Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KD 3.1 dan 4.1)

Nama Sekolah : SMK PGRI TANJUNGMEDAR


Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Komp. Keahlian : SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan (KI 3)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian bahasa
Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

2. Keterampilan (KI 4)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian bahasa Indonesia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.1 Memahami teks laporan hasil observasi bidang pekerjaan yang dipresentasikan dengan lisan dan
tulisan.

2. KD pada KI keterampilan
4.1 Menyajikan isi teks (intisari)laporan hasil observasi berkaitan dengan pekerjaan berdasarkan
iinterpretasi lisan maupun tulisan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
 Menentukan struktur teks laporan observasi.
 Menjelaskan unusr kebahasaan teks laporan observasi.

2. Indikator KD pada KI keterampilan


 Menyajikan teks laporan observasi berdasarkan struktur teks.
 Menyajikan isi (intisari) teks laporan observasi.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mendiskusikan teks laporan observasi, peserta didik diharapkan dapat:
 Menentukan struktur teks laporan observasi dengan tepat.
 Menjelaskan unsur kebahasaan teks laporan observasi dengan percaya diri.

Setelah membaca dan mendiskusikan teks laporan observasi, peserta didik diharapkan dapat:
 Menyajikan teks laporan observasi berdasarkan struktur teks dengan tepat.
 Menyajikan isi (intisari) teks laporan observasi dengan percaya diri.

E. Materi Pembelajaran
a. Struktur teks laporan observasi
 Pernyataan umum atau klasifikasi
 Anggota/aspek yang dilaporkan 1
 Anggota/aspek yang dilaporkan 2
 dst.

b. Unsur kebahasaan teks laporan observasi


 Konjungsi
 Kata dasar, kata benda, kata kerja
 Kalimat definisi
 Antonim

c. Isi teks laporan observasi sesuai struktur teks.


 Paragraf 1: Sistem peredaran darah manusia (bagian pernyataan umum)
 Paragraf 2: Jenis-jenis darah manusia ( Anggota/aspek yang dilaporkan 1)
 Paragraf 3: Jenis pembuluh darah ( Anggota/aspek yang dilaporkan 2)
 Paragraf 4: Tentang jantung ( Anggota/aspek yang dilaporkan 3)

d. Isi/intisari teks laporan observasi


Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, dan jantung.Darah adalah cairan
merah yang kental, ada sekitar 3,5 liter darah pada manusia. Golongan darah manusia terdiri dari A, B,
O, dan AB. Pembuluh darah terdiri dari tiga jenis yaitu arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh darah arteri
adalah pembuluh darah yang lebar, jenis ini menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh dan
mengandung oksigen. Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang sempit dan memiliki dinding
yang tipis dan tidak elastis. Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil. Jantung
adalah organ yang terletak di tengah dada bagian dalam, merupakan organ yang tebal, berotot, dan
memiliki 4 bilik.

F. Pendekatan, Model dan Metode


 Pendekatan
Saintifik

 Model
Pembelajaran Discovery Learning

 Metode
Tanya jawab
Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Salah seorang peserta didik memimpin doa. 10 menit
2. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan kompetensi
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tujuan pembelajaran,
kompetensi, cakupan materi, dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.

Inti Pemberian Rangsangan


Menggunakan 1. Peserta didik membaca contoh teks laporan observasi
Model 2. Guru bersama peserta didik berdiskusi tentang teks laporan
Pembelajaran observasi 70 menit
Discovery 3. Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan/menebak
Learning tentang materi yang akan dipelajari mengenai teks laporan
observasi.

Pernyataan/Identifikasi Masalah
4. Guru menugaskan peserta didik untuk mengemukakan
permasalahan yang terdapat dalam teks laporan observasi
5. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai struktur dalam
teks laporan observasi
6. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai unsur
kebahasaan dalam teks laporan observasi

Pengumpulan Data
7. Peserta didik berdiskusi untuk menentukan bagian-bagian
struktur teks laporan observasi
8. Peserta didik berdiskusi menentukan unsur-unsur kebahasaan
teks laporan observasi
9. Peserta didik berdiskusi untuk menentukan isi teks sesuai
stuktur teks laporan observasi
10. Peserta didik berdiskusi untuk menentukan isi/intisari teks
laporan observasi.

Pembuktian
11. Peserta didik menyajikan hasil diskusi mengenai struktur dan
unsur kebahasaan teks laporan observasi
12. Peserta didik menyajikan isi teks laporan observasi sesuai
struktur teks
13. Peserta didik menyajikan isi/intisari teks laporan observasi
14. Peserta didik lain menanggapi hasil persentasi mengenai
struktur, unsur kebahasaan dan isi teks laporan observasi
dengan santun

Menarik Simpulan (Generalisasi)


15. Peserta didik melaporkan simpulan hasil diskusi yang telah
ditanggapi kelompok lain kepada guru dengan penuh tanggung
jawab
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
16. Guru melakukan koreksi dan memberikan penguatan
Peserta didik memperbaiki simpulan hasil diskusi yang telah
dikoreksi

PENUTUP 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 10 menit


2. Peserta didik bersama guru melaksanakan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

H. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media
 TIK

2. Alat
 Laptop, Proyektor

3. Bahan
 Teks laporan observasi

4. Sumber Belajar
 Lingkungan
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia. 2015. Buku Guru Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia. 2015. Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian dan Instrumen Penilaian
Unsur Uraian

Pengetahuan 3.1 Memahami laporan hasil observasi bidang pekerjaan yang dipresentasikan
dengan lisan dan tulisan
Teknik Tes terlulis
Penilaian

Instrument 1. Jelaskan struktur teks laporan hasil observasi berikut ini! (tes terlampir)
tes tertulis 2. Jelaskan jenis dan fungsi konjungsi yang terdapat pada penggalan teks
laporan observasi “Harimau”! (teks terlampir)
Keterampilan 4.1 Menyajikan isi teks (intisari)laporan hasil observasi berkaitan dengan
pekerjaan berdasarkan iinterpretasi lisan maupun tulisan
Teknik Tes praktik tertulis
Penilaian

Instrument 3. Identifikasi isi teks laporan observasi sesuai struktur teks!


tes praktik 4. Deskripsikan isi/intisari teks laporan observasi dengan tepat!
tertulis

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


 Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah tes tertulis dilaksanakan dengan cara
melakukan pembelajaran ulang pada bagian yang diperlukan dan melaksanakan tes atau penilaian
ulang mengerjakan soal sejenis (dengan teks laporan observasi yang berbeda).
 Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai di atas KKM yaitu dengan
tugas tambahan mencari teks eksposisi tentang kearifan budaya lokal kemudian ditempel di mading
kelas atau mading sekolah.

Mengetahui Sumedang, Juli 2019


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Ine Sukartini, S.Pd.,M.Hum. Lilis Nurhaeni Saptiadi,S.Pd.


NIP.196406272006042003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(KD 3.2 dan 4.2)

Nama Sekolah : SMK PGRI TANJUNGMEDAR

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Komp. Keahlian : SEMUA PROGRAM KEAHLIAN

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI 3 Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan
dengan bidang pekerjaan.
4.2 Mengonstruksikan teks laporan observasi berkaitan bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi dan
aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Menjelaskan isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan dengan
bidang pekerjaan.
3.2.2 Menentukan isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan dengan
bidang pekerjaan.
4.2.1 Menyusun teks laporan observasi berkaitan bidang pekerjaan
4.2.2 Menentukan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan dengan bidang
pekerjaan
2. Menentukan isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil obsevasi berkaitan dengan bidang
pekerjaan
3. Menyusun teks laporan observasi berkaitan bidang pekerjaan
4. Menentukan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis

E. Materi Pembelajaran
1. Contoh-contoh teks laporan hasil observasi berkaitan bidang pekerjaan
2. Sistematika laporan.
3. Teknik menulis laporan.

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Scientific
Model : Discovery Learning
Metoda : Diskusi, tanya jawab, latihan/praktek

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama

1. Pendahuluan (10 menit)

5. Salah seorang peserta didik memimpin doa.


6. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi
dan pembelajaran sebelumnya.
7. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan kompetensi pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
8. Peserta didik menerima informasi tujuan pembelajaran, kompetensi, cakupan materi,
dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti Pertama (70 menit)

Pemberian Rangsangan
1. Peserta didik mengamati bahan tayang yang disajikan oleh guru.
2. Peserta didik menentukan permasalahan yang terdapat dalam bahan tayangan.
3. Guru meminta peserta didik untuk membaca dalam hati contoh teks laporan hasil
observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan.
4. Guru menugaskan peserta didik menemukan permasalahan dalam teks yang dibaca.

Pernyataan/Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mengemukakan permasalahan isi bagian
struktur yang terdapat dalam teks yang dibaca.
2. Peserta didik bertanya jawab dengan guru sekaitan dengan masalah aspek
kebahasaan yang terdapat dalam yang dibaca.

Pengumpulan Data
1. Peserta didik bekerja sama untuk menentukan isi setiap bagian struktur yang terdapat
dalam teks yang dibaca.
2. Peserta didik bekerja sama untuk menentukan pemecahan masalah aspek kebahasaan
yang terdapat dalam teks yang dibaca
Pembuktian
1. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok.
2. Peserta didik lain menanggapi hasil diskusi kelompok.

Menarik Simpulan (Generalisasi)


1. Peserta didik menyampaikan simpulan hasil diskusi yang ditanggapi oleh peserta didik lain.
2. Guru melakukan koreksi dan penguatan.
3. Peserta didik memperbaiki simpulan hasil diskusi (jika diperlukan).
3. Kegiatan Inti Kedua (80 menit)

Pemberian Rangsangan
1. Peserta didik membaca dengan cermat contoh teks laporan hasil observasi berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang berbeda.
2. Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang tugas kelompok yang akan dipresentasikan.

Pernyataan/Identifikasi Masalah
1. Peserta didik bekerja sama untuk menentukan tema dan struktur teks laporan hasil observasi
berkaitan dengan bidang pekerjaan yang akan disusun.
2. Peserta didik bekerja sama untuk mengembangkan struktur menjadi teks laporan hasil
observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan.

Pengumpulan Data
1. Peserta didik bekerja sama untuk membahas isi dan aspek kebahasaan yang terdapat dalam
teks yang telah disusun.

Pembuktian
1. Perwakilan kelompok membacakan/mempresentasikan teks yang telah disusun.
2. Presentasi peserta didik ditanggapi kelompok lain dengan santun dan responsif.
3. Anggota kelompok menjawab pertanyaan atau tanggapan peserta dari kelompok yang berbeda.

Menarik Simpulan (Generalisasi)


1. Peserta didik menyampaikan simpulan hasil presentasi yang ditanggapi oleh peserta didik lain.
2. Guru melakukan koreksi dan penguatan.
3. Peserta didik memperbaiki simpulan hasil diskusi (jika diperlukan).
4 Penutup (10 menit)

4. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.


5. Peserta didik bersama guru melaksanakan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
6. Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
H. Penilaian Hasil Belajar
1.1 Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes Tulis Tes PG: mengidentifikasi isi dan aspek kebahasaan teks laporan
hasil observasi berkaitan dengan pekerjaan.
Tes Praktik Mengontruksi/menyusun teks laporan hasil observasi berkaitan
dengan pekerjaan.

1.2 Instrumen Penilaian Kemampuan Membuat Laporan Hasil Observasi

Nama Siswa : ________________________


Kelas / NIS : ________________________
Skor
No Aspek Penilaian Skor Perolehan

1 Kesesuaian topik dengan isi laporan


a. Sesuai 3
b. Kurang sesuai 2
c. Tidak sesuai 1
2 Bahasa yang digunakan
a. Baku 2
b. Tidak baku 1
3 Sistematika penulisan laporan
a. Sistematis 3
b. Kurang sistematis 2
c. Tidak sistematis 1
4 Penggunaan ejaan
a. Sesuai dengan EYD 3
b. Kurang sesuai dengan EYD 2
c. Tidak sesuai dengan EYD 1
5 Jumlah skor maksimal 11

Jumlah skor perolehan


Nilai Akhir = x 100
Jumlah skor maksimal

1.3 Instrumen Penilaian Presentasi Menyampaikan Laporan Hasil Observasi

Nama Siswa : ________________________


Kelas / NIS : ________________________
Skor
No Aspek Penilaian Skor Perolehan

1 Sistematika penyampaian
a. Sistematis 3
b. Kurang sistematis 2
c. Tidak sistematis 1
2 Bahasa yang digunakan
c. Baku 2
d. Tidak baku 1
3 Struktur kalimat
d. Benar 2
e. tidak benar 1
4 Pelafalan
d. jelas 3
e. kurang jelas 2
f. tidak jelas 1
5 Jumlah skor maksimal 10

Jumlah skor perolehan


Nilai Akhir = x 100
Jumlah skor maksimal

1.4 Tes PG
1. Di bawah ini terdapat struktur teks laporan hasil observasi adalah :
a. Pernyataan umum, dan klasifikasi
b. Pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan
c. Pernyataan umum dan pernnyatan khusus
d. Pernyataan khusus dan aspek yang dilaporkan
e. Klasifikasi dan pernyataan umum

2 Kalimat berikut menggunakan konjungsi antarkalimat, kecuali .....


a. Saya tidak suka dengan cara dia berbicara walaupun demikian, saya harus tetap menghormati.
b. Untuk hari ini, yang akan saya pelajari pertama adalah pelajaran Bahasa Indonesia setelah itu ......
c. Aku sudah melarangnya untuk melakukan hal itu. Oleh karena itu ...
d. Kakakku sering mendapatkan juara tetapi aku....
e. Situasi di desa kami sudah cukup aman ...

1.5 Tes Praktik


1. Buatlah laporan teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang telah Anda buat sesuai dengan
isi dan sistematika laporan yang benar!
2. Presentasikan laporan hasil observasi yang telah Anda buat di depan kelas!

Kunci Jawaban
I. Tes PG
1. B
2. E
II. Tes Praktik
1. Teks laporan hasil observasi siswa bervariasi
2. Menyampaikan presentasi laporan hasil observasi secara lisan yang telah dibuat oleh siswa di depan
kelas

I. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/alat : teks laporan hasil observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan (Power Point)
2. Bahan dan sumber belajar : Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dan
Pengalaman peserta didik dan guru.
Mengetahui Sumedang, Juli 2017
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Ine Sukartini, S.Pd.,M.Hum. Lilis Nurhaeni Saptiadi,S.Pd.


NIP.196406272006042003
LAMPIRAN 1

Contoh Laporan Hasil Observasi

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini.
Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik
dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan
komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen
biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami
mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
hijau
b. Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman kacang
hijau.
c. Ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman kacang
hijau.

1.2.2 Manfaat
Manfaat dari kegiatan pengamatan ini adalah agar kita mengetahui betapa pentingnya
pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman.

1.2.3 Variabel
a. Variabel kontrol, meliputi: media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
b. Variabel bebas, meliputi: suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
c. Variabel terikat, meliputi: jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan
faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak
dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut memengaruhi. Menurut literatur
perkecambahan dipengaruhi oleh hormon auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka
akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap
cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang terang perkecambahan akan terjadi
relatif lebih lama, hal itu juga disebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika terkena
cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari
ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya
matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan
etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap. Etiolasi = fenomena yang
diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalah gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun
kecil. (www.kamusilmiah.com)

Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal
proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan
klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak
ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih
cepat tumbuh dan panen.

Istilah auksin berasal dari bahasa Yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan. Auksin ini pertama
kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri Belanda, yang menemukan bahwa
suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya.
Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went
didaerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya
pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari. Dan hasil penelitian beliau, pada tahun 1928
produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila
perusak enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah
sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tampak layu karena mengandung
banyak air.

Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama mengkerut lalu mati
karena tidak mendapat sumber makanan. Selain itu, Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam
proses pembentukan akar lazim, yang membantu mengimbangkan pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti
kuat yang menunjukkan bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila
daun muda dan kuncup, yang mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan akar akan
berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan membentuk akar sering
terjadi kembali.

1.2 Hipotesis
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
3. Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari.
4. Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun tanaman yang terkena sinar
matahari berwarna hijau.
5. Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena sinar matahari.

BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1 Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juni s.d. 14 Juni 2017

3.2 Tempat
Laboratorium IPA SMK PPN Tanjungsari

3.3 Alat Dan Bahan


1. 3 buah gelas aqua.
2. Kapas secukupnya.
3. Beberapa bibit tanaman kacang hijau.
4. Air secukupnya.
5. Spidol.

3.4 Cara kerja


1. Rendamlah beberapa bibit tanaman kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat.
2. Pilihlah bibit tanaman kacang hijau yang tumbuh untuk ditanam.
3. Siapkanlah 3 buah gelas aqua.
4. Tulislah pada gelas aqua yang pertama dengan tulisan “pot 1”, gelas aqua yang kedua dengan tulisan “pot
2”, dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan “pot 3”.
5. Letakanlah beberapa kapas bengan ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas aqua.
6. Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang hijau.
7. Letakanlah gelas aqua yang pertama pada tempat yang terkena cahaya matahari dan gelas aqua yang
kedua di tempat yang redup ( tidak terkena cahaya secara langsung), dan gelas aqua yang ketiga di tempat
gelap yang sama sekali tidak terkena cahaya matahari.
8. Siramilah ketiga gelas aqua tersebut dengan jumlah air yang sama banyak (secukupnya) secara rutin setiap
pagi dan sore.
9. Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan data-data yang ada pada tabel
yang sudah disediakan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)

Usia tanaman Jumlah


Tinggi batang (cm) Keadaan/kualitas tanaman
(hari ke-…) daun

1 0 0,3 Tanaman segar, daun berwarna hijau


tua, batang tanaman tumbuh ke atas,
2 0 0,6 hanya saja pertumbuhan tanaman
sangat terhambat, tanaman juga agak
3 0 1,9
layu karena mendapatkan terlalu
4 1 3 banyak sinar matahari.

5 2 6

6 2 9,2

7 2 15

Tabel 2 (POT 2 diletakkan di tempat yang redup)

Usia tanaman Jumlah


Tinggi batang (cm) Keadaan/kualitas tanaman
(hari ke-…) daun

1 0 0,5 Tanaman segar, daun berwarna hijau


tua, batang tanaman tumbuh ke atas.
2 0 1.3

3 1 5

4 1 11
5 2 18,3

6 2 20,5

7 2 22,7

Tabel 3 (POT 3 diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari)

Usia tanaman Jumlah Tinggi batang (cm) Keadaan/kualitas tanaman


(hari ke-…)
daun

1 0 0,7 Tanaman sedikit layu, daun berwarna


hijau kekuning-kuningan dan telihat
2 1 3,4 pucat, batang tanaman tumbuh
melengkung, pertumbuhan tanaman
3 1 7,9
berjalan dengan sangat cepat.
4 2 12

5 2 19,1

6 2 22

7 2 24,1

4.2 Pembahasan

Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap) pertumbuhannya
lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun di tempat yang redup karena
kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak
ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan
lebih cepat tumbuh.

Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga
dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau kekuning-
kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari sama sekali
sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini
juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak
mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber
makanan.

Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di
tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup
sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke atas.
Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun
juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.
Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini
sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna
hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya
matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil/pendek.
Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena cahaya matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari
3. Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.
4. Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang
hijau.

5.2 Saran
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita menjaga
kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di
muka bumi ini.

Semoga laporan hasil pengamatan tenang “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Hijau“ bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.
LAMPIRAN 2

Contoh Laporan Hasil Kegiatan

PEMBENTUKAN PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa berpengaruh
buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara,
pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran
hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global
pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah itu sendiri.

Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan
tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan
memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu
parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bagi penanggung jawab sekolah dan komunitasnya
dalam menata kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan,
disamping menciptakan dan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan lingkungan.

Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali
digalakkan melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara menyeluruh. Sebab, dalam rangka
menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik
antara pemerintah, masyarakat dengan sekolah itu sendiri. Berbagai bencana alam yang sering
melanda sebagian wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran
hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang
bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah
lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang.

Pembangunan di berbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di sekitarnya.


Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan lingkungan tanpa menghiraukan
kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.
Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta lingkungan,
paling tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap program yang berkait dengan
kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh pemerintah melalui lingkungan paling dekat
dengan kita yaitu lingkungan sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMK PPN Tanjungsari?
b. Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMK PPN Tanjungsari?
c. Bagaimanakah perawatan perawatan lingkungan penghijauan di SMK PPN Tanjungsari?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMK PPN Tanjungsari.
b. Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMK PPN Tanjungsari.
c. Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMK PPN Tanjungsari.

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi salah satu
alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Disamping
adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam
rangka mengantisipasi dari segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
BAB II
KEGIATAN
2.1 Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
a. Pengelolaan limbah/sampah dan air.
b. Landscaping dan penghijauan.
c. Perawatan fisik bangunan dan lingkungan.
d. Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school++) yang bermanfaat bagi lingkungan.

2.2 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMK PPN Tanjungsari berjalan dengan lancar. Sehingga lingkungan menjadi
hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.

2.3 Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
a. Jangan memetik, memangkas, atau merusak tanaman yang ada.
b. Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan rumput-rumput itu mati.
c. Dilarang membuang sampah pada tanaman.
d. Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
e. Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram, memberi pupuk sehingga
tanaman bertambah subur.
f. Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.

2.4 Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar”
dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan
pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan langsung ke siswa
secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang mempunyai kesadaran
lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di
Indonesia.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School ++ dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk,
bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status: dalam ruang atau luar
ruang, dalam ruang dan luar ruang, serta bermanfaat bagi lingkungan luar sekolah.

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui
proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah
yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat
diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan
sumber daya alam hayati Indonesia.

3.2 Saran
Mari kita lakukan gerakan penghijauan di lingkungan SMK PPN Tanjungsari ini.
LAMPIRAN 3

Contoh Laporan Hasil Kegiatan

LAPORAN KEGIATAN
BHAKTI SOSIAL PENGIRIMAN AIR BERSIH
SE-KECAMATAN NGLIPAR DAN PANGGANG
GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

PENGANTAR

Memasuki satu dasawarsa, sebagai aksi nyata gerakan solidaritas yang dilakukan organisasi Jaringan
Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) dalam mengejawantahkan masyarakat penyiaran komunitas di provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kegiatan social pembagian air bersih. Oleh karena itu JRKY diharapkan
mampu mempercepat proses kemandirian dan profesionalitas radio komunitas ditengah karut marutnya
persoalan penyiaran. JRKY menyadari betul, bahwa legalitas radio komunitas masih manjadi pekerjaan rumah
yang harus segera di selesaikan, namun demikian harus bisa melakukan aksi nyata terhadap persolan yang
dihadapi masyarakat seperti kekeringan di musim kemarau saat ini. Tindakan nyata akan lebih memiliki
makna dari seribu nasehat yang disampaikan. JRKY bersikap dan bertindak nyata untuk kemaslatan
masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih yang diselenggarakan JRKY atas dukungan donatur
berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun swasta dan perseorangan yang peduli menjadi bentuk bukti
kongkrit yang langsung bisa di rasakan oleh masyarakat.

Pilihan pengiriman air bersih di pilih menjadi sangat penting karena terkait langsung dengan kebutuhan
hidup masyarakat yang sangat vital. Pengaruh pemanasan global dan musim kemarau yang sangat ekstrim
menyebabkan di beberapa tempat terjadi kekeringan seperti salah satunya di Kecamatan Nglipar Gunung
Kidul. Warga masyarakat di wilayahnya yang dilanda kekeringan sangat membutuhkan air karena sumber air
seperti sumur, sungai,danau sudah kering. Membeli air sangat memberatkan warga bagi yang berpenghasilan
kecil. Berpijak pada hal tersebut, Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) yang merupakan wadah radio
komunitas di DIY akan mengelar bakti social pengiriman air bersih untuk wilayah yang dilanda kekeringan.

Laporan kegiatan ini disusun sebagai pertanggunjawaban panitia pelaksana yang telah
menyelenggrakan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011 untuk disampaikan kepada pihak pendukung dan
donator yang telah membantu terselenggarakannya pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih.
Yogyakarta, 1 September 2011
Mardiyono
Ketua

PENDAHULUAN

Mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan
Batin.Puji syukur kami haturkan kehadirat ALLOH SWT atas kenikmatan yang telah tercurahkan kepada
hambaNYA yang telah menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Panitia pelaksana Bakti
Sosial 2011 Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) yang telah menyelenggarakan kegiatan Bhakti
Sosial Pengiriman Air Bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011 dengan
lancar, tertib dan aman.

Dalam pelaksanaan Bakti Sosial Pengiriman Air bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul kali ini,
segala persiapan telah dilakukan dengan segenap kemampuan yang ada dan pantia pelaksanan telah
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meleksanakan kegiatan tersebut sesuai jadwal yang telah di
tetapkan. Panitia Pelaksana juga berkoordinasi dengan pihak yang berwenang setempat seperti Kantor Dinas
Sosial Gunung Kidul dan Camat Nglipar.

Agenda pra kegiatan bakti sosial pengiriman air bersih diselenggarakan dalam menyambut bulan
ramadhan 1432 hijriyah dan HUT Kemerdeaan RI ke-66. Pengurus JRKY telah membuat jadwal perencanaan
kegiatan yang di awali dengan pembentukan panitia pelaksana Bakti Sosial yang melibatkan pengurus dan
radio komunitas anggota JRKY. Kegiatan lain seperti pembuatan proposal dan pengiriman ke instansi,
pengusaha dan mitra juga dilakukan untuk mendukung acara bakti social ini sesuai jadwal yang telah di
tetapkan.
Keterlibatan radio komunitas anggota JRKY diharapkan bisa menjadi pendukung utama untuk
membantu memetakan wilayah mana yang saat ini dilanda kekeringan. JRKY juga berkordinasi dengan pihak
yang berwenang dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunung Kidul untuk mendapatkan
informasi yang akurat dan dibantu untuk diarahkan ke warga yang saat ini membutuhkan.

Pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih ke daerah yang di landa kekeringan juga di dukung oleh
pemerintah provinsi, pengusaha, partisipasi dari donator dan juga pihak-pihak yang peduli sesame. Semoga
amal kebaikan dan keilhlasan para dermawan mendapat balasan setimpal dari Allah Swt. Aamiin.

PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Prakegiatan

Untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011,
Pengurus JRKY melakukan pertemuan pembentukan panitia pelaksana yang dilanjutkan dengan
penyusunan schedule kegiatan. Sejak tanggal 27 Juli 2011 dengan tersusunnya panitia pelaksana
sebagai berikut:
Ketua : Mardiyono
Sekretaris : Haribawa
Bendahara : Saptawati AM
Seksi Acara : A. Wakijo
Seksi Usaha Dana : A. Purwanto
Seksi Perlengkapan : Nurswandono
Seksi Konsumsi : Fidarini Devi W

Untuk melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011, panitia pelaksana
berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten Gunung Kidul untuk dapat
memfasilitasi dan memberikan arahan wilayah yang akan di tuju sebagai sasaran utama pemberian air
bersih tahun ini. Hasil kordinasi yang dilakukan selama hampir 2 pekan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Gunung Kidul memberikan arahan untuk dibagikan ke wilayah Desa di Kecamatan
Nglipar yang saat ini juga sangat membutuhkan bantuan air bersih. Sebanyak 28 tangki untuk 7 Desa di
28 Dusun se-Kecamatan Nglipar dan 5 tangki untuk 1 Desa di Kecamatan Panggang Gunung Kidul.

2. Pelaksanaan Pengiriman Air Bersih


Kegiatan Bhakti Osial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 ini di fokuskan di Kecamatn Nglipar
Gunung Kidul. Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) berkordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Gunung Kidul diharapkan tepat sasaran dan peta wilayah yang sesuai dengan
kebutuhan warga saat ini. Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih dilakukan pada hari Sabtu, 27
Agustus 2011 pukul 09.00 Wib.

Kegiatan yang di awali dengan serah terima secara simbolis dari Ketua JRKY kepada Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul yang mewakili masyarakatyang disaksikan oleh
masyarakat, anggota JRKY dan petugas pengirim. Sebanyak 5 armada truk tangki yang berisi 5000 liter
siap melakukan pengiriman air bersih ke 28 Dusun se Kecamatan Nglipar dan Panggang Gunung Kidul.

Untuk Dusun Kedung Keris Desa Kedung Keris Kecamatan Nglipar Gunung Kidul menjadi tempat
pertama kali yang menerima pengiriman air bersih. Pembagian air bersih dilakukan dengan pengedropan
di bak penampungan air dusun sehingga warga sekitar dusun bisa segera menikmati dengan segera.
Sesuai jadwal yang sudah di agendakan, pukul 09.15 Wib acara simbolis serah terima pengiriman
air bersih di wakili Bapak Irfan Ratnadi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Gunung Kidul selanjutnya langsung ke lokasi pengiriman air bersih ke dusun se wilayah Nglipar
Kabupaten Gunung Kidul.Perwakilan radio komunitas yang hadir di antaranya: Bapak Suratimin
(RADEKKA FM),Fidarini Devi W (AGRICIA FM), Sri Kuncoro (BBM FM), Jumadi dan Esti (WIDJAYA
FM),Yudi Astanto (SWARA GODEAN FM), Haribawa (DIORAMA FM). Undangan via SMS sudah dikirim
untuk 32 kontak person rakom namun mengingat waktu yang berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri
1432 H yang jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011 maka banyak anggota rakom yang sibuk dengan
persiapan lebaran.

Berikut Daftar Dusun, Desa di Kec. Nglipar dan jumlah KK dan Jiwa.

No. Kecamatan Desa Dusun KK Jiwa

1. Nglipar Kedungkeris 1. Kwarasan Wetan 88 289


2. Kwarasan Tengah 79 267
3. Pringsurat 61 18
4. Sendowa Kidul 66 248
5. Kedungkeris 103 216
Jumlah 397 1203

Nglipar 1. Mengger 181 404


2. Nglipart Lor 90 339
Jumlah 271 633

Pengkol 1. Pagutan 106 328


2. Karangsari 118 328
3. Gagan 106 377
4. Pagutan lor 106 334
5. Kebonjero 63 123
Jumlah 499 1490

Kedungpoh 1. Kedungpoh Kulon 88 328


2. Kedungpoh Lor 87 120
3. Kedungpoh Tengah 66 212
4. Sinom 81 199
Jumlah 322 859

Katongan 1. Jeruk Legi 80 320


2. Kepuh Sari 98 356
3. Klegung 73 215
4. Nglebak 51 190
5. Perbutan 64 158
Jumlah 366 1239

Pilangrejo 1. Wotgalih 80 256


2. Dungsuru 58 215
Jumlah 138 480

Natah 1. Blembeman I 44 184


2. Blembeman II 53 156
3. Ngelorejo 68 220
4. Pringombo 181 398
5. Ngabdirejo 106 399
Jumlah 452 1357

Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gunung Kidul

UCAPAN TERIMAKASIH
1. Gubernur DIY
2. Bank Indonesia Cab. Yogyakarta
3. RSUD Kota Yogyakarta
4. Padang Golf AAU Adisucipto
5. Mapala AGRIKA
6. Yayasan Slamet Riyadi
7. Kedaulatan Rakyat Group
8. STIKES Aisyiyah
9. BULOG DIY
10. Gembiraloka
11. RS Bethesda
12. Koperasi Karyawan TWC
13. Dino Games Toy`s
14. CV. Mamamia
15. Stikes Bethesda
16. Bank Jogja
17. RSI Hidayatullah
18. Alumunium SP
19. Museum TNI AU
20. RSDKT Dr. Sukarto
21. Yayasan Bopkri
22. Pengobatan Torch
23. Jari-Jari Masage
24. Neutron Yogyakarta
25. Yayasan Bopkri
26. PG/PS Madukismo
27. MAN III Yogyakarta
28. Bank BPD DIY Cab. Snopati
29. RSU PKU Muh Bantul
30. Inna Garuda Hotel
31. Koperasi Pegawai Negeri
32. Semua pihak yang berpartisipasi

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan pelaksanaan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 JRKY. Kami
telah berupaya maksimal namun masih banyak kelamahan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Semua
itu akan menjadi evaluasi dan koreksi untuk kegiatan kedepan yang lebih baik.

Untuk itu, atas nama panitia pelaksana Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 memohon maaf
yang sebesar-besarnya kepada sponsor, donatur dan pihak-pihak yang telah berpartisipasi.

Kami berharap kepada pengelola radio komunitas anggota JRKY dapat menjadikan momentum Bhakti
Sosial Pengiriman Air Bersih Tahun 2011 menjadi aksi nyata dan kongkrit yang langsung bisa dirasakan oleh
masyarakat,selain memberikan hiburan dan informasi sebagai tugas utamanya.

Merefleksikan kembali peran dan fungsi radio komunitas sebagai alat perjuangan bersama dengan aksi
social yang lebih bisa dirasakan langsung oleh masyarakat menjadi sangat penting dan bermakna sebagai
upaya menyempurnakan kegiatan yang lebih baik di keudian hari.

Terimakasih atas dukungan seluruh sponsor dan donator serta pihak-pihak yang telah berpartisipasi
membantu terselenggaraakannya kegiatan Bhakti Sosial Pengirman Air Bersih Tahun 2011 untuk wilayah
Kec. Nglipar dan Panggang Kabupaten Gunung Kidul.

Hormat kami,
Mardiyono
Ketua
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN BAKTI SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai