Ciri - Ciri Kebahasaan Teks Diskusi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Ciri – Ciri Kebahasaan Teks Diskusi.

Teks diskusi adalah salah satu jenis teks yang memberikan dua pendapat mengenai suatu hal.

Pendapat tersebut tentu ada yang selaras dan juga ada yang bertentangan. Teks diskusi (discussion

text) bisa di definisikan sebagai sebuah teks yang berisi tentang sebuah wacana yang bermasalah.

Wacana yang bermasalah ini adalah wacana yang memiliki dua kubu antara pro (mendukung) dan

contra (penentang), antara pendukung isu dan penentang isu.

Masalah yang dihadirkan dalam teks diskusi nantinya akan didiskusikan berdasarkan dua sudut

pandang tersebut (Point of View) tersebut, pro (pendukung) dan kontra (penentang). Tujuan

komunikatif dari teks diskusi itu sendiri adalah untuk mengetengahkan suatu masalah atau isu yang

ditinjau paling tidak dari dua sudut pandang, sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau

rekomendasi.

Jadi sederhananya, Teks Diskusi adalah tulisan yang mengulas sebuah masalah (isu) dengan disertai

argumen/pendapat baik yang mendukung maupun yang menentang isu tersebut serta diakhiri

dengan simpulan atau rekomendasi penulis.

Struktur Isi Teks Diskusi.

Masalah.

Teks diskusi harus berisikan masalah yang akan didiskusikan/dibahas lebih lanjut. ada baiknya

pilihlah topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti Anda memiliki banyak argumen, baik

argumen yang mendukung atau pun argumen yang bertentangan.

Argumen atau Pendapat Yang Mendukung.

Kita dituntut untuk menjabarkan lebih lanjut mengenai penjelasan tentang masalah yang sedang kita

bahas.

Argumen atau Pendapat Yang Bertentangan.

Alangkah baiknya kita memberikan pendapat yang lebih berbeda dengan pendapat yang mendukung.
Kesimpulan atau Saran.

Usahakan kita mengambil jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas agar kesimpulan yang

kita ambil tidak lagi mendatangkan masalah baru.

Nah, seperti di teks umumnya, teks diskusi terdapat ciri kebahasaan juga. Ciri kebahasaan nya ada

tiga :

Istilah Umum

Ciri kebahasaan pertama adalah pengunaan istilah umum. Istilah umum adalah istilah yang sudah

diketahui oleh kebanyakan orang. Biasanya berhubungan dengan isu yang dibahas. Contohnya :

Isunya bolehkan anak membawa hp ke sekolah. Nah, contoh istilah umumnya adalah handphone.

Kata Perbandingan

Selanjutnya adalah kata perbandingan. Teks diskusi juga berisi kata yang menunjukkan perbandingan.

Perbandingan disini sama saja dengan konjungsi pertentangan. Contohnya : Berbeda dengan

pendapat di atas, justru, akan tetapi

Kata Pendukung/Penolak

Yang terakhir, kata pendukung/penolak. Ciri ini sangat jelas. Jika tidak ada kata pendukung/penolak,

itu bukan teks diskusi. Contohnya : hal lainnya, selain itu, tidak setuju, menyetujui.

Contoh Teks Diskusi.

Siswa Tidak Boleh Membawa Hanphone di Sekolah

Larangan membawa hanphone (telepon genggam) bagi para siswa di sekolah dengan

harapan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar, ternyata banyak menyebabkan

perdebatan di lingkungan sekolah itu sendiri.Berbagai alasan,baik yang mendukung dan menentang

larangan itu terus mengemuka sebagai polemik.


Bagi pihak yang menyetujui pelarangan membawa hanphone di sekolah itu alasannya

sederhana saja. Alasan pertama,coba Anda bayangkan ketika para peserta didik sedang serius dan

berkonsentrasi dalam pembelajaran, tiba-tiba dering hanphone berbunyi, seketika konsentrasi kelas

tertuju pada sumber suara itu. Akibatnya, buyarlah konsentrasi belajar siswa. Alasan kedua, para

peserta didik yang notabennya adalah masih berusia anak-anak dan remaja berkecenderungan suka

bermain. Setiap hanphone dilengkapi dengan fitur-fitur permainan (game). Dengan demikian

kecenderungan bermain mereka boleh jadi akan dilakukan juga di dalam kelas tatkala pembelajaran

sedang berlangsung. Alasan lainnya adalah jika peserta didik diperkenanankan membawa hanphone

bukan tidak mungkin mereka akan melakukan persaingan bagus-bagusan atau mahal-mahalan harga

alat komunikasi ini. Dan masih banyak alasan yang lain.

Terlepas dari alasan-alasan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa para peserta didik suatu

ketika sangat membutuhkan jasa handphone, khususnya yang dapat dipakai untuk mengakses

internet. Kita ketahui bersama bahwa salah satu sumber yang dipergunakan dalam mengumpulkan

informasi data adalah berasal dari internet. Hanphone adalah sarana yang sangat efektif untuk

dibawa dan dipergunakan untuk mengakses data yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Bahkan,

untuk Kurikulum 2013 memprasaratkan media internet sebagai salah satu sumber penting dalam

mengeksplorasi informasi pembelajaran. Tentulah siswa akan kesulitan memperoleh informasi

pembelajaran bila pelarangan membawa HP tetap diterapkan.

Tampaknya argumen-argumen yang ada di atas dapat kita terima kebenarannya, akan tetapi

kita harus bijak bersikap.Artinya,sekolah memperbolehkan siswa membawa HP asal tidak diaktifkan

ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung atau boleh diaktifkan di dalam kelas apabila alat

ini dibutuhkan untuk mengunduh informasi pembelajaran melalui internet.

Anda mungkin juga menyukai