Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM PENULISAN SCRIPT

BAHASA PEMROGRAMAN MATLAB

Donna Avianty 1) *, Dyah Ayu Sulistyaning Cipta 2)


1
Jurusan Pendidikan Matematika, IKIP Budi Utomo Malang. Jalan Simpang Arjuno 14BKota
Malang65119, Indonesia.
2
Jurusan Pendidikan Matematika, IKIP Budi Utomo Malang. Jalan Simpang Arjuno 14B Kota
Malang65119, Indonesia.
* Korespondensi Penulis. E-mail: dav99.red@gmail.com, Telp: +6281934646010

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil analisa kemampuan literasi
matematika mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo Malang pada
pembuatan script Bahasa Pemrograman: Matlab, ditinjau dari Programme for International Student
Assessment (PISA) dan tata bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan 25% berada pada level 1, 42,5% pada level 2, 25% pada level 3, 5% level 4,
dan 2,5% pada level 5. Sedangkan pada level 6 adalah 0%. Dari segi tata bahasa Indonesia,
disimpulkan bahwa semakin tinggi level PISA yang disandang mahasiswa, maka kemampuan
mahasiswa dalam mengemukakan gagasan, menuliskan organisasi isi, memilih struktur dan kosakata,
serta tata bahasa dan ejaan menjadi semakin tepat, baik, dan benar.
Kata kunci: literasi, script, PISA, matlab
METODE
PENDAHULUAN
JenisPenelitian
Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika IKIP Budi Utomo Malang sebagian Penelitian ini menggunakan pendekatan
besar berasal dari daerah timur Indonesia. Tutur kualitatif. Sugiyono (2016: 15) memaparkan,
bahasa mereka miliki ciri yang khas, yang tidak pendekatan kualitatif adalah metode pendekatan
sama dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik penelitian yang berlandaskan pada filsafat
dan benar. Misalnya saja untuk mengatakan “ini postpositivme, digunakan untuk meneliti pada
buku saya”, mereka akan menyampaikannya kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti
dengan kalimat “ini saya punya buku”. Dalam adalah sebagai instrument kunci, pengambilan
percakapan sehari-hari, mungkin kita hanya sampel sumber data dilakukan secara purposive
perlu beberapa detik untuk mencerna kalimat dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan
yang diucapkan oleh mahasiswa tersebut. Lantas triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
bagaimana jika tutur bahasa tersebut juga induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
mereka gunakan untuk pembuatan script dalam lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Bahasa Pemrograman pada Matlab? Bagaimana
Waktudan TempatPenelitian
jika tutur bahasa tersebut mereka sajikan pada
program pembelajaran matematika yang akan Penelitian ini dilaksanakan pada semester
mereka berikan pada siswa sekolah dasar dan genap tahun pelajaran 2016/2017 pada
menengah? mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matlab yang merupakan singkatan dari Matematika di IKIP Budi Utomo Malang yang
matrix laboratory memiliki ciri khas dalam sedang \menempuh Matakuliah Bahasa
sistem scripting-nya, yaitu memberikan Pemrograman
keleluasaan bagi pengguna untuk Target/SubjekPenelitian
mengembangkan dan memodifikasinya sesuai
dengan kebutuhannya sendiri (Siregar dan Teknik sampling pada penelitian ini
Ridwan, 2017: 2). Pada Matakuliah Bahasa menggunakan purposive sampling. Purposive
Pemrograman, mahasiswa akan dituntut untuk sampling adalah teknik pengambilan sampel
membuat script sendiri agar ia dapat sumber data dengan pertimbangan tertentu
menciptakan sebuah program sederhana berupa (Sugiyono, 2016: 300). Subjek dalam penelitian
media pembelajaran untuk siswa sekolah dasar ini sejumlah 40 mahasiswa, diambil dari
dan menengah dengan menggunakan program mahasiswa yang berasal dari daerah timur
Matlab. Indonesia yang sedang menempuh matakuliah
Pada matakuliah Bahasa Pemrograman ini Bahasa Pemrograman pada semester genap
tentu saja kemampuan literasi matematika 2016/2017.
sangat penting dimiliki mahasiswa. Asmara Prosedur
(2017) menyatakan bahwa kemampuan literasi
matematika diartikan sebagai kemampuan Penelitian ini dilakukan dengan
seseorang individu untuk merumuskan, memberikan soal yang mengacu pada
menggunakan dan menafsirkan matematika PISA.Diawali dengan memberikan soal level 1.
dalam berbagai konteks. Dalam Bahasa Untuk mahasiswa yang mampu menyelesaikan
Pemrograman, digunakannya kemampuan soal pada level 1, maka ia berhak untuk
literasi matematika dimulai dari bagaimana melanjutkan pada level 2. Begitu seterusnya,
mahasiswa dapat menuangkan ide yang untuk mahasiswa yang mampu menyelesaikan
dimilikinya dalam sebuah script, lalu bagaimana soal level 2, maka ia berhak untuk melanjutkan
agar script tersebut dapat dibaca oleh Matlab pada level 3, sedangkan mahasiswa yang tidak
sesuai dengan keinginannya, hingga bagaimana dapat menyelesaikan soal level 2 maka ia
agar ia dapat menghasilkan tulisan yang dapat dikategorikan berada pada level 1. Penilaian
diterima oleh pengguna program yang telah didasarkan pada script matlab yang telah dibuat
dibuatnya. oleh mahasiswa, bukan berdasar pada pekerjaan
manual yang belum dituangkan dalam script
Pendahuluan ditulis dengan TNR-11 matlab.
tegak, dengan spasi 1. Tiap paragraf diawali kata Data, Intrumen, dan TeknikPengumpulan
yang menjorok ke dalam sekitar 1 cm dari tepi Data
kiri tiap kolom.
Data dari penelitian ini adalah script oleh matlab. Hampir 70% mahasiswa gagal
bahasa pemrograman matlab hasil kerja melanjutkan ke level berikutnya, dalam
mahasiswa yang dilanjutkan dengan wawancara penilaian kemampuan literasi matematika
mengacu pada script yang dituliskan. berdasarkan PISA, adalah karena
ketidakmampuannya menuangkan gagasannya
TeknikAnalisisData
ke dalam script. Mereka mampu mengerjakan
Analisa data dalam penelitian ini soal secara manual, mampu mengungkapkan
dilakukan melalui tiga aktivitas, yaitu data secara lisan idenya, hanya saja ia gagal saat
reduction, data display, dan conclusion menuliskannya ke dalam script matlab. Padahal
drawing/verification. dalam penelitian ini, kemampuan literasi
HASIL DAN PEMBAHASAN matematika dinilai berdasarkan script yang telah
dibuat oleh mahasiswa.
Sebelum mengarah pada analisis literasi Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan
matematika berdasarkan tata bahasa baku bahasa literasi matematika berdasarkan PISA
Indonesia, penelitian ini diawali dengan menilai didapatkan 25% mahasiswa berada pada level 1.
kemampuan analisis literasi matematika Level 1 ini ditandai dengan kemampuan
berdasarkan Programme for International mahasiswa untuk menjawab pertanyaan
Student Assessment (PISA). PISA merupakan berdasarkan instruksi yang jelas sesuai dengan
suatustudiinternasional yang salah satu simulasi yang diberikan.
kegiatannya adalah menilai prestasi literasi Berikut adalah contoh kutipan script hasil
membaca,matematika, dan sains dengan kerja mahasiswa yang berada pada level 1
menggunakanpendekatan suatu konsep belajar
yangberkaitan dengan kapasitas para siswa
untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilandisertai dengan kemampuan untuk
menelaah, memberi alasan,dan
mengkomunikasikannya secara efektif, serta
memecahkan dan
menginterpretasikanpermasalahan dalam
berbagai situasi (Asmara, dkk, 2017). PISA Gambar 1
menyebutkan ada enam level kemampuan Berdasarkan contoh script tersebut nampak
literasi.Selanjutnya, dengan diperoleh data terlihat bahwa kemampuan mahasiswa untuk
kemampuan literasi matematika berdasarkan mengungkapkan isi gagasan yang dikemukakan
PISA yang telah diurai di muka, peneliti masih tergolong sangat terbatas dalam
melanjutkan pada analisis berdasarkan tata memberikan informasi. Namun demikian, ia
bahasa baku bahasa Indonesia. Penilaian dalam telah mampu mengungkapkan gagasan yang
analisis literasi ini dibuat dengan menyesuaikan relevan terhadap permasalahan yang diberikan.
pada penilaian script dalam bahasa Mengenai organisasi isi, pada level 1 ini
pemrograman.Peneliti membuat instrument mahasiswa masih kurang mampu
penilaian dengan divalidasi oleh validator dari menyampaikan gagasan, tetapi ide utama telah
dosen Pendidikan Bahasa Indonesia. Dalam hal terlihat.Hal ini terlihat pada judul program yang
ini, script bahasa pemrograman matlab yang hanya dituliskan dengan “menghitung keliling
telah dibuat oleh mahasiswa akan dianalisa segitiga”.Pemilihan struktur dan kosakata masih
berdasarkan isi gagasan yang dikemukakan, sangat terbatas, bahkan kadang terasa tidak
organisasi isi, pilihan struktur dan kosakata, tata tepat, yaitu pada kalimat “masukkan sisi a”, di
bahasa, serta ejaan. sana yang dimaksud adalah meminta user untuk
Dari hasil script bahasa pemrograman: memasukkan panjang sisi A. Namun demikian,
matlab yang telah dituliskan mahasiswa program kalimat ini tidak mengganggu terhadap
studi pendidikan matematika yang kemudian berjalannya program. Dalam tata bahasa pun
dilanjutkan dengan wawancara, didapati bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan tidak
sebagian besar mahasiswa masih kesulitan komunikatif. Pun demikian dengan ejaan,
dalam menuliskan gagasannya ke dalam script mahasiswa yang kemampuan literasi
bahasa pemrograman. Kesulitan ini berkenaan matematikanya berada dalam level 1
dengan kesulitannya mengemukakan ide yang ia berdasarkan PISA ini terdapat
miliki menjadi suatu script yang dapat dibaca beberapakesalahan dalam penulisan ejaan,
misalnya saja pada penulisan kata “masukan” Dari script tersebut, terlihat bahwa
pada script tersebut yang sebenarnya adalah mahasiswa pada level 3 PISA ini telah
“masukkan”. Dari hasil wawancara, peneliti mengemukakan gagasan dengan memberikan
mendapati bahwa kesalahan ejaan ini bukan informasi yang cukup.Ide utama telah terlihat,
karena mahasiswa salah ketik, namun ternyata ia meski belum memiliki organisasi isi yang logis
benar-benar tidak tahu bahwa penulisan ejaan dan lengkap. Misalnya pada contoh script pada
yang benar adalah “masukkan”. gambar 2, masih terlihat kerumpangan dalam
Sebanyak 42,5% kemampuan literasi penggunakan statement control if… elseif…
mahasiswa berdasarkan PISA berada pada else… end.Pemilihan struktur dan kosakata
level2. Hal ini ditandai dengan kemampuannya masih sangat terbatas, bahkan kadang terasa
mengerjakan algoritma dasar, menggunakan tidak tepat. Misalnya saja pada kalimat “input
rumus, dan melaksanakan prosedur yang salah 𝑎 > 0dan 𝑡 > 0”. Melihat kalimat yang
memerlukan kesimpulan langsung pada berbunyi seperti itu, mungkin pembaca akan
matlab.Mereka dapat menggunakan dengan mengernyutkan dahi untuk mencernanya.
benar beberapa algoritma dasar pada matlab, Kebiasaan mahasiswa dengan tutur bahasa khas
seperti max, min, find, mean, median, std, sort, daerah timur, dengan struktur kalimat yang
sortrows, sum, prod, diff, trapz, cumsum, berantakan sangat nampak pada kalimat
cumprod, cumtrapz, maupun operator-operator tersebut.Melalui wawancara, peneliti
logikal seperti and, or, not, xor. mengetahui bahwa kalimat tersebut memberikan
Pada level 2 ini, kemampuan mahasiswa informasi kepada user bahwa user telah
untuk mengungkapkan isi gagasan yang memberikan inputan yang salah.Seharusnya user
dikemukakan sudah tergolong cukup dalam menginputkan nilai 𝑎 > 0 dan 𝑡 > 0 juga.Pun
memberikan informasi.Ia telah mampu demikian dengan ejaan, sama halnya kesalahan
mengungkapkan gagasan yang relevan terhadap yang dilakukan oleh beberpa mahasiswa pada
permasalahan yang diberikan. Ide utama telah level 1, pada level 3 ini juga mahasiswa juga
terlihat.Namun demikian, pemilihan struktur dan tidak mengerti bahwa ejaan yang benar dari kata
kosakata masih sangat terbatas, bahkan kadang “masukan” yang ia tuliskan seharusnya adalah
terasa tidak tepat, tetapi tidak mengganggu “masukkan”.
jalannya program.Dalam tata bahasa dan ejaan Pada kemampuan literasi matematika
pun masih terdapat beberapa kesalahan. level 4 berdasarkan PISA, ciriyang dimilikinya
Mahasiswa dengan kemampuan literasi adalah ketika mahasiswa mampu memilih dan
matematika yang berdasarkan PISA berada pada menggabungkan representasi yang berbeda,
level 3, memiliki ciri mampu memecahkan termasuk pada simnol, dan menghubungkannya
masalah dan menerapkan strategi yang dengan situasi yang nyata. Pada level ini hanya
sederhana.Mahasiswa yang berada pada level 3 gterdapat 5% dari sejumlah responden saja.Soal
ini terdapat sejumlah 25%. Masalah yang yang diberikan pada level 4 ini masih berkenaan
diberikan dalam soal pada level 3 ini berkaitan dengan logika percabangan. Hanya saja, pada
dengan logika percabangan, if… elseif… else… level 4 ini logika percabangan yang diberikan
end dan switch… case… end.Mahasiswa harus tidak hanya tentang if… elseif… else… end dan
mampu menggunakan dua logika percabangan switch… case… end, melainkan telah meluas
tersebut dan mengetahui perbedaannya, kapan ia pada while…end, for…end, maupun continue
harus menggunakan if… elseif… else… end dan dan break. Berbeda dengan level 3 yang
kapan ia harus menggunakan switch… case… diberikan clue untuk statement control yang
end.Berikut adalah salah satu contoh hasil kerja harus digunakan, pada level 4 ini pemilihan
mahasiswa dalam level 3 ini. statement control dilakukan sepenuhnya oleh
mahasiswa.
Mahasiswa yang berada pada level 4
dalam kemampuan literasi matematika
berdasarkan PISA ini dapat mengemukakan
gagasan dengan relevan sesuai permasalahan
yang diberikan.Organisasi isi pada script matlab
yang sukses diselesaikan oleh mahasiswa pada
level 4 memiliki urutan yang logis, namun tidak
Gambar 2 lengkap. Pilihan kata yang digunakan serta
enjaaan yang dituliskan telah tepat tanpa ada Dari segi tata bahasa Indonesia,
kesaalahan seperti pada level 1, 2 , dan 3. disimpulkan bahwa semakin tinggi level PISA
Level 5 kemampuan literasi yang disandang mahasiswa, maka kemampuan
matematika berdasarkan PISA ditandai mahasiswa dalam mengemukakan gagasan,
dengan kemampuan mahasiswa untuk menuliskan organisasi isi, memilih struktur dan
mengembangkan dan bekerja dengan model kosakata, serta tata bahasa dan ejaan menjadi
untuk situasi yang kompleks, semakin tepat, baik, dan benar.
mengidentifikasi masalah, serta menetapkan Saran
asumsi hanya 2,5%. Lebih kompleks dari Pada penelitian lain dalam meneliti
sekadar logika percabangan yang diberikan pada literasi matematika hendaknya lebih
level 4, dalam level 5 ini lebih dikomplekskan dikembangkan pada matakuliah lain di program
dengan melibatkan beberapa perintah lain dalam studi matematika.
matlab. Misalkan fungsi LUsolPivot, matInvert,
Ludekomp, ataupun GaussElimPivot pada soal- DAFTAR PUSTAKA
soal matrix. Asmara, Andes Safarandes, dkk. 2017. Analisis
Script yang dihasilkan oleh mahasiswa Kemampuan Literasi Matematika Siswa
yang dapat mengerjakan soal dalam level 5 ini Kelas XBerdasarkan Kemampuan
berisi gagasan yang padat informasi serta Matematika. Scholaria, 7(2): 135-142
relevan dengan permasalahan yang
diberikan.gagasan diungkapkan dengan jelas Siregar, Budi Halomoan dan Ridwan Abdullah
menggunakan kosakata dan struktur bahasa serta Sani. 2017. Pengenalan Matlab.
ejaan yang tepat. Tangerang: Tsmart
Dan level 6 dengan kemampuan Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan:
mahasiswa dalam melakukan pengonsepan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
generalisasi, dan menggunakan informasi R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
berdasarkan penelaahan dan pemodelan dalam
situasi yang komplekssama sekali tidak ada PROFIL SINGKAT
mahasiswa yang dapat melakukannya, sehingga Penulis utama adalah Donna Avianty,
dalam level 6 ini tercatat 0%. S.T.,M.M., lahir di Malang, 17 Oktober 1980.
SIMPULAN DAN SARAN Menempuh pendidikan S1 di Universitas
BrawijayaMalang (2002-2006) dan S2 di
Simpulan Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian yang (2011-2013).Saat ini bekerja di Program Studi
dilakukan kepada 40 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo
Pendidikan Matematika yang berasal dari daerah Malang.
timur Indonesia dan sedang menempuh Penulis kedua adalah Dyah Ayu
matakuliah Bahasa Pemrograman didapati Sulistyaning Cipta, M.Pd., lahir di Probolinggo,
kemampuan literasi matematika dilihat dari hasil 17 April 1987. Menempuh pendidikan S1 di
script matlab dengan soal mengacu pada PISA, Universitas Muhammadiyah Malang (2005-
didapati 25% berada pada level 1, 42,5% pada 2009) dan S2 di Universitas Negeri Malang
level 2, 25% pada level 3, 5% level 4, dan 2,5% (2010-2012).Saat ini bekerja di Program Studi
pada level 5. Sedangkan pada level 6 adalah 0%. Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo
Malang.

Anda mungkin juga menyukai