Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Transformasi

Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018


PLS FIP IKIP Mataram

DENGAN PENGGUNAAN TEKNIK KATA KUNCI DAPAT MENINGKATKAN


KEMAMPUAN MENENTUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF TEKS
PADA SISWA KELAS IX-9 SMPN 1 NARMADA TAHUN 2015-2016
(PTK)

ZULKIFLI
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Narmada Lombok Barat
Program Pendidikan Luar Sekolah, FIP IKIP Mataram
Email: zulzulkifli753@gmail.com

ABSTRAK

Rendahnya kemampuan siswa kelas IX-9 SMPN 1 T.P 2015-2016 Narmada dalam
menentukan gagasan utama paragraf menjadi permasalahan utama yang dihadapi guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Hanya 10 siswa (23,3%) dari 43 siswa yang mencapai nilai tuntas.
Sementara itu 33 siswa (76.7%) lainya perolehan nilainya belum mencapai KKM. Sedangkan
nilai standar yang dipersyaratkan sesuai KKM adalah 80. Faktor utama yang dianggap menjadi
penyebab rendahnya kemampuan siswa tersbut adalah kurang efektifnya teknik dan media
pembelajaran yang digunakan guru dalam PBM dan rendahnya minat / motivasi belajar siswa.
Walau tidak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang menjadi kendala.
Permasalahan tersebut penting untuk diupayakan pemecahannya. Bila tidak,
dikhawatirkan akan berdampak buruk, baik bagi siswa maupun guru. Bahkan juga pada pelajaran
bahasa Indonesia ke depan. Dalam hal ini, upaya yang dapat dilakukan adalah menemukan
media dan teknik pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa. Teknik dan media yang
dianggap tepat dan menarik bagi siswa adalah teknik pembelajaran kosa kata dengan teknik kata
kunci.
Penggunaan teknik pembelajaran kosa kata dengan teknik kata kunci dapat meningkatkan
kemampuan siswa kelaas IX-9 dalam menentukan gagasan utama paragraf. Bila dibandingkan
perolehan nilai siswa dalam menentukan gagasan utama paragraf pada prasiklus, terjadi
peningkatan nilai pada siklus I dan siklus II. Siswa yang tuntas pada pra-siklus sebanyak 10
orang (23.3%), meningkat menjadi 23 orang pada siklus I dan 39 orang yang tuntas pada siklus
II. Hal ini membuktikan keefektifan penggunaan teknik kata kunci dalam menentukan gagasan
utama paragraf.

Kata Kunci : Teknik Kata Kunci, Kosa Kata, Gagasan Utama,

PENDAHULUAN bacaan lainnya. Siswa kelas IX-9 SMPN 1


Narmada tahun 2015-2016, belum
Kemampuan siswa kelas IX-9 dalam
mencapai hasil yang diharapkan sesuai
memahami sebuah teks masih sangat rendah.
KKM yang telah ditetapkan yaitu 80. Siswa
Hal ini terlihat pada pembelajaran
kelas IX-9 yang telah mencapai nilai standar
menentukan gagasan utama sebuah teks atau
ketuntasan minimal atau lebih sebanyak 10
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

(sepulih) orang siswa atau 23.3 %. hasil pembelajaran bahasa Indonesia akan
Sementara itu, jumlah siswa yang belum semakin rendah, baik secara kualitas
mencapai ketuntasan minimal sebanyak 33 maupun kuantitas.
(tiga puluh tiga) orang siswa atau 76.7%. Berdasarkan permasalahan yang telah
Setelah melalui proses wawancara ditetapkan, peneliti berupaya mencarikan
dengan siswa, penulis dapat menyimpulkan solusi dengan menggunakan “metode
faktor penyebab rendahnya pencapaian hasil pembelajaran kosa kata, yaitu menggunakan
belajar siswa. Hasil identifikasi terhadap teknik kata kunci”. Dengan menggunakan
permasalahan yang telah dipaparkan di atas, teknik ini diharapkan hasil pembelajaran
peneliti mengambil dua permasalahan yang dapat tercapai, yaitu persentase ketuntasan
dianggap paling urgen untuk dicarikan belajar secara kelasikal dapat mencapai nilai
penyelesainnya. Faktor penyebab yang di atas standar minimal (85 % s.d. 100%)
dimaksud adalah: 1) Kurangnya kemampuan siswa
siswa memahami pelajaran yang dijelaskan
METODE PENELITIAN
oleh guru. 2) Kurang efektifnya metode
yang digunakan oleh guru dalam A. Subjek Penelitian
pembelajaran. Kedua permasalahan di atas Penelitian ini dilakukan dengan
merupakan permasalahan yang paling subjek penelitian yaitu peningkatan
mendasar untuk diupayakan kemampuan siswa menentukan gagasan
penyelesaiannya dalam pembelajaran. utama paragraf pada materi
Faktor-faktor tersebut memberikan menyimpulkan gagasan utama paragraf di
kontribusi yang bervariasi terhadap SMP Negeri 1 Narmada.
rendahnya pencapaian hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian
Bila permasalahan yang dihadapi tindakan kelas, yang dilakukan secara
siswa dan guru dalam pembelajaran belum bertahap dengan menggunakan siklus.
tertangani pemecahannya, dimungkinkan Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
rendahnya pencapaian hasil pembelajaran dalam penelitian ini sebanyak dua siklus.
siswa akan semakin bertambah. Bahkan Siklus I dilakukan pada saat melakukan
mungkin akan berpengaruh pada materi observasi dan siklus II dilakukan dalam
pembelajaran yang lain. Dengan demikian, penerapan teknik kata kunci.
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

B. Setting Penelitian orang perempuan dan 22 orang laki-laki.


SMPN 1 Narmada memiliki Siswa berasal dari latar belakang sosial
rombongan belajar sebanyak 31 kelas ekonomi yang beragam. Kelas IX-9
dengan kondisi kelas gemuk. Kelas IX berada di lantai dua dengan pencahayaan
terdiri atas 11 rombel (478 siswa), kelas yang sangat memadai. Namun
VIII terdiri atas 10 rombel (426 siswa), konsentrasi siswa sering terganggu oleh
dan kelas VII terdiri atas 10 rombel (404 bisingnya suara kendaraan karena kelas
siswa). Jumlah siswa pada setiap kelas hanya berjarak 15 meter dari jalan raya.
rata-rata 36 - 43 siswa. Perbandingan C. Rancangan Penelitian
jumlah siswa laki dan perempuan 50,53% Dalam pelaksanaan tindakan,
dan 49,47%. Kondisi bangunan sekolah rancangan dilakukan 2 siklus yang
permanen dengan dua lantai dan berada meliputi: (a) perencanaan, (2) tindakan,
di pinggir jalan negara lintas kabupaten. (3) pengamatan, (4) refleksi.
Penelitian tindakan kelas ini Rancangan Penelitian Tindakan
dilakukan di SMPN 1 Narmada pada Kelas (PTK) menurut Arikunto (2015)
kelas IX-9 tahun pelajaran 2015-2016. adalah seperti gambar berikut:
Jumlah siswa sebanyak 43 orang, 21

Perencanaan

Pelaksanaan
Refleksi Siklus ke-1

Pengamatan

Perencanaan

Siklus ke-2
Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

?
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

1. Perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh guru


Peneliti menyusun langkah kerja sebagai peneliti atau guru model.
yang akan dilakukan dalam a. Langkah Pertama
menentukan gagasan utama paragraf Pada awal pembelajaran, guru
menggunakan teknik pembelajaran menjelaskan kepada siswa bahwa
kosa kata dengan menggunakan teknik dalam pembelajaran ini akan
kata kunci. Beberapa hal yang harus dipelajari adalah menemukan
disiapkan pada tahap perencanaan gagasan utama paragraf dalam
penelitian. Hal-hal yang dimaksud sebuah teks. Metode yang akan
antara lain: Peneliti membuat sebuah digunakan adalah teknik
LKS berupa tabel yang terdiri atas atas pembelajaran kosa kata dengan
enam kolom. Kolom pertama berisi teknik kata kunci. Guru
nomor urut setiap paragraf kare membagikan lembaran LKS berupa
a. Penyusunan RPP tabel pada seluruh siswa. Petak
b. Penyusunan lembar observasi kolom pertama tabel berisi
aktivitas siswa paragraf-paragraf yang akan
c. Lembar observasi aktivitas guru. dianalisis. Petak kolom berikutnya
d. Penyusunan LKS berisi kata kunci uatama dan kata
e. Penyusunan lembar penilaian. kunci penjelas yang diambil dari
f. Penyusunan rubrik penilaian hasi kalimat dalam paragraf. Petak
belajar siswa. kolom berikutnya berisi gagasan
g. Penyusunan acuan deskripsi utama dan gagasan penjelas yang
penilaian . diambil dari kalimat dalam paragraf
2. Pelaksanaan Tindakan atau merupakan pengembangan
Pada tahap pelaksanaan dari kata kunci utama dan kata
tindakan, guru melakasanakan kunci penjelas (lihat tabel 2.1 hal.
kegiatan PBM sesuai dengan kegiatan 6).
yang telah disusun pada perencanaan b. Langkah Kedua,
di awal. Berikut ini langkah-langkah Guru meminta siswa untuk
memperhatikan LKS yang telah
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

dibagikan. Selanjutnya, mengajak hal yang harus dilakukan siswa


siswa untuk bersama-sama adalah terlebih dahulu menentukan
membahas contoh analisis paragraf kata kunci utama dan kata kunci
pertama dengan cermat. Masing- penjelas yang terdapat dalam
masing unsur yang terdapat dalam kalimat pada paragraf. Selajutnya,
tabel dibahas satu persatu dengan kata kunci tersebut dilengkapi
jelas. Guru memastikan bahwa dengan kata yang lain dalam
tidak ada bagian dalam tabel yang kalimat sehigga membentuk sebuah
luput dalam penjelasan tersebut. gagasan utama. Guru mengamati
Guru meminta siswa untuk proses jalannya diskusi. Guru
menanyakan bagian tabel yang menlai aktivitas setiap siswa selama
belum dipahami. Setelah dirasakan proses diskusi berlangsung. Waktu
penjelasan sudah dipahami oleh 40 menit urntuk diskusi telah
siswa, guru menunjuk salah berakhir, dilanjutkan dengan
seorang siswa untuk melanjutkan presentasi hasil diskusi kelompok.
kegiatan analisis berikutnya. Siswa Setiap kelompok menyampaikan
melakukan analisis sesuai perintah. hasil analisis paragraf dengan
Guru mengamati dengan seksama membacakan kata kunci utama dan
kegiatan yang dilaukan oleh siswa. penjelas dilanjutkan dengan
Guru menanggapi dan membahas membacakan gagasan utama dan
kembali hasil analisis yang penjelas dalam paragraf secara
dilakukan oleh siswa tersebut. bergantian setiap anggota . Siswa
c. Langkah Ketiga yang lain mendengarkan presentasi
Guru membagi kelas menjadi kelompok yang bertugas. Guru
sepuluh kelompok. Setiap memperhatikan dan menilai
kelompok terdiri atas empat atau penampilan setiap kelompok.
lima orang siswa. Siswa d. Langkah Keempat
mendiskusikan LKS yang Pada langkah ini, guru
dibagikan untuk menemukan menanggapi satu persatu hasil
gagasan utama paragraf teks. Hal- analisis setiap kelompok. Guru
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

menampilkan hasil analisis paragraf proses belajar mengajar berlangsung.


yang benar. Guru menjelaskan cara Segala aktivitas siswa maupun guru
dan alasan penganalisisan paragraf model harus diamati menggunakan
dalam menentukan kata kunci lembar obsevasi. Seberapa besar
utama/penjelas dan gagasan dampak yang ditimbulkan dengan
utamaas/penjel. Siswa diberikan menggunakan teknik kata kunci dalam
kesempatan untuk bertanya pembelajaran menentukan gagasan
mengenai proses penganalisisan utama paragraf dalam teks. Skenario
paragraf yang belum dipahami. pembelajaran yang telah direncanakan
Guru memberikan tanggapan/ harus benar-benar dapat dilaksanakan
jawaban atas pertanyaan siswa. dan berdampak positif bagi siswa dan
e. Langkah Kelima guru sebagai hasil dari PBM.
Pada langkah ini, guru g. Refleksi
melakukan refleksi terhadap proses Guru model dan observer
kegiatan pembelajaran yang telah berdiskusi tentang hasil pengamatan
berlangsung. Guru menyanyakan yang telah dilakukan selama PBM
pada siswa tentang perasaannya berlangsung. Sekecil apapun aktivitas
terhadap pembelajaran yang ditemukan yang berdampak pada
menganalisis paragraf menentukan hasil pelaksanaan pembelajaran harus
gagasan utama dengan diangkat untuk didiskusikan. Hasil
menggunakan teknik kata kunci. refleksi ditindaklanjuti pada siklus
Selanjutnya guru memberikan berikutnya.
motivasi pada siswa untuk terus
HASIL PENELITIAN
belajar.
f. Pengamatan atau Observasi Setelah dilakukan tindakan pada siklus
Kegiatan observasi dilakukan I dan siklus II dapat ditunjukkan hasil
oleh observer di dalam kelas selama sebagai berikut:
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

Tabel. 1.
No Responden L/P Skor Skor Skor
Nilai pada Setelah Setelah Tindakan
pra-siklus Tindakan Siklus II
Siklus I

1. Abdul Azis L 82 84 90

2. Ahmad Muzaedi L 79 80 80

3. Andre Agustin L 74 76 80

4. Aprilisa P 78 80 92

5. Aris Sapandi L 62 64 80

6. Bela Etika Rasuli P 78 80 78

7. Bq Auralia Putri P 80 81 84

8. Citra Maulani P 78 80 80

9. Daniel Amazon L 62 64 72

10. Dinasia Cahyani Sukma P 76 78 88

11. Elsa Sulistiani P 84 86 86

12. Erwin Hidayat L 64 68 80

13. Farial Reza Indrayana L 64 66 81

14. Fikri Hadi Pratama L 77 79 83

15. Ika Ayu Lestari P 78 80 86

16. Khairnan Sutanto L 78 80 85

17. Komala Malahayati P 78 80 84

18. Lalu gazi Ramdani L 74 76 84

19. Lela Apriliana Wasiska P 84 86 96

20. Luk Luk Zuhairoh P 76 78 78

21. M. Muslim L 80 82 88

22. M.Ismu Rahmatullah L 78 80 84

23. Mariani Astuti P 84 86 84

24. Muh. Agus Satriawan L 73 75 76


Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

25. Nadila Aprilia P 80 81 82

26. Nasrul Amar L 76 78 82

27. Natasya Ainun Nisya P 88 90 90

28. Nining Khaerunnisa P 79 81 83

29. Nisa' Wulandari P 79 81 80

30. Padia Kurniasih P 74 76 92

31. Rama Satria Muqianto L 70 72 80

32. Ratna Dewi P 78 80 90

33. Rezka Koma Gomani L 85 85 92

34. Rian Okto Pandi L 70 70 80

35. Rijal Jalaluhu L 75 77 84

36. Rizki Hamdani L 76 78 82

37. Robi Sholehan L 62 64 84

38. Saprel Hadi L 60 62 80

39. Serli Ayu Cahyani P 80 82 84

40. Sugiantoro Akbar L 65 67 80

41. Turmuzi Irawan L 78 80 85

42. Widya Rizki Annisa P 78 78 86

43. Yumni Lina Wia Annisa P 78 83 84

Jumlah Total 43 siswa 3252 3333 3599

Skor Maksimal Individu 100 100 100

Skor maksimal Kelas 4300 4300 4300

A. Analisis Data Deskriptif Kuantitatif 2. Pencapaian hasil belajar siswa setelah


1. Pencapaian hasil belajar siswa diberi perlakuan berupa penggunaan
sebelum diberi tindakan (pra siklus) teknik kata dalam pembelajaran dan

x 100% =75.6% siswa dibagi dalam 10 kelompok pada


siklus I
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

= x 100% = 77,51% dilakukan dengan menggunakan buku


paket yang dibagikan pada siswa
3. Pencapaian hasil belajar siswa pada
(pegangan siswa). Siswa acuh tak acuh
siklus II
terhadap proses jalannya
= x 100% =83.70%
pembelajaran. Hal itu mungkin siswa
Dari hasil analisis tersebut dapat
sudah jenuh dengan buku paket yang
disimpulkan bahwa:
sudah sering dibuka. Sebagian besar
1. Terjadi peningkatan prestasi setelah
siswa sibuk dengan bercakap dengan
diberi tindakan yaitu 75.6 % menjadi
teman sebangku membahas topik yang
77.51% ada kenaikan sebesar =
tidak terkait dengan materi
1.91%.
pembelajaran. penjelasan guru tidak
2. Pembelajaran pada berikutnya pada
direspon dengan baik oleh sebagian
siklus II ada kenaikan perolehan nilai
besar siswa. Guru menugaskan siswa
siswa. Persentase perolehan nilai pada
untuk menentukan gagasan utama
siklus I sebesar 77.51%, sedangkan
paragraf yang ada pada buku paket
persentase nya sebesar 83.7%. Data
siswa. Hasil yang diperoleh seperti
tersbut memperlihatkan adanya
yang tertera pada lembar penilaian
peningkatan hasil belajar sebesar
pada laporan ini. Hanya 10 siswa yang
6.19%. Rerata kegiatan siswa pada
mencapai nilai tuntas, sedangkan 353
siklus I sebesar 52.8 dan terjadi
siswa lainnya tidak mencapai nilai
peningkatan pada siklus II menjadi
tuntas sesuai KKM.
90.7%.
2. Pada pertemuan berikutnya, guru
B. Refleksi dan Temuan
menjelaskan kembali materi tersebut.
Berdasarkan pelaksanaan tindakan
Guru menggunakan metode kosa kata
maka hasil observasi nilai, dapat
dengan teknik kata kunci dan
dikatakan sebagai berikut:
dilengkapi dengan rubrik penilaian
1. Pertemuan pertama (pra siklus )
proses. Pada pertemuan kali ini proses
kegiatan belajar mengajar dilakukan
belajar mengajar dan hasil yang
seperti biasa tanpa adanya tindakan
dicapai sesuai dengan yang
tertentu. Penganalisisan paragraf untuk
menentukan gagasan utama paragraf
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

diharapkan. Bahkan guru memberikan Berdasarkan analisis data, diperoleh


reward pada siswa yang mau bertanya. nilai aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan
PEMBAHASAN
metode kosa kata dengan teknik kata

A. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa kunci menggunakan LKS. Siswa lebih

Berdasarkan hasil penelitian ini aktif berdiskusi dengan anggota

menunjukkan bahwa penerapan metode kelompok. Tergerak untuk bertanya bila

kosa kata dengan teknik kata kunci mereka menghadapi kesulitan dalam

memiliki dampak positif dalam menyelesaikan tugas. Dengan demikian

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa

dapat dilihat dari semakin tingginya menunjukkan keaktifannya.

pemahaman siswa terhadap materi yang Sedangkan untuk aktivitas guru

disampaikan guru ( ketuntasan belajar selama proses pembelajaran berlangsung

meningkat dari siklus I ke siklus II). Pada telah melaksanakan langkah-langkah

siklus II ketuntasan belajar tercapai pembelajaran dengan menerapkan

secara kelasikal yang sebelumnya hanya metode kosa kata dengan teknik kata

mencapai 75,6% meningkat menjadi kunci dengan baik. Hal ini terlihat dari

83,7%. aktivitas guru yang muncul di antaranya

B. Kemampuan Guru dalam mengelola guru membiming dan mengamati

Pembelajaran aktivitas siswa dalam mengerjakan baik

Berdasarkan analisis data, diperoleh secaa mandiri maupun kelompok. Guru


aktivitas guru dalam proses pembelajaran terlihat aktif dalam menciptakan

dengan menerapkan metode kosa kata pembelajaran yang interaktif. Persentase

dengan teknik kata kunci pada siklus II keaktifn guru dalam memberi umpan

mengalami peningkatan. Hal ini balik / evaluasi/ tanya jawab tetapi tidak

berdampak positif terhadap hasil belajar mendominasi kelas. Terlihat cukup besar.

siswa yang ditunjukkan dengan Berdasarkan hasil penelitian di atas,

meningkatnya nilai rata-rata siswa pada hasil belajar siswa untuk pelajaran bahasa

siklus II. Indonesia menerapkan metode kosa kata

C. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran dengan teknik kata kunci hasilnya sangat
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

baik. Hal itu terlihat pada pertemuan 1. Pembelajaran dengan menggunakan


pertama dengan jumlah siswa 43 orang metode kosa kata dengan teknik kata
yang hadir pada penelitian ini diperoleh kunci memiliki pengaruh positif dalam
nilai rata-rata 75,6% pad siklus I dan meningkatkan kemampuan siswa
nilai rata-ratanya meningkat menjadi 83,6 menentukan gagasan utama paragraf. Hal
% pada siklus II. ini terbukti pada siswa kelas IX-9 SMPN
Mencermati paparan data di atas 1 Narmada pada siklus I perolehan nilai
bahwa pembelajaran dengan rata-rata ketuntasan hanya sebesar 75, 6
menggunakan metode kosa kata dengan %, (di bawah KKM) sementara yang
teknik kata kunci pada materi dipersyaratkan KKM untuk kelas IX
menentukan gagasan utama paragraf pada sebesar 80. Sedangkan pembelajaran
siswa kelas IX, dapat dikatan lebih menentukan gagasan utama pada siklus
berhasil. Hal itu menunjukkan dapat II, siswa kelas IX-9 memperoleh rata-rata
meningkatkan prestasi belajar siswa nilai sebesar 83,6%.
khususnya pada siswa kelas IX-9 di 2. Penerapan metode kosa kata dengan
SMPN 1 Narmada. Oleh karena teknik kata kunci dalam membelajarkan
itudiharapkan kepada guru-guru SMP menentukan gagasan utama paragraf
dapat melaksanakan pembelajaran memiliki pengaruh positif karena dapat
menentukan gagasan utama paragraf meningkatkan prestasi beajar siswa.
dengan menggunakan metode kosa kata 3. Penggunaan media LKS yang dirancang
dengan teknik kata kunci di kelas IX. guru dapat meningkatkan semangat
belajar siswa, baik untuk menyelesaikan
KESIMPULAN
tugas kelompok maupn individu.

Berdasarkan hasil kegiatan 4. Pemberian reward pada setiap aktivitas

pembelajaran yang telah dilakukan dalam (bertanya) dalam PBM dapat

dua siklus, dan mengacu pada seluruh meningkatkan semangat belajar dan

pembahasan serta hasil analisis yang telah keaktifan siswa untuk bertanya.

dilakukan serta dipaparkan dapat ditarik


simpulan sebagai berikut:
Jurnal Transformasi
Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2018
PLS FIP IKIP Mataram

DAFTAR PUSTAKA 3. Fatimah, Enung. (2010). Psikologi


Perkembangan Peserta Didik.
1. Arikunto, Suharsimi. (2015). Penelitian
Bandung: Pustaka Setia.
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
4. Sobur, Alex. (2012). Analisis Teks Media
Aksara
Suatu Pengantar untuk Analisis
2. Badara, Aris. (2012). Analisis Wacana
Wacana, Analisis Semiotik dan
Teori, Metode, dan Penerapannya
Analisis Framing. Bandung:
pada Wacana Media. Jakarta:
Remaja Rosda Karya.
Kencana
5. Suyatno. (2012). Teknik Pembelajaran
Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.

Anda mungkin juga menyukai