A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan (KI 3)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian bahasa
Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan (KI 4)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian bahasa Indonesia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.1 Memahami teks laporan hasil observasi bidang pekerjaan yang dipresentasikan dengan lisan dan
tulisan.
2. KD pada KI keterampilan
4.1 Menyajikan isi teks (intisari)laporan hasil observasi berkaitan dengan pekerjaan berdasarkan
iinterpretasi lisan maupun tulisan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mendiskusikan teks laporan observasi, peserta didik diharapkan dapat:
Menentukan struktur teks laporan observasi dengan tepat.
Menjelaskan unsur kebahasaan teks laporan observasi dengan percaya diri.
Setelah membaca dan mendiskusikan teks laporan observasi, peserta didik diharapkan dapat:
Menyajikan teks laporan observasi berdasarkan struktur teks dengan tepat.
Menyajikan isi (intisari) teks laporan observasi dengan percaya diri.
E. Materi Pembelajaran
a. Struktur teks laporan observasi
Pernyataan umum atau klasifikasi
Anggota/aspek yang dilaporkan 1
Anggota/aspek yang dilaporkan 2
dst.
Model
Pembelajaran Discovery Learning
Metode
Tanya jawab
Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Salah seorang peserta didik memimpin doa. 10 menit
2. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan kompetensi
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tujuan pembelajaran,
kompetensi, cakupan materi, dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Pernyataan/Identifikasi Masalah
4. Guru menugaskan peserta didik untuk mengemukakan
permasalahan yang terdapat dalam teks laporan observasi
5. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai struktur dalam
teks laporan observasi
6. Peserta didik dan guru bertanya jawab mengenai unsur
kebahasaan dalam teks laporan observasi
Pengumpulan Data
7. Peserta didik berdiskusi untuk menentukan bagian-bagian
struktur teks laporan observasi
8. Peserta didik berdiskusi menentukan unsur-unsur kebahasaan
teks laporan observasi
9. Peserta didik berdiskusi untuk menentukan isi teks sesuai
stuktur teks laporan observasi
10. Peserta didik berdiskusi untuk menentukan isi/intisari teks
laporan observasi.
Pembuktian
11. Peserta didik menyajikan hasil diskusi mengenai struktur dan
unsur kebahasaan teks laporan observasi
12. Peserta didik menyajikan isi teks laporan observasi sesuai
struktur teks
13. Peserta didik menyajikan isi/intisari teks laporan observasi
14. Peserta didik lain menanggapi hasil persentasi mengenai
struktur, unsur kebahasaan dan isi teks laporan observasi
dengan santun
2. Alat
Laptop, Proyektor
3. Bahan
Teks laporan observasi
4. Sumber Belajar
Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia. 2015. Buku Guru Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia. 2015. Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Pengetahuan 3.1 Memahami laporan hasil observasi bidang pekerjaan yang dipresentasikan
dengan lisan dan tulisan
Teknik Tes terlulis
Penilaian
Instrument 1. Jelaskan struktur teks laporan hasil observasi berikut ini! (tes terlampir)
tes tertulis 2. Jelaskan jenis dan fungsi konjungsi yang terdapat pada penggalan teks
laporan observasi “Harimau”! (teks terlampir)
Keterampilan 4.1 Menyajikan isi teks (intisari)laporan hasil observasi berkaitan dengan
pekerjaan berdasarkan iinterpretasi lisan maupun tulisan
Teknik Tes praktik tertulis
Penilaian
Kelas/Semester : X/1
A. Kompetensi Inti
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan
dengan bidang pekerjaan.
4.2 Mengonstruksikan teks laporan observasi berkaitan bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi dan
aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan dengan bidang
pekerjaan
2. Menentukan isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil obsevasi berkaitan dengan bidang
pekerjaan
3. Menyusun teks laporan observasi berkaitan bidang pekerjaan
4. Menentukan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis
E. Materi Pembelajaran
1. Contoh-contoh teks laporan hasil observasi berkaitan bidang pekerjaan
2. Sistematika laporan.
3. Teknik menulis laporan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Pemberian Rangsangan
1. Peserta didik mengamati bahan tayang yang disajikan oleh guru.
2. Peserta didik menentukan permasalahan yang terdapat dalam bahan tayangan.
3. Guru meminta peserta didik untuk membaca dalam hati contoh teks laporan hasil
observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan.
4. Guru menugaskan peserta didik menemukan permasalahan dalam teks yang dibaca.
Pernyataan/Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk mengemukakan permasalahan isi bagian
struktur yang terdapat dalam teks yang dibaca.
2. Peserta didik bertanya jawab dengan guru sekaitan dengan masalah aspek
kebahasaan yang terdapat dalam yang dibaca.
Pengumpulan Data
1. Peserta didik bekerja sama untuk menentukan isi setiap bagian struktur yang terdapat
dalam teks yang dibaca.
2. Peserta didik bekerja sama untuk menentukan pemecahan masalah aspek kebahasaan
yang terdapat dalam teks yang dibaca
Pembuktian
1. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok.
2. Peserta didik lain menanggapi hasil diskusi kelompok.
Pemberian Rangsangan
1. Peserta didik membaca dengan cermat contoh teks laporan hasil observasi berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang berbeda.
2. Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang tugas kelompok yang akan dipresentasikan.
Pernyataan/Identifikasi Masalah
1. Peserta didik bekerja sama untuk menentukan tema dan struktur teks laporan hasil observasi
berkaitan dengan bidang pekerjaan yang akan disusun.
2. Peserta didik bekerja sama untuk mengembangkan struktur menjadi teks laporan hasil
observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan.
Pengumpulan Data
1. Peserta didik bekerja sama untuk membahas isi dan aspek kebahasaan yang terdapat dalam
teks yang telah disusun.
Pembuktian
1. Perwakilan kelompok membacakan/mempresentasikan teks yang telah disusun.
2. Presentasi peserta didik ditanggapi kelompok lain dengan santun dan responsif.
3. Anggota kelompok menjawab pertanyaan atau tanggapan peserta dari kelompok yang berbeda.
1 Sistematika penyampaian
a. Sistematis 3
b. Kurang sistematis 2
c. Tidak sistematis 1
2 Bahasa yang digunakan
c. Baku 2
d. Tidak baku 1
3 Struktur kalimat
d. Benar 2
e. tidak benar 1
4 Pelafalan
d. jelas 3
e. kurang jelas 2
f. tidak jelas 1
5 Jumlah skor maksimal 10
1.4 Tes PG
1. Di bawah ini terdapat struktur teks laporan hasil observasi adalah :
a. Pernyataan umum, dan klasifikasi
b. Pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan
c. Pernyataan umum dan pernnyatan khusus
d. Pernyataan khusus dan aspek yang dilaporkan
e. Klasifikasi dan pernyataan umum
Kunci Jawaban
I. Tes PG
1. B
2. E
II. Tes Praktik
1. Teks laporan hasil observasi siswa bervariasi
2. Menyampaikan presentasi laporan hasil observasi secara lisan yang telah dibuat oleh siswa di depan
kelas
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.2 Manfaat
Manfaat dari kegiatan pengamatan ini adalah agar kita mengetahui betapa pentingnya
pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman.
1.2.3 Variabel
a. Variabel kontrol, meliputi: media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
b. Variabel bebas, meliputi: suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
c. Variabel terikat, meliputi: jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan
faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak
dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut memengaruhi. Menurut literatur
perkecambahan dipengaruhi oleh hormon auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka
akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap
cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang terang perkecambahan akan terjadi
relatif lebih lama, hal itu juga disebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika terkena
cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari
ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya
matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan
etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap. Etiolasi = fenomena yang
diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalah gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun
kecil. (www.kamusilmiah.com)
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal
proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan
klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak
ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih
cepat tumbuh dan panen.
Istilah auksin berasal dari bahasa Yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan. Auksin ini pertama
kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri Belanda, yang menemukan bahwa
suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya.
Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went
didaerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya
pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari. Dan hasil penelitian beliau, pada tahun 1928
produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila
perusak enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah
sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tampak layu karena mengandung
banyak air.
Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama mengkerut lalu mati
karena tidak mendapat sumber makanan. Selain itu, Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam
proses pembentukan akar lazim, yang membantu mengimbangkan pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti
kuat yang menunjukkan bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila
daun muda dan kuncup, yang mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan akar akan
berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan membentuk akar sering
terjadi kembali.
1.2 Hipotesis
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
3. Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari.
4. Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun tanaman yang terkena sinar
matahari berwarna hijau.
5. Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1 Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juni s.d. 14 Juni 2017
3.2 Tempat
Laboratorium IPA SMK PPN Tanjungsari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5 2 6
6 2 9,2
7 2 15
3 1 5
4 1 11
5 2 18,3
6 2 20,5
7 2 22,7
5 2 19,1
6 2 22
7 2 24,1
4.2 Pembahasan
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap) pertumbuhannya
lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun di tempat yang redup karena
kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak
ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan
lebih cepat tumbuh.
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga
dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau kekuning-
kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari sama sekali
sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini
juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak
mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber
makanan.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di
tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup
sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke atas.
Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun
juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.
Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini
sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna
hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya
matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil/pendek.
Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena cahaya matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari
3. Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.
4. Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang
hijau.
5.2 Saran
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita menjaga
kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di
muka bumi ini.
Semoga laporan hasil pengamatan tenang “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Hijau“ bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.
LAMPIRAN 2
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan
tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan
memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu
parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bagi penanggung jawab sekolah dan komunitasnya
dalam menata kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan,
disamping menciptakan dan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan lingkungan.
Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali
digalakkan melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara menyeluruh. Sebab, dalam rangka
menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik
antara pemerintah, masyarakat dengan sekolah itu sendiri. Berbagai bencana alam yang sering
melanda sebagian wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran
hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang
bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah
lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMK PPN Tanjungsari.
b. Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMK PPN Tanjungsari.
c. Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMK PPN Tanjungsari.
2.2 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMK PPN Tanjungsari berjalan dengan lancar. Sehingga lingkungan menjadi
hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.3 Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
a. Jangan memetik, memangkas, atau merusak tanaman yang ada.
b. Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan rumput-rumput itu mati.
c. Dilarang membuang sampah pada tanaman.
d. Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
e. Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram, memberi pupuk sehingga
tanaman bertambah subur.
f. Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
2.4 Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar”
dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan
pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.
Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan langsung ke siswa
secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang mempunyai kesadaran
lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di
Indonesia.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School ++ dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk,
bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status: dalam ruang atau luar
ruang, dalam ruang dan luar ruang, serta bermanfaat bagi lingkungan luar sekolah.
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui
proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah
yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat
diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan
sumber daya alam hayati Indonesia.
3.2 Saran
Mari kita lakukan gerakan penghijauan di lingkungan SMK PPN Tanjungsari ini.
LAMPIRAN 3
LAPORAN KEGIATAN
BHAKTI SOSIAL PENGIRIMAN AIR BERSIH
SE-KECAMATAN NGLIPAR DAN PANGGANG
GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA
PENGANTAR
Memasuki satu dasawarsa, sebagai aksi nyata gerakan solidaritas yang dilakukan organisasi Jaringan
Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) dalam mengejawantahkan masyarakat penyiaran komunitas di provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kegiatan social pembagian air bersih. Oleh karena itu JRKY diharapkan
mampu mempercepat proses kemandirian dan profesionalitas radio komunitas ditengah karut marutnya
persoalan penyiaran. JRKY menyadari betul, bahwa legalitas radio komunitas masih manjadi pekerjaan rumah
yang harus segera di selesaikan, namun demikian harus bisa melakukan aksi nyata terhadap persolan yang
dihadapi masyarakat seperti kekeringan di musim kemarau saat ini. Tindakan nyata akan lebih memiliki
makna dari seribu nasehat yang disampaikan. JRKY bersikap dan bertindak nyata untuk kemaslatan
masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih yang diselenggarakan JRKY atas dukungan donatur
berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun swasta dan perseorangan yang peduli menjadi bentuk bukti
kongkrit yang langsung bisa di rasakan oleh masyarakat.
Pilihan pengiriman air bersih di pilih menjadi sangat penting karena terkait langsung dengan kebutuhan
hidup masyarakat yang sangat vital. Pengaruh pemanasan global dan musim kemarau yang sangat ekstrim
menyebabkan di beberapa tempat terjadi kekeringan seperti salah satunya di Kecamatan Nglipar Gunung
Kidul. Warga masyarakat di wilayahnya yang dilanda kekeringan sangat membutuhkan air karena sumber air
seperti sumur, sungai,danau sudah kering. Membeli air sangat memberatkan warga bagi yang berpenghasilan
kecil. Berpijak pada hal tersebut, Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) yang merupakan wadah radio
komunitas di DIY akan mengelar bakti social pengiriman air bersih untuk wilayah yang dilanda kekeringan.
Laporan kegiatan ini disusun sebagai pertanggunjawaban panitia pelaksana yang telah
menyelenggrakan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011 untuk disampaikan kepada pihak pendukung dan
donator yang telah membantu terselenggarakannya pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih.
Yogyakarta, 1 September 2011
Mardiyono
Ketua
PENDAHULUAN
Mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan
Batin.Puji syukur kami haturkan kehadirat ALLOH SWT atas kenikmatan yang telah tercurahkan kepada
hambaNYA yang telah menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Panitia pelaksana Bakti
Sosial 2011 Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) yang telah menyelenggarakan kegiatan Bhakti
Sosial Pengiriman Air Bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011 dengan
lancar, tertib dan aman.
Dalam pelaksanaan Bakti Sosial Pengiriman Air bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul kali ini,
segala persiapan telah dilakukan dengan segenap kemampuan yang ada dan pantia pelaksanan telah
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meleksanakan kegiatan tersebut sesuai jadwal yang telah di
tetapkan. Panitia Pelaksana juga berkoordinasi dengan pihak yang berwenang setempat seperti Kantor Dinas
Sosial Gunung Kidul dan Camat Nglipar.
Agenda pra kegiatan bakti sosial pengiriman air bersih diselenggarakan dalam menyambut bulan
ramadhan 1432 hijriyah dan HUT Kemerdeaan RI ke-66. Pengurus JRKY telah membuat jadwal perencanaan
kegiatan yang di awali dengan pembentukan panitia pelaksana Bakti Sosial yang melibatkan pengurus dan
radio komunitas anggota JRKY. Kegiatan lain seperti pembuatan proposal dan pengiriman ke instansi,
pengusaha dan mitra juga dilakukan untuk mendukung acara bakti social ini sesuai jadwal yang telah di
tetapkan.
Keterlibatan radio komunitas anggota JRKY diharapkan bisa menjadi pendukung utama untuk
membantu memetakan wilayah mana yang saat ini dilanda kekeringan. JRKY juga berkordinasi dengan pihak
yang berwenang dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunung Kidul untuk mendapatkan
informasi yang akurat dan dibantu untuk diarahkan ke warga yang saat ini membutuhkan.
Pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih ke daerah yang di landa kekeringan juga di dukung oleh
pemerintah provinsi, pengusaha, partisipasi dari donator dan juga pihak-pihak yang peduli sesame. Semoga
amal kebaikan dan keilhlasan para dermawan mendapat balasan setimpal dari Allah Swt. Aamiin.
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Prakegiatan
Untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011,
Pengurus JRKY melakukan pertemuan pembentukan panitia pelaksana yang dilanjutkan dengan
penyusunan schedule kegiatan. Sejak tanggal 27 Juli 2011 dengan tersusunnya panitia pelaksana
sebagai berikut:
Ketua : Mardiyono
Sekretaris : Haribawa
Bendahara : Saptawati AM
Seksi Acara : A. Wakijo
Seksi Usaha Dana : A. Purwanto
Seksi Perlengkapan : Nurswandono
Seksi Konsumsi : Fidarini Devi W
Untuk melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011, panitia pelaksana
berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten Gunung Kidul untuk dapat
memfasilitasi dan memberikan arahan wilayah yang akan di tuju sebagai sasaran utama pemberian air
bersih tahun ini. Hasil kordinasi yang dilakukan selama hampir 2 pekan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Gunung Kidul memberikan arahan untuk dibagikan ke wilayah Desa di Kecamatan
Nglipar yang saat ini juga sangat membutuhkan bantuan air bersih. Sebanyak 28 tangki untuk 7 Desa di
28 Dusun se-Kecamatan Nglipar dan 5 tangki untuk 1 Desa di Kecamatan Panggang Gunung Kidul.
Kegiatan yang di awali dengan serah terima secara simbolis dari Ketua JRKY kepada Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul yang mewakili masyarakatyang disaksikan oleh
masyarakat, anggota JRKY dan petugas pengirim. Sebanyak 5 armada truk tangki yang berisi 5000 liter
siap melakukan pengiriman air bersih ke 28 Dusun se Kecamatan Nglipar dan Panggang Gunung Kidul.
Untuk Dusun Kedung Keris Desa Kedung Keris Kecamatan Nglipar Gunung Kidul menjadi tempat
pertama kali yang menerima pengiriman air bersih. Pembagian air bersih dilakukan dengan pengedropan
di bak penampungan air dusun sehingga warga sekitar dusun bisa segera menikmati dengan segera.
Sesuai jadwal yang sudah di agendakan, pukul 09.15 Wib acara simbolis serah terima pengiriman
air bersih di wakili Bapak Irfan Ratnadi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Gunung Kidul selanjutnya langsung ke lokasi pengiriman air bersih ke dusun se wilayah Nglipar
Kabupaten Gunung Kidul.Perwakilan radio komunitas yang hadir di antaranya: Bapak Suratimin
(RADEKKA FM),Fidarini Devi W (AGRICIA FM), Sri Kuncoro (BBM FM), Jumadi dan Esti (WIDJAYA
FM),Yudi Astanto (SWARA GODEAN FM), Haribawa (DIORAMA FM). Undangan via SMS sudah dikirim
untuk 32 kontak person rakom namun mengingat waktu yang berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri
1432 H yang jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011 maka banyak anggota rakom yang sibuk dengan
persiapan lebaran.
Berikut Daftar Dusun, Desa di Kec. Nglipar dan jumlah KK dan Jiwa.
Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gunung Kidul
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Gubernur DIY
2. Bank Indonesia Cab. Yogyakarta
3. RSUD Kota Yogyakarta
4. Padang Golf AAU Adisucipto
5. Mapala AGRIKA
6. Yayasan Slamet Riyadi
7. Kedaulatan Rakyat Group
8. STIKES Aisyiyah
9. BULOG DIY
10. Gembiraloka
11. RS Bethesda
12. Koperasi Karyawan TWC
13. Dino Games Toy`s
14. CV. Mamamia
15. Stikes Bethesda
16. Bank Jogja
17. RSI Hidayatullah
18. Alumunium SP
19. Museum TNI AU
20. RSDKT Dr. Sukarto
21. Yayasan Bopkri
22. Pengobatan Torch
23. Jari-Jari Masage
24. Neutron Yogyakarta
25. Yayasan Bopkri
26. PG/PS Madukismo
27. MAN III Yogyakarta
28. Bank BPD DIY Cab. Snopati
29. RSU PKU Muh Bantul
30. Inna Garuda Hotel
31. Koperasi Pegawai Negeri
32. Semua pihak yang berpartisipasi
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan pelaksanaan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 JRKY. Kami
telah berupaya maksimal namun masih banyak kelamahan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Semua
itu akan menjadi evaluasi dan koreksi untuk kegiatan kedepan yang lebih baik.
Untuk itu, atas nama panitia pelaksana Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 memohon maaf
yang sebesar-besarnya kepada sponsor, donatur dan pihak-pihak yang telah berpartisipasi.
Kami berharap kepada pengelola radio komunitas anggota JRKY dapat menjadikan momentum Bhakti
Sosial Pengiriman Air Bersih Tahun 2011 menjadi aksi nyata dan kongkrit yang langsung bisa dirasakan oleh
masyarakat,selain memberikan hiburan dan informasi sebagai tugas utamanya.
Merefleksikan kembali peran dan fungsi radio komunitas sebagai alat perjuangan bersama dengan aksi
social yang lebih bisa dirasakan langsung oleh masyarakat menjadi sangat penting dan bermakna sebagai
upaya menyempurnakan kegiatan yang lebih baik di keudian hari.
Terimakasih atas dukungan seluruh sponsor dan donator serta pihak-pihak yang telah berpartisipasi
membantu terselenggaraakannya kegiatan Bhakti Sosial Pengirman Air Bersih Tahun 2011 untuk wilayah
Kec. Nglipar dan Panggang Kabupaten Gunung Kidul.
Hormat kami,
Mardiyono
Ketua
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN BAKTI SOSIAL