6 = 3 orang
Jamkerja efektif perawat 7
Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :
Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia

52+12+14 78
X3= X 3 = 0,8 = 1 orang
286 286

Non-nursing jobs 25%


(jml tenaga perawat + loss day ) x 25%
(3 + 1) x 25% = 4 x 25 % = 2,75 = 1 orang perawat

Jadi kebutuhan tenaga perawat 3 + 1 + 1 = 5 orang ditambah 1 orang kepala


ruangan jadi 6 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga keperawatan di Ruang VIP = 3 + 1 + 1 + 1 (kepala ruangan) = 6 orang.

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Ruang VIP :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 4 2

Rekomendasi :
Kepala ruangan Ruang VIP mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 2 orang tenaga perawat. Pengajuan ini
mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Ruang Kamar Bersalin

I. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan berkesinambungan dan berkualitas sangat penting
dalam peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan sedemikian rupa sehingga
setiap ibu hamil dan bersalin yang mengalami komplikasi mempunyai akses ke
pelayanan kesehatan berkualitas secara tepat waktu dan tepat guna. Pelayanan
berkesinambungan sangat penting pada periode proses persalinan dan dalam 24
jam pertama pasca-salin.
Oleh karena di dalam waktu yang sangat pendek tersebut sebagian besar
kematian ibu terjadi. Hasil pelayanan kesehatan yang optimal sangat
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Untuk tercapainya yang berkualitas
diperlukan tenaga bidan yang kompeten.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Ruang Kamar Bersalin adalah :
Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I sampai
dengan kala IV adalah 6 jam / pasien
Jam efektif kerja bidan adalah 7 jam / hari
Rata-rata jumlah pasien perhari adalah 2 orang

Jumlah bidan yang dibutuhkan :


Rata−rata jumlah pasien X waktu pertolongan kala I −IV 2x 6
= = 1,71 = 2
Jam kerja efektif perawat 7
orang

Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :


Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia

52+12+14 78
X7= X 7 = 1,9 = 2 orang
286 286

Non-nursing jobs 25%


(jml tenaga perawat + loss day ) x 25%
(7 + 1) x 25% = 8 x 25 % = 2 orang
Jadi kebutuhan tenaga perawat 2 + 2 + 2 = 6 orang ditambah 1 orang kepala
ruangan jadi 7 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga kebidanan di Ruang kamar Bersalin = 2 + 2 + 2 + 1 (kepala ruangan) =
7 orang.

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Ruang Kamar Bersalin :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Bidan 7 Sudah sesuai

Rekomendasi :
Kepala Ruang kamar bersalin untuk saat ini tidak mengajukan penambahan
tenaga dikarenakan jumlah tenaga yang ada saat ini sudah sesuai.
Pola Ketenagaan Ruang Perinatologi

I. Latar Belakang
Ruang Perinatologi merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang
harus bisa memberikan tindakan medis yang aman, efektif dengan
memberdayakan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan profesional dalam
menggunakan peralatan, obat-obatan yang sesuai dengan standar terapi.
Pelayanan di Ruang Perinatologi meliputi : Perawatan BBLR,
Makrosomia, ikterus, bayi dengan masalah minum/muntah, bayi yang lahir
dengan infeksi intra uterin, bayi yang lahir dengan tindakan vakum
ekstraksi, forceps ekstraksi, Sectio Caesarea dan bayi dengan
kelahiran sungsang yang bermasalah/sulit serta bayi dengan masalah yang
belum memerlukan perawatan intensif. Dalam rangka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tersebut di atas, maka dibutuhkan tenaga keperawatan
yang kompeten dibidangnya.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Ruang Perinatologi adalah :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
Jumlah rata – rata pasien perhari : 10
Jumlah perawatan yang diperlukan / hari/pasien
Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
Jam kerja efektif tiap perawat adalah 7 jam per hari

Dasar perhitungan tersebut seperti yang terdapat dalam tabel :


N Kategori Rata-rata jml Jml jam Jml jam prwtn
o pasien / hr perawat/hri ruangan/hr (c x d )

A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 1 2,00 2.0
2. ASKEP SEDANG 3 3,08 9.24
3. ASKEP AGAK BERAT 1 4,15 4.15
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6.16
JUMLAH 25.55

Jumlah perawat yang dibutuhkan :


Jumlah jam perawatan ruangan/hari 25,55
= = 3,65 = 4 orang
Jamkerja efektif perawat 7
Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :
Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia

52+12+14 78
X7= X 7 = 1,9 = 2 orang
286 286

Non-nursing jobs 25%


(jml tenaga perawat + loss day ) x 25%
(4 + 1) x 25% = 5 x 25 % = 1,25 = 1 orang perawat

Jadi kebutuhan tenaga perawat 4 + 2 + 1 = 7 orang ditambah 1 orang kepala


ruangan jadi 8 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga keperawatan di Ruang Perinatologi = 4 + 2 + 1 + 1 (kepala ruangan) = 8
orang.

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Rawat Perinatologi :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 7 1

Rekomendasi :
Kepala ruangan Ruang Perinatologi mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga perawat.
Pengajuan ini mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Rawat Inap Lantai IV (Isolasi Covid)

I. Latar Belakang
Ruang Isolasi dipergunakan untuk menahan penyebaran penyakit agar tidak
menjadi suatu kejadian luar biasa / KLB. Oleh sebab itu, dibutuhkan
pengkondisian udara di RS (ruangan bertekanan negatif ruang Isolasi
merupakan ruangan yang di desain khusus dan terpisah dari pasien lain). Untuk
memasuki ruang Isolasi di RS harus mengikuti proses yang ada
Tenaga medis yang bekerja di fasilitas kesehatan sangat beresiko terpapar
infeksi yang secara potensial membahayakan jiwanya, karena Tenaga Medis
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dapat kontak langsung
dengan cairan tubuh atau darah pasien dan dapat menjadi tempat dimana agen
infeksius dapat hidup dan berkembang biak yang kemudian menularkan infeksi
dari pasien satu ke pasien yang lainnya.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Rawat Inap Lantai IV adalah :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
Jumlah rata – rata pasien perhari : 24 Pasien
Jumlah perawatan yang diperlukan / hari/pasien
Jam perawatan yang diperlukan / ruangan / hari
Jam kerja efektif tiap perawat adalah 7 jam per hari

Dasar perhitungan tersebut seperti yang terdapat dalam tabel :


N Kategori Rata-rata jml Jml jam Jml jam prwtn
o pasien / hr perawat/hri ruangan/hr (c x d )

A B C D E
1. ASKEP MINIMAL 10 2,00 20
2. ASKEP SEDANG 11 3,08 33.88
3. ASKEP AGAK BERAT 2 4,15 8,3
4. ASKEP MAKSIMAL 1 6,16 6,16
JUMLAH 24 68.34

Jumlah perawat yang dibutuhkan :


Jumlah jam perawatan ruangan/hari 68.34
= = 9, 76 = 10 orang
Jamkerja efektif perawat 7
Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :
Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia

52+12+14 78
X4= X 4 = 1.09 = 1 orang
286 286

Non-nursing jobs 25%


(jml tenaga perawat + loss day ) x 25%
(4 + 2) x 25% = 6 x 25 % = 1.5 = 2 orang perawat

Jadi kebutuhan tenaga perawat 10 + 1 + 2 = 13 orang ditambah 1 orang kepala


ruangan jadi 14 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga keperawatan di Rawat Inap Lantai IV = 10 + 1 + 2 + 1 (kepala ruangan)
= 14 orang

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Rawat Inap Lantai III :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 4 10

Rekomendasi :
Kepala ruangan rawat inap Lantai IV mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 10 orang tenaga perawat.
Pengajuan ini mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Ruang Intensive Care Unit (ICU)

I. Latar Belakang
Ruang Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan
terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit
yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis
dubia. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan
staf medis, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan
keadaan-keaadaan tersebut. Pengelolaan pelayanan ICU dilakukan secara
khusus dengan mengutamakan Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit – RS.
Airan Raya untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Ruang ICU adalah :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
Jumlah rata – rata pasien perhari :3
Jumlah jam perawatan perhari : 12
Jam kerja efektif :7

Jumlah perawat yang dibutuhkan :

Jumlah rata−rata pasien sehari X Jumlah jam perawatan perhari


Jam kerja efektif kerja
3 x 12 36
= 5.14 = 5 orang
7 7

Ditambah (faktor koreksi) dengan Loss Day :


Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+ haribesar
X Jumlah perawat
Jumlah hari kerjaefektif
tersedia
52+12+14 78
X3= X 3 = 0,8 = 1 orang
286 286

Non-nursing jobs 25%


(jml tenaga perawat + loss day ) x 25%
(9 + 1) x 25% = 10 x 25 % = 2.5= 3 orang perawat
Jadi kebutuhan tenaga perawat 5 + 3 + 1 = 9 orang ditambah 1 orang kepala
ruangan jadi 10 orang.
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
tenaga keperawatan di Ruang ICU = 5 + 3 + 1 + 1 (kepala ruangan) = 10
orang.

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Ruang ICU :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 9 1

Rekomendasi :
Kepala ruangan Ruang ICU mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga perawat. Pengajuan ini
mempertimbangkan :
Misi Rumah Sakit
√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Ruang Kamar Bedah

I. Latar Belakang
Ruang Kamar bedah adalah salah satu ruang yang ada di RS. Airan Raya
yang keberadaannya di bawah pelayanan medik dan bidang keperawatan.
Sebagai salah satu instalasi yang memberikan pelayanan pembedahan,
selayaknya memiliki sebuah pedoman yang dapat memandu atau sebagai acuan
dalam seluruh kegiatan pelayanan yang semestinya dilakukan dijalankan di
kamar bedah yang memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan
dan kesehatan kerja untuk mencegah terjadinya bahaya yang dihadapi tim
bedah dan pasien yang menjalanai operasi.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Metode Depkes.
Dasar perhitungan di Ruang Kamar Bedah adalah :
Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi
a. Jumlah dan jenis operasi
No Jenis kategori Rata – rata Jam Total
operasi / hari operasi /
kategori
1. Operasi besar 3 5 15
2. Operasi sedang 10 2 20
3. Operasi kecil 7 1 7
Jumlah 20 42

b. Jumlah kamar operasi : 3 kamar operasi


c. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari ) pada hari kerja
d. Tugas perawat di kamar operasi : instrumentator, perawat sirkulasi (3 orang
/tim)
e. Tingkat ketergantungan pasien :
- Operasi besar : 5 jam/operasi
- Operasi sedang : 2 jam / operasi
- Operasi kecil : 1 jam / operasi
-
Cara penghitungan :
( 3 x 5 ) + ( 10 x 2 ) + ( 7 x 1 ) x 2 = 42 x 2 = 12 = 12 +1 (perawat cadangan inti) = 13
org
7 jam 7

Diruangan penerimaan
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit
Ketergantungan di RR : 1 jam

1,15 x 20 = = 23 = 3,28 = 3 orang


7 7

Total jumlah perawat = 13 + 3 = 16 orang ditambah 1 org kepala ruangan


jadi 17 orang

Analisa Kebutuhan tenaga perawat di Ruang Kamar Bedah :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 13 4

Rekomendasi :
Kepala ruangan Ruang Kamar Bedah mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga perawat.
Pengajuan ini mempertimbangkan :
Misi Rumah Sakit
√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Ruang CSSD

I. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk
mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah
satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya
angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut
maka perlu dilakukan pengendalian Infeksi di rumah sakit.
Pusat sterilisasi merupakan salahsatu matarantaiyang pentinguntuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, Pusat Sterilisasi sangat
bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik,unsur
penunjang medik maupun instalasiantara lain perlengkapan , rumah tangga ,
pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain. Apabila terjadi
hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada akhirnya akan mengganggu
proses dan hasil sterilisasi.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan WISN.
Dasar perhitungan di Ruang CSSD adalah :
1. Instrument
Kategori operasi sedang dan besar
Proses :
- Memilah instrument : 20 menit
- Merendam instrument : 20 menit
- Pencucian + menyikat : 120 menit
- Pengeringan + pelumasan : 125 menit
- Packing + poches : 80 menit +
Total : 365 menit
2. Linen dan Gown
Proses :
- Serah terima linen dari laundry : 60 menit
- Menyusun + melipat linen ke lemari dan loker : 120 menit
- Packing linen dan gown sesuai tindakan : 60 menit +
Total : 240 menit
3. Kassa 1rol (ukuran 126M x 110cm)
Jenis Kassa (Kassa Bedah, Tupper, Kassa Combutio, Tampon dan peanut)
Proses :
- Menggunting kassa : 150 menit
- Melipat kassa : 360 menit +
Total : 510 menit
Total Waktu : 1.115 menit
Total waktu kerja = 1.115 menit : 60 menit
= 18,6
= 19 jam

Jumlah Tenaga yang dibutuhkan :


Jumlah hari kerja efektif x jumlah jam kerja per hari
=
Jumlahhari dalam setahun

365 x 19
= = 4.18 = 4 orang
296 x 5.6

Jadi kebutuhan tenaga perawat 4 orang ditambah 1 orang kepala ruangan jadi
5 orang.

Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan Metode Depkes maka didapatkan kebutuhan
CSSD di Ruangan CSSD = 4 + 1 (kepala ruangan) = 5 orang

Analisa Kebutuhan tenaga CSSD di Ruang CCSD :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Perawat 4 1

Rekomendasi :
Kepala ruangan CSSD mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga CSSD. Pengajuan ini
mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
√ Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.

Pola Ketenagaan Ruang Radiologi

I. Latar Belakang
Rumah Sakit menyediakan dan menawarkan beberapa
pelayananmedis sebagai bentuk pendukung pelayanan kesehatan kepada
masyarakat,salah satu diantaranya adalah pelayanan Radiologi.
Pelayanan Radiologi yaitu pelayanan penunjang medis yang bertujuan
memberikan hasil diagnosa. Pelayanan Radiologi dalam operasionalnya
memanfaatkan radiasi pengion yaitu Sinar x- ray dan radiasi non pengion yaitu
dengan pelayanan Ultrasonografi (USG). Sinar x-Ray yang telah
diketahui selain manfaatnya juga ada dampak negativenya, maka dari
itu perlu mendapatkan perhatian sehingga dalam pemanfaattannya
sesuai dengan prosedur dan memperhatikan keselamatan pasien.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Ruang Radiologi mengacu pada prinsip perhitungan
dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dengan BOR 60% dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :Instrument

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


1. Jam kerja per minggu = 40 jam
2. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
3. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
4. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
5. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
6. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di bagian


Ruang Radiologi adalah:
1. Kepala Instalasi Radiologi

Perhitungan
Waktu yang
No Jenis Kegiatan jumlah kebutuhan
Dibutuhkan
tenaga
1 Melaksanakan dan mengevaluasi tindak 60 menit Kebutuhan tenaga
radiodiaqnostik sesuai yang ditetapkan dalam 360 menit
=
SPO 300 menit
2 Membuat expertise/ pembacaan foto rontgen 180 menit
= 1.2
setiap hari
= 1 orang
3 Membantu kepala ruangan memberi masukan 60 menit
dalam membuat laporan evaluasi kegiatan/
pelayanan/ pengawasan/ sarana di radiologi/
pengawasan penilaian staf radiologi
4 Mengupayakan pelayanan penunjang medis 60 menit
yang baik,tepat,cepat kepada pasien
Total waktu 360 menit

2. Kepala Ruangan Radiologi

Perhitungan
Waktu yang
No Jenis Kegiatan jumlah kebutuhan
Dibutuhkan
tenaga
1 Membuat Laporan harian maupun bulanan 30 menit Kebutuhan tenaga
Radiologi 480 menit
=
300 menit
2 Menghitung stok dan pemakaian obat bahan 30 menit
habis pakai dan melakukan pemesanan kebagian = 1.6
logistik/farmasi
= 2 orang
3 Turut membantu pembuatan foto x-ray, CT 360 menit
Scan, dan USG
4 Mengatur jadwal dinas anggota Radiologi 60 menit
Total waktu 480 menit

3. Radiografer
Waktu yang Perhitungan jumlah kebutuhan
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan tenaga
1 Mempersiapan pasien, obat- 100 menit Kebutuhan tenaga
obatan dan peralatan untuk 2300 menit
= 850 / 300 menit
300 menit
pemeriksaan dan pembuatan foto
radiologi = 2.8
2 Melakukan tindakan radiologi 100 menit
= 3 oran9
rutin dan khusus serta
melaksanakan pemeriksaan rutin
sesuai SPO
3 Mengoperasikan peralatan 100 menit
radiologi sesuai dengan SPO dan
menjaga kebersihan alat-alat
radiografi serta alat-alat lainnya
4 Menerapkan teknik dan prosedur 100 menit
yang tepat untuk meminimalkan
paparan yang terima pasien dan
dirinya sendiri sesuai dengan
kebutuhan
5 Mengawasi dan menjaga kualitas 150 menit
hasil radiografi
6 Memastikan selalu menggunakan 150 menit
informed consent untuk
pemeriksaan khusus
7 Menjaga dan mencegah alat – 150 menit
alat radiografi dari keadaan dan
penggunaan yang dapat
menimbulkan kerusakan atau
gangguan
Total waktu 850 menit

Tenaga yang dibutuhkan


Jabatan
No Jumlah Kualifikasi
1. Kepala Instalasi Radiologi 1 Dr. Sp, Rad
2. Kepala Ruangan Radiologi 2 D-III
3 Radiografer 3 D-III
TOTAL 6

Jadi kebutuhan tenaga Radiologi 1+ 2 + 3 orang jadi 6 orang.


Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi
Radiologi adalah = 1+ 2 + 3 = 6 orang

Analisa Kebutuhan tenaga Radiografer di Ruang Radiologi :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Radiografer 5 1

Rekomendasi :
Kepala ruangan Radiologi mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga Radiologi. Pengajuan
ini mempertimbangkan:

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
√ Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Ruang Laboratorium

I. Latar Belakang
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan dan pengobatan pasien. Laboratorium klinik tidak hanya berfungsi
membantu penetapan diagnosa dan penatalaksanaan penderita, tetapi juga dapat
berfungsi sebagai sarana untuk memastikan diagnosa. Oleh karena itu
laboratorium di rumah sakit menempati kedudukan sentral. Kedudukan yang
penting itu, maka tanggung jawab laboratorium makin lama makin bertambah
besar, baik tanggung jawab professional, tanggung jawab teknis, maupun
tanggung jawab pengelolaan.
Pelayanan yang cepat, tepat dan cermat hanya dapat terwujud apabila
laboratorium didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan berfungsi
dengan baik, serta didukung oleh petugas yang profesional, pengelola maupun
pelaksana yang terdidik dan sadar akan tanggung jawabnya.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Ruang Laboratorium mengacu pada prinsip perhitungan
dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dengan BOR 60% dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :
Rumus :
Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


a. Jam kerja per minggu = 40 jam
b. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
c. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
d. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
e. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
f. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di


bagian Ruang Laboratorium adalah:
1. Kepala Instalasi Laboratorium
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Melaksanakan dan mengevaluasi pelayanan 60 menit Kebutuhan tenaga
laboratorium sesuai yang ditetapkan dalam 360 menit
=
300 menit
SPO
2 Membuat expertise hasil laboratorium setiap 180 menit = 1.2
hari = 1 orang
3 Membantu kepala ruangan memberi 60 menit
masukan dalam membuat laporan evaluasi
kegiatan/ pelayanan/ pengawasan/ sarana di
laboratorium/ pengawasan penilaian staf
laboratorium
4 Mengupayakan pelayanan penunjang medis 60 menit
yang baik,tepat,cepat kepada pasien
360 m
Total waktu
enit

2. Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium

Waktu yang Perhitungan jumlah


No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Mengidentifikasi secara tertulis pelayanan 60 menit Kebutuhan tenaga
laboratorium serta mengintegrasikan dan 420 menit
=
300 menit
mengkoordinasikan pelayanan tersebut
dengan pelayanan dari unit lain = 1,4 ≈ 1 orang
2 Mengatur jadwal dinas anggota laboratorium 60 menit
3 Memvalidasi hasil yang sudah divalidasi oleh 60 menit
analis laboratorium
4 Mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi 60 menit
kegiatan laboratorium secara rutin serta
pelaksanaan dinasi kerja staf dibawahnya
5 Membuat dan menyampaikan laporan 60 menit
evaluasi program kerja Instalasi Laboratorium
6 Mengajukan kalibrasi dan maintenance alat 60 menit
laboratorium dan membuat dokumentasinya
7 Memberikan laporan tertulis secara berkala 60 menit
(bulanan, tahunan) terdiri dari :
a. Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium
bulanan
b. Laporan pemeriksaan rawat jalan dan
rawat inap bulanan
c. Laporan pemeriksaan rujukan keluar
d. Laporan stock reagen setiap bulan
420
Total waktu
menit

1. Analis Laboratorium

Waktu yang Perhitungan jumlah


No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Membersihkan meja kerja lab setiap pagi 30 menit Kebutuhan tenaga
2 Maintenance alat lab 60 menit 960 menit
3 Menangani, memproses, dan melaksanakan 50 menit 300 menit = 860/300

pemeriksaan laboratorium dan pelayanan


menit
darah untuk pasien rawat jalan dan rawat
inap berlangsung dengan baik dan lancar = 2.9 ≈ 3
4 Merencanakan dan memproses pemeriksaan 50 menit
laboratorium dan pelayanan darah sesuai = 3 orang x 3 Shift

dengan standar yang telah ditentukan = 9 orang + 1 libur


5 Mempersiapkan perlengkapan sampling 50 menit
= 10 orang Analis
(sesuai dengan kebutuhan)
6 Menerima formulir permintaan pemeriksaan 50 menit
laboratorium dan formulir pemintaan
pelayanan darah dan menyesuaikan dengan
data pasien di sistem
7 Melakukan pengambilan, pengumpulan, dan 50 menit
pengelolaan spesimen untuk pemeriksaan
8 Mengambil sampel swab PCR pasien rawat 60 menit
inap
9 Mengambil sampel swab antigen pasien 60 menit
rawat inap maupun rawat jalan
Jadi kebutuhan tenaga Laboratorium adalah :
1. Kepala Instalasi Laboratorium : 1 orang.
2. Kepala Ruangan Laboratorium : 1 orang.
3. Analis Laboratorium : 10 orang.
12 orang.

Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi
Laboratorium adalah = 1+ 1 + 10 = 12 orang

Analisa Kebutuhan tenaga Laboratorium di Ruang Laboratorium :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Tenaga Laboratorium 12 0

Rekomendasi :
Kepala Ruangan Laboratorium untuk saat ini tidak mengajukan penambahan
tenaga dikarenakan jumlah tenaga yang ada saat ini sudah sesuai
Pola Ketenagaan Ruang Fisioterapi

I. Latar Belakang
Pelayanan Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan
fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau
cedera melalui paduan intervensi, keterapian fisik dan atau rehabilitatif
untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal. Pelayanan yang cepat, tepat
dan cermat hanya dapat terwujud apabila Fisioterapi didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai dan berfungsi dengan baik, serta didukung oleh
petugas yang profesional, pengelola maupun pelaksana yang terdidik dan sadar
akan tanggung jawabnya.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Ruangan Fisioterapi mengacu pada prinsip perhitungan
dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dengan BOR 60% dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :
Rumus :
Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


a. Jam kerja per minggu = 40 jam
b. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
c. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
d. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
e. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
f. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di bagian


Ruang Fisioterapi adalah:
1. Kepala Unit Fisioterapi
Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
420 menit 365 x 7
=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang

2. Kepala Ruangan Unit Fisioterapi


Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang
3. Pelaksana Fisioterapi
Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 1220 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari 1220 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari300 menit

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 4,06 ≈ 4 orang

Jadi kebutuhan tenaga Fisioterapi adalah :

4. Kepala Unit Fisioterapi : 1 orang.


5. Kepala Ruangan Fisioterapi : 1 orang.
6. Pelaksana Fisioterapis : 4 orang.
6 orang.

Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Unit Fisioterapi
adalah = 1+ 1 + 4 = 6 orang
Analisa Kebutuhan tenaga Laboratorium di Ruang Fisioterapi :
Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
1. Kepala Unit Fisioterapi 1 0
2. Kepala Ruangan 1 0
Fisioterapi
3. Pelaksana Fisioterapi 3 1

Rekomendasi :
Kepala ruangan Fisioterapi mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga di Unit
Fisioterapi. Pengajuan ini mempertimbangkan:
Misi Rumah Sakit
Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Instalasi Gizi

I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga instalasi gizi yang handal, perlu
dilakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat.Untuk menyediakan
sumber daya yang handal tersebut perlu dibuat suatu perencanaan penyediaan
sumber daya manusia. Penyediaan sumber daya manusia yang dimaksud adalah
proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam
dan keluar organisasi. Tujuannya adalah untuk mendayagunakan sumber –
sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat
disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Instalasi Gizi mengacu pada prinsip perhitungan dari
dengan menggunakan rumus ISN (Indicator Staffing Need) yang dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :

Rumus :
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga¿ =
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Beban Kerja (1Tahun) x Jumlah tenaga saat ini x 365 hari
Waktu Kerja Tersedia( 1tahun) x (365−(A + B+C+ D)) X E Jam

Keterangan :

1. Jam kerja = jam efektif 7 jam


2. A = cuti 12 hari
3. B = hari libur nasional 15 hari
4. C = libur hari minggu dalam setahun 52 hari
5. D = ketidakhadiran 12 hari (ijin sakit)
6. E = waktu kerja per hari 7 jam

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di


bagian Instalasi Gizi adalah:

1. Tenaga Ahli Gizi


RATIO 1: 40
- 119/40 = 2.975
- Koreksi Faktor Hari Kerja = 7/6 hr x 2,975
= 3,47
- Koreksi Faktor Cuti, Libur, Dll = 3,47 + (0,2 x 3,47)
= 4,165
- Koreksi Istirahat 1 Jam = 8/7 x 4,165
= 4,76
maka kebutuhan tenaga ahli gizi adalah 5 orang, sedangkan jumlah ahli gizi
yang tersedia 2 orang, jadi kurang 3 orang distribusi tenaga ahli gizi
- Kepala instalasi gizi 1 orang
- Ahli gizi penyelenggaran makanan 1 org
- Ahli gizi Pendidikan dan pelatihan 1 org
- Ahli gizi asuhan rawat inap 2 org

2. Tenaga Juru Masak

RATIO 1:25

- 119/25 = 4,76
- Koreksi Faktor Hari Kerja = 7/6 hr x 4,76
= 5,553
- Koreksi Faktor Cuti, Libur, Dll = 5,553 + (0,2 x 5,553)
= 6,664
- Koreksi Istirahat 1 Jam = 8/7 x 6,664
= 7,616

Maka kebutuhan tenaga juru masak/pengolahan adalah 8 orang, jumlah yang


tersedia saat ini adalah 9 orang. Tetapi pekerjaannya masih merangkap
dengan pelayanan selain untuk pasien yaitu, untuk menu pegawai khusus,
menu Tindakan dokter operasi, dan acara.

3. Tenaga Washer (Hygiene & Sanitasi)


- Koreksi Faktor Hari Kerja = 7/6 hr x 2
= 2,33

- Koreksi Faktor Cuti, Libur, Dll = 2,33 + (0,2 x 2,33)


= 2,8
- Koreksi Istirahat 1 Jam = 8/7 x 2,8
= 3,2

Maka kebutuhan tenaga washer (hyigiene &sanitasi) adalah 3 orang,


sedangkan tenaga saat ini adalah 2 orang, jadi kurang 1 orang.

Jadi kebutuhan tenaga Instalasi Gizi adalah :


7. Tenaga Ahli Gizi : 5 orang
8. Tenaga Juru Masak : 8 orang
9. Tenaga Washer (Hygiene & Sanitasi) : 3 orang

Jumlah : 16 orang.

Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari menggunakan rumus ISN (Indicator
Staffing Need), maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi Gizi adalah = 5 +
9 + 3 = 16 orang

Analisa Kebutuhan tenaga di Instalasi Gizi :

Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga


ini
- Ahli Gizi 2 3
- Juru Masak 8 0
- Washer 2 1

Rekomendasi :

Kepala Instalasi Gizi mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan tenaga


berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga di Instalasi Gizi. Pengajuan
ini mempertimbangkan:

Misi Rumah Sakit


√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit Rekam Medis

I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga instalasi reklam medis yang handal,
perlu dilakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat.Untuk
menyediakan sumber daya yang handal tersebut perlu dibuat suatu perencanaan
penyediaan sumber daya manusia. Penyediaan sumber daya manusia yang
dimaksud adalah proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke
dalam, di dalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah untuk
mendayagunakan sumber – sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada
waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan
persyaratan jabatan.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Unit Rekam Medis mengacu pada prinsip perhitungan
dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dengan BOR 60% dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :

Rumus :
Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


a. Jam kerja per minggu = 40 jam
b. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
c. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
d. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
e. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
f. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di


bagian Unit Rekam Medis adalah:

A. Bagian Koding
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga

1 Mengkoding status pasien rawat jalan 2 menit Kebutuhan tenaga


(5 x 131 = 262) 1048 menit
=
300 menit
Memeriksa kelengkapan status rawat jalan 2 menit
2
(5 x 131 = 262) = 3,4
Menkoding status pasien rawat inap 2 menit = 3 orang
3
(5 x 131 = 262)
Membuat surat keterangan lahir (SKL) 2 menit
4
(5 x 131 = 262)
Total waktu 1048 menit

B. Bagian Asembling/Analising
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Analising pasien rawat inap (cek KLPCM) 5 menit Kebutuhan tenaga
(5 x 131 = 655) 1441menit
=
300 menit
2 Memeriksa kembali status rawat inap setelah 3 menit
dikembalikan ke rekam medis (3 x 131 = 393) = 4,80
3 Merapikan status 3 menit = 5 orang
(2 x 131 = 393)
Total waktu 1441 menit

C. Bagian Pelaporan
Waktu yang Perhitungan jumlah
No. Jenis Kegiatan
dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 menit Kebutuhan tenaga
1 Input rawat jalan
(1 x 131 = 131) 708 menit
=
300 menit
2 menit
2 Input rawat inap
(2 x 131 = 262) = 2,36
Membuat laporan bulanan (indikator, jumlah
3 2 jam = 120 menit = 2 orang
pasien, 10 penyakit terbesar)
Membuat laporan ranking penyakit spesialis
4 3 jam = 180 menit
(rawat inap & rawat jalan)
5 Membuat laporan KLB dan DBD 15 menit
Jumlah waktu 708 menit
D. Bagian Filling/ Distribusi
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
3 menit Kebutuhan tenaga
1 Mengambil status dari pendaftaran
(3 x 131 = 393) 1834 menit
=
300 menit
5 menit
2 Menulis dan mencari status
(5 x 131 = 655) = 6,11
3 menit = 6 orang
3 Mengantar status ke poli
(3 x 131 = 393)
2 menit
4 Menyusun status ke dalam rak
(2 x 131 = 262)
1 menit
5 Merakit status rawat inap
(1 x 131 = 131)
Total Waktu 1834 menit

E. Bagian Administrasi Form/ Pengisian/ Visum Et Repetrum


Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 menit Kebutuhan tenaga
1 Pembuatan visum
(1 x 131 = 131) 393 menit
=
300 menit
1 menit
2 Klaim asuransi
(1 x 131 = 131) = 1,31
Pembuatan surat pengantar ke pihak 1 menit = 1 orang
3
asuransi (1 x 131 = 131)
Total waktu 393 menit

Jadi kebutuhan tenaga Instalasi Farmasi adalah :


1. Bagian Koding : 3 orang
2. Bagian Asembling/Analising : 5 orang
3. Bagian Pelaporan : 2 orang
4. Bagian Filling/ Distribusi : 6 orang
5. Bagian Adm. Form/ Pengisian/ Visum Et Repetr : 1 orang +
Jumlah : 21 orang.

Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci
dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi Farmasi adalah =
1+ 4 +2 + 14 = 13 orang

Analisa Kebutuhan tenaga Instalasi Farmasi :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
- Apoteker 4 1
- Asisten Apoteker 12 2
- Juru racik 3 1
- Admin farmasi 1 0

Rekomendasi :
Rekomendasi :
Kepala Instalasi Farmasi mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga di Instalasi Farmasi.
Pengajuan ini mempertimbangkan:
Misi Rumah Sakit
Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit Admission

I. Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan di bidang Kesehatan telah terjadi pergeseran
orientasi pelayanan kesehatan dari pelayanan kuratif menjadi pelayanan
promotif dan prefentif, makalebih luasnya pelayanan mencakup pelaksanaan
proses pendaftaran pasien, pemberian informasi untuk mencegah kesalahan
dalam mengidentifikasi pasien dan memperlancar pelayanan di RS Airan
Raya. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan
pelayanan Loket Pendaftaran di Rumah Sakit ,dibutuhkan sumber daya
manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya

II,Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di unit Admission mengacu pada prinsip perhitungan dari
Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dengan BOR 60% dapat disajikan
pada tabel di bawah ini :
Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


a. Jam kerja per minggu = 40 jam
b. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
c. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
d. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
e. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
f. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di bagian


Ruang Laboratorium adalah:

Waktu yang Perhitungan jumlah


No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga

Penerimaan/pendaftaran pasien 5 menit Kebutuhan tenaga


1
baru rawat jalan (5 x 131 = 655)
Penerimaan / pendaftaran pasien 5 menit 3930 menit
2 =
300 menit
kontrol. (5 x 131 = 655)
Penerimaan/pendaftaran pasien 10 menit = 13, 1
3
rawat inap. (10 x 131 = 1310) = 13 orang
Penerimaan/pendaftaran pasien 10 menit
4
kecelakaan kerja. (10 x 131 = 1310)

Total Waktu 3930 menit

Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Unit Admission
adalah = 13 + 1 (Kepala ruangan) = 14 orang

Analisa Kebutuhan tenaga Laboratorium di Ruang Laboratorium :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
4. Staff Admission 8 6

Rekomendasi :

Kepala Unit Admission mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan


tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 6 orang tenaga di Unit Admission.
Pengajuan ini mempertimbangkan:

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Instalasi Farmasi

I. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi
profesional yang berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi
persyaratan baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun
kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu
profesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan
dengan beban kerja dan keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan
visi rumah sakit.

II.Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Instalasi Farmasi mengacu pada prinsip perhitungan
dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dengan BOR 60% dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :

Rumus :
Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


6. Jam kerja per minggu = 40 jam
7. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
8. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
9. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
10. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
11. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di


bagian Instalasi Farmasi adalah:

No Jabatan Jenis Kegiatan Waktu Ket


Penyelesaian
1. Kepala 1. Membuat usulan kebutuhan perbekalan 30’  Total
Instalasi farmasi, alat tulis kantor dan kebutuhan Waktu 7
Farmasi lainnya dengan memperhatikan jam
persediaan /stock, pemakaian obat per
hari serta mengkoreksi daftar kebutuhan efektif
yang disusun bawahan untuk diajukan ke
Kabid. Medik guna membuat rencana
Anggaran.
2. Membuat laporan harian instalasi 60’
farmasi RS. Airan Raya seperti laporan
pemakaian obat generik dan non generik,
mutasi perbekalan farmasi, pembelian
obat di luar formularium RS dan
pemakaian narkotika/psikotropika
3. Memantau dan menilai penatalaksanaan 120’
permintaan layanan Instalasi Farmasi
mencakup kegiatan penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian dan
informasi perbekalan farmasi untuk
meningkatkan pelayanan Instalasi
Farmasi.
4. Mengevaluasi dan membuat 60’
rekomendasi hasil pelaksanaan tugas
serta menilai prestasi staff farmasi untuk
pengembangan karir staff farmasi.
5. Mengawasi ketertiban, keamanan dan
kebersihan Instalasi Farmasi untuk 60’
kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan
tugas
6. Melakukan pengamatan mutu secara 30’
umum terhadap obat dan alat kesehatan
7. Menghitung perkiraan kebutuhan obat
di farmasi dalam lingkup wilayah kerja
gudang dengan menggunakan metode 60’
konsumsi dan metode epidemiologi dan
penyusunan rencana kebutuhan.
2. Apoteker 1. Menelaah resep pasien rawat inap dan 120’  Total
Penanggun rawat jalan. Waktu 10
g jawab 2. Memverifikasi pemakaian obat dan alat 60’ jam
rawat inap kesehatan. efektif
dan rawat 3. Menjamin ketersediaan perbekalan 120’
jalan farmasi untuk pasien rawat inap dan
rawat jalan.
4. Mengkoordinasikan, memantau dan
mengendalikan para asisten apoteker 120’
dalam penggunaan fasilitas dan
pelaksanaan kegiatan peracikan,
penyimpanan, penyediaan, penyaluran
dan informasi obat-obatan serta
Pengadministrasiannya
5. Memastikan laporan pengamatan tempat 60’
penyimpanan obat dan laporan
pemakaian narkotika dan psikotropika
serta kartu stok terisi pada setiap shift.
6. Memberikan edukasi kepada pasien
terkait obat-obat yang akan dibawa
pulang pasien. 60’
7. Mengawasi kelancaran
pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan
dalam kebijakan 60’
4. Administra 1. Memutasi barang sesuai dengan jenis, 20’  Total
si jumlah, expire date dan kondisi barang Waktu
Gudang/Ju yang diterima 6 jam
ru Racik 2. Memvalidasi kesesuaian PO dan faktur. 60’ efektif
Farmasi 3. Mendokumentasikan faktur yang
diterima dari distributor. 60’
4. Mengumpulkan, mengolah dan
mengevaluasi data kerusakan barang 30’
farmasi.
5. Mengumpulkan, mengolah, dan 60’
mengevaluasi data tentang penerimaan,
pengeluaran, dan persediaan obat di
seluruh unit pelayanan kesehatan dan
persediaan di gudang farmasi.
6. Penerimaan, penyimpanan dan 30’
pengeluaran perbekalan farmasi
5. Asisten 1. Menyimpan dan menata sediaan 60’  Total
Apoteker farmasi, alat kesehatan dan bahan medis Waktu 10
habis pakai di tempat yang telah jam
ditentukan agar sesuai dengan SPO efektif
2. Memverifikasi penyiapan obat dan alkes 60’
pasien agar pasien memperoleh obat
yang tepat dan sesuai.
3. Melaksanakan prosedur pencatatan dan 120’
dokumentasi perencanaan, pengadaan
sediaan farmasi dan alkes ke gudang
farmasi.
4. Membuat laporan harian yaitu 60’
pemantauan suhu tempat penyimpanan
obat dan laporan penggunaan narkotika
dan psikotropika setiap shift
5. Menyiapkan dispensing dan rekonstitusi
sediaan steril rawat inap 60’
6. Melakukan peracikan obat
7. Melakukan konseling dan pemberian 60’
informasi mengenai obat pasien rawat 60’
jalan
8. Memverifikasi penerimaan obat dan
alkes dari gudang farmasi agar sesuai 60’
dengan pemesanan yang telah diajukan.
9. Menyiapkan obat dan alkes yang telah 60’
diverifikasi sebelumnya termasuk
pelabelan

1. Kepala Instalasi Farmasi


Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang
2. Apoteker Penanggung Jawab Rawat Inap dan Rawat Jalan
Jumlah beban kerja 1 hari = 10 jam = 600 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

600 menit
=
300 menit

= 2 orang x 2 shift
= 4 orang

3. Staf Gudang/Juru Racik Farmasi


Jumlah beban kerja 1 hari = 6 jam = 360 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

360 menit
=
300 menit

= 1,2 orang ≈ 1 orang x 2 shift

= 2 orang

4. Asisten Apoteker
Jumlah beban kerja 1 hari = 10 jam = 600 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

600 menit
=
300 menit
= 2 orang x 3 shift
= (6 orang x 2 (RJ dan RI) + 2 orang (libur)
= 14 orang
Jadi kebutuhan tenaga Instalasi Farmasi adalah :
1. Kepala Instalasi Farmasi : 1 orang
2. Apoteker Penanggung Jawab Rawat Inap dan Rawat Jalan : 4 orang
3. Staff Gudang / Juru Racik Farmasi : 2 orang
4. Asisten Apoteker : 14
orang
Jumlah : 21
orang.

Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci
dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di Instalasi Farmasi adalah =
1+ 4 +2 + 14 = 13 orang

Analisa Kebutuhan tenaga Instalasi Farmasi :


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
- Apoteker 4 1
- Asisten Apoteker 12 2
- Juru racik 3 1
- Admin farmasi 1 0

Rekomendasi :
Rekomendasi :
Kepala Instalasi Farmasi mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan
tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 4 orang tenaga di Instalasi Farmasi.
Pengajuan ini mempertimbangkan:
Misi Rumah Sakit
Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit PSDM

I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga PSDM yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar
organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang
sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan
kontribusi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit
PSDM RS. Airan Raya adalah sebagai berikut :

Adapun kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di Unit PSDM adalah sebagai berikut:

No JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH

1. Kasubag PSDM 1. Berkewarganegaraan Indonesia 1


2. Minimal berijazah Sarjana
Psikotes/Hukum/Manajemen
3. Memenuhi kompetensi sebagai kepala
urusan SDM
4. Berkelakuan baik
2. Kepala Urusan 1. Berkewarganegaraan Indonesia 1
diklat 2. Minimal berijazah S1 Umum / S1
Manajemen
3. Pernah menjabat sebagai Staf
pelaksana urusan Diklat
4. Memenuhi kompetensi sebagai
Kepala Urusan Diklat RS
5. Mampu menggunakan aplikasi office.
6. Berkelakuan baik
3 Kepala Urusan 1. Berkewarganegaraan Indonesia 1
Rekrutmen dan 2. Minimal berijazah D III Manajemen /
S1 Psikologi
HIK
3. Pernah menjabat sebagai Staf
pelaksana urusan rekrutmen
4. Diklat Ka. Urusan Rekrutmen,Diklat
terkait HRD
5. Memenuhi kompetensi sebagai
Kepala Urusan Rekrutmen
6. Mampu menggunakan aplikasi office.
7. Berkelakuan baik
4 Staf Kesejahteraan 1. Berkewarganegaraan Indonesia 2
2. Minimal berijazah S-1Ekonomi / S-1
Manajemen
3. Pernah menjabat sebagai Staf
pelaksana urusan kesejahteraan
4. Memenuhi kompetensi sebagai Staf
Kesejahteraan RS
5. Mampu menggunakan aplikasi office.
6. Berkelakuan baik
5 Staf Rekrutmen 1. Berkewarganegaraan Indonesia 1
2. Minimal berijazah D III Manajemen /
S1 Psikologi
3. Pernah menjabat sebagai Staf
pelaksana urusan rekrutmen
4. Diklat Staf Urusan Rekrutmen,Diklat
terkait HRD
5. Memenuhi kompetensi sebagai staf
rekrutmen
6. Mampu menggunakan aplikasi
office.
7. Berkelakuan baik

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Unit PSDM mengacu pada prinsip perhitungan dari
Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat disajikan pada tabel di bawah
ini:

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


1. Jam kerja per minggu = 40 jam
2. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
3. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
4. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
5. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
6. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit
Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di Unit PSDM
adalah sebagai berikut :
1. Kasubag PSDM
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Melakukan pengumpulan indikator 30” Kebutuhan tenaga
mutu unit 420 menit
=
2 Menyusun dokumen regulasi 40” 300 menit
(kebijakan/pedoman/panduan/ SPO)
= 1,4
terkait PSDM yang diperlukan untuk
= 1 orang
menjalankan misi RS Airan Raya.
3 Merencanakan, mengembangkan, 30”
mengkoordinasi dan mengawasi
program rutin, program peningkatan
mutu dan program pengembangan
PSDM
4 Mengatur dan mengkoordinasikan 30”
kegiatan PSDM terdiri dari rekrutmen,
kesejahteraan dan Diklat.
5 Memeriksa dan menandatangani 20”
internal memo dan surat-surat (surat
tugas, surat keluar, surat peringatan,
dll).
6 Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan 20”
urusan rekrutmen yang meliputi
perencanaan kebutuhan kerja,
pengadaan calon karyawan, proses
seleksi rekrutmen dan penempatan
karyawan.
7 Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan 40”
urusan kesejahteraan karyawan yang
meliputi gaji, tunjangan dan lain-lain.
8 Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan 40”
urusan pembinaan karyawan yang
meliputi proses mutasi, reward dan
punishment, PHK dan penyelesaian
perselisihan hubungan kerja.
9 Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan 20”
pengembangan karyawan melalui
program pendidikan dan pelatihan.
10 Menciptakan hubungan yang harmonis 20”
antara karyawan dan antar unit kerja
sehingga tercipta suasana kerja yang
mendorong peningkatan prestasi setiap
karyawan
11 Menganalisis, mengevaluasi dan 30”
memberikan masukan /
rekomendasiterhadap tugas-tugas
manajerial yang dilakukan, analisa dan
evaluasi system prosedur kerja yang ada
untuk tujuan perbaikan di bagian PSDM
12 Mengatur dan mengawasi proses mutase 20”
penilaian prestasi kerja dan
menyelenggarakan konseling karyawan.
13 Merencanakan dan mengkoordinasikan 30”
dengan masing masing bidang/bagian
kebutuhan tenaga kerja rumah sakit
baik dalam  baik dalam jumlah maupun
jumlah maupun kualifikasinya.
14 Mengatur dan mengawasi kegiatan 20”
administrasi pemisahan karyawan
(pemberhentian /pemutusan hubungan
kerja), sesuai aturan pokok
kepegawaian yang berlaku dan
ketentuan ketentuan perundang-
undangan.
15 Menyelesaikan masalah-masalah yang 20”
ada, baik antar karyawan satu unit
maupun unit yang lain.
16 Membuat laporan tahunan tentang pola 30’
ketenagaan per tahun
Total 420 menit

2. Kepala Urusan diklat

Waktu yang Perhitungan jumlah


No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Melakukan pengumpulan indikator 30” Kebutuhan tenaga
mutu unit 420 menit
=
2 Membuat program kerja diklat Rumah 40” 300 menit
Sakit
= 1,4 ≈ 1 orang
3 Melaksanakan penyelenggaraan diklat 50”
orientasi, diklat pengembangan dan
diklat pemantapan
4 Membuat data base diklat karyawan 30”
untuk seluruh unit kerja
5 Membuat evaluasi dan menyusun 30”
laporan pelaksanaan diklat
6 Monitoring evaluasi paska diklat 30”
berkoordinasi dengan kepala unit kerja
7 Melakukan koordinasi dengan para 30”
instruktur mengenai silabus dan materi
diklat
8 Mengelola dan mengembangkan 40”
perpustakaan RS
9 Membuat administrasi urusan Diklat 30”
10 Melakukan koordinasi dengan 30”
Bidang/Bagian untuk pelaksanaan OJT
karyawan
11 Melaksanakan uji kompetensi sesuai 40”
bidang profesi bekerja sama dengan
kepala unit
12 Melakukan bimbingan dan pembinaan 40”
kepada staf Diklat
Total 420 menit

3. Kepala Urusan Rekrutmen dan HIK

Waktu yang Perhitungan jumlah


No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Melakukan pengumpulan indikator 30” Kebutuhan tenaga
mutu unit 420 menit
=
2 Melaksanakan proses rekrutmen sesuai 30” 300 menit
dengan perencanaan kebutuhan SDM, = 1,4 ≈ 1 orang
mulai dari seleksi administrasi sampai
dengan pengangkatan menjadi
karyawan tetap.
3 Melaksanakan proses kredensial tahap 30”
awal untuk seluruh profesi (staf medis,
staf keperawatan dan tenaga kesehatan
lain seperti : apoteker, asisten apoteker,
analis kesehatan, radiografer, terapis,
ahli gizi, kesling dan ahli teknik elektro
medis) berupa verifikasi Ijazah ke
institusi pendidikan dan verifikasi STR,
SIP, SIK, SIPA ke institusi yang
berwenang menerbitkan sertifikasi.
4 Melakukan verifikasi pengalaman kerja 30”
dan kondite ke tempat kerja
sebelumnya bila ada.
5 Melakukan koordinasi dengan Bidang / 30”
Bagian terkait untuk uji kompetensi
dari Tim Penguji Profesi paling lambat
untuk mendapatkan Surat Penugasan
Klinik / Surat Penugasan Kerja Klinik
(SPK) dari Direktur RS yang dilampiri
Rincian Kewenangan Klinik (RKK) /
Rincian Kewenangan Kerja Klinik
(RKKK)
6 Memantau penilaian kompetensi 30”
karyawan kontrak berkoordinasi
dengan urusan Diklat dan atasan
langsung masing-masing.
7 Mengawasi dan mengendalikan 20”
terlaksananya sistem dan prosedur
rekrutmen
8 Menyusun program kerja rekrutmen 30”
tentang perencanaan kebutuhan SDM
dari seluruh unit kerja dari hasil analisa
beban kerja
9 Melakukan evaluasi pelaksanaan 20”
program kerja rekrutmen
10 Menyusun laporan dan menganalisa 30”
hasil kerja rekrutmen
11 Melaksanakan kegiatan konseling 30”
karyawan kontrak
12 Mengendalikan drop out karyawan 20”
kontrak
13 Menyusun dan mengupdate data base 20’
pelamar, data base bank calon
karyawan dan data base karyawan
kontrak
14 Memonitor seluruh kegiatan 20”
administrasi urusan rekrutmen
15 Mengawasi dan mengevaluasi 20”
SPO/Kebijakan/Ketentuan urusan
rekrutmen yang telah ditetapkan
16 Melakukan pembinaan kepada staf 30”
rekrutmen
17 Menjalin kontrak kerja sama dengan 30”
Institusi Pendidikan, Asosiasi Profesi
untuk menjamin tersedianya sumber
tenaga kerja yang dibutuhkan
Total 420 menit

4. Staf rekrutmen
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Memasukkan data pelamar kedalam 60” Kebutuhan tenaga
Bank Data Pelamar 320 menit
=
2 Menyiapkan kebutuhan tiap unit kerja 90” 300 menit
dalam hal permintaan calon pelamar = 1 ≈ 1 orang
dengan kualifikasi tertentu

3 Menghubungi calon pelamar untuk 30”


mengikuti jadwal tes rekrutmen yang
telah ditentukan

4 Membuat surat pemberitahuan kepada 20”


peserta magang untuk mengikuti jadwal
orientasi yang telah disiapkan Urusan
Diklat

5 Menyiapkan berkas-berkas yang akan 30’


dibicarakan pada Rapat Rekruitmen dan
pembinaan setiap bulan sesuai agenda
rapat

6 Mendistribusikan formulir PPKK 30”


peserta OJT selama 3 bulan kepada
masing-masing user

7 Menyiapkan berkas yang dibutuhkan 60’


untuk memproses rotasi karyawan
sesuai kebutuhan.
Total 320 Menit

5. Staf Kesejahteraan
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Melakukan perhituang gaji calon 90” Kebutuhan tenaga
karyawan 540 menit
=
2 Melaksanakan payroll karyawan setiap 90” 300 menit
bulan = 1,8 ≈ 2 orang
3 Merencanaan dan mengevaluasi 60”
pengadaan seragam dan sepatu
karyawan
4 Melakukan pemantauan 30”
penyelenggaraan BPJS Kesehatan dan
pengendalian pengobatan karyawan
5 Melakukan pemantauan jadwal dinas 60”
seluruh unit kerja
6 Menganalisa dan mengendalikan 60’
lembur karyawan
7 Monitoring pelaksanaan kebijakan cuti 30”
karyawan
8 Menyelenggarakan administrasi 30”
perhitungan hak-hak kesejahteraan
pensiun, PHK dan mengundurkan diri
9 Mengkoordinir hak-hak kesejahteraan 30”
karyawan (Tunjangan: kesehatan,
keselamatan kerja, kematian, hari tua)
10 Menyusun laporan dan menganalisa 30”
hasil kerja urusan Kesejahteraan
11 Melakukan bimbingan dan pembinaan 30”
kepada staf Kesejahteraan
Total 540 menit

Jadi kebutuhan tenaga PSDM adalah :


10. Kasubag PSDM : 1 orang
11. Kepala Urusan Diklat : 1 orang
12. Kepala Urusan Rekruitmen : 1 orang
13. Staff Rekruitment : 1 orang
14. Staff PSDM : 2 orang
Jumlah : 6 orang.

Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara
rinci dengan BOR 60% , maka didapatkan kebutuhan Staff di unit PSDM
adalah = 1+ 1 +1+ 1 + 2 = 6 orang
Analisa Kebutuhan tenaga PSDM :
Kualifikasi Kondisi yang ada Kekurangan tenaga
saat ini
- Kasubag PSDM 1 0
- Kepala Urusan Diklat 1 0
- Kepala Urusan Rekruitmen 0 1
- Staff Rekruitment 0 1
- Staff PSDM 1 1

Rekomendasi :
Kepala Sub Bagian PSDM mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 3 orang tenaga PSDM.
Pengajuan ini mempertimbangkan :

√ Misi Rumah Sakit


√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit Kasir

I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Unit Kasir yang handal, perlu
dilakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat.Untuk menyediakan sumber
daya yang handal tersebut perlu dibuat suatu perencanaan penyediaan sumber daya
manusia. Penyediaan sumber daya manusia yang dimaksud adalah proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan keluar
organisasi. Tujuannya adalah untuk mendayagunakan sumber – sumber tersebut
seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang
yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaanbertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
organisasi dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun perencanaan kebutuhan tenaga di Unit Kasir didasarkan pada beban kerja
yaitu dengan membuat asumsi jumlah waktu kerja yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Unit Kasir mengacu pada prinsip perhitungan dari
Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat disajikan pada tabel di bawah
ini:

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


7. Jam kerja per minggu = 40 jam
8. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
9. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
10. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
11. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
12. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit
Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di Unit Kasir
adalah sebagai berikut :
PERHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAKERJAAN UNIT KASIR
PERIODE
Periode JANUARI
Juni 2022 2022
WAKTU
NO JENIS KEGIATAN SATUAN KUANTITAS TOTAL
Menit
1 KASIR RAWAT JALAN 41
Validasi Inputan 142 2 284
Menelfon u/ Konfirmasi Unit Yang Terkait (IGD, Poliklinik, Farmasi, Dll) 17 5 85
Terima Uang lalu Penghitungan 17 3 51
Cetak Billing dan Kwitansi 17 3 51
Informasi untuk Pasien pada unit terkait 142 2 284
Pencatatan tiap transaksi di buku ekspedisi 17 1 17
Pengarsipan berkas pembayaran 142 5 710
Serah terima over shift 1 15 15
Membuat laporan 1 5 5

2 KASIR RAWAT INAP 39


Terima Uang lalu Penghitungan 3 5 15
Cetak Billing dan Kwitansi 3 5 15
Informasi untuk Pasien pada unit terkait 3 2 6
Pencatatan tiap transaksi di buku ekspedisi 3 1 3
Pengarsipan berkas pembayaran 3 5 15
Menyerahkan Surat Izin Pulang 32 1 32
Serah terima over shift 1 15 15
Membuat laporan 1 5 5

3 VERIFIKASI 50
Administrasi Rawat Inap 32 1 32
Biaya Instalasi Gawat Darurat 32 3 96
Biaya Rawat Jalan 32 3 96
Sewa Kamar 32 1 32
Visite Dokter 32 1 32
Konsultasi Dokter 32 1 32
Pemeriksaan/Sewa Alat (Askep,EKG,Nebulizer,DLL) 32 1 32
Biaya OK 32 2 64
Biaya Obat dan Alkes 32 15 480
Biaya Laboratorium 32 3 96
Biaya Radiologi 32 3 96
Penggunaan BHP Kecil/Besar 32 1 32
Lama waktu koordinasi dengan unit terkait 32 15 480
Konfirmasi ke Pihak Asuransi (Admedika, Fullerton, Inhealth Indemnity, dll) 0.3 30 9

4 AMPRAHAN PETTY CASH 27


Memberikan Buku Amprahan 4 2 8
Memberikan Jumlah Nominal Uang Amprahan Sesuai Kebutuhan 4 2 8
Menerima/Menerima Bukti Kwitansi 4 2 8
Mencetak Voucher Petty Cash 4 4 16
Mengarsipkan Voucher Petty Cash 4 2 8
Membuat Laporan 4 15 60

Jumlah kebutuhan waktu kerja setiap hari (dalam menit) 3325


Jumlah kebutuhan waktu kerja setiap hari (dalam jam) 60 55.42
Jam kerja efektif setiap tenaga kerja setiap hari 5
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 11.08
Pembulatan 11
Analisa Kebutuhan Tenaga Kasir:
Kualifikasi Kondisi yang ada saat ini Kekurangan tenaga
Staf Kasir 8 3

Rekomendasi:
Kepala Urusan Kasir mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan tenaga
berdasarkan perhitungan diatas yaitu 3 orang tenaga. Pengajuan ini
mempertimbangkan:

√ Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit Informasi dan Teknologi

I. Latar Belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga teknisi yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar
organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang
sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan
kontribusi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit
IT/SIMRS RS. Airan Raya adalah sebagai berikut :

Adapun kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di Unit IT/SIMRS adalah sebagai


berikut:

No JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH

1. Kepala Unit 1. Pendidikan minimal S1 jurusan komputer/ 1


IT/SIMRS Sistem Informasi/ Management Sistem
Informasi dengan pengalaman kerja
minimal 2 tahun di bidang yang sama.
2. Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani.
3. Mendapat pelatihan mengenai SIM-RS.
4. Memahami pengetahuan mengenai
komputer dan informasi teknologi.
2. Staf Programmer 1. Pendidikan minimal S1 Sistem informasi/ 1
Komputer/ Pemprograman Komputer.
2. Memiliki sertifikat Pemprogramman
3. Mendapat pelatihan mengenai SIM-RS.
3 Staf Hardware 1. Pendidikan minimal S1 Sistem informasi/ 2
dan Jaringan Komputer
2. Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani.
3. Mendapat pelatihan mengenai SIM-RS.
4. Memahami pengetahuan mengenai
komputer dan informasi teknologi.
4 Staf Analisis 1. Pendidikan minimal S1 Sistem informasi/ 1
system Komputer
2. Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani.
3. Mendapat pelatihan mengenai SIM-RS.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Unit IT/SIMRS mengacu pada prinsip perhitungan dari
Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat disajikan pada tabel di bawah
ini:

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :

1. Jam kerja per minggu = 40 jam


2. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
3. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
4. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
5. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
6. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di Unit


IT/SIMRS adalah sebagai berikut :
6. Kepala Unit IT/SIMRS
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Menyusun rencana kerja dan kerja 60 menit Kebutuhan tenaga
2 Menyusun regulasi terkait 90 menit 420 menit
=
300 menit
pelayanan IT
3 Menyusun pola ketenagaan yang 30 menit = 1,4
dipergunakan untuk rekrutmen = 1 orang
4 Membagi tugas harian untuk 30 menit
mengontrol kinerja sistem SIM-
RS
5 Melakukan service dan 90 menit
maintenance program SIM-RS
6 Merancang, mengelola, 60 menit
mengembangkan website RS
7 Menyediakan data laporan finger 30 menit
print pada aplikasi finger print
8 Membuat laporan bulanan yang 30 menit
akan dilaporkan ke Direktur
Total 420 menit

7. Staf Hardware dan Jaringan


Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Pengujian hardware dan jaringan 90 menit Kebutuhan tenaga
secara fungsi dan tehnis 510 menit
=
300 menit
2 Melakukan instalasi S/O, anti 120 menit
virus, dan pengamanan jaringan = 1,7 ≈ 2 orang
3 Melakukan pengkajian tehnologi 120 menit
terbaru dan pengelolaan hardware
dan jaringan
4 Melakukan pemeliharaan terhadap 60 menit
jaringan internal RS (LAN) dan
jaringan internet RS
5 Melakukan monitoring dan 120 menit
pengamanan terhadap jaringan
LAN dan Sotfros dan
pengamanan hardware dan system
operasi
Total 510 menit

8. Staf Programmer
Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Pengujian software dan aplikasi 90 menit Kebutuhan tenaga
secara fungsi dan tehnis 420 menit
=
300 menit
2 Pengaturan software dan aplikasi 60 menit
= 1,4 ≈ 1 orang
pada client sesuai kebutuhan
3 Pemeliharaan software dan 90 menit
aplikasi yang ada secara rutin
4 Perbaikan software dan aplikasi 90 menit
yang rusak termasuk perbaikan
aplikasi
5 Supervisi ke lapangan untuk 90 menit
melakukan monitoring dan
edukasi terhadap operator yang
menggunakan aplikasi system
informasi
Total 420 menit

9. Staf Analisis System


Waktu yang Perhitungan jumlah
No Jenis Kegiatan
Dibutuhkan kebutuhan tenaga
1 Memantau kinerja database secara 90 menit Kebutuhan tenaga
periodic 480 menit
=
300 menit
2 Merencanakan backup dan 120 menit
= 1,6 ≈ 1 orang
recovery database
3 Melakukan instalasi server dan 120 menit
database
4 Pengujian database dan server 60 menit
secara fungsi dan tehnis
5 Melaksanakan piket kunci dan 90 menit
SIM.
Total 480
menit

Analisa Kebutuhan tenaga IT:


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Umum 4 1
Rekomendasi :

Kepala Urusan IT mengajukan penambahan sesuai dengan kekurangan


tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 1 orang tenaga . Pengajuan ini
mempertimbangkan :

√ Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit Kesling

I. Latar Belakang
Dalam mengelola penyehatan lingkungan suatu rumah sakit, Departemen
Kesehatan RI telah menyusun suatu kebijaksanaan, pedoman dan syarat-syarat
kesehatan lingkungan bagi suatu rumah sakit serta petunjuk teknis tata cara
pelaksanaannya (Keputusan menteri kesehatan RI. Nomor 1204/Menkes/
SK/X/2004, tanggal 19 Oktober; Tentang persyaratan kesehatan lingkungan
Rumah sakit).
Dengan terbentuknya kembali Instalasi Penyehatan Lingkungan maka
perlu dikembangkan dan ditingkatkan secara bertahap baik SDM, cara kerja dan
peralatan yang dibutuhkan dengan menyusun program kerja Instalasi penyehatan.
Lingkungan setiap tahunnya dengan berpedoman pada Rencana Kerja dan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) RS X.
Apabila di dukung dana, sarana dan prasarana serta SDM yang memadai
maka tugas pokok Instalasi Penyehatan Lingkungan dalam pengelolaan aspek
lingkungan fisik, kimia dan biologis dapat terlaksana dengan baik dan benar serta
berkesinambungan.
Adapun fungsi dari Instalasi Penyehatan Lingkungan yaitu melaksanakan
upaya-upaya penyehatan lingkungan rumah sakit meliputi:
1. Penyehatan bangunan dan ruangan termasuk pencahayaan, penghawaan serta
kebisingan.
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Penyehatan air termasuk kualitasnya
4. Penanganan sampah dan limbah
5. Penyehatan tempat pencucian umum termasuk tempat pencucian linen
6. Pengendalian serangga dan tikus
7. Sterilisasi / desinfeksi
8. Perlindungan radiasi
9. Penyuluhan kesehatan lingkungan
Sebagai kegiatan spesifik yang telah dilaksanakan oleh Instansi
Penyehatan Lingkungan RS X yaitu:
a. Pengelolaan limbah cair RS (IPAL)
b. Pengelolaan Limbah Padat
c. Pemusnahan limbah padat (sampah medis) (Incenerator)
d. Pemantauan kualitas lingkungan (Labor Kesling)
e. Penyehatan Air bersih termasuk kualitasnya
f. Pengendalian serangga (sebagai vektor), tikus dan Binatang pengganggu

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga

Pola ketenagaan di unit kesling mengacu pada prinsip perhitungan dari


Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat disajikan pada tabel di bawah ini :

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


1. Jam kerja per minggu = 40 jam
2. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
3. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
4. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
5. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
6. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit
7. Jumlah TT = 250 TT
8. BOR 60%
Berikut kebutuhan petugas berdasarkan analisa beban kerja untuk unit kesling
di RS. Airan Raya pada tahun 2018 adalah :
1. Uraian Kegiatan Kepala Urusan Kesling
Waktu
Jabatan Jenis Kegiatan Ket.
Penyelesaian

Kepala Urusan 1. Menyusun rencana kerja dan 60”  Total


Kesling program kerja kesehatan Waktu 6
lingkungan jam
2. Melakukan pengawasan 30” efektif
kegiatan orientasi pegawai (360
sanitasi, cs dan laundry menit)
3. Mengkoordinasikan 30”
pelaksanaan tugas sanitasi, cs Rumus :
dan laundry
4. Memimpin setiap pertemuan
sanitasi, cs dan laundry 10” 470 menit
=
300 menit
5. Membuat perencanaan
kegiatan (program kerja) 30” = 1,5 ≈ 1
sanitasi, cs dan laundry orang
6. Mengevaluasi kegiatan
sanitasi, cs dan laundry 30”
7. Menyusun dan mengirimkan
laporan tepat waktu. 30”
8. Membuat buku serah terima
atau logbook pencatatan 10”
limbah Berbahaya dan beracun
9. Mengontrol dan mengevaluasi
kembali hasil kerja pelaksana 60”
sanitasi serta membuat
laporan kerja

10. Melaksanakan pengawasan


kegiatan pengangkutan limbah
30”
infeksius dan non infeksius di
lingkungan rumah sakit
11. Membuat rencana dan
mengevaluasi kerja harian dan
30”
bulanan untuk memastikan
tercapainya kualitas target
kerja
12. Melakukan pembacaan hasil
10”
debit air limbah dan air bersih
13. Melakukan pengambilan
sampel air limbah, minum dan
20”
air bersih.
14. Mengantar sampel sampel air
limbah, minum dan air bersih
90”
ke Lab. yang terakreditasi.

Analisa Kebutuhan Unit Kesling


Kualifikasi Kondisi yang ada saat ini Kekurangan tenaga
Kesling 1 -
Rekomendasi :
Kepala Urusan Kesling belum ada pengajuan untuk penambahan
ketenagaan . Pengajuan ini mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola ketenagaan Laundry

I. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Rumah sakit adalah
intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan medik
tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh pelayanan non medik. Pelayanan
non medik diantaranya adalah instalasi gizi/dapur, logistik, laundry, dan
instalasinya lainnya.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Instalasi Sanitasi dan Laundry mengacu pada prinsip
perhitungan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat disajikan
pada tabel di bawah ini

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :

a. Jam kerja per minggu = 40 jam


b. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
c. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
d. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
e. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
f.Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit
g. Jumlah TT = 250 TT
h. BOR 60%
Berikut kebutuhan petugas berdasarkan analisa beban kerja untuk Instalasi
Sanitasi dan laundry di RS. Airan Raya pada tahun 2022 adalah

.
1. Uraian Kegiatan Kepala Urusan Laundry

Waktu
Jabatan Jenis Kegiatan Keterangan
Penyelesaian

Kepala 1. Mengawasi progres kerja 120”  Total Waktu


Urusan dan hasil kerja petugas Pengerjaan 7
Laundry laundry jam efektif
2. Membuat buku serah terima (420 menit)
atau logbook pencatatan
15”
laundry
Rumus :
3. Membuat permintaan
barang / bahan – bahan 420 menit
15” =
300 menit
sebagai inventaris
kebutuhan laundry = 1,4 ≈ 1 orang
4. Mengontrol dan
210”
mengevaluasi kembali hasil
kerja petugas laundry serta
membuat laporan kerja
5. Melakukan inventaris pada
linen. 60”

2. Uraian Kegiatan Pelaksana Laundry

Jabatan Jenis Kegiatan Waktu Keterangan


Penyelesaian

Pelaksan 1. Mengambil linen kotor 13 x 20” = 260”  Total


a dari tiap -tiap lantai Pengerjaan
Laundry penghasil linen 25.3 jam
2. Penimbangan linen kotor 1” x 13 = 13” efektif (1313
3. Pencatatan dan menit)
penghitungan pada linen
kotor 0.2” x 68 = 13.6”
Rumus :
4. Pemisahan linen bernoda
0.5” x 68 = 34"
dan tidak bernoda di area 1518 menit
=
300 menit
laundry kotor
5. Pencucian linen infeksius 1573/300 Menit
6. Pencucian linen dengan
5” x 13 = 65” = 5.2 ≈ 5 orang
mesin (kapasitas 35 kg
selama 35 menit)
7. Pengeringan linen
150”
Menggunakan mesin
8. Menyortir kembali hasil 150”
cucian yang masih
bernoda / belum bersih
9. Penyetrikaan linen 0.5” x 68 = 34”
dengan mesin
2” x 68 = 136”
10. Pelipatan dan pemisahan
linen sejenis
11. Paking linen bersih
1” x 68 = 68”
12. Pendistribusian linen
kesetiap lantai 30” x 13 = 390”

20” x 13 = 260”

Analisa Kebutuhan tenaga Laundry:


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Umum 6 -

Rekomendasi :
Kepala Urusan Kesling belum ada pengajuan untuk penambahan
ketenagaan . Pengajuan ini mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Unit Cleaning Service

I. Latar Belakang
Cleaning Service merupakan pelayanan yang diberikan terhadapkebersihan
suatu gedung atau bangunan lainnya, yang dilakukan secaraseksama dan menyeluruh
dengan bantuan alat-alat kebersihan mesin, nonmesin serta bahan kimia (chemical)
yang dilakukan oleh seorang petugasatau perawat kebersihan (cleaner). Tujuan
Cleaning Service adalah menciptakan 5K Kebersihan, kerapihan, keindahan,
keamanan, dankenyamanan pada gedung atau bangunan dll, yang dilakukan oleh
seorangcleaner. Tugas Pokok Cleaner adalah: Menjaga dan merawat
kebersihanmasing-masing area, sesuai dengan penempatan, perencanaan dan
proseduryg sudah ditentukan oleh atasan.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Cleaing Service mengacu pada prinsip perhitungan dari
Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat disajikan pada tabel di bawah ini :

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


1. Jam kerja per minggu = 40 jam
2. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
3. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
4. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
5. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
6. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit
7. Jumlah TT = 330 bTT
8. BOR 60%
Berikut kebutuhan petugas berdasarkan analisa beban kerja untuk cleaning
service di RS. Airan Raya adalah :
1. Uraian Kegiatan Koord. Cleaning Service
Waktu
Jabatan Jenis Kegiatan Keterangan
Penyelesaian

Koord. 1. Menyusun rencana kerja 60”  Total Waktu


Cleaning cleaning service 6 jam efektif
Service (360 menit)
2. Melakukan pengawasan 300”
kegiatan pembersihan Rumus :
cleaning service 420 menit
3. Mengkoordinasikan 30” =
300 menit
pelaksanaan tugas cleaning
service = 1,4 ≈ 1 orang
4. Mengevaluasi kegiatan 30”
cleaning service

2. Uraian Kegiatan Pelaksana Cleaning Service


Waktu
Jabatan Jenis Kegiatan Keterangan
Penyelesaian

Pelaksana 1. Membersihkan Ruangan, 510” x 5” = 2550” Rumus :


Cleaning Furniture
Service =
2. Membersihkan Toilet 7680 menit
480” x 5 = 2400” 300 menit
3. Membersihkan Lorong
120” x 5 = 600” = 25.6 ≈ 26
4. Membuang Sampah 60” x 5 = 300” orang

5. Membantu Perawat
melakukan bongkar Kecil.
60 x 5 = 300”
6. Membantu karyawan
120” x 5 = 600“
melakukan bongkaran
besar.

7. Melaksanakan Grebekan 60”

8. Membersihkan tangga 60” x 5 = 300”

9. Membuat laporan 60” x 5 = 300”


kebersihan.

10. Evaluasi kebersihan. 30” x 5 = 150”

11. Membantu kegiatan 120”


acara.

Analisa Kebutuhan Unit Cleaning servis


Kualifikasi Kondisi yang ada saat ini Kekurangan tenaga
Umum 24 3
Rekomendasi :
Kepala Urusan Kesling ada pengajuan untuk penambahan ketenagaan
berjumlah 3 orang . Pengajuan ini mempertimbangkan :

√ Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Instalasi Sanitasi

I. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Rumah sakit adalah
intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan medik
tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh pelayanan non medik. Pelayanan
non medik diantaranya adalah instalasi gizi/dapur, logistik, laundry, dan
instalasinya lainnya.

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga


Pola ketenagaan di Instalasi Sanitasi mengacu pada prinsip perhitungan
dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat disajikan pada tabel di
bawah ini

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :

a. Jam kerja per minggu = 40 jam


b. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
c. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
d. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
e. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 meni
f. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit
g. Jumlah TT = 250 TT
h. BOR 60%

Berikut kebutuhan petugas berdasarkan analisa beban kerja untuk Instalasi


Sanitasi dan laundry di RS. Airan Raya pada tahun 2022 adalah :
1. Uraian Kegiatan Pelaksana Sanitasi
Waktu
Jabatan Jenis Kegiatan Keterangan
Penyelesaian

Pelaksana Sanitasi 1. Pengelolaan 60”x 5” =


limbah padat 300” Rumus :
infeksius Rumah
1560 menit
Sakit (mulai dari =
300 menit
tahap pemilahan
= 5.2 ≈ 5 orang
sampai tahap
penyimpanan
sementara ke TPS
1 org memakai
2. Pengelolaan
pihak ke 3 (PT.
limbah padat Non
Etos) untuk
infeksius Rumah 180”
pengendalian
Sakit (Penyortiran
vector &
Sampah)
binatang
3. Pengolahan limbah
pengganggu
cair (Melakukan
420”
pengawasan proses
kinerja IPAL)
jadi, kesimpulan
4. Pengendalian
kebutuhan
vektor dan
60 “ pelaksana
binatang
sanitasi = 4
pengganggu.
orang
 Misting loby
(Jam 6 pagi, 2/3
hari 1x) 180”
 Sprying pinggir
dinding, saluran
air, toilet (1 x 60”
seminggu,
60”
Pagi/siang)
 Penaburan racun
tikus
 Penaburan racun
60”
alam ( contoh
lalat)
 Foging luar area
(Jam 6 pagi,
1bulan 2 x ) 120”
5. Pembersihan
seluruh TPS,
IPAL. 120”

Keterangan :
o Penghasil limbah B3 infeksius = 15 titik (IGD, OK, ICU, Lab. Radiologi,
R.Inap lt. 2, 3,4 ICU, NICU/VICU, OK, IBS, IPS)
o Pemeriksaan Kinerja IPAL secara rutin (malam di becup oleh teknisi)
o Kebersihan TPS, IPAL dilakukan oleh pelaksana sanitasi.
o Pengendalian vektor dan binatang pengganggu oleh pihak ketiga (PT. Etos)

Analisa Kebutuhan tenaga Laundry:


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Umum 2 2

Rekomendasi :
Kepala Urusan Kesling belum ada pengajuan untuk penambahan
ketenagaan . Pengajuan ini mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


√ Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan IPSRS

I. Latar belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga teknisi yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang
tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi.
Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin
sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan kontribusi.Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya
manusia di Instalasi Pemeliharaan Sarana RS. Airan Raya adalah sebagai berikut
:
Adapun kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit adalah sebagai berikut:

No JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH

1. Kepala Urusan 5. Pendidikan minimal SMA 1


Teknisi/ 6. Mendapat pelatihan kepemimpinan
IPSRS dan pengetahuan tentang manajemen
pemeliharaan alat medis dan prasarana
umum rumah sakit
7. Mendapat pelatihan Bantuan Hidup
Dasar (BHD) dari rumah sakit.

2. Tekhnisi 1. Pendidikan minimal SMA 3


2. Mendapat pelatihan pemeliharaan
instalasi listrik dan mesin genset
8. Mendapat pelatihan Bantuan Hidup
Dasar (BHD) dari rumah sakit.
II. Rencana Perhitungan kebutuhan Tenaga
Pola ketenagaan di Instalasi Pemeliharaan Sarana RS mengacu pada
prinsip perhitungan dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :

Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


1. Jam kerja per minggu = 40 jam
2. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
3. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
4. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
5. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
6. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di bagian


Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
1. Kepala IPSRS/ Kepala Teknisi
Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang
2. Penanggung Jawab Listrik dan Genset
Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang

3. Penanggung Jawab Air, Saluran Limbah dan Gas Medis


Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang

4. Penanggung Jawab Teknik Sipil


Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang

5. Penanggung Jawab AC/ Air Conditioner


Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang

6. Penanggung Jawab Alat Kesehatan


Jumlah beban kerja 1 hari = 7 jam = 420 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit

BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

420 menit 365 x 7


=
300 menit 297 x 5,46

= 1,4 ≈ 1 orang

Analisa Kebutuhan tenaga IPSRS:


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Umum 4 2

Rekomendasi :
Kepala Urusan IPSRS mengajukan penambahan sesuai dengan
kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 2 orang tenaga .
Pengajuan ini mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
√ Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.
Pola Ketenagaan Instalasi Ruang Transit Jenazah

I. Latar belakang
Dalam upaya mempersiapkan tenaga Instalasi Ruang Transit Jenazah yang
handal, perlu dilakukan penyediaan sumber daya manusia yang tepat. Untuk
menyediakan sumber daya yang handal tersebut perlu dibuat suatu perencanaan
penyediaan sumber daya manusia. Penyediaan sumber daya manusia yang
dimaksud adalah proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke
dalam, di dalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah untuk mendayagunakan
sumber – sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat
disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan
kontribusi. Adapun perencanaan kebutuhan tenaga di Instalasi Ruang Transit
Jenazah didasarkan pada beban kerja yaitu dengan membuat asumsi jumlah waktu
kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan .

II. Rencana Perhitungan Kebutuhan Tenaga

Pola ketenagaan di Unit Kamar Jenazah mengacu pada prinsip perhitungan


dari Permendagri No. 12 Tahun 2008 secara rinci dapat disajikan pada tabel di
bawah ini :
Rumus :

Kebutuhan Tenaga¿ BebanKerjadalam 1 tahun =


Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :


1. Jam kerja per minggu = 40 jam
2. Jam kerja per hari = 40 jam / 6 hari = 6,66 (6 jam 6 menit)
3. Jam kerja efektif per hari = 75 % x 6,66 = 4,995 jam = 300 menit
4. Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 300 menit = 1.800 menit
5. Jam kerja efektif per bulan = 24 hari x 300 menit = 7.200 menit
6. Jam kerja efektif per tahun = 12 bulan x 7.200 menit = 86.400 menit

Waktu
No Jabatan Jenis Kegiatan Keterangan
Penyelesaian
1. Kepala 1. Mengatur, mengawasi 60’  Total
Urusan dan mengevaluasi Waktu 6
kegiatan rutin dan jam
berkala manajemen efektif
dan administrasi
Instalasi Ruang
Transit Jenazah
2. Melakukan 90’
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan,
pengendalian dan
evaluasi dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi Instalasi Ruang
Transit Jenazah
3. Mengatur, mengawasi 90’
dan mengevaluasi
pelaksanaan dinas
kerja staf
bawahannya.
4. Merencanakan, 120’
melaksanakan,
mengawasi dan
mengevaluasi semua
alat alat inventaris
dan barang barang
kebutuhan Instalasi
Ruang Transit
Jenazah kamar
jenazah.
3. Staf 1. Melakukan tindakan 180’  Total
Pelaksana pelayanan jenazah Waktu 13
sesuai kebutuhan dan jam
batas efektif
kemampuannya.
2. Mengobservasi
kondisi jenazah 180’
selanjutnya
melakukan tindakan
yang tepat
berdasarkan hasil
observasi tersebut
sesuai batas
kemampuannya.
3. Melaksanakan sistem
pencatatan dan 180’
pelaporan yang tepat
dan benar sesuai
dengan standar.
4. Melaksanakan serah
terima tugas kepada 120’
petugas pengganti
secara lisan maupun
tertulis, pada saat
pergantian dinas.
5. Menyiapkan jenazah
untuk ditransportasi 120’
ke rumah duka
seperti melengkapi
catatan pelayanan
dan rekam medis
selama di Unit Kamar
Jenazah

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di bagian


Instalasi Ruang Transit Jenazah adalah:
5. Kepala Instalasi Ruang Transit Jenazah
Jumlah beban kerja 1 hari = 6 jam = 360 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari
360 menit 365 x 7
=
300 menit 297 x 5,46

= 1,2 ≈ 1 orang

6. Staf Pelaksana Instalasi Ruang Transit Jenazah


Jumlah beban kerja 1 hari = 8 jam = 480 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari = 300 menit
BebanKerjadalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = ¿
Waktukerjayangtersedia/1 tahun
Jumlah beban kerja 1 hari
Jumlah jam kerja efektif per hari

480 menit
=
300 menit

= 1,6 =2 orang

Analisa Kebutuhan tenaga di Instalasi ruang transit jenazah:


Kualifikasi Kondisi yang ada saat Kekurangan tenaga
ini
Umum 2 1

Rekomendasi :
Kepala instalasi ruang transit jenzah mengajukan penambahan sesuai
dengan kekurangan tenaga berdasarkan perhitungan diatas yaitu 3 orang
tenaga . Pengajuan ini mempertimbangkan :

Misi Rumah Sakit


Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien
Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah sakit.
√ Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien.

Anda mungkin juga menyukai