12 KAK Audit Teknis OP Irigasi Tabanan PDF
12 KAK Audit Teknis OP Irigasi Tabanan PDF
PEKERJAAN
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum Kegiatan
Peraturan perundangan yang mendasari Audit Teknis OP Irigasi di Kab. Tabanan adalah
sebagai berikut :
1. Undang-Undang RI nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 23 Tahun 1982 Tentang Irigasi;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
keempat atas peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
barang/jasa Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015
Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 06/PRT/M/2015
Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 08/PRT/M/2015
Tentang Penempatan Garis Sempadan Jaringan Irigasi;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 09/PRT/M/2015
Tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10/PRT/M/2015
Tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata Pengairan;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015
Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
b. Gambaran Umum
Audit teknis untuk Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan daerah
irigasi pada provinsi – provinsi lumbung padi nasional yang menyumbang 90 % produksi
padi dalam skala nasional, dilakukan audit kinerja sistem irigasi, yang meliputi tidak
hanya pada aspek prasarana fisik saja tetapi juga mencakup aspek produktivitas tanam,
sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan perkumpulan petani pemakai
air.
Audit kinerja sistem irigasi dilakukan dengan cara penelusuran maupun penaksiran untuk
mengetahui indeks kinerja sistem irigasi sebagaimana tertuang pada Permen PU No.
32/PRT/M/2007 mengenai Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
Lokasi Pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan Audit Teknis ini diperlukan beberapa kontrol agar suatu
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar untuk keseluruhan tahap pekerjaan
yaitu :
1. KONTROL BAKU.
Merupakan pelaksanaan pekerjaan (pengambilan survey dan pelaksanaan
proses) selalu menggunakan standar yang telah diakui secara nasional dan
international.
2. KONTROL WAKTU.
Tidak ada keterlambatan (deviasi selalu positif) terhadap jadwal pelaksanaan
pekerjaan rencana. Hal ini mengindikasikan semua tahapan telah dapat dipenuhi sesuai
rentang waktu.
3. KONTROL MUTU.
Semua pelaksanaan pekerjaan telah mengikuti semua peraturan yang berlaku pada
Kementerian Pekerjaan Umum, secara metode maupun hasil yang diperoleh.
c. Batasan Kegiatan
Audit Teknis OP Irigasi di Kab. Tabanan mempunyai batasan kegiatan sebagai berikut :
1. Inventarisasi Infrastruktur Sumber Daya Air;
2. Walkthrough dan pengumpulan data;
3. Evaluasi dan assessment;
4. Pelaporan kondisi, klasifikasi dan rencana program.
3. Supporting Staf
1. Tenaga Administrasi / Keuangan, dibutuhkan 1 (satu) orang, ditugaskan selama 5
(lima) bulan atau sesuai dengan kebutuhan.
2. Tenaga Bantu Lapangan Pengukuran Topografi, dibutuhkan 4 (empat) orang,
ditugaskan selama 120 (seratus dua puluh) hari atau sesuai dengan kebutuhan.
c. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Audit Teknis OP Irigasi di Kab. Tabanan ini yaitu
sesuai dengan tujuan mendukung Ketahanan Pangan dan kesejahteraan masyarakat
(kebutuhan air domestik), adalah masyarakat pada umumnya dan perkumpulan petani
pemakai air pada khususnya.
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Satuan Kerja Pejabat Pembuat Komitmen
Operasi dan Pemeliharaan Operasi dan Pemeliharaan
Sumber Daya Air Bali-Penida, Sumber Daya Air I,