Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO 1

APOTEK JEJARING
STEP 1
FAST MOVING dan slow moving,?
Fast moving cepat habis dijual relatif murah sering dipakai, pengadaan
banyak, keuntungan sedikit, slow moving : lama terjual dan lebih mahal.
Faktur?
Faktur sebuah perincian pengiriman barang, pencatatatan barang, harga
dan hal yang terkait dengan pembayaran. Bukti tertulis dari penjual
kepada pembeli. Berisi misal nya keterangan barang, bobot, harga, dll.
Apotek jejaring?
Apotek yang bekerja sama dengan apotek lain, bercabang dan saling
berhubungan dalam menyalurkan barang.
Cito, bahan medis habis pakai?
Cito segera ada, BHMP yang biasa digunakan sekali pakai misal spuit,
ampul, infus, dll.
SOP Dan PBF?
Sop merupakan panduan hasil kerja yang diinginkan, proses kerja yang
harus dilakukan.
PBF usaha badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyaluran
kepada apotek dalam jumlah yang besar. Memiliki wewenang untuk
produksi, distribusi, dan promosi produk kepada apotek lain.
STEP 2-3
1. Syarat apotek jejaring? Bagaimana prosedur pemesanan obat di
apotek jejaring (dari apotek ke apotek pusat)?
PSA sama, memiliki kerjasama sesama apoteker, memiliki SIPA, SOP
dari apotek induk ke apotek anak, tenaga kefarmasian yang berbeda
dari apotek anak dan apotek induk
Perencanaan dan pengadaan bisa dilakukan apoteker atau AA dengan
persetujuan

apoteker,

berdasarkan

pencatatan

obat

di

apotek,

biasanya yang sering digunakan, (pertimbangan perencanaan obat di

apotek) penyakit yang sering dialami penduduk, obat kombinasi.


Pertimbangan pengadaan (bermutu, aman, bermanfaat).
Pemesanan : apa saja obat yang telah habis pencatatan, pembuatan
nota pesanan, pemesanan hingga pembayaran (apotek induk ke pbf)
Prosedur

mancatat

permohonan/pemesanan

obat
obat

yang
ke

dibutuhkan,
apotek

membuat

induk

dan

surat
telah

ditandatangani oleh apoteker (dari apotek anakan ke apotek pusat)


2. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam penerimaan, bagaimana
-

prosedur penerimaan barang di apotek?


Penerimaan Apoteker, atau AA yang standby di apotek,
prosedur memeriksa barang yang datang dengan mencocokkan
SP dengan faktur (sediaan, dosis, ED, kondisi barang, jumlah
barang),

Pencocokan

tanggal

pemesanan

hingga

penerimaan. Penandatanganan faktur apabila telah cocok disertai


-

tanggal penerimaan.
Barang masuk kemudian dicatat dikartu stok (dicatat barang masuk)
dan dikomputerisasi untuk dilakukan pengecekan barang sesuai
dengan faktur (jumlah dengan item, sesuai dengan sp
apotek), dan ditandai apabila terjadi kerusakan atau barang
yang tidak sesuai dengan pemesanan dan dapat diretur/

komplain ke pbf (penerimaan)


3. Berapa tenaga kerja kefarmasian di apotek yang buka 24 jam, serta
-

kriteria SDM untuk bekerja di apotek?


8 orang (1 APA, 2 APING, 5 AA), atau 4 orang (1 APA, 2 APING, 1 AA)
Jumlah disesuaikan dengan jam kerja, tetap harus ada apoteker
Kriteria SDM : Memiliki STRA, SIPA, STRTTK, SDM AA (MIN D3

farmasi),
4. Bagaimana dan apa saja SOP didalam apotek, SOP dibagi berapa
kelompok? Rincian SOP? Fungsi dan arti penting SOP,

Tujuan

manfaat SOP?
PP 51/2009 pasal 11 SOP tertulis sesuai peraturan perundang-

undangan. Apoteker yang bertanggungjawab.


Contoh SOP dalam apotek pelayanan obat tanpa resep (di KI
untuk ibu hamil, <2 thun, >65 tahun, pengobatan sendiri tidak
berdampak

pada

resiko

memerlukan peralatan medis)

berkelanjutan

penyakitnya,

tidak

SOP pengelolaan sediaan farmasi dan alkes, pelayanan

farmasi klinis, sanitasi dan higienitas,


Tujuan manfaat : mengatur apa saja yang harus dilakukan,
mencapai hasil yang diinginkan misalnya pelayanan terbaik
(pharmaceutical care), memperjelas tugas dan wewenang,

kepastian hukum keamanan dan keselamatan pasien.


- Fungsi penting adanya SOP ?
5. Apa saja kode etik apoteker terhadap pelayanan kepada pasien?
- Pasal 7 apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan
profesinya (memberikan informasi sesuai dan mudah dimengerti
pasien dan relevan dan up to date, menggali terlebih dahulu
-

informasi dari pasien terkait kebutuhan penyakitnya).


Pasal 5 Apoteker tidak boleh mencari keuntungan semata
Bab 2 pasal 9 apoteker dalam menjalankan praktek
kefarmasian harus mengutamakan kepentingan masyarakat,
menghormati hak asasi dan melindungi makhluk hidup

insani,
Pasal 3 apoteker sesuai kompetensi dan berpegang teguh

pada prinsip kemanusiaan.


6. Apa saja pelaporan internal dan eksternal yang harus dibuat oleh
-

suatu apotek?
Pelaporan internal : pengadaan dan pemasukan barang, pelayanan
resep (jumlah resep masuk), pelaporan laba rugi, pelaporan

keuangan, kartu stok, buku faktur, buku defekta,


Pelaporan eksternal : pencatatan narkotik dan psikotropik, obat
keras

STEP 5 LO
1. Memahami, mengetahui, menjelaskan terkait apotek jejaring dan
syarat apotek jejaring.
2. Mengetahui, memahami dan menjelaskan syarat SDM di apotek
jejaring yang buka 24 jam.
3. Mengetahui, memahami dan menjelaskan fungsi dan arti penting
SOP di apotek.
4. Mengetahui, memahami dan menjelaskan SOP Pengelolaan sediaan
farmasi dan alkes dibidang perencanaan.
5. Mengetahui, memahami dan menjelaskan SOP Pengelolaan sediaan
farmasi dan alkes dibidang pengadaan.

6. Mengetahui, memahami dan menjelaskan SOP Pengelolaan sediaan


farmasi dan alkes dibidang penerimaan.
7. Mengetahui, memahami dan menjelaskan SOP pelayanan farmasi
klinik.
8. Mengetahui, memahami dan menjelaskan mengenai kode etik
apoteker terhadap pelayanan kefarmasian kepada pasien.
9. Mengetahui, memahami dan menjelaskan pelaporan yang ada
diapotek.

Anda mungkin juga menyukai