Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA ROAKE


(ROMPI ANTI KEBUTAAN) BAGI PENYANDANG
TUNANETRA

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh :
Dicky Madikatama NIM: 17117077 / ANGKATAN: 2017
Andre Fajar Pratama NIM: 13117009 / ANGKATAN: 2017
Maulida Khusnul ‘Aqib NIM: 13116002 / ANGKATAN: 2016

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


LAMPUNG SELATAN
2017
i

i
ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ........................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................... iii
Ringkasan ........................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
1.5 Luaran ............................................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................
2.1 Defenisi dan Landasan Hukum Perlindungan Penyandang Disabilitas4
2.2 Alat-Alat Bantu Penyandang Tunanetra ........................................ 5
2.3 Mikrokontroller ............................................................................... 5
2.4 Sensor ............................................................................................. 6
2.3 GPS (Global Positioning System) .................................................. 6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan

ii
iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC .............................................. 9


Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-KC................................................................. 9

iii
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Distribusi Penyandang Disabilitas Menurut Jenis Disabilitas


Berdasarkan Data Susenas Tahun 2012 ..............................................................….1
Gambar 1.2 Diagram Kecenderungan Persentase Kecacatan Pada Anak Usia 24-
59 bulan, Indonesia 2010 dan 2013………………………………………………. 2
Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Pelaksanaan .......................................... 7
Gambar 3.2. Diagram Alir Metodologi Pelaksanaan .......................................... 8

iv
v

RINGKASAN

Penyandang disabilitas (difabel) saat ini mengalami peningkatan, hal ini


membuat pemerintah harus lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di
area publik agar ramah dan mudah diakses bagi para penyandang disabilitas.
Seperti halte, angkutan umum, jembatan penyeberangan orang (JPO) , tangga
perkantoran, dan trotoar.

Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial,


ditegaskan bahwa penyandang disabilitas digolongkan sebagai bagian dari
masyarakat yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan
memiliki kriteria masalah sosial. Penyandang disabilitas tertinggi di Indonesia
ialah penyandang tunanetra, sehingga sering kali hak-hak dari penyandang
tunanetra yang terabaikan. Untuk itu, demi mengembalikkan hak-hak bagi para
penyandang tunanetra kami menciptakan sebuah inovasi sederhana yaitu, Roake
(Rompi Anti Kebutaan), rompi ini didesain khusus bagi para penyandang
tunanetra untuk berjalan dan mengetahui mata uang tanpa harus dibantu oleh
orang lain, sehingga nantinya diharapkan para penyandang tunanetra dapat lebih
mandiri lagi.
Rompi ini bekerja berdasarkan system arduino mikrokontroller yang
dihubungkan dengan beberapa sensor seperti, sensor ultrasonik, sensor suhu dan
sensor warna serta dilengkapi teknologi GPS untuk mempermudah keluarga
penyandang tunanetra dalam mengetahui keberadaan pengguna rompi tersebut.

Kata Kunci: Disabilitas, Tunanetra, Rompi, Sensor dan Mikrokontroller

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyandang disabilitas (Difabel) Indonesia mengalami peningkatan populasi
setiap tahunnya seiring meningkatnya angka kelahiran, masalah yang sering
terjadi pada penduduk Indonesia yaitu masalah penglihatan, mendengar,
berkomunikasi, mengingat/berkonsentrasi, berjalan/naik tangga, dan masalah
kombinasi atau mengalami campuran beberapa masalah.
Populasi penyandang disabilitas Indonesia menurut data dari Kementerian
Republik Indonesia berdasarkan data Susenas (Survei Sosial dan Ekonomi
Nasional) tahun 2012 Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu sebagai berikut:

Melihat
Mendengar

29,63% Berkomunikasi
39,97%
Mengingat/Berkonsentrasi
Berjalan/ Naik Tangga
7,87% Mengurus Diri Sendiri
2,83% Kombinasi
10,26% 6,70% 2,74%

Gambar 1.1 Distribusi Penyandang Disabilitas Menurut Jenis Disabilitas


BerdasarkanData Susenas Tahun 2012
Sumber : Badan Pusat Statistika, 2012

Dari data diatas kita dapat mengetahui persentase tertinggi dari masalah
yang sering dialami oleh penduduk Indonesia, diantaranya gangguan yang terjadi
secara kombinasi sebesar 39,97%, gangguan melihat 29,63%, gangguan berjalan
10,26%, gangguan mendengar 7,87%, gangguan mengingat/berkonsetrasi 6,70%,
gangguan dalam mengurus diri sendiri 2,83%, dan gangguan berkomunikasi
sebesar 2,74%.
Masalah penglihatan menjadi masalah tertinggi kedua bagi penduduk
Indonesia, baik masalah gangguan penglihatan ringan (rabun) atau gangguan
penglihatan berat (kebutaan). Masalah kebutaan (tunanetra) sering kali menjadi
penghalang bagi seseorang untuk menjalankan aktivitasnya, masalah ini sering
membuat para penyandang tunanetra tersebut menggantungkan hidupnya kepada
orang lain. Sehingga menghalangi mobilitas orang tersebut dan menurunkan
produktivitas serta kemandirian para penyandang tunanetra.
Gangguan penglihatan ini tidak hanya terjadi pada seseorang yang berusia
lanjut tetapi juga pada anak-anak berusia diatas 2 tahun, dengan sumbangan
persentase nilai yang mengalami peningkatan setiap tahun.
2

Berikut adalah data yang menunjukkan persentase peningkatan angka penyandang


tunanetra di Indonesia berdasarkan data tahun 2010 dan 2013 dengan sampel anak
usia 24-59 bulan.

2010 2013

0.53%

0.17% 0.13% 0.17%


0.15% 0.14% 0.14%
0.12% 0.11%
0.09% 0.08% 0.08% 0.08%0.07% 0.09%

0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

Kombinasi Tunanetra Tuna Down Tuna Daksa Bibir Tuna Rungu Tuna Cerebral Lainnya
Wicara Syndrome Sumbing Grahita Palsy

Gambar. 1.2. Diagram Kecenderungan Persentase Kecacatan Pada Anak Usia


24-59 bulan, Indonesia 2010 dan 2013
Sumber : Riset Kesehatan Dasar,Kementerian Kesehatan 2013

Data diatas menunjukkan peningkatan jumlah penyandang tunanetra


sebesar 0,08% dalam rentang tahun 2010-2013, hal ini sangat memprihatinkan
dikarenakan pada usia 2-5 tahun penduduk Indonesia yang menderita tunanetra
telah mencapai angka 0,17%, dengan persentase ini dikhawatirkan terdapat
masalah sosial lainnnya ketika mereka beranjak dewasa, sehingga diperlukan
solusi yang tepat bagi para penyandang tunanetra.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan
permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana mengatasi masalah-masalah akibat gangguan penglihatan bagi
para penyandang tunanetra.
b. Bagaimana perancangan teknologi sederhana yang bermanfaat bagi para
penyandang tunanetra.
c. Bagaimana teknologi ini dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh
penyandang tunanetra.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan didalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Kementerian Riset dan
Teknologi Republik Indonesia.
b. Untuk merancang sebuah alat sederhana bagi para penyandang tunanetra.
c. Untuk memberikan solusi bagi para penyandang tunanetra agar lebih
mandiri serta produktif dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
3

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang dapat dihasilkan dalam penelitian ini adalah:
a. Memberikan akses yang lebih mudah untuk para penyandang tunanetra
dalam melakukan kegiatan sehari-hari..
b. Mempermudah keluarga penyandang tunanetra dalam merawat dan
mengawasi kegiatan yang dilakukan para penyandang tunanetra.

1.5 Luaran
Luaran dalam PKM-KC ini ialah sebuah Rompi khusus yang telah
dirancang dengan system mikrokontroller yang akan dihubungkan dengan
beberapa sensor ultrasonik, suhu dan cahaya serta dilengkapi GPS.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi dan Landasan Hukum Perlindungan Penyandang Disabilitas.


Penyandang disabilitas merupakan kelompok masyarakat yang beragam,
diantaranya penyandang disabilitas yang mengalami disabilitas fisik, disabilitas
mental maupun gabungan dari disabilitas fisik dan mental. Istilah penyandang
disabilitas pun sangat beragam. Kementerian Sosial menyebut penyandang
disabilitas sebagai penyandang cacat, Kementerian Pendidikan Nasional
menyebut dengan istilah berkebutuhan khusus, sedangkan Kementerian Kesehatan
menyebut dengan istilah Penderita cacat. (Riyadi, 2012)
WHO mendefinisikan disabilitas sebagai “A restriction or inability to
perform an activity in the manner or within the range considered normal for a
human being, mostly resulting from impairment”. Definisi tersebut menyatakan
dengan dengan jelas bahwa disabilitas merupakan pembatasan atau
ketidakmampuan untuk melakukan suatu kegiatan dengan cara yang atau dalam
rentang dianggap normal bagi manusia, sebagian besar akibat penurunan
kemampuan. (Barbotte, 2011)
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan Resolusi
Nomor A/61/106 mengenai Convention on the Rights of Persons with Disabilities
(Konvensi tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas) pada tanggal 13 Desember
2006. Resolusi tersebut memuat hak-hak penyandang disabilitas dan menyatakan
akan mengambil langkah-langkah untuk menjamin pelaksanaan konvensi tersebut.
Pasal 25 konvensi tersebut adalah mengenai kesehatan yang menyebutkan bahwa
NegaraNegara Pihak (yang menandatangani konvensi) mengakui bahwa
penyandang disabilitas memiliki hak untuk menikmati standar kesehatan tertinggi
yang tersedia tanpa diskriminasi atas dasar disabilitas mereka. Negara-Negara
Pihak harus mengambil semua kebijakan yang diperlukan untuk menjamin akses
bagi penyandang disabilitas terhadap pelayanan kesehatan yang sensitif gender,
termasuk rehabilitasi kesehatan. (Tim Redaksi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2014)
Dalam upaya melindungi, menghormati, memajukan, dan memenuhi hak-
hak penyandang disabilitas, Pemerintah Indonesia telah membentuk berbagai
peraturan perundang-undangan yang mengatur pelindungan terhadap penyandang
disabilitas, termasuk di antaranya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. (Pemerintah Republik Indonesia,
2016)
Termasuk didalamnya hak-hak mengenai penyandang Tunanetra yang harus
dipenuhi oleh Negara dan masyarakat di lingkungan sekitarnya, sehingga tidak
menimbulkan rasa rendah diri dan putus asa bagi para penyandang tunanetra.
Dengan demikian, ketika semakin banyak orang-orang yang peduli akan hak-hak
yang harus dimiliki oleh penyandang tunanetra diharapkan dapat mengurangi
diskriminasi terhadap penyandang tunanetra dan penyandang disabilitas lainnya.
5

2.2. Alat-Alat Bantu Penyandang Tunanetra


a. Tongkat
Alat ini adalah alat konvensial yang sangat umum digunakan oleh para
penyandang tunanetra dengan memanfaatkan kontak langsung antara ujung
tongkat alat ini. Tetapi, alat ini hanya membantu para penyandang tunanetra
dalam berjalan.
b. Tongkat Arduino Mikrokontroller
Alat ini merupakan alat hasil penemuan seorang mahasiswa Universitas
Gunadarma yang bernama Muhammad Fadli, alat ini mampu mendeteksi benda
yang ada disekitar para penyandang tunanetra sehingga dapat membantu para
penyandang tunanetra dalam berjalan.
c. Ikat Kepala Pembaca Tulisan
Alat ini juga merupakan hasil penemuan seorang Mahasiswa Institut
Teknologi Bandung, alat ini dilengkapi kamera yang akan membaca sebuah
tulisan sehingga mempermudah para penyandang tunanetra dalam membaca.

2.3. Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip. Didalamnya terkandung sebuah inti prosessor, memori (sejumlah kecil
RAM, memori program, atau keduanya) dan perlengkapan input output.
Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari sebuah sistem komputer.
Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi
dan komputer mainframe, Mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar
yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik
berdasarkan inputan yang diterima dalam program yang dikerjakan. (Balai
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, 2015)
Arduino adalah kit eloktronik atau papan rangkaian elektronik open source
yang didalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler
dengan jenis AVR dari perusahaan ATMEL. Mikrokontroler ini sendiri adalah
chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer.
Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian
elektronik dapat membaca input , memproses input tersebut dan kemudian
menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas
sebagai „otak‟ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian
elektronik. Secara umum, arduino terdiri dari 2 bagian yaitu :
1. Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source.atau board
arduino
2. Software arduino yang open source, meliputi software arduino IDE untuk
menulis program dan driver untuk koneksi dengan komputer
6

2.4. Sensor
Sensor adalah detektor yang memiliki kemampuan untuk mengukur
beberapa jenis kualitas fisik yang terjadi, seperti tekanan atau cahaya. Sensor
kemudian akan dapat mengkonversi pengukuran menjadi sinyal bahwa seseorang
akan dapat membaca. Sebagian besar sensor yang digunakan saat ini benar-benar
akan dapat berkomunikasi dengan perangkat elektronik yang akan melakukan
pengukuran dan perekaman. (Syam, 2013)
Kunci utama yang sama untuk semua sensor adalah konversi: sensor, (atau
"detektor"), mendeteksi dan mengukur benda-benda fisik atau kuantitas, yang
dapat beragam seperti kode identifikasi elektronik pada label yang dirancang
khusus dikenal sebagai chip RFID, (di mana RFID kepanjangan dari Radio
Frequency Identification), kuantitas panas dalam suatu objek, cairan atau orang,
pergerakan suatu objek, orang atau hewan ke bidang elektronik dipantau visi, atau
jenis percepatan suatu benda mengalami, seperti free-fall atau rotasi. Setelah
pengukuran, sensor mengkonversi data yang telah diterima ke dalam sinyal atau
tampilan visual yang kemudian dapat bermakna ditafsirkan oleh salah satu agen
manusia atau oleh perangkat elektronik lain.

2.5. GPS (Global Positioning System)


Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS adalah
alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS
bisa memperhitungkan posisi dimana kita berada di Bumi. Satelit GPS tidak
mentransmisikan informasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi
satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima
GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita. GPS adalah sebuah sistem
telekomunikasi terbuka, tidak ada pemilikan (non-proprietary) melainkan
kepemilikan hak cipta suatu perusahaan yang berkembang secara pesat dan
konstan (Sunomo, 2004).
Sedangkan GPS Tracker adalah suatu sistem yang menentukan posisi
kendaraan, armada, maupun personal secara realtime. GPS tracker ini
memanfaatkan teknologi GSM dan GPS untuk menentukan titik kordinat dan
menterjemahkannya ke dalam bentuk peta seperti google maps atau lainnya.
7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Pada bagian pendahuluan dalam penelitian ini akan dicari permasalahan


konkrit yang dialami oleh para penyandang tunanetra dengan memberikan
beberapa kuisioner yang kemudian akan ditindak lanjuti dengan mempersiapkan
rancangan yang sesuai dengan kebutuhan para penyandang tunanetra.
Desain teknologi yang ingin ditawarkan oleh kami menggunakan sistem
mikrokontroller dimana mikrokontroller ini akan menerima sinyal dari beberapa
sensor yang akan di hubungkan dan di program menggunakan software IDE
UNO, dan juga akan dipasang sistem GPS menggunakan sistem GSM atau kartu
perdana yang akan melacak lokasi kordinat berdasarkan sinyal ponsel, kordinat ini
tidak hanya akan menampilkan lokasi terakhir pengguna akan tetapi juga akan
menampilkan rute-rute yang telah dilalui oleh pengguna. Berikut adalah
rancangan prototipe alat yang akan dibuat:

Gambar. 3.1. Rancangan Prototipe ROAKE (Rompi Anti Kebutaan)

Setelah prototipe selesai dirancang, kemudian dilakukan pengujian dengan


melakukan pengecekan fungsi sensor dan GPS, jika sensor dan GPS telah
berfungsi sempurna kemudian dilakukan proses finishing pada rompi dengan
menjahit bagian-bagian pada rompi yang telah dipasang sensor dan GPS.
Jika sensor dan GPS tidak berfungsi secara sempurna maka akan dilakukan
pengecekan ulang terhadap posisi rangkaian alat serta programming alat sehingga
dapat mengetahui masalah yang terjadi agar dapat diselesaikan untuk selanjutnya
dapat diteruskan ke proses finishing alat sebagai bagian terakhir dari penelitian
ini.
8

Berikut gambar diagram alir metode pelaksanaan yang akan dilakukan


mulai dari pendahuluan hingga proses finishing alat:

Pendahuluan

Studi Pustaka

Studi Lapangan

Pengumpulan Data
dan Perancangan
Awal Alat

Pengisian Kuisioner

Penentuan Kebutuhan Penentuan Material


Penyandang Tunanetra Dan Desain Produk

Pembuatan Prototipe
Tidak
Pengujian Prototipe

Ya

Finishing

Gambar. 3.2 Diagram Alir Metodologi Pelaksanaan


9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Peralatan penunjang. Rp 500.000
2 Bahan habis pakai, Rp. 3.600.000
3 Perjalanan, Rp. 800.000
4 Lain-lain: Rp. 800.000
Jumlah Rp. 5.700.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-KC

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1. Studi Pustaka
2. Penyebaran Kuisioner
3. Pengolahan Data
4. Perancangan Produk Q
5. Pembuatan produk
6. Troubleshoot Produk
7. Penyusunan laporan
8. Seminar Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan. (2015). Balai Teknologi dan


Komunikasi Pendidikan. Retrieved 10 28, 2017, from Balai Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan:
http:/202.152.135.5/btkpdiy/img/download/Materi%20Workshop%20robotik%20
-%20%20Mikrokontroller%20Arduino%20Uno.Pdf

Barbotte, E. G. (2011). Prevalance Of Impairments, Disbilities, Handicaps and


Quality of Life in the General Population: A Review of Recent Literature. Bulletin
Of The World Health Organization , p. 1047.

Pemerintah Republik Indonesia. (2016, Mei 11). Kementerian Dalam Negeri.


Retrieved 10 1, 2017, from Salinan UU No 8 Tahun 2016:
http://www.kemendagri.go.id/media/documents/2016/05/11u/u/uu_nomor_8_tahu
n_2016.pdf

Riyadi, E. (2012). Vulnerable Group : Kajian dan Mekanisme Perlindungannya.


Yogyakarta: PUSHAM UII.

Syam, R. S. (2013). Buku Ajar : Dasar-Dasar Teknik Sensor. Makassar:


Universitas Hasanuddin.

Tim Redaksi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Buletin Jendela


Data dan Informasi Situasi Penyandang Disabilitas. p. 1.

UNICEF Indonesia. “Keadaan Anak Didunia 2013 Rangkumam Eksekutif: Anak


Penyandang Disabilitas”. Mei 2013.
https://www.unicef.org/indonesia/id/SOWC_Bahasa.pdf)

Irwanto, dkk .” Analisis Situasi Penyandang Disabilitas Di Indonesia: Sebuah


Desk-Review” . November 2010
(https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_160340.pdf)

LAMPIRAN
11

Lampira 1. Biodata Ketua Pelaksana


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dicky Madikatama
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Mesin
4 NIM 17117077
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tanah Itam Ilir, 21 Desember 1997
6 E-mail dickymadikatama@gmail,com
7 Nomor Telepon/HP 082165736928

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi SDN No.014718 MTSN Lima Puluh SMKN 1 Air Putih

Jurusan - - Kimia Industri


Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan Tempat
1 Seminar
- Ilmiah
- -
2 - - -
3 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara II Lomba Menulis Cerpen Pemerintah Kabupaten
1 2015
Perpustakaan Daerah Kab. Batubara Batubara

Sertifikat Peserta Olimpiade Bahasa


2 Universitas Brawijaya 2015
Inggris Universitas Brawijaya

Delegasi Kabupaten Batubara Dalam


3 Pemerintah Kota Surabaya 2014
Kongres Pelajar Nusantara Tahun 2014

Penulis Buku Antologi Puisi Untuk Forum Aktif Menulis


4 2014
Orang Tercinta Indonesia
12
13

Biodata Anggota Pelaksana I


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Andree Fajar Pratama
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM 13117009
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tulang Bawang 5 Juni 1999
6 E-mail Andreefajar38@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082282571269

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Abadi Perkasa SMP Abadi Perkasa SMA Sugar Group
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel
No. Waktu dan Tempat
Seminar Ilmiah
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -

2 - - -

3 - - -

4 - - -
14
15

Biodata Anggota Pelaksana II


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Maulida Khusnul ‘Aqib
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM 13116002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Seputih Mataram, 20 Juli 1998
6 E-mail Aqib.sun@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081379055280

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDS 01 Gula Putih
Nama Institusi SMP Sugar Group SMA Sugar Group
Mataram
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah /
No. Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -

2 - - -

3 - - -

4 - - -
16
17

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rico Aditia Prahmana, S.T., M.Sc
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Mesin
4 NIDN 0003128802
5 Tempat dan Tanggal Lahir Metro, 3 Desember 1988
6 E-mail rico.aditia@me.itera.ac.id
7 Nomor Telepon/HP +6282281098852

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Institut Teknologi
National Cheng Kung
Nama Institusi Sepuluh November -
University, Taiwan
Surabaya
Jurusan Teknik Mesin Teknik Mesin -

Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2013-2015 -

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Judul Artikel Waktu dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Ilmiah Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

1 - - -

2 - - -

3 - - -
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Justifikasi Harga Keterangan


Material Kuantitas Total
Pemakaian Satuan (Rp)
Obeng Untuk memasang mur 1 set Rp. 150.000 Rp. 150.000 Membeli
pada rompi
Soldier Listrik Mensoldier Rangkaian 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000 Membeli
Elektronik
Multitester Mengecek Tegangan 1 buah Rp. 250.000 Rp. 250.000 Membeli
SUB TOTAL (Rp) Rp. 500.000 -

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Total Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Sim Card + Sebagai signal pelacakan 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000 Membeli
Internet untuk GPS
GPS
Rompi Untuk tempat 1 buah Rp. 250,000 Rp. 250,000 Membeli
meletakkan
mikrokontroller dan
sensor
Sensor Ultrasonik Untuk sensor jarak 4 buah Rp. 70.000 Rp. 280.000 Membeli
SRF05
Sensor Warna Untuk Sensor Uang 1 buah Rp. 100.0000 Rp. 100.000 Membeli
Tcs3200
Sensor Tcs230 Untuk Sensor Uang 1 buah Rp. 100.000 Rp.100.000 Membeli
Sensor Api 5 Untuk Mendeteksi Api 1 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000 Membeli
Chanel
Mikrokontroller Sebagai Pusat 1 buah Rp. 750.000 Rp. 750.000 Membeli
Arduino Pengendali Sensor
Bahan GPS Untuk melacak lokasi 1 buah Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000 Membeli
Tracker pengguna rompi
Power Bank Sebagai Pengganti 2 buah Rp. 150.000 Rp. 300.000 Membeli
Baterai
Papan PCB Sebagai tempat 2 buah Rp. 35.000 Rp.70.000 Membeli
rangkaian listrik
SUB TOTAL Rp. 3.600.000 -
20

3. Perjalanan

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp) Total
Pengumpulan Menyebar Kuisioner 2 kali Rp. 50.000 Rp. 100.000
-
Data
Ongkos Membeli Membeli barang 2 kali Rp. 100.000 Rp. 200.000
-
Barang
Pengujian Mencoba Produk kepada 2 kali Rp. 250.000 Rp. 500.000
-
Prototipe responden
SUB TOTAL (Rp) Rp. 800.000

4. Lain-Lain

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Total Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Penyusunan Print dan Photokopi 1 pcs Rp. 150.000 Rp. 150.000 -
Laporan
Menjahit Rompi Merapikan Rompi 1 kali Rp. 100.000 Rp. 100.000 -
Seminar Persentasi Laporan 1 kali Rp. 200.000 Rp. 200.000 -
Software Software Arduino 1 kali Rp. 350.000 Rp. 350.000 -
SUB TOTAL (Rp) Rp. 800.000 -
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) Rp. 5.700.000 -
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama /NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
Merancang
prototype
Roake dan
membeli alat
1 Dicky Madikatama/17117077 T. Mesin Mesin 24 Jam/ Minggu
serta menyusun
laporan
penelitian
(Ketua)
Menyebar
Kuisioner dan
2 Andre Fajar Pratama/13117009 T. Elektro Elektro 20 Jam/ Minggu
mengolah data
(Anggota)
Melalukan
programming
3 Maulida Khusnul ‘Aqib/13116002 T. Elektro Elektro 20 Jam/ Minggu dan pengujian
prototipe
(Anggota)
22
23

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan

Gambar 5.1 Prototype Produk Tampak Depan

Gambar 5.2. Prototype Produk Tampak Belakang

Anda mungkin juga menyukai