SITI KHOTIJAH
Sekolah Dasar Negeri 7 Sawoo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo
ABSTRAK
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam
bidang Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar Mengamati, mengolah, dan menyajikan
teks laporan buku sangat rendah, yakni 42,86% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar
ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 57,86. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan
membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen.
Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Examples Non Examples. Apabila guru
menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa
memahami konsep Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap
pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan Mengamati, mengolah, dan
menyajikan teks laporan buku melalui metode Examples Non Examples pada siswa Kelas V SDN 7
Sawoo Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan
Model Pembelajaran Examples Non Examples dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia ini
ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 73,57; siklus II 80,00; dan
siklus III 84,29. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada
siklus I 71,43%, siklus II 85,71%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Lembar Evaluasi di akhir pembelajaran dan di diskusi peneliti dengan kolaborator. Sedangkan
akhir siklus; 5) Membuat Lembar Observasi untuk triangulasi data dengan melakukan wawancara
mengetahui aktivitas siswa dan guru selama dengan responden guru dan siswa yang tidak
pembelajaran berlangsung; 6) Membuat angket terlibat dalam penelitian ini.
untuk mengetahui respon siswa terhadap Analisis Data
pembelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai upaya dalam menganalisis tingkat
Pelaksanaan Tindakan (Action), Penerapan kemampuan mengatur gambar mata pelajaran
tindakan disesuaikan dengan langkah-langkah Bahasa Indonesia, maka setelah pembelajaran
model pembelajaran Examples Non Examples berlangsung dilakukan analisis secara deskriptif.
yang dipaparkan sebagai berikut : 1) Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan Indikator Kinerja
tujuan pembelajaran; 2) Sajian gambar ditempel Siswa dikatakan aktif dalam kegiatan
pada papan tulis atau ditayangkan lewat LCD; 3) pembelajaran jika 75% siswa termasuk dalam
Guru memberi petunjuk dan kesempatan siswa kategori baik atau lebih. Guru dikatakan mampu
untuk mencermati/ menganalisa gambar dan melaksanakan pembelajaran jika telah sesuai
latihan menggambar; 4) Diskusi kelompok tentang dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
sajian gambar maupun gambar yang dibuat; 5) telah disusun. Penerapan metode dikatakan
Presentasi hasil kelompok; 6) Bim-bingan berhasil jika siswa memberi respon positif
penyimpulan; 7) Evaluasi dan refleksi. terhadap penggunaan metode ini. Siswa dikatakan
Observasi (Observation), Observasi dilakukan telah tuntas belajar Bahasa Indonesia tentang
oleh kolaborator. Pada tahap ini dilaksanakan materi Mengamati, mengolah, dan menyajikan
proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan teks laporan buku jika telah memperoleh nilai 75.
dengan menggunakan lembar observasi yang telah Pembelajaran dikatakan berhasil jika 75% siswa
dibuat dan mengadakan penilaian untuk telah mencapai nilai di atas tingkat ketuntasan
mengetahui kemampuan siswa dalam Mengamati, minimal. Siklus dalam pelaksanaan penelitian ini
mengolah, dan menyajikan teks laporan buku. akan dihentikan jika siswa yang mencapai
Refleksi (Reflection), Setelah hasil observasi dan ketuntasan belajar Bahasa Indonesia telah
evaluasi dikumpulkan, selanjutnya pada tahap ini mencapai 75% atau lebih.
peneliti bersama dengan kolaborator menganalisa
dan mendiskusikan hal-hal yang perlu HASIL
dipertahankan dan hal-hal yang perlu untuk Hasil Penelitian
diperbaiki akan lebih baik. Pada tahap ini peneliti Pada tahap refleksi awal ini, kegiatan yang
merefleksikan diri apakah tindakan yang telah dilakukan adalah deskripsi situasi dan materi dari
dilakukan sudah tepat untuk meningkatkan catatan tentang hasil kemampuan siswa di kelas.
kemampuan Bahasa Indonesia berdasarkan hasil Dari deskripsi ini dapat terlihat berbagai
refleksi maka dilakukan tindakan perbaikan untuk permasalahan yang muncul terutama minat dan
siklus berikutnya. kemampuan Bahasa Indonesia. Ternyata minat
siswa terhadap Bahasa Indonesia termasuk rendah.
Pengumpulan Data Di samping itu, kemampuannyapun tergolong
Data tentang kemampuan siswa dalam rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran
Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks yang lain. Hal ini terbukti bahwa menurut catatan
laporan buku diambil dari penilaian kemampuan yang ada, kemampuan Bahasa Indonesia di Kelas
dengan menggunakan tes tulis dan unjuk kerja. V memiliki rata-rata adalah 57,86 dengan nilai
Data tentang aktivitas belajar siswa dalam tertinggi 75 dan terendah 35. Sedangkan
pembelajaran dan data aktivitas guru dalam ketuntasan belajar untuk Bahasa Indonesia adalah
pelaksanaan proses pembelajaran diperoleh 57,14% dan siswa yang dinyatakan tidak tuntas
dengan menggunakan lembar observasi. Data dalam belajar Bahasa Indonesia sebanyak 42,86%.
tentang respon siswa dan guru terhadap proses Permasalahan ini muncul karena kurangnya
pembelajaran dengan menggunakan angket. Data motivasi dari guru dan dalam pembelajaran tidak
tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan melibatkan keaktifan siswa, di samping itu metode
yang terjadi di kelas diambil dari catatan dan hasil pembelajaran yang digunakan tidak memotivasi
siklus I, maka untuk pelaksanaan penelitian siklus Berarti terdapat 6 siswa yang mampu
II dilaksanakan sesuai dengan rencana mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi kemampuan
Pelaksanaan Pembelajaran II dengan perubahan siswa dalam Mengamati, mengolah, dan
sebagai berikut: Pertemuan ketiga diadakan menyajikan teks laporan buku sudah mengalami
perubahan pada pembentukan kelompok yang kemajuan sekalipun belum memenuhi indikator
pada siklus I berdasar nomor urut data kelas untuk keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%. Oleh
siklus II ini didasarkan pada tempat duduk siswa karena itu perlu ditingkatkan lagi pada pertemuan
yang sedang berlaku saat itu. Materi pembelajaran berikutnya.
diawali dengan sedikit mengulang materi Refleksi, Berdasarkan hasil analisis dari
pertemuan pada siklus I kemudian dilanjutkan pengamatan pada siklus pertama penelitian
pada materi melakukan percobaan untuk menguji didapatkan hasil sebagai berikut. 1) Keaktifan
perubahan wujud benda dengan sistematis dan siswa sudah mulai ada kemajuan sudah ada
penuh rasa ingin tahu siswa dapat mengetahui dan beberapa siswa yang berani mengemukakan
menjelaskan wujud dan sifat benda serta pendapat. Ini merupakan kemajuan walaupun
perubahan wujudnya dengan pemikiran logis belum maksimal. Kemajuan tersebut masih jauh
dengan cermat dan teliti. Pada siklus II pertemuan dari target yang ditentukan yaitu 75% siswa
keempat, siswa dalam kelompoknya membuat soal aktivitasnya tergolong dalam kategori baik. Dari
yang bervariasi yang akhirnya harus diselesaikan tabel 3 tercatat ada 4 siswa yang termasuk dalam
oleh kelompok lain. kategori baik atau amat baik dari 7 siswa di Kelas
Pelaksanaan Tindakan, Data yang diperoleh V. Jika dihitung persentasenya berarti 57,14%
pada siklus II ini adalah tingkat aktivitas belajar siswa termasuk dalam kategori baik padahal target
siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran, yang ditetapkan adalah 75%. Dapat dikatakan
sekaligus untuk mengambil data tentang tingkat bahwa yang dapat dicapai sekarang baru pada
kemampuan melakukan percobaan untuk menguji tingkatan kategori cukup, sehingga masih perlu
perubahan wujud benda dengan sistematis dan adanya upaya-upaya peningkatan pada siklus
penuh rasa ingin tahu siswa dapat mengetahui dan berikutnya; 2) Kemampuan siswa dalam
menjelaskan wujud dan sifat benda serta Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks
perubahan wujudnya dengan pemikiran logis laporan buku, sudah mengalami kemajuan dari
dengan cermat dan teliti. Pelaksanaan pada pencapaian mean skor 73,57 siswa menjadi 80,00.
pertemuan ketiga dan keempat sesuai dengan Peningkatan ini sudah mencapai target indikator
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. keberhasilan yang ditetapkan adalah 75. Siswa
Observasi, Data hasil penelitian siklus II adalah mencapai ketuntasan belajar 85,71%, hal ini telah
sebagai berikut : 1 siswa mendapat skor 70; 2 terjadi peningkatan dengan kenaikan 14,28% dari
siswa mendapat skor 75; 2 siswa mendapat skor siklus sebelumnya. Itu sudah lumayan, berarti dari
80; dan 2 siswa mendapat skor 90. Skor reratanya 7 siswa peserta penelitian yang mencapai
adalah 80,00. Dengan skor terendahnya adalah 70 ketuntasan adalah 6 siswa Melihat hasil dari
dan skor tertingginya adalah 90. Prosentase pekerjaan siswa ternyata kesalahan yang sering
ketuntasannya adalah 85,71% (6 siswa) Tuntas dilakukan siswa adalah kecerobohan dalam
dan 14,29% (1 siswa) Tidak Tuntas. mengerjakan tugas. Untuk lebih memantapkan
Pada siklus II ini menunjukkan bahwa hasil penelitian, siklus tetap dilanjutkan sampai
kemampuan Mengamati, mengolah, dan siklus III; 3) Aktivitas guru dan pengelolaan
menyajikan teks laporan buku terendah adalah 70 terhadap pembelajaran sudah tepat, karena sering
dan tertinggi mencapai 90. Sedangkan mean skor atau selalu memunculkan aspek-aspek yang
yang dicapai pada siklus II adalah 80,00 telah diamati dan sesuai dengan langkah model
terjadi peningkatan pada siklus sebelumnya, yakni pembelajaran Examples Non Examples.
pada siklus I hanya mencapai 73,57. Peningkatan Siklus III
ini diikuti pula dengan peningkatan persentase Perencanaan, Mempelajari hasil refleksi pada
siswa yang mencapai ketuntasan belajar, yakni siklus II, maka untuk pelaksanaan penelitian
pada siklus II sebesar 85,71% dan ketuntasan siklus III dilaksanakan sesuai dengan Rencana
belajar pada siklus I sebesar 71,43%. Peningkatan Pelaksanaan Pembelajaran III dengan perubahan-
yang terjadi 14,28%. perubahan sebagai berikut : Pertemuan kelima dan
keenam pada siklus III diadakan perubahan lagi mengemukakan pendapat. Dari tabel 6 tercatat ada
sesuai dengan tempat duduk siswa yang sedang 7 siswa yang termasuk dalam kategori baik atau
berlaku saat itu (setiap hari Senin diadakan amat baik dari 7 siswa di Kelas V. Jika dihitung
pergeseran tempat duduk ke depan dan ke persentasenya berarti 100% siswa termasuk dalam
samping untuk semua siswa). Materi pembelajaran kategori baik atau amat baik; 2) Kemampuan
diawali dengan sedikit mengulang materi siswa sudah mengalami kemajuan dari pencapaian
pertemuan pada siklus II kemudian dilanjutkan mean skor 80,00 pada siklus II menjadi 84,29
pada Dengan membaca teks bacaan siswa dapat pada siklus III. Peningkatan ini sudah jauh
mengisi tabel isian kosa kata dan mencari arti kata melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan
kosa kata baku dan tidak baku dengan teliti. adalah 75. Siswa mencapai ketuntasan belajar
Penilaian dilakukan dengan cara menukar 100%, ini lebih bagus jika dibandingkan siklus
pekerjaan dengan teman, hal ini dilakukan agar sebelumnya yakni 85,71%. Dengan kenaikan
siswa mengetahui secara teliti bagaimana 14,29% dari siklus sebelumnya itu sangat bagus
seharusnya pekerjaan yang betul. berarti dari 7 siswa peserta penelitian semuanya
Pelaksanaan Tindakan, Data yang diperoleh mencapai ketuntasan; 3) Aktivitas guru dan
pada siklus III ini adalah tingkat aktivitas belajar pengelolaan terhadap pembelajaran sudah tepat,
siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran, karena sering atau selalu memunculkan aspek-
sekaligus untuk mengambil data tentang aspek yang diamati dan sesuai dengan langkah
kemampuan siswa dalam Mengamati, mengolah, model pembelajaran Examples Non Examples.
dan menyajikan teks laporan buku. Pelaksanaan
pada pertemuan kelima dan keenam sesuai dengan Deskripsi Data Penelitian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III. Sebagai gambaran tentang data yang ada
Observasi, Data hasil penelitian siklus III adalah maka disajikan rekap hasil pengamatan aktivitas
sebagai berikut: 4 siswa mendapat skor 80; dan 3 belajar siswa pada setiap siklus sebagaimana
siswa mendapat skor 90. Skor reratanya adalah tertera berikut ini :
84,29. Dengan skor terendahnya adalah 80 dan Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas
skor tertingginya adalah 90. Prosentase Belajar Siswa
ketuntasannya adalah 100% (7 siswa) Tuntas Data Siklus Siklus
Dilihat dari ketuntasan belajar, maka Siklus I
Statistik II III
pada siklus III ini siswa yang dinyatakan tuntas Penelitian
Rentang skor 0-100 0-100 0-100
belajar sebesar 100%, dan yang dinyatakan tidak Skor tertinggi 80 90 90
tuntas belajar sebesar 0%. Hal ini dapat diartikan
Skor terendah 60 70 80
bahwa dari keseluruhan siswa Kelas V sejumlah 7
Rata-rata 73,57 80,00 84,29
siswa yang dinyatakan tuntas belajar 7 siswa atau
sluruh siswa mencapai tingkat ketuntasan belajar
Tabel 2. Rekapitulasi Tingkat Ketuntasan
yang ditetapkan..
Belajar Bahasa Indonesia
Jika dilihat dari tingkat kemampuan
siswa, diketahui bahwa kemampuan Mengamati, Tidak
Siklus Tuntas (%)
mengolah, dan menyajikan teks laporan buku, Tuntas (%)
nilai terendah adalah 80 sedangkan tertinggi 90. I 71,43 28,57
Skor rata-rata siswa adalah 84,29. Jadi II 85,71 14,29
kemampuan siswa sudah mengalami kemajuan III 100 0
pesat dan telah melebihi indikator keberhasilan
yang ditetapkan yaitu 75%. Oleh karena itu siklus Pengujian Hipotesis Tindakan
dihentikan. Berdasarkan hasil analisa data
Refleksi, Berdasarkan hasil analisis dari penelitian. Maka dapat ditarik
pengamatan pada siklus ketiga penelitian keputusan bahwa Kemampuan Mengamati,
didapatkan hasil sebagai berikut. 1) Keaktifan mengolah, dan menyajikan teks laporan buku pada
siswa sudah mengalami kemajuan pesat dengan siswa Kelas V SDN 7 Sawoo Kecamatan Sawoo
indikator bahwa siswa sudah kompak dalam Kabupaten Ponorogo Semester I Tahun Pelajaran
kelompoknya di samping itu, siswa sudah berani 2018/2019 dapat ditingkatkan melalui model
Sehingga dalam kegiatan pembelajaran tentang kelas dan siswa yang akan dijadikan sasaran
materi Mengamati, mengolah, dan menyajikan penelitian, sehingga pada tahap refleksi awal
teks laporan buku guru bisa mencoba menerapkan hendaknya dilakukan dengan cermat dan tidak
model pembelajaran Examples Non Examples agar tergesa-gesa; 2) Mempelajari kedalaman dan
kemampuan siswa meningkat; 2) Hasil penelitian keluasan materi, media pembelajaran yang
ini hendaknya dijadikan motivasi untuk digunakan, tingkat kematangan siswa, serta
melaksanakan penelitian dalam upaya alokasi waktu yang tersedia; 3) Rencana
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan
sekaligus sebagai upaya pengembangan hendaknya disusun sesuai dnegan paradigma
profesinya; 3) Hasil penelitian ini hendaknya penelitian tindakan kelas, dan bukan
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan RPP yang telah ada; 4)
mendorong guru lain untuk melakukan penelitian Pengamatan, pantauan dan evaluasi pada
yang serupa. penelitian tindakan kelas hendaknya dilaksanakan
Peneliti Lanjutan : Bagi peneliti lanjutan yang dengan cermat, teliti dan membuat administrasi
berminat untuk mengadakan penelitian tindakan serta deskripsi dengan baik agar apa yang
kelas dengan permasalah yang relevan dengan dihasilkan dalam penelitian ini menjadi signifikan.
penelitian ini : 1) Mempelajai setuasi dan kondisi
DAFTAR PUSTAKA
Arend, Ruchardl. 2007. Learninng to Teach. Miles, M. B., & Hubermen, A. M. 1984. Analisis
Jakarta : Pustaka Pelajar. Data Qualitatif. Terjemahan oleh
Bogdan, R.C. & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta :
Reseach in Education. Boston : Allyn Universitas Indonesia.
& Bacon. Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian
Guba, E. G. & Lincoln, Y. S. 1981. Effective Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Evaluation. San Francisco : Jossey Rosdakarya
Bass Publishers. Spradley, J. P. 1980. Participant Observation.
Ghony, Djunaidi. 2007. Penelitian Tindakan New : York : Holt, Rinehart and
Kelas. Malang : UIN Malang-Press. Winston.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Uno, Hamzah. 2004. Model Pembelajaran
Jakarta : PT. Bumi Aksara. Menciptakan Proses Belajar Mengajar
Hamalik, O. 2001. Perencanaan Pengajaran yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : PT.
Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.