ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas dan hasil siswa SMK dalam memproduksi
teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan menggunakan
nonequivalent control group design.Populasi yang dipilih yaitu siswa kelas XI SMK 1 PGRI
Palimanan yang berjumlah 306 siswa.Sampel yang digunakan adalah kelas XI TKJ 3 sebagai
kelas eksperimen dan kelas XI MM 1 sebagai kelas kontrol.Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen tes dan lembar observasi.Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuktikan
bahwa pembelajaran berbasis proyek efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes awal dengan nilai
rata-rata 58, mengalami peningkatan pada tes akhir dengan nilai rata-rata 78,5.Berdasarkan hasil
pengolahan data nilai lebih besar dari pada taraf signifikansi 5% yaitu
7,6614>1,998.Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan kriteria baik dengan rata-rata 70,3%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks eksplanasi
kompleks dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek untuk siswa SMK efektif
dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Memproduksi Teks Eksplanasi Kompleks
76
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
78
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
saat proses pembelajaran memproduksi teks kekurangan pada saat publikasi. Siswa yang
eksplanasi kompleks. Observasi dilakukan aktif memberikan tanggapan pada saat siswa
dengan menggunakan tabel yang telah lain berpresentasi masih kurang. Hal ini
disiapkan sebelum proses pembelajaran. terkendala oleh ketersediaan waktu. Untuk
Dari data yang diperoleh, dapat diketahui meningkatkan siswa lebih aktif, diperlukan
tingkat keaktifan siswa pada setiap aspek waktu yang cukup sehingga siswa akan lebih
dalam proses pembelajaran. Jumlah siswa merata dalam mengapresiasi hasil karya
yang diobservasi sebanyak 34 siswa.Hal ini siswa lain.
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
b. Data Hasil Tes Memproduksi Teks
Tabel 1
Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Eksplanasi Kompleks
Jumlah nilai tes awal di kelas
No Aspek yang Jumlah % Kategori
Diobservasi eksperimen diperoleh 1.974 dengan rata-rata
1 Perhatian siswa 28 82,3 SB 58.Hasil tersebut sudah cukup baik, karena
dalam
pembelajaran beberapa siswa memenuhi kriteria
2 Siswa menjawab 16 47 C penilaian.Adapun rincian hasil nilai yang
pertanyaan guru
3 Kecermatan 30 88,2 SB diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel
terhadap contoh berikut ini.
teks
4 Penentuan tema 34 100 SB
Tabel 2
untuk tugas
Data Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen
5 Pembuatan 34 100 SB
kerangkat teks No Nilai Frekuensi %
eksplanasi 1 44 4 11,2
6 Pembuatan desain 32 94 SB 2 50 8 23
proyek 3 55 3 8,8
6 Pembuatan 30 88,2 SB
4 61 10 29,4
langkah
penyelesaian 5 66 5 14,7
proyek 6 72 3 8,8
7 Pembuatan jadwal 34 100 SB 7 77 1 2,9
proyek
8 Penyelesaian 34 100 SB
proyek Rata-rata yang diperoleh pada tes
9 Penyuntingan teks 26 76,4 B awal ini masih termasuk cukup. Hal ini perlu
sebelum publikasi
10 Publikasi teks 18 52 C dimaklumi karena siswa belum mendapatkan
eksplanasi
kompleks
penjelasan mengenai penulisan teks
11 Partisipasi siswa 11 32,3 K eksplanasi kompleks. Data yang didapatkan,
dalam publikasi
siswa yang memperoleh nilai baik hanya
Berdasarkan data observasi
empat orang.Mereka secara umum belum
tersebut,rata-rata keatifan siswa dalam
memahami bagaimana dan seperti apakah
pembelajaran memproduksi teks eksplanasi
bentuk dan struktur teks eksplanasi
kompleks dengan menggunakan model
kompleks.Selanjutnya, dilakukan
pembelajaran berbasis proyek yaitu 70,3%
pembelajaran menulis teks eksplanasi
yang termasuk kategori baik (B).Namun, ada
79
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
kompleks dengan menggunakan model kelas kontrol, diperoleh data bahwa jumlah
pembelajaran berbasis proyek.Hasil yang nilai yang didapatkan berjumlah 2.457
didapatkan pada siswa kelas eksperimen dengan rata-rata 72,2. Untuk mengetahui
setelah dilakukan pembelajaran mengalami perbedaan hasil akhir antara kelas
peningkatan yang sangat signifikan, yaitu eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
jumlah nilai yang diperoleh yaitu 2.670 pada tabel berikut ini.
dengan nilai rata-rata 78,5. Berikut ini tabel Tabel 5
Data Hasil Tes Akhir Kelas Kontrol
hasil tes akhir pada kelas eksperimen No Nilai Frekuensi %
1 44 1 2,9
Tabel 3 2 50 1 2,9
Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen 3 55 2 5,8
No Nilai Frekuensi % 4 61 5 14,7
1 61 4 11,2 5 66 4 11,2
2 66 4 11,2 6 72 8 23,6
3 72 6 17,6 7 77 4 11,2
4 77 3 8,8 8 82 3 8,8
5 83 9 26,4 9 88 3 8,8
6 88 2 5,8 10 94 2 5,8
7 94 4 11,2 11 100 1 2,9
8 100 2 5,8
Sementara itu, jumlah nilai tes awal c. Data Skor Setiap Unsur Kelas
di kelas kontrol diperoleh 1.876 dengan rata- Eksprimen
rata 55,7. Hasil tersebut termasuk kategori Berdasarkan data yang diperoleh
cukup.Adapun rincian hasil nilai yang dapat disimpulkan bahwa rata-rata kriteria
diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel penilaian pernyataan umum sebesar 2,3
berikut ini. dengan rincian 6 siswa mendapat skor 1, 10
Tabel 4
Data Hasil Tes Awal Kelas Kontrol siswa mendapat skor 2, dan 18 siswa
No Nilai Frekuensi % mendapat skor 3. Rata-rata kriteria deretan
1 38 1 2,9 penjelas sebesar 2,1 dengan rincian 4 siswa
2 44 7 20,5
3 50 9 26,4
mendapat skor 1, 21 siswa mendapat skor 2,
4 55 1 2,9 dan 9 siswa mendapat skor 3. Rata-rata
5 61 9 26,4 penutup/ kesimpulan sebesar 1,8 dengan
6 66 3 8,8
rincian 12 siswa medapat skor 1, 10 siswa
7 72 3 8,8
8 83 1 2,9 mendapat skor 2, 8 siswa mendapat skor 3,
Rata-rata nilai tes awal pada kelas kontrol dan 4 siswa tidak memberikan penutup.
tidak jauh berbeda dengan hasil yang Rata-rata penggunaan istilah sebesar 2,3
diperoleh pada kelas eksperimen.Sehingga, dengan rincian 4 siswa mendapat skor 1, 9
penentuan sampel sudah memiliki standar siswa mendapat skor 2, dan 19 siswa
normal karena kedua kelompok memiliki mendapat skor 3. Rata-rata penngunaan
kemampuan awal yang tidak jauh konjungsi temporal dan sebab-akibat sebesar
berbeda.Setelah dilakukan tes akhir pada 2,6 dengan rincian 13 siswa mendapat skor 2
80
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
dan 221 siswa mendapat skor 3. Rata-rata aktif.Menurut Patton (Sani, 2014:171)
penggunaan kata kerja material dan pembelajaran berbasis proyek harus
relasional sebesar 3 dengan rincian 34 siswa melibatkan siswa dalam menciptakan proyek
mendapat skor 3. atau produk.Selain itu, kelebihan model
Berdasarkan hasil penelitian, rata- pemebelajaran berbasis proyek menurut
rata tes awal kelas eksperimen adalah 58. Hosnan (2014:325).dapat membuat siswa
Hasil tersebut meningkat ketika sudah aktif mengembangkan dan meningkatkan
diberikan perlakukan, pada tes akhir rata- keterampilan siswa dalam mengelolah
rata menjadi 78,5. Sedangkan nilai rata-rata sumber/ bahan/ alat untuk menyelesaikan
kelas kontrol pada tes awal yaitu 55 dan tugas, meningkatkan kemampuan siswa
pada tes akhir meningkat menjadi 72,2. dalam bekerja sama, mendorong siswa
Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol pada mempraktikkan keterampilan
tes awal yaitu 55 dan pada tes akhir berkomunikasi. Peningkatan keterampilan
meningkat menjadi 72,2. Model dalam pengolahan sumber dapat digunakan
pembelajaran berbasis proyek memberikan pada saat memilih sumber yang relevan
pengaruh positif pada kemampuan menulis untuk menemukan fakta-fakta proses
siswa.Pada tes awal, nilai terendah yang terjadinya fenomema, sehingga siswa dapat
didapatkan siswa adalah 44 dan nilai mengembangkannya menjadi sebuah teks
tertinggi adalah 77.Kemudian pada tes akhir, eksplanasi yang utuh. Selain itu, jika siswa
siswa yang mendapatkan nilai terendah mengalami kesulitan maka siswa dapat
adalah 61 dan nilai tertinggi adalah bertukar pendapat dengan temannya
100.Berdasarkan hasil tes akhir pada kelas sehingga dapat meningkatkan kerja sama
eksperimen, nilai yang diperoleh siswa dan keterampilan berkomukasi dalam
mengalami peningkatan. mengungkapkan gagasannya.
Penerapan model pembelajaran Hasil penskoran memproduksi teks
berbasis proyek dalam pembelajaran eksplanasi kompleks menggunakan model
memproduksi teks eksplanasi kompleks pembelajaran berbasis proyek dengan
yang diterapkan mampu membuat memperhatikan struktur dan kaidah
peningkatan nilai menulis siswa.dapat kebahsaan teks eksplanasi kompleks sebesar
disimpulkan bahwa nilai rata-rata tes akhir 78,5. Jika dinilai berdasarkan aspek
pembelajaran memproduksi teks eksplanasi penilaian, maka rata-rata hasil penilaian
kompleks pada siswa kelas eksperimen lebih pernyataan umum 61,76%, aspek deretan
besar daripada siswa kelas kontrol. Hal penjelas 29,41%, aspek penutup 23,52%,
tersebut dikarenakan pengaruh dari aspek penggunaan istilah 47,05%, aspek
penerapan model pemebalajaran berbasis penggunaan konjungsi temporal dan sebab-
proyek dalam pembelajaran memproduksi akibat 58,82%, dan kata kerja material dan
teks eksplanasi kompleks pada kelas rerasional 97,05%.
eksperimen.Model pembelajaran berbasis
proyek dapat membuat siswa lebih
81
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
82
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Jadi, jika penggunaan istilah dalam teks kerja material dan relasional tidak
eksplanasi tepat, maka skor 3. tepat mendapat skor 1.
4) Jadi, jika penggunaan kata kerja
e. Penggunaan Konjungsi Temporal dan material dan relasional dalam teks
Sebab-akibat eksplanasi tepat, maka skor 3.
1) Menggunakan kata hubung temporal
dan sebab-akibat dengan tepat.
D. PEMBAHASAN HASIL
Apabila teks eksplanasi
PENELITIAN
menggunakan kata hubung yang Penelitian ini dilakukan pada siswa
tepat mendapat skor 3. kelas XI SMK PGRI 1 Palimanan tahun
2) Menggunakan kata hubung ajaran 2016/2017 yang bertujuan untuk
temporaldan sebab-akibat kurang mengetahui efektifitas model pembelajaran
tepat. Apabila teks eksplanasi berbasis proyek dalam pembelajaran
menggunakan kata hubung kurang memproduksi teks eksplanasi kompleks dan
tepat mendapat skor 2. aktivitas siswa selama pembelajaran.
3) Menggunakan kata hubung temporal Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas
dan sebab-akibattidak tepat.Apabila TKJ 3 sebagai kelas eksperimen dengan
teks eksplanasi menggunakan menggunakan model pembelajaran berbasis
konjungsi tidak tepat mendapat skor proyek dan kelas XI MM 1 sebagai kelas
1. kontrol dengan menggunakan model
Jadi, jika penggunaan kata hubung pembelajaran berbasis penemuan.
dalam teks eksplanasi tepat, maka skor 3.
83
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
manusia, proses kerja, gejala alam, dan bila Pada aspek siswa mentukan tema
responden yang diamati tidak terlalu besar. untuk pembuatan proyek menulis teks
Berdasarkan pengamatan yang eksplanasi kompleks sudah sangat baik,
dilakukan selama proses pembelajaran, karena secara bersama-sama siswa
secara keseluruhan siswa berperan aktif menentukan tema.Jumlah siswa yang aktif
dalam membuat proyek. Siswa mengikuti dalam aspek ini adalah 34 siswa
seiap langkah-langkah yang dibuat oleh (100%).Setelah menetukan tema siswa
guru.Dengan demikian pembelajaran ini membuat kerangka teks eksplanasi kompleks
dapat membuat siswa lebih aktif.Patton berdasarkan tema yang telah ditentukan.Pada
(Sani, 2014:171) mengungkapkan bahwa aspek ini aktivitas siswa sudah sangat
dalam pembelajaran berbasis proyek harus baik.Jumlah siswa yang aktif dalam aspek
melibatkan siswa dalam menciptakan proyek ini yaitu 34 siswa (100%). Kemudian Siswa
atau produk.Dalam membuat proyek, siswa membuat desain proyek yang akan
dituntut aktif untuk melakukan kegiatan dijalankan secara. Pada aspek ini sudah
mulai dari perencanaan hingga pembuatan sangat baik, karena jumlah siswa yang aktif
proyek. yaitu 32 siswa (94%).
Berikut hasil pengamatan selama Pada aspek membuat langkah-
proses pembelajaran, aktivitas siswa dalam langkah penyelesaian proyek sudah sangat
menulis teks eksplanasi kompleks dengan baik. Jumlah siswa yang aktif dalam aspek
model pembelajaran berbasis proyek pada ini yaitu 30 siswa (88,2%). Pada aspek
kelas eksperimen sudah baik dengan membuat jadwal proyek dari awal
persentase 70,3% karena hampir semua pengerjaan sampai proyek tersebut selesai,
siswa mengikuti dengan baik langkah- meliputi waktu pelaksanaan, menentukan
langkah pembelajaran yang guru berikan. sumber-sumber yang digunakan, media yang
Adapun rincian perolehan persentase digunakan, dan batas waktu pengerjaan
aktivitas siswa sebagai berikut.Pada aspek proyek sudah sangat baik, karena siswa yang
mendengarkan penjelasan guru mengenai aktif pada aspek ini berjumlah 34 siswa
tujuan pembelajaran siswa sudah sangat (100%). Setalah menadapatkan sumber-
baik, karena jumlah siswa yang aktif dalam sumber seperti kumpulan ensiklopedia
aspek ini yaitu 28 siswa (82,3%). Kemudian pengetahuan, buku pengetahuan alam atau
siswa menjawab pertanyaan dari guru sosial, dan media elektronik untuk
mengenai teks eksplanasi kompleks menunjang pembuatan teks eksplanasi
sejumlah 16 siswa (47%), kemudian kompleks, siswa mencatat hal-hal penting
sebagian siswa lainnya tidak menjawab.Pada yang kemudian dikembangkan menjadi
aspek ini, jumlah yang diperoleh sudah keranka.Pada aspek siswa mengembangkan
termasuk kategori cukup. Kemudian pada kerangka sesuai dengan struktur teks
aspek mencermati contoh teks eksplanasi menjadi teks eksplanasi kompleks yang
kompleks sudah sangat baik, jumlah siswa utuh.Pada aspek ini aktivitas siswa sudah
aktif dalam aspek ini adalah 30 siswa (88,2).
84
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
sangat baik, karena siswa yang aktif bahwa pembelajaran berbasis proyek
berjumlah 34 siswa (100%). berpusat pada siswa untuk memperkaya
Pada aspek siswa menyunting pembelajaran.Kemudian langkah-langkah
terhadap tulisannya sebelum model pembelajaran berbasis proyek pun
menampilkannya di depan kelas sudah baik menekankan pada keterlibatan siswa dalam
karena jumlah siswa yang aktif dalam aspek pembelajaran sehingga membuat siswa lebih
ini yaitu 26 siswa (76,4%). Kemudian aspek aktif.Seperti pada langkah-langkah model
siswa memublikasikan hasi proyeknya di pembelajaran pembelajaran berbasis proyek
depan kelas sudah cukup, karena jumlah yang dikemukakan Hosnan (2014:325)
siswa yang aktif dalam aspek ini berjumlah bahwa siswa terlibat dalam kegiatan
18 siswa (52%). Pada aspek siswa memberi perencanaan proyek.Dalam kegiatan
komentar terhadap proyek yang perencanaan ini, siswa ikut serta untuk
dipublikasikan masih kurang, karena tidak menentukan tema proyek.Tema tidak
semua siswa berkomentar terhadap ditentukan oleh guru semata, tetapi
karyanya. Jumlah siswa yang aktif dalam melibatkan siswa dalam mencurahkan
aspek ini hanya 11 siswa (32,3%). penegtahuannya untuk menentukan tema.
Kemudian siswa dan guru mengadakan Siswa juga harus menyusun jadwal
evaluasi tentang pengalaman selama untuk menyelesaikan proyeknya.Oleh karena
menyelesaikan proyek sudah baik, karena itu, siswa harus pandai memanfaatkan
jumlah siswa yang aktif pada aspek ini waktu.Selain itu, siswa juga harus mencari
berjumlah 28 siswa (82,3%). Setelah itu, sumber yang relevan untuk menunjang
pada aspek siswa bersama guru melakuakan kegiatan peroyek.Degan demikan siswa
refleksi terhadap pembelajaran yang telah harus lebih aktif dan kreatif.Hal ini senada
dilaksanakan sudah baik, karena siswa yang dengan penadapat Sani (2014:173), yang
aktif dalam aspek ini berjumlah 28 siswa mengungkapkan kelebihan model
(82,3%). pemebalajaran berbasis proyek membuat
Bedasarkan hasil observasi selama siswa lebih aktif dalam menyelesaikan
proses pembelajaran pada kelas eksperimen, masalah, meningkatkan motivasi siswa
aktivitas siswa sudah baik dengan rata-rata untuk belajar dan mendorong mereka untuk
persesntase 70,3%. Hal ini sebabkan karena melakukan pekerjaan penting, meningkatkan
siswa turut berperan selama proses kemampuan siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran. Dalam model pembelajaran masalah, dan emberikan pengalaman kepada
berbasis proyek siswa yang menjadi pusat siswa dalam mengorganisasi proyek,
dalam pembelajaran, artinya siswa harus mengalokasikan waktu, dan mengelola
lebih aktif dalam mempelajari pengetahuan sumber daya seperti peralatan dan bahan
dan keterampilan untuk membuat untuk menyelesaikan tugas.
produk.Hal tersebut seperti prinsip Pendapat di atas menekankan pada
pembelajaran berbasis proyek yang salah kelebihan model pembelajaran berbasis
satunya dikemukan oleh Priyatni (2014: 122) proyek dapat dijadikan sebagai cara untuk
85
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
86
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
87
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
nilai terendah yang didapatkan siswa adalah (14,7%), siswa yang medapatkan nilai 66
44 dan nilai tertinggi adalah 77.Kemudian berjumlah 4 siswa (11,2%), siswa yang
pada tes akhir, siswa yang mendapatkan nilai medapatkan nilai 72 berjumlah 8 siswa
terendah adalah 61 dan nilai tertinggi adalah (23,55%), siswa yang medapatkan nilai 77
100. berjumlah 4 siswa (11,2%), siswa yang
Berdasarkan hasil tes akhir pada kelas medapatkan nilai 82 berjumlah 3 siswa
eksperimen, nilai yang diperoleh siswa (8,8%), siswa yang medapatkan nilai 88
mengalami peningkatan.Penerapan model berjumlah 3 siswa (8,8%), siswa yang
pembelajaran berbasis proyek dalam medapatkan nilai 94 berjumlah 2 siswa
pembelajaran memproduksi teks eksplanasi (5,8%), dan siswa yang medapatkan nilai
kompleks yang diterapkan mampu membuat 100 berjumlah 1 siswa (2,9%).
peningkatan nilai menulis siswa. Pembelajaran memproduksi teks
Sementara itu, jumlah nilai tes awal eksplanasi kompleks menggunakan model
pada kelas kontrol yaitu 1876 dengan rata- pembelajaran berbasis penemuan ini dapat
rata 55,7. Adapun rincian hasil nilai yang memberikan pengaruh positif pada
diperoleh siswa sebagai berikut. Siswa yang kemampuan menulis siswa.Pada tes awal,
medapatkan ilai 38 berjumlah 1 siswa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah
(2,9%), siswa yang medapatkan nilai 44 38 dan nilai tertinggi adalah 83.Sedangkan
berjumlah 7 siswa (20,5%), siswa yang pada tes akhir nilai terendah yang diperoleh
medapatkan nilai 50 berjumlah 9 siswa siswa adalah 44 dan nilai tertinggi adalah
(26,4%), siswa yang medapatkan nilai 55 100.
berjumlah 1 siswa (2,9%), siswa yang Berdasarkan hasil tes akhir, nilai yang
medapatkan nilai 61 berjumlah 9 siswa diperoleh siswa mengalami
(26,4%), siswa yang medapatkan nilai 66 kenaikan.Pembelajaran memproduksi teks
berjumlah 3 siswa (8,8%), siswa yang eksplanasi kompleks menggunakan model
medapatkan nilai 72 berjumlah 3 siswa pembelajaran berbasi penemuan mampu
(8,8%), dan siswa yang medapatkan nilai 83 membuat nilai siswa meningkat, namun
berjumlah 1 siswa (2,9%) peningkatan tersebut sedikit lebih kecil
Sedangkan data tes akhir pada kelas dibandingkan dengan peningkatan nilai
kontrol, jumlah nilai yang diperoleh yaitu siswa pada kelas eksperimen.
2457 dengan nilai rata-rata 72,2. Hasil Berdasarkan uraian di atas, dapat
tersebut menunjukan adanya peningkatan disimpulkan bahwa nilai rata-rata tes akhir
hasil belajar siswa. Berikut rincian nilai yang pembelajaran memproduksi teks eksplanasi
diperoleh siswa yaitu, siswa yang mendapat kompleks pada siswa kelas eksperimen lebih
nilai 44 berjumlah 1 siswa (2,9%), siswa besar daripada siswa kelas kontrol.Hal
yang medapatkan nilai 50 berjumlah 1 siswa tersebut dikarenakan pengaruh dari
(2,9%), siswa yang medapatkan nilai 55 penerapan model pemebalajaran berbasis
berjumlah 2 siswa (5,8%), siswa yang proyek dalam pembelajaran memproduksi
medapatkan nilai 61 berjumlah 5 siswa teks eksplanasi kompleks pada kelas
88
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
89
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
90
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
91
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
92