Anda di halaman 1dari 3

Gambaran Role Play

I. Kelompok :
Peserta dibagi menjadi 4 kelompok
II. Rencana Pengelolaan
1. Narasumber memberikan konsep/proses bimbingan klinik kepada semua
peserta
2. Setelah mendapatkan konsepnya, peserta masuk dalam kelompok
3. Setiap kelompok didampingi fasilitator dan diberikan gambaran situasi
4. Setiap kelompok mengelola situasi
5. Setiap kelompok melakukan presentasi
6. Peserta memberikan tanggapan
Mekanisme Simulasi Preseptorship
1. Bidang akademik melakukan pertemuan dengan para pereceptor akademik
maupun klinik untuk menyepakati jadwal, rotasi kegiatan, peran dan
tanggungjawab masing-masing preceptor
2. Preceptor akademik memberikan penjelasan pada preseptee tentang tujuan,
program kegiatan, penggunaan alat praktik dan berbagai pedoman yang akan
diberlakukan
3. Preceptors akademik memperkenalkan masing-masing preceptor yang akan
bertanggung jawab terhadap preseptee
4. Memberikan kesempatan kepada para preceptor dan preseptee untuk saling
mengemukakan harapannya
5. Preseptee bersama preceptor akademik menuju ke wahana praktik untuk
mengikuti orientasi :
a. Tentang wahana praktik dan jenis-jenis ruangan yang akan dilewati
preseptee serta aturan yang berlaku
b. Kegiatan keselamatan pasien, diri, dan lingkungan kerja
c. Sikap perilaku yang sesuai kode etik profesi
6. Preseptee dan preceptor klinik melakukan negosiasi tentang kontrak belajar
sesuai kompetensi yang harus dicapai di tempat dimana preceptor berdinas.
Seorang preceptor bertanggung jawab terhadap maksimal 4 orang preseptee
NB : Preseptor akademik adalah panitia simulasi dari STIKVINC yang
mendampingi masing-masing kelompok

PELAKSANAAN
1. Preceptor klinik memperoleh sejumlah pasien untuk dikelola bersama para
preseptee yang menjadi tanggung jawabnya
2. Setiap awal dinas mengikuti laporan, ketika akhir dinas preseptee menulis log
book dan akhiri dengan refleksi tentang kegiatan yang telah dijalaninya hari
tersebut
3. Mengidentifikasi semua tindakan procedural dari pasien yang menjadi
tanggung jawab preceptor. Membagikan jadwal pelaksanaan tindakan
procedural kepada masing-masing preseptee
4. Tindakan procedural dilaksanakan dibawah supervisi penuh preceptor
dimulai dengan yang sederhana kemudian ditingkatkan secara bertahap sesuai
dengan tingkat kesiapan dan kompetensi yang telah dimiliki preseptee
sebelumnya
5. Jika preseptee dianggap belum kompeten tentang suatu tindakan, tidak diberi
kegiatan yang lebih sulit sampai dianggap kompeten
6. 1 preseptee mengerjakan 1 SK. 1 kelompok preseptee mengerjakan 1 kasus
kelompok dan makalahnya untuk presus
7. Alokasi kasus disesuaikan dengan tingkat penguasaan kompetensi dari
masing-masing preseptee (tidak sama)

EVALUASI KEGIATAN PRESEPTORSHIP


1. Dilakukan secara teratur oleh preceptor klinik secara lisan kepada
preseptee. Kedua pihak saling mengemukakan pandangan tentang diri dan
pihak lain secara konstruktif
2. Preceptor akademik memastikan semua kompetensi sudah dikuasai dan
persyaratan kelulusan terpenuhi
3. Semua format yang diisi oleh preseptee selama praktik diperiksa oleh
preceptor klinik dan akademik untuk menjamin tidak ada kekeliruan atau
kekurangan peluang menjalankan kompetensi yang dimiliki
FORMAT KEGIATAN
Daftar kompetensi
Tugas preseptee (checklist, SK, makalah, log book)
DISKUSIKAN DALAM KELOMPK
Preseptor akademik :
Preceptor klinik :
Preseptee :
1. Tentukan lama praktik klinik
2. Tentukan lama dinas ruangan
3. Tetapkan jadwal dinas
4. Jelaskan jadwal dinas
5. Bahas kompetensi
6. Jadwal bimbingan
Unit :
Nama :
Waktu :
Sasaran Rencana Metode/media Target waktu Persetujuan
belajar/kompetensi kegiatan preseptor

Contoh situasi :
Sebagai fisioterapis di ruang rehabilitasi medic, Saudara mengelola pasien rawat
jalan dan sedang mengelola 4 mahasiswa dengan tingkat kemampuan akademik dan
skill yang berbeda-beda (dilihat dari pre tes yang sudah diadakan sebelumnya).
Buatlah rencana bimbingan bagi 4 mahasiswa tersebut!

Anda mungkin juga menyukai