OLEH:
C121 14 305
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ii
iii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas peneliti lafadzkan kecuali ucapan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti
ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo”, yang merupakan
sejak awal hingga akhir penyusunannya. Namun berkat bimbingan, bantuan, dan
kerjasama dari berbagai pihak akhirnya hambatan dan kesulitan yang dihadapi
ucapan terima kasih kepada kedua orang tua peneliti yang tercinta, Ayahanda Drs.
H. Abd Azis Tamma dan Ibunda Hj. Masati serta seluruh keluarga (Mawar, Arsita,
Kaizar) yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil
selama kuliah hingga penyusunan Skripsi ini. Pada kesempatan ini juga
1. Ibu Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin.
2. Bapak Moh. Syafar Sangkala, S.Kep., Ns., MANP dan Bapak Syahrul Ningrat,
S.Kep., Ns., M.Kep., Ns., Sp.KMB selaku pembimbing satu dan dua yang
iv
senantiasa memberi masukan dan arahan-arahan dalam penyempurnaan Skripsi
ini.
3. Ibu Ilkafah, S.Kep., Ns., M.Kep dan Ibu Tuti Seniwati, S.Kep., Ns., M.Kes
4. Staf dan petugas kesehatan di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang
5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran,
6. Sahabatku “4G” (Siti Hadrianti, Andi Suriani dan Rifkhy Pratama) atas doa
Ilham, Abdi, Anggun, Inar, Cica, Esti, Mawa) terima kasih atas dukungan,
peneliti hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf dalam
sempurna hanya milik Allah SWT semata. Akhir kata mohon maaf atas segala
v
ABSTRAK
Ade Syamsuryadi Azis. C121 14 305. Gambaran Pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat Inap
Dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dibimbing oleh Moh. Syafar Sangkala dan Syahrul
Ningrat.
Latar Belakang : Kejadian dan angka kematian akibat cardiac dan respiratory arrest sangat tinggi
oleh karena itu perlu penanganan yang cepat dan efektif ketika terjadi kejadian cardiac dan
respiratory arrest dan keadaan gawat darurat lainnya.
Tujuan : Mengidentifikasi gambaran pelaksanaan Code Blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr.
Wahidin Sudirohusodo.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan observasional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Accidental Sampling dengan jumlah sampel yakni 21 kejadian Code Blue.
Hasil : Penelitian menunjukkan, 90,5 % pelaksanaan algoritma Code Blue di ruang rawat inap
dewasa dikatakan baik. Waktu tanggap menunjukkan 61,9 % waktu tanggap tepat dengan mean
270,29 detik (4 menit 30 detik) dengan standar deviasi 51,360 detik. Outcome pelaksanaan Code
Blue menunjukkan 61,9 % tidak berhasil dan 38,1 % berhasil. Alasan pemanggilan Code Blue
terbanyak yaitu cardiac arrest 47,6 %. Responden terbanyak yaitu pada kelompok usia manula 28,6
% dengan jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki 61,9 %.
Kesimpulan dan saran : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Code Blue
di ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo dikatakan baik, dan waktu tanggapnya
tepat. Namun outcome pelaksanaannya sebagian besar tidak berhasil. Kedepannya diharapkan
adanya peningkatan kualitas pelayanan gawat darurat di seluruh lingkungan rumah sakit.
Kata Kunci : Code Blue, Waktu tanggap, RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Kepustakaan : 24 Literatur (2007-2017)
vi
ABSTRACK
Ade Syamsuryadi Azis. C121 14 305. The Description of the implementation of the Code Blue
in Adult Inpatient Hospital Room In RS Dr. Wahidin Sudirohusodo. Under the guidance of
Moh. Syafar Sangkala and Syahrul Ningrat.
Background : The incidence and mortality rate due to cardiac and respiratory arrest is quite high
because of that need handling that quickly and effectively when it occurs incidence of cardiac and
respiratory arrest and other emergency circumstances.
Purpose : Identify the description of the implementation of the Code Blue in Adult Inpatient
Hospital Room In RS Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Method : This research is quantitative research using descriptive research method with
observational approach. The sampling technique for this study is accidental sampling with 21 people
as the sample.
Result : Research shows, as many as 90.5% execution of Code Blue is said to be good. Response
times showed 61.9% response times with mean 270.29 seconds (4 minutes 30 seconds) with a
standard deviation of 51.360 seconds. Implementation of Code Blue outcomes showed 61.9%
successful and 38.1% not successful. The reason the calling Code Blue most cardiac arrest that is
47.6%. Most respondents in 28.6% of the seniors age group with the largest gender is male 61.9%.
Conclusions and recommendations : Based on the results of the study, it is shown that the
implementation of the Code Blue Adult Inpatient Hospital Room In RS Dr. Wahidin Sudirohusodo
is said to be good, and the time response of the right. But the majority of implementation outcomes
was not successful. Future expected an increase in the quality of service of emergency in the whole
environment of the hospital.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................vi
2. Tujuan Khusus........................................................................................... 5
viii
1. Alert System ............................................................................................ 11
1. Populasi ................................................................................................... 22
2. Sampel ..................................................................................................... 22
ix
2. Stopwatch ................................................................................................ 28
A. Hasil Penelitian.............................................................................................. 33
B. Pembahasan ................................................................................................... 42
A. Kesimpulan ................................................................................................. 54
B. Saran ........................................................................................................... 54
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 5.3 Waktu Tanggap Code Blue Team RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo........................................................................... 37
Sudirohusodo............................................................................ 38
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada saat kondisi gawat dan memerlukan penanganan yang haruslah benar-
benar efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan pada kondisi tertentu pasien dapat
kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja (Sutawijaya, 2009). Salah
Sistem tersebut dibuat sebagai sistem respon cepat untuk resusitasi dan
stabilisasi situasi darurat medis yang terjadi dalam wilayah rumah sakit.
Sistem respon cepat tersebut biasa disebut dengan istilah Code Blue, Code Blue
adalah sistem manajemen darurat yang dibentuk untuk menangani kasus yang
Dorak, 2016). Aktivasi kode ini dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional
dan ditanggapi langsung oleh personil yang telah ditunjuk untuk intervensi
Kejadian Code Blue ini sering dikaitkan erat dengan kejadian serangan
jantung (Cardiac Arrest) atau kejadian situasi gagal nafas akut (Respiratory
Kegagalan bertindak dalam keadaan gawat darurat pada serangan jantung dan
295.000 kasus terjadi serangan jantung yang ditangani baik di rumah sakit
Association pada bulan Juni 2015 didapatkan data angka kematian sebesar
Association, 2015).
dengan tujuan menentukan kasus Code Blue yang salah dan alasan
89 aktivasi code blue dalam bulan Januari – Juni 2012. Pasien pada 89 aktivasi
pasien. Dari kasus cardiopulmonary arrest 6 dari 8 pasien selamat dan 2 lainnya
meninggal dunia.
2
Penelitian lain yang dilakukan Sahin et al (2014) tentang evaluasi Code
Blue di rumah sakit Dr. Behcet Uz ChilDren, Turki dengan tujuan menganalisis
penggunaan alarm Code Blue di rumah sakit anak didapatkan bahwa waktu
kedatangan tim untuk kasus Code Blue berkisar antara 1 sampai 5 menit dan
rata-rata durasi waktunya adalah 73,2 detik. Waktu kedatangan selama 1 menit
sebesar 82,4%, 2 menit sebesar 13,7%, dan 3 menit sebesar 3,9%. Dalam
evaluasi total 139 aktivasi Code Blue yang terjadi antara tanggal Januari 2014
- Januari 2015 didapatkan satu (0,7%) dari panggilan biru kode adalah untuk
kasus cardiac arrest, 2 (1,4%) dari aktivasi Code Blue adalah untuk kasus
respiratory arrest.
darurat rumah sakit harus menyediakan tim pemberi pelayanan gawat darurat
perhatian yang cukup besar dengan pelayanan gawat darurat (Kemenkes, 2009).
RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo sendiri pada bulan Januari-oktober 2017 jumlah
kunjungan rawat inap sebesar 8,5 %, kunjungan IGD sebesar 6,7 %. Data
3
Response Time di IGD RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo yang diperoleh dari
waktu tanggap penanganan kasus IGD Bedah yang tepat sebanyak 67,9 %
RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai salah satu rumah sakit terbesar dan
menjadi pusat rujukan di Indonesia timur serta memiliki daya tarik dalam
Blue sendiri di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo masih terbilang baru yaitu
dimulai pada tahun 2013. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik
B. Rumusan Masalah
cepat dan efektif guna menangani kejadian gawat darurat tersebut. Penanganan
yang cepat dan efektif diperlukan karena pada kondisi tertentu pasien dapat
kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja untuk kasus-kasus gawat
darurat guna menanggapi kasus-kasus gawat darurat tertentu yang biasa disebut
dengan Code Blue. Code Blue diaktivasi ketika terjadi ketika terjadi kejadian
Cardiac dan Respiratory Arrest dan situasi gawat darurat lainnya yang dirasa
terbilang cukup besar begitu pula di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo sehingga
4
perlu perhatian khusus dalam hal menanggapi kejadian gawat darurat.
pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat Inap Dewasa RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kejadian Code Blue di Ruang Rawat Inap Dewasa RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo
kejadian Code Blue di Ruang Rawat Inap Dewasa RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo
menanggapi kejadian Code Blue di Ruang Rawat Inap Dewasa RS. Dr.
Wahidin Sudirohusodo.
5
D. Manfaat Penelitian
keselamatan pasien
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran awal untuk
penelitian selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Code Blue adalah kode warna sistem manajemen darurat rumah sakit
jantung (Cardiac Arrest) atau mengalami situasi gagal nafas akut (Respiratory
Arrest). Dan situasi darurat lainnya yang menyangkut dengan nyawa pasien dan
darurat medis yang terjadi dalam wilayah rumah sakit (Ghamdi, Essawy, &
Qahtani, 2014).
stabilisasi dengan respon waktu yang segera. Sistem respon ini terbagi dalam 2
tahap. Yaitu tanggapan awal (responden pertama) harus selalu dari petugas
rumah sakit yang berada di sekitarnya. Dimana petugas rumah sakit dilatih
(responder kedua) dari tim khusus dan terlatih dari departemen diidentifikasi
oleh pihak berwenang rumah sakit. Ditunjang dengan peralatan Basic Life
2014).
7
Proses Code Blue menekankan pada rantai kelangsungan hidup (the
korban dan meminta pertolongan (early access), rantai kedua adalah resusitasi
bantuan hidup lanjut segera (early advanced cardiovascular life support) dan
rantai kelima adalah perawatan paska henti jantung (post cardiac-arrest care)
Johor Bahru menyatakan bahwa, tujuan dari Code Blue adalah (Saed & Mohd,
2017) :
8
5. Untuk mesmbuat rumah sakit aman dan siap tanggap untuk keadaan gawat
darurat.
Code Blue Team (CBT) adalah tim yang terdiri dari dokter dan
lignocaine) dan IV set untuk menstabilkan pasien (Saed & Mohd, 2017).
Code Blue Team merupakan tim yang selalu tersedia sepanjang waktu
dan cepat tanggap dalam menanggapi keadaan gawat darurat. Dimana Code
Blue Team primer merupakan tim yang berisikan anggota tim yang telah
menguasai pelatihan Basic Life Support (BLS). Code Blue Team terdiri dari 3
2. Penanggung Jawab Medis yang dijabat oleh dokter jaga/ dokter ruangan
9
3. Perawat pelaksana dimana tugasnya antara lain bersama dokter
gawat darurat
Setiap anggota Code Blue Team akan memiliki tanggung jawab yang
persiapan obat dan defibrilasi. Setiap anggota tim yang ditunjuk harus
Koordinator Tim
dimiliki oleh anggota Code Blue Team yaitu pengetahuan dan kemampuan
10
memastikan kualitas CPR yang diberikan kepada pasien. Adapun pelatihan
yang harus dimiliki oleh Code Blue Team antara lain (Sultanah Aminah Johor
Bahru, 2017) :
menghilangkan sumbatan jalan napas untuk pasien dari segala usia. BLS
Sangiang, 2015) :
1. Alert System
rumah sakit untuk anggota Code Blue Team. Jika keadaan darurat medis
11
terjadi, setiap personil rumah sakit mana saja dalam dapat mengaktifkan
a. Local Alert
strategis zona mereka setelah kasus Code Blue terjadi, tim Primer
b. Hospital Alert
Medical Emergency Call Center (MECC) dan Code Blue Team yang
darurat. Jika ada tim yang tidak yakin apakah lokasi gawat darurat
alarm Code Blue. Durasi waktu yang dibutuhkan dari menerima alam
Code Blue dan kedatangan tim Code Blue di lokasi kejadian adalah 5
sampai 10 menit. Standar pelayanan ini akan diberi batas waktu &
12
Blue Team.
Tenaga rumah sakit di tempat di mana keadaan gawat darurat terjadi (pasien
tidak sadar atau dalam cardiac atau respiratory arrest) memiliki tanggung
tempat parkir, trotoar dll dan lokasi lainnya dalam rumah sakit.
rumah sakit yang terlatih BLS, mereka harus memulai BLS (posisi
f. Jika tidak ada staf BLS terlatih untuk pasien, petugas rumah sakit
13
dari kerumunan orang.
bahwa staf mereka dilatih keterampilan BLS dan alat resusitasi atau
tanda vital.
medis.
14
lancar dan menggunakan rute terpendek yang tersedia.
c. Respon waktu (layanan standar) dari waktu dari Code Blue call /
disimpan.
alasan; Oleh karena itu, kebutuhan untuk Code Blue team untuk tidak
hanya terdiri dari satu staf tetapi juga staf dari departemen lain. Selain
itu, sangat penting bahwa setiap tenaga medis di lokasi kejadian mulai
langkah BLS.
e. Jika korban masih dalam cardiac dan respiratory ketika tim respon
Code Blue tiba di tempat kejadian, tim akan mengambil alih tugas
f. Setiap kasus Code Blue akan kirim ke ETD terlepas kondisi pasien
4. Perawatan Definitif
a. Keadaan darurat medis yang terjadi di setiap daerah baik klinis atau
non-klinis dan baik melibatkan rawat inap atau rawat jalan (umum)
akan dihadiri oleh Code Blue team, pasien ini akan diangkut ke ETD
15
untuk perawatan lanjutan.
konfirmasi kematian.
a. Semua tingkat staf rumah sakit harus cukup terlatih setidaknya BLS
di rumah sakit yang mudah diakses untuk tenaga medis dan Code
Blue Team
Pada zona resiko tinggi dan ETD peralatan Code Blue Team terdiri
defibrillator manual atau AED, sarung tangan sekali pakai dan steril,
alat suntik dan jarum, infus set, glucometer, obat- Dextrose 50%,
16
e. Pemeliharaan alat resusitasi ini adalah tanggung jawab staf yang bekerja
f. Peralatan dan obat - untuk diperiksa dan diisi kembali setelah setiap
menanggapi kejadia Code Blue yang terjadi adapun Algoritma Code Blue
skill yang mumpuni sampai Code Blue Team datang. Jika tidak mampu
5. Setelah Code Blue Team datang, Code Blue Team akan mengambil /alih
yang dilakukan
17
G. Waktu Tanggap Dalam Penanganan Kegawatdaruratan
kepada penderita gawat darurat baik pada keadaan rutin sehari – hari atau
gawat darurat hingga ditanggapi oleh petugas kesehatan dengan kata lain
dapat disebut waktu tanggap, waktu tanggap yang baik bagi pasien yaitu ≤ 5
dilakukan oleh Sahin (2014) didapatkan bahwa dari 139 total panggilan Code
Blue didapatkan waktu kedatangan tim untuk kasus Code Blue berkisar antara
menit sebanyak 56,8% dari kasus, 2 menit sebanyak 30,9% dari kasus, 3
menit sebanyak 11,5% dari kasus, dan 5 menit sebanyak 0,7% dari kasus.
18
penelitian yang dilakukan oleh Eroglu et al (2014) dengan tujuan
perubahan status mental (18), presinkop (11), nyeri dada (12), gangguan
conversive (18), dan kekhawatiran staf rumah sakit terhadap pasien (22).
penggunaan Code Blue menunjukkan bahwa dari total 139 panggilan Code
usia rata-rata 26,01 tahun, satu dari panggilan Code Blue adalah untuk kasus
19
I. Kerangka Teori
1. Telah mengikuti
Pelatihan BLS
2. Telah Mengikuti
Pelatihan ACLS
Code Blue
1. Alert System
2. Penanganan Gawat
Darurat
Response Time
Outcome
1. Resuisitasi Lanjut
2. Meninggal
3. Perawatan Definitif
20
BAB III
KERANGKA KONSEP
Pelaksanaan
Algoritma Code
Blue
Keterangan :
21
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
22
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
(Sugiyono, 2013)
a. Kriteria Inklusi
1) Kejadian Code Blue terjadi di ruang rawat inap dewasa RS. Dr.
Wahidin Sudirohusodo
b. Kriteria Ekslusi
2) Kejadian Code Blue terjadi di ruang kritis, IGD, dan Pusat Jantung
23
D. Alur Penelitian
Kesimpulan
24
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Pelaksanaan Algoritma Code Blue di Ruang Rawat Inap Dewasa RS. Dr.
Wahidin Sudirohusodo
2. Definisi Operasional
lingkup atau pengertian dari variabel – variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2012).
acuan dalam pelaksanaan kejadian Code Blue mulai dari kejadian Code
25
Kriteria Objektif :
Blue yang dimulai dari berbunyinya alarm Code Blue hingga Code Blue
kegawat daruratan.
Kriteria Objektif :
26
c. Tingkat keberhasilan dan Outcome Pelaksanaan Code Blue
mendapatkan penanganan yang cepat dan efisien dari Code Blue Team
Kriteria Objektif
F. Instrumen Penelitian
dan menilai data dari responden, instrumen yang digunakan pada penelitian
ini yaitu dan lembar Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) Code Blue RS.
1. Lembar Observasi
waktu tanggap dari Code Blue Team dalam menanggapi aktivasi Code Blue,
insiden Code Blue yang terjadi, serta hasil pelaksanaan Code Blue. Penilaian
27
lain dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
memberikan cek list pada kolom yang tersedia yaitu : (YA) apabila
algoritma Code Blue dilakukan oleh Code Blue Team dan (TIDAK) apabila
algoritma Code Blue tidak dilakukan oleh Code Blue Team yang ada di
2. Stopwatch
Instrumen lain yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan
tanggap Code Blue Team dalam menanggapi kejadian Code Blue di Ruang
Rawat Inap Dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo. Waktu dimulai ketika
terjadi kejadian Code Blue hingga Code Blue Team tiba di tempat kejadian
Code Blue dan lama penanganan Code Blue juga dihitung besaran waktunya
data. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
1. Data primer
28
terkait dengan gambaran pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat Inap
Dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo dan juga hal-hal terkait yang akan
2. Data sekunder
Code Blue dan hal-hal yang terkait dengan Code Blue di RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
1. Pengolahan Data
adalah :
a. Editing
berikutnya.
b. Coding
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
29
bilangan sehingga data yang diperoleh dapat disederhanakan.
pengolahan data.
dimulai dengan tabulating skor atau melakukan entry data kasar. Data
2. Analisa univariat
menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel yang diteliti. Pada
30
I. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika untuk setiap kegiatan yang
melibatkan antara pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang
terkait Code Blue di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo atau tidak sehingga
31
dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan responden, justru
moral yang benar dan pantas, memperhatikan hak dari subjek penelitian,
serta distribusi seimbang dan adil dari responden dalam hal ini Code Blue
mendapat perlakuan yang sama dalam hal beban dan manfaat keikutsertaan
dalam peneliti.
32
BAB V
A. Hasil Penelitian
gambaran pelaksanaan code blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin
2017. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di ruang rawat inap dewasa RS. Dr.
diperoleh menggunakan lembar observasi yang diisi langsung oleh peneliti dan
juga stopwatch untuk mengukur respon time dari Code Blue Team dalam
yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
bila dipandang cocok sebagai sumber data. Peneliti meminta izin ke instansi
diolah dan dianalisis secara univariat. Analisis univariat yang digunakan dalam
33
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Karakteristik Pasien Code Blue di Ruang Rawat Inap Dewasa RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Karakteristik n %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 13 61,9
Perempuan 8 38,1
Usia
Remaja Akhir 1 4,8
Dewasa Muda 2 9,5
Dewasa Akhir 4 19,0
Lansia Awal 4 19,0
Lansia Akhir 4 19,0
Manula 6 28,6
Tempat Kejadian
Lontara 1 Bawah Depan (244 m) 4 19,0
Lontara 1 Atas Belakang (278 m) 1 4,8
Lontara 1 Bawah Belakang (267 m) 2 9,5
Lontara 1 Atas Depan (255 m) 5 23,8
Lontara 2 Bawah Depan (210 m) 1 4,8
Lontara 2 Atas Belakang (240 m) 2 9,5
Lontara 3 Bawah Depan (210 m) 4 19,0
Lontara 3 Bawah Belakang (248) 2 9,5
Alasan Pemanggilan
Cardiac Arrest 10 47,6
Kejang 1 4,8
Kesadaran Menurun 3 14,3
Gagal Nafas 7 33,3
Total 21 100
Sumber : Data Primer,2017
kelamin pasien Code Blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin
34
manula dengan 6 (28,6 %) pasien, 4 (19,0 %) pasien pada masing-masing
kelompok usia dewasa akhir, lansia awal, dan lansia akhir dan remaja akhir
Tempat kejadian Code Blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr.
dengan 5 (23,8 %) kejadian Code Blue, dan 4 (19,0 %) kejadian Code Blue
Alasan pemanggilan Code Blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr.
Tabel 5.2
Pelaksanaan Algoritma Code Blue di Ruang Rawat Inap Dewasa RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Tabel 5.3
Waktu Tanggap Code Blue Team RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo dalam
Menanggapi Kejadian Code Blue
rata waktu tanggap 270,29 detik (4 menit 30 detik) dengan standar deviasi
minimum 182 detik (3 menit 2 detik), waktu tanggap maximum 342 detik
(5 menit 42 detik).
Tabel 5.4
Outcome Pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat Inap Dewasa RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Tabel 5.5
Pelaksanaan algoritma Code Blue berdasarkan Karakteristik pasien Code Blue di
ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Pelaksanaan Algoritma
Code Blue
Total
Karakteristik Kurang
Baik
Baik
N % n % N %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 1 92,3 1 7,7 13 100
Perempuan 2 87,5 1 12,5 8 100
7
Usia
Remaja Akhir 1 100 0 0 1 100
Dewasa Muda 2 100 0 0 2 100
Dewasa Akhir 4 100 0 0 4 100
Lansia Awal 4 100 0 0 4 100
Lansia Akhir 4 100 0 0 4 100
Manula 4 66,7 2 33,3 6 100
Alasan Pemanggilan
Cardiac Arrest 9 90 1 10 10 100
Kejang 1 100 0 0 1 100
Kesadaran Menurun 3 100 0 0 3 100
Gagal Nafas 6 85,7 1 14,3 7 100
Tempat Kejadian
Lontara 1 Bawah Depan (244 m) 4 100 0 0 4 100
Lontara 1 Atas Belakang (278 m) 1 100 0 0 1 100
Lontara 1 Bawah Belakang (267 m) 1 50 1 50 2 100
Lontara 1 Atas Depan (255 m) 5 100 0 0 5 100
Lontara 2 Bawah Depan (210 m) 1 100 0 0 1 100
Lontara 2 Atas Belakang (240 m) 2 100 0 0 2 100
Lontara 3 Bawah Depan (210 m) 3 75 1 25 4 100
Lontara 3 Bawah Belakang (248) 2 100 0 0 2 100
Sumber : Data Primer,2017
37
terbanyak pada kelompok usia manula dengan 4 (66,7 %) pasien,
Tabel 5.6
Waktu tanggap Code Blue Team berdasarkan Karakteristik pasien Code Blue di
ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Waktu Tanggap
Code Blue Team Total
Karakteristik
Tepat Terlambat
N % n % N %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 7 53,8 6 46,2 13 100
Perempuan 6 75 2 25 8 100
Usia
Remaja Akhir 1 100 0 0 1 100
Dewasa Muda 0 0 2 100 2 100
Dewasa Akhir 2 50 2 50 4 100
Lansia Awal 3 75 1 25 4 100
Lansia Akhir 3 75 1 25 4 100
Manula 4 66,7 2 33,3 6 100
Alasan Pemanggilan
Cardiac Arrest 6 60 4 40 10 100
Kejang 0 0 1 100 1 100
Kesadaran Menurun 2 66,7 1 33,3 3 100
Gagal Nafas 5 71,4 2 28,6 7 100
Tempat Kejadian
Lontara 1 Bawah Depan (244 m) 3 75 1 25 4 100
Lontara 1 Atas Belakang (278 m) 1 100 0 0 1 100
Lontara 1 Bawah Belakang (267 m) 1 50 1 50 2 100
Lontara 1 Atas Depan (255 m) 2 40 3 60 5 100
Lontara 2 Bawah Depan (210 m) 1 100 0 0 1 100
Lontara 2 Atas Belakang (240 m) 2 100 0 0 2 100
Lontara 3 Bawah Depan (210 m) 2 50 2 50 4 100
Lontara 3 Bawah Belakang (248) 1 50/ 1 50 2 100
Sumber : Data Primer,2017
38
bahwa waktu tanggap tepat terbanyak terdapat pada jenis kelamin laki-laki
waktu tanggap tepat terbanyak pada Lontara 1 bawah depan dengan 3 (75
%) kejadian.
Tabel 5.7
Outcome Code Blue berdasarkan Karakteristik pasien Code Blue di ruang rawat
inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Outcome
Code Blue
Total
Karakteristik Tidak
Berhasil
Berhasil
n % N % N %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 5 34,5 8 61,5 13 100
Perempuan 3 37,5 5 62,5 8 100
Usia
Remaja Akhir 1 100 0 0 1 100
Dewasa Muda 1 50 1 50 2 100
Dewasa Akhir 0 0 4 100 4 100
Lansia Awal 2 50 2 50 4 100
Lansia Akhir 1 25 3 75 4 100
Manula 3 50 3 50 6 100
Alasan Pemanggilan
Cardiac Arrest 4 40 6 60 10 100
Kejang 0 0 1 100 1 100
Kesadaran Menurun 1 33,3 2 66,7 3 100
Gagal Nafas 3 42,8 4 42,9 57,2 100
Tempat Kejadian
Lontara 1 Bawah Depan (244 m) 0 0 4 100 4 100
Lontara 1 Atas Belakang (278 m) 1 100 0 0 1 100
Lontara 1 Bawah Belakang (267 m) 1 50 1 50 2 100
Lontara 1 Atas Depan (255 m) 0 0 5 100 5 100
Lontara 2 Bawah Depan (210 m) 1 100 0 0 1 100
Lontara 2 Atas Belakang (240 m) 1 50 1 50 2 100
Lontara 3 Bawah Depan (210 m) 2 50 2 50 4 100
Lontara 3 Bawah Belakang (248) 2 100 0 0 2 100
Sumber : Data Primer,2017
39
Tabel 5.7 menunjukkan outcome Code Blue di ruang rawat inap
outcome Code Blue berhasil terbanyak terdapat pada jenis kelamin laki-laki
outcome Code Blue berhasil terbanyak pada kelompok usia manula dengan
Tabel 5.8
Waktu Tanggap Code Blue Team berdasarkan Pelaksanaan Algoritma Code Blue
dan Outcome Code Blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Terlambat 6 75 2 25 2 25 6 75
Sumber : Data Primer,2017
kejadian.
Tabel 5.9
Pelaksanaan algoritma Code Blue berdasarkan Outcome Code Blue di ruang rawat
inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Pelaksanaan Algoritma
Code Blue
Total
Outcome Code Blue Kurang
Baik
Baik
n % n % N %
pelaksanaan algoritma Code Blue yang baik outcome Code Blue terbanyak
41
Tabel 5.10
Pelaksanaan algoritma Code Blue dan Outcome Code Blue berdasarkan Struktur
Code Blue Team di ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
rawat inap dewasa berdasarkan struktur Code Blue Team. Didapatkan hasil
struktur Code Blue Team yang tidak tepat yaitu dengan 11 (84,7 %)
terbanyak terjadi dengan strruktur Code Blue Team tidak tepat dengan 8
(61,5 %) kejadian.
B. Pembahasan
Hasil penelitian yang telah diuraikan, membahas secara sistematis hasil dari
pembahasan terdiri dari dua bagian yaitu pembahasan hasil dan keterbatasan
Blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pada bab ini
42
Berikut peneliti akan membahas pelaksanaan Code Blue di ruang rawat
dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan kejadian Code Blue mulai dari
kejadian Code Blue hingga pasien kembali ke keadaan stabil atau telah
baik langkah yang tidak dilaksanakan dalam algoritma Code Blue adalah
tidak melakukan langkah 5 (Setelah Code Blue Team datang, Code Blue
pasien yang akan mendapatkan penanganan Code Blue telah meninggal baik
saat Code Blue Team telah tiba di tempat kejadian atau pada saat Code Blue
43
Hasil penelitian yang menunjukkan pelaksanaan yang kurang baik
dilakukan oleh Ghamdi et al di rumah sakit King Fahad tahun 2014, dalam
support) dan rantai kelima adalah perawatan paska henti jantung (post
Code Blue didapatkan pelaksanaan baik pada pasien Code Blue terbanyak
pada kelompok usia manula. Pada penelitian ini memilih subyek dewasa hal
cardiac dan respiratory arrest lebih banyak terjadi pada kelompok usia
44
dewasa, sehingga berdasarkan hal tersebut subyek pada penelitian ini adalah
orang dewasa.
Blue dengan waktu tanggap, dapat dilihat waktu tanggap yang tepat
outcome tidak berhasil dari 21 kejadian Code Blue di ruang rawat inap
melalui telepon rumah sakit, telepon ini akan terhubung dengan bagian
triage yang ada di IGD RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo, penerima telepon
akan menanyakan tempat kejadian dan akan mengaktifkan alarm Code Blue
yang tersedia, yang akan ditanggapi oleh dokter anastesi ataupun perawat
diperlukan dan telah dipersiapkan dan akan menuju tempat kejadian Code
Blue, setelah tiba Code Blue Team akan mengambil alih penanganan pasien
yang telah terlebih dahulu mendapatkan penanganan awal dari dokter atau
45
perawat di ruangan tempat kejadian Code Blue terjadi hingga pasien dalam
Penelitian ini didapatkan hasil kejadian Code Blue di ruang rawat inap
inap dewasa Lontara 1 atas depan dengan 5 (23,8%) kejadian, diikuti oleh
Lontara 1 dan 3 Bawah depan dengan 4 (19,0 %), dan yang paling sedikit
kasus Code Blue yang salah dan alasan penyalahgunaan didapatkan tempat
yang paling umum untuk aktivasi kode biru adalah kamar phlebotomy dan
ruang klinik rawat jalan (68,5%). Kamar klinik rawat inap berada di sebelah
pelaksanaan Code Blue baik banyak terjadi dengan struktur anggota Code
Blue Team yang tidak tepat dengan 11 kejadian Code Blue. Struktur Code
Blue Team dikatakan tidak tepat apabila team yang menanggapi kejadian
Code Blue kurang dari 2 orang dimana terdiri dari 1 dokter dan 1 perawat
yang dimulai dari berbunyinya alarm Code Blue hingga Code Blue Team
46
daruratan. Hasil penelitian ini menunjukkan waktu tanggap Code Blue Team
kejadian yang waktu tanggapnya baik dan sebanyak 38,1 % kejadian Code
kejadian Code Blue > 5 menit, hal ini berdasarkan indikator kinerja rumah
menit sebesar 38,1 % 867 dari total 21 kasus kejadian Code Blue di ruang
rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo. Hasil penelitian ini
penggunaan kasus alarm Code Blue di rumah sakit anak-anak tahun 2014
tim untuk kasus Code Blue berkisar antara 1 sampai 5 menit, Waktu
menit di 11,5%, dan 5 menit di 7% kasus dari total 51 panggilan Code Blue.
menit 30 detik) dengan standar deviasi 51,360 detik, median 280,00 detik
panggilan alarm Code Blue sebanyak 21 panggilan, mean waktu tanggap ini
47
terbilang tepat berdasarkan penelitian yang dilakukan Sahin et al dengan
total 139 panggilan Code Blue mean waktu tanggapnya adalah 94,2 detik (1
menit 57 detik).
rata waktu tanggap tepat adalah 237,23 (3 menit 57 detik) dengan standar
minimum yang tepat adalah 182 detik (3 menit 2 detik), waktu tanggap
maximum yang tepat 297 detik (4 menit 57 detik). Waktu tanggap yang
adalah 324,00 detik (5 menit 42 detik) dengan standar deviasi 10,928 detik,
terlambat adalah 307 detik (5 menit 7 detik), waktu tanggap maximum yang
terbanyak terjadi di Lontara 1 bawah depan dengan jarak dari IGD ke tempat
kejadian sejauh 244 meter dengan jumlah 3 (75 %) kejadian Code Blue, lalu
diikuti ruangan Lontara 1 Atas depan dengan jarak dari IGD ke tempat
kejadian 255 meter, Lontara 2 atas belakang dengan jarak dari IGD ke
tempat kejadian 240 meter, Lontara 3 bawah depan dengan jarak dari IGD
ke tempat kejadian 210 meter dengan jumlah 2 kejadian Code Blue. Waktu
tanggap yang tidak tepat terbanyak terjadi di Lontara 1 atas depan dengan
jarak dari IGD ketempat kejadian 255 meter dengan jumlah 3 (60 %), diikuti
48
Lontara 3 bawah depan dengan jarak dari IGD ke tempat kejadian 210 meter
hasil jarak terjauh dari IGD ke tempat kejadian adalah lontara 1 atas
belakang dengan 278 meter dan yang terdekat adalah lontara 2 bawah depan
dan lontara 3 bawah depan dengan 210 meter. Hasil penelitian ini
didapatkan jarak mempengaruhi waktu tanggap dari Code Blue Team hal
ini berdasarkan waktu tanggap tepat terbanyak terjadi dengan jarak dari IGD
ke tempat kejadian 244 meter, dan waktu tanggap yang tidak tepat terbanyak
Code Blue yang ditanggapi outcome yang didapatkan adalah tidak berhasil.
penanganan dari Code Blue Team tidak dapat diselamatkan atau meninggal
dunia atau meninggal dunia sebelum mendapat penanganan dari Code Blue
49
Team dengan waktu tanggap yang tidak tepat, Sedangkan Outcome
penanganan Code Blue dari Code Blue Team, atau pasien dinyatakan
3 (42,8 %) kejadian.
Association tahun 2016 untuk melihat angka kejadian cardiac arrest intra
dan out of hospital didapatkan hasil kejadian cardiac arrest di luar rumah
sakit pada tahun 2016 terjadi lebih dari 350.000 insiden hal ini meningkat
karena pada tahun sebelumnya tahun 2015 hanya terjadi 326.000 kejadian.
Sedangkan untuk kejadian di rumah sakit untuk tahun 2016 didapatkan hasil
hidup 24,8 %.
50
Code Blue berdasarkan usia pasien Code Blue didapatkan hasil, outcome
yang tidak berhasil banyak terjadi pada kelompok usia dewasa akhir yaitu 4
pasien, diikuti lansia akhir 3 (75 %) pasien, lansia awal 2 (50 %), dan
manula dan dewasa muda 1 pasien, sedangkan yang berhasil terjadi pada
kematian terjadi sebelum usia 75 tahun dimana angka harapan hidup orang
Amerika adalah 78,5 tahun. Hal ini sejalan pada penelitian ini dimana pada
penelitian ini kejadian Code Blue terbanyak terjadi pada kelompok usia
jantung berada pada kelompok usia 65-74 (2,0 %) dan 75 tahun ke atas (1,7
yang tidak berhasil terbanyak terjadi pada pasien laki-laki yaitu 12 (92,3 %),
51
Hasil penelitian ini sejalan pada penelitian AHA 2011 didapatkan hasil
tanggap (response team) sangat penting bukan hanya pada pasien penyakit
C. Keterbatasan Penelitian
dalam penelitian ini dilakukan dengan pengisian lembar observasi oleh peneliti.
Keterbatasan yang ada pada penelitian ini yaitu lembar observasi ini tidak dapat
mengkaji lebih dalam terkait pelaksanaan Code Blue di RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo dalam hal tindakan Code Blue Team ke pasien, hal lain yang
tempat kejadian Code Blue sehingga tidak dapat ditentukan apakah outcome
Code Blue yang didapatkan terjadi karena keterlambatan dari Code Blue Team
memerlukan penanganan Code Blue. Selain itu, kejadian Code Blue merupakan
kejadian yang tidak dapat diatur kapan dan dimana akan terjadi sedangkan
52
peneliti dan pembantu peneliti tidak dapat berada di rumah sakit selama 24 jam
penuh.
53
BAB VI
A. Kesimpulan
Blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo menunjukkan,
dari total 21 kejadian Code Blue di ruang rawat inap dewasa RS. Dr. Wahidin
merupakan pasien yang berada pada kelompok usia manula dengan mayoritas
rawat inap dewasa Lontara 1 Atas Depan RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo.
B. Saran
sebagai berikut :
54
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
b. Perlu adanya penelitian lanjutan terkait pelaksanaan Code Blue yang ada
dari Code Blue Team dalam menanggapi kejadian Code Blue di RS. Dr.
Wahidin Sudirohusodo.
d. Perlu adanya penelitian lanjutan terkait waktu tanggap dari Code Blue
tingkatan umur lainnya bukan hanya pada tingkat umur dewasa di RS.
55
DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER PENELITIAN
LEMBAR OBSERVASI
GAMBARAN PELAKSANAAN CODE BLUE DI RUANG RAWAT INAP
DEWASA RS. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
Hari/Tanggal :
Waktu Alarm Berbunyi : Waktu Selesai Pelakasanaan :
Tempat :
Diagnosa Pasien :
Code Blue Team : - -
- -
- -
- -
- -
Algoritma Code Blue
amankan pasien
mendokumentasikan semua
konfirmasi kematian.
Outcome :
Lampiran 2
ANALISA UNIVARIAT
Statistics
Tepat
Valid 13
N
Missing 0
Mean 237.23
Median 236.00
Std. Deviation 34.922
Minimum 182
Maximum 297
Statistics
tidak_tepat
Valid 8
N
Missing 0
Mean 324.00
Median 324.00
Std. Deviation 10.928
Minimum 307
Maximum 342
Jenis_Kelamin
Ruangan
Alasan_pemanggilan
Pelaksanaan_codeblue
waktu_tanggap
Outcome
Jenis_Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
baik 12 7 19
pelaksanaan
kurang baik 1 1 2
Total 13 8 21
Umur Total
baik 1 2 4 4 4 4 19
pelaksanaan kurang
0 0 0 0 0 2 2
baik
Total 1 2 4 4 4 6 21
Ruangan Total
baik 4 1 1 5 1 2 3 2 19
pelaksanaan kurang
0 0 1 0 0 0 1 0 2
baik
Total 4 1 2 5 1 2 4 2 21
pelaksanaan * Alasan_pemanggilan Crosstabulation
Count
Alasan_pemanggilan
baik 9 1 3 6 19 1 3
pelaksana
kurang
an 1 0 0 1 2 5 18
baik
Total 10 1 3 7 21 6 21
Jenis_Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
Tepat 7 6 13
waktu_tanggap
terlambat 6 2 8
Total 13 8 21
Umur Total
tepat 1 0 2 3 3 4 13
waktu_tanggap
terlambat 0 2 2 1 1 2 8
Total 1 2 4 4 4 6 21
Alasan_pemanggilan Total
waktu tepat 6 0 2 5 13
_tang
terlambat 4 1 1 2 8
gap
Total 10 1 3 7 21
waktu_tanggap * Umur Crosstabulation
Count
Umur Total
tepat 1 0 2 3 3 4 13
waktu_tanggap
terlambat 0 2 2 1 1 2 8
Total 1 2 4 4 4 6 21
Jenis_Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
Berhasil 5 3 8
outcome
Tidak berhasil 8 5 13
Total 13 8 21
Umur Total
Berhasil 1 1 0 2 1 3 8
outcome Tidak
0 1 4 2 3 3 13
berhasil
Total 1 2 4 4 4 6 21
Ruangan Total
Lontara Lontara 1 Lontara 1 Lontara Lontara 2 Lontara 2 Lontara Lontara 3
1 bawah atas bawah 1 atas bawah atas 3 bawah bawah
depan belakang belakang depan depan belakang depan belakang
Berhasil 0 1 1 0 1 1 2 2 8
Outcome Tidak
4 0 1 5 0 1 2 0 13
berhasil
Total 4 1 2 5 1 2 4 2 21
outcome * Alasan_pemanggilan Crosstabulation
Count
Alasan_pemanggilan Total
Berhasil 4 0 1 3 8
outcome
Tidak berhasil 6 1 2 4 13
Total 10 1 3 7 21
Pelaksanaan_codeblue Total
Tepat 13 1 14
Waktu_tanggap
Terlambat 6 1 7
Total 19 2 21
Pelaksanaan_codeblue Total
Berhasil 8 0 8
Outcome
Tidak berhasil 11 2 13
Total 19 2 21
Outcome Total
Tepat 7 7 14
Waktu_tanggap
Terlambat 1 6 7
Total 8 13 21