SEPSIS DI ICU
YUTU SOLIHAT
|
Pentingnya pengenalan dini pasien
dengan sakit kritis
|
Pengenalan tanda-tanda dan gejala-gejala
pneumonia berat
WHO Pocket Book for Hospital
Care of Children mendefinisikan
Berat, jika
terdapat :
– chest indrawing
– tanda-tanda dari gangguan
pernapasan berat (mis.cuping hidung,
grunting)
– sianosis sentral (sangat berat)
– tidak mampu untuk minum (sangat
berat)
– letargi (sangat berat)
pernapasan berat
• sesak napas berat
• tidak mampu untuk melengkapi satu kalimat utuh
• takipnea, sianosis
• penggunaan otot-otot pernapasan tambahan
Diketahui penyebabnya
• mis. pneumonia, sepsis, pankreatitis, trauma
Diagnosa ARDS: 4 Kriteria Klinik (1/2)
Berlin definition, JAMA 2012
Onset akut
• Penyebabnya baru diketahui atau
terjadi perburukan status
pernapasan ≤ 1 minggu
PaO2/FiO2 PEEP Degree of
hypoxemia
Gagal napas yang tidak dapat 200 <x ≤300 x≥5 Mild
sepenuhnya dijelaskan karena cmH2O ARDS
disebabkan gagal jantung atau 100 <x ≤200 x≥5 Moderate
cmH2O ARDS
kelebihan cairan
• Jika tidak ada faktor risiko ARDS , x≤100 x≥5 Severe
cmH2O ARDS
diperlukan penilaian yang obyektif
Gangguan oksigenasi
• Tingkat keparahannya ditentukan
oleh derajat hipoksemia
Bila pemeriksaan PaO2 tidak tersedia, maka
dikatakan ARDS bila rasio SpO2/FiO2 ≤ 315
Pengenalan ARDS : 4 Kriteria
Pada foto thorak (atau CT
klinik (2/2)
scan) terdapat opasitas
bilateral
– yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan
dengan efusi pleura, kolaps paru/lobus, atau
nodul
area
– non-dependent area mungkin relatif
normal
Mortalitas pada dewasa 20-52%, dan pada anak 10-35%. Usia lanjut,
syok and gagal hepar dihubungkan dengan mortalitas yang lebih
tinggi
Mengingatkan : selalu
pertimbangkan penyebab lain dari
infiltrat alveolar yang difus
Gagal jantung akut
Keganasan
– mis. bronchoalveolar cell carcinoma
Syok Septik
© WHO
Kenali tanda-tanda dan gejala-gejala dari
sepsis berat dan syok septik
Trombosit rendah
Tanda-tanda umum
– Demam atau hipotermia Faktor pembekuan abnormal
– Takikardia Bilirubin tinggi
– Takipnea Ileus
– Gangguan status mental Variabel hemodinamik
Hipotensi
Variabel-variabel peradangan
– Leukosit tinggi atau rendah
– > 10 % bentuk yang belum
Variabel-variabel perfusi
matang jaringan
Peningkatan laktat
Variabel-variabel disfungsi organ Capillary refill menurun,
Hipoksemia (ARDS) mottling
Produksi urine menurun atau Ektremitas dingin atau pucat
kreatinin meningkat central-peripheral pulse
Perbedaan antara suhu core
| dan perifer > 3oC
Spektrum dari penyakit
Sepsis Sepsis berat Syok septik
≥ 2 dari :
(SIRS) organ lain
45%
Syok
Septik
# dari gagal organ
© WHO
Oxygen consumption (VO2)
(1/2)
Oxygen delivery (DO2 ) ke jaringan.
Normal, DO2 = 900-1100
ml/mnt dan ditentukan oleh :
• Cardiac output (CO), normal 5-6 l/mnt
CO = Stroke Volume X HR
• Oxygen content dari darah arteri (CaO2 )
normal ~ 200 ml/l
tergantung pada Hb
1,34 ml O2/g Hb adalah jumlah oksigen yang dapat berikatan dengan Hb
Saturasi dari Hb darah arteri (SaO2, normal 98-100%)
O2 yang terlarut memberikan kontribusi yang kecil terhadap CaO 2 dan
secara umum diabaikan
DO = CO×CaO
2 2
CaO = (Hb×1,34×SaO ) + (PaO ×0,003)
Oxygen consumption (VO2)
(2/2)
VO2, oxygen consumption dari jaringan (normal, VO2 =
200-270 ml/mnt) yang ditentukan oleh
– kebutuhan metabolik jaringan, primer
– kemampuan untuk mengekstrak oksigen dari darah arteri
– oxygen delivery, DO2, terutama ketika sangat rendah
SvO2, saturasi dari darah vena campuran di arteri
pulmonalis
(normal, SvO2 > 70%)
– merefleksikan oxygen content dari darah vena setelah ekstraksi
oksigen oleh jaringan
– untuk pengukuran diperlukan kateter arteri pulmonalis
ScvO2, saturasi dari darah vena sentral (atrium kanan)
– mudah diukur dengan pengambilan sampel darah dari ujung
distal jugular interna atau jalur sentral subklavia
– normal, > 70%; lebih tinggi dari SvO2 sekitar 1- 8 %
Rasio Ekstraksi Oksigen (ERO2)
ERO2, rasio ekstraksi oksigen =
VO2/DO2 (normal 25%)
• jika SaO2 > 0,9 maka ERO2 ≈ 1-
SvO2
• ketika DO2 , maka ERO2 untuk
mempertahankan VO2
• Nilai maksimal ERO 2 yang
memungkinkan disebut ERO2crit
Normal, ~ 70%; jadi critical SvO2 ~ 30%
Sepsis, ~ 50-60%; jadi critical SvO2 ~
40-50%
• jika SvO2 < nilai critical, maka
ERO2 > ERO2crit © 2012 American Thoracic Society. Reprinted with permission
from Am J Respir Crit Care Med 2011; 184: 514–520.
VO2
Situasi yang membahayakan !
Oxygen delivery dan Oxygen consumption
pada sepsis-induced hypoperfusion/ syok
ScvO2 sebesar 70% adalah salah satu target kuantitatif
resusitasi DINI pada pasien dengan sepsis-induced
hypoperfusion
Interpretasi dari ScvO2
• ScvO2 ≥ 70%
Jika pasien mengalami perbaikan, maka DO 2 adekuat dan ERO2 dibawah
maksimal critical. Lanjutkan terapi yang sama.
Jika perburukan, maka jaringan tidak dapat mengekstrak O 2 yang dihantarkan.
Tidak ada terapi tambahan yang spesifik.
Sedation, Paralysis
(if intubated), or both
4. Lakukan Pemantauan-Pencatatan-Respon
Vasopresor
• Sebagai tambahan untuk mempertahankan MAP awal
65 mmHg atau jika pada anak yang muda, MAP sesuai
usia
Inotropik
• Sebagai tambahan jika ada bukti disfungsi miokardium
Produksi urine
• ≥ 0,5 mL/kg/jam
.
Berikan inotropik jika tanda hipoperfusi berlanjut meskipun
pemberian cairan dan TD Sitolik sudah memadai
Pada kondisi keterbatasan sumber daya, pemberian
vasopresor ketika tidak ada CVC (3/3)
Norepinefrin, dopamin, atau epinefrin dapat
diberikan melalui jalur IV perifer
Risiko dari infusi perifer adalah ekstravasasi
obat dan nekrosis jaringan lokal.
Diperlukan perhatian penuh dari perawat
untuk sering memeriksa tempat jalur masuk
infusi
Permission C. Gomersall
http://www.aic.cuhk.edu.hk/web8/D
Jika nekrosis, hentikan infusi dan opamine_extravasation_1.jpg
pertimbangkan memberikan suntikan 1 ml
larutan phentolamine sub kutan
• Phentolamine adalah vasodilator
• 5–10mg dalam 10 ml NaCl normal
Terapi dan kendalikan infeksi
Berikan antimikroba IV dalam waktu 1 jam pada
pasien dengan sepsis berat, termasuk antiviral dan
antibiotika untuk semua patogen yang mungkin
didapat dari komunitas (pada kuliah berikutnya)
Jika memungkinkan, kendalikan sumber infeksi
dalam 12 jam pertama
Nilai kembali rejimen antimikroba setiap hari untuk
melakukan de-ekskalasi berdasarkan hasil uji
laboratorium
• mengoptimalkan efikasi
• mencegah resistensi
• mengurangi toksisitas
• menekan biaya
Merumuskan rencana
terapi untuk
mencegah komplikasi
|
Beberapa intervensi yang diperlukan
untuk mencegah komplikasi (1/2)
Komplikasi Intervensi untuk mencegah
Venous thromboembolism Antikoagulan atau alat pneumatic
(VTE) compression
Ventilator-associated Meninggikan posisi kepala,
pneumonia (VAP) perawatan mulut, closed
suctioning system
Catheter related blood stream Adanya checklist untuk menjamin
infections (BSI) teknik insersi yang steril
Ulkus dan perdarahan Histamine receptor blockers
lambung Nutrisi enteral
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Insersi kateter urin yang steril
Tatalaksana kateter yang
tepat
|
Beberapa intervensi yang diperlukan
untuk mencegah komplikasi (2/2)
Komplikasi Intervensi untuk mencegah
Ulkus tekan (Pressure ulcers) Rubah posisi pasien ke kiri/kanan
setiap 2 jam
ICU-acquired weakness Mobilisasi dini
|
Pencegahan catheter-related
Blood Stream
Central venous catheters
Infection (BSI)
(CVCs) biasanya digunakan
untuk pengelolaan sepsis berat
• untuk pemberian vasopresor,
inotropik, pemantauan nilai CVP,
pengukuran ScvO2
|
Pencegahan ventilator-associated
pneumonia (VAP) (2/2)
Gunakan sirkuit ventilasi mekanik yang baru untuk setiap
pasien
• pada pasien yang mengunakan ventilasi mekanik, sirkuit
diganti hanya kalau kotor atau rusak dan bukan secara rutin
Pergantian heat moisture exchanger (HME)
• bila malfungsi
• bila kotor
• setiap 5-7 hari
|
Pencegahan venous
thromboembolism (VTE) (3/3)
Pada pasien dengan risiko sedang
dan juga terdapat risiko terjadi
perdarahan hebat, gunakan
profilaksis mekanik.
• graduated compression stockings
independent :
• pemakaian IMV lebih dari 48 jam
• terdapatnya koagulopati atau
trombositopenia
|
Ulkus lambung dan hubungan dengan
terjadinya perdarahan (2/2)
Menurunkan faktor risiko
– mempertahankan hemodinamik (mis. resusitasi dini)
– penghentian pemakaian IMV secara tepat waktu
Pemberian nutrisi enteral secara dini akan
melindungi mukosa lambung
Obat yang mengurangi produksi asam lambung
– histamine-2 receptor blockers
ranitidine studied pada large randomized trial
– proton pump inhibitor
mungkin keefektifannya sama; mungkin lebih mahal
– obat preventif yang paling efektif masih dalam
perdebatan
|
Nutrisi
Karbohidrat
Lemak (30% dari kebutuan
energi harian)
Protein
Vitamin
Trace elements
Cairan
© Janet Fong http://www.aic.cuhk.edu.hk/web8/Diagram
%20nutrition.htm
|
Dukungan Nutrisi (1/2)
Nutrisi Enteral (NE)
• mencegah terjadinya atrofi villi usus
• mengurangi komplikasi infeksi
• mengurangi insiden ulkus lambung
Pertimbangkan pemberian
nutrisi parenteral hanya jika
pemberian secara enteral tidak © Janet Fong
http://www.aic.cuhk.edu.hk/web8/Diagram
mencukupi atau tidak %20nutrition.htm
memungkinkan
• pemilihan waktu tergantung pada
kondisi pasien
• lebih banyak komplikasi yang terjadi
bila dibandingkan dengan pemberian
nutrisi enteral
|
Dukungan Nutrisi (2/2)
Mulai pemberian NE sejak 24 sampai 48 jam
masuk perawatan, setelah selesai dilakukan
resusitasi
Gunakan yang standar, tersedia formulasi lokal.
Pemberian ASI – berikan ASI perah untuk bayi.
Perkirakan kebutuhan kalori dan protein harian.
Mulai dengan kecepatan yang rendah, titrasi
hingga mencapai target, perhatikan tanda-
tanda adanya intoleransi
|
Ringkasan
Deteksi dini sepsis hal yang paling utama
Penatalaksanaan sepsis dilakukan segera
akan meningkatkan outcome dan
menurunkan mortalitas sesuai dengan
protokol sesuai surviving sepsis campaign
2012
Lakukan tindakan preventif terhadap
komplikasi yaitu pencegahan infeksi
nasokomial, pencegahan VTE, pemberian
nutrisi.
septic shock in multiple
trauma patient
Wanita 51 thn dgn multiple trauma
(capitis, mata, leher). Peningkatan
CK/CKMB,
SGOT/SGPT,ureum,kreatinin dan
KGD 500 mg/dl,D-Dimer 4000 ng/dl
Pada hr ke 2 mengalami sesak
berat dgn TD:70/30 mmHg, sat : O2
70%, dilakukan intubasi dengan
ventilasi kontrol dengan
pemasangan CVP (21 cmH2O),
,EKG : SVT,Right axis deviation
Medan, February
TERIMA
HATUR NUHUN
KASIH
Atas
PERHATIANNY
A