Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yg ditujukan
kpd individu dan atau kelompok utk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dgn menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi) PMK RI no.65 Tahun 2015
Fisioterapi dalam melaksanakan praktik Fisioterapi
berwenang untuk meliputi Assesmen : Identitas umum, telaah sistemik, riwayat keluhan, dan pemeriksaan (uji dan pengukuran) Penegakan diagnosis Ft Perencanaan intervensi Intervensi Evaluasi/ re-evaluasi Dokumentasi KUALIFIKASI PENDIDIKAN (PERMENKES RI NO. 80 TAHUN 2013) Berdasarkan kualifikasi pendidikan Fisioterapis dibagi: 1. Fisioterapis Ahli Madya Fisioterapis Ahli Madya hanya dpt memberikan pelayanan fisioterapi atas dasar prosedur baku sesuai pedoman pelayanan fisioterapi 2. Fisioterapis Sarjana Sains Terapan 3. Fisioterapis Profesi 4. Fisioterapis Spesialis Contoh kompetensi FT’s Terampil (SK Metpan no.4, 2014) Fisioterapis pelaksana: Memberikan asistensi kepada klien senam hamil Melakukan tindakan terapi pd problem gerak dan fungsi di tingkat sist musculoskeletal, tumbuh kembang, neuromuskuler, integumen, kardiovaskuler pulmonal ringan Memberikan asistensi kpd pasien dalam terapi kelompok musculoskeletal Melakukan pemeriksaan tes kekuatan otot. Melakukan pemeriksaan/ pengukuran jarak gerak sendi PENATALAKSANAAN FT
Asuhan fisioterapi pada pasien merupakan proses siklus
kontinyu dan bersifat dinamis yang dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan, diintergrasikan dan dikoordinasikan dengan pelayanan lain yang terkait melalui rekam medik, sistem informasi dan sistem komunikasi yang efektif PROSES FISIOTERAPI PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Proses pengumpulan informasi yang didapatkan dari
pasien dan data medis. Pemeriksaan ini dapat diadaptasi dan disesuaikan dengan pemeriksaan berdasarkan problemnya (muskuloskeletal, neuromuskuler, kardiopumonal dll) PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
KU RPS RPD Riwayat Keluarga (RK) Riwayat Sosial PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan tanda-tanda vital
Inspeksi/ observasi Palpasi Pemeriksaan gerak dasar/ Joint test Pemeriksaan fungsional dan Aktivitas Pemeriksaan spesifik DIAGNOSIS FT
adalah suatu pernyataan yang mengambarkan
keadaan multi dimensi pasien/klien yang dihasilkan melalui analisis dan sintesis dari hasil pemeriksaan dan pertimbangan klinis fisioterapi, yang dapat menunjukkan adanya disfungsi gerak/potensi disfungsi gerak mencakup gangguan/kelemahan fungsi tubuh, struktur tubuh, keterbatasan aktifitas dan hambatan bermasyarakat Model ICF
Impairment: akibat dr gangguan patologi, yaitu tanda
dan gejala yg menggambarkan abnormalitas di tingk system tubuh, organ dan jaringan. Functional limitation; hasil dr impairment yg dikarakteristikkan dg menurunnya kemampuan seseorang utk melakukan aktivitas. Participation restriction: problem yg mungkin yg dialami seseorang dalam keterlibatannya di situasi kehidupan. Ct: gang dlm keterlibatan sosial/ komunitas informal, formal, spiritual. RENCANA INTERVENSI
Hasil assesmen adanya abnormalitas diskusi dg
pasien dan keluarga untuk menentukan tujuan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan dan harapan Menentukan tujuan intervensi Rencana intervensi : membuat list of problem (diagnosis fisioterapi) dan dibuat tujuan kemudian disusun rencana intervensi utk memenuhi tujuan. PERENCANAAN INTERVENSI
Perencanaan dimulai dg pertimbangan kebutuhan
intervensi dan biasanya menuntun kepada pengembangan rencana intervensi, termasuk hasil sesuai dengan tujuan yang terukur yang disetujui pasien/ klien, family atau pelayan kesehatan lain. Dapat menjadi pemikiran perencana alternatif untuk dirujuk kepada pihak lain bila dipandang kasusnya tidak tepat untuk fisioterapi. INTERVENSI
Intervensi ditentukan berdasarkan tujuan
Terdiri dari: intervensi dan tujuan serta pelaksanaan EVALUASI
Assesmen ulang dg pertimbangan klinis stlh intervensi
fisioterapi dalam periode waktu, disandingkan dg hasil assesmen sebelumnya, perencanaan dan intervensi, serta disimpulkan perkembangan (outcome) kondisi pasien/ klien, dan tindak lanjut Tuj : mengkaji ulang masalah dan kebutuhan kesehatan gerak fungsional tubuh manusia di setiap sesi terapi dg menerapkan agar program terapi yang diberikan aman, bermutu, efektif, dan efisien bagi pasien