Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
KLINIK UTAMA RAWAT INAP BAITUL HIKMAH
DENGAN
APOTEK DADI SEHAT
NOMOR :

Pada hari ini, Senin, tanggal 11 bulan November tahun 2019, di Klinik Utama Rawat
Inap Baitul Hikmah, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : dr. Azhar Arief Sulistyo


No. KTP : 3324112904850004
Alamat : Gemuhblanten 007/003 Gemuh Kendal
Pekerjaan : Direktur Klinik Utama Rawat Inap Baitul Hikmah

Yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama

Nama Lengkap : Laili Alfi Sahrina


No. KTP : 33241052022960002
Alamat : Gg. Jujur 002/005 Penanggulan Pegandon
Pekerjaan : Swasta
Yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua

Secara bersama-sama kedua pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama


dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Pihak Pertama selaku Direktur Klinik Utama Rawat Inap Baitul Hikmah menunjuk
Pihak Kedua untuk bekerja sama dalam bentuk penyediaan sarana kefarmasian
berupa obat maupun penunjang lainnya.
2. Pihak Kedua selaku penyedia sarana kefarmasian untuk Pihak Pertama wajib
memberikan pelayanan dengan baik kepada Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua menerima kerja sama dengan Pihak Pertama pada saat perjanjian ini
telah disepakati dan ditandatangani.
4. Masing-masing pihak memiliki andil dalam kerja sama ini.

Pasal 2
Prosedur Pelayanan
1. Pihak Pertama membeli obat atau penunjang kefarmasian lainnya kepada Pihak
Kedua apabila persediaan obat di Instalasi Farmasi Pihak Pertama tidak tersedia
atau habis.
2. Pihak Pertama menghubungi Pihak Kedua untuk menanyakan ketersediaan obat atau
penunjang kefarmasian lainnya.
3. Pihak Kedua mengecek stok yang tersedia, kemudian Pihak Kedua menghubungi
Pihak Pertama untuk mengambil obat atau penunjang kefarmasian lainnya yang
sudah dipesan sebelumnya.
4. Pihak Pertama mengambil obat atau penunjang kefarmasian lainnya dengan
menyertakan resep yang sah.
5. Pihak Pertama melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua sesuai dengan harga
yang sudah disepakati.

Pasal 3
Harga Pembelian
1. Pihak Pertama melakukan pembelian obat atau penunjang kefarmasian lainnya
sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pihak Kedua.
2. Harga yang dimaksud adalah harga obat atau penunjang kefarmasian lainnya
ditambah PPN dan margin yang ditetapkan oleh Pihak Kedua.
3. Pembayaran dilakukan secara cash langsung pada saat pembelian obat atau
penunjang kefarmasian lainnya.

Pasal 4
Keuntungan

1. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan yang
diperoleh dari kegiatan usaha (Cash Profit) dikurangi zakat 2,5% dari (Cash Profit)
dan biaya operasional
2. Keuntungan usaha untuk Pihak Pertama disepakati sebesar 60% (enam puluh persen)
: 40% (empat puluh persen).
3. Yang dimaksud dari pasal 2 adalah bagi hasil dari pihak kedua kepada pihak
pertama, 60% untuk pihak kedua dan 40% untuk pihak pertama.
Pasal 5
Kerugian

1. Semua kerugian usaha sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Ayat 2 ditanggung oleh
Pihak Pertama
Pasal 6
Laporan Usaha

1. Tutup buku akhir usaha dilakukan setiap bulan.


2. Laporan bulanan terinci mengenai seluruh kegiatan usaha dikirimkan paling lambat 7
hari pada bulan berikutnya oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
3. Penyerahan hasil keuntungan sebagaimana dalam Pasal 4 Ayat 2 dilakukan
selambatnya-lambatnya 7 hari setelah jatuh tempo pembayaran setiap tanggal 5
tiap bulannya dan akan diserahkan melalui transfer ke nomor rekening Pihak
Pertama dan/atau diserahkan langsung dalam bentuk uang cash atau cara yang
disepakati oleh kedua belah pihak tanpa merugikan masing - masing pihak
berdasarkan prinsip musyawarah mufakat.

Pasal 7
Jangka Waktu Bersyarat

1. Jangka waktu kerjasama yang tersebut pada Pasal 1 adalah 5 tahun terhitung sejak
perjanjian ini disepakati dan ditandatangani.
2. Perjanjian kerjasama ini akan ditinjau kembali setiap akhir periode untuk diperbarui
dan/atau dimusyawarahkan kembali oleh kedua belah pihak.

Pasal 8
Hak dan Kewajiban

1. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Pertama berkewajiban untuk:


a) Menyediakan modal kegiatan usaha.
b) Berhak membatalkan perjanjian dan/atau apabila Pihak Kedua tidak mengelola
usaha tersebut secara baik dalam jangka waktu 12 bulan dan/atau melakukan
penyelewengan dan/atau mengkhianati isi akad ini.
c) Berhak untuk menunjuk ahli waris yang akan menerima keuntungan bagi hasil
usaha bila berhalangan, yang dibuktikan dengan surat kuasa bertandatangan di
atas materai.
d) Memberikan saran, pertimbangan dan memberikan keputusan akhir untuk
kemajuan cafe/restoran.
2. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Kedua berkewajiban untuk:
a) Mengelola tempat usaha yang telah diterima dari Pihak Pertama untuk suatu
kegiatan usaha yang telah ditetapkan, selambat-lambatnya 1 minggu setelah akad
disepakati dan ditandatangani.
b) Membuat laporan periodik kegiatan usaha setiap bulan untuk diserahkan kepada
Pihak Pertama.
c) Melaporkan hal-hal yang bersifat luar biasa/musibah yang terjadi ketika kegiatan
usaha sedang berjalan kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 3 hari setelah
kejadian.
d) Berhak mengelola dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam kegiatan usaha.
e) Wajib menyerahkan keuntungan bagi hasil kepada pewaris Pihak Pertama bila
berhalangan dan menunjuk seorang ahli warisnya untuk menerima keuntungan
tersebut.

Pasal 9
Perselisihan

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sehubungan dengan akad
kerjasama ini, kedua belah pihak bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan
dalam suatu berita acara.

Pasal 10
Penutup

1. Surat akad ini mengikat secara hukum kepada kedua belah pihak.
2. Hal-hal lain yang mungkin kelak akan muncul dikemudian hari dan belum diatur
dalam surat akad ini akan dimusyawarahkan kedua belah pihak dan akan dituangkan
dalam bentuk addendum.
3. Surat akad ini dibuat rangkap 2, seluruhnya ditandatangani oleh kedua belah pihak
pada hari dan tanggal dimuka setelah dibubuhi materai.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


_______________________ _______________________

Anda mungkin juga menyukai