Anda di halaman 1dari 3

PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PENANGANAN LIMBAH B3
No Dokumen : No. Revisi : Halaman : 1 / 3
03-05-SOP/Kesling/01 01
Ditetapkan Direktur
STANDART Tanggal Terbit RSUD. Dr. Kanujoso djatiwibowo
PROSEDUR
OPERASIONAL 12-04-2010

Dr. Rachim Dinata.M.Sp.B.M Kes


Pembina Tk 1
Nip :195501031985011003

Pengertian 1. Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) adalah setiap bahan
yang mengandung senyawa berbahaya dan beracun yang karena
sifat, konsentrasinya, jumlahnya secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak/mencemarkan lingkungan atau dapat
membahayakan manusia.
2. Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup
Pelabelan, Penyimpanan, Pengangkutan, Pemanfaatan dan
Pengolahan, serta Pembuangan/Penimbunan.

Tujuan Limbah B3 rumah sakit terkelola dengan baik dan memenuhi


persyaratan kesehatan lingkungan dan persyaratan keselamatan.

Kebijakan Pengelolaan limbah B3 dilaksanakan untuk mengurangi resiko


kecelakaan dan gangguan kesehatan bagi pekerja/pengunjung dan
akan menciptakan lingkungan yang kondusif.

Prosedur 1. Pelabelan B3
Penandaan dimaksudkan untuk memberikan identitas bahan
sehingga kehadirannya dalam suatu tempat dapat dikenali.
Penandaan dilakukan pada tempat penyimpanan, pengolahan
serta pada setiap kemasan dan kendaraan pengangkut B3. Tanda
yang digunakan yakni : simbol dan label.
- Simbol
Memberi simbol pada setiap limbah B3 untuk menandakan
sifat/karakteristik bahan B3, terdapat 8 jenis symbol yang
dikelompokkan sesuai dengan karakteristik bahan B3 :
a. Simbol untuk bahan B3 mudah meledak
b. Simbol untuk bahan B3 mudah terbakar (cairan dan
padatan)
c. Simbol untuk bahan B3 reaktif
d. Simbol untuk bahan B3 beracun
e. Simbol untuk bahan B3 korosif
f. Simbol untuk bahan B3 menimbulkan infeksi
g. Simbol untuk bahan B3 campuran

- Label
Merupakan penanda pelengkap yang berfungsi memberikan
informasi dasar mengenai kondisi kualitatif dan kuantitatif dari
suatu bahan B3 yang dikemas. Terdapat 3 jenis label :
o Label identitas limbah
o Label untuk penanda kemasan kosong
o Label petunjuk tutup kemasan
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DI RSUD. Dr. KANUJOSO DJATIWIBOWO BALIKPAPAN
No Dokumen : No. Revisi : Halaman : 2 / 3
03-05-SOP/Kesling/01 01
Ditetapkan Direktur
STANDART Tanggal Terbit RSUD. Dr. Kanujoso djatiwibowo
PROSEDUR
OPERASIONAL 12-04-2010

Dr. Rachim Dinata.M.Sp.B.M Kes


Pembina Tk 1
Nip :195501031985011003

Prosedur 2. Penyimpanan & Pengumpulan


Penyimpanan bahan B3 harus dilakukan jika bahan B3 belum
dapat diolah dengan segera.
Agar keamanan selama penyimpanan dan pengumpulan lebih
terjamin, beberapa aspek seperti bentuk kemasan (tong atau
tengki), tatacara pengemasan, bangunan dan tata ruang tempat
penyimpanan limbah B3 maupun lokasi penyimpanannya harus
diperhatikan.

3. Pemanfaatan Limbah B3
Pemanfatan limbah B3 mencakup kegiatan daur ulang
(Recycling), perolehan kembali (Recovery) dan penggunaan
kembali (Reuse) terhadap limbah B3.

4. Pengolahan Limbah B3
Pengolahan limbah B3 adalah suatu proses untuk mengubah
jenis, jumlah dan karakteristik limbah B3 menjadi tidak berbahaya
dan tidak beracun atau immobilasi limbah B3 sebelum ditimbun
dan memungkinkan agar limbah B3 dimafaatkan kembali (daur
ulang). Proses pengolahan limbah berbahaya dapat dilakukan
dengan 3 metode :
a. Pengolahan limbah B3 secara Fisika dan Kimia
Proses pengolahan secara fisika dan kimia bertujuan untuk
mengurangi daya racun limbah B3 dan mengilangkan
sifat/karakteristik limbah B3 dari berbahaya menjadi tidak
berbahaya.
- Proses pengolahan secara kimia antara lain :
reduksi-oksidasi, elektrolisa, netralisasi,
presipitasi/pengendapan, solidifikasi/stabilisasi, absorpsi,
penukar ion, pirolisa.
- Proses pengolahan secara fisika antara lain :
 Pembersihan gas : elektrostatik prespirator,
penyaringan partikel, wet scrubing dan absorpsi karbon
aktif.
 Pemisahan cairan dan padatan : sentrifugasi, klarifikasi,
koagulasi, filtrasi, flokulasi, flotasi, sedimentasi dan
thickening.
 Penyisihan kompone-komponen yang spesifik :
absorpsi, kristalisasi, dialysis, elektrodialisis, evaporasi,
leaching, osmosis balik, ektraksi pelarut, stripping.

b. Pengolahan Stabilisasi/Solidifikasi
Prinsip kerja stabilisasi/solidifikasi adalah pengubahan sifat
fisika dan kimia limbah B3 dengan cara penambahan
senyawa pengikat (additive) sehingga pergerakan senyawa-
senyawa B3 dapat dihambat atau terbatasi dan membentuk
ikatan massa monolit dengan struktur yang kekar (massive).
Bahan yang digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi
antara lain :
 Bahan pencampur : gipsum, pasir, lempung, abu terbang
 Bahan perekat/pengikat : semen, kapur, tanah liat dll.
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DI RSUD. Dr. KANUJOSO DJATIWIBOWO BALIKPAPAN
No Dokumen : No. Revisi : Halaman : 3 / 3
03-05-SOP/Kesling/01 01
Ditetapkan Direktur
STANDART Tanggal Terbit RSUD. Dr. Kanujoso djatiwibowo
PROSEDUR
OPERASIONAL 12-04-2010

Dr. Rachim Dinata.M.Sp.B.M Kes


Pembina Tk 1
Nip :195501031985011003
c. Pengolahan dengan Incererasi (Thermal Treatment)
Prosedur Proses ini bertujuan untuk menghancurkan senyawa B3 yang
terkandung di dalam limbah menjadi limbah yang tidak
mengandung senyawa B3.

5. Penimbunan
Penimbunan Limbah B3 harus dilakukan dengan tepat, baik
tempat, tatacara maupun persyaratannya.
Tujuan dari penimbunan limbah B3 di tempat penimbunan
(landfill) adalah untuk menampung dan mengisolasi limbah B3
yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dan menjamin perlindungan
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dalam jangka
panjang.

- Seluruh ruangan/Instalasi
Unit terkait - Bagian Umum, Humas dan Perlengkapan.

Anda mungkin juga menyukai