Anda di halaman 1dari 12

Tugas Portofolio

Artikel Cara Pembuatan Alat yang Menerapkan Hukum I


Termodinamika
KELOMPOK 11
XI.MIPA.4

Nama Anggota Kelompok:


1. Maulida Ashudi (17)
2. Pascana .M (26)
3. Pri Hartini (27)

Tahun Ajaran 2018/2019


 Latar Belakang

Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misalnya: mobil).


Radiatorberfungsi untuk mendinginkan mesin.Pembakaran bahan bakar dalam silinder
mesinmenyalurkan energi panas ke dalam bentuk tenaga putar.Tetapi energi panas dari bahan
bakar tidak sepenuhnyadapat dikonversikan ke dalam bentuk tenaga.Hanya kurang lebih 25%
darienergi yang dikonversikan menjadi tenaga.Kurang lebih 45 % dari energi panas hilang
menjadi gas buang atau gesekan dan 30 % diserap oleh mesin itu sendiri.

Panas yang diserap oleh mesin harus dikeluarkan ke udara sekeliling.Jika tidak maka
akan menyebabkan mesin menjadi kelebihan panas dan pada akhirnya rusak. Sistem
pendinginan dipasang untuk mendinginkan mesin agar tidak kelebihan panas.Pendinginan
mesin biasanya menggunakan sistem pendinginan udara atau sistem pendinginan air. Pada
umumnya mesin otomotif menggunakan sistem pendinginan air.

Sistem pendinginan air lebih sulit dan lebih mahal dari pada sistem pendinginan
udara.Tetapi sistem pendinginan air mempunyai beberapa keuntungan. Air pendingin mesin
adalah aman sebab ruang pembakaran dikelilingi oleh air pendingin (air ditambah macam-
macam additive, dan juga anti beku), yang juga sebagai peredam suara. Air pendingin yang
panas dapat juga berfungsi sebagai sumber panas pada pemanas udara.

Dilihat dari fungsi dan kegunaan radiator ini, maka pemilihan material untuk radiator
dan juga proses manufaktur radiator haruslah tepat agar diperoleh produk radiator yang
berkualitas dan berfungsi dengan baik dalam mendinginkan mesin.

 Batasan Masalah

Artikel ini dibatasi pada pemilihan material dan proses manufaktur radiator mobil.

 Deskripsi Radiator

Radiator adalah komponen / alatyang digunakan untuk mendinginkan lingkungan kerja


yang berada disekitarnya. Radiator menyerap panas lingkungan, lalu didinginkan dengan
bantuan media plat / air yang berada didalamnya.Para pengembang property banyak yang
menggunakanradiator sebagai penyejuk ruangan.Radiator diinstal sedemikian rupa sebelum
rumah di cor dengan beton.
Gambar 2.1 Penggunaan Radiator pada bisnis property

Dalam artikel ini akan lebih memfokuskan pada pembahasan tentang radiator yang
digunakan pada mobil Radiator pada mobil pada umumnya terpasang dibagian depan.
Radiator berfungsi untuk mendinginkan air yang menjadi panas setelah beredar dalam
mantel air pendingin pada mesin. Yang mempunyai dua tabung air, terletak di atas dan
di bawah.

Ditabung bagian atas terdapat lubang pengisian air, pipa pemasukan air dari mantel
pembuangan dan di tabung bagian bawah terdapat kran pembuangan air, dan pipa
penghubung kemesin.

Gambar 2.2 Radiator Mobil

Radiator pada awalnya hanya berupa plastik yang mengelilingi pipa-pipa tembaga
atau kuningan yang berisi air yang mengalir didalamnya. Sekitar tahun 1920, beberapa
pabrikan kendaraan seperti General Motor, telah menganti pipa radiator menjadi
berbentuk oval, sehingga menjadikannya lebih efisien. Setelah dimensi mesin bertambah
besar dan panas, perusahaan mulai menambahkan beberapa bagian seperti kipas, agar
udara yang melalui melalui pipa terjaga tetap konstan. Dan juga ditambahkan pompa air
untuk mendorong air melalui pipa-pipa tersebut. Sekarang, pabrikan mulai menggunakan
cairan kimia anti-beku kedalam plastik pendingin untuk mencegah kegagalan plastik
pendingin pada saat cuaca bersuhu rendah.

Awalnya radiator mengunakan pipa berdiameter ½ inchi. Pada tahun 1940,


pabrikan Ford mulai bereksperimen mengunakan pipa yang lebih besar. Permasalahan
muncul ketika diameter pipa yang digunakan bertambah besar maka dinding pada pipa harus
lebih tebal untuk mencegah kebengkokan pada saat diberi tekanan. Hal ini
menyebabkan radiator bertambah berat tetapi membuatnya lebih efisien.

Pada tahun 1970, pabrikan kendaraan bereksperimen mengunakan radiator yang


berinti banyak, serta bereksperimen terhadap ukuran dan ketebalan pipa. Beberapa
pabrikan bahkan ada yang mencoba mengunakan plastik untuk membuat radiator
menjadi ringan. Dan sekarang beberapa kendaraan menggunakan radiator berbahan
aluminium yang lebih ringan dan dengan desain lebih baik.

Gambar 2.3 Bagian – bagian Radiator

1. Tabung air atas (upper tank), berfungsi sebagai penampung air sebelum air masuk
kedalam kisi-kisi (tube) radiator.

2. Tabung air bawah (lower tank), berfungsi sebagai penampung air dari kisi-kisi (tube)
radiator.

3. Sambungan selang atas, berfungsi sebagai jalan masuk air ke radiator.

4. Sambungan selang bawah, berfungsi sebagai jalan keluar air dari radiator.

5. Kisi-kisi (tube), dengan memiliki konstruksi pipih dan memanjang diharapkan air
dapat mentransferkan panasnya dengan efisien.

6. Sirip-sirip (fin), berfungsi untuk membuat turbulensi udara disekitar kisi-kisi (tube) agar
pendinginan air lebih efisien.

7. Tutup radiator, berfungsi untuk menutup radiator serta mengatur danmenaikan


tekanan dalam sistem pendingin.

8. Kran pembuang (drain cock), berfungsi untuk membuang air yang ada didalam radiator.

Thermostat
Thermostat adalah Suatu bagian yang mengatur debit aliran cairan radiator antara mesin
masih dingin dan panas. Thermostatbekerja dengan memanfaatkan tekanan yang
disebabkan oleh fluida (cairan) panas dari dalam jaket pendingin mesin.Termostat ini
berbentuk seperti klep atau lubang pintu, dimana saat suhu mesin dingin, pintu ini terbuka
sedikit sehingga cairan radiator yang bersirkulasi sedikit sehingga panas yang ditransfer
memang masih sedikit. Namun, saat mesin sudah panas, menghasilkan panas besar, maka
termostat akan membuka penuh, sehingga debit aliran maksimal dan proses penyerapan panas
pun bisa maksimal.Ketika tekanannaik, pegas pada thermostat akan tertekan dan
membuka saluran menuju radiator, sehingga fluida panas tersebut akan masuk ke radiator
dan didinginkan. Fluida dingin dalam radiator masuk ke jaket pendingin dengan cara
menekan vakum valve thermostat.

Gambar 2.4 Thermostat Gambar 2.5 Cara Kerja Termostat

Tutup radiator

Untuk mendapatkan efek pendinginan yang lebih baik, maka perbedaan suhu antara
udara luar dengan suhu air pendingin dalam radiator haruslah besar, dengan
menggunakan tutup radiator.

Didalam tutup radiator terdapat relief valve atau klep relief dan vacuum valve atau klep
vakum yang mengatur agar tekanan dalam radiator tidak lebih dari 1 atmosfer (atm) dan
air mendidih dalam radiator diatas 100 derajat celcius.
Gambar 2.6 Tutup Radiator

1. Relief valve atau klep relief mempunyai fungsi untuk membuang kelebihan
tekanan dalam radiator, bila telah melewati batas tekanan yang ditentukan oleh
pabrik.

Gambar 2.7 Relief Valve Gambar 2.8 Vacuum valve

2. Sedangkan Vacuum valve atau klep vakum mempunyai fungsi untuk menyamakan
tekanan didalam radiator dengan tekanan udara luar, apabila suhu air pendingin
dalam radiator turun sampai dibawah titik didihnya.

Tangki Resevoir

Sistem pendingin radiator dilengkapi dengan tangki reservoir. Tangki tersebut


diletakkan dekat dengan radiator yang mempunyai fungsi untuk memperbesar ekspansi
air pendingin selama mesin bekerja.

Prinsip kerja dari tangki reservoir adalah “ Bila suhu air pendingin dalam radiator naik,
maka air akan mengalir dari tangki reservoir kedalam radiator dan akan mengalir
kembali kedalam tangki reservoir bila suhu air dalam radiator turun”.

Gambar 2.9Tangki Reservoir

 Bahan Radiator
Dalam proses produksi peralatannya, bahannya terutama terbuat dari dua jenis
aluminium dan tembaga, bekas untuk mobil penumpang umum, yang terakhir untuk
kendaraan komersial besar. Pengembangan bahan peralatan dan teknologi manufaktur sangat
cepat, radiator aluminium dengan keunggulannya yang jelas dalam material ringan, di bidang
mobil dan kendaraan ringan untuk secara bertahap mengganti radiator tembaga pada saat
yang bersamaan, teknologi dan teknologi pembuatan radiator tembaga memiliki Panjang
perkembangan pembangunan
Radiator otomotif dalam proses produksi terutama berasal dari perspektif perlindungan
lingkungan untuk dipertimbangkan, di sedan Eropa yang baru, radiator aluminium menempati
rata-rata 64%. Dari perspektif pengembangan produksi radiator mobil di negara kita, radiator
aluminium yang diproduksi dengan mematangkan secara bertahap meningkat. Radiator
tembaga berpelikan juga digunakan pada bus, truk dan peralatan teknik lainnya.

 Proses Manufaktur Radiator

Proses manufaktur radiator terdiri dari beberapa tahap. Dalam pembuatan


elemen radiator yaitu fin dan tube nya dijelaskan sebagai berikut :
1. Pembuatan tube
a. Bending sheet
Kisi-kisi (tube), dibuat dari paper thin brass yang dibengkokkan dengan mesin roller
bending hingga berbentuk flat tube.

Gambar 3.4 (a) Proses sheet rolling (b) bending sheet tube

b. Coating flat tube

Hal ini dilakukan untuk melapisi tube dengan timah yang pada proses
selanjutnya dilakukan soldering. Flat tube dicelupkan pada cairan timah panas hingga
menutupi seluruh permukaan tube.

Gambar 3.5 Coating tube dengan hot molten lead

c. Hardening flat tube


Tube yang sudah terlapisi timah dilewatkan pada air dingin untuk menjaga
lapisan timahnya agar tetap melekat pada permukaan tube.

d. Cutting flat tube

Flat tube yang telah di coating dan diproses dengan air dingin, kemudian di
potong dengan cutter machine sesuai dengan panjang tube yang diinginkan (± 76 cm).

Gambar 3.6 Tube cutting Gambar 3.7 Slitting fin radiator

2. Pembuatan Fin

a. Slitting

Fin radiator dengan tebal 1,5 mm dibuat dari tembaga melalui roller mesin fin mil
untuk membuat celah-celah pada copper sheet. Celah-celah ini berfungsi
untukmempercepat proses pendinginan.

b. Bending

Setelah proses slitting, fin radiator dibuat zig-zag dengan cara


bending.Selanjutnya rangkaian fin tersebut di potong-potong sesuai dengan panjang yang
di kehendaki.

(a) (b)

Gambar 3.8 (a) Dies bending (b) bending sheet fin

3. Header

Pembuatan header dilakukan dengan cara :

a. Nibbling
Sheet tembaga diproses dengan cara nibbling pada mesin punch sesuai dengan
pola yang telah dibuat sebelumnya. Dalam satu sheet bisa dibuat beberapa sheet header.
Kemudian sheet yang telah di bentuk dilepaskan dari sheet utama secara manual.

Gambar 3.9 Niblling sheet header

b. Pressing

Gambar 3.10 Sheet header

Setelah pembuatan sheet header, maka proses selanjutnya lembaran-lembaran tersebut


dibentuk dengan cara dibengkokkan dengan menggunakan mesin press.

c. Punching

Header radiator yang telah terbentuk kemudian dilubangi yang ukuran lubangnya
disesuaikan dengan ukuran tube. Header tersebut dipunch (perforating) hingga
menghasilkan lubang-lubang.

Gambar 3.11 Punching slot tube pada header


4. Upper tank dan lower tank

Pada proses pembuatan upper dan lower tank radiator, terlebih dahulu dibuat dies
sesuai dengan bentuk tank yang dikehendaki. Setelah dies dibuat maka dapat dilakukan
pressing sheet pada dies sehingga dihasilkan bentuk dan volume tank radiator.

Gambar 3.12 Proses press untuk tank radiator

5. Perakitan fin dan tube radiator

Fin dan tube radiator di susun kemudian ditekan oleh mesin press dan di ikat agar
konstruksinya tidak berubah. Fin dan tube yang telah dirakit tersebut dipasangkan header
pada tube-tubenya hingga tahap selanjutnya, yaitu proses joining.

Gambar 3.13 Fin dan tube setelah dirakit

6. Joining fin, tube dan header radiator

Sebelum masuk proses joining, permukaan radiator yang telah dirakit


dibersihkan dari kotoran. Kemudian radiator tersebut di oven dengan suhu 3500 C
hingga timah yang melekat pada tube meleleh dan yang tersisa hanya timah pada
rongga-rongga sambungan. Dalam proses tersebut selain untuk melelehkan timah pada
tube juga berfungsi sebagai soldering dari bagian-bagian radiator.
(a) (b)
Gambar 3.14 (a) Cleaning surface (b) Fin dan tube radiator setelah soldering

7. Soldering

Untuk menghasilkan kekuatan konstruksi yang lebih baik, sambungan antara tube
dan header harus di solder ulang. Soldering dilakukan dengan cara mencelupkan bagian
header dan tube kedalam timah panas. Selanjutnya adalah menyambung upper dan lower
tank pada tiap headernya dengan cara brazing. Setelah itu pipa saluran masuk dan
saluran keluar pada radiator dipasang dengan cara brazing.

8. Finishing

Finishing radiator adalah memberi perlakuan pada permukaan radiator dengan cara
electrophoretic coating. Tujuan dari treatment ini adalah untuk meningkatkan ketahanan
material dari korosi dan oksidasi sehingga radiator bisa bertahan lama. Proses ini juga
sekaligus memberikan warna pada permukaan radiator. Proses electrophoretic coating ini
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.15 Proses electrophoretic coating bath

Pada saat proses electrophoretic coating, cat film menempel secara alami pada
permukaan radiator. Permuakaan yang telah tertutupi cat menyebabkan isolasi listrik pada
permukaan radiator sehingga cat tidak bisa lagi menempel pada permukaan radiator.
Setelah proses electrophoretic coating, radiator yang telah tertutupi cat kemudian di
oven pada suhu 1500 -1700 C. Setelah proses oven kemudian coating radiator di
treatment pada temperature rendah untuk mengasilkan kualitas coating yang lebih baik.
Dibandingkan dengan proses spray painting, electrophoretic coating memiliki banyak
keunggulan yaitu electrophoretic coating memiliki efisiensi coating surface yang tinggi 95%-
99% karena dapat melapisi permukaan radiator yang sulit dijangkau sedangkan dengan
spray painting hanya mampu melapisi permukaan 30%-50% saja.

Anda mungkin juga menyukai